Tip:
Highlight text to annotate it
X
Halo Internet!
Dalam video terakhir saya tentang Pluto, Anda mungkin menyadari bahwa
saya menyebutkan semua nama planet kecuali
yang satu ini.
Itu bukan kebetulan,
tapi hasil dari penyuntingan naskah yang dilakukan dengan hati-hati,
karena, di tempat saya dibesarkan,
saya diajarkan bahwa nama planet ketujuh itu
diucapkan sebagai 'yu-REI-nes'.
Tentu saja bagi seorang anak, 'yu-REI-nes' terdengar sangat mirip seperti "your ***" (anusmu),
sehingga saya dan semua orang yang saya kenal akhirnya mengucapkannya seperti itu.
Itu memang lucu saat Anda masih anak-anak, tapi menjadi masalah saat Anda dewasa
dan ketika Anda mengajar fakta-fakta tentang planet,
misalnya:
Uranus [anusmu] mempunyai cincin di sekitarnya.
Astronom menemukan bintik hitam di permukaan Uranus [anusmu].
Uranus [anusmu] merupakan raksasa gas.
Uranus [anusmu] diliputi oleh metana.
Ada solusi untuk masalah ini, yaitu pengucapan alternatif untuk nama planet ini,
seperti 'YU-ri-nes'.
Banyak ilmuwan yang menggunakan pengucapan ini di depan publik,
tapi menurut saya, 'YU-ri-nes' tetap bermasalah.
Memang lebih baik daripada "your ***", tapi tetap saja "URINE-us" (kencing-kita).
Mungkin saya kekanak-kanakan, tapi saat seseorang berkata 'YU-ri-nes',
saya tetap mendengar "your ***" dalam kepala saya dan itu menarik lebih banyak perhatian ke nama yang malang itu.
Tragedinya adalah semuanya tidak mesti jadi seperti ini.
Planet ketujuh dari Matahari ini unik karena inilah planet pertama yang kita temukan.
Sepanjang sejarah, keenam planet terdekat memang cukup besar dan terang untuk dilihat dengan mata telanjang.
Namun planet berikutnya terlalu redup untuk dilihat, hingga teleskop kita membantu astronom William Herschel untuk melihatnya pada 1781.
Dia tidak mengira dia telah menemukan planet baru karena sejak dari munculnya manusia
50 ribu tahun yang lalu hingga Kamis itu, tidak seorang pun pernah menemukannya.
Namun karena dia telah menemukannya, dia harus menamainya.
Herschel, sebagai rakyat yang tunduk pada Raja Britania Raya,
menamai planet barunya "The Georgium Sidus", yang berarti 'Bintang George'.
George dalam 'Bintang George' tak lain adalah Raja George III, raja yang bertakhta waktu itu.
Meskipun Raja George menyukai nama itu, bagian dunia yang lain tidak.
Mereka juga sepakat bahwa Herschel mungkin juga bukan orang yang tepat untuk dijadikan nama planet,
sehingga mereka mengusulkan nama alternatif versi mereka sendiri.
Salah satu nama usulan tersebut adalah 'Neptunus', yang memang membingungkan bagi kita sekarang,
tapi pada saat itu, planet yang sekarang bernama Neptunus belum ditemukan.
Alternatif yang lebih kentara adalah dengan memberi nama planet itu 'Herschel', dari nama penemunya.
Bahkan di Britania Raya, nama "The Georgium Sidus" mungkin terdengar agak kaku, jadi variasi seperti
"The Georgian Planet" ('Planet George') atau hanya "Georgium" juga digunakan.
Meskipun tidak benar, mungkin Anda juga pernah mendengar sebutan "George" saja.
Catatan:
Saat menyelidiki fakta ini, saya menemukan banyak situs web yang menyatakan bahwa planet ini
hampir dinamai "George". Namun saya tidak pernah bisa menemukan sumber utamanya.
Saya bisa katakan setelah membaca banyak dokumen dari waktu ke waktu, nama ini tidak pernah diusulkan.
Saya telah bertanya kepada Royal Institution (lembaga ilmu pengetahuan Britania Raya) yang sudah sejak 1799
mempromosikan ilmu pengetahuan dari pusat kota London dan yang videonya harus Anda lihat.
Mereka memastikan bahwa nama "George" tidak pernah digunakan karena dapat menyinggung raja dan
ketidakhormatan pada raja bukanlah ide yang bagus,
terutama kepada raja yang kehilangan akal sehatnya karena kelainan genetik, tapi itu cerita untuk lain kali.
Di samping itu, gagasan nama sungguhan lainnya datang dari Johann Bode yang mengusulkan nama dewa langit Yunani.
Ketika kolega Bode menemukan unsur ke-92 pada 1789, ia menamainya 'Uranium' untuk mendukung gagasan Bode
dan berusaha mengakhiri perdebatan.
Mungkin karena kedua orang ini berasal dari Jerman, mereka tidak menyadari bahwa kata ini akan terdengar buruk dalam bahasa Inggris;
meskipun sulit juga untuk mengetahui bagaimana penutur bahasa Inggris dari tahun 1780-an dan 90-an mengucapkan nama tersebut.
Namun karena kata "***" sudah digunakan dalam bahasa Inggris pada waktu itu,
ada kemungkinan bahwa pengucapan seperti ini tidak begitu populer.
Kata ini mungkin juga diucapkan dengan bunyi 'a' datar seperti 'yu-RA-nes'
atau seperti pengucapan dalam bahasa Yunani 'u-RA-nus'.
Nama-nama ini bersaing satu sama lain selama beberapa dekade,
misalnya:
pada 1823, Encyclopaedia Britannica mencantumkan planet ini sebagai 'Herschel',
mencatat nama alternatifnya,
lalu dengan hati-hati melanjutkan artikelnya dengan menghindari penyebutan nama planet ini lagi.
Anda yang hidup di zaman modern tahu bahwa semua nama alternatif itu sekarang hilang dan nama ini keluar sebagai pemenang,
sehingga membuat orang seperti saya, dengan pengucapan saya yang mengerikan, berharap sejarah mengambil jalan yang berbeda.
Nama 'Herschel' mungkin akan membuat planet ini terdengar seperti akuntan yang membosankan daripada sebuah planet yang menarik,
tapi ini tetap sebuah nama yang lebih baik dari yang sekarang ini.
'Neptunus' tentu saja tidak bermasalah, walau penggunaannya mungkin hanya akan menunda masalah.
Akhirnya, "The Georgium Sidus" terdengar agak aneh dan sejujurnya
saya berharap Herschel lebih gamblang dan memberi nama "King George" ('Raja George').
Bayangkan betapa asyiknya mengajar anak-anak tentang planet, jika urutannya seperti:
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, "King George", dan Neptunus.
Dalam kelas, nama yang tidak biasa seperti itu akan mengubah sebuah planet dari hal yang dihindari
menjadi permulaan diskusi tentang apa yang membuat planet ini berbeda
dan bagaimana ilmu astronomi dan pandangan kita tentang alam semesta berubah dan berkembang dari masa ke masa.
Namun, biar bagaimanapun kita terjebak dengan nama ini
yang bagi saya berarti kita harus memilih antara pengucapan natural yang terdengar buruk
atau pengucapan tak natural yang aneh tapi masih kurang memuaskan.
Jadi apa yang harus dilakukan?
Barangkali lebih baik ikut Encyclopaedia Britannica dan hindari nama tersebut jika mungkin,
yang merupakan nasib buruk bagi sebuah planet dalam tata surya kita dengan cerita yang menarik.
Bisakah kita benar-benar sepakat untuk ikut pengucapan Yunani 'u-RA-nus'? Ini jelas terdengar jauh lebih baik.