Tip:
Highlight text to annotate it
X
Jam berapa ini sekarang?
Kita dalam masalah besar!
Kita udah telat!!
Mama.
Hei, hei, hei, hei!
Apa kalian mau pergi tanpa sarapan lagi?
Ya, kami sudah telat.
Dasar kalian ini!
Kalian seharusnya bangun lebih awal lagi.
Kami pergi dulu, Mama.
Sang Eun!
Aku minta maaf, Mama.
Tunggu dulu.
Minum ini.
Apa?
Bagaimana kamu bisa pergi kerja tanpa sarapan?
Bagaimana dengan aku?
Kamu khan bilang kalau kamu sudah telat,
kamu nyalain mobil aja dulu.
Minum pelan2.
Iya.
Ini adalah hasil x-ray dari tulang betis yang mengalami pneumatik rematik.
Gak seperti rematik jenis lainnya, pinggirannya sangatlah kecil.
Dan bagian di sekitar rematik menunjukkan gejala2 osteroporosis.
Kamu gak kelihatan sibuk.
Aku sibuk sekali..
Ini laporan2nya.
Kamu bisa ambil ini dan membacanya.
Oke.
Tapi, jangan buat laporan yang terlalu bagus.
Ada rumor yang mengatakan bahwa kamu akan menjadi direktur yang selanjutnya dan aku gak melakukan kerja apa2.
Keliatan banget kalau kalian itu adalah pasangan pengantin baru.
Yeo Joon.
Sayang, tolong angkat teleponnya.
dan yang ini...
Halo.
Selamat...
Ya, ya...
Kakakku ada di dalam.
Aku mengerti.
Selamat datang!
Baiklah. Terima kasih. Iya.
Apa yang kamu mau?
Traktir Sang Eun makan yang enak dan jangan lupa singgah di rumah orangtuanya.
Kamu, berbaik-baiklah dengan istrimu!
Apakah itu Yeo Joon?
Iya.
kamu memperlakukan menantumu dgn sgt baik yah
Dia sangat cerdas, kadangkala malah dia jauh lebih baik daripada anak perempuan sendiri.
knp kamu tertawa?
Orang bilang kalau seseorang berubah, dia akan mati.
apa kamu gak inget, kamu kan menentang pernikahan ini waktu itu?
Melihat dari keluarga lain. Aku sadar kalau gak ada yang sebaik dari anak menantu perempuanku.
Lalu, apa kamu benar2 akan melepaskan toko kue ketan?
Aku liat2 sepertinya Bok Man keliatan gembira banget.
Kalau aku melakukannya selama 30 tahun, itu sudah lebih dari cukup.
Karena itu jugalah Bok Man rujuk kembali dengan istrinya.
Aku hanya akan tinggal di rumah dan menegerjakan pekerjaan rumah.
Dan gak nyuruh anak menantu perempuanmu yang melakukannya?
Dia itu sibuk banget, bagaimana kita bisa nyuruh dia melakukan semua itu juga?
Aku aja sudah merasa kasihan karena dia selalu terlihat kecapekan.
Mereka bahkan gak mau pindah ke luar.
Senangnya! Toko kue ketan laris manis,
kamu mendapatkan menantu yg cerdas
kekhawatiran apa yg bisa kamu miliki coba?
Kenapa?
Gyu Han gak kepikiran untuk menikah?
Itu...
Oh, jam berapa ini sekarang?
Kurang lebih jam 3 sore.
Ya ampun...
Kenapa kamu mau pergi?
Hey, Jin Hee!
Gyu Han!
Gyu Han!
Aku sudah mengiranya!
Kamu gak pergi lagi khan?
KENAPA!
Ya ampun, aku benar2 lupa!
Kamu masih punya hal yang lain untuk dilupakan.
Bagaimana susahnya untuk mengatur pertemuan itu?
Apa kamu gak tau bagaimana baiknya cewek itu?
Dan kamu membiarkannya begitu saja?
Aku sibuk.
Lain kali, aku gak akan lupa dan pasti akan pergi.
Apa Hye Rim akan menikahi lelaki itu?
Aku gak tau! Sebagaimana kerasnya kami menentang, Hye Rim tetap bilang kalau dia suka lelaki itu.
Aku benar2 khawatir.
Apa yang akan kita lakukan dengan adik ipar yang kasihan itu?
Terima kasih banyak.
Semoga harimu menyenangkan.
Kamu juga! Selamat tinggal!
Aku gak telat khan?
Kamu datang lebih cepat dari yang aku bayangkan.
Karena takut kamu nunggu, aku datang ke sini secepat mungkin.
Bisa aja.
Ayo pergi makan di luar.
Mie buatan tangan?
Apa aku sedang dihukum?
Gak, aku hanya pengen makan ini hari ini.
Apa kamu yakin kalau kamu makan ini hanya karena kamu kepengen doang?
Beneran kok.
Kalau aku sudah membuatmu marah, bilang aja.
Karena aku akan menjelaskannya atau meminta maaf.
Aku hanya kepengen makan mie buatan tangan aja.
Aku juga pengen makan pangsit.
Mie buatan tangan atau pangsit,
Kamu gak bisa makan itu sama2?
Wah, kamu makannya lahap sekali.
Buat pencuci mulut, apa kamu mau makan kue?
eh... kue...
Apa kamu mau?
Biarkanlah kami menikah, Papa.
Tapi Hyo Eun gak mau menikahimu...
Kalau begitu, bagaimana aku bisa memperbolehkanmu?
Aduh...
Hyo Eun, apa pendapatmu tentang bujangan ini?
Apa yang harus dipikirkan? Dia itu biasa2 aja.
Hyo Eun bilang kalau kamu itu biasa2 aja.
Kalau begitu poinmu hanya 71 saja. Ddaeng
Kakek! Kalau ada orang yang lebih baik dari aku, pertemukan aku dengannya.
Dimana? Apa bagusnya kamu itu?
Operasi Mamanya Sang Eun dilakukan oleh Papaku.
Aku berterimakasih karena Papamu sudah melakukan operasinya. Apa itu berarti kalau aku harus menikahimu?
Tapi, apa itu berarti aku harus menikahimu?
Oh, kamu benar.
Kamu khan sudah dengar, jadi berhenti saja.
Bagaimana kamu bisa bicara seperti itu di depan kakek dan mereka.
Ah, setelah aku liat2 ternyata ada benarnya juga itu.
Gak, buatku...
Kami sudah datang.
Sang Eun datang ke sini.
Oh, hai.
Yeo Joon, kenapa kamu ada di sini? Kamu seharusnya nyuruh Sang Eun datang sendirian aja.
Aduh... Papa...
Apa kamu sudah makan?
Iya, kita sudah makan.
Kenapa kamu gangguin adik iparku?
Kakak ipar, liat aja apa yang harus dilakukan terhadap dia itu?
Tempat kerjanya pasti gak ada apa2nya.
Aku sibuk!
Dokter, gak ada orang yang mengenalku dengan baik seperti kamu...
Menikah atau pacaran, selesaikan dulu sekolahmu.
Lalu aku akan pikir2 lagi tentang itu.
Dan atas alasan apa aku bisa mempercayakan adik iparku ke kamu?
Dokter!
Kakak ipar!
Kenapa kamu masuk ke sini?
Hyo Eun, ayo kita menikah! Hei...
Hei...
Apa kamu gak dengar apa yang Yeo Joon bilang? Dia mau kamu berhenti melakukan ini semua.
Berapa lama lagi yang aku ada, bagaimana aku bisa menunggu sampai aku selesai?
Itulah maksudku.
Jadi berapa lamu kamu mau aku nungguin kamu.
Kenapa harus nunggu, kamu bisa datang aja langsung.
Udara di daerah tempat tinggalku sangatlah bagus.
Hei, ayo menikah. Ya?
Han Hyo Eun!
Aku bilang kalau aku gak mau.
Ahhh...
Hei...
Apa aku harus masuk ke dalam, hanya ada mereka berdua aja di dalam sana...
Hei, biarkan saja... mereka itu emang selalu aja seribut ini...
Sang Eun!
Apa nenekmu galak banget?
Gak...
Gak kok, dia baik banget.
Apa itu kenyataannya?
Kepribadian nenekmu itu emang keterlaluan dan gak bisa ditolerir.
Aku menyetujui pernikahanmu hanya karena Mamamu sakit.
Tapi aku akan tetap mengawasi.
Kalau dia berani membuatmu menangis,
Kamu akan menyesalinya lebih lagi.
Sang Eun bukanlah tipe orang yang gampang nangis.
Iya, Sang Eun itu emang sangatlah sempurna.
Oh ya, apa kamu sudah mengunjungi Mamamu?
Tentu saja, aku selalu singgah tiap kali aku ada waktu.
Ya...
Ada apa?
Ada apa?
Papa mertua, Hyo Eun itu udah kuat dari sananya kenapa kamu harus ngajarin dia judo lagi?
Sepertinya lenganku akan patah!
Ini buat perlindungan diri!
Memang benar, perlindungan diri.
Makanya aku gak khawatir sama sekali akan cucu2 perempuanku.
Apa kamu juga seperti itu?
Sepertinya sih aku satu tingkat di atasnya Hyo Eun.