Tip:
Highlight text to annotate it
X
Ini Bumi, dan Ini Matahari
Matahari adalah Sumber Energi Utama Bumi
Matahari memberikan panas ke bumi, sehingga ada kehidupan di Bumi
Dan, ada Atmosfir di Bumi
Yang bekerja sebagai Selimut dari Panas berlebih yang kita tidak perlukan dari matahari
Kita manusia sangat sensitif terhadap panas berlebih itu
Jadi Atmosfir seperti pendukung kehidupan kita
Masalahnya, Atmosfir sudah sekarat. Kenapa?
Karena kita menghancurkannya sedikit demi sedikit. Bagaimana?
Sebagai contoh, ada hutan dan phon yang bekerja sebagai pendukung kita di daratan.
Menyerap gas kecil itu yang bernama "Karbon Dioksida"
Tapi kita manusia sebenarnya sangat rakus, dan kita hanya memotong pohon itu, dan melupakannya, dan tidak peduli sama sekali.
Dan selanjutnya kita menggunakan kayu itu untuk... mungkin Furnitur? atau... ya apa saja... aku tak tahu.
Yang lain malah lebih rakus, dan menjual pohon-pohon itu untuk uang.
Karena pohon itu sudah sekarat, dan tidak tumbuh secara normal, Karbon Dioksida berkembang
Dan karena itu muncul fenomena yang bernama "Fenomena Rumah Kaca"
Fenomena ini sangat berbahaya untuk atmosfir kita
Karena panas dari matahari tidak di serap ke bumi, dan memantul ke Atmosfir
Akhirnya Atmosfir rusak, dan berarti lebih banyak panas yang masuk ke Bumi.
Jadi bagaimana kita membetulkannya?
Sederhana, kita bisa mulai dari Reboisasi
Atau, Menanam Pohon Kembali
Jadi, jika paling tidak 10 orang melakukan reboisasi ini
Kita mendapat 10 pohon tertanam kembali
Dan berarti kita membetulkan Atmosfir kita ke 0.01%
Bayangkan jika lebih dari 1000 orang yang melakukannya, Problem atmosfir bisa di perbaiki sampai 10%
Dan jika seluruh orang di dunia melakukannya, kita bahkan bisa mengembalikan Bumi kembali. Keren bukan?
Ya, itu ide dasarnya. Dan jika seluruh orang di dunia melakukannya, kita bahkan bisa mengembalikan Bumi kembali. Keren bukan?
Ya, itu ide dasarnya.
Jadi mulailah menanam pohon, dan selamatkan Bumi!
Narrator : Albert Van Otto Music: Clair de Lune ~ from "Suite Bergamasque" - Claude Debussy, Yasuo Sako