Tip:
Highlight text to annotate it
X
Lord Boynton! Lord Boynton!
Hei!
(Bicara bahasa Arab)
Apa?!
(Bicara bahasa Arab)
Penerjemah: xtalplanet
www.xtalplanet.blogspot.com
Jangan bicara dulu.
Kenapa?
Kau terkena strok, diam saja,
jangan berbicara.
Aku cuma butuh duduk,
dan minum banyak air. Terimakasih.
Aku dehidrasi.
Akan kucarikan dokter.
Aku dokter.
Namaku Sarah King, MD.
Kau jenis orang yang mudah terserang stroke,
kemana-mana tidak pakai topi.
Aku sedang memperkenalkan diri.
Raymond. / Ah, ibu memanggilku.
Jika kau tak mengenalkan dirimu,
mungkin sebaiknya kenalkan aku pada ibumu?
Sepertinya tidak.
Mau lemon teh, tuan. / Ya.
Panas, tuan? / Ya.
Sayangnya, nyonya, aku sendirian.
Kau tak punya surat kabar apapun?
Aku minta maaf.
Kau tak tahu apa arti kata maaf!
Kena kau, serangga jelek!
Kolonel Carbury, apa kabar.
Poirot.
Aku bepergian kemana-mana selama
bertahun-tahun, kau pasti sudah tahu kegiatanku.
Aku tahu kau berurusan dengan barang-barang antik.
Untuk apa?
Kau juga datang untuk ikut eksplorasi Lord Boynton?
Ah, tidak. Kebetulan mampir.
Benarkah? Apa kegiatanmu, Kolonel?
Macam-macam.
Kadang aku di sini.
Di sana? / Atau dimana-mana.
Tentu saja.
Bisa kubantu? / Oh!
Namaku Agnieszka, bodohnya aku.
Apa ini kamar nomor sembilan?
Ini nomor enam.
Maaf, aku lancang masuk kemari.
Kau kemari ikut dengan Lord Boynton?
Ya, dia ayah tiriku.
Tuhan senang padamu.
Ayah tirimu mempunyai pemikiran besar,
dia orang besar.
Oh!
Pelayananmu selalu sangat memuaskan.
Terimakasih banyak, tuan.
Orang Amerika.
Kau menebaknya dari cara kedatangannya, ya?
Lelaki kecil dungu!
Aku mohon! / Lihat ini...
Kau tahu siapa aku? / Bayar ongkosnya!
Aku anak Lord Boynton.
Tapi kau tetap harus membayar.
Terimakasih, tuan.
(Bicara bahasa Arab)
Memuakkan!
Tipikal orang, jika kau...
Aku tak sengaja.
Jinny, tak apa-apa, sayang.
Tak apa-apa sekarang.
Aku tenggelam.
Itu cuma mimpi, sayang.
Itu ingatanku!
Aku tak bisa bertahan seperti ini.
Dua belas menit.
Kau membiarkan aku ketiduran... / Ibu...
selama dua belas menit! / Maaf.
Ambil tongkatku.
Tongkat!
Ah, sempurna. Kalian ada di sini rupanya.
Itu si Leonard.
Boynton. Anak tirimu.
Untung kau datang, Mr. Boynton.
Carol, vitaminku. / Sekarang, ibu?
Benar.
Jinny, kau tampak pucat sekali.
Kau samasekali tidak menarik perhatian.
Cepat pergi mencari udara segar!
Raymond... jangan duduk di situ, duduk di sini.
Nanny, tinggalkan aku sejenak.
Kau kelihatan lelah, sayang.
Kita harus membahas masalah kelakuanmu.
Merajuk itu memalukan, tak bisa diterima,
seakan kau ingin menarik perhatian.
Aku tidak merajuk, ibu.
Aku hanya mempertanyakan kebijakan perjalanan saat pasar sedang sibuk.
Aku sering bepergian ke luar kota
tanpa banyak mengeluhkan apapun,
dimanapun diriku,
aku selalu bisa menyesuaikan diri.
Aku lupa mengambil buku, ambilkanlah.
Menurutmu mereka itu kru yang aneh,
tunggu sampai suaminya datang.
Meskipun dia tampak agak nyentrik
dengan pakaian kunonya.
Theodore Gerard, kita sudah pernah ketemu.
Sebagai Dokter Bonce.
Aku menyamar dengan memakai jenggot,
saat kasus Edinburgh itu.
Oh, ya, aku ingat sekarang.
Dokter Bonce!
Aku kenal denganmu, tuan. /
Tentu saja, itu kan cuma sandiwara.
Tujuan sebenarnya, dia ingin mendamaikan
keturunannya dengan wanita itu.
Keluarga yang tampaknya bahagia. /
Apa ada ketidak cocokan?
Bagi Nona Boynton, musik Spheres
seperti paku yang menahan papan tulis.
Kau harus memaklumi kelakuanku yang aneh.
Sebenarnya aku tak terlalu senang
dengan singa bodoh itu.
Tak keberatan jika aku bergabung denganmu?
Astaga, aku tak bisa menemukan pil celaka itu, Raymond.
Pil itu sudah dibawanya.
Apa?
Pil itu sudah dibawanya, ada dalam tasnya.
Ia juga menyuruhku mengambilkan bukunya,
padahal dia tak membawanya ke sini.
Carol, kita semua tahu permainan apa ini.
Satu hari, Raymond,
aku akan bersumpah pada Tuhan.
Aku tahu. / Aku akan mengambil palu dan bersumpah...
Mungkin kita harus membicarakannya.
Jangan bercanda denganku, Ray. / Aku saudaramu.
Aku tidak bercanda.
Kau biarkan wanita itu merampas segalanya.
Raymond, kita tak punya pilihan.
Wanita itu harus mati.
(Bahasa Arab)
Kita akan pergi sekarang!
Ya, tuan. Silakan.
Kendaraannya ada di sana, Ok.
(Bahasa Arab)
Whoo! Akspedisi Boynton memang sangat menyenangkan.
Terpisah dari keluarga dan cambuk cabang tiga...
Kukira Dr. King juga akan bergabung dengan kita,
sebab wanita itu sangat suka bepergian.
Mr Jefferson Cope sebenarnya sedikit membosankan.
Mungkin seperti fosil kuno, atau seperti itulah.
Leonard yang terhormat,
sibuk mengurus rumah ayahnya di Dorset.
tanpa gaji, sedangkan ayahnya katanya ada di Timur Tengah
mencari kepala Yohanes Pembabtis.
Biarawati Polandia itu
entah kenapa merasa grogi padaku.
(Bicara bahasa Arab)
Tak masalah.
Jangan takut, tidak masalah.
(Bicara bahasa Arab)
Tidak masalah.
(Bicara bahasa Arab)
Ada masalah apa ini? Perampokan?
Dame Celia Westholme.
Maaf sudah menghentikan kendaraannya.
Aku harus kembali.
Apa pekerjaan Boynton sudah ada perkembangan?
Kau pernah membaca salah satu bukunya? / Ya.
Aku ikut kemari karena tergoda bujukannya,
katanya perjalanan ini akan mengesankan.
Ah.
(Bicara bahasa Arab)
Selamat datang, perjalanannya menyenangkan?
Kurang mengenakkan, bukan?
Halo, bunga kecil.
Pemandian air panas dan bir dingin untuk semuanya.
Juga kau, Nanny, kau pecandu minuman.
Leonard, anakku! / Ayah.
Ah, mertua anakku.
Makan malam jam delapan di paviliun,
semuanya diundang.
Semuanya boleh ikut! Raymond.
Hasil dari orang yang berkepribadian buruk.
Aku harus membayar mahal untuk ini.
Kau sudah berusaha, Leonard? Bagus!
Ayo ikut denganku!
Pria buta yang sering ke perkemahan Arab itu,
setiap malam menceritakan kisah-kisah yang sama.
Aku sudah mendengarnya sewaktu di Suriah.
Putri Herodius membawa penggalan kepala
Yohanes Pembabtis untuk pengorbanan tanah ini.
Ia menguburkannya di sungai dekat gunung.
Aku sudah menelusuri semua tempat di Suriah
termasuk menyurusi sungai di sisi
sebuah tebing yang bisa dianggap gunung,
dari Krak hingga ke Aleppo.
Hanya tempat ini saja yang belum.
Mungkin benda itu ada di sini!
Ayo ikut.
Ah...
Tulisan ini bercerita tentang John?
Tidak, tulisan ini menceritakan hal lain.
Ada seorang pria yang sedang
duduk di sebuah warung di Damaskus.
Melalui anggurnya, ia melihat maut
menatapnya dari seberang ruangan.
Dia menangis, "tapi ini bukan waktuku!"
Dia melarikan diri dari Damaskus,
dia naik kuda dengan cepat,
ia tiba di seberang padang pasir Samarra.
Ia kehausan saat tiba.
Dan di belakangnya berdiri...
kematian.
Hm.
Kau mengerti?
Melihat kematian untuk kedua kalinya,
lelaki itu berteriak "tak mungkin!"
"Aku telah menjauhimu dari Damaskus."
Dan kematian itu meletakkan tangannya
di atas bahu lelaki itu
seraya berkata, "aku juga terkejut bertemu denganmu..."
"...dan melihatmu di Damaskus...
"perjanjianku denganmu sebenarnya
di sini, di Samarra ini."
Orang boleh saja berusaha semampunya,
namun seseorang tak bisa lari dari takdir.
Ya.
Aku tahu kau ada di sini, Johnny.
Aku bisa menciummu.
Gula, Raymond?
Menambahkan gula dalam segelas teh
menunjukkan lemahnya karakter.
Raymond tidak suka gula.
Oh, selamat pagi.
Kau tampak kacau sekali.
Terimakasih, aku memang tak enak badan. /
Kau harus ke dokter.
Sudah, katanya aku terkena malaria. /
Astaga!
Aku sudah minum obat,
sudah mendingan sekarang.
Kau mau ikut ekspedisi hari ini?
Kalau penyakitku kumat di sungai nanti,
aku bisa mati di sana.
Mungkin aku memilih di sini saja bersama Nyonya Boynton.
Lebih baik ikut kami. / Bukan keputusan yang sulit.
Matahari sudah mulai naik,
aku mau berjemur diri di teras.
Ide bagus, si kecil. Pemandangan
reruntuhan Kasbah menarik sekali.
Kau bisa menjaga manik-manik
milik Leonard dan milikku.
Kau ikut membantu penggalian, tuan?
Oh, terpaksa membantu penggalian saluran
untuk menghindari keributan
dengan isteri ayahku yang gemuk itu.
Kau tak ikut turun ke sungai, Nyonya Boynton?
Dari yang kulihat pemandangan Kasbah sangat indah.
Anak itu sudah membawakan majalahku? / Tidak, ibu.
Pecat dia!
Maaf, serangga ini bisa menyengat.
Ah! Aku disengatnya!
Ya, ada serangga di sini.
Tuhan, coba kulihat.
Jangan sentuh aku.
Jangan pernah sentuh aku!
Kau selalu memperhatikanku.
Benarkah?
Setiap saat.
Aku menoleh ke arah lain lalu kau melihatku, kenapa?
Mungkin aku suka bayangan wajahmu.
Wajah yang sangat cantik. Apa kau keberatan?
Aku tak akan melakukannya lagi jika kau keberatan.
Aku tidak keberatan.
Kuharap, Mr. Cope.
Jangan sampai Poirot memperlambatmu.
Oh, aku tidak buru-buru.
Tempat itu sudah berabad-abad di sana, tak akan berpindah.
Kau kenal dengan keluarga Boynton?
Tak ada warga New York yang tak kenal
dengan keluarga Boyntons.
Nyonya Boyntons punya finansial yang bagus,
aku menyukainya.
Sepertinya tuan,
kulihat persahabatan kalian hanya satu arah.
Oh, dia hampir membenci semua orang.
Semua orang tahu itu, namun ia tidak peduli.
Bagiku tak masalah. /
Anda memiliki hati yang baik.
Aku senang mendengarnya.
Kau keluar tak pakai topi lagi?
Aku memang tidak pernah kapok.
Raymond, coba dengar perkataan Mr Baedeker.
"Bangunan monumental juga dikenal sebagai..." /
Permisi!
Terimakasih banyak.
Jika aku sedang tak bersama ibu
aku bisa bebas mengobrol dengan Raymond.
Keluargaku sudah lama bekerja sebagai penggali emas,
mereka sangat hati-hati dalam memilih teman.
Memang sedikit melecehkan.
Namun aku tidak begitu.
Tuan dan nyonya, sekarang kita boleh istirahat.
Kita sudah tiba.
Tuhan memang baik, Tuhan memang suci.
Aku punya pendapat
akan kuutarakan pada kalian,
keluargamu mendengar nasihat Herr Freud tahun lalu.
"Menjadi orang Amerika itu pilihan buruk," katanya,
"namun untuk menanamkan uang..."
Oh! Biar kuperiksa.
Aku tak apa-apa.
Dia harus dibawa ke tenda secepatnya.
Lepaskan, aku tak apa-apa!
Dokter! Jangan sok tahu!
Badanmu panas.
Jangan pedulikan aku.
Jinny! / Itu namaku!
Aku cuma ingin minum.
Aku bisa melihat kebingungan terpancar di wajahmu.
Tidak juga.
Aku cuma heran kenapa Nyonya Boynton
meributkan tangga itu, itu kan cuma
masalah kecil, menyebalkan sekali.
Kau tak memanggilnya "ibu"?
Untukku,
paling tidak sebut dia ibu tiri.
Astaga, panasnya.
Memang.
Sebaiknya kau tawarkan segelas air pada wanita itu.
Maaf, tapi apakah ayah tidak melihat sikapnya...
pada orang lain, kecuali kau?
Sekarang!
Hai.
Apa kau mau minum?
Boleh kutawarkan segelas air?
Mirip orang tuli dan bisu.
Singkirkan pengganggu ini dariku!
Aku tidak sakit.
Berbaringlah.
Ah. / Dokter, apa yang harus kami lakukan?
Dia bilang apa?
Dia menyuruh kita keluar.
Oh, baiklah kalau itu maumu.
Bukan kau.
Kau tinggal di sini.
Tidak, Jinny. / Oh, Tuhan, kukira...
Ya. / Kukira kau menginginkan kehadiranku.
Memang, aku ingin kau ada di sini.
Dengar aku, namun bukanlah...
penaklukan yang kuinginkan.
Bagiku, sebuah penolakan...
mempunyai arti tersendiri.
Maksudku bukan begitu.
Katanya perjalanan bisa meperluas wawasan.
Terutama bagi orang sepertiku
yang sudah terpengaruh tulisan mereka.
Tapi aku tak yakin kalau itu benar.
Sebaliknya, aku beranggapan
perjalanan bisa mempersempit wawasan.
Orang bisa bosan dengan keajaiban dunia.
Semakin sering aku melakukan perjalanan,
semakin terasa pengaruhnya.
Yang paling penting adalah manusianya sendiri.
Bukan tempatnya.
Orang arab itu menceritakan sebuah kisah.
Ceritanya menarik perhatianku.
Kisahnya sudah cukup menggambarkan
bagaimana sifat manusia dari waktu ke waktu.
Aku tak terlalu perduli pada wanita itu.
Caranya bergaul dengan wanita-wanita Boynton.
Mereka mencari kelemahan, kesepian, dan kesedihan,
lalu mereka bergembira di atas deritanya.
Dia itu vampir pengisap darah, bisa kubilang begitu.
Poirot! Kau sudah lihat sungainya?
Oh, ya. / Bagus sekali.
Kita tidak akan berhasil tanpa perjuangan.
Carborondum Nil, dan semua itu.
Nyonya Boynton masih berjemur?
Ya, tuan. Tentu saja, ia memang suka berjemur.
Kata "boredom" bukanlah sebuah kosakata.
Sayang!
Kukira sudah cukup berjemurnya,
ayo turun dan minum martini.
Bisa? Katanya kau cuma mau berjemur sepuluh menit.
Kau sedikit nakal.
Tolong!
Akhirnya terjadi juga.
Tolong!
Kau dokter? / Ya.
Kalau begitu kau bertemu dengan kematian, ikut aku.
Tutup matanya.
Aku tak percaya ini terjadi.
Dia sudah mati.
Perjanjianmu dengan kematian, nyonya.
Adalah di tempat ini.
Oh, kolonel, kau datang juga akhirnya.
Kau kemari sesuai dengan rencanamu, kan?
Tidak, ini hal lain.
Tunjukan aku mayat wanita itu.
Apa yang terjadi di sini?
Maaf, apa kau boleh mengizinkan aku untuk menyelidiki kasus ini?
Ya.
Kalian sedang apa? Keberatan jika aku melihat pasienmu?
Kau sudah sembuh, dokter? / Lumayan.
Bekas tusukannya lebih dari satu, ada yang menikamnya.
Pisau. / Lebih besar dari pisau.
Pisau tebal.
Pahat? / Kemungkinan besar.
Apapun senjatanya, dia bisa memilikinya tanpa dicurigai.
Satu tusukan, disusul dengan sayatan yang mematikan.
Waktu kematiannya tidak lebih dari satu jam yang lalu.
Ya, aku tidak tahu kenapa ada di situ.
Ini lilin.
Yang pasti wanita ini tidak boleh kena panas.
Aku sudah mempersiapkan angkutan untuk mayat.
Bisa bicara sebentar, kolonel.
Permisi. / Ya.
Begitu banyak kejanggalan dalam kasus ini.
Kau sendiri janggal, tindakanmu tidak semestinya.
Kau bukan polisi,
namun kau tahu ini adalah kejahatan sebelum ada laporan.
Kau berpangkat kolonel, namun dimana rasa pengabdianmu?
Aku ingin penjelasan.
Jelaskan padaku, atau tak akan kutangani kasus ini. Titik.
Penjelasan? / Ya.
Poirot, kau orang asing.
Namun aku yakin kau orang baik dan terpercaya.
Masalahmu sekarang adalah kau tak
mempunyai kartu yang disematkan di dadamu.
Bisa mengerti?
Ya.
Kau masih menggali, tuan?
Aku bisa mengerti apa yang diinginkan Nyonya Boynton.
Apakah kau... maaf...
...ada di sekitar sini pada siang tadi?
Poirot, apakah kau bisa menunda
interogasimu pada tersangka
paling tidak memberi waktu berduka
pada ayah tirinya? Terimakasih.
Oh!
Kau mencari pahat, kan?
Ambil saja semaumu.
(Celia membaca bahasa Arab)
Nyonya Celia, Lord Boynton. Apa yang sedang dibaca itu?
Aku sedang membacakan ayat kedukaan ini.
Kau mau menuduhku membunuh isteriku?
Tidak, tuan.
Kita semua bersatu demi kenyamananmu.
Aku bahagia menyadari aku lebih tua dari Leonora.
Kukira paling tidak... aku akan mati lebih dahulu.
Hingga aku tidak perlu merasa pedihnya hidup tanpanya.
Kami harus mengakui bahwa kematian Nyonya Boynton
hampir tidak merugikan masyarakat.
Bukan begitu, tuan, wanita ini mati sebelum takdirnya.
Lagipula, pengasuh Nyonya Taylor sangat kuatir.
Baiklah, sisir rambutmu dulu.
Aku cuma ingin meringankan suasana.
Darimana kau dapat koran itu, Tuan Cope?
Diantarkan padaku.
Terimakasih banyak.
Aku memang tak bisa jadi pemberani,
aku selalu ingin tahu kabar tempat asalku.
Di hotel aku tak bisa mendapatkan koran.
Memang.
Mungkin ini bisa membantu menenangkanmu.
Kolonel.
Kapan anggotamu tiba?
Kukira tengah malam. / Hmm.
Kalau begitu pastikan semua tempat ini
sudah ditelusuri sebelum fajar.
Mencari apa?
Paling utama, jarum suntik.
Itu alat utama dalam pembunuhan Nyonya Boynton.
Baiklah.
Akan kulakukan. / Bagus.
Kau tahu, kawan...
suara sel-sel kelabu di otakku.
Mereka mulai bernyanyi untuk Poirot.
Leher tergorok.
Kau tahu apa artinya?
Bukankah ini pemborosan bahan makanan namanya?
Orang barbar.
Tuan.
Tuan. / Tuan.
Dengar, Poirot,
maaf sudah bersikap tidak sopan tadi.
Aku cuma ikut bersedih
melihat seorang ayah menangis.
Ya, aku turut berduka, tuan.
Apa yang ingin kau ketahui?
Aku ingin tahu apakah kau sempat
bicara dengan almarhum kemarin sore?
Jika ia, kapan? / Kami memang sempat bicara.
Itu sekitar pukul satu,
disaat hari sedang panas-panasnya.
Baik.
Dia sudah duduk di atas sana sejak kau berangkat.
Sebenarnya dia tak menjawab pertanyaanku.
Dia diam saja.
Memang sudah biasa.
Apa boleh kutawarkan minuman?
Saat berjemur biasanya dia tidak mau diganggu siapapun.
Namun Tuhan tidak bisa diabaikan olehnya.
Tuan. / Ya.
Kami menemukan suntikan.
Dimana ditemukan? / Ada di dalam tenda almarhum.
Tenda nyonya.
Terimakasih.
"Dan Tuhan berkata kepada pelayan:
"Datanglah ke jalanan dan ajak mereka datang ke pestaku,"
"rumahku sedang merayakan sesuatu."
Perumpamaan yang indah.
Raja James menyebut kata "mengajak"
dalam bahasa yunani disebut "anankadzo".
Berarti pemaksaan dengan kekerasan.
Orang Spanyol tahu ini.
Mereka menggunakan kata tunggal ini
sebagai pembenaran kekejaman mereka.
Karena Tuhan yang memerintahkan.
Orang yang tak mau bergabung dengan kerajaan-Nya
harus dipaksa dengan penderitaan.
Mengerikan sekali.
Dipaksa dengan cara apapun, sayang.
Dengan cara yang sangat mengerikan.
Aku mendengar ayah tiriku
menceritakan kisah yang tertulis di sini.
Kematian seorang laki-laki yang menyeberangi gurun.
Semacam iblis yang mengikuti aku hingga ke tempat ini.
Tuhan menjagamu di sini, Jinny.
Dia hidup pada setiap butiran pasir.
(Bicara bahasa Arab)
Bagaimana sekarang?
Maaf tuan, piringan hitamnya tergores.
Sudah cukup.
Orang-orang Arab juga harus dicurigai.
Ya.
Kasus ini sangat tidak memuaskan.
Masih banyak tersangka, orang tua.
Tapi sebagian besar mereka berada di luar kamp saat pembunuhan terjadi.
Dan ini diyakinkan oleh seorang saksi kuat.
Aku. Mereka bersamaku sepanjang waktu.
Tapi Raymond tidak, dia kembali ke kamp.
Tentu, aku tahu itu dengan baik.
Juga Lord Boynton dan anaknya.
Ya, dan besok kita akan melakukan penyelidikan lebih jauh.
Dia aneh.
Ada sesuatu dalam diri tuan Cope
daripada yang ingin kita ketahu.
Tapi masalah apa itu, dan peran apa
di perusahaan ini, dia tidak unik.
Ke arah sini.
Darimana datangnya?
Tutup semua pintu gerbangnya.
Apa itu? / Entahlah.
(Bahasa Arab)
Kau melihat ada yang bergerak?
Tidak, darimana datangnya?
Pasti ada sesuatu.
Astaga.
Bawa dia masuk, cepat!
Tak apa-apa.
Kalian ke sebelah sini, tutup semua pintu keluar!
Jangan biarkan ada yang keluar.
Suster Agnieszka!
Ohh...
Tak apa-apa.
Tak apa-apa.
Semuanya akan baik-baik saja.
Boleh kubantu?
Sebaiknya dia menjelaskannya pada kita.
Tak bisa, dia cuma mau bicara pada Tuhan.
Ada orang Polandia di sini?
Tak perlu orang Polandia,
dia berdoa dengan bahasa aneh.
Apa kita harus membawanya kembali ke hotel?
Tanyai Dr. King. / Kau dokter senior di sini.
Kau lebih cantik dengan pisau bedah itu.
Dia juga pasienmu.
Aku mau tangani wanita bodoh itu saja.
Apa yang kulakukan sekarang hanya sementara.
Sebaiknya kita segera kembali ke hotel.
Ei veniam da. / Itu bahasa Latin.
"Maafkan lelaki itu"?
Aku tahu sedikit bahasa Latin,
bisa juga berarti "Maafkan wanita itu".
Orangku bisa... / Jangan.
Tak perlu memberi tahu orangmu, Kolonel.
Penyerang suster Agnieszka tidak pergi kemana-mana.
Seorang laki-laki,
dia mengikuti aku melintasi gurun.
Aku terbangun dan...
dia meletakkan tas di atas kepalaku.
Pedagang budak, pasti itu.
Orang mengira perdagangan budak telah berakhir.
Padahal belum.
Aku melihat sebuah gua di pantai Mangapwani.
Ratusan jiwa berdesakan dalam ruang
yang tidak lebih besar dari tenda ini.
Aku menjatuhkan diri di lantai untuk melepaskan diri.
Ketika terbangun, aku melihat...
Kau melihat suster Agnieszka berjuang
melawan orang yang menyerangmu dan...
kau mencoba membantunya,
kau menyerang pria itu dengan apa?
Batu.
Bagus. Dan dalam ketakutanmu, dalam kegelapan,
kau tidak sengaja menyerang temanmu, pelindungmu.
Sekarang kau boleh istirahat jika mau.
Sebab besok pagi kita akan kembali ke hotel.
Mendekatlah, Jinny.
Aku akan menceritakan sebuah kisah.
Legenda Gilgamesh.
Oh, terimakasih.
Wanita itu sudah baikan?
Suster itu?
Oh, Tuhan yang tau.
Kau sendiri?
Aku tidak terluka.
Belum pasti juga.
Kelihatannya memang kau
yang membunuh ibumu.
Menurutmu begitu, Sarah?
Surga. Lima huruf yang menjadi nama kristenku.
Jika mulai berulah,
kuminta padamu jauhi aku.
Kau mengira aku yang membunuhnya? / Tidak.
Tidak, tapi kukira tak ada hubungannya.
Kau cuma harus mengaku pada pria itu.
Kau sudah menceritakan kisahnya.
Katakan padaku,
apa yang lepas ketika Pandora membuka kotaknya?
Semua iblis yang ada di dunia. / Itu dia.
Hmm.
Kegilaan, keserakahan, malu.
Ayah tiriku melakukan semua hal itu.
Ketika ia mengeluarkan gabus dari makam sialan itu.
Dan kau, Poirot,
menyebarkan isinya ke seluruh kota.
Apakah Nyonya Boynton menyakitimu secara fisik?
Ibuku memang keras,
tapi tidak cukup berani melakukannya.
Paling-paling dia memberi ceramah pada kami.
Juga mengeluarkan kata-kata pedas
hingga tertanam di otak kami.
Tak ada tempat bersembunyi, Poirot.
Bahkan di dalam kepalamu sendiri.
Selamanya.
Carol tumbuh dengan rasa takut,
wanita itu mencoba mengambil hatinya,
kau tahu, untuk mendapatkan persetujuan,
yang tidak pernah ia dapatkan.
Sedangkan Jinny takut
semuanya menjadi kegilaan,
dan mungkin di luar batas.
Apakah kau membunuh ibumu, tuan?
Tidak.
Itu juga karena aku tidak memiliki keberanian moral.
Wanita itu monster, Poirot.
Dia senang melihat penderitaan kami.
Mengapa ia bersikap begitu kejam?
Untuk menghukum kami, kurasa. /
Atas kesalahan apa?
Karena kami bukan anak kandungnya.
Itu benar. Kami semua anak adopsi.
Menjadi anak yatim piatu bukanlah sebuah kejahatan.
Oh, tapi begitulah adanya, tuan.
Ini adalah kejahatan mengerikan.
Nyonya Boynton, atau sebelumnya
bernama Nyonya Pierce
dia ingin sekali punya anak.
Tapi dia dan suaminya, Mr. Pierce, tak bisa mewujudkannya.
Baginya adopsi adalah jalan satu-satunya.
Namun ia mengadopsi begitu banyak anak
untuk dijadikan kandidat anggota keluarganya.
Jangan! Itu tidak disengaja.
Lalu ia menyingkirkan sebagian besar dari mereka.
Bagitulah tuan,
banyak anak yang bergabung
dengan kami sebagai saudara baru,
namun di kemudian hari mereka terpaksa pergi.
Hanya satu anak yang bisa bertahan lama,
tapi dia terus dipukul sehingga ia juga pergi.
Akhirnya hanya tinggal kami bertiga.
Raymond, Carol dan Jinny.
Aku tidak menduga.
Bahkan Jinny juga bukan anak kandungnya.
Siapa lagi anak-anak yang lain?
Entahlah.
Aku tidak ingat.
Siapakah gadis kecil itu?
Orang yang tidak diinginkan.
Terimakasih.
Siapa anak kecil yang kau pukuli itu, nyonya?
Bisa ceritakan padaku?
Lesley.
Ya. Lesley.
Bisa ceritakan tentang Lesley, nyonya?
Apa kau harus memukulnya?
Apa gadis itu harus dihukum?
Aku melakukannya agar aku bisa bertahan.
Kukira aku belum bisa memaafkannya.
Sama sekali belum.
Pukul lagi, Nanny.
Tuhan, dia wanita iblis.
Bagaimana dengan Lesley, nyonya? Apa dia masih hidup?
A.. a.. ayah!
Aku bukan ayahmu, sayang.
Akan kulakukan semampuku.
Tolong ambilkan tasku?
Akan kulakukan yang terbaik untuk membuatmu nyaman.
Ya?
Terimakasih.
Obat penenang standar,
periksa sendiri kalau mau, Poirot.
Ayo, gadis yang baik.
Oh, tuan Cope.
Tuan, bisa bicara?
Tentu saja. / Aku...
Entahlah, apa ini ada hubungannya
dengan kejadian ini atau tidak, tapi
aku sedang rugi besar.
Tuan Cope, aku minta maaf.
Tidak, tak apa.
Apa yang menarik adalah saham turun drastis
di perusahaan milik Pierce.
Tidak. / Ya, perusahaan Nyonya Boynton.
Tahan api, tahan serangan bom,
andalan terbaik di Wall Street.
Aku sendiri banyak berinvestasi.
Sebenarnya sudah beredar rumor tentang
berapa sebenarnya harga perusahaan itu.
Kabar itu datang dan pergi.
Nyonya Boynton hanya perlu
melakukan sedikit tindakan.
Dan semuanya akan tenang kembali.
Tapi kini dia tak ada lagi,
gosip itu menyebabkan kepanikan
akhirnya menyebar keluar.
Perusahaan sedang jatuh.
Saham menjadi tidak berharga.
Astaga, si kecil Belgia yang mengerikan itu,
tangannya meremas-remas untuk
mengumpulkan hadiah natalnya.
Dia orang bangsawan, ayah. /
Dia sangat mengganggu.
Tuan.
Mau ikutan minum?
Tidak, terimakasih, Lord Boynton.
Oh, demi Tuhan. Duduklah, Poirot
aneh sekali melihatmu berdiri seperti itu.
Terimakasih.
Kurasa aku memang pantas dicurigai.
Aku ada di sana saat kejadian.
Aku juga punya motif warisan isteriku.
Warisan Nyonya Boynton?
Seperti apa bentuknya?
Entahlah aku sendiri tak pernah memegang uang.
Leonora sepanjang waktu terus menggali.
Apa kau tahu, Leonard?
Kurasa Raymond lebih tahu soal itu
tapi harus ditambahkan beberapa pounds.
Kau tak setuju, tuan?
Sejak kita berada di Suriah,
keuangan perusahaan menurun drastis.
Perusahaan Pierce sudah hancur.
Namun kematian Nyonya Boynton dirasa belum cukup.
Sepertinya mereka ingin
Nyonya Boynton dihapuskan dari muka bumi ini.
Mungkin akan mengejutkanmu, tuan Poirot,
aku tak tahu berapa banyak
yang membenci nyonya Boynton.
Sama seperti wanita lain yang sadar akan dirinya,
dia tahu kalau dia banyak musuh.
Namun dia tak membuatku memusuhinya.
Aku suka dia.
Aku tidak malu mengatakannya padamu atau kepada anakku.
Apakah kau harus mengatakan itu padanya?
Metodeku, tuan, tidak selalu bisa diterima.
Nona.
Permisi, nyonya Celia.
Kau pernah mengenal nyonya Boynton
sebelum ia menemui ajalnya?
Yeah, aku pernah melihatnya.
Dimana kau melihatnya, nona?
Nyonya Boynton dikenalkan padaku oleh seorang laki-laki
yang lebih banyak cerita tentang dirinya daripada nyonya itu.
Dia cerita kebiasaan nyonya itu merawat anak-anaknya.
Dari cerita itu aku memutuskan
tak ingin akrab dengan nyonya itu.
Kedengarannya sangat mengerikan.
Siapa lelaki yang bicara denganmu itu?
Aku belum tahu namanya.
Aku juga menginginkan dia mati, jika kau ingin tahu.
Dia menghalangi jalanku.
Raymond tak akan pernah menatap mataku
selama wanita itu masih hidup.
Jadi kau mencalonkan diri sebagai tersangka, nyonya?
Aku mengatakan ini di depanmu,
orang yang sangat ahli
dalam menyelidiki dan menghubungkan
sesuatu yang tercerai berai.
Jika aku menemukan sesuatu yang menjadi
keinginanku, maka aku harus mengambilnya.
Hebat!
Sayangnya, pembicaraan tadi
membuatmu tidak fokus pada permainan.
Trik kecil yang pernah kupelajari di Vienna.
Sedikit kau lengah, serangan akan datang bertubi-tubi.
Skak mat.
Aku tak tahu kau perokok.
Memang tidak.
Aku sudah berhenti.
Setelah kau membuang puntung rokok itu,
kau bilang berhenti?
Pendirianmu sangat mengesankan,
bisa berubah dalam waktu 6 detik.
Bisa jadi 10 detik.
Jika aku tak menyapamu duluan
kau pasti cuma memandangiku saja.
Kita tak bisa menebak.
Kau orang aneh.
Apa itu masalah?
Tidak sebenarnya.
Raymond. / Ya.
Sekaranglah saatnya kau harus menciumku.
Ya.
(Bicara bahasa Arab)
Siapa yang belum mati di sini?
Demi Tuhan, mereka telah menemukan kepala Yohanes!
Berita yang mengejutkan, tuan.
Aku harus kembali ke Ain Musa secepatnya.
Ada masalah apa?
Nanny Tailor, mati tenggelam di bak mandi.
Bunuh diri. / Oh Tuhan, berita yang mengerikan.
Ada yang mengurus mayatnya?
Ada, tuan.
Karena aku harus...
Aku harus kembali ke tempat penggalian itu,
aku tak bisa... kau tahu.
Ya.
Cerita moral, jika kematianmu ingin dikenang tuanmu,
pastikan kau berusia 2.000 tahun.
Oh! Aku akan memberikanmu sesuatu.
Detail para imigran yang kau inginkan.
Halaman sebaliknya ada daftar pekerja.
Terimakasih.
Sesuai permintaanmu,
aku sudah bicara dengan Mahmud.
Beberapa anak buahnya memberi tahu
bahwa ada beberapa orang
yang melihat-lihat tangga pada siang itu.
Orang Arab, tapi bukan salah satu dari mereka.
Waktunya tepat atau sebelum kematian nyonya itu.
Kasus ini memusingkan, Poirot.
Tidak, temanku. Kasus ini,
Ketika Poirot hampir menyerah
karena tidak mendapatkan yang diinginkannya,
namun tiba-tiba, pufff,
dia muncul dihadapanku seperti bunga.
Bagus sekali.
Jadi, apa tindakan kita?
Kita harus bertindak
seperti yang diharapkan si pelaku.
Kita kembali ke penggalian.
Semuanya.
Kasus ini, teman-teman,
penuh dengan intrik
seperti ikan merah.
Ikan herring, mungkin?
Terimakasih,
begitu banyak jebakan dan pengalihan.
Semuanya bertujuan agar aku menyerah
karena menemui jalan buntu.
Ikan herring, ikan merah, intrik, jalan buntu.
Isterimu sudah lama membiayai ekspedisimu.
Bukankah lebih efisien jika bisa
mendapatkan uangnya sekaligus, bukan?
Apa? / Bukan masalah uang.
Bukan, tuan, kau tak pernah berpikir ke arah itu.
Bagimu, menjalankan perusahaan
Boynton Hall adalah hal tersulit.
Nyonya Boynton, ia selalu murah hati pada ayahmu
tapi tidak kepada anak-anaknya.
Kau boleh mengawasiku selama yang kau mau, tuan.
Aku tidak melakukan kesalahan.
Beritahu padaku, apa isi tas itu.
Tas yang mana?
Apa kau mau membeli sebuah tas
dari anak arab compang-camping itu?
Aku tak ingat anak itu lagi,
aku juga tak ingat apa yang ditawarkannya.
Untungnya aku ingat.
Dari tas itu kutemukan sebuah benda.
Ini.
Lihat saja. / Apa ini?
Ini sebuah gigi.
Benar sekali,
ini geraham yang diambil
dari rahang atas Yohanes.
Kau bisa melihat ada bekas lapisan emas.
Tengkorak ini sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian
seolah-olah ini tengkorak Yohanes Pembaptis.
Tapi kenyataannya seperti yang kau bilang,
tuan Leonard, cuma sampah.
Apa yang kau bicarakan, ***?
Ini tidak dibeli dari toko lalu ditanam.
Benda ini belum tersentuh.
Keseluruhan sampel ini digali dengan hati-hati.
Maaf, Poirot, kau asal bicara saja.
Dasar orang Belgia.
Sesuai penjelasan ayahku, tengkorak itu
baru ditemukan dan belum tersentuh.
Giginya cocok di gerahamnya.
Aku tak mengerti.
Seluruh hidupmu, ayah,
kau habiskan di Timur Tengah
waktu demi waktu kau jalani dengan
mencari sesuatu yang tidak penting.
Aku ingin ini berakhir.
Kau, manusia bodoh yang penuh dengan mimpi.
Aku tak pernah mengharapkan uang warisan isterimu.
Aku ingin kau bebas dari keinginanmu ini.
Untuk mencari apa yang ingin kau cari.
Apa keberatan jika aku keluar sejenak?
Aku ikut denganmu. / Tidak.
Aku cuma ingin sendirian beberapa saat.
Aku diizinkan?
Aku mendoakanmu, tuan.
Kalian bertiga.
Kalian mengalami kekejaman luar biasa.
Kalian mengalami penghinaan terus menerus.
Kau mengalami kejadian itu seratus kali atau ribuan kali.
Perasaan dendam, hal itu tak bisa dielakkan.
Kalian sangat menginginkan kematian nyonya Boynton.
Sesungguhnya aku mencuri dengar, nona Carol,
dan kau tuan Raymond, kalian
menginginkan kematian ibumu.
Dan kau, Dr. King,
kau sendiri mengaku menginginkan kematian nyonya Boynton.
Kau wanita yang suka menyia-nyiakan waktu,
dan berusaha untuk suatu yang sia-sia.
Apa yang kita ketahui tentangmu, Tuan Cope?
Aku?
Kau mau menunjukkan passportmu?
Terimakasih.
Kau menggunakan nama kristen yang kedua,
bukan yang pertama? / Ya.
Kenapa begitu?
Nama pertamaku bisa dipakai untuk pria atau wanita.
Pengucapannya berbeda, tapi bisa juga dianggap nama wanita.
Aku agak terganggu dengan nama itu.
Banyak kenangan masa kecil yang layak diingat,
selain kalimat "terganggu".
Tuan Leslie...
Jefferson Cope.
Kau kira aku sudah memaafkannya?
Anak yang menjerit
karena dipukuli atas perintah Nyonya Boynton,
bukanlah anak perempuan
seperti yang dikatakan putri Carol,
dia seorang anak laki-laki
dengan nama Leslie.
Jika kau tahu masalah itu
kau pasti yakin bukan aku yang membunuhnya.
Paling tidak kematiannya memberikan
sedikit kepuasan tersendiri bagimu.
Tidak, kau ingin membuat hidupnya tak tertahankan.
Menghina wanita itu, menyakiti wanita itu,
seperti yang pernah dilakukannya padamu.
Nyonya Boynton adalah orang yang
disibukkan dengan uang
dan kau ingin memisahkannya.
Pelayananmu masih tetap memuaskan.
Pelayanan seperti apa yang kalian maksud?
Kau tak punya koran apapun?!
Aku minta maaf.
Nyonya Boynton tidak mendapatkan
koran yang diinginkannya,
itu bisa mencegahnya dari panik
sebab ia tidak tahu bahwa kau sedang berusaha
menghancurkan perusahaannya.
Aku memang bukan orang pemberani.
Di hotel tak ada koran,
kita tak tahu berita apapun.
Dan yakin tipuanmu berhasil,
kau berinvestasi pada penipuanmu sendiri.
Kau menulis ribuan dolar dari tabunganmu sendiri,
hanya untuk mengecoh aku!
Oh, tuan Cope.
Sepertinya aku sedang rugi besar.
Aku masih punya satu lagi
ikan haring merah untuk digoreng.
Dan ini ikan yang paling besar.
Kolonel itu, teman-teman,
dia bukan polisi, tapi dia bekerja di Kementerian Luar Negeri.
Misinya di Suriah untuk mengungkap
perdagangan budak wanita.
Penculikan dan penjualan wanita hanya untuk satu tujuan.
Maaf, nona. / Aku tahu itu!
Perempuan Arab.
Sesuai dengan permintaan klien.
Perempuan kulit putih? / Ya.
Mereka menginginkan aku?
Ya, nona.
Ini adalah opiniku,
ada seseorang yang memerintahkan agennya
untuk mencari wanita kaukasian muda
yang mirip denganmu.
Dengan kulitmu yang putih dan rambutmu yang merah.
Siapa agen itu, Poirot?
Apa dia ada di sini?
Tentu saja!
Nyonya Jinny, ketika kau melawan penyerangmu
di malam itu, kau menyerang targetmu.
Tak apa-apa.
Wanita yang berteman baik denganmu itu,
dialah yang akan menjebakmu!
Suster Agnieszka!
Pergilah ke neraka!
Kau, suster, akan dikenai pasal penghinaan.
Kunci pada pembunuhan nyonya Boynton
bukanlah masalah siapa, melainkan kapan.
Nyonya Celia, apa kau punya anak?
Tidak, aku tak punya.
Aku ingin kau menjawab dengan jujur, nona.
Aku sudah jujur, aku tak punya anak.
Nyonya, kau bohong. Kau punya anak
dan dia ada diantara kita sekarang.
Bicaramu sudah kemana-mana,
itu tuduhan yang keji.
Jadi kau tak mengakuinya seperti kau
tidak mengakuinya waktu masih bayi?
Akuilah darah dagingmu sendiri!
Kau berhutang cinta terhadapnya!
Aku tak punya pilihan.
Apa posisimu dalam melayani Nyonya Boynton
Saat ia masih sebagai Mrs. Pierce?
Pelayan junior. / Ya, benar.
Posisi pelayan paling rendah
yang tugasnya menggosok badan.
Bukannya hamil karena tamu majikanmu.
Wanita yang kau buang tepat di hari kelahirannya adalah...
Aku?
Bukan, nona Carol. Bukan kau.
Astaga.
Aku minta maaf.
Kau yang melahirkanku?
Dan menyerahkan aku pada si jalang itu?
Aku ingin menyelamatkanmu.
Darimana kau tahu?
Nona, sebenarnya aku tidak tahu dengan pasti.
Kecuali saat ini.
Tidak, tidak, nona.
Kolonel, aku berutang budi padamu
atas daftar para pekerja
dan daftar imigran.
Disitu tercatat tiga minggu setelah seorang bayi lahir,
Celia Westholme tiba di pantai Irlandia,
untuk diasuh oleh para biarawati.
Anakmu, kau menyingkirkannya,
sehingga kau tidak perlu menanggung malu.
Agar kau tidak diusir.
Melainkan lahir kembali sebagai jiwa yang bebas.
Menulis, melakukan perjalanan, sukses.
Nona Celia Westholme.
Dan setiap kali kau memikirkan puterimu,
kau menghibur diri dengan menganggap dia bahagia
tapi ternyata kehidupannya sebaliknya,
ia sangat menderita.
Dia layaknya tahanan di rumah tangga Nyonya Boynton.
Dan penyesalanmu, datang kembali,
mendidihkan hatimu.
Biar kuceritakan satu kisah.
Legenda Gilgamesh.
Gilgamesh adalah makluk ogrish yang paling tampan.
Kemudian kau mencari ayah anak ini ke Vienna,
dari situ kalian melakukan perjalanan,
bersama lelaki itu kau sepakat menyelidiki
apakah kabar kekejaman nyonya Boynton itu benar.
Dan akhirnya kau tahu bahwa
anakmu selama ini menderita.
Bukan lebah yang menyengat nyonya Boynton.
Lalu apa?
Maaf, ada serangga. / Ah!
Lebah itu sudah mati sebelumnya!
Kau yang menyengatnya,
dengan ini.
Ah!
Setelah itu kau memberikannya pada Dr. Gerard,
yang memang telah bersiap-siap.
Aku disengat!
Kemudian jarumnya dibersihkan
dan dibuang ke tenda Nanny Taylor
untuk menimpakan kesalahan padanya.
Ini luar biasa!
Apa yang ada di dalam suntikan itu?
Sebuah campuran racikan sendiri,
mungkin berbahan dasar morfin.
Kau tak bisa membunuh orang seukuran
nyonya Boynton dengan satu suntikan morfin.
Nah kau tahu itu.
Dokter, kau tahu sedikit tentang komposisi narkotika,
jadi sedikit banyak kau ahli dalam hal itu.
Kau menyapaku dan bertanya
apa aku mengenalmu sewaktu di Edinburgh.
"doktor Bonce" dengan janggut?
Aku ingat semuanya.
Saat kau menjadi saksi di Edinburg
dan akan menceritakan semuanya,
juru tulis pengadilan terlebih dahulu
membacakan kualifikasimu.
Obat bius, dokter, adalah disiplin ilmumu,
jauh sebelum psikiater.
Tentu saja nyonya Lady Boynton
tidak mati dengan dosis sekecil itu,
tapi kau bisa mengambil alih kontrol sistem sarafnya.
Dia tak mampu bergerak, tak mampu bicara.
Dan nyonya Boynton yang sangat suka berjemur itu,
terpanggang sampai mati
tanpa bisa berkata sepatah katapun.
Pintar sekali, tuan, dan sangat mengesankan.
Tapi nyonya Boynton tidak terpanggang sampai mati, ia ditikam.
Pertunjukan obat-obatanmu belumlah berakhir, dokter.
Kau menyuntikan dirimu untuk mensimulasi serangan malaria.
Gejalanya sama persis, tak bisa dibedakan, bahkan Dr. King juga tertipu.
Aku tak apa-apa! / Dia harus dibawa ke tenda.
Nona Jinny menemanimu di tenda.
Dengan apa kau membalas kebaikannya?
Kau memberikan obat bius penemuanmu,
untuk memperkuat alibimu.
Tak lama kau membunuh seekor kambing
dan menampung darahnya dalam bola lilin.
Benda itu kau selipkan dalam lipatan baju korbanmu,
ketika terkena panas ia akan meleleh.
Orang yang tak pernah puas berjemur, ya?
Apa?
Kau bisa saja segera membunuhnya,
tapi kau menginginkan dia menderita selama mungkin.
Bicaralah sayang.
Aku tak bisa menolongmu jika tak mau bicara.
Kau menggunakan bola lilin untuk mengacaukan waktu kematiannya,
dan lilin itu aku temukan di pakaian nyonya Boynton,
juga pada lantai kayu dan potongan gerabah di bawah kursinya.
Lilin itu mengatakan padaku bahwa ada persengkongkolan pembunuhan.
Dan kemudian, kau menunggu dengan sabar.
Lilin itu mencair,
darah kambing mulai mengalir keluar,
dengan mata telanjang kelihatan seolah-olah ia telah ditikam.
Dan akhirnya teriakan itu menggema memberi tahu dunia.
Tolong!
Seakan-akan nyonya Boynton sudah mati,
tapi dia belum mati.
Belum mati.
Apakah kau dokter? / Ya.
Kalau begitu kau bertemu dengan kematian, ikut aku.
Saat itulah kematian bertemu dengan korbannya.
Dihadapan semua orang, dimata kepalaku sendiri
kau, nyonya Celia, membunuh nyonya Boynton
dengan tanganmu sendiri,
atas arahan Dr. Gerald untuk memuaskan kemarahanmu.
Cuma butuh beberapa detik.
Namun Dr. King tertipu bahwa nyonya Boynton
telah meninggal berjam-jam sebelum ditemukan.
Coba kosongan isi tas tanganmu.
Ah, ya.
Dr. Gerald menyarankan aku mencari pahat.
Lukanya seperti tusukan pahat.
Sedangkan senjata pembunuhnya
ada di tanganmu sepanjang waktu.
Baiklah, supaya jangan terlalu berbelit-belit.
Satu pertanyaan.
Mana buktinya kalau semua dongengmu tadi benar?
Nanny Taylor.
Ya Tuhan, aku juga dituduh membunuhnya seperti dia?
Kau mengacaukan pikirannya
dengan larutan maskalin yang kuat
satu tetes darinya saja
membuat kepalaku berputar.
Kau membuatnya berhalusinasi
seolah dia dituduh menjadi tersangka.
Kau membebani pikirannya dengan
begitu banyak rasa malu dan bersalah
kau tahu semua itu bisa membahayakannya.
Kau tahu, kau tak bisa lari
dari semua perbuatanmu selama ini.
Pikirkanlah perbuatanmu pada si kecil Jinny.
Nanny Tailor mengatakan apa saat itu?
A... A... Ayah!
Itu bukan karena gangguan saraf.
Tapi karena kau sudah menceritakan padanya
bahwa kau merupakan ayah dari Nona Jinny.
Inilah ayah dan ibumu.
Kau bisa mengerti sekarang,
kenapa saat itu aku menolakmu.
Yah, ini memalukan.
Kami ingin menyelamatkanmu dan menghancurkan semuanya.
Terimakasih, Theo. / Semua ini termasuk pelayanan.
Tak ada biaya tambahan.
Aku tak pernah berhenti mencintaimu, kau tahu.
Hati-hati dengan yang satu ini, Poirot.
Digitalis.
Efeknya tak bisa disembuhkan.
Maafkan aku.
Kami tak menyangka akan seperti ini.
Pergilah.
Tidak, jangan, dokter.
Lihatlah hidup ini.
Kapan saja bisa berakhir.
Isilah dengan hal-hal yang berguna.
Tuan, aku baru saja bicara pada Lord Boynton.
Dia menyatakan dirinya
"sembuh dari kecanduan arkeologi".
Dia mengaku sendiri. / Ya.
Tuan Raymond, dalam cerita Pandora,
kau tahu bahwa setelah semua iblis lolos dari kotaknya,
ada satu makhluk lain yang sangat kecil,
sangat lemah,
yang mengikuti mereka hingga ke dunia.
Harapan.
Selamat jalan, pemuda.
Tuan Poirot. / Nona.
Aku dan Carol akan pergi ke Mesir melihat Spinx.
Memang bukan petualangan seru,
tapi kami melakukannya atas kemauan kami.
Itu adalah ideku sendiri.
Nyonya Boynton pernah bilang
kalau aku sangat lemah secara keseluruhan,
kulitku yang sangat sensitif.
Tapi kurasa sekarang saatnya menunjukkan
siapa pemilik si kulit lemah ini.
Semoga berhasil, nona.
Sebelum pergi, kau harus minta izin
kedua orang tuamu agar kalian direstui.
Nona, tak ada satupun kerusakan di dunia ini
yang tidak bisa diperbaiki oleh tangan Tuhan.
Aku harus menegaskannya padamu,
sebab jika tidak begitu
kita semua bisa gila memikirkannya.
Aku salut denganmu, nona.
Selamat jalan.
Penerjemah: xtalplanet
www.xtalplanet.blogspot.com
Banda Aceh, 18 Januari 2011