Tip:
Highlight text to annotate it
X
Selamat datang di negeri "Holland": di mana tulip tumbuh, kincir angin berputar, sarapannya
pakai cokelat, rakyatnya tekun, dan laut hampir menenggelamkan segalanya.
Tapi, negara ini bukan "Holland". Saatnya untuk:
Perbedaan antara "Holland", "the Netherlands" [Belanda], (dan banyak hal lainnya)
Nama yang benar untuk negara penanam tulip, pembangun kincir angin, pemakan meises, pemindah kapal kontainer,
penakluk samudera ini adalah "the Netherlands" [Belanda].
Adanya kebingungan bisa dimengerti -- daerah ini pernah beberapa kali berganti nama sepanjang sejarah,
di antaranya: Republik Belanda, Perserikatan Negeri-negeri Belgia, dan Kerajaan Holandia.
Namun, sejarah bukanlah satu-satunya yang membuat nama negara ini membingungkan, karena Belanda
terdiri atas dua belas provinsi:
* Groningen * Drenthe
* Overijssel * Gelderland
* Limburg * Noord-Brabant [Brabant Utara]
* Zeeland (yang membuat Zeeland [Selandia] ini 'baru')
* Friesland (dengan banyak gambar hati yang imut pada benderanya)
* Flevoland * Utrecht, dan di sinilah letak kebingungannya:
* Noord-Holland [Holland Utara] dan * Zuid-Holland [Holland Selatan]
Kedua provinsi ini membuat sebutan "Holland" untuk negeri Belanda mirip seperti memberi sebutan 'Dakota' untuk Amerika Serikat.
Walaupun tidak seperti Dakota, yang kebanyakan masih kosong dan aman bagi para Jackalope,
kedua provinsi Holland tersebut adalah yang terbesar populasinya di Belanda dan di sana terdapat beberapa tempat menarik,
seperti Amsterdam dan Keukenhof.
Banyak tujuan pariwisata dan tempat-tempat terkenal di Belanda yang terletak di kedua provinsi Holland ini.
Bahkan situs web pariwisata pemerintah Belanda adalah Holland.com -- secara resmi karena
terdengar lebih ramah, namun tak resminya mungkin karena kata itulah yang dicari orang-orang di internet.
Kebingungan berlanjut karena orang yang tinggal di Holland disebut "Hollanders" [orang Holland], namun
semua warga negara Belanda ("the Netherlands") dan bahasanya disebut "Dutch" [orang/bahasa Belanda]. Tapi dalam bahasa Belanda
orang berkata: 'Nederlands sprekende Nederlanders in Nederland' [orang Belanda yang berbicara bahasa Belanda di Belanda]
Sepertinya mereka lebih memilih untuk disebut
sebagai "Netherlanders" yang berbicara "Netherlandish". Sementara itu, di negara tetangga Jerman,
orang berkata: 'Deutsche sprechen Deutsch in Deutschland' [orang Jerman berbicara bahasa Jerman di Jerman]
Mereka terdengar lebih pantas untuk disebut "Dutch".
Kekeliruan linguistik inilah yang mengakibatkan orang Amerika menyebut suku Jerman Pennsylvania sebagai "Pennsylvania Dutch",
walaupun mereka berasal dari Jerman, bukan Belanda.
Ringkasannya: negara ini disebut "the Netherlands" [Belanda], orangnya "Dutch" [orang Belanda], dan bahasanya "Dutch" [bahasa Belanda].
Tidak ada negara bernama "Holland", tapi ada provinsi bernama Holland Utara dan Holland Selatan.
Mengerti? Bagus, karena selanjutnya akan lebih rumit.
Negeri Belanda merupakan bagian dari sebuah kerajaan dengan nama yang sama: Kerajaan Belanda,
yang dikepalai oleh Keluarga Kerajaan Belanda.
Kerajaan Belanda juga terdiri atas tiga negara lain dan untuk menemukannya, kita harus berlayar
dari Laut Utara yang dingin ke Kepulauan Karibia lalu ke Aruba, Curaçao, dan Sint Maarten.
Mereka bukan wilayah bawahan, tapi negara- negara yang berada dalam Kerajaan Belanda
dan oleh karenanya mereka memiliki pemerintahan dan mata uang sendiri.
Catatan untuk penggemar geografi:
Aruba dan Curaçao merupakan pulau, namun Sint Maarten hanya mencakup bagian selatan dari
sebuah pulau kecil yang juga bernama Saint Martin. Bagian utara pulau ini dikuasai Prancis, juga diberi nama
Saint-Martin. Jadi walaupun terpisah karena Belgia di peta Eropa,
Kerajaan Belanda dan Republik Prancis tetap berbatasan satu sama lain di bagian dunia yang lain,
tepatnya di sebuah pulau yang begitu cantiknya sampai perlu disebutkan tiga kali.
Tapi mengapa Kerajaan Belanda bisa mencapai Kepulauan Karibia? Karena imperialisme.
Pada tahun 1600an, bangsa Belanda, yang selalu mencari cara untuk mengembangkan bisnisnya, mencoba menguasai
berbagai pelabuhan strategis. Dulu, di Pantai Timur Amerika pernah ada koloni yang disebut 'Belanda Baru', dengan
'Amsterdam Baru' sebagai ibu kotanya. Selain itu, juga ada Selandia Baru, seperti yang disebutkan sebelumnya, dan di dekatnya, ada raja
di antara pulau-pulau, 'Holandia Baru' (Australia). Koloni-koloni ini akhirnya lepas, hingga tersisa tiga negara di Karibia tersebut.
Memang konsep empat negara dalam satu kerajaan tidak begitu asing, tapi ceritanya belum selesai, karena
Negeri Belanda juga telah melebarkan batasnya hingga ke Kepulauan Karibia, yaitu mencakup
tiga pulau: Bonaire, Sint Eustatius dan Saba.
Daerah-daerah ini bukan negara dalam kerajaan, tapi merupakan kota-kota dalam Negeri Belanda
dan memang terlihat begitu. Warga dari ketiga kota nun-jauh-di-sana ini punya hak pilih dalam pemilihan umum
pemerintah Belanda, seperti halnya warga Belanda lainnya. Walaupun, anehnya, mereka tidak termasuk dalam
provinsi manapun dan mereka tidak menggunakan mata uang resmi Belanda, euro, melainkan dolar.
Ini seperti jika Hawaii bukan merupakan negara bagian, melainkan merupakan bagian dari Distrik Columbia dan
menggunakan mata uang yen.
Ketiga kota bagian Negeri Belanda ini, bersama dengan tiga negara yang merupakan bagian dari Kerajaan Belanda,
dikenal dengan sebutan Karibia Belanda, dan semua warganya memegang kewarganegaraan Belanda.
Selain itu, karena Kerajaan Belanda adalah anggota Uni Eropa,
semua warga Karibia Belanda juga merupakan warga Eropa.
Jadi, ada 6 pulau di Karibia, 4 negara, 12 provinsi, dua Holland,
dua 'Belanda' dan satu kerajaan, semuanya "Dutch" [Belanda].