Tip:
Highlight text to annotate it
X
Milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat
Dokumen No.USGX-8810-B467 Digital SD Card
Rangkaian Kejadian Dari Kasus
Yang Disebut "Cloverfield"
Kamera ditemukan di lokasi kejadian "US-447"
Area yang dulunya bernama "Central Park"
Diterjemahkan oleh:
Rizal Adam (rizaladam@yahoo.com)
Jam 6:42 pagi.
Di tempat Ayahnya Beth.
Ayahnya keluar kota.
Dan ini hari yang cerah.
Beth.
- Rob, sedang apa kau?
- Tidak apa-apa.
- Hentikanlah.
- Tidak apa-apa.
- Hanya...
- Hentikan.
Dia malu.
Aku tak bisa melihat ini berakhir di internet.
Baiklah, aku akhiri. Lihat kalau aku peduli.
- Aku tertarik akan hal-hal lainnya.
- Seperti apa?
Seperti dirimu.
Nyaris saja.
Sungguh... Aku takut akan itu.
- Hanya 30 menit.
- Diamlah. Aku tidak mau.
Kau pernah ke Pulau Coney?
Oh, bagaimana kau pernah ke Pulau Coney?
Entahlah, Aku hanya... pernah kesana.
Sungguh menyenangkan.
Akan kubawa kau. Kita akan kesana.
Astaga.
Kau sungguh senang dengan ini.
- Yeah, aku tak sabar untuk...
- Berikan padaku.
Kau mau apa? Apa?
Oh, baiklah. Dari leher
ke atas, ya?
Hanya itu yang kuperbolehkan.
Oh, tolong, Rob,
tak ada yang bayar online untuk itu.
Kau pernah ke
Twelve-Chest-Hairs. Com, pernah?
- Okay. Apa lagi?
- Apanya lagi yang apa?
Selain dari gula-gula serabut
dan Tilt-A-Whirls?
- Kamu mau apa hari ini?
- Bila kujawab itu...
- Baiklah, apa kamera ini nyala?
- Awas!
Sayang, itu bukan kameraku.
Aku tak tahu kalau kameranya ada tombol zoom.
Baiklah. Ini, ini, ini.
Kutemukan tombolnya. Sudah nyala?
Oh, sempurna. Kini kita punya rekaman bagus
sambil kau mencari tombolnya.
Lucukah itu?
Jam berapa yang lainnya mulai datang?
- Ini sudah telat.
- Dua jam.
- Itulah mengapa kita bergegas.
- Kita mau kemana?
Kita pergi... Kita hanya akan ke
tempat perbelanjaan!
Aku mau kau berhati-hati
dengan kamera kakakmu
dan ambil pernyataan dari semua orang.
Kenapa? Ini kan bukan
pesta pernikahan.
Memang bukan.
Kubilang seperti pernikahan.
Aku tidak mampu.
Aku tidak...
Aku tak paham mengapa harus aku yang lakukan.
Sebab, aku tidak...
Bahkan kutak tahu bagaimana menggunakan ini...
- Itu yang kupikir akan terjadi.
- Tidak, tentu tidak!
- Memang benar. Kau...
- Kau tak ada petunjuk!
Okay, ijinkan aku bertanya padamu.
Bisa kau lihat aku lewat layar kameranya?
Yeah. Bisa.
Bagus. Kini bisa kau lihat aku membawa kantung-
kantung ini sendiri?
Pekerjaanmu sangat bagus.
Ini, berlatihlah melakukan dua hal sekaligus.
- Bagus! Itu bagus.
- Terima kasih.
Aku tak mau membawa kamera ini
- sepanjang malam.
- Dia kakakmu
Ini penting. Berhentilah mengeluh.
Aku paham itu, Lily, tapi ini
pekerjaan payah!
- Tentu bukan.
- Ya, ini payah! Aku tidak mau!
Jason, aku sudah rencanakan ini
selama 2 minggu!
- Yang kumau hanya kau mau membantuku.
- Okay, sayang, sayang.
Okay. Baiklah? Akan kulakukan.
Aku betul-betul membuatnya kesal.
Sayang, ayolah.
Aku hanya bercanda! Ayolah!
Hud? Hud, dengar.
Aku ada kerjaan buatmu.
Aku sudah punya.
- Aku akan memberi tanda, jadi...
- Yeah, bukan. Aku tahu itu,
tapi ini lebih penting dari itu.
Kau tahu, seperti di pernikahan,
orang-orang memberikan pernyataan
ke kamera, benar?
Tidak.
Baiklah. Kau hanya bawa kameranya, dan
kelilingi area pesta
dan ambil gambar orang yang
ucapkan selamat bagi Rob.
Entahlah.
- Itu banyak tanggung jawabnya.
- Ini penting.
Kau mesti melakukannya
sepanjang malam...
Marlena akan hadir.
- Benarkah?
- Oh, yeah. Benar.
- Jadi kamu mau membawanya.
- Oh, tunggu.
- Dan kau akan ngobrol dengannya...
- Aku tidak...
- Demi Rob.
- Aku tidak bilang aku bersedia.
- Coba saja.
- Baiklah, akan kucoba.
Lakukan seperti yang kubilang...
- Kau siap?
- Yeah, ayo.
Baiklah.
Rob, aku tidak tahu harus bilang apa.
Semoga berhasil di Jepang.
Aku menyayangimu,
dan bangga padamu.
- Itu saja.
- Itu saja?
- Yeah. Cukup mudah.
- Yeah. Sebenarnya itu lucu.
- Nikmatilah, Hud.
- Trims.
Yeah, aku sedang...
Hey, apa kabar?
Hey, teman-teman? Hey.
- Kami bilang apa?
- Apa saja.
Bon voyage, Rob.
Atau apapun yang kau ucapkan itu dengan orang Jepang.
Yeah, bagus.
Oh, yeah, baiklah. Oh, yeah...
- Hud, kau sedang apa?
- Sedang kurekam malam ini.
Kurasa aku minta Jason yang melakukannya.
Oh, yeah, Jason minta aku,
jadi aku yang melakukannya.
Kulakukan dengan sangat baik.
Kau akan mengambilnya dengan
serius, bukan?
Karena ini sangat penting.
Tentu. Aku sedang melakukannya
dengan sangat serius.
- Sangat sangat serius.
- Kau janji?
Yeah, kau mau aku memberi
pernyataan sekarang?
- Okay.
- Yeah, lakukan sekarang.
Okay.
Okay, terbuka saja padanya,
karena ini terakhir...
- ...kau melihatnya
- Okay, Hud, aku mengerti.
- Saat terakhir kau melihatnya...
- Okay, Hud, aku mengerti.
Robert Hawkins,
Aku tak percaya kau tinggalkan aku
untuk menjaga adikmu.
Oh! tenang. Maksudku aku jelas
berdiri di sini...
Dan kutahu kita belum resmi jadi
keluarga, tapi....
- Tidak adil, 'sebab aku akan...
- Teman.
- Okay.
- Akan kupotong nanti.
Tapi kuanggap kau sebagai kakakku,
dan kuharap kau anggap aku adikmu.
Jadi, sebaiknya kau telpon kami.
Kini kau sudah ada pekerjaan,
tentu kau mampu telpon kami, jadi...
- Hud?
- Yeah.
Yeah, maaf. Tidak, kau hebat.
Kau hebat.
- Itu hebat!
- Cuma itu?
Kupikir itu sungguh, sungguh hebat.
Yeah, namun kau tidak punya perhatian
untuk...
Okay. Okay, kau bisa lakukan ini.
Yeah. Kau dapatkan ini.
- Ada apa, sob?
- Hey, ada apa, teman?
Ada apa?
Permisi! Hey, Marlena?
- Hey, ada apa?
- Hai. Hai.
Hey, tahukah kau aku sedang mengelilingi
pesta ini dan aku...
Kau tahu Rob akan pergi?
- Sepertinya ini pesta perpisahannya.
- Yeah. Yeah.
Baguslah. Hey, jadi kami merekamnya,
Kupikir, orang-orang membicarakannya.
Oh, tidak, terima kasih.
Aku belum begitu kenal Rob.
Ku hanya datang untuk menyapa Lily,
jadinya sedikit aneh,
bila aku bicara tentangnya,
tapi terima kasih.
Okay, baiklah,
kecuali aku mencari yang lainnya.
jadi kau pernah ke pernikahan?
Belum pernah, Aku paham maksudmu. Aku hanya...
Aku tidak mau, tapi terima kasih.
Okay, baiklah.
Tapi hanya sebentar saja ya.
Okay.
Hey, Rob, Marlena.
Kurasa kita pernah ketemu,
mungkin tiga kali sebelum ini,
semua orang sangat mabuk
waktu itu,
makanya aku sungguh tak tahu
mau bilang apa.
Tapi tugasmu itu keren!
itu penting!
- Ibaratnya kau presiden dari negara apa!
- Wakil Presiden!
Itu juga keren.
Jadi semoga berhasil untuk itu
dan kita akan di sini
menjaga New York tetap aman
dan bersenang-senang saat kau kembali.
- Hebat, yang itu sungguh bagus.
- Yeah?
Yeah, kita bisa rekam satu lagi
kalau kau mau.
Apa sebenarnya kau punya,
umpamanya kartu nama atau semacamnya?
Well, agensiku... Kami akan pergi.
Kami akan memutarnya ulang
dan mereka suka semua videonya,
- seperti, hal yang jorok.
- Oh, yeah. Aku sebenarnya...
- Aku bukan profesional.
- Apa?
- Aku bukan profesional. Namaku Hud.
- Hug?
Bukan, bukan, Hud.
Aku sahabat Rob dan Lily.
- kami pernah ketemu beberapa kali.
- Oh, yeah, yeah.
Yeah, kamera ada
di depanmu,
- mungkin sebabnya aku tidak...
- Okay, ini. Jika aku menggerakkannya?
- Oh, yeah. Apa yang terjadi? Semuanya.
- Yeah.
Yeah, hebat. Senang jumpa denganmu.
- Sungguh senang jumpa denganmu. Sungguh.
- Jadi kau mau ngapain?
Sebenarnya... aku mau mengambil makanan,
tapi semoga berhasil dengan...
Aku masih bisa membujuk agensimu
jika kau mau...
Dia sudah ada di tangga.
Semuanya siap. .
Bisakah seseorang memelankan
suara musiknya, tolong?
Kejutan! Kejutan!
Tidak, tidak, tidak!
Bagaimana kalian rencanakan semua ini?
Mudah, kamu orangnya naif. Ayo.
- Hey. Apa kabar?
- Bawa ini. Bawa ini.
- Maaf. Ya. Terima kasih.
- Ada apa?
Oh, hey. Ya. Baik.
- Ada apa?
- Bicaralah!
- Yeah, bicaralah! Bicaralah!
- Bicaralah! Bicaralah!
- Oh, ini sungguh kejutan...
- Kuharap begitu.
- Terang saja.
- Ini pesta kejutan.
Yeah.
Tapi ini sangat manis. Jadi
terimakasih. Lily?
Ini dari semuanya.
Tidak, terima kasih, semuanya.
Terima kasih. Ini...
Ini sangat berarti, jadi... Itu saja.
Cuma itu dariku. Aku tak tahu.
- Selamat berpesta ria!
- Yeah, pesta!
Yeah!
- Hey, sob. Apa kau surprise?
- Yo. Aku sepertinya malah tidak surprise.
Tidak? Bisa kau gambarkan bagaimana
perasaanmu sekarang?
Entahlah. Harus bilang apa.
Sepertinya, aku sedikit jenuh.
- Tentu tidak. Selamat ya.
- Tidak, itu luar biasa, teman.
Ngomong-ngomong, Sedang apa kau
- dengan kamera video itu?
- Sedang kudokumentasikan malam ini
jadi kau bisa membawanya serta ke Jepang.
Oh, bisa aku menontonnya tiap malam
- bila sudah disana?
- Jason meminta aku...
- Yeah, silakan.
- Oh, baguslah.
Baiklah, terima kasih. Hebat.
Hey, Hud, kau tahu kalau
Beth akan datang malam ini?
Yeah, kurasa. Tentu Lily yang undang dia.
Mengapa dia belum datang?
Jadi bagaimana kau bisa bertahan
tanpa Rob?
- Dia itu seperti jagoanmu.
- Yeah, aku tahu.
Hey, bagaimana aku akan bertahan
tanpa dirimu?
- Aku tak tahu. Aku seperti jagoanmu.
- Jujur saja.
- Saat aku buat... Aku tak disini.
- Hi, Hud.
Kuhanya mendokumentasikan. Tidak disini.
Itu masalah terbesarku saat dia
menjemputnya...
Kau tahu apa.
Bukan, tapi saat dia bilang My Fair Lady...
- Aku suka My Fair Lady.
- Aku suka, "Sungguh?"
Mengagumkan.
Tapi ia berhasil, bukan?
Beth, hey! Kau berhasil.
Itu tidak penting, teman, kau disini.
Semuanya baik.
Oh, tidak, ini bagus. Ini bagus.
- Nikmatilah. Bersenang-senanglah.
- Oh, pasti. Aku hanya akan bilang...
- Siapa cowok itu?
- Entahlah. Dia acak.
Aku akan mencari tahu dia.
Awas, dokumentasi.
Oh, trims.
- Aku melewatkan kejutanmu.
- Oh, tidak apa-apa.
Maafkan aku. Kami ada masalah dengan taksi.
Aku sungguh minta maaf.
- Tak apa-apa.
- Aku yang menghiasnya.
- Itu fantastis.
- Rob, ini Travis.
- Hi.
- Hi. Oh, silakan.
Aku banyak dengar tentangmu.
- Selamat, ya.
- Terima kasih.
- Wakil presiden. Itu fantastis.
- Aku suka bajumu.
- Terima kasih. Aku juga.
- Yeah, terima kasih.
Itu sungguh menakjubkan.
- Bisakah kami...
- Yeah, disana jamuan makannya.
Hey, kudokumentasikan malam ini.
Aku Hud.
- Okay.
- Jadi, ada banyak manfaatnya.
Yeah, hanya membantu dirimu saja,
nikmatilah.
- Nikmatilah, semuanya.
- Senang berjumpa denganmu.
- Selamat senang-senang, yeah.
- Makasih atas kedatangannya.
- Kurasa dia baru bilang aku keren.
- Apa mereka berkencan?
Yeah.
- Hey, apa semuanya baik-baik?
- Yeah, semuanya baik.
Okay, sebab... entahlah,
karena kalian disini semacam...
Itu kameraku kan?
Tak tahu. Adikmu memberikannya padaku.
Apa kau tukar kasetnya?
karena aku ada kaset disitu.
Aku tak tahu. Apa...
Roller-coasternya menyenangkan, tapi,
bentuk cangkirnya ini lho...
Kasetnya sudah ada saat aku menerimanya.
Kenapa?
- Rob, kenapa?
- Itu tidak penting.
Itu tidak... Dasar bodoh.
Okay, yakin kau baik-baik saja?
Karena kau kelihatan sangat aneh.
Seperti kita belum pernah ngumpul
bareng atau semacamnya.
- Di sini. Ayolah.
- Baiklah, tenang. Itu lebih kusuka.
Permisi. Maaf. Permisi.
- Ada apa denganmu?
- Hey, Beth! Beth. Beth. Beth.
Hey, aku menfilmkan perpisahan buat Rob.
Kau ingin ngomong sesuatu?
Hey, aku menfilmkan perpisahan buat Rob.
Kau ingin ngomong sesuatu?
Oh, Hud, aku tak tahu.
Sekarang bukan saat yang tepat.
Ayolah, dia akan pergi.
- Aku serius, bisakah kita...
- Aku tahu.
Kau tak bisa ngobrol dengannya
untuk sementara.
Tidak ada sesuatu yang mau kau bicarakan?
Kau tahu apa?
Travis, bisa ambilkan aku minum?
- Oh, yeah. Yeah. Yeah, tentu.
- Apakah itu... Okay.
Bagus, makasih.
Okay, mari... Di sini? Aku tidak...
- Bukan, kita lakukan saja di dapur.
- Okay, sempurna.
Okay.
Okay.
Rob,
Aku tak mau lakukan ini di depan kamera.
tapi, Aku cuma ingin kau tahu betapa
aku gembira buatmu,
karena kutahu betapa giatnya kau bekerja
untuk jabatan ini
dan kutahu ini sangat berarti buatmu dan...
Dan aku akan sangat merindukanmu.
Hey. Bisa kita bicara sebentar?
Jason? Ada yang aneh dengan
Rob dan Beth.
- Apa maksudmu?
- Aku serius. Mereka ada di luar.
- Hud! Jangan sekarang.
- Okay. Aku akan memeriksanya.
Kau bahkan tak pernah menelponku, Rob!
Kau pergi dan datang membawa cowok ke pestaku?
Tunggu! Kau tidak bicara
denganku berminggu-minggu!
- Hud! Ayolah!
- Maaf!
- Apa? Apa?
- Aku dapat. Aku dapat. Hud, balik ke dalam.
- Tapi sedang kurekam!
- Tidak yang ini.
Lily, apa kau tahu yang sedang
mereka ributkan?
Lily, bila kau tahu,
Kau harus bilang padaku. Lily.
Aku tidak bilang padamu.
Aku sungguh mau tahu,
karena dia merekam ini.
Dialah yang membawaku kembali
masuk ke dalam.
- Okay, baiklah. Akan kita cari tahu.
- Tentu. Aku janji.
- Kami akan menanyainya. Akan kita cari tahu.
- Dia di dapur.
- Apa?
- Lil!
Lil, kau punya hal yang mau dikatakan?
- Tidak.
- Kau punya, bukan?
- Apa? Tidak.
- Hud, kau jenius.
- Kau mengelak dari pertanyaanku.
- Tak ada yang mesti kukatakan.
- Tak ada.
- Pembohong.
Lily, jika kau tahu sesuatu,
kau harus bilang pada kami.
- Tidak.
- Pandang aku.
- Lily.
- Aku tahu. Sayang.
Okay, baiklah, tapi tidak di kamera.
Aku tak mau bilang di kamera.
Okay, tidak masalah.
Baiklah, tidak masalah.
Mengapa kami tak boleh bilang apapun?
- Kami takkan bilang apapun.
- Rob dan Beth tidur bersama.
- Kau serius?
- Itu terjadi beberapa minggu yang lalu.
Aku janji ke Beth untuk tidak
bilang ke siapapun.
Apa kau bercanda, Lily?
Rob dan Beth tidur bersama,
kau takkan bilang padaku?
- Mengapa tidak bilang padaku?
- Mengapa tidak bilang padamu?
Okay, kalian semua,
jangan tanya aku dimana aku dengar ini.
Rob dan Beth sudah berhubungan seks.
- Aku sudah tahu.
- Kau bercanda?
Aku tidak bercanda.
Ini betul-betul serius.
Hey, Marlena.
- Ini aku, Hud, yang tadi itu.
- Hai. Benar.
Kau tahu bahwa
Rob dan Beth berhubungan seks?
- Tidak.
- Yeah, tidakkah itu gila?
- Mereka kan selamanya teman.
- Gila.
Rob sudah jatuh cinta dengannya
sejak di bangku kuliah.
Mungkin itu cuma hadiah
perpisahan, kau tahu?
Yeah. Tunggu, apa kita juga mungkin
dapat hadiahnya?
- Mereka melakukannya. Suka sama suka.
- Apa?
- Lily bilang padaku.
- Tak mungkin.
- Tidak, kau begitu...
- Tidak, aku janji.
Mengapa kau mengarang hal seperti itu?
- Tentu aku tidak. Aku punya mobil bagus.
- Kau membuatnya berantakan.
Aku tak bilang macam apa...
Hey.
- Semoga sukses di Jepang, Rob.
- Semoga sukses malam ini, Travis.
Hey, sobat.
Apa kau baik-baik saja?
- Hey. Ayolah.
- Bukan waktunya, Hud.
- Ada apa ini?
- Biarkan saja dia.
- Kita harus bicara dengannya.
- Kita jangan bicara dengannya.
Aku bisa bicara dengannya sekarang.
Sobat, kau sudah bicara
di sepanjang pesta ini!
...lakukan sesuatu.
- Tidak. Semua orang butuh waktu menenangkan diri
- dan memberinya ruang.
- Dia nantinya akan mengunci dirinya
- di kamar sepanjang malam?
- Lily, lihat dirimu.
- Ini akan baik, percayalah.
- Ini takkan baik.
- Ini akan baik.
- Kau adalah adiknya.
Kau adalah teman dekatnya.
Pergi dan buatlah dia ceria.
Jadi, bagaimana maumu?
Apa kau saja yang mau bicara,
atau kau ingin aku saja
yang bicara?
- Kau tidak perlu bicara apapun.
- Okay, bagus deh.
Kita harus bicara.
Kau tak tahu apa
apa yang kau bicarakan,
- Baiklah?
- Okay, makanya bilanglah.
Itu hanya sesuatu yang tak diduga.
Yeah, Beth bilang ke Lori
bahwa setelah kalian bersama,
- kau mencampakkannya.
- Aku tidak mencampakkannya!
Dia bilang kau tak pernah menelponnya.
Dengar, aku akan pergi, oke?
Jadi apa yang mesti kuperbuat?
Tak tahulah.
Dia patah hati.
Dengar, tak ada kata "bersama." di antara kami.
Lebih baik bila kami tetap berteman.
...kurasa aku tidak cukup pantas baginya!
Tidak, stop, stop!
I tidak bilang "merasakan," Rob.
Kau tidak cukup baik untuknya.
Itu saja. Itu fakta. Ilmiah.
Beth Mclntyre itu ibarat sesuatu
dari planet lain.
Dia cantik. Mempesona.
Dan kau... aku sayang padamu,
tapi mari kita hadapi,
kau merusak hubunganmu.
Pergi ke Jepang tidak akan memperbaiki itu.
Dia sangat mencintaimu, kak.
- Seperti inilah yang kau lihat.
- Dan aku mencintainya.
- Tapi kau harus mengejarna.
- Tidak sesederhana itu.
- Tidak, itu sederhana saja, Rob.
- Ayolah. Jangan takut.
Ini saatnya.
Dari semua itu...
Kau harus belajar ucapkan,
"Lupakan dunia,"
dan bersamalah dengan orang-orang
yang paling kau sayangi.
Oh, Tuhan.
Yang tadi itu apa?
Itu membuatku sangat kaget.
Lil! Lil!
Apa kau rasakan itu?
Sepertinya gempa bumi.
- Teman-teman...
- Lil, kau dimana?
- Apa itu?
- Apa itu?
- Hey. Kalian baik-baik saja?
- Ya Tuhan
- Yeah, sungguh mengerikan.
- Kau lihat sesuatu?
Hey, Marlena! Marlena, kau okay?
Semuanya, waspada!
- Okay.
- Itu seperti bom.
Oke, ini dia. Ini dia.
Tunggu. Semuanya tenang. Oke?
- namun kini, baru sekitar...
- Diam, diam.
- ... 15 menit setelah melaporkan...
- Teman-teman! Ayo.
... kemungkinan adanya gempa bumi
di Manhattan bawah.
dekat dengan New York Harbor, kami mendapat
laporan bahwa sebuah kapal tanker terbalik
di tengah-tengah pelabuhan
dekat Patung Liberty.
- Sekali lagi...
- Teman, itu sungguh dekat.
- ... tak ada cara untuk mengetahuinya bila...
- Itu sungguh dekat.
Benar. Apa kita bisa lihat
sesuatu dari atap gedung?
- Entahlah. Mungkin.
- J, mau ke atap gedung?
Ayo kita lihat mungkin kita bisa lihat
sesuatu dari atap.
Ayo, Jason.
Kita tidak akan ke atap.
- Yeah, mari kita kesana.
- Kurasa seharusnya tidak.
- Tidak!
- Itu sungguh...
Menurutmu apa?
Apa ini serangan teroris yang lain?
- Ini gila.
- Perhatikan langkahmu.
Guncangannya dimana-mana.
Seperti getaran hebat.
- Yeah, tadi ada diberita sekilas.
- Apa cuma ini lampu yang padam?
- Kurasa mereka menghancurkan PLN-nya.
- Tidak, gempanya itu.
- Beberapa tetap menyala.
- Apa yang terjadi?
Mungkin kita harus tinggalkan kota
sedikit lebih cepat, bukan?
Diamlah.
Oh, Tuhan!
Tidak, tidak.
Ayo, ayo, ayo!
Hud. Bergeraklah. Hud!
Oh, Tuhan.
- Rob, kau punya kuncinya?
- Keluar dari sini!
Baiklah, sudah kau tengok?
Apa ada yang terluka?
- Apa ada yang lihat Jason?
- Entahlah.
Ada yang lihat Jason?
Seseorang lihat Jason?
- Ada yang lihat Jason?
- Apa dia di dalam?
Oh, Tuhan! Oh! Sial!
Ambil barang-barang kalian
dan kita keluar dari sini!
Sudah kubilang!
- Maafkan aku.
- kau tadi kemana?
Hey, kalian lihat itu?
Apa kalian lihat yang barusan tadi?
Ayo!
- Hey, menunduk! Menunduk!
- Kau baik-baik saja?
Yeah, kalian lihat itu?
- Hey, kalian lihat itu?
- Kau baik-baik saja?
Masih ada orang di luar sana.
Rob! Rob! Hey, Rob, Aku melihatnya! Rob!
- Rob.
- Apa?
- Rob, aku melihatnya!
- Apa?
- Apa yang dia bilang?
- Ia hidup.
Merunduklah, Lily! Kembali!
Sekarang ia sudah pergi.
- Jason, kau mau apa?
- Jason, mau kemana kau?
Lily, tunggu saja.
- Jason, jangan keluar...
- Jason, jangan!
Lily, tunggu saja disini!
Hey, Rob! Rob!
Kemana dia, sobat?
- Jason!
- Rob. Rob!
- Oh, Tuhan. Marlena?
- Oh, Tuhan.
Apa kau okay?
Tunggu, kemarilah. Duduk.
Ia jalan melintasi jalanan
yang ada di sana.
Itu yang coba kubilang.
Ia berjalan tepat di atas kepalaku.
- Apa?
- Itu suara yang dibuatnya.
Tadi kau bilang kau lihat sesuatu, bukan?
jadi apa yang kau lihat?
- Kau bilang ia hidup? Apa itu?
- Siapa yang peduli itu apa...
Entahlah. Aku merekamnya.
Bisa kuperlihatkan padamu.
Hey, semuanya! Aku ada rekamannya!
- Putar mundur kalau begitu.
- Yeah. Ini dia. Biar aku memundurkannya...
Ini adalah peluang yang besar buatmu.
Yeah, tapi kau tidak
bisa bahasanya.
Oh, ayolah. Bagaimana sulitnya sih?
Ini bahasa Jepang. Bahasa yang susah.
- Ini akan baik-baik saja.
- Menurutmu aku harus pergi?
- Oh, tuhan.
- Itu tak masuk akal.
- Itu tak masuk akal.
- Apa kau melihatnya?
Aku tak tahu apa itu, tentu saja!
Ia besar sekali.
Besar sekali seperti... Kau lihat makhluk itu?
- Aku tidak berteriak padamu, oke?
- Ya, kau berteriak!
Hey, semua, ayolah!
Semuanya tenang!
- Diamlah, semua.
- Baiklah. Ayo, diam saja!
Oke? Kita tak tahu apa yang kita lihat!
Yang jelas makhluk itu masih disini!
Oke? Jadi kita harus keluar dari Manhattan!
- Sekarang.
- Yeah, yeah.
Dan keluar menuju Jembatan Brooklyn.
Kurasa itu rencana terbaik.
- Itu langsung menuju ke Delancey.
- Hanya dengan menempuh arah Williamsburg.
Tidak. Apa kau tahu berapa jauhnya?
Brooklyn ada disana.
Tidak, sobat. Itu sungguh dekat.
Itu ada disini.
- Center Street jauhnya satu blok.
- Apa yang terjadi?
Kurasa kita akan keluar dari sini.
Apa dia baik-baik...
Okay, yeah. Yeah, okay. Marlena,
kita akan keluar dari sini, okay?
Ia memakan orang-orang.
Ia makan semua orang.
Kita harus pergi! Ayo!
Okay, kemarilah.
- Ayo, ayo.
- Jangan dilihat.
- Ada yang ponselnya aktif?
- Apa?
- Hud, ponselmu aktif?
- Apa?
- Tidak...
- Sial! Aku tinggalkan ponselnya di apartemen.
- Tak ada sinyal.
- kau juga tak ada sinyal?
Tidak, tidak, ayolah.
- Hud, Ayolah!
- Apa? Okay.
Semuanya baik.
Ayo.
Kita butuh IV.
- Tolong tenanglah.
- Ayo, semua.
- Ayo.
- maaf, Petugas.
Apa Anda tahu...
Makhluk apa itu? Ia itu apa?
Jika kalian tidak terluka,
kalian harus tetap pergi.
Ayo, semuanya!
Yeah, saat kita sudah di jembatan,
kita akan aman.
Hey, apa kabar? Apa dia lebih baikan?
Dia baik. Dia akan baik-baik saja.
- Marlena, kau melihatnya. Apa itu?
- Tidak sekarang, Hud.
Maaf.
Silakan masuk dengan tertib.
Terus bergerak ke selatan
menuju Brooklyn.
- Tetaplah berjalan.
- Yeah, entahlah. Makhluk itu terkena.
Saat sudah tiba disana,
aku akan ke rumah sepupuku.
Dia punya flat. Dia sedang keluar kota.
Aku ulangi, jangan berhenti.
Tetaplah bergerak.
Akan ada instruksi di sisi Brooklyn...
Seberangi jembatannya.
Bergeraklah dengan cepat dan tertib.
- Kau masih ambil gambarnya?
- Yeah.
Masyarakat akan tahu bagaimana semua
ini terjadi.
Kau bisa bilang mereka bagaimana ini
semua bisa terjadi, Hud.
Tidak, itu takkan berhasil.
Masyarakat perlu lihat ini.
Ini akan jadi penting.
Masyarakat akan menyaksikannya.
- Beth? Beth?
- Rob!
Beth, aku berusaha menelponmu.
Apa kau okay? Hello?
Tunggu sebentar, teman-teman!
Lihat, hey! Lily, berhenti!
Maafkan aku. Disini sungguh bising.
Bisa kau besarkan suaramu?
Lily!
- Apa?
- Rob ditelpon Beth.
Tunggu! Jason, tunggu!
- Rob bicara dengan Beth di telpon!
- Kau bilang apa?
- Apa?
- Hey, kalian, ayo.
Rob bicara dengan Beth di telpon!
Okay, Beth, kau harus tenang, okay?
kau dimana?
Apa maksudmu, kau tak bisa bergerak?
- Apa?
- Kuulangi, jangan panik.
Apa kau melihatnya?
- Jason!
- Bisa kau lihat semuanya?
Tidak, aku tak bisa kesana!
Tak bisa... Aku tak bisa lihat apapun!
Kau bisa melihatnya?
Jason!
- Mengapa kau berhenti?
- Jason!
- What?
- Jason, awas!
Jason! Tidak, Jason! Tidak!
Jason!
- Tidak! Tuhan! Tidak, Jason! Jason!
- Lily, ayo!
Jason! Tidak!
Cepat, cepat, cepat!
Cepat, cepat, cepat!
Lily. Lily, tunggu. Stop! berbaliklah
dan sekarang dengarkan aku.
Adakah seseorang yang mau bilang
padaku apa yang terjadi?
- Aku tak tahu.
- Entah makhluk itu dari mana!
Ia ada disana lalu menghilang.
- Ya Tuhan! Jason! Jason!
- Lily, aku sungguh prihatin.
- Ya Tuhan! Jason! Jason!
- Lily, aku sungguh prihatin.
Rob. Kau harus dengarkan aku.
Aku ikut prihatin atas adikmu.
Maafkan aku. .
Apa kau okay? Rob?
Oh, sial!
- Rob. Rob, sobat.
- Kita tak bisa tetap disini.
- Kita tak bisa.
- Rob. Kita mesti keluar dari sini.
Dengar aku.
Kita harus... Kita harus bergerak.
Kita ke Jembatan Manhattan.
Kita mesti keluar dari sini.
Tak aman disini.
Okay, kita bisa menuju ke sisi lainnya.
Kita bisa coba menuju
ke Terowongan Lincoln.
Aku tak tahu. Aku tak tahu, tapi...
Sobat, kita mesti keluar dari sini.
Disini tidak aman.
Apa yang akan kita perbuat, Rob?
Apa yang akan kita perbuat?
Apa kau tahu? Hey!
Look... Hey, Tuhan. Rob. Hey, Rob?
- Tidak.
- Rob!
- Bateraiku habis.
- Yeah, aku...
Dengar, kita harus keluar
dari sini.
- Rob! Rob!
- Mau kemana dia?
Mau kemana kau?
Oh, Tuhan. Aku akan menyusulnya. Hey, Rob!
Rob! Sobat!
Aku tak bisa lakukan ini sambil lari!
Hey, Rob.
permisi. Hey, Rob!
Tokonya sudah dekat!
- Rob, Rob!
- ... bakar sekarang.
Jembatannya dipenuhi dengan
para pejalan kaki yang menyeberang.
- Jembatannya runtuh.
- Astaga.
Belum ada laporan orang terluka, tapi...
Oh, Tuhan.
kami teruskan dengan berita terkini
di daerah Manhattan bawah.
kami menayangkan siaran langsung yang sungguh
mencengangkan dari studio.
bagi Anda yang baru saja menyaksikan,
Manhattan bawah telah berada
dalam status siaga
yang mana menjadi...
sebuah perintah untuk evakuasi.
Teruslah ke selatan secepatnya.
Keluar dari kota ini dengan tertib.
Ini adalah perintah evakuasi!
Kami ingin semuanya keluar dari area ini!
Rob? Rob! Hey, sobat!
Kurasa kita perlu menyingkir dari
sini, sekarang juga!
Kau tahu maksudku, 'kan?
Karena ada hal serius
sedang terjadi di luar sana!
Rob? Kau tahu kan maksudku?
Rob, ada hal aneh yang
sedang terjadi! Rob?
Donna Martel dekat dengan
lokasi di Balai Kota.
Apa yang terjadi?
Bisa kau katakan seperti apa
rupa makhluk yanng tadi itu?
Bob, militer takkan membiarkan kita
terlalu dekat,
namun dari apa yang bisa kita lihat,
jelas ini pengerahan tentara
dan peralatan besar-besaran,
dan mereka berusaha agar semua orang
meninggalkan area tersebut...
Jujur, Tom, perkiraanmu sama sepertiku
pada saat ini.
Sepertinya ada sesuatu
yang terjadi.
Dan tanah sepertinya dipenuhi
puing-puing...
Sepertinya ada sesuatu yang jatuh
darinya, bukan?
Ya. Ya. Ya, benar.
Ada banyak potongan bertebaran
di sepanjang jalan.
- Oh, Tuhan.
- Apapun itu, mereka bergerak.
- Oh, Tuhan! Mereka...
- Donna!
- Mereka disini!
- Oh, sial.
- Donna, bisa kau dengar kami?
- Hey!
Apa yang kau lakukan?
Kita harus keluar dari sini! Mana dia?
Aku tahu, itu yang tadi kubilang.
- Rob! Rob!
- Aku telah coba mengusahakannya!
Rob. Rob. kita harus pergi sekarang, okay?
- Militer mengevakuasi semua orang.
- Hey, Rob, dengarkan aku, okay?
Kita mesti keluar dari sini.
- Saatnya tinggalkan toko elektronik ini.
- Rob, ayolah. Kita harus pergi.
- Ayolah. Mari...
- Hentikanlah!
Okay? Stop, tunggu!
Untuk mendengarkan pesan Anda...
Rob! Rob! Aku tidak bisa...
Oh, Tuhan! Aku tak bisa bergerak.
Gedungnya roboh. apartemenku...
Temboknya menimpaku!
Aku terluka! Aku terluka. Tak bisa bergerak.
Oh, Tuhan.
Tolong aku, Rob.
Untuk menghapus pesan ini...
Rob, tunggu! Rob!
Kuterima pesanmu,
dan aku sedang kesana, okay?
Hey, Rob, dengar.
Kau harusnya berpikir untuk melaluinya.
Okay? Beth tinggal di Midtown.
Midtown ke arah itu.
- Tebak apa lagi yang ada di sana?
- Maukah kalian menunggu?
- Makhluk mengerikan itu ada di Midtown!
- Ini sudah gila, okay?
Kita tak akan dekat-dekat
dengan makhluk itu, okay?
Kita tak akan
ke tengah kota!
Tentu. Kalian tidak
akan ikut denganku.
Dengar. Ikutlah dengan militer.
Ikutlah dengan orang-orang itu.
Biar mereka temani kalian keluar dari sini.
Okay?
- Rob!
- Maaf. Aku harus pergi.
Rob!
- Rob! Dengar!
- Rob, tunggu sebentar!
Satu dari kami akan menghalangimu,
dan akan sangat tidak nyaman bila
semuanya ikut serta!
Dengar, kau tak boleh bicara
seperti itu padaku, okay?
Lihat aku. Aku tidak gila.
Oke? Aku tahu apa yang kulakukan.
Dan kau tak boleh bicara seperti itu.
- jadi berbaliklah, pergi...
- Aku ikut.
Aku akan ikut denganmu.
Aku akan ikut denganmu.
Lily, kau tak perlu lakukan itu.
- Tidak, aku mau. Aku ikut.
- Apa kalian tidak dengar?
Meski kita menemukan Beth,
besar kemungkinan
- dia sudah...
- Diam kau.
Teman-teman, ini gila.
- Rob!
- Kau tahu apa maksudku, bukan?
Kau tak mungkin bisa pikir
bahwa ini ide yang baik.
Rob! Rob!
- Rob!
- Hey... Tunggu...
Maaf, aku tak mengerti kau.
Yeah, tapi aku tak mengeri dirimu.
Rob, tunggu!
Dengar, maafkan aku. Hey, dengarkan aku.
- Hud!
- Maafkan aku.
Hey, Rob! tunggu, kumohon!
Rob! Apa kau sudah coba telpon 911,
- untuk minta orang lain bisa kesana?
- Yeah, sudah kucoba!
Okay. Bagaimana dengan polisi?
Pemadam kebakaran?
- Aku tak bisa terhubung! Aku coba, aku...
- Okay, sepertinya hanya sedikit...
- Oh, sial.
- Oh, Tuhan!
Rob! Rob! Hey, Rob!
- Hud! Kita akan menuju arah ini!
- Aku tak bisa dengar kau!
- Stasiun kereta bawah tanah!
- Apa?
- Oh, sial!
- Ayo!
Ini gila, sobat!
Oh, Rob, sobat. Sepertinya...
Hud! Hud!
Apa kau baik? Kau baik?
- Yeah. Yeah, Aku baik.
- Ayo.
- Okay. Okay. Oh, sialan.
- Oh, sial.
Apa itu tadi?
- Oh, sial. Oh, sial.
- Apa kau lihat itu?
- Ya Tuhan.
- Apa kau lihat itu?
Okay.
Hey, lihat. Kita bisa menyeberang...
Kita bisa menyeberang ke balkon lainnya,
lalu naik ke tangga dan lihat
kalau ada sisi lain dari jalan itu...
Rob, sisi lain jalannya terlihat
sama dari sisi ini!
Kita bisa tidur sambil menunggu,
dan kita bisa lanjutkan!
Rob, udaranya pengap!
Oke? Kita tak bisa tidur!
Tapi jika kita bisa tunggu di...
Dengar aku,
Aku bersamamu, okay? Sungguh.
Kau harus perhatikan apa yang
sedang terjadi.
- Kita tidak bisa...
- Rob, dia baik, okay?
Kita harus menunggu.
Ini gila.
Sial!
- Oh, Tuhan.
- Ada apa, Rob?
Hey, Mom.
Yeah, tidak. Aku baik. Okay, yeah, benar.
Kami sedang dievakuasi sekarang.
Tentaranya di sini.
Kami tengah dievakuasi, jadi jangan cemas.
Okay, tapi Mom... Mom, dengar.
Kami berusaha keluar dari kota,
dan kami menyeberangi Jembatan Brooklyn,
dan pas kami disana saat jembatannya runtuh.
Jason tewas. Jason tewas, Mom.
Kutak tahu harus bilang apa.
Kau tahu?
Rasanya kuingin mengatakan sesuatu,
tapi tak tahu harus bilang apa.
Seharusnya aku tak berada di sini.
Memang seharusnya.
Tadi kau punya kesempatan di gang itu.
Kau bisa tinggalkan kami.
Yeah, seharusnya kau bertemu dengan
beberapa teman atau seperti itu, 'kan?
Yeah.
Maafkan aku.
- Ini bukan ide yang buruk.
- Jalan saja.
- Tunggu, kalau begitu...
- Ada apa?
Aku tak tahu.
...seberangi saja ini.
- Itu bagus.
Yeah. Ini adalah terminal 6.
Rob, keretanya tentu tidak
beroperasi sekarang.
- Tidak, kita bisa berjalan mengikuti relnya, lihat?
- Yeah.
Look. Beth tinggal di sini, Columbus Circle.
Kita telusuri saja terminal enam
menuju Lexington lalu jalan
- menuju Central Park South.
- Kau ingin berjalan dalam terowongan?
Pergi ke sana atau tetap di sini.
Aku akan menelusuri terowongannya.
Aku tidak bisa melihat.
- Sungguh membuatku takut, kau tahu?
- Kurasa ada lampu di kameranya.
- Biar aku lihat.
- Ada?
Yeah, di sini. Lihat?
Okay.
Samudera itu luas, sobat.
Yang kukatakan bahwa 2 tahun yang lalu,
mereka temukan seekor ikan di Madagascar
mereka pikir ikannya
- sudah punah berabad-abad lamanya.
- Lalu apa?
Ini sudah terjadi sejak lama,
dan tak ada yang menyadarinya?
Tentu. Mungkin dia keluar dari
dasar laut, kau tahu?
Atau sebuah palung yang retak.
Itu baru teori.
mungkin pula, ia berasal dari
planet lain dan terbang kemari.
- Seperti Superman?
- Yeah, tepatnya seperti itu...
Tunggu. Kau tahu siapa Superman itu?
Astaga.
Kau tahu siapa Superman itu?
- Okay, aku tidak...
- I'm, like, feeling something.
- Apa kau perhatikan Garfield?
- Banyak orang mengira
dia dari sebuah planet yang
sebenarnya bukan disana asalnya.
Aku hanya tak bisa berhenti memikirkan
kalimat terakhir yang kuucapkan padanya,
"Semoga sukses malam ini, Travis."
Dia tahu kau tidak bersungguh-sungguh.
Saat memikirkan hal-hal yang dulu
kuucapkan pada Jason...
- Itu, itu berbeda.
- Kenapa?
Jason tahu kau menyayanginya.
Hey, kalian ingat dua tahun
yang lalu, saat orang-orang
membakar gelandangan dengan api
di kereta bawah tanah ini?
- Ya Tuhan, Hud.
- Ada apa?
Itu bukan topik menarik untuk
dibahas di tempat ini.
Benar.
Aku tak habis pikir betapa serambya bila
gelandangan yang dibakar itu
- muncul dari kegelapan sekarang ini.
- Hud, seriuslah.
- Seriuslah.
- Aku cuma bilang. Maaf.
- Apa itu?
- Ayo, kita terus jalan.
- Apa itu?
- Ayo, kita terus jalan.
Astaga! Oh,Tuhan, ini kotor.
Astaga! Oh,Tuhan, ini kotor.
Ini menjijikkan.
Mereka semua lari menuju
arah yang sama.
- Yeah, sepertinya mereka menjauhi sesuatu.
- Dari apa?
Hey, berapa jauh lagi?
Entahlah.
Kita keluar pada stasiun berikutnya.
- Okay?
- Yeah.
Apa kalian dengar itu?
- Apa itu?
- Dengar saja.
Aku tidak lihat apapun. Kalian?
- Oh, ini buruk sekali.
- Bisa kalian diam barang lima detik?
- Oh, hidupkan pandangan malamnya.
- Apa?
- Apa maksudmu?
- Ada di sini.
Aku dapat. Ada di sini. Ada.
Sudah hidup?
- Oh, sial.
- Apa?
- Lari! Lari!
- Apa?
Hey, ayo mulailah berlari! Lari saja!
Mulailah berlari sekarang!
Mulailah berlari! Lari!
Lari! Lari saja!
- Lily!
- Teman-teman!
Tunggu.
Oh, Tuhan! Tolong!
Kumohon!
Marlena! Di sini!
Ayo. Kita pergi!
Ayo!
Hud!
...ini dia.
- Bukan seperti semua yang kupikirkan...
...ini dia.
- Bukan seperti semua yang kupikirkan...
Bagaimana keadaanmu, Marlena?
Kau okay?
Bilang padaku.
Bagaimana tampaknya?
Tampaknya kau terluka.
Apa maksudmu? Kau seperti bilang ini
tidak menarik sama sekali?
Sedikit.
- Ini. Kau bisa membersihkannya.
- Makasih.
Ini. Apa ia mengenaimu, Hud?
Ia menggigitmu?
Tidak, ia tidak menggigitku.
Okay. Okay.
Hey. Hey.
Jadi makhluk itu muncul
entah dari mana, bukan?
- Yeah.
Yang tadi menyerangku,
ia mencoba menyeret membawaku.
Kenapa memangnya?
- Mungkin ia menyukaimu, Hud.
- Yeah.
Mungkin ia sedang coba
untuk mengangkat aku jadi ratunya.
Hey, terima kasih sudah kembali
dan menyelamatkanku, kau tahu?
Apa? Kau pikir aku jenis orang
yang tidak akan melakukan itu?
Tidak. Aku tahu kau bukan seperti itu.
Aku mau bilang, aku senang kau melakukannya.
Bila tidak,
aku tentu sudah mati.
Benar?
Ini okay. Kau baru saja digigit.
Hey.
Luka Marlena sangat parah, tahukah kau?
Kurasa, kita bisa menunggu
barang sebentar,
dan berdoa semoga saja ia
tidak menerobos pintu itu.
- Yeah, okay. Apa pilihan selanjutnya?
Okay, kita bisa lihat ada apa diluar
melalui arah ini.
- Mungkin ada terowongan lain.
- Tidak, tak ada lagi terowongan.
Entahlah.
Kita coba keberuntungan kita.
Okay, baru saja jelas,
pilihan kita adalah
mati disini, mati di terowongan,
atau mati di jalanan. Apa itu...
- Yeah, sangat banyak.
...sangat banyak kemungkinannya?
Tapi tunggu, kita bahkan tak tahu
kita dimana, bukan?
Makanya, mari kita ke atas dan lihat.
Cari tahu jika kita mengenal apapun.
Kau baik-baik saja kalau berjalan?
- Aku baik-baik saja.
- Aku akan membantumu.
- Kita di stasiun 59.
- Yeah.
- Kita di stasiun 59.
Sungguh aneh.
Apa?
Yeah.
Hello!
Marlena?
- Ada apa?
- Apa kau okay
Aku merasa... sangat pusing.
Yeah. Apa kau mau duduk
barang sejenak?
- Tidak, aku baik-baik.
- Dia perlu dokter.
- Kau yakin?
- Aku benar-benar baik.
Kau tahu, karena kita bisa duduk
kalau kau mau.
Tidak, aku baik-baik saja.
Kami ada orang sipil!
Ada lagi yang lainnya?
- Tidak, cuma kami berempat.
- Cuma kami.
Ada empat orang sipil di sini.
- Okay, bawa mereka masuk.
- Diterima.
- Ayo jalan. Cepatlah.
- Okay, okay.
- Ayo!
- Okay, okay.
Maaf, Pak? Pak? Maaf.
Dengar, kami butuh bantuan Anda.
Teman kami, Dia terluka. Dia terjebak
dalam apartemennya di sini,
di Columbus Circle.
Itu buka tempat yang sekarang
ingin kau datangi.
Kalian tahu makhluk apa itu? Di luar sana?
Kalian tahu makhluk apa itu?
Kalian tahu makhluk apa itu? Di luar sana?
Kalian tahu makhluk apa itu?
Andai mereka tahu, mereka takkan bilang.
Apapun makhluk itu, ia unggul.
- Ada apa?
- Ada orang yang digigit di sini.
Jangan lihat itu.
- Kumohon, kita tak bisa tetap disini. Kita harus...
- Hey, tidak sekarang.
- Mengerti.
- Pak, kita punya dua F-18
dengan rute dari Selfridge.
Empat lagi sedang mengisi senjata,
- Mungkin butuh 30 menit.
- Baiklah.
Dengar, semuanya.
Persiapkan mereka.
- Kita ada pesawat pengebom di 15.
- Sir.
- Dimana kau temukan mereka?
- Mereka ada di terowongan.
Yeah, kami terpaksa berjalan
dari Spring Street.
Siapkan transpor buat mereka,
tempatkan mereka di helikopter evakuasi.
- Ya, Pak. Ayo jalan. Jalan.
- Tidak, tunggu.
- Dengar, teman kami terluka sangat parah.
- Minggir.
- Ayo. Ayo.
- Kami harus membawanya.
Maaf, nak, kami tak bisa bantu.
Naikkan mereka ke helikopter.
Tidak, kumohon dengarkan aku. Ayolah!
Dengar saja barang sebentar, kumohon!
Matikan kamera...
- Kami berusaha untuk menolongnya...
- Dengan cara kami.
- Tidak, apa kalian punya...
- Aku tidak mau membahayakan operasi ini,
- atau anak buahku.
- Aku tak ingin bantuan Anda.
Kalian akan ke helikopternya sekarang.
Aku hanya ingin Anda mendengarku
barang sebentar, pak.
- Kau tak tahu apa yang ada di luar.
- Aku tak ambil peduli.
Dengar aku. Dia sedang sekarat.
Tak ada yang bisa aku
lakukan untuk itu sekarang.
Gadis yang aku cintai melebihi dari apapun
sedang sekarat dan ini salahku.
Dia mestinya bersamaku malam ini,
dan aku membiarkannya pergi dan...
aku mengerti itu, okay?
Anda punya wewenang. Aku paham itu.
Tapi kami akan kesana menyelamatkannya,
dan bila Anda mau menghentikanku,
- maka Anda harus menembak aku.
- Hud.
- Perasaanku tidak baik.
- Digigit! Kita ada orang yang digigit!
- Marlena.
- Tahan sebentar.
- Pindahkan dia.
Tetap bergerak!
Hey, Marlena, kau okay?
Hey, apa yang kalian lakukan?
Tahan sebentar.
Kemana kalian akan membawanya?
Tahan sebentar. Tunggu!
Ya Tuhan, tunggu!
- Marlena, berhenti! Tunggu sebentar!
- Lepaskan aku.
- Tunggu saja sebentar. Kumohon.
- Lepaskan aku.
- Tunggu! Marlena!
- Minggirlah.
Marlena! Tahan sebentar!
- Tunggu sa... Lepaskan aku! Hentikan!
- Tidak.
Tuhan! Kumohon!
Kemana kalian membawa Marlena?
Tunggu sebentar.
Sudah berakhir. Tak ada yang bisa
kau lakukan.
Tak ada yang bisa kau lakukan untuknya
sekarang. Ini sudah berakhir.
- Diterima, disini sudah bersih.
- Kau yakin?
Aku akan menaikkan mereka ke helikopter
dari sini.
- Ayo jalan keluar.
- Oh, Tuhan.
Apa yang baru terjadi?
Ayo. Seharusnya tidak kulakukan ini.
- Ayo.
- Okay.
- Ayo. Bergegaslah.
- Okay, okay.
- Ayo. Bergegaslah. Ayo.
Anda harus dengarkan aku.
Gadis ini, apartemennya,
ada di Columbus Circle?
- Yeah?
- Jika kau ingin keluar dari sini,
Aku takkan menghentikanmu.
Tapi ketahuilah sesuatu.
Pemerintah sedang mempertimbangkan
protocol Hammer Down,
yang berarti mereka ingin
menghancurkan tempat ini.
- Maksudmu Midtown?
- Tidak, maksudku Manhattan.
Ayo. kami ada satu peluang terakhir
mengatasi ini.
- Oh, Tuhan.
- Jika ini tak berhasil,
Mereka akan membumiratakan
seluruh kota.
- Arlojimu masih berfungsi?
- Yeah?
Baiklah. jemputan udara akan pergi
dari 40 dan Park.
Helikopter terakhir akan terbang
tepat jam 6 pagi.
Jika kau bisa kesana,
maka mereka akan menerbangkanmu.
- Okay. Okay, terima kasih.
- 58th Street tepat ada disana.
- Sekarang pergilah. Cepatlah.
- Mari pergi.
- Mari pergi.
- Ayo.
- Ini seperti mimpi buruk.
- Semua terjadi begitu cepat,
Aku bahkan sungguh tidak melihat
apa yang terjadi pada Marlena.
Apa kalian melihatnya?
Bisa kau lihat apa yang terjadi, Hud?
Tidak, matanya mulai berdarah, lalu
mereka teriak bahwa dia digigit.
Pendarahannya tidak berhenti.
Dan kemudian...
Hud.
- Kau okay?
- Yeah, aku okay.
Dengar, aku tak bermaksud untuk...
Tapi kita tak punya banyak waktu.
Okay, jadi mungkin kalian
tetap di sini, aku yang akan pergi.
Oke?
- Maafkan aku. Aku hanya...
- Tidak, kami akan ikut.
Kalian yakin?
Tentu tidak.
Kami harus lakukan ini, okay?
Kami bersamamu. Ayoo.
Kita pergi sekarang.
- Oh, Tuhan.
- Apa?
- Oh, Tuhan.
- Apa itu? Apa?
- Sial.
- Itu bukan tempat Beth, bukan?
- Oh, Tuhan.
- Apa itu aparteman Beth?
- Oh, Tuhan.
- Rob. Apa itu tempatnya?
- Bilang kalau itu bukan tempatnya.
- Benar itulah tempat Beth.
Oh, sial. Aku tidak berharap
dia tinggal di lantai dasar.
Tidak, lantai 39.
- Oh, hebat.
- Bagaimana kita ke atas sana?
Entahlah. Kita masuk saja ke dalam
lalu lihat seberapa tinggi kita bisa naik.
Entahlah jika aku bisa lakukan itu.
Mungkin bisa kita coba naik
ke gedung lainnya,
dan mencari jika ada tempat untuk
menyeberang ke atap Beth.
Lalu kita bisa cari jalan untuk
turun ke tempatnya.
Tunggu. Lupakan itu.
Itu ide yang buruk.
Hey, itu ide yang buruk. Aku tak mau.
Tak ada yang pernah mendengarkan aku.
Dan sekarang, mereka mendengarkanku.
Hebat.
Sial.
Mungkin tidak bekerja.
- Apa yang terjadi?
- Liftnya tidak bekerja.
Tunggu. Mari kita... Mungkin...
- Tidak?
- Sial.
Mengapa tidak pakai tangga saja?
Kalian lihat wajah pria itu saat
Lily menanyainya tadi?
Sungguh, mereka tak ada ide.
- Kecuali mereka tahu sendiri.
Aku tak membaca korannya.
- Mungkin pemerintahlah yang membuat makhluk itu.
- Oh, yeah.
Kau tahu,
mungkin itu sebuah kecelakaan,
- atau mungkin memang disengaja..
- Tentu, mereka sengaja.
- Apa itu penting?
- Yeah.
Itu penting sebab aku perlu
bicara tentang sesuatu.
Kalau tidak, mungkin sudah kukencingi
celanaku di tangga ini.
Maaf.
Hey, tunggu. Dengar itu?
Kalian mendengarnya?
- Ya.
- Yeah.
Yeah, kurasa kita sudah dekat.
Hud, aku akan periksa lantai ini.
Okay.
Okay, sepertinya, dua lantai
lagi ke atas.
Okay.
Yang ini, pasti yang ini.
Harus yang ini.
Oh, Tuhan.
Kurasa tak ada orang disini. Tidak.
- Astaga.
- Oh, Tuhan.
- Oh, Tuhan.
- Okay.
Okay, kita bisa lakukan ini.
Kita sungguh bisa.
- Entahlah, Rob.
- Look, ini terus saja.
- Entahlah. Maaf.
- Lily, Lily, ini terus saja.
Lihat, ini terus saja.
Kita bisa pakai... Ada pipa di sini.
Kita bisa gunakan
pendingin udaranya. Okay?
Ayolah. KIta sudah sejauh ini.
Kita bisa. Aku yang pertama.
- Okay, okay, okay. Ya.
- Oke?
- Okay, aku akan merekamnya.
- Berhati-hatilah, okay?
- Ayo.
- Okay. Okay.
Okay. Hud, ayo!
Turunkan kameranya! Ayo!
Oh, Tuhan.
- Okay.
- Aku yang pertama.
Oke. bila ini hal terakhir yang kalian
lihat, itu artinya aku sudah mati.
- Hud, ayo!
- Okay.
Awas! Oh, sial...
- Sial
- Kau oke?
- Yeah.
Kita hampir sampai, ayo.
Ayolah, Hud.
Sial.
Beth! Beth! Beth!
- Bisa kau dapat?
- Butuh bantuan?
Kau butuh bantuan? Atau...
Beth? Beth?
Beth?
Beth? Oh, Tuhan.
- Apa?
- Sial.
Oh, Tuhand. Beth.
- Beth.
- Ada apa?
Beth!
Bisa kau dengar aku? Beth.
Hey.
- Kau sungguh ada di sini?
- Yeah, aku sungguh disini.
Rob?
Kau kembali untukku.
Tentu saja aku kembali untukmu.
- Maafkan kalau menunggu lama.
- Tidak apa-apa.
Kau baik-baik saja.
Kami akan mengeluarkanmu dari sini, okay?
Kami akan mengeluarkanmu, oke?
Hud, letakkan kameranya
- dan bantu aku, okay?
- Okay, okay.
- Akan baik-baik saja.
- Okay, ini dia.
- Kita semua akan mengangkat pada waktu yang sama.
- Bertahanlah, okay. Kami bersamamu.
- Oke? Kami harus.
- Jangan lakukan itu, Rob.
- Kumohon jangan lakukan itu.
- Ini akan selesai sebentar saja.
- Oke?
- Okay. kalian siap?
- Tidak, kumohon.
- Pelan-pelan. ini okay.
Kami akan melakukannya dengan sangat pelan.
- Tenang, tenang, tunggu saja.
- Tidak, jangan.
- Satu, dua, tiga.
- Satu, dua, tiga.
Oh, Tuhan.
- Okay, sekarang, duduklah.
- Aku tahu. Disini.
Kau akan baik-baik saja.
- Kau akan baik-baik saja.
- Tidak, tidak.
Aku tahu. Aku tahu ini rasanya sakit.
Aku tahu ini sakit.
Apa itu?
- Tuhan.
- Ia makhluk yang mengerikan.
- Okay. kita harus pergi.
- Okay. Ayo.
- Kupegang kau.
- Oh, Tuhan.
- Oh, Tuhan.
- Oke. cepat, cepat, cepat.
- Ayo.
- Okay. Kupegang kau.
kau akan baik-baik saja, oke?
Berpeganglah padaku.
Kau akan baik-baik saja.
kau akan baik-baik saja, oke?
- Okay. Berpegangan padaku.
- Oh, Tuhan.
- Okay, okay.
Oh, sial. Ini tak bisa kupercaya.
- Kau okay?
- Jangan lihat ke bawah, okay?
- Aku tak bisa.
- Kau baik-baik saja.
- Okay, ayo.
- Tetaplah bergerak, ayo.
Cepat. Cepat.
Kita menuju ke sisi lain.
Ayo, tetaplah bergerak.
Oh, Tuhan.
- Oh, sial!
- Oh, Tuhan!
- Astaga. Kalian lihat itu?
- Okay, ayon.
- Masuk ke dalam.
- Okay. ayo.
- Ya, tuhan.
- Ayo!
Lari! Cepat!
- Rob, ayo!
- Apa itu?
- Aku tak tahu.
Sesuatu yang juga mengerikan.
Rob, jam berapa helikopternya
pergi?
- 6 pagi.
- Jam berapa itu?
- 6:00, Hud.
- Yeah, okay. Aku tahu itu.
- Ayo.
- Okay.
Tunggu!
- Apa kita berhasil?
- Kami ingin keluar dari sini, ayo.
Ayo!
Tundukkan kepalamu.
Ayo!
kalian di helikopter selanjutnya.
- Tidak!
- Bersihkan area ini.
- Tidak, tidak. Tunggu.
- Lily!
kami akan di belakang kalian, okay?
Tunggu kami. Kami akan berada
di belakang kalian.
Kita akan baik-baik saja. Oke?
Kita akan baik-baik saja. Kau dengar?
Tetap membungkuk. Ayo.
Terima kasih.
- Mereka mulai mengebomnya.
- Keluarkan mereka dari sini. Cepatlah.
Oh, sial. Oh, Tuhan.
Oh, Tuhan.
Apa kalian sedang lihat ini?
Apa kalian sedang lihat ini?
Lihat!
Apa kalian sedang lihat ini?
Ya Tuhan. Ya Tuhan.
Itu tak akan mengenai kita, bukan?
Oh, Tuhan. Mereka mengenainya!
Mereka baru saja mengenainya!
Lihat, mereka tepat mengenainya!
Mereka mengebomnya dengan... Oh, tuhan!
- Yeah, mereka mengenainya, teman! Ia kena!
- Oh, ia roboh.
Sasaran jatuh. Sasaran jatuh.
Sasaran jatuh. Dia jatuh.
Kurasa mereka mengenainya.
Yeah, yeah, yeah!
Ia ada di sana!
Itu yang sedang kubicarakan...
Oh, tuhan! Oh, tidak!
Ya Tuhan. Ya Tuhan.
Kumohon Tuhan.
Kumohon, Tuhan. Kumohon.
Ya Tuhan, maafkan aku.
Maafkan aku, Tuhan. Kumohon jangan.
Tolong aku, Rob!
Rob. Sial. Oh, sial.
Ini Hawkeye 6. Sasaran masih hidup.
Memulai Hammer Down.
Untuk T, 15 menit.
Sirene akan berbunyi selama 2 menit.
Jika kalian mendengarnya,
kalian ada dalam area ledakan.
Ayo. Hud.
Hud, kau okay?
- Yeah, baik kurasa. Kurasa begitu.
- Tanganku tak bisa kugerakkan.
- Ini Duncan-Charlie, kembali ke pangkalan.
- Tolong aku, kau harus menolongku.
- Tuhan tolong aku.
- Okay. Okay, okay.
Ayo, tolong aku.
Aku tahu. Kami akan mengeluarkanmu
dari sini. Ayo.
Hud, kamu ke sisi sebelahnya.
Kau harus menariknya.
Ayo.
- Okay, okay.
- Aku rasa aku tak bisa bergerak.
Ya, kau bisa. Jangan katakan itu.
Diterima, kami dalam perjalanan.
- Raih tanganku.
- Semoga berhasil.
Bertahanlah, Aku dapatkan.
Ayo.
Aku dapat kakinya, ayo!
- Kakiku!
- Aku tahu.
Kau baik-baik saja..
Akan kuhentikan pendarahannya,
okay?
Aku tidak baik-baik.
Aku takkan bisa berjalan.
Kau akan mampu berjalan.
Jangan lakukan ini.
Okay. dengar,
Kita harus keluar dari sini, okay?
Kita ke arah mana?
Kita harus menjauh dari sini,
karena kurasa disini akan meledak.
- Okay, okay. Okay.
- Ayo.
Ke arah sini. Ayo.
Ayo, kau bisa jalan. Okay.
Ayo. Tunggu sebentar.
- Hud!
- Hud!
Apat? Oh! Oh, tidak!
- Hud! Hud!
- Hud, kau sedang apa?
Hud!
!
Hud! Hud!
Dia tewas.
Dia tewas.
- Mereka semua tewas.
- Aku tahu.
Kita harus pergi.
Harus keluar dari sini.
Kemana? Tak ada tempat untuk pergi.
Kita harus pergi. Dia menuju ke kita.
Tidak, kita tunggu saja di sini.
Tunggu saja di sini.
Dengar, kita tunggu di sini,
mereka akan temukan kita, oke?
Mereka sedang mengatasinya.
Jika menunggu di sini, mereka akan temukan kita.
KIta tak bisa tinggal.
ini okay.
- Aku takut sekali.
- Aku tahu. Aku tahu.
Namaku Robert Hawkins.
Ini jam 6:42 pagi hari Sabtu 23 Mei.
Kira-kira 7 jam yang lalu,
sesuatu menyerang kota.
Aku tak tahu makhluk apa itu.
Bila kau temukan rekaman ini...
Jika kau sekarang menyaksikannya,
maka mungkin kau akan lebih
tahu dibanding aku.
Apapun ia,
ia telah membunuh adikku, Jason Hawkins.
Ia membunuh teman-temanku, Hudson Platt,
dan Marlena Diamond,
dan banyak lagi yang lainnya.
Kami jatuh disini di Central Park
dan berlindung di bawah jembatannya.
Militer mulai mengebom
makhluk itu.
dan kami terperangkap di tengah-tengah.
Okay. Siap?
Ini okay.
- Beth, tatap aku.
- Entah aku mau bilang apa.
Katakan saja siapa dirimu.
Namaku Elizabeth Mclntyre.
Aku tak tahu kenapa ini terjadi.
Tapi kami akan menunggu sampai
ini berakhir.
Rob, kita akan menunggu disini.
Tatap aku, Beth.
Tatap aku. Tatap aku.
- Aku cinta kau.
- Aku cinta kau.
Aku tahu apa yang sedang kubicarakan.
Ayo, akuilah.
Kau akan sedikit merindukanku, 'kan?
Yeah, kita lihat nanti.
Okay, yeah, baiklah.
Oke, kita hampir kehabisan kasetnya.
Sepertinya tinggal 3 detik.
Kamu mau bilang apa?
Kamu mau bilang apa?
Kata terakhir ke kamera.
Aku punya hari yang indah.
Diterjemahkan oleh:
Rizal Adam (rizaladam@yahoo.com)