Tip:
Highlight text to annotate it
X
-=Episode 11=-
Pas naik bus nanti, mau kukirimi foto?
Foto kapan? Saat aku tak lihat?
Foto pemandangan.
Laut yang tenang, ombaknya, matahari terbenam.
Iya, kirimkan saja.
Orang bilang, satu hari sama dengan seumur hidup.
Bagiku itulah kemarin. Terima kasih.
Kau pasti merasa lega, mengira hal ini sudah berakhir.
Karena kau berterima kasih,
aku merasa seperti anak yang mengajak orang tuanya liburan.
Kalau begitu...
bisa kau ubah hidupmu yang sekarang untuk kemarin?
Tidak mungkin.
Belajar mengadon dan membuat mandu lumayan susah.
Busnya datang.
Aku tak bicara apa-apa, takut merusak perjalanannya.
Betapa kau terlihat tertekan sekarang dan dulu, aku tahu.
Mulai sekarang aku akan bohong.
Karena itulah kau tak bisa bersamaku.
Aku akan fokus melindungi tanahmu.
Sampai jumpa di pengadilan.
D
Da
Dam
Damn
Damn!
Damn!S
Damn!Su
Damn!Sup
Damn!Super
Damn!Super
Damn!SuperS
Damn!SuperSu
Damn!SuperSub
Damn!SuperSub
Damn!SuperSub I
Damn!SuperSub In
Damn!SuperSub Ind
Damn!SuperSub Indo
Damn!SuperSub Indon
Damn!SuperSub Indone
Damn!SuperSub Indones
Damn!SuperSub Indonesi
Damn!SuperSub Indonesia
Diterjemahkan oleh : ~
Diterjemahkan oleh : ~
Diterjemahkan oleh : ~ B
Diterjemahkan oleh : ~ Bu
Diterjemahkan oleh : ~ Bu
Diterjemahkan oleh : ~ Bu R
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT I
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT If
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifa
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifab
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifabe
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifabee
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifabee
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifabee ~
Besok begitu sidang selesai, kau bebas.
Hanya kau dan Hong Na Ri yang bisa mengajukan pembatakan nikahnya.
Karena itu jangan kau kacaukan.
Ponakanmu harus bersaksi.
Karena kami baik, sepertinya perasaanmu senang, Paman.
-=Pengadilan=-
- Kau tak apa-apa? - Iya.
Hong Mandu Sajang sepertinya yakin kau akan berpihak padanya.
- Kurasa perjalanan perpisahan itu ada gunanya. - Tidak.
Aku setuju bersaksi untuk paman.
Dia bukan lagi ayah tiriku.
Sebagai teman, biarkan aku tanya.
Kapan kau mulai suka Hong Mandu Sajang?
Teman selalu tanya hal seperti ini.
Ayo masuk.
Pikirkan perasaanmu pada Hong Mandu Sajang.
Kau bimbang karena kekosongan yang ditinggalkan Ibumu?
Kalau kau tak bisa katakan mulainya kapan, lepaskan saja.
Bersaksilah bukan untuk pamanmu,
tapi untuk dirimu sendiri.
Kapan aku mulai suka, aku juga ingin tahu.
Suatu hari dia masuk ke hatiku dan tiap hari terus tumbuh.
Duk ***-ssi, kau tak tahu bagaimana rasanya?
Yang Mulia, pernikahan Shin Jung Im dan Go Nan Gil
sesuai dengan KUHP Perdata Bab 815 dilakukan tanpa persetujuan bersama dari kedua pihak.
oleh karena itu, pernikahan mereka tidak sah.
Ini pendaftaran pernikahan yang diisi oleh Go Nan Gil dan Shin Jung Im dengan kesepakatan bersama.
Karena itu, pernikahan tidak bisa dibatalkan.
Yang Mulia, adik Shin Jung Im, Shin Jung Nam,
yang memfoto semua itu.
Kami akan menghadirkannya untuk bersaksi.
Kenapa Anda mengklaim pernikahannya tidak sah?
Nuna dan saya ditipu.
Dulu, kami tak tahu kalau Go Nan Gil bekerja di kreditur.
Dia memperlihatkan dokumen palsu dan mengatakan tanah kami ditahan sebagai jaminan.
Dia bilang mereka harus menikah untuk melindunginya.
Karena itulah Nuna saya menikahinya. Nuna ditipu.
Keberatan.
Shin Jung Im mengenal Go Nan Gil selama bertahun-tahun
dan tahu kerjaan macam apa yang dilakukan Go Nan Gil.
Kami menghadirkan Kim Wan Shik yang bekerja di tempat
yang sama seperti Go Nan Gil.
Yang Mulia, saksi yang dihadirkan tidak ada kaitannya dengan kasus ini.
Keberatan ditolak.
Go Nan Gil dan Anda, apa hubungan kalian?
Dulu kami adik-kakak dan bekerja sama.
Anda kerja bersama untuk meminjamkan uang, benar begitu?
Go Nan Gil orang seperti apa?
Dia dijuluki "Legenda Go Nan Gil".
Semua orang di bidang itu takut padanya. Dia adalah iblis.
Dia menagih 10x lipat dari pinjaman pokok tanpa belas kasih.
Dia menggunakan kekerasan, membuat kontrak yang memberatkan debitur,
dan memaksa mereka tanda tangan.
Kenyataan kalau dia mantan penipu, dia bohong mengenai hal itu.
Di pengadilan, kau akan dengar semua mengenaiku.
Apa aku tak perlu bersaksi?
Tidak. Pergilah, dengarkan semuanya.
Akulah penyakitnya.
Tercipta karena sisi gelapku, kesepian dan masa lalu yang busuk.
Yang Mulia, saksi membuat pernyataan yang tak berdasar
mengenai klien saya yang tidak relevan dengan kasus ini.
Tersangka Go Nan Gil dipenjara, menerima tanggung jawab untuk perusahaannya karena tak mampu membayar.
Ini bukan terkait kekerasan. Saksi bersumpah palsu.
Yang Mulia, saya akan menyerahkan catatan kepolisian atas penyelidikan Go Nan Gil
karena dugaan mengancam Shin Jung Nam.
Keberatan. Saat itu dia dinyatakan bersalah.
Yang Mulia, korban terbesar dari penipuan pernikahan ini, hari ini hadir di sini.
Saya panggilkan Hong Na Ri, putri dari Shin Jung Im, untuk bersaksi.
Hong Na Ri-ssi.
Hong Na Ri-ssi.
Eh, itu dia.
- Hei. Hei. - Hei, Duk Shim.
Sini kau. Cepat kesini.
Oke tuh kameramu. Coba lihat.
Pinjam bentar ***.
Ah, anak-anak bandel itu.
- Kameramu berikan. - Nggak.
Berapa duit tuh?
In Pyo Oppa mau konser.
Aku mau foto mereka. Nanti kubalikin.
Bakalan kami balikin. Sini pinjam.
Kwon Duk Shim-ssi.
Adikku bilang maaf.
Keluargamu ada yang pengacara hebat kami tak tahu itu.
Adikku bersalah sudah mengganggumu...
dan mengambil punyamu,
tapi kalau kau menuntutnya,
masa depan adikku bagaimana?
Kau sedang apa?
Aku pura-pura punya adik seperti mereka.
Duk Shim-ssi. Eonni nelpon mau tanya sesuatu.
Kenapa tak kau angkat?
Hong Na Ri-ssi.
Apa Ibu Anda pernah cerita mengenai Go Nan Gil?
Tidak.
Apa Ibu Anda pernah cerita bahwa dia menikah lantas memberikan tanah dan restorannya?
Tidak.
Apa Anda pernah dengar mengenai hutang Ayah Anda?
Tidak.
Menurut Anda apa pernikahan ini tidak sah?
Tidak.
Kau sudah gila apa?
Kau setuju mengatakan yang kami mau.
- Penuntut. - Kau kira pamanmu akan selamat?
Sedang apa kau? Ini persidangan.
Kalau tak ada pertanyaan,
Pembela, silakan ajukan pertanyaan.
Hong Na Ri-ssi, apa hubunganmu dengan Go Nan Gil?
Dia Ayah tiri saya.
Ular. Ular. Ular!
Di sana!
Ada apa ya?
Bagiku, aku punya banyak kata yang artinya "Hong Na Ri"
Katakan, kata-kata yang artinya "Hong Na Ri".
Pura-pura tak sakit setelah kena ketapel adalah Hong Na Ri.
Membaca sambil jalan, adalah Hong Na Ri.
Mengejar tukang tahu yang bunyiin bel adalah Hong Na Ri.
Niupin bunga dandelion adalah Hong Na Ri.
Menari dengan kupu-kupu adalah Hong Na Ri.
Saat Ibuku kesulitan, dia ada di sisi Ibu.
Setelah kehilangan Ibundaku, dia ada di sisiku.
Dia satu-satunya keluargaku.
Bagus, Hong Na Ri.
Hentikan!
Apa lagi sih?
Eonni mau tanya sesuatu.
Mantannya Kwon Duk ***-ssi yang selingkuh itu, ceritakan padaku.
Kau jauh-jauh ke sini cuman tanya ini?
Kau pasti nggak punya kerjaan.
Aku terlihat nggak punya kerjaan?
Aku sibuk banget.
Aku mirip siapa?
Ih, nyebelin banget.
Kau mirip cinta pertamanya Kwon Duk ***.
Ah, begitu.
Aku mirip banget ya?
Mereka pacaran cukup lama,
tapi pihak keluarga terlibat perseteruan
dan Duk *** yang malang dikhianati, ditikam dari belakang.
Perseteruan keluarga?
Setelah itu, dia berhenti jadi pengacara
dan sembunyi di sini.
Tapi...
kau kenapa cerita mengenai Oppamu seperti orang asing?
Terserah, gayaku ya gini.
Terus saja mimpi.
Dia pasti eneg lihat wajahmu.
Kwon Duk *** suka Hong Na Ri.
Kekuatan cinta pertama, kau tak tahu ya.
Mulai sekarang, rambutku kukuncir saja kali ya?
Yang Mulia Hakim masuk ruang sidang. Mohon semua berdiri.
Silakan duduk.
Akan kubacakan keputusanku.
Tuduhan atas ketidak-absahan pernikahan Shin Jung Im dan Go Nan Gil tidak cukup bukti.
Karena itu, gugatan Shin Jung Nam ditolak.
Na Ri pergi sebelum keputusan. Dia menunggu di luar.
Kau tak berterima kasih?
Apa aku yang harus berterima kasih?
Daepyonim.
Kita kalah. Maafkan aku.
Pastikan Hong Na Ri melihatnya. Seret Shin Jung Nam kesini sekarang juga.
Paman.
Lepaskan dia.
Kau yang mengancam dan menyandera.
Lepaskan pamanku.
Lepaskan dia.
Ayo.
Ponakanmu menuduh kami mengancammu dan menyanderamu.
Kau lihat itu? Dia sukarela.
Terima kasih.
Tak perlu berterima kasih. Aku melindungi tanahku.
Lagipula kau bijaksana.
Ini tanahku, jadi aku yang akan membuat keputusan.
Aku tak bisa biarkan Paman seperti itu.
Pamanmu biar kuurus.
Secara hukum kita sudah mengonfirmasi hubungan kita.
Jaga diri baik-baik.
Aku ingin kita jadi seperti pasangan lainnya yang pacaran, saling mencintai lalu berencana menikah.
Perjalanan ini adalah awal kita.
Damn!SuperSub Indonesia
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifabee ~
-=Kebakaran di Panti Asuhan Saemaeum(Hati Baru)=-
Di tahun saat kebakaran terjadi di panti asuhan itu,
Kakek memberikan tanahnya pada Shin Jung Eum yang masih berusia 15 tahun.
Remaja 15 tahun tahu apa? Pasti orang tuanya.
Tapi aku yakin
antara keluraga Hong Na Ri dan keluargaku
ada sesuatu mengenai tanah itu.
Tapi Na Ri dan aku tak tahu menahu soal tanah itu.
Artinya kedua keluarga menyembunyikan sesuatu.
Apa aku harus memberti tahu yang sebenarnya pada Na Ri?
Bilang sesuatu kek.
Anggap soal ini, kerjaanku sudah selesai.
Nah, begitu acaranya ditayangkan kita akan makin sibuk.
Anggap sebagai debut, dan berlipat ganda.
Sajang, gaji kami gimana?
Dia semakin bersemangat.
Pria yang ambisius.
Kwon Duk ***-ssi.
Belakangan ini kau sering bicara dengan Na Ri Seonbae?
Hapenya tidak aktif ya?
Semuanya khawatir.
Di pesta perpisahannya Seonbae juga tak datang.
Na Ri seonbae bukan orang yang ingkar janji.
Alamat rumahnya Na Ri-ssi kau tahu?
Mau aku yang cari tahu?
Ha--
Harusnya aku bicara langsung padanya.
Sebetulnya aku ini mikir apa?
- Terima kasih. - Selamat jalan.
Terima kasih.
Kenapa kau kemari?
Kau tak mengontak Na Ri?
Tidak.
Hapenya tidak aktif. Tak ada yang dapat menghubunginya.
Dia keluar dari kerjaannya dan sendirian sekarang.
Harus ada yang memastikan apa dia masih hidup.
Alamatnya di Seoul, apa kau tahu?
Aku tak tahu alamatnya, tapi... tunggu sebentar.
Secara hukum kita sudah mengonfirmasi hubungan kita.
Jaga diri baik-baik.
-=Kim Sung Kyu, Nan Young Yi, Ran Sook=-
Aku punya nomor teman-temannya. Coba kau tanyakan.
Ini nomornya.
Aih, imutnya. Kau mau kemana?
Kau jatuh ya? Tak apa-apa.
Lapar?
Kemana? Kau cari Ibu?
Kangen Ibu?
Kemana?
Kangen ibumu?
Kangen ibumu?
Tak apa-apa. Aih, imut sekali.
Imut sekali. Kau jatuh ya? Tak apa-apa.
Ayo bikin adonan.
Hei, Hong Na Ri! Buka pintunya!
Hong Na Ri! Hong Na Ri!
Hei, ada apa? Kenapa hapemu kau matiin?
Kudengar kau batalkan semua rencanamu.
Kok bisa tahu?
Kwon Duk ***-ssi menelponku.
Kwon Duk ***-ssi kok bisa tahu nomormu?
Mana kutahu? Dia telpon dan tanya alamatmu,
jadi kubilang aku saja yang datang.
Kalau Kwon Duk *** datang bakal tambah kacau.
Kau terlihat mengerikan sekali.
Rumahmu kenapa berantakan begini?
Aku senang kau datang, teman.
Auh, hei, hei. Lepasin. Kau lusuh!
Pengap sekali. Dasar.
Kok kemari sih? Kau kan sibuk dengan anakmu.
Ih, dasar.
Aku tak pernah melihatmu seperti ini.
Padahal kita sudah kenal lama sekali.
Hape mati, kau ngapain saja?
Kau berhenti kerja untuk jadi petapa?
Hei, ada apa?
Na Ri-ah.
Ada apa?
- Halo? =Aku sudah bicara dengan Na Ri-ssi.=
- Iya. =Sepertinya dia baik-baik saja.=
=Atau mungkin dia pura-pura.=
Sudah memberitahku, terima kasih.
Keluar rumah, apa perasaanmu sudah membaik?
Tidak juga.
Kwon Duk ***-ssi menelpon dan tanya mengenaimu setiap hari.
Kenapa kau tak coba temui dia?
Kurasa aku harus nyetir.
Gara-gara si Mandu Brengsek itu ya?
Jangan panggil Ayah tiriku brengsek ***.
Ayah tiri, palelu!
-=Akan ada topan di awal musim dingin=-
Sudah masuk musim dingin. Kenapa ada topan?
Malam ini, kafe bakalan sepi pembeli.
Kalau cuaca dingin bukannya malah ingin ke kafe yang hangat?
Kalau hujan dan berangin,
orang bergegas pulang ke rumah yang nyaman.
Oh begitu. Kalau hujan dan berangin, orang pulang.
Ini bunga stroberi.
Yang itu bunga labu.
Lebih indah dari mawar kan?
Yang cantik dan kecil ini nantinya akan jadi buah.
Kenapa? Kau apakan seladaku?
Ini gulma.
Gimana ini?
Bangun. Hyeong harus ke dokter.
Sudah 2 hari.
Sedang apa kalian di sini?
Siapa yang di restoran?
Jangan mikirin kerjaan dulu.
Kalau Sajang terus begini,
putrimu akan kutelpon.
Jangan macam-macam.
Baik.
Minta minum.
Tambah sakit nanti
kalau minum obat dengan perut kosong.
Ini.
Pergilah.
Kembali kerja sana.
Gimana dia?
Kurasa akan istirahat selama 10 hari.
Obatnya sudah diminum,
jadi ambil hapenya dan telpon putrinya.
Robot. Benar.
Oppamu pasti punya nomornya.
Kau memintaku menelponnya?
Kita harus menyelamatkan hidupnya.
Dia kan bukan dokter.
Kasih nomornya Hong Na Ri.
Memangnya Na Ri temanmu?
Tolong kasih nomornya Hong Na Ri Eonni.
-=Riwayat panggilan. Mama. Kwon Timjang, Guru, Ddeok ***.=-
Ddeok ***?
Kenapa lihat-lihat hapeku?
Kok bisa tak ada temanmu yang nelpon?
Kenapa kau minta nomornya Na Ri?
Go Nan Gil sakit.
- Terus? - Yang lain menyuruhku minta nomornya Na Ri.
Kenapa aku yang disuruh sih?
Cepat berikan.
-=Duk ***=-
Halo, teman sekampung.
Kau girang banget.
- Siapa? - Ini Duk Shim.
=Kenapa pake hape Oppamu?=
Surat permintaan maafmu mana?
Sekarang bukan itu yang penting.
Nan Gil sakit. Dia sekarat.
Tidak, dia mungkin sudah mati!
Dasar.
Silakan.
- Terima kasih. - Iya.
Dingin sekali.
Diam di sini, ya?
Sebentar!
- Nan Gil gimana? - Masih di kamarnya.
Benar flu?
Ingat beberapa hari lalu ada badai?
Kalau green housenya terbuka, apa ada radiasi?
Dia mempertaruhkan nyawa melindungi green house.
Dia masih basah kuyup. Saat kami buka restorannya,
dia merangkak ke rumah.
Ini penyiksaan. Penyiksaan diri.
Kau tak akan melihatnya?
Dia masih muda. Dia besar.
Dia tak bakalan mati karena flu.
Apa? Tak bisa begini.
Sial.
Kau bisa, Hong Na Ri.
Dia masih Ayah tirimu.
D
Da
Dam
Damn
Damn!
Damn!S
Damn!Su
Damn!Sup
Damn!Super
Damn!Super
Damn!SuperS
Damn!SuperSu
Damn!SuperSub
Damn!SuperSub
Damn!SuperSub I
Damn!SuperSub In
Damn!SuperSub Ind
Damn!SuperSub Indo
Damn!SuperSub Indon
Damn!SuperSub Indone
Damn!SuperSub Indones
Damn!SuperSub Indonesi
Damn!SuperSub Indonesia
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifabee ~
Tetaplah berbaring.
Demammu sudah turun,
tapi kau harus ke dokter.
Aku sudah tak apa.
Tak perlu ke dokter.
Aku lapar. Artinya aku baik-baik saja.
Terserah kau lah.
Kau terlihat mengerikan, Yah.
Harusnya aku tak berdebat dengan orang sakit,
tapi bukannya kau bilang kondisimu sehat sekali...
sampai tak ingat kapan kena flu?
Kau mungkin tertular fluku, cepat keluar.
Akan kubuka kamarku,
- membersihkannya dan keluar. - Aku akan pergi setelah...
melihatmu menghabiskan bubur dan minum obat. Ayah.
Jangan berlagak terharu.
Duk Shim bawa bubur dari rumahnya...
dan beli obat di apotek.
Aku hanya menyiapkan saja.
Kalau kau hanya menatapku begitu, tolong pergilah.
Aku tak bisa makan.
Jadi? Saat ada topan dan hujan
Kenapa kau melindungi green house?
Tidak. Green housenya roboh.
Tak ada hingga musim semi.
Kau tak perlu melindunginya,
tapi kau terbaring sakit selama 3 hari.
Kupikir kau bagus dalam melindungi apapun.
Aku kecewa.
Bodoh namanya kalau menantang alam.
Di film, semuanya bisa kalau tokoh utamanya melakukan usaha.
Kenyataan sungguh kejam.
Bahkan di film, akhirnya juga takut dengan alam.
Kau pasti sudah baikan, sekarang sudah berdebat denganku.
Berdebat denganmu?
Kita tak punya hubungan seperti itu.
Maaf sudah bersikap kasar.
Tolong habiskan buburnya,
minum obat dan semoga lekas sembuh.
Terima kasih.
Entah siapa yang nelpon,
tapi kau tak perlu datang hanya karena flu.
Akan kubereskan, Yah.
Kalau sendirian, jangan matiin hapemu.
Semua khawatir.
Semua orang khawatir,
tapi Ayah sendiri merasa tak perlu menelpon.
Ada Kwon Bok ***-ssi.
Aku akan segera kembali, Yah.
Bagus, Hong Na Ri.
- Tolong bawa ke lantai 2. - Baik.
Apa putrinya pindah?
Sekarang, aku juga harus melayani anaknya Sajang juga?
-=Panti Asuhan Saemaeum Dilalap Api=-
-=Cerobong Pembakaran Limbah kimia Meledak=-
-=Cerobong Pembakaran Limbah kimia Meledak=-
-=Panti Asuhan Saemaeum Dilalap Api=-
-=Cerobong Pembakaran Limbah kimia Meledak=-
Hoejangnim, ada telpon.
Iya.
Pa, kita ikuti cetak biruku saja.
Aku bukannya mau beramal.
Kita bukan membangun taman kalau bisa dibangun gedung.
Papa tahu apa yang sudah dilakukan Kakek atas tanah itu?
Orang mati tak bisa bicara.
Pepatah itu, masa kau tak tahu?
Dia meledakkan panti asuhan itu. Itu pembunuhan, pembunuhan!
Aku tak akan menyentuh tanah itu.
Kalau itu yang mau kaulakukan, lupakan saja.
=Keluarga harus saling melindungi.=
Aku sudah amat sangat muak dengan keluargamu.
Apa?
Pasti ada yang mau kaukatakan.
Hong Na Ri ke sini bawa barang-brangnya.
Itu apa?
Berikan ini padanya.
Kau kusuruh belajar. Kenapa masih main sih?
Sajang.
Kali ini Anda tidak dibutuhkan.
Kami bisa menangani semuanya.
Ah, iya. Putrimu pindah ke sini.
Dia nggak tahu?
Kurasa sekarang kau sudah baikan.
Kudengar kau pindah ke sini.
Ini rumah kita. Aku punya kamar di sini. Aku pengangguran.
Aku tak punya alasan bayar sewa di Seoul.
Jangan mendesah, atau ada yang mau kau katakan.
Sampai kapan kau di sini?
Setahun.
Setelah kerja temui aku. Kau harus tanda tangan kesepakatan.
- Kesepakatan apa? - Setelah persidangan, aku lah aturan.
Aku tak mau kau di dekatku,
jadi kita harus sepakati ruang yang dipergunakan.
Kalau ada yang ingin kautambahkan tulis saja.
Silakan. Aku mau kerja.
Sebetulnya aku mau ke Seoul, mampir sebentar ke sini.
Sering-sering saja ke sini.
Hei, Kwon Duk *** ke sini.
Dia bilang apa?
Sudah lama tak bertemu, aku bahkan bawain bunga.
Kok menyapaku begitu?
Berhubung kubawain, terimalah.
Wah. Kabarmu baik?
Sapaanmu setengah hati.
Ayah tirimu menyuruhku sering-sering ke sini.
Aku mau ke Seoul. Kalau pulang nanti, kau kutelpon.
- Apa? - Ayah tirimu menyuruhku
untuk sering mampir.
- Wan Shik-ah. - Iya.
Sejauh apa kau akan kerja untukku?
Aku akan lakukan apapun yang Anda suruh.
Aku ingin kau melakukan sesuatu.
Kau pasti sudah gila hingga berani datang ke sini.
Gara-gara kau aku diinvestigasi
dan dipanggil kejaksaan.
Karena itukah kau merasa tak nyaman.
Go Nan Gil, kau tak sepolos dulu. Sekarang kau bisa berbohong.
Kau marah setelah memastikan kematian Hong Sung Kyu?
Kalau kau mau menjebakku sebagai pembunuh, kuperingatkan kau.
Akan kukatakan ke polisi semuanya.
Kenapa juga Ayahmu menjebakmu sebagai pembunuh?
Bukan polisi tapi kau lebih takut kalau Na Ri tahu.
Kalau kau ingin diperlakukan seperti seorang ayah,
jangan mengancamku dengan dokumen palsu.
Kita mampir ke suatu tempat sebentar.
Ada apa?
Kita tanya orang yang sudah 5 tahun mati padanya.
Kenapa dia tak tanya siapa kita?
Ah, dinginnya.
Permisi.
Kenapa? Kenapa kau balik lagi?
Apa Anda bilang seseorang kalau aku kemari?
Tidak. Sama sekali tidak.
Aku tinggal di sini karena tak mau pindah.
Orang yang mati 5 tahun lalu itu
sudah bikin kekacauan di mana-mana.
Banyak orang yang datang mencariku.
Maaf, tapi Anda memeriksanya sendiri?
Kubayar dengan uangku sendiri pemakamannya.
Jangan menggangguku, pergilah. Pergi.
Go Nan Gil bagaimana bisa tahu mengenai klub itu?
Dia tak bertemu orang lain.
Siapa yang membantunya?
Tangkap dulu orang-orang ini. Kita lihat apa yang bisa kaudapatkan.
Kalau dia masih begitu, orang-orang di sekitarnya akan terluka.
Aku mengerti.
Dia harus tahu sudah membuat Hong Na Ri dalam bahaya.
Dia akan datang ke kita kalau anak buahnya tertangkap.
Aku akan ke Hong Mandu.
Aku yakin kita akan temukan sesuatu.
Akhir-akhir ini, sepertinya kau ingin sekali membunuh Go Nan Gil.
Dulunya kau ketakutan setengah mati padanya.
- Hei, apa kabar? - Lama tak bertemu.
- Dia patnerku. - Halo.
Selamat bersenang-senang.
- Hei, sudah lama ya. - Apa kabar?
- Pacarmu ya? - Halo.
- Bukan. Patnerku. - Masa sih?
- Halo. Dia cantik. - Halo.
Iya.
Lama tak bertemu.
Kau sudah datang?
Sampai nanti.
- Kau datang? - Halo.
Halo.
Kwon Duk *** mengenalkannya pada semua orang.
- Dia mirip dengannya, kan? - Siapa?
Mantan tunangan Duk ***.
Benar.
Ikut aku sebentar.
Permisi sebentar ya.
Ambil mantelmu.
Aku bersama patnerku. Kenapa aku mengikutimu keluar?
Kau tak dengar yang mereka bicarakan?
Dalam hal lain aku cepat, kalau soal itu aku tak tahu.
Bukan kau, tapi aku.
Aku seperti orang bodoh!
Kenapa kau teriak?
Aku kemari dengan patnerku. Aku tak tahu kalau kau akan datang.
Benar kau tak tahu?
Ah, tahu sih. Tapi tak masalah buatku.
Aku paling tidak suka orang lain membicarakanku.
Maksudmu mantan tunanganmu?
Kalau kautunangan lalu putus,
anggap saja gosip untuk temanmu cuekin saja.
Karena kau marah, mereka mengira lucu.
Kalau dia mirip denganku dan aku ke sini...
dengan kau kesal begini, mereka justru terus membicarkanmu.
Siapa bilang kau mirip dengannya?
Kau jadi gusar hanya karena membicarkannya.
Kurasa kau belum bisa move on.
Yeo Joo-ssi.
Kau dan Na Ri sangat berbeda. Kau tahu?
Bedanya apa?
Na Ri-ssi apa adanya.
Dia tak pernah menyembunyikan apapun.
Tapi, dia terlalu sulit.
Di sisi lain,
aku tak tahu apa yang kaupikirkan.
Yang pasti, kau gampangan.
Kalau kau bicara hal tak masuk akal,
jangan rusak hariku, pergi sajalah.
D
Da
Dam
Damn
Damn!
Damn!S
Damn!Su
Damn!Sup
Damn!Super
Damn!Super
Damn!SuperS
Damn!SuperSu
Damn!SuperSub
Damn!SuperSub
Damn!SuperSub I
Damn!SuperSub In
Damn!SuperSub Ind
Damn!SuperSub Indo
Damn!SuperSub Indon
Damn!SuperSub Indone
Damn!SuperSub Indones
Damn!SuperSub Indonesi
Damn!SuperSub Indonesia
- Auh. - Waktunya pulang.
- Sampai besok. - Malam.
- Sajang. Bye. - Hari ini, terima kasih.
Kemarilah untuk lihat kesepakatannya.
Diterjemahkan oleh : ~ Bu RT Ifabee ~
Hei, ayo makan malam bareng.
Kami berdua tak bisa minum.
Kalian tak perlu minum.
Ayo masuk mobil. Dingin banget.
- Dasar. - Ayo.
Oke.
- Sudah makan malam? - Sudah.
Di kulkas cukup banyak persediaan makanan.
Sepertinya kau agak kurusan.
Makanlah yang banyak.
Aku bisa urus sendiri.
Baca ini.
-=Kesepakatan=-
-=Pintu belakang harus dikunci. Privasi harus dijamin.=-
-=Kasih tahu yang lain kalau sakit. Jangan bicara soal Ibu.=-
Pintu belakang tak bisa kukunci. Aku harus pake kran.
Anak-anak juga menggunakan pintu itu.
Halaman dan gudang harus kuurus.
Lewat pintu depan saja.
Ini tanahku.
Halaman dan gudang biar kuurus.
Kau? Mengurusnya?
Kau seperti kucing yang suka bikin masalah.
Tak akan kuizinkan.
Aku tak pernah dengar orang memanggilku kucing.
Aku akan selalu tepat waktu untuk sarapan, jadi jangan khawatir.
Privasimu apa?
Mungkin aku tidur saat siang, dan bangun saat malam.
Mungkin aku kencan dengan pria yang paksa denganku.
Silakan kau kencan,
tapi jangan tukar siang dan malam.
Kau harus sarapan denganku. Itu keluarga.
Tidak mungkin. Kenapa kau tak mau kerja sama?
Jangan kekanak-kanakan.
Kalau tak nyaman kenapa kemari?
Kalau bilang ini rumah kita, kenapa bikin kesepakatan segala?
Benar kau tak tahu?
Menurutmu kenapa aku membuatnya?
Kalian mau makan apa? Dakbal? Ayam?
Tongdak?
Mana saja boleh.
Tidak, kita makan yukhoe saja.
Ikut aku. Malam ini aku yang traktir.
Daging?
Yong Kyu, Joon, dan Han Yi.
Kalian siapa? Apa-apaan ini?
Apa ini?
- Aish. - Hei.
Pergi.
Pergi. Pergi.
- Lari! - Ayo!
Kalian tak bisa kemana-mana.
- Maju kalian. - Brengsek.
- Sini kalau berani. - Sedang apa kau?
Joon, diamlah.
Jangan main-main denganku. Ayo.
- Hei. - Hei.
Tidak, jangan lakukan. Ayo.
Kita lapor polisi saja.
- Lepaskan. Lepaskan. - Sini kau.
Lepaskan. Lepaskan.
Hani. Hani!
Joon.
Aku kemari sendiri.
Aku akan egois.
Aku akan pura-pura seolah tak terjadi apa-apa,
energiku habis sampai tak bisa gerak.
Itu sebabnya kuputuskan menghadapinya.
Kalau kulakukan itu, aku akan bisa menerima hubungan kita.
Baik, kita lakukan.
Hong Na Ri selalu bijak, aku tahu itu.
Tidak.
Aku jauh dari bijak.
Hari ini kau istrihatlah. Kau barusan pindah.
Kau pasti lelah.
Aku harus ngadon.
Kau butuh kalimat yang lebih baik.
Aku ingat mengenai Ayahku.
Kurasa kami naik pesawat untuk ke rumah Nenek.
Syutingnya bagaimana?
Kau bilang kau ingin menemukan Ayahku?
Iya.
Selamat malam.
Iya. Moga lancar ngadonnya.
Tolong.
Sajang. Aku harus telpon Sajang.
Sajang preman...
Aku tahu hari ini akan datang.
Apa?
Sajang, Joon hyeong dibawa pergi.
Kurasa mereka orang yang waktu itu.
Go Nan Gil, apa yang kausembunyikan?
Sajang.
- Mereka di mana? - Ikut aku.
Halo?
Na Ri-ssi, aku senang kau pindah ke sini.
Jam segini, aku bisa menelponmu.
Aku dalam perjalanan kembali.
Bahkan kita bisa bertemu di depan rumahmu.
Sudah malam.
Keluarlah sebentar.
Seharian ini moodku jelek.
Bukan sebagai pria dan wanita,
tapi sebagai teman.
Kau bisa memberiku nasehat. Call?
Baiklah.
Makasih ya.
Sudah kuduga. Dia tidak bikin adonan.
Dia selalu bilang begitu, tapi tak pernah melakukannya.
Aku keluar sebentar.
Masa aku harus lapor segala?
Tidak ada.
Keparat itu mungkin sudah menculik mereka.
Sajang, aku sudah menduga hari seperti ini akan datang.
Aku tak menghubungi polisi
karena sepertinya Anda tak mau berurusan dengan polisi.
Betapa aku ini orang yang setia.
Kemana mereka?
-=Go Nan Gil=-
Anda mau kemana? Mau kemana?
Katakan.
-=Go Nan Gil=-
Hoi, Go Nan Gil.
=Apa yang kaulakukan pada stafku?=
Sekarang yang di hadapanku adalah Hong Na Ri-ssi.
Sajang! Sajang!
Sajang.
-=Joon=-
Joon-ah, kau di mana?
Anda mau kemana?
Terima kasih telah menyaksikan Man Living in My House bersama ~ Damn!SuperSub Indonesia ~
Damn!SuperSub Indonesia Facebook Fanpage: facebook.com/DamnSuperSubIndo
Kunjungi Damn!SuperSub Indonesia di: ~ ngesub.com ~
~ Follow twitter kami di: @DSSIndo dan @ngesub dan nantikan episode berikutnya. ~
-=Sweet Stranger and Me=-
Sudah berikan saja.
Setidaknya untukku, hanya dia yang kulihat.
Aku juga ingin hanya melihat Hong Na Ri.
Tapi ini yang bisa kulakukan untuknya.
Aku tak tahu banyak tentangmu. Aku ingin lebih tahu.
Kasih waktu 1 jam sehari. Untuk kita saling mengenal.
Kematian Ayahmu, Go Nan Gil yang harus bertanggung jawab.
Dia yang membunuh Ayahmu.
Dipastikan Ayahku mati.
Go Nan Gil, kudengar kau yang membunuh dan memeriksanya sendiri.
Mereka bilang kau sudah tahu semuanya.
Aku tak percaya semua yang dikatakan orang itu,
tapi aku tak mengerti kenapa kau sembunyikan dariku.
Aku yang membuatnya mati.
Ayah Hong Na Ri.