Tip:
Highlight text to annotate it
X
Subtitle By Togap
Hanya waktu yang dapat mengajarkan kita
apa itu kebenaran dan apa itu legenda.
Beberapa kebenaran tidak dapat bertahan lama.
Tapi legenda seorang anak kecil
bermata biru akan hidup selamanya
dan akan disebarkan ke empat penjuru
mata angin dari gunung putih besar.
Kita, bangsa Yagahl, memburu hewan terkuat,
Manak. Tapi dunia kita mulai berubah.
Manak datang terus-menerus ke tempat kita
dan ada beberapa waktu saat
mereka tidak datang sama sekali.
Buruan kita semakin sedikit,
dan rakyat kita semakin kelaparan.
Hanya salah satu dari kita,
seseorang yang kita sebut Ibu Tua,
terakhir dari jenisnya, hanya dia
yang dapat berbicara dengan roh bumi
dan meminta kebijaksanaan dari sang
Ayah untuk menyelamatkan bangsa kita.
Berulang kali dia meminta.
Hingga suatu malam, mereka menjawab
pintanya dan mengirimkan kita suatu tanda.
Tanda permulaan dari sebuah akhir.
Kami menemukan dia di gunung.
Dia sedang memeluk mayat wanita.
Sang Ayah telah mengirim dia.
Dia datang untuk memberitahukan kepada kita
tentang iblis berkaki empat yang
akan menghancurkan dunia kita.
Mereka akan datang ke desa kita ketika
kita sedang pergi ke perburuan kita yang terakhir.
Tetapi janganlah merasa takut.
Dari perburuan ini, seorang ksatria akan muncul.
Dan ksatria tersebut adalah seorang wanita.
Dia akan membimbing kita menuju hidup baru
Dimana bangsa Yagahl tidak akan kelaparan lagi.
Pada malam itu, Ibu Tua tidak
melihat wajah sang ksatria.
Tapi dia tahu bahwa anak bermata biru
adalah suatu anugrah yang harus dia jaga.
Untuk bangsa kita, dia adalah Evolet,
orang yang dijanjikan dalam hidup.
Untuk anak laki-laki dia bernama
D'Leh, dia lebih dari itu.
Hanya satu dari bangsa Yagahl yang
tidak percaya dengan ramalan Ibu Tua:
Ayah dari si anak laki-laki,
yang membawa tombak putih dan
meniup terompet perburuan.
Aku akan menjaga anakmu seperti dia adalah anakku.
Aku tahu. Tapi berjanjilah padaku kau tidak
akan mengatakan kepada siapapun kenapa aku pergi.
Kita tidak bisa menunggu untuk perburuan terakhir.
Lemparkan lagi! Lemparan yang bagus!
Ka'Ren.
Ka'Ren.
Tidak, bukan kau.
Ayahmu meninggalkan bangsa kita. Pergilah.
Tinggalkan dia! Ka'Ren,
aku bilang, tinggalkan dia!
D'Leh... - Dia adalah anak
dari seorang pengecut.
Jangan kau berkata itu lagi.
Semuanya.
Kau sendirian. Seperti aku.
Apa yang terjadi dengan bangsamu?
Mereka semua dibunuh.
Oleh iblis berkaki empat.
Kau tidak akan pernah sendirian, Evolet.
Apakah kau lihat cahaya itu? Yang itu?
Dia tidak bergerak melewati langit seperti yang lainnya.
Cahaya itu seperti dirimu, di dalam hatiku.
Tidak akan pernah hilang.
Tidak akan pernah hilang?
Tidak. Tidak akan.
Evolet, pulanglah. Jangan keluar
dari pondokmu tanpa memberitahuku.
Dan untuk seterusnya, Evolet dan
D'Leh saling menjaga satu sama lainnya,
dan rasa cinta di dalam hati
mereka tumbuh semakin kuat.
Hingga akhirnya, setelah bertahun-tahun berlalu,
Hari untuk perburuan terakhir telah tiba.
D'Leh, berapa lama lagi kita harus berjaga?
Hingga Manak datang.
Dan kapan mereka akan datang?
- Aku tidak tahu.
D'Leh, kapan aku bisa menjadi pemburu?
- Ketika kau berhenti banyak bertanya.
Tic'Tic si pemburu hebat datang ke pondok Ibu Tua.
Dia rasa waktu dari ramalannya telah tiba.
Dia memberitahunya untuk tidak
membunuh Manak di perburuan kali ini.
Dia rasa Ka'Ren akan
memenangkan Tombak putih
dan mendapatkan Evolet.
Baku, lihat apa yang kutemukan untukmu.
Kau tahu Ka'Ren adalah pemburu yang hebat.
Kita harus lari. Bersama kita
dapat melewati Gunung Besar.
Mneinggalkan bangsa kita? Seperti ayahku?
Aku tidak bisa melakukan itu.
Aku telah lama menunggu hal ini.
Salah satu cara agar kita dapat selalu bersama adalah,
aku harus membunuh Manak.
Mereka di sini! Mereka di sini! Lihat!
Lihat betapa banyak mereka!
Hari ini, aku tidak akan menombak jantung Manak.
Akan tetapi salah satu dari kalian.
Salah satu dari kalian akan mendapatkan Tombak Putih.
Semoga Ayah dari Yagahr dan roh dari Manak yang
hebat akan memilih yang terbaik diantara kalian.
Ka'Ren kau mendapat lemparan
pertama. - Ka'Ren, Manak milikmu.
Kau akan menjadi pemimpin kami.
D'Leh, bagaimana dengan kau?
Aku ingin memenangkan Evolet.
Semuanya, sekaligus!
Tic'Tic menemukan pemimpin gajah.
Perlahan-lahan! D'Leh!
Mereka menerobos! Tahan dia!
Baku, mereka datang!
Mereka datang! Mereka datang!
Mereka itu...
Yang terakhir datang! Itu sebuah gajah besar!
D'Leh datang! Ka'Ren, lakukanlah lemparanmu!
Jaga dia tetap rendah! Tahan dia!
Dia terlalu kuat. Ayo, Ka'Ren.
D'Leh, kita harus segera pergi.
- Aku tidak bisa. tanganku tersangkut.
Lihat, lihat! Itu D'Leh!
Kau membunuhnya! Sendirian!
Tidak ada yang pernah melakukannya.
Kau sangat berani.
D'Leh membunuh Manak. Dia
tidak melepaskannya dari jaring.
Dia adalah satu-satunya.
Apa yang kau tunggu?
Roh yang bijaksana, saya telah membunuh Manak.
Saya ingin meminta Tombak Putih. Dan wanita saya.
Sejak saat itu, D'Leh bukan
lagi anak dari seorang pengecut.
Sekarang bangsa Yagahl akan menghormati namanya
karena membawa mereka berkah
Manak untuk yang terakhir kalinya.
Dan Ibu Tua sangat gembira hatinya
melihat Evolet sangat bahagia,
Dia sangat kuatir jika seseorang
yang telah membunuh Manak
tidak memiliki keberanian
untuk menghadapi masa depan.
Kenapa Tic'Tic tidak ikut merayakan bersama kita?
D'Leh? - Ada sesuatu
yang harus kulakukan.
Apa yang kau inginkan?
Aku tidak memiliki keberanian. Dan aku
tidak memburu seperti yang telah disebutkan.
Sang Ayah dari Yagahl telah mempermainkan kita hari ini.
Apa yang harus kulakukan? Jika aku mengembalikan
Tombak Putih, Aku harus mengembalikan Evolet.
Apa yang harus kulakukan? Jika aku mengembalikan
Tombak Putih, aku harus mengembalikan Evolet.
Apakah dia memang milikmu?
Ini bukanlah cara bangsa Yagahl untuk
mendapatkan Tombak Putih dengan kebohongan.
Aku telah memberikan Tombak Putih ke Tic'Tic.
- Kenapa kau melakukan hal tersebut?
Aku tidak membunuh Manak, Evolet. - Kau
telah membunuhnya. Kau berpegangan di jaringnya.
Tidak, aku bohong!
Aku berusaha untuk pergi bersama dengan
yang lainnya. Tetapi tanganku tersangkut.
Kemudian Manak lari menuju ke arah tombakku.
Aku tidak melakukan apapun!
Evolet, ingat apa yang kukatakan tentang cahaya kita?
Aku tetap merasakan hal yang sama.
Kau akan selalu di hatiku.
Tidak akan pernah hilang.
Tapi tetap...
Kau akan mengembalikanku.
Malam itu hujan turun dengan
derasnya di desa bangsa Yagahl.
Dan seperti hujan es, kesedihan
mendalam melanda hati D'Leh.
Dan bersamaan dengan hujan
datanglah iblis berkaki empat.
Diam di sini.
Moha! Hati-hati!
Baku, sembunyilah! Baik, bu.
Kita tidak dapat menolong mereka.
Biarkan aku...
Biarkan aku pergi!
Apa yang kau lakukan?
- Aku akan mengejar mereka.
Melalui Gunung Besar? Mustahil.
Mereka datang dari Gunung Besar, bukan?
Mereka iblis. Mungkin mereka bisa terbang. - Aku
tidak melihat sayap mereka, apakah kau lihat?
Kau pikir kau dapat memanggil
Dewa turun? Siapa kamu?
Dia tidak sendiri.
Aku ikut dengannya.
Tanpa pemburu lainnya, kita semua akan mati.
Aku akan ikut juga.
Tidak, Baku, kau tetap di sini.
Tapi kau, Ka'Ren, kau harus ikut dia.
Jangan sentuh aku!
Kemudian mereka mengucapkan salam
perpisahan kepada para tetua dan anak-anak,
Roh bijaksana dari Yagahl
memberkati mereka dan tombak mereka.
Ibu Tua tahu bahwa mereka tidak
akan menjadi pemburu lagi
Tetapi sejak saat itu mereka telah menjadi Ksatria.
Sebentar lagi akan malam, jadi
kita akan bermalam di sini.
Tidak, kita harus terus. Kita semakin dekat.
Aku tidak bisa melihat di kegelapan,
bisakah kau? Kita bermalam di sini.
Kita bermalam di sini, kita makan dan tidur.
Kenapa kau tidak membawa Tombak Putih?
Apakah kau takut?
Jawab!
- Ka'Ren, pergilah tidur.
Baku? Baku! Apa yang kau lakukan di sini?
Pulanglah!
- Aku bisa membantumu.
Aku bisa membawa kantong air.
- Pulanglah!
Mereka membunuh ibuku!
Dia sendirian.
Dia hanya akan memperlambat kita.
D'Leh, aku haus.
Api masih menyala di batu-batu ini.
- D'Leh!
Dia masih hidup. Kita harus cepat!
Kenapa Ibu Tua diam saja?
Hujan sangat dibenci para pemburu.
Hujan menghilangkan semua tanda dari
saudara-saudara kita yang diculik.
Sekarang ini hanya Sang Ayah dari
Yagahl yang membimbing jalan mereka.
Dan mereka berjalan berhari-hari
siang dan malam di tanah yang asing
Dimana Gunung Besar berakhir
dan dimana kisah dari si anak bermata biru dimulai.
Tempat dimana iblis berkaki
empat membunuh bangsa Evolet.
Kita telah berjalan berhari-hari.
Tetapi tetap tidak ada petunjuk!
Mungkin mereka memang memiliki
sayap. - Mungkin juga.
Tetapi saudara-saudara kita tidak.
Jangan lupa untuk mengunyah.
Mungkin dia hanya menghilangkannya.
Tidak ada di sini.
- Baku, jangan jauh-jauh.
Apa itu tadi?
Kita harus membebaskan mereka
malam ini. - Jangan malam ini.
Tempat ini tidak baik.
Mereka tahu sangat berbahaya di luar
sana, dan mereka berjaga dengan baik.
Kita lakukan hal yang sama.
Aku akan pergi duluan, kemudian Ka'Ren, lalu kau.
D'Leh! Ayo!
Aku mengerti kesedihanmu.
Tapi kau harus sabar.
D'Leh!
Aku tidak akan melepaskanmu lagi.
Lewat sini!
Ayo!
D'Leh!
Lari!
Di sini! Lewat sini!
Ka'Ren!
Lari! Lari!
Tic'Tic! Ayo! Tic'Tic!
D'Leh, Evolet, atas sini!
D'Leh! - Saya ambil
anak laki-lakinya!
Jangan, jangan pergi! - Aku
akan kembali padamu. Aku janji.
Baku!
Kau seharusnya tidak di sini.
Kupikir dia membicarakan D'Leh.
D'Leh akan kembali. Dia telah berjanji kepadaku.
Ka'Ren, menurutmu dia masih hidup?
- Itu bukan masalah sekarang.
Dia mencoba menyelamatkan kita!
Maafkan aku, Tic'Tic. Seharusnya aku mendengarkanmu.
Malam ini, aku akan membawakanmu makanan.
Ibu Tua mengawasi perjalanan
mereka dengan semua kekuatannya
dan rohnya selalu berada di samping mereka.
Tapi malam itu, dia tidak
dapat mengontrol kekuatan alam
dan tidak dapat menghentikan air dari surga.
D'Leh harus menghadapi sendiri kekuatan
jahat yang menguasai tanah ini.
Jangan makan aku jika aku membebaskanmu!
Aku takut padamu ketika mati.
- Jangan takut padaku.
Lihat, sebelah sana.
Ada serangan. Aku mendengar mereka berteriak.
Dari sinilah mereka pergi.
Tic'Tic, minggirlah. Ayo!
D'Leh, kembalilah.
Minggirlah!
Kau harus mengingatku. Aku memberikanmu kehidupan.
Bicara kepada Gigi Tombak?
Bagaimana kau bisa bicara bahasa kami?
Tidak suka makanan Naku?
Ini beda, tapi enak.
Kami datang dari gunung.
- Kami tahu darimana kalian.
Bagaimana kau tahu? Bagaimana
kau bisa bicara bahasa kami?
Seorang lelaki datang ke gunung dulu sekali.
Dia sedang mencari dunia baru. Orang bijaksana
kami memberitahuku untuk belajar bahasanya.
Kau, kau telah melihat wajahnya.
Apa yang terjadi dengannya?
Dia telah diambil sejak dahulu.
Diambil kemana?
Marilah.
Ketika ayahmu datang kepada kami, dia menjadi temanku.
Kemudian roh jahat menculik ayahmu,
seperti orang-orang kami yang lain.
Membawanya ke sarang burung besar
dan terbang melewati pasir.
kemana mereka membawanya?
Ke Gunung para Dewa.
Tidak ada yang pernah bisa kembali.
Orang Bijaksana kami mengatakan bahwa
kaulah yang akan membawa kami ke sana.
Aku?
Kami memiliki kisah bahwa
suatu hari seseorang akan datang
yang akan membebaskan bangsa kami.
Seseorang yang berbicara dengan Gigi Tombak.
Dan ketika orang pemberani dari
Naku mengubur kematian mereka,
mereka mengirim pesan ke semua suku
bahwa seseorang yang dapat berbicara
dengan Gigi Tombak telah datang.
Panggilan mereka adalah panggilan untuk berperang.
Mengapa menurut mereka aku dapat
membebaskan bangsa mereka?
Ada sesuatu yang harus kau ketahui mengenai ayahmu.
Ketika ibumu meninggal pada saat melahirkanmu,
ayahmu mengorbankan dirinya tidak hanya demi kau,
tapi juga untuk semua bangsa kita.
Kita sedang kelaparan.
Dia tidak bisa menunggu hingga
ramalan dari Ibu Tua terbukti.
Ayahmu tidak melarikan diri.
Dia pergi untuk menyelamatkan bangsa kita.
Bagaimana bisa selama ini kau membohongi aku
bahwa ayahku telah mengkhianati kita?
Sebab dia ingin agar kau mengetahuinya seperti itu.
Ayahmu membawa Tombak Putih.
Dia takut jika dia pergi, maka
yang lain akan mengikutinya
dan meninggalkan bangsa kita.
Dan mengapa kau mengatakan
hal ini kepadaku sekarang?
Orang yang baik...
...menarik lingkaran yang mengelilinginya
dan memperhatikan yang lainnya.
Istrinya, anaknya.
Pria lain akan menarik lingkaran yang lebih
besar dan membawanya bersama saudara-saudaranya.
Beberapa pria
memiliki tujuan yang hebat.
Mereka harus menariknya sendiri
sebuah lingkaran yang mempengaruhi
banyak, lebih banyak lagi.
Ayahmu... adalah salah satu dari pria-pria itu.
Kau harus memutuskan untuk dirimu sendiri
Siapa dirimu sebenarnya.
Ini adalah Kawu, pelari kami yang tercepat.
Dia membawa suara dari orang-orang
yang hidup dengan cara itu.
Mereka menculik lebih banyak pria. Dan sekarang
mereka sedang menuju ke burung besar, cepat.
Kita harus menemukan mereka sebelum
mereka mencapai burung-burung tersebut.
Kau tidak memiliki wanita?
Di hari sebelum kau datang,
mereka membunuhnya.
Dan mereka menculik anak kami.
Saya Baku.
Tudu.
- Tidak, Saya Baku.
Baku, Tudu. Baku, Tudu.
Dia akan membunuhnya! Kau harus membantunya!
Kata-kata dari Naku tersebar dengan cepat
dan dari semua arah angin datanglah para ksatria.
TukTuk, yang bergerak seperti burung besar dan
menyembunyikan mata mereka di balik pepohonan.
Suku Kuura, mereka pendek seperti anak-anak kita.
Dan dari lembah yang tidak pernah dimasuki
matahari datang dengan darah di kepala mereka.
Tapi yang terkuat dari semuanya adalah Huta.
Pemimpin mereka berbicara kepada semua ksatria.
Katakan kepadanya jika rakyat mereka
bersama kita, kita akan mengalahkan mereka.
Dia berkata bahwa kau hanyalah anak-anak.
Katakan padanya bahwa aku lebih tua dari kelihatannya.
Quina seorang Hoda. Hoda tidak pernah tertawa.
Mereka berjalan dengan cepat dan cepat dan
tidak berhenti untuk makan ataupun beristirahat.
Dan lebih banyak penombak
yang bergabung tiap harinya.
Kata ini "yahala", apa artinya?
Itu adalah kata-katamu: "Kita
harus mengalahkan mereka".
Burung besar telah tiba.
Evolet!
Evolet!
Baku, D'Leh di sini!
Tudu, orang itu yang menggunakan
tombak, dia tidak akan menyerah.
Dia dan dia.
Mungkin anak itu benar.
D'Leh tidak bisa terbang di atas air seperti mereka.
Tapi siapa coba yang bisa bertarung
dengan begitu banyak tombak?
Sungai ini bergerak seperti ular di bawah matahari.
Dia berkata mata dari sang
ular berada di bawah matahari
dan di bawah bulan tidak bergerak.
Adakah jalan pintas untuk menuju ke kepala ular?
Kita harus melewati Padang Pasir. Tetapi
tidak seorangpun dapat berjalan sejauh itu.
Gunung dan pasir, mereka tampak sama saja.
Dan kita akan kehilangan arah.
Kita akan melakukannya sepanjang hari.
Kita akan menemukan kepala sang ular.
Dan kita akan membebaskan bangsa kita!
Kita harus istirahat.
Orang dari sungai telah bicara dengan jujur.
Mereka sudah berjalan di lingkaran
berhari-hari dan kehilangan arah.
Dan mata dari sang ular entah berada dimana.
Tic'Tic, Tic'Tic... aku menemukan kepala sang ular!
Kau lihat cahaya itu? Yang itu?
Ingatkah kau apa yang dikatakan oleh orang sungai?
Berada di bawah matahari, tetapi
di bawah bulan tidak bergerak.
Nakudu, katakan kepada mereka
apa yang telah kukatakan.
Itu akan membawa kita ke kepala sang ular.
Dan begitu bulan terakhir telah
datang ke lembar suku Yagahl,
Tampaknya semua roh telah meninggalkan Ibu Tua.
Dia tidak makan atau berbicara
berbulan-bulan lamanya
karena dia tau bahwa ada satu takdir
terakhir yang harus dipenuhi.
Roh Bijak...
Ini aku, Katan.
Dewa para gunung
dan kepala dari sang ular.
Evolet, kau baik-baik saja?
- Ssh, jangan bicara.
Baku, sebelah sini!
Bagaimana bisa seorang pria melakukan
hal seperti itu kepada ayah sang manak?
Mereka bukan pria seperti kita, Baku.
Lalu apakah mereka itu?
Beberapa bilang mereka berasal dari bintang.
Yang lain percaya bahwa mereka
terbang melewati Air Besar
ketika mendarat jatuh ke dalam lautan.
Satu-satunya yang memaksa mereka
untuk melakukan pekerjaannya,
Mereka bahkan lebih lagi.
Kau pikir mereka akan berjuang bersama kita?
Itu adalah tugasmu untuk mencari tahu.
D'Leh! D'Leh!
Jangan takut, Baku. Aku akan membawamu pulang.
Di mana Evolet? - Dia
tidur di pondok yang lain.
Tapi aku melihat dia hari ini.
Tic'Tic telah menunggu dengan
para penombak di atas pasir.
Mereka membunuh Moha hari ini. Dia telah berkorban.
Ini adalah kesalahanku karena
membawa mereka ke dalam kesulitan ini.
Aku butuh pengampunanmu.
Sang Ayah memilihmu untuk memimpin kami.
Dan kita akan terus berdiri di sisimu.
Katakan pada mereka berapa
banyak tombak yang kita miliki.
Banyaknya tombak bukanlah masalah.
Manusia tidak dapat mengalahkan Dewa.
Mereka mengatakan orang buta
tahu lebih banyak tentang Dewa.
Dulunya mereka adalah pelayan
Dewa, tapi kemudian melarikan diri.
Mereka telah menyembunyikannya disini sejak saat itu.
Orang Bijak..
Katakan kepada kami lebih banyak tentang Dewa ini.
Mereka ada tiga, tapi sekarang hanya tersisa satu.
Pasti ada cara untuk mengalahkan mereka.
Dia berkata, sekali, hanya sekali dia mendengar Dewa
berbicara tentang salah satu yang dia takuti.
Mereka telah mengatakan tentang
seseorang yang memiliki tanda
yang dapat kau lihat di langit ketika malam.
Mereka menamakannya Uruana, "Tanda dari Sang Pemburu".
Bintang yang paling terang dari seluruh surga.
Dia bertanya apakah kau memiliki tanda tersebut.
Tanpa tanda tersebut, kau tidak
dapat mengalahkan Sang Dewa.
Tunggu, tunggu. Pita di lenganmu.
Darimana kau mendapatkannya?
Orang yang telah menyelamatkan
nyawanya. - Dimana dia?
Tulangnya terkubur di tanah dengan yang lainnya.
Dia ingin tahu mengapa kau
menanyakan tentang orang ini.
Dia adalah ayahku.
Tanyakan kepada dia dimana Tic'Tic.
Mereka mendapatkan kita!
Aku penuh hari ini.
Tolonglah, pemburu hebat, jangan katakan itu.
Kami membutuhkanmu.
Mereka tidak mau berjuang bersama kita.
Mereka memiliki ramalannya sendiri.
Ramalan memiliki banyak wajah,
banyak jalan untuk menjadi kenyataan.
Ayahmu, memberikan ini padaku.
Tidak, pemburu hebat, ini milikmu...
- Ambillah.
Jadilah seperti ayahmu.
Jadilah seperti ayahmu.
Aku tahu rasanya kehilangan teman baik.
Ayahmulah teman terbaikku.
Aku sangat mengingatnya.
Dia mengingatmu.
Hatinya terluka ketika dia bicara
tentang seorang anak di luar Gunung Besar.
Dia telah bersiap-siap pergi untuk kembali kepadamu.
Saat itulah ketika dia diculik.
D'Leh,
Orang-orang telah menunggu.
Kami, bangsa Yagahl,
memburu hewan terkuat, Manak.
Mereka besar dan kami kecil,
tetapi tetap dapat kami kalahkan.
Karena kami berburu bersama. Sebagai satu.
Ketika matahari terbit,
kita akan bergabung dengan
saudara-saudara kita di Gunung para Dewa
dan meyakinkan mereka untuk berjuang bersama kita.
Bersama, sebagai satu!
Apa yang terjadi?
Dengar, baku, hari ini kau
harus menjadi seorang pemburu.
Aku?
"Yahala".
Lihat. Yang itu.
Baku, kita menemukan gajah sesungguhnya. Ayo.
Ka'Ren, lihat!
Kita harus pergi, semuanya naik
ke lereng! Cepat, cepat!
Ka'Ren! Tidak!
Berhenti!
Dia berkata siapapun yang mengikuti
wanita ini harus kembali,
atau dia akan mati.
Seperti pengkhianat ini.
Kembalilah ke gunungmu. Kau bisa membawa wanitamu.
Katakan padanya aku menerima tawarannya.
Katakan padanya aku menerima.
Katakan padanya!
Tapi aku akan membawa orang-orangku bersamaku.
Semuanya dan semua Bangsa Yagahl.
Katakan padanya!
Mereka milikmu!
Tanyakan padanya apa yang
akan terjadi pada yang lainnya!
Mereka milik sang Dewa, katanya.
Mereka harus melakukan pekerjaannya. Selamanya.
Tidak...
Aku tidak akan!
Dia bukanlah Dewa!
D'Leh!
Tidak!
Tidaaakk!
Tolong! Tolong! Dia berdarah!
Kau datang untukku.
Tolong, jangan. Tolong.
Melakukan perjalanan sejauh ini,
harus berjalan hingga akhir dunia
untuk mengalahkan yang disebut yang terkuat
hanya untuk kembali tanpa Evolet,
Ini tidak seperti yang telah
diramalkan oleh Ibu Tua.
Tapi cuma dia kehilangan yang
dicintai untuk selamanya,
legenda anak bermata biru dimulai.
Evolet telah membuktikan janjinya
sebuah kehidupan untuk bangsa kita.
Dan sekarang, dengan nafas terakhirnya,
Ibu Tua telah mengembalikannya kembali.
Ayahmu ingin ini kembali padamu.
Mereka akan memberi makan bangsamu.
Katakan pada mereka bahwa bangsa Yagahl
sangat berterima kasih kepada bangsa Naku.
Terima kasih, saudara Nakudu.
Hatiku selalu bersamamu, saudara D'Leh.
Itu adalah saat terakhir mereka
menyaksikan sahabat mereka, bangsa Naku.
Dan kemudian perjalanan panjang
kembali ke rumah dimulai.
Mereka kembali! Mereka kembali!
Dan bagaikan berjalan bersama sang Ayah
melihat kepada mereka dan membimbing mereka,
maka bangsa Yagahl melihat ke Evolet dan D'Leh
untuk membimbing bangsanya.
Dan ketika bulan pertama terlahir
kembali di desa mereka,
bersamanya tumbuh buah-buahan
pertama di tanah mereka.
Lihat betapa cepat tumbuhnya.
Dan juga datang untuk melihat bahwa
janji untuk sebuah kehidupan
telah terpenuhi.
Subtitle By Togap