Tip:
Highlight text to annotate it
X
Seminar Internasional
Tugas yang Lebih Tinggi dari Guru- guru yang Tercerahkan
15 Desember 2008 di Perancis
Saat yang menyenangkan. Wah.
Cuaca yang sangat bagus.
Kalian menikmati
cuaca yang cerah ini, bukan?
Anda tampak cantik.
Benarkah?
Ya!
Khususnya bertumit tinggi.
Siapapun yang menemukan
sepatu bertumit tinggi,
mereka seharusnya diberi
Hadiah Nobel Perdamaian,
terutama
dalam cuaca seperti ini,
ketika air naik sekitar
3,4 inci dan ketika sepatu
bertumit tinggi kita 5 inci,
oke, kita menang!
Sangat indah.
Jadilah vegetarian,
Bertindaklah ramah lingkungan,
untuk menyelamatkan planet.
Kalian baik-baik saja?
Kalian semua? (Ya.)
Mereka menangis seperti bayi
kali lalu,
“Kami tidak ingin pulang!
Kami tidak ingin pulang!”
Saya berkata,
“Saya tidak ingin kalian
pulang tetapi kalian
harus pulang ke rumah.
Keluarga kalian ingin kalian
pulang ke rumah,
pemerintah kalian ingin
kalian pulang ke rumah,
dan karma kalian
ingin kalian pulang ke rumah.”
Menangis di depan saya,
apa gunanya?
Apapun yang telah kita ciptakan,
kita tinggal di dalamnya, ya?
Jika kalian punya cukup
kekuatan, maka
kalian bisa mengatasinya,
tetapi jika belum, maka
harus menerima saja.
Kalian tahu, ya?
Ya.
Dalam dunia ini,
karena kita tidak punya
hubungan dengan Tuhan
maka kita menyukai
ini dan itu dan segala hal.
Dan begitu
kita memiliki hubungan
dengan Tuhan kita masih
menyukai ini dan itu dll,
tetapi kita bisa memilikinya
atau tidak memilikinya.
Apakah orang Aulac
(Vietnam) di sini?
Berapa banyak
orang Aulac (Vietnam),
angkatlah tangan kalian.
Minggu lalu semua
orang Aulac (Vietnam),
minggu ini semua orang China.
Minggu sebelumnya
orang Eropa, ya.
Oh, orang-orang Meksiko,
saya tidak lupa pada kalian.
Mereka oraang-orang yang menyenangkan,
mereka benar-benar menyenangkan.
Orang-orang Meksiko
sangat, sangat tulus.
Saya terkejut, saya bahkan
tidak berbicara dalam
bahasa mereka. Pertama kali
saya datang ke Meksiko,
saya rasakan kasih mereka
yang berlimpah dengan segera.
Dan setiap kali saya ke sana,
terasa sama;
dan juga orang Costa Rica.
Sekarang,
saya akan bercerita.
Kisah, berjudul,
“Sekarang Setelah Saya Mati”
sang Guru, kalian tahu?
Kisah ini ada dalam
buku Sufisme.
Mereka perbincangkan antara
Guru dan Murid.
Sang Guru berkata
kepada beberapa muridnya,
“Sekarang setelah saya mati,
kalian bisa membaca sesuatu
tentang kebenaran dari Sufi.
Jika informasi ini diberikan
kepada kalian secara langsung
atau tidak langsung ketika
saya dimengerti
di kalangan kalian,” artinya
saat dia masih hidup,
“Kalian semua akan,
kecuali beberapa orang,
memuaskan keinginan
dan cinta walau dengan
memikirkannya saja.”
Mungkin
ini adalah surat yang ia tuliskan
sebelum dia pergi
ke Nirwana
(surga tertinggi).
Ini adalah seorang Guru Muslim,
saya yakin ia pergi ke Nirwana.
Dan sang Buddha
pergi ke Surga;
mereka kadang-kadang bertukar tempat.
Mengapa tidak?
“Mengetahui kemudian bahwa
apa yang dilakukan Guru Sufi
bagi dunia ini
dan bagi penduduknya,
besar dan kecil,
seringkali tidak terlihat
oleh pengamat.”
“Kamu melihat tetapi
tidak mengenali.
Kamu mendengar tetapi
tidak memahami,”
kalian mengerti?
“Seorang guru Sufi
menggunakan kekuatannya
untuk mengajar,
menyembuhkan,
membuat orang bahagia, dsb
Sesuai dengan
pertimbangan terbaik untuk
menggunakan kekuatan-kekuatan itu,
jika dia tidak menunjukkan
keajaiban-keajaiban, bukanlah berarti
bahwa dia tidak melakukannya.
Jika dia menolak memberi
manfaat sesuai keinginan kalian,
itu bukanlah karena ia tidak bisa.
Dia memberi manfaat
kepada kalian sesuai dengan
pahala kalian,
bukan sebagai tanggapan
atas tuntutan kalian.
Dia memiliki tugas
yang lebih tinggi, inilah yang dia penuhi.”
Tugas yang tinggi ini, bukanlah
memenuhi setiap rengekan kalian.
Kalian semua
terlihat sedikit berbeda dari
yang saya lihat sebelumnya.
Terlihat baik bagaimanapun juga.
Oke, mari kembali kepada
Guru ini.
Ia lanjutkan dalam surat itu,
“Banyak di antara kalian
yang hidupnya berubah,
telah diselamatkan
dari bahaya-bahaya,
telah diberi kesempatan-kesempatan,
tidak satu pun
yang kalian akui sebagai
manfaat.”
“Tetapi kalian menerima
manfaat-manfaat ini seperti biasa saja.”
Ya, seperti halnya Guru
menolong kalian tanpa terlihat
tetapi kalian tidak tahu, ya?
Ingat lelucon yang saya
bacakan untuk kalian
di Supreme Master
Television?
Ada seorang pria
yang tergesa-gesa untuk
sebuah janji bisnis
dan dia tidak bisa
menemukan tempat parkir,
ingat? (Ya.)
Dan dia terus berdoa kepada
Tuhan, “Oh, tolong, tolong,
saya sedang tergesa-gesa,
saya tidak punya waktu.
Tolong, jika saya segera
menemukan tempat parkir,
saya akan ke gereja
setiap hari dalam hidup saya!”
Lalu tiba-tiba
sebuah tempat parkir tersedia
di sana dan dia berkata,
“Oh, tidak apa-apa, Tuhan,
saya menemukannya.
Saya temukan sendiri.”
Dan ada kisah lainnya.
Ada seorang
pendeta Kristen yang saleh
pergi ke sebuah restoran.
Dan itu adalah hari Jumat
dan Anda diharapkan
tidak makan daging,
bagi orang Kristen;
kebanyakan orang Kristen
mempercayai itu.
Yah, paling tidak
pada masa Yesus, mereka
sudah memiliki suatu sistim,
paling tidak sehari dalam seminggu
tidak makan daging.
Dan di masa sang Buddha,
mereka sudah memberitahu
orang-orang untuk vegetarian dua kali
dalam sebulan, vegetarian
empat kali dalam sebulan
atau sepuluh hari dalam sebulan.
Tergantung pada
seberapa banyak kalian ingin
masuk lebih jauh dalam
bakti kalian untuk kasih kepada
hewan-hewan dan juga lingkungan.
Pada waktu itu
mereka sudah memilikinya.
Semua Guru
memiliki sistim ini.
Demikianlah adanya, tentang
tidak makan daging pada hari
Jumat – sekali seminggu,
setidaknya, vegetarian.
VEGETARISME
DALAM AGAMA
KEYAKINAN BAHAI
“Mengenai makan
daging hewan dan
pantangan yang muncul
karena itu, ketahuilah
dengan pasti bahwa,
pada awal ciptaan, Tuhan
telah menentukan makanan
setiap makhluk hidup,
dan tidak diizinkan
untuk makan bertentangan
dengan ketentuan itu.”
~ Pilihan dari
Tulisan Bahai
tentang Beberapa Aspek
Kesehatan dan Penyembuhan
BUDDHISME
...SEMUA DAGING YANG
DIMAKAN MAHLUK-MAKHLUK
HIDUP ADALAH DAGING
KERABAT MEREKA SENDIRI.
~ Sutra Lankavatara
"Juga,
setelah kelahiran seorang bayi
kehati-hatian harus dijalankan
agar tidak membunuh hewan apa
saja untuk menyuguhi sang
ibu makanan-makanan enak berdaging
dan tidak mengumpulkan
banyak kerabat untuk
minum arak atau
memakan daging… karena
di saat sulit kelahiran ada setan,
makhluk menakutkan
dan hantu yang jahat-jahat
yang tidak terhitung jumlahnya
yang ingin melahap
darah yang anyir itu…
dengan bodoh dan
secara merugikan memilih
jalan membunuhi binatang
untuk konsumsi…
mereka menurunkan kutuk
atas diri mereka,
yang merugikan kedua-duanya,
si ibu dan bayinya."
Sutra Ksitigarbha
"Berhati-hatilah
di hari-hari segera
setelah kematian seseorang,
jangan membunuh atau
merusak atau menciptakan karma
buruk dengan menyembah atau
mempersembahkan kurban
kepada para hantu dan dewa…
karena pembunuhan-pembunuhan
dan penyembelihan-penyembelihan yang dilakukan
seperti itu atau penyembahan
yang diberikan seperti itu atau kurban
yang dipersembahkan seperti itu
TIDAK AKAN MEMILIKI
SEDIKIT JUAPUN
KEKUATAN UNTUK MEMBERI
MANFAAT KEPADA SI MATI,
TETAPI AKAN MELILITKAN
BAHKAN LEBIH BANYAK
KARMA PENUH DOSA
PADA KARMA TERDAHULU,
MENJADIKANNYA
MAKIN DALAM DAN
MAKIN SERIUS
…dari itu,
MENUNDA KELAHIRAN-
KEMBALINYA YANG BAIK."
Karma berarti retribusi
-Sutra Ksitigarbha
CAO ĐÀI
“… Hal yang terpenting adalah
menyetop pembunuhan…
karena hewan juga
memiliki jiwa dan
mengerti seperti manusia...
JIKA MEREKA MEMBUNUH
DAN MEMAKAN MEREKA,
MAKA KITA BERHUTANG
DARAH KEPADA MEREKA.
~ Ajaran-ajaran Para Suci
AJARAN KRISTIANI
Daging untuk perut,
dan perut untuk daging:
tetapi Tuhan akan
membinasakan keduanya.
Alkitab
“Selagi daging itu ada
di mulut mereka,
sebelum dikunyah,
maka bangkitlah murka
Tuhan terhadap bangsa itu
dan
Tuhan memukul bangsa itu
dengan suatu tulah
yang sangat besar.”
Alkitab
AJARAN KONFUSIUS
“Semua manusia memiliki
pikiran yang tidak tahan melihat
penderitaan makhluk lain.
Manusia yang mulia,
melihat hewan-hewan hidup,
ia tidak bisa tahan
melihat mereka mati;
mendengar mereka
menangis saat sekarat,
IA TIDAK BISA MEMAKAN
DAGING MEREKA.”
~Mensius
AJARAN ESSENE
Aku datang untuk mengakhiri
pengurbanan
serta jamuan darah,
dan jika tidak berhenti
MEMPERSEMBAHKAN
DAN MAKAN
DAGING DAN DARAH,
kemurkaan Tuhan
tidak akan berhenti terhadapmu
~ Injil
Dua-belas Rasul Suci
AGAMA HINDU
Karena kalian tidak dapat
menghidupkan hewan-hewan
yang mati terbunuh,
kalian bertanggung jawab
karena membunuh mereka.
Karena itu, kalian akan pergi
ke neraka; tidak ada cara lain
untuk pembebasan kalian.”
~ Adi-lila
“Ia yang berhasrat
menambah dagingnya sendiri
dengan memakan daging
dari makhluk hidup lainnya
hidup sengsara
dalam berbagai wujud
spesies apa pun dia terlahir.”
~ Mahabharata, Anu.
ISLAM
Allah tidak
akan mengasihi
seseorang,
kecuali dia yang
mengasihi
makhluk lainnya.
Hadis
Jangan biarkan
perutmu menjadi
kuburan binatang!
Hadis
JAINISME
Seorang rahib sejati
TIDAK MENERIMA MAKANAN
DAN MINUMAN
yang terutama telah
disiapkan baginya
YANG MELIBATKAN
PENYEMBELIHAN
MAKHLUK HIDUP.
~ Sutrakritanga
YUDAISME
Setiap orang dari
bangsa Israel dan dari
orang asing yang tinggal
di tengah-tengah mereka,
yang makan
darah apa pun juga*;
AKU SENDIRI AKAN
AKU SENDIRI AKAN
MENENTANG DIA
YANG MAKAN DARAH*,
dan melenyapkan dia
dari tengah-tengah bangsanya.
Alkitab
*darah: berarti “daging”
SIKHISME
Para makhluk
yang mengkonsumsi ***,
daging, dan arak –
tidak peduli
ziarah-ziarah, puasa-puasa,
dan upacara-upacara agama yang mereka ikuti,
mereka semua akan ke neraka.
~ Guru Granth Sahib
TAOISME
Jangan pergi ke gunung
untuk menangkap burung
di sarangnya ataupun
ke perairan untuk menuba
ikan dan nènèr.
Jangan sembelih sapi
yang membajak tanahmu.
~ Risalah Jalan Sunyi
BUDDHISME TIBET
Persembahan kepada
para dewa
dengan daging yang didapat
dengan membunuh hewan
seperti memberikan seorang ibu
daging anaknya sendiri;
dan ini adalah
kesalahan memilukan.
~ Jalan Pemuridan
yang Tertinggi
ZOROASTRIANISME
“Pepohonan itu,
aku, Ahura Mazda (Tuhan),
curahkan hujan ke atas bumi,
untuk memberi makanan kepada
yang tulus, dan beri pakan
kepada sapi yang murah hati,
~ Avesta
Setiap orang tahu
bahwa pola makan vegetarian
baik untuk kesehatan dan untuk
menyelamatkan planet ini.
Mereka akan
membangunkan keagungan,
belas kasih, sifat pengasih,
hakikat-diri mereka sendiri.
Lalu tingkat
kesadaran mereka akan
meningkat secara otomatis.
Dan mereka akan memahami
lebih daripada sebelumnya.
Dan mereka akan
lebih dekat pada Surga daripada
keadaan mereka saat ini.
Sekarang kita lanjutkan.
“Banyak dari kalian,
meskipun Anda mencari
kehidupan yang lebih penuh...”
berarti hidup yang lebih baik,
“… tidak akan ada kehidupan
sama sekali jika bukan
untuk upaya dari Kelompok
Sahabat.”
Maksudnya adalah
kelompok rekan-rekan praktisi,
karena
mereka menulisnya secara
khusus di sini dengan huruf besar.
“Banyak dari kalian
yang miskin
akan dikutuk
jika kalian kaya.
Banyak dari kalian yang masih
tetap kaya karena adanya
manusia yang bijaksana.
Banyak dari kalian yang
telah berada di sekolah saya
yang berpikir bahwa kalian
telah diajar oleh saya.
Sebenarnya, kalian telah
hadir secara jasmani
dalam perkumpulan kita
selagi kalian diajar
di dalam perkumpulan lain.
Semua hal ini
amat asing bagi
pemikiran kalian yang biasa
bahwa Anda belum
berada dalam suatu posisi
untuk mengenali mereka.
Tugas saya adalah untuk
memberi manfaat bagi kalian.
Tugas untuk membuat
manfaat itu bisa kalian terima
manfaat itu bisa kalian terima
adalah tugas lainnya.
Tragedi kalian adalah bahwa
selagi menanti saya untuk
menjamin keajaiban dan
membuat perubahan-perubahan yang bisa
kalian terima , kalian harus
menciptakan keajaiban-keajaiban
yang tidak saya lakukan dan telah
mengembangkan kesetiaan
terhadap saya yang tidak
memiliki nilai sama sekalli.
Dan kalian telah bayangkan
perubahan dan bantuan
dan ajaran
yang tidak terjadi.
Namun perubahan-perubahan, bantuan,
ajaran-ajaran,
akan tetapi, ada di sana.
Sekarang, temukanlah
apakah itu sesungguhnya.
Jika kalian tetap berpikir
dan melakukan apa yang
saya katakan untuk kalian lakukan
dan berpikir bahwa Anda
mengolah materi kemarin
yang telah dipergunakan,
yang seharusnya dibuang.”
Itu adalah keseluruhan surat.
Sekarang kita akan
membedahnya, satu persatu.
Bait pertama…
kadang, lebih baik untuk
membaca keseluruhan
agar benar-benar memahami
apakah yang ia maksudkan,
jika tidak, kita hanya
mereka-mereka dan kelak berkata,
“Oops, maaf.
Tidaklah seperti itu.”
Sekarang kita lakukan satu
per satu atau apakah kalian
sudah memahami semuanya?
Tidaklah sebegitu sulit
untuk mengerti, bukan?
Mungkin hanya beberapa
bagian yang sulit di sana-sini
yang perlu dijelaskan.
Nah, “Sekarang karena saya
telah mati, kalian bisa membaca
suatu kebenaran tentang Sufi.
Jika informasi ini
diberikan pada kalian secara
langsung atau tidak langsung
saat saya diterima
di kalangan kalian,
kalian semua akan,
kecuali beberapa,
telah memuaskan keinginan
dan kasih walau dengan
memikirkannya saja.”
Apa yang ia maksudkan adalah
bahwa saat ia masih hidup,
jika ia memberitahukan mereka
semua ini, mereka mungkin
hanya berpikir “Oh, wah!”
Hanya menerimanya seperti
sesuatu yang baru karena ia belum
memberitahu mereka sebelumnya.
Jadi mereka akan menerimanya
seperti rasa keingintahuan saja,
tiada makna yang mendalam
tentang hal itu.
Seperti halnya anak-anak
yang mendengarkan cerita
tetapi tidak menerima
makna yang benar-benar mendalam,
bagaikan seorang anak kecil.
Misalnya Yesus bercerita tentang
perumpamaan, ada suatu arti
di balik kisah itu,
dan beberapa kisah dongeng
memiliki makna di balik itu
yang ingin disampaikan
penulis atau pencipta tsb
kepada kita.
Misalnya
“Si Cantik & si Buruk Rupa,”
misalnya, itu bukanlah tentang
seorang gadis cantik
dan orang buruk rupa, itu adalah
tentang diri kita dan Jati Diri kita.
Paham yang saya maksudkan?
Atau mungkin cerita
seperti pangeran katak atau
putri katak,
hal-hal itu tidaklah benar-benar
bahwa jika kita mencium
katak lalu katak itu
menjadi seorang pangeran.
Itu mungkin saja, tetapi
terutama itu berarti bahwa
pada sentuhan dari orang
yang tercerahkan, kita berubah,
kita menjadi
Jati Diri kita kembali
karena kita telah
terpesona oleh
dunia ilusi
dan diri kita
belum mengenali
Diri Agung kita,
Jati Diri kita yang indah.
Dan itu membutuhkan
Sahabat yang sejati untuk
membangkitkan kembali
memori kita, bahwa kita adalah
pangeran, bahwa kita adalah
seorang pangeran surgawi.
Sebelum ia mati,
ia menulis surat ini,
kebenaran utuh tentang hal-hal,
kebenaran yang terpisah dari
semua tata krama dan semua
khayalan dari
para siswa
yang berpikir bahwa
mereka paham dan
yang berpikir bahwa
mereka berbakti,
yang berpikir bahwa
mereka mempraktikkan
apa yang diajarkan sang Guru.
Kelak kita akan tahu.
Di bagian lebih bawah
ia menyebutnya juga.
Maka saat ia memberitahu
mereka sesuatu, setiap orang
berkata, “Oh, ya, ya,”
tetapi mereka tidak benar-benar
memahami dan
mereka bahkan tidak akan
mempraktikkannya.
Itulah masalahnya,
kalian paham?
Mereka tidak mempraktikkan
apa yang dikatakan sang Guru,
tidak semuanya.
Maka ia berkata, semuanya
kecuali beberapa orang,
hanya akan
memuaskan keinginan
mereka sendiri
tetapi tidak benar-benar memahami
atau tidak benar-benar menghargai
nilai dari ajaran yang
ingin ia sampaikan. Sekarang,
“Lalu mengetahui bahwa
apa yang dilakukan oleh
Guru Sufi itu bagi dunia
dan bagi orang-orangnya,
besar maupun kecil,
sering tidak terlihat
oleh sang pengamat.”
Ya, kebanyakan seperti itu.
Saat Yesus atau
Nabi Muhammad
masih hidup
atau Buddha masih hidup,
banyak hal yang mereka lakukan
di balik layar.
Kebanyakan orang
bahkan tidak melihatnya,
dan jika mereka melihatnya,
hanya secuil dari hal itu.
Maka selebihnya,
mereka hanya menerka.
“Seorang guru Sufi memakai
kekuatannya untuk mengajar,
untuk menyembuhkan, untuk
membuat manusia bahagia dsb,
menurut alasan terbaik
untuk memakai kekuatan itu.
Jika ia tidak memperlihatkan
pada Anda keajaiban apapun,
itu tidaklah berarti bahwa
ia tidak melakukannya.
Jika ia menolak untuk memberi
manfaat seperti yang Anda ingin,
itu bukanlah karena ia tidak bisa” –
memenuhi keinginan Anda,
itulah yang ia maksudkan.
“Ia memberi manfaat bagi
Anda sesuai dengan
pahala Anda,
bukannya sebagai tanggapan dari
permintaan Anda.
Ia memiliki tugas yang lebih tinggi,
inilah yang ia penuhi.”
Ia memenuhi tugas
yang lebih tinggi, bukannya
setiap rengekan kecil Anda.
Ya, begitulah adanya.
Karena Guru ini
pasti sudah mengalami ini.
Dan selama hidupnya
dia terus memberitahu orang,
tapi mereka tidak mendengarkan.
Mereka dengar secara berbeda
dan mereka mengulangnya secara
berbeda dan mereka mengerti
secara berbeda.
Jadi, itulah mengapa
saya berkata, orang yang
mendapat inisiasi,
harus berada dalam rasionalitas,
mereka harus mengerti
tujuan dari ajaran saya
dan harus menginginkan Tuhan,
ingin mengetahui keagungan
Diri-nya. Kita tidak bisa
begitu saja berikan segalanya.
Obat-obatan diperuntukkan
bagi orang-orang yang berbeda.
Jika sakit kepala,
maka Anda minum
obat sakit kepala.
Jika sakit perut,
Anda minum obat berbeda.
Anda tidak bisa berkata,
"Oh, saya sangat mencintainya
saya punya obat sakit kepala
dan saya harus memberikannya.
Kita berbagi.
Obat yang sangat bagus,
jika saya minum, sakit kepala saya
akan hilang. Dia bisa
meminumnya lebih dulu,
kalau-kalau dia sakit kepala
di kemudian hari."
Tidak seperti itu.
Jadi Guru itu berkata
bahwa dia melakukan
apa pun yang dia lakukan
sesuai dengan
situasi dan penanganan
Hukum Universal
yang tepat,
dan bergantung pada
ketulusan dan pahala
orang tersebut.
Dia tidak melakukan untuk pamer.
Dia tidak melakukannya
karena rengekan Anda,
permintaan Anda agar dia
dapat membuktikan pada Anda bahwa
dia benar-benar punya keajaiban.
Mengerti?
Jadi, Guru ini
pasti memilikinya juga,
ketika dia masih hidup;
banyak murid datang
kepadanya dan selalu
meminta keajaiban.
Kita punya keajaiban,
kita menggunakannya.
Tidak perlu
meminta pada Guru.
Anda dapat meminta ke dalam batin.
Berdoa.
Dan jika mendapatkannya,
Anda mendapatkannya;
jika tidak, Anda tidak....
tidak mendapatkannya.
Anda tidak mendapatkannya!
Sangat pintar!
Sangat, sangat pintar!
Ini yang dia lakukan,
dia menjalankan
tugas yang lebih tinggi, tujuan
yang lebih tinggi dalam hidupnya.
Dia tidak datang ke sini
hanya untuk menyenangkan
setiap keinginan kecil Anda,
bahkan menurut
pengertian Anda yang rendah.
Beberapa keinginan
tidak begitu pantas
dan beberapa keinginan
lebih mulia.
Dan juga harus bekerja
sesuai dengan pahala Anda.
Sebagai contoh,
Anda banyak bermeditasi,
dan Anda meminta Guru
untuk menolong Anda,
lalu karena Anda
banyak bermeditasi,
Anda telah menjadi
anak yang baik, Anda naik
ke tingkat yang agak lebih tinggi
dimana Anda bisa menerima
berkah Guru.
Karena jika Anda masih
di tingkat yang rendah,
berkah yang lebih tinggi
tidak bisa datang pada Anda
atau Anda tidak bisa menerima.
Seperti ketika Anda masih bayi,
ibu Anda harus mengunyah
makanan untuk Anda, dan
bukan beragam makanan;
tetapi harus yang lembut,
makanan sederhana, karena
jika mereka langsung
memberi Anda makanan
yang sangat padat
yang sangat beranekaragam,
kue dan semacamnya,
Anda tidak dapat mencerna,
kopi dan semacamnya,
"Saya suka kopi, maka saya
berikan pada anak saya."
Tidak, itu belum bisa.
Lalu ketika Anda besar,
semua ini bisa Anda makan
juga sesuai dengan usia Anda.
juga sesuai dengan usia Anda.
Dan meskipun Anda punya
banyak sekali mobil di garasi,
Anda tidak dapat membiarkan
bayi Anda mengendarainya,
bahkan mobil terkecil.
Tidak peduli betapapun
Anda mencintainya, tidak aman
bagi bayi Anda mengendarai
salah satu mobil Anda.
Meskipun
Anda punya banyak dan dia
bisa punya dua atau tiga,
Tetapi mengapa?
Belum saatnya untuk itu.
Jadi di sini, Guru ini
menjelaskan dengan amat bagus.
Dia pastilah Guru yang
sangat, sangat Tercerahkan.
Lihat siapakah dia -
Mirza Abdul-Hadi Khan
dari Bukhara.
Wah! Guru yang sangat Tercerahkan.
Mengerti?
Dalam setiap tradisi,
di setiap zaman,
ada Guru-Guru Tercerahkan.
Mungkin tingkat tercerahkan
yang tidak sama.
Tapi mereka adalah
Guru tercerahkan.
Dan juga sesuai dengan
kemampuan Anda mencerna,
Guru yang lebih rendah
akan datang pada Anda.
Profesor di universitas
tidak begitu berguna
untuk pelajar taman kanak-kanak
atau pelajar SD, benar bukan?
(Tidak.)
Kecuali jika dia seorang
yang sangat luar biasa,
yang jenius - kadang-kadang
itu terjadi, tapi jarang.
Tapi dalam hal ini,
pelajar ini
menjadi mahasiswa.
Dia sudah mengerti
semua itu, bagaimana pun
dia akan masuk universitas.
Ada orang-orang jenius,
sangat muda,
tapi sudah masuk universitas,
itu juga bagus.
Seperti halnya diri Anda.
Mungkin Anda terlihat
seperti setiap orang lainnya
tapi pemahaman Anda
sudah terangkat,
persepsi Anda
sudah diterangi, ya?
Kecerdasan Anda
telah meningkat,
segala sesuatu tentang Anda
berbeda dengan ketika Anda
belum diinisiasi.
Sebelumnya,
Anda tidak mengerti
apa yang Anda
pahami sekarang ini.
Sebelumnya, Anda melihat
sesuatu dengan cara berbeda,
Anda melihat kehidupan
dengan cara berbeda, melihat
segalanya dengan cara berbeda.
Tentu saja, Anda belum
tercerahkan sepenuhnya
atau belum sepenuhnya
mengerti segala hal,
tapi Anda mengerti
lebih baik dari sebelumnya,
jauh lebih baik.
Maka dari itu,
Anda lebih bertoleransi,
lebih mencintai,
bahkan lebih tahan banting
dan lebih sabar. Sebelumnya,
dalam situasi yang sama,
mungkin Anda tidak dapat
menanggungnya,
Anda bahkan mungkin akan roboh;
tapi setelah inisiasi,
walau Anda tahu bahwa
itu adalah penderitaan,
penderitaan yang sama, tapi
Anda bisa menanggungnya,
dan Anda bisa melanjutkan
hidup karena Anda punya
kekuatan untuk bertahan
yang terbangunkan dalam diri Anda.
Bagaimana pun juga hal itu
berbeda, bukan?
Dan menyukai diri Anda
dengan lebih baik sekarang, ya?
Ya!
Bagus.
Jadi, kesimpulan
untuk bait kedua
bahwa kita harus meditasi.
Tidak peduli apa yang kita
inginkan, kita bekerja untuk itu.
Jadi, jangan selalu
memuji Guru saja,
atau jangan selalu
menyalahkan Guru saja.
Kita adalah satu tim,
yang disebut Guru
Dan yang disebut murid,
kita adalah teman,
kita adalah sebuah perusahaan;
kita harus bekerja bersama-sama.
Pernahkan Anda melihat
suatu perusahaan dimana
seorang pimpinan, direktur,
bendahara, sekretaris,
dewan komisaris,
semuanya sendirian,
satu orang?
Dan dia membuat segala hal
darinya? (Tidak.)
Tidak! Bahkan dalam
pengertian duniawi, jika
Anda membentuk perusahaan,
paling tidak Anda harus
memiliki beberapa rekan,
beberapa kolega.
Bekerja atau tidak bekerja
bersama-sama, belum diketahui,
tapi setidaknya harus punya
beberapa kolega
demi kepentingan perusahaan.
Sekarang Anda mengetahui itu.
Jadi kita adalah perusahaan,
Anda dan sang Guru,
siapa pun itu.
Tidak harus
Guru Ching Hai.
Itu bisa jadi
Guru Mirza Abdul-Hadi Khan
dari Bukhara.
Terdengar seperti
nama yang sangat baik,
nama yang sangat renyah.
Saya amat suka nama itu,
sesuatu yang
terdengar sangat indah -
Khan, Mohammad,
sesuatu “Khan Khan,”
Muhammad, Yesus Kristus,
Buddha Shakyamuni.
Beberapa bahasa
sangatlah indah. Dan seperti
yang saya beritahukan pada kalian,
kalian semua adalah
Maha Guru, hanya saja
kalian belum sampai di sana.
Itu saja.
Seperti profesor
di universitas,
Anda belajar dengan baik,
Anda rajin,
lalu Anda dapat menjadi profesor.
jadi, apa tugas yang lebih tinggi
yang sang Guru penuhi?
Apa yang dia
bicarakan di sini?
Guru itu berkata bahwa dia di sini untuk
tugas yang lebih tinggi,
bukan hanya untuk menyenangkan Anda.
Menyelamatkan jiwa kita?
Menyelamatkan jiwa Anda?
Untuk membangunkan kita.
Membangunkan? Apa lagi?
Meditasi.
Meditasi, ya.
Kasih.
Kasih. Benar.
Kesadaran.
Kesadaran. Ya, ya.
Meningkatkan kesadaran kita,
oke.
Menyelamatkan dunia.
Menyelamatkan dunia.
Untuk mengenali Tuhan.
Mengingat Tuhan,
itu benar, itu benar.
Jadi tugas lebih tinggi dari
seorang Guru yang datang
ke mari bukanlah untuk....
oke, dia membuat Anda
bahagia dan semua itu
dia kabulkan keinginan Anda,
tetapi itu bukanlah
tujuan utamanya
datang ke dunia ini.
Yah?
Tujuan utama adalah ... ?
Membawa kita pulang.
Ya, membawa Anda pulang
dan untuk membangkitkan
kesadaran,
dan untuk mengangkat
tingkat pengakuan spiritual
orang-orang
karena menyenangkan
diri Anda di sini dan di sana
hanyalah hal-hal fisik,
“Oh, Guru,
saya tidak punya mobil.
Saya perlu mobil,
tetangga saya punya satu,”
sebagai contoh.
Oke, mengapa tidak?
Jika Anda benar-benar memerlukannya,
jika kita benar-benar layak
mendapatkannya, Guru akan
membuatnya terwujud.
Tetapi berhati-hatilah atas
apa yang Anda minta.
Tanpa mobil, Anda mungkin
tidak pernah kecelakaan mobil,
tetapi dengan mobil
ada risikonya juga.
Dan saat ini
harga bensin sangat mahal.
Dan bukan hanya mahal,
kita kekurangan
jumlah bensin
di seluruh dunia.
Misalnya seperti itu.
Jadi mungkin Guru
tidak memberi Anda mobil,
sebaliknya, ia berikan sepeda.
Itu lebih hijau.
Atau mungkin, lebih aman
bagi Anda memiliki roda tiga.
Ingatkah lelucon yang dulu
saya ceritakan?
Ada seorang laki-laki
yang ngebut
di jalan tol dan
polisi menghentikan dia
lalu memberinya surat tilang.
Dan pengemudi itu berkata,
“Untuk apa?
Saya tidak memerlukan itu.”
Maka polisi itu berkata,
“Tidak apa-apa, simpanlah.
Setelah Anda mendapat
tiga surat tilang lainnya,
Anda akan memiliki sepeda.”
Itu polisi yang sangat, sangat lucu.
Itu polisi yang sangat, sangat lucu.
Saya sangat menyukai itu.
Saya juga amat menyukai itu.
Anda tidak dapat mengemudi lagi
-empat kali
lalu Anda pergi.
Jadi, tujuan Guru bukanlah
seperti apa yang kita pikirkan.
Ada orang yang datang
menemui Guru hanya karena
mereka mendengar bahwa dia
menyembuhkan orang sakit,
menyembuhkan orang buta,
dan membuat orang cacat
dapat berjalan dan semua itu.
Ini hanyalah
hal-hal keduniawian.
Itu baik, mungkin,
Anda memiliki itu, tetapi
itu tidak membuktikan apapun
dan tidak memberi
banyak manfaat bagi Anda
jika Anda sendiri
tidak berusaha mencari
sumber dari semua keajaiban.
Ini hanyalah hal-hal kecil.
Meski Guru melakukannya,
hal itu sesuai dengan
tingkat latihan Anda.
Jadi ketika seseorang
menyentuh jubahYesus
dan tersembuhkan
dan berterima kasih padanya,
memujinya, tapi dia berkata,
“Iman Anda yang sembuhkan
diri Anda.” Yah, Guru seperti itu
sangatlah rendah hati,
tetapi tidak diragukan
dia setiap saat sadar akan
kekuatannya yang maha kuasa.
Bukan karena dia memakainya
pada lengannya atau
menulisnya di depan –
jadilah vegan,
bertindaklah hijau, hal seperti ini
- tetapi masalahnya adalah,
dia sadar akan hal itu;
dia tidak dapat menyadari
tidak menyadarinya.
tidak sadar, misalnya, “Oke,
saya sembuhkan orang itu.
saya membuat orang itu berjalan
saya sembuhkan orang buta itu.”
Bukan seperti itu,
begitu hitam putih seperti itu,
tetapi dia sadar bahwa
dia maha kuasa sekarang,
dia berbeda.
Dia memiliki akses ke toko
kekuatan alam semesta dan
dia dapat memakainya sesuai
kehendaknya tapi juga sesuai
dengan kehendak surga.
Seperti halnya presiden –
dia presiden yang terpilih.
Sebagai contoh,
Presiden-terpilih Obama;
dia bahkan belum di kantor,
tetapi dia terpilih
dan dia tahu; dia sudah
pelan-pelan terbiasa dengan
kekuasaannya sekarang.
Dan dia tahu bahwa
dia sangat berkuasa sekarang;
presiden dari
negara terkuat
di dunia.
Anda tidak bisa menjadi
tiak tahu akan kekuatan Anda.
Meskipun dia tidak dengan
sadar selalu berpikir,
“Saya berkuasa,
Saya berkuasa.
Saya bisa lakukan ini dan itu.
Saya mengetahui itu.”
Dia mengetahui itu
tapi dia tidak mengetahuinya,
karena
kekuasaan bukanlah sesuatu
yang bisa Anda pegang
seperti Anda memegang bunga.
yang bisa Anda pakai
di jari Anda seperti cincin.
Tetapi dia mengetahuinya.
Dan semakin sering dia
berada dikantor kepresidenan,
semakin sering
dia melatih kekuasaannya,
semakin dia menyadari
apa yang dia miliki.
Ini bukanlah hitam dan putih,
tetapi dia mengetahui tentang itu.
Meski pun begitu, tidak peduli
seberapa besar kekuasaannya,
dia juga bekerja sesuai
dengan hukum nasional
dan hukum internasional.
Dia tidak bisa berkata, “Oh,
saya adalah presiden dari
negara yang paling berkuasa,
saya melakukan apa yang saya
inginkan.” Ada batas-batas terhadap
apa yang bisa dia lakukan.
Dan bahkan seorang presiden
harus lebih berhati-hati
dengan kekuasaan
yang dia gunakan karena kadang-kadang
hal itu bisa menjadi masalah
lalu timbul penyesalan;
sudah terlambat.
Misalnya seperti itu.
Hal yang sama,
seorang praktisi spiritual,
bahkan sang Guru haruslah
menyadari kerjasama
dalam kosmos dan tidak
melakukannya berlebihan.
Kebanyakan Guru
sadar akan hal itu,
itulah mengapa dia berkata
bahwa sang Guru tidak bisa
bertanggung jawab untuk
setiap tingkah laku Anda
tetapi harus bekerja
sesuai dengan pahala Anda
juga.
Jadi jika kita ingin
hidup yang lebih nyaman,
lebih banyak keajaiban, lebih banyak
pahala, lebih banyak pemenuhan
akan keinginan kita
bahkan di dunia ini, maka
kita harus mengupayakannya,
harus rajin
masuk ke gudang pahala kita
dan mengeluarkannya
untuk digunakan.
Seperti Anda punya uang
di bank tetapi Anda malas,
Anda duduk di rumah dan terus
menelepon petugas bank,
“Bawakan uang untuk saya,
bawakan uang untuk saya.”
Ia tidak akan membawakannya.
Jika Anda amat berkuasa,
dia akan bawakan. Ya, itu terjadi.
Jika Anda punya banyak uang
di bank, sang manajer
bahkan akan datang,
membantu Anda dengan
membawa cek untuk Anda
atau membawa uang untuk Anda,
lalu
Anda tandatangani di rumah.
Hal itu mungkin saja.
Tetapi itu adalah posisi
dari sang Guru, Anda paham?
Sang Guru dapat melakukan
apapun yang dia inginkan -
semuanya datang dengan
isyarat tangannya & telepon;
tapi dia tidak menyalahgunakan itu,
Anda paham?
Dia tidak menyalahgunakannya
Sekarang, kita lanjutkan.
“Banyak diantara kalian
yang hidupnya telah berubah,
telah diselamatkan
dari bahaya-bahaya,
telah diberikan kesempatan- kesempatan,
tidak ada di antara hal-hal tsb
yang Anda kenali
sebagai manfaat-manfaat, tetapi
Anda mendapatkan manfaat
yang sama juga.”
Ya, seperti halnya si pria
yang meminta tempat parkir,
“Tidak masalah, Tuhan.
Saya sudah temukan sendiri
sebuah tempat parkir.”
Beberapa detik yang lalu
tidak ada tempat kosong,
dia berdoa dan dia dapatkan,
tetapi berkata“Tidak masalah,
saya sudah menemukannya.”
Anda paham? Itu adalah lelucon
yang sangat spiritual, Anda tahu.
Banyak lelucon yang saya kisahkan,
kalau Anda pikirkan tentangnya,
lelucon itu berlaku kepada
pemahaman spiritual Anda...
jika Anda pikirkan
tentang itu sedikit saja,
itu bukan sekedar untuk ha-ha.
Kita adalah seperti itu.
Kadang-kadang sang Guru
atau Tuhan atau malaikat
bekerja untuk keuntungan kita,
tapi kita lupa berterima kasih
kepada mereka karena kita tidak melihat
dengan mata jasmani kita.
Kita berpikir bahwa kitalah
yang melakukan ini,
yang melakukan itu, atau itu
hanya hal yang tidak disangka-sangka,
atau itu hanyalah kebetulan.
Tidak ada yang kebetulan
di dunia ini, sungguh.
Jadi, sang Guru mengatakan
disini bahwa banyak dari kalian
yang hidupnya telah berubah,
telah diselamatkan
dari bahaya,
dari situasi yang berbahaya,
Anda telah diberikan kesempatan- kesempatan
tidak ada diantaranya
yang Anda kenali
sebagai manfaat-manfaat.
Namun demikian,
Anda tetap mendapatkannya.
Anda kenali atau pun tidak,
manfaat itu
telah dibuat untuk Anda.
Jadi apa yang dimaksud oleh
sang Guru adalah bahwa beberapa
di antara kalian datang
dan meminta keajaiban dan lain-lain
dan berkata, “Guru tidak
menolong saya,” & semua itu,
tetapi Guru
tetap saja membantu.
Sang Guru bukanlah hanya
sebuah tubuh yang duduk di sana
dan memberi respon pada Anda
dan berkata, “Oke, saya akan
lakukan itu. Saya akan
betulkan plafon rusak Anda.
Saya akan hentikan mobil
dalam situasi belokan tajam
untuk Anda.”
Tapi sang Guru tetap lakukan.
Anda tahu atau tidak tahu,
dia tetap melakukannya.
Sekarang, itulah masalah
dengan manusia.
Kami manusia,
bukan hanya buta, tuli saja,
kita juga
tidak selalu berterima kasih.
Tidak selalu, seperti,
Anda selalu bersyukur
untuk setiap hal-hal kecil
dan mengetahuinya,
yang mana adalah baik buat Anda.
Sang Guru tidak membutuhkan
gratifikasi dari Anda,
seperti rasa syukur Anda
atau apapun
atau terima kasih dll.
Oh Tuhan, begitu banyak orang,
jika setiap orang datang
untuk berterima kasih,
hanya untuk mendengarkan
semua itu, Anda sudah akan
habiskan waktu Anda seharian.
Jadi apa yang dia maksudkan
adalah: Apapun itu,
Anda mengetahui atau tidak,
sang Guru selalu bekerja
demi manfaat Anda.
Jika manfaat itu
baik bagi Anda, sang Guru
akan melakukannya.
Tetapi otak manusia
tidak selalu mengetahuinya.
Pikiran
tidak mengetahuinya.
Mereka tidak tahu.
Beberapa orang berkata,
“Oh, saya telah lama berlatih,
“Oh, saya telah lama berlatih,
saya tidak melihat banyak.”
Tetapi jarang...ini adalah,
kebetulan, kasus yang jarang.
Yang sebaliknya lebih sering
di sini di kelompok kita.
Selalu datang dan berkata,
“Oh, Guru,
terima kasih untuk ini,
terima kasih untuk itu,”
yang mana adalah baik bagi Anda.
Tidak perlu
berterima kasih kepada Guru;
mereka tidak membutuhkan
“terima kasih.”
Hanya saja
selama Anda mengetahuinya,
itu berarti paling tidak
kesadaran Anda
terangkat kepada titik
dimana Anda mengenali
karya halus
dari keajaiban universal.
Anda merasakan atau
melihatnya - bahkan lbh baik
Anda melihatnya. Beberapa amat
jelas sehingga tidak mungkin
Anda tidak melihatnya, ya?
Di grup yang terakhir,
wanita itu berkata bahwa
paling tidak tiga kali, ketika
mobilnya berada dalam bahaya
dan meluncur di atas es
di musim dingin,
dan dia tidak bisa mengeremnya.
Rem itu tidak berfungsi.
Dan dia hanya menangis,
“Guru, hentikan mobil!”
lalu mobil itu berhenti.
Saya bertanya,
“Siapa yang mengemudi?”
Surat izin mengemudi
seharusnya milik saya.
Misalnya seperti itu.
Maka, tentu saja, dia tahu.
Satu kali,
mungkin belum tahu.
Dua kali, tiga kali,
maka harus tahu.
Ini terlalu jelas.
Dan kita temukan banyak
di antara kita.
Tidak sama, tetapi
keajaiban-keajaiban yang jelas ini
kita dapatkan.
Jadi kita berkata, “Oke,
terima kasih, Guru.”
dan semua itu.
Hanya karena Anda
memanggil nama Guru;
jika Anda tidak memanggil,
mungkin
Guru juga melakukannya.
Tapi kemudian Anda berpikir,
“Oh, saya menghentikan mobil,
terima kasih.”
Seperti misalnya sang Guru
menghentikan mobil
dan mobil itu berhenti,
tiba-tiba rem berfungsi
dan Anda berkata,
“Tidak masalah, Guru.
Saya sudah mengerem mobil.”
Mungkin sebagian lainnya
akan berkata,”Guru,
jika Anda hentikan mobil,
saya akan pergi ke grup
meditasi setiap minggu.
Saya akan melakukan amal
untuk Natal,”
dan semua ini.
Dan tiba-tiba mobil itu
berhenti, lalu Anda berkata,
“Oh, tidak masalah,
remnya berfungsi, Guru.
Remnya sudah berfungsi.”
Tidak, ini bukan hanya lelucon.
Saya senang bahwa Anda
mengenali keajaiban-keajaiban ini.
Semakin Anda bersyukur,
semakin banyak keajaiban
yang akan Anda temui.
Ini bagaikan yang serupa
menghasilkan yang serupa.
Dan semakin kita mengenali
kekuatan karya
dari sang Guru
atau alam semesta, kita akan
semakin menyaksikannya.
Anda hanyalah memicu
rantai reaksi.
Jadi semakin
Anda mengenalinya,
semakin Anda dapatkan.
Dan semakin Anda dapatkan,
semakin Anda kenali,
semakin Anda kenali,
semakin Anda dapatkan.
Hal ini memicu respon positif
semacam ini
dalam diri Anda, atau dalam
Diri universal
- karena Anda berada
dalam alam semesta.
Anda adalah satu dengan
segala hal di alam semesta.
Jadi Anda paham sekarang?
Saya senang Anda adalah
orang yang berterima kasih,
karena
menjadi seseorang
yang berterima kasih juga amat,
amat elegan, berkelas tinggi,
sangat bernilai.
Jika kita tidak berterima kasih,
kita tidak begitu baik.
Kita tidak punya kualitas baik
dalam setiap hal.
Jadi rasa berterima kasih
adalah kualitas yang sangat baik
dimana, jika memilikinya,
hal itu sangat bagus bagi kita.
Jika tidak, kita juga harus
mencoba mengusahakannya
karena hal itu bagus bagi kita.
Terasa baik
jika kita berterima kasih.
Ya, ya, terasa baik.
Dan ketika kita tidak punya,
kita merasa sungguh buruk.
Ya, Anda merasa buruk juga.
Anda merasa sepertinya
Anda tidak layak.
Dan suara hati Anda
mengganggu diri Anda,
membangunkan dan terus
mengetuk hati Anda,
“Hei, sobat! Bersyukurlah.”
Sekarang,
sang Guru tidak peduli
apakah Anda berterima kasih
ataukah tidak, karena
baik Anda berterima kasih
atau tidak, kekuatan Guru
tetap bekerja untuk Anda
dalam segala hal.
Hanya saja akan lebih baik
jika Anda berterima kasih.
Bukannya bahwa karena Anda
berterima kasih maka Guru
merasa senang, tetapi ketika
berterima kasih, itu berarti
Anda tinggi, kesadaran Anda
tinggi - artinya Anda bisa
melihat, bisa mengetahui,
Anda bisa merasakannya.
Itu bagus.
Itu adalah kemajuan
dalam latihan spiritual.
Sekarang, kita lanjutkan,
“Banyak dari kalian.
meski pun kalian mencari
kehidupan yang lebih penuh,
tidak mendapatnya sama sekali
jika hal itu bukan
demi upaya-upaya
dari Komunitas
para Sahabat.”
Apakah Komunitas
dari Para Sahabat itu?
Saya telah beritahu Anda.
Para praktisi, kelompok,
Anda bersama-sama,
Anda juga saling menolong.
Bukan hanya menolong dunia
tetapi juga saling membantu.
Terkadang
Anda punya sedikit masalah,
dan tak bisa membicarakannya
dengan anggota keluarga Anda -
Anda pergi ke grup meditasi,
Anda membicarakannya
dan orang itu
punya ide bagus untuk Anda
dan memecahkan masalah Anda,
memberi Anda
arah yang lebih cemerlang.
Itulah sebabnya mereka
mengatakan bahwa dua tangan
lebih baik daripada 1 tangan.
Tetapi hal itu tergantung pada
kepala jenis apa,
tentu saja.
Jika itu adalah kepala besar
maka lebih baik jangan!
Dlm kasus itu, tidak ada kepala
lebih baik daripada dua kepala.
Ingat lelucon yang saya
bacakan untuk Anda?
Sang ayah berusaha
menjelaskan pada sang anak
tentang pekerjaan rumahnya
dan setelahnya
dia kehilangan kesabaran,
dia berkata,
“Apakah kamu mengerti,
kamu seorang idiot?
Andaikan
ibumu dan saya dan kamu,
berapa orang kah itu, idiot?
Berapa orang, idiot?
Anak itu berkata,
“Tiga idiot.”
“Tiga idiot.”
Tapi Anda telah mengetahui
lelucon itu, bukan?
Di Supreme Master
Television.
Setiap mendengar lelucon…
karena saya telah ceritakan
dan saya lupa kapan,
lelucon apa, karena,
mereka punya sebuah koleksi
dan mengambil satu
untuk satu saat.
Maka saya harus pergi dan
mendengar dan tertawa lagi.
Lelucon bagus untuk kita –
lelucon, puisi, musik.
Maksud saya yang bagus,
yang berkualitas bagus.
Meski pun sebuah lagu sedih
tetapi berkualitas bagus,
juga sangat menyenangkan.
Meski pun lagu gembira,
sebagian amatlah buruk;
kita tidak bisa menahannya,
kita menutup telinga.
Sekarang kita lanjutkan.
Jadi yang dia maksudkan adalah
Komunitas
dari para Sahabat
sangatlah penting.
Karena itulah saya beritahu Anda,
“Pergilah ke grup meditasi.”
Itulah waktunya Anda
mengisi kembali diri Anda
di antara para sahabat.
Maksud saya, sahabat-sahabat sejati,
sahabat-sahabat yang benar-benar
tanpa pamrih menolong Anda
jika dia bisa,
dan Anda di sana,
merasakan dukungan.
Anda rasakan kesatuan dalam
grup itu, seperti kesatuan dari
cita-cita yang sama,
tujuan mulia yang sama,
dan Anda merasa nyaman.
Anda saling memahami,
Anda saling mengasihi,
Anda rasakan kasih sayang
satu sama lain.
Itulah tujuan
dari grup meditasi.
Bukannya pergi ke sana
mencari pemuda tampan
dan gadis cantik.
Masalahnya adalah, kadang-kadang
Anda berpikir Anda
jatuh cinta, tapi bukan begitu.
Hanya butuh waktu.
Santailah,
periksalah terlebih dahulu,
apakah itu adalah cinta atau
sesuatu yang lain. Kebanyakan
adalah sesuatu yang lain.
“Cinta pandangan pertama”
tidak selalu bertahan.
Pertama-tama akan bertahan;
tapi tidak akan bertahan lama.
Dan terkadang Anda
merasakan ketertarikan fisik
tapi tidak selalu kompatibel
dalam semua tingkat,
jadi cobalah periksa kembali.
Mungkin berbicara dan sebagainya
dan mencari tahu.
Kebanyakan
hal itu bertahan beberapa minggu.
Dan api itu padam
lalu akan ada lagi
masalah lain.
Di Âu Lạc (Vietnam), jika
Anda ingin menikahi seorang gadis,
mereka membuat Anda
tinggal di rumah mereka
selama tiga tahun.
Amat, amat bijaksana.
Seperti berkencan sekarang ini,
memastikan Anda tahu
apa yang Anda inginkan.
Seminggu sebelumnya
kita telah menyaksikan opera
Aulac (Vietnam) Utara,
ingat?
Sang pria melamar
sang gadis
dan nampaknya mereka
bahagia bersama, tetapi
bagaimana cinta seperti itu
dapat hancur
karena kecurigaan?
Bagaimana sang suami dapat
sedemikian bodohnya?
Jika mereka amat bahagia
bersama seperti itu, bagaimana
ia bisa meragukan hatinya,
dan bahkan tidak menanyakan
alasannya, Anda lihat?
Dan mungkin saja bertanya
namun tidak mempercayai.
Saya beritahu Anda,
cinta di dunia ini
tidak selalu sedemikian dalam,
bukankah begitu?
Mereka seharusnya
hidup bahagia selamanya
hidup bahagia selamanya
- mereka bahkan bahagia
bersama, namun tetap, hal itu
tidak berpengaruh apa pun.
Hanya satu insiden kecil
seperti itu, ia ceraikan istrinya
dan seluruh keluarga sang istri
menyalahkan sang istri.
Demikian banyak demi cinta.
Jadi kita butuh waktu
untuk romantis.
Terkadang,
setelah sedikit berbincang
Anda merasa, “ini bukanlah
yang Anda cari, jadi Anda masih
punya waktu untuk mundur.
Tapi jika Anda sudah
masuk terlalu dalam
dan menandatangani kontrak dll,
Tuhan membantu Anda.
Dan satu kontrak
membawa pada kontrak lain
dan kontrak rumah
dan kontrak mobil,
dan kontrak keamanan,
kontrak asuransi
lalu kemudian, kontrak bayi.
Kontrak anak-anak
dan kontrak bayi
bertahan 25 tahun –
seperempat masa hidup
setidaknya,
jika Anda beruntung.
Jika tidak, berlanjut
seumur hidup hingga
Anda tua dan mungkin hingga
Anda masuk ke liang kubur;
lalu tugas Anda selesai,
jika tidak maka tugas berlanjut.
Terkadang
mereka menikah, mereka masih
datang kembali; Anda harus
merawat bayi untuk mereka.
Dan jika mereka bermasalah,
mereka bercerai, lalu Anda
membawa kembali putri
atau putra Anda
dan bersama beberapa mulut lagi
untuk diberi makan.
Oh Tuhan, tiada akhir!
Sekarang kita lanjutkan.
“Banyak dari kalian yang miskin
akan dikutuk
jika kalian menjadi kaya.
Banyak dari kalian tetap kaya
karena kehadiran dari
seorang manusia bijaksana.
Banyak dari kalian
yang pernah berada
di sekolah saya berpikir bahwa
Anda telah diajar oleh saya.
Sesungguhnya, Anda telah
hadir secara fisik dalam
perkumpulan kami ketika
Anda sedang diajar
dalam perkumpulan lain.”
Anda paham? Banyak hal
yang kita tidak pahami.
Contohnya,
sebagian dari siswanya
adalah miskin
lalu tiba-tiba
mereka menjadi kaya
karena beberapa keajaiban atau
sesuatu terjadi,
dan andaikan hal itu
bukan karena sang Guru
atau bukan berkah dari Guru,
maka orang tersebut akan
berada dalam kesulitan.
Kutukan tidak selalu berarti
dikutuk oleh orang lain
tapi mungkin
beberapa hal buruk akan
menimpa mereka.
Dan juga beberapa
masih tetap kaya karena
manusia bijaksana itu –
maksudnya sang Guru.
Jadi apa yang ia maksud adalah
si orang miskin terkadang
menjadi kaya dalam satu malam
tetapi tidak punya masalah
dengan status baru mereka -
tidak ada iri hati dan masalah
dengan sesama lainnya
atau pemerintah
karena kekayaan
datang dengan aman dan terjaga
ke dalam tangannya.
Di masa lampau, hal itu
berbeda dari sekarang.
Anda tidak bisa menjadi kaya
dalam satu malam.
Lalu sebagian masih kaya
karena
seorang manusia bijaksana.
Saya kira maksudnya adalah
bahwa jika Anda telah jadi kaya
dan jika hal itu bukan karena
berkah dari sang Guru,
berkah dari sang Guru,
mungkin Anda akan
kehilangan semua properti
dan penghasilan Anda.
Jika sang Guru
tidak menyarankan Anda
dengan bijak atau sang Guru
tidak membuat Anda berjalan
di jalan kebenaran, karena itu,
Anda lindungi properti Anda
dan terus menjadi kaya,
atau jika Guru tidak berada
di sana melindungi Anda,
Anda akan kehilangan harta
karena para pencuri
atau kemalangan lain.
Yang dia maksud adalah dia
menulis segala macam situasi
dimana orang-orang
tidak mengerti bahwa
mereka telah diberkati
karena mereka berpikir,
“Mengapa Guru tidak membuat
keajaiban apa pun
untuk saya lihat?”
Ya, keajaiban
yang ditampilkan sang Guru
tidak selalu jelas terlihat.
Tidak seperti
“hentikan mobil, Guru!”
atau mencari tempat parkir
dan hal-hal seperti itu.
Dan juga, ia bahkan berkata
bahwa “banyak dari Anda
yang telah berada di sekolah saya,
lalu Anda berpikir
Anda telah diajar oleh saya
tapi, sesungguhnya,
Anda telah diajar di tempat lain.”
Apa maksudnya?
Pengajaran yang lebih tinggi
di alam yang lebih tinggi.
Saat sang Guru mengajar kita
itu melampaui fisik
di dimensi yang lebih tinggi.
Kehidupan yang lain?
Anda datang pada sang Guru
untuk belajar bersama Guru
tetapi tetap membawa serta
semua pengajaran sebelumnya
dari Guru-guru lainnya.
Itu benar.
Itu benar.
Hampir semua orang datang
dalam kehadiran sang Guru
tapi mereka tidak mencoba untuk
mendengarkan dengan baik
apa yang dikatakan sang Guru
dan mereka tidak mencoba
mengasimilasi apa yang ingin
dikatakan sang Guru.
Mereka ingin berpegang pada
opini mereka, dan sistem lama
dari pencucian otak mereka
di tempat lainnya
dan tetap berkata bahwa
“Saya belajar bersama Guru”
dan memakai nama sangGuru
hanya untuk menghantar
opininya sendiri atau hal lain
yang ia pelajari
di tempat lain dan berkata
“Guru mengatakan itu,”
membingungkan
para pendatang baru atau
rekan-rekan praktisi.
Hal itu juga terjadi.
Jadi kita harus berhati-hati
tentang apa yang kita pelajari,
tentang apa yang kita cerna
dan apa yang kita tawarkan
kepada orang lain.
Jadi, sangatlah jarang
bahwa Anda sungguh paham.
Itulah yang ia maksudkan,
oke?
Dan ia maksudkan bahwa
amat jarang kita sungguh-sungguh
mendedikasikan perhatian
pada pengajaran Guru
dan memahaminya
dan mepraktikkannya.
Jadi, sangatlah sukar
mengendalikan pikiran itu.
Kita telah
dicuci otak terlalu lama
dengan terlalu banyak sistem,
terlalu banyak cara berpikir
yang dikendalikan, seperangkat
pola perilaku masyarakat
dan semua itu –
jadi sangatlah sukar
bagi kita untuk berubah.
Tapi kita masih bisa berubah,
itu perlu waktu, tapi kita bisa.
Itu adalah suatu kebiasaan,
kita bisa menggantikannya
dengan yang lain.
Yang berikutnya.
“Semua hal ini
begitu asing bagimu,
bagi kebiasaan berpikirmu,
dimana kamu belum
berada pada posisi
untuk mengenalinya.
Tugas saya adalah memberi
manfaat kepadamu,
tugas
untuk membuat manfaat ini
dipahami olehmu
adalah tugas orang lain.”
Adakah yang memahami ini?
Saya yakin dia mengatakan
“tugasku melakukan hal itu
tapi bukan untuk menunjukkan
hal itu padamu, tugas orang lain
untuk menunjukkan padamu.”
bisa jelaskan itu padamu.
Ya, sangat bagus.
Apakah ada yang mempunyai
pendapat berbeda?
Ataukah Anda
menerima pendapatnya?
Ya, saya pikir
demikianlah adanya, paham?
Kadang-kadang, itu juga benar.
Kadang-kadang, sang Guru
tidak peduli apakah
Anda memujinya atau tidak.
Dalam surat ini,
maksudnya adalah, dia hanya
membuat Anda bahagia.
Dia hanya melakukan apa
yang dia bisa untuk membantu Anda.
Paham atau tidak,
dia tidak peduli
menjelaskan itu kepada Anda
tapi mungkin orang lain akan
menunjukkannya pada Anda
dan berkata, “Lihat,
jika bukan karena Guru,
kalian mengerti,
Dia juga lakukan itu pada saya
dan seperti itulah hal itu terjadi
dan hasilnya fantastis.”
dan hasilnya fantastis.”
Jadi, sama halnya
dalam kasus Anda, sebagai contoh,
atau kadang-kadang
dalam seluruh keluarga,
para non-inisiat
adalah orang-orang
yang melihat Guru
melakukan mukjizat-mukjizat
dan memberitahu para inisiat.
Itu terjadi.
Dan kadang-kadang
sahabat Anda di luar sana
yang hanya mengenal
nama Guru,
bahkan belum mengenal foto
dan berkata,
“Oh, saya melihat itu
dan orang itu datang
dan menolongmu kemarin
pada waktu dia datang.”
Dan kemudian,
saat dia menggambarkannya,
kamu berkata,
“Oh, itu Guruku.
Bagaimana kamu kenal dia?”
Dan dia akan berkata, “Saya
tidak tahu, saya hanya melihatnya.
Kamu tidak melihatnya?”
“Tidak, saya tidak melihat.”
Anda paham maksud saya?
Itu terjadi.
Itu terjadi, ya.
Anda semua mengetahui itu
dengan baik, ya? Setidaknya,
banyak di antara Anda yang tahu.
Atau kadang-kadang anak kalian,
berusia 4 atau 5 tahun,
memberitahu Anda,
“Guru datang,
Guru datang, Bu!”
“Dimana?
Di mana Guru?”
“Di sana!
Dia sedang berdiri di sana
tersenyum padamu!”
“Sungguh?
Sungguh? Di mana, di mana?”
Itu terjadi, ya?
Saya selalu mendengar itu, ya.
Atau kadang-kadang
seorang tamu berkunjung
dan Anda terus-menerus
membicarakan Guru Anda,
betapa menakjubkan
sang Guru
dan betapa dia bisa muncul
di manapun, kapan pun,
Guru ada dimana-mana
dan semua itu.
Lalu kawan Anda
hanya diam dan terus
menatap di suatu sudut
dan Anda bertanya,
“Apa yang sedang kamu lihat?”
Dan dia menjawab,
“Gurumu di sini.”
Sahabat itu, yang hatinya suci,
segera melihatnya.
Kadang-kadang, sahabat atau
kenalan atau anak-anak
mendapat suatu visi untuk
memberitahu Anda sesuatu
karena
pikiran tersebut terlalu keras
sehingga orang lain harus
menjadi pembawa pesan.
Tidak masalah, hal itu oke.
Hal itu menyenangkan juga,
sambil lalu, agar orang itu
juga percaya kepada Guru.
Jadi, itu adalah satu tugas,
tapi dua pekerjaan selesai.
Baiklah, karena dia berkata,
“Hal-hal ini
terlalu asing bagi
kebiasaan berpikir kalian.”
Ya. Jadi, Anda
tidak tahu banyak tentang itu
sehingga Anda tidak mengenalinya.
Tentu saja, di dunia ini,
segala hal diselesaikan,
kita harus melihat dengan
mata kepala sendiri, lalu
kita tahu itu selesai dan bahwa
orang itu menyelesaikannya.
Anda meminta tukang listrik
datang memperbaiki bola lampu
dan lampu itu menyala lagi,
Anda berkata,
“Oh, ya, dia memperbaikinya.”
Dan jika mobil Anda mogok
dan montir datang
dan memperbaikinya dan mobil itu
jalan lagi, Anda berkata, “Oh,
montir itu memperbaikinya,”
maka hal itu jelas
dan punya bukti.
Tetapi sang Guru
melakukan banyak hal
tanpa bukti, kalian paham?
Dan jika Anda tidak punya
mata kebijaksanaan
yang terbuka lebar,
sulit untuk mengenali, karena
hal itu tidak sama seperti
melakukan hal duniawi,
tidak selalu.
Jika Anda meminta Guru
menghentikan mobil
saat mobil meluncur
menuju lubang dan
mobil itu langsung berhenti,
maka mungkin
Anda memahaminya;
karena mobil itu tidak bisa
berhenti sebelumnya dan
rem tidak berfungsi
dan salju sangat licin
sehingga Anda akan
jatuh ke dalam lubang
jika mobil itu tidak berhenti.
Dan jika Anda meminta Guru
hentikan mobil dan mobil itu
berhenti, maka Anda percaya sedikit.
Setelah 3 atau 4 kali,
Anda percaya lebih banyak.
Dan kemudian,
jika banyak hal lainnya juga
terjadi dalam hidup Anda,
maka kamu mulai percaya
lebih banyak pada sang Guru
yang menjaga Anda;
tapi tidak semua hal
sejelas itu.
Guru bahkan
melakukan banyak hal
tanpa Anda minta –
mengubah hidup Anda,
membuatAnda lebih nyaman,
dan menolong Anda
dengan banyak cara, tetapi
tidak menganggapnya hal besar
dan tidak ada orang melihatnya.
Bahkan Anda tidak melihatnya.
Jadi itulah maksudnya.
Baguslah saya memilih kisah ini.
Saya belum membaca
keseluruhan kisah ini.
Saya hanya membuka satu
dan melihat
“Kini Aku Telah Mati,”
Saya berpikir, “Menarik.
Jadi oke, mari kita baca ini.”
Jadi, saya juga
pertama kali membaca ini,
sama seperti kalian
pertama kali mendengar ini,
dan ternyata
ini kisah yang sangat menarik.
Kalian tahu, ini adalah kisah
yang bisa kita kenali
karena kita memiliki
pengalaman yang sama, ya?
Ya.
Baiklah, bait terakhir.
Terjemahannya terlambat.
Saya ingat
pada waktu kita memiliki
tempat meditasi yang lebih besar
seperti di Formosa (Taiwan)
atau Korea
atau di tempat yang lebih besar,
waktu itu ada gelak tawa
seperti gelombang –
pertama orang yang mengerti
Bahasa Inggris yang tertawa,
kemudian orang Korea, lalu
orang China, lalu
orang Aulac (Vietnam),
dan orang Meksiko, lalu
orang Spanyol, atau yang lain -
karena tergantung pada
seberapa cepat terjemahannya
seberapa cepat terjemahannya.
Dan mereka tertawa
susul menyusul
seperti ini.
Lucu. Karena beberapa
terjemahan bahasa,
kalimatnya sangat panjang.
kalimatnya sangat panjang.
Seperti dalam bahasa tertentu,
satu kata sudah cukup,
tapi dalam bahasa lainnya
mungkin Anda harus gunakan
tiga, empat, atau lima kata
untuk itu.
Apa bahasa Anda?
Spanyol.
Spanyol.
Baiklah, bahasa Spanyol
sudah sederhana.
Beberapa bahasa
sangat panjang.
Misalnya, suatu ketika
saya berada di Hongaria
dan setiap saya keluar
dan jika saya membutuhkan
terjemahan, saya menunggu
sangat lama untuk satu kalimat!
Kalimat saya sangat singkat, mengapa
terjemahannya sangat lama?
Bukan hanya
kalimat terjemahan yang panjang
tapi kata-katanya juga panjang.
Dalam Bahasa Inggris
mungkin beberapa kata
hanya ditulis dengan satu
atau dua suku kata,
dan kata yang sama dalam
bahasa Hongaria, ditulis
dalam kira-kira 10 suku kata!
Satu kata itu juga
sangat pajang.
Ya, berbagai bahasa.
Ingatkah lelucon
yang kita miliki dulu?
Terjemahan bahasa Jepang?
(Ya.)
Ada orang asing
yang berbicara sesuatu, lalu ada
berbicara sesuatu, lalu ada
terjemahannya,
dari seorang pemandu wisata.
Lalu setelah tamu tersebut
berbicara banyak,
seluruh kisahnya,
dan orang lain sudah tertawa,
dan orang lain sudah tertawa,
dan orang Jepang ini berkata
pada mereka, "Tamu itu telah
menceritakan lelucon,
sekarang mohon tepuk tangan
dan tertawa."
“Lost in Translation,”
ingat film itu?
terkadang benar-benar seperti itu
terkadang benar-benar seperti itu
Ingat di film
“Lost in Translation,”
ada pria yang berbicara banyak
dan penerjemahnya
hanya berkata,
"Lebih intens lagi,
cukup lihat lebih intens."
Oke, sekarang
kita lanjut ke bait terakhir:
"Tragedimu adalah bahwa ketika
memintaku memberikan
keajaiban dan membuat
perubahan pada dirimu,
perubahan pada dirimu,
kamu menemukan keajaiban
yang tidak aku lakukan,
dan kamu telah membangun
kesetiaan padaku yang
tidak ada nilainya sama sekali."
Ada yang mengerti?
Ya, ada murid-murid
yang mengharapkan sesuatu
dari sang Guru.
Ya.
Setelah lama,
mereka mulai melihat “ilusi
keajaiban,” lalu mereka
menggunakannya dan
berkata, "Oh, ini adalah
apa yang dilakukan Guru."
Sebagai contoh, terkadang
mereka berkata, "Guru batin
mengatakan ini padaku."
Mereka mengada-ada.
Dan mereka berkata,
Guru batin, atau
Guru mengatakan padaku
bahwa kamu harus lakukan ini.
Ya, itu benar.
Karena mereka ingin agar
Guru melakukan itu
dan Guru tidak melakukannya
karena hal itu tidak layak,
tapi mereka ingin mengontrol
orang lain atau menunjukkan
bahwa Guru melakukannya untuk
memuaskan egonya sendiri,
dan dia berkata kepada orang lain
"Kamu tahu, saya mendapat visi
bahwa kamu harus melakukan ini.
Guru batin berkata pada saya
kamu harus melakukan itu,
kamu harus melakukan ini,”
dan memaksa yang lainnya,
dalam kebingunngan,
untuk melakukan apa yang dia inginkan
untuk memuaskan egonya
dan juga untuk menunjukkan
pada orang lain bahwa dia hebat,
punya hubungan
dengan Guru batin,
yang sebenarnya tidak.
Kebanyakan orang yang berada
di tingkat rendah
mengada-ada cerita seperti ini
Dan apa artinya, "…dan
kamu telah membangun
kesetiaan padaku yang
tidak ada nilainya sama sekali"?
Itu hanyalah kemunafikan.
Seperti halnya, misalnya,
melihat Guru dan ingin
menunjukkan bahwa
"Saya sangat setia
kepada Guru,"
melakukan segala hal
tapi mungkin
tidak bernilai karena
tidak membantu sama sekali.
Devosi yang palsu.
Devosi yang palsu, ya.
Ya, ya.
Hanya ingin menunjukkan
pada orang lain bahwa dia
sangat taat, agar dia mendapat
lebih banyak penghormatan
dan kepercayaan dari murid lain
atau bahkan lebih banyak pengikut
"Oh, orang itu,
dia pasti sudah menjadi satu
dengan sang Guru
karena, lihatlah cara dia
memandang Guru.
Dia selalu berusaha
duduk di depan
untuk melihat Guru
dan selalu berlari
kemanapun Guru pergi."
Orang yang berlari dengan
bakti sejati,
hal itu berbeda.
Tapi sebagian orang
tidak memiliki bakti sejati
dalam diri mereka dan mereka
hanya melakukannya - bahkan
melakukan lebih banyak hal
dibanding yang benar-benar berbakti,
agar mendapatkan perhatian,
agar lebih baik dari orang lain,
lebih berbakti,
dibandingkan orang lain,
agar setiap orang berpikir,
"Oh, dia benar-benar
praktisi sejati.
Dia orang yang benar-benar berbakti.
Saya bisa mempercayainya
karena dia sangat
mencintai Guru."
Itu adalah kemunafikan, benar.
Mengapa?
Karena dia tahu bahwa
orang yang mencintai Guru
juga mencintai orang
yang mencintai sang Guru.
Jadi, jika Anda menyatakan
atau menunjukkan seakan
Anda sangat mencintai Guru,
maka Anda menimbulkan
rasa sayang orang lain yang
benar-benar mencintai Guru pada
diri Anda karena dia mengira,
"Dia juga sama.
Dia juga sangat mencintai
Guru, maka saya
juga sangat mencintainya."
Dia orang yang bisa dipercaya,
benar-benar seorang “murid Guru”
karena murid berbakti
yang sejati adalah murid
yang sungguh-sungguh berbakti
dan mencintai Guru,
sehingga dia menghargai
dan mencintai setiap orang
yang sama seperti dirinya
karena dia sangat lugu.
Dia sangat mencintai Guru
dan sangat diuntungkan dari hal itu,
karena cintanya
kepada sang Guru,
dan merasa nyaman karenanya.
Sehingga jika ia melihat orang lain,
sama seperti dirinya,
dia akan menyayanginya
karena dia sangat lugu,
dia mengira
orang tersebut sama -
sangat berbakti dan sangat baik.
Itu adalah munafik,
ya.
Ya Tuhan, Guru itu
tahu segalanya.
Dia tahu segalanya.
Anda tahu semua itu.
Kasihan.
Itu sebabnya saya katakan
pada Anda, jika Anda pergi
ke meditasi kelompok,
itu karena penting untuk berada
dalam kelompok orang-orang suci
yang berpikiran sama.
Anda punya dukungan,
punya kasih,
punya cinta sejati
dan punya devosi sejati menuju
tujuan bersama yang lebih tinggi.
Dan untuk alasan tersebut,
kita dapat membuat keajaiban -
kita bahkan bisa
mengubah dunia.
Kita dapat meminta orang
menjadi vegetarian
dan semua itu karena kita
bekerja bersama secara seragam,
Anda paham? Bersatu, kuat;
kita akan menjadi kuat.
Bakti sejati
sangat mengangkat, sangat
menyejukkan bagi keduanya:
bagi Guru
dan bagi para murid,
tetapi bakti yang palsu
atau motif yang rendah,
dorongan bakti yang rendah
sangatlah buruk,
menyesakkan,
amat, amat memberatkan.
Pastikanlah bahwa
hati Anda murni
dan bakti Anda sungguh-sungguh.
Anda tidak harus berbakti
tetapi jika Anda berbakti,
berbaktilah dengan sungguh-sungguh.
Dan jika Anda tidak berbakti,
cobalah untuk belajar.
Cobalah untuk belajar
menjadi lebih rendah hati,
lebih termotivasi secara spiritual.
Itu akan lebih baik bagi Anda
dan manfaatnya
akan bertahan lebih lama.
Sekarang, kita lanjutkan,
“Dan Anda telah bayangkan
perubahan dan bantuan
dan pelajaran-pelajaran
yang belum diterapkan;
perubahan-perubahan, bantuan,
pelajaran-pelajaran,
bagaimana pun ada.
Sekarang, temukan bagaimana
mereka sesungguhnya.
Jika Anda terus berpikir
dan melakukan apa yang saya
minta untuk Anda lakukan
dan apa yang saya minta
untuk Anda pikirkan, maka Anda bekerja
dengan materi-materi kemarin,
yang telah
digunakan.”
Apa lagikah artinya hal itu,
Buddha yang bijaksana?
Karena jika kita
mengikuti Guru dan berpikir
bahwa dia memberitahu kita
untuk melakukan sesuatu, kita
mulai memakai pikiran kita,
kita mulai membandingkan,
kita tidak
100% mengikutinya.
Ya, karena begitu kita
memakai materi kemarin,
yang berarti
sudah dicerna
dari orang lain,
bukan yang baru sekarang.
Ketika kita
mendengarkan sang Guru,
itu seharusnya di saat ini
dan melakukan sesuatu di saat ini.
Pada saat itu
kita tidak bersalah,
kita belajar secara langsung.
Tapi jika kita memakai
apapun yang telah dicerna
kemarin, hal itu tidak berguna.
Sulit untuk
menjelaskan ini, saya tahu.
Anda lihat, semua ini palsu,
karena orang-orang itu
tidak rajin berlatih agar
terhubung dengan
Maha Guru batin mereka sendiri
dan hanya berusaha
mengikuti teori
dan kadang-kadang
hal itu sangat menjemukan,
Saya beritahu Anda, sungguh.
Karena
cara Anda mengartikan
apa yang Guru katakan,
adakalanya semua itu salah
karena Anda suka
mengartikan dengan cara itu.
Mungkin saja bahwa
situasi yang demikian
berubah.
Ya.
Jadi jika seorang Guru datang,
dan Guru itu
berkata sesuatu,
orang-orang masih melakukannya
bertahun-tahun yang lalu,
bertahun-tahun berikutnya.
Situasinya
sangat berbeda.
Berbeda juga sekarang.
Dan mereka terus melakukan
cara lama.
Saya ingat suatu ketika Anda
katakan bahwa Muhammad ...
Nabi Muhammad, ya.
Berkata,”Oke, Anda dapat
punya lebih dari satu istri,”
situasinya adalah seperti itu.
Ya, ya.
Dan kita masih tetap
melakukan hal itu walau pun
situasinya berbeda.
Ya, ngomong-ngomong
apakah Anda Muslim?
Bukan.
Bukan? Bagaimana Anda tahu
semua itu?
Anda memberitahu saya.
Yah, Anda juga terlihat
seperti seorang Muslim.
Jika Anda Muslim,
Anda memahami ini.
Saat sang Nabi masih hidup,
mereka dianiaya.
Dan dalam
membela keluarga
dan anak-anak mereka
atau saudara
dan saudari inisiat,
banyak laki-laki telah tewas.
Sehingga, banyak janda-janda
ditinggalkan dengan banyak anak-anak
tanpa seorang ayah.
Sehingga sang Nabi berkata,
“Ambillah mereka
di bawah perlindunganmu.
Cintailah mereka seperti
kamu mencintai istrimu.”
Jadi tidak harus
bahwa Anda menerima istri
dan keluarga tersebut dan Anda
memperlakukannya seperti istri.
Tetapi menerima
seperti halnya istri yang lain,
tetapi bahkan mungkin
tidak punya hubungan fisik
apapun dengan dia,
tidak perlu seperti itu.
Atau, mungkin Anda punya
tapi hal itu tergantung –
Anda menerima dia
bukannya
hanya karena dia cantik
atau karena
Anda bergairah terhadapnya
dan Anda perlu istri yang lain.
Bukan seperti itu.
Hanya karena
dia seorang janda dan
tidak seorangpun menjaganya.
Dan dalam masyarakat Muslim
kebanyakan wanita tidak bekerja ya?
Adakah Muslim di sini?
Beritahu saya jika itu benar.
Tidak, mereka tidak bekerja.
Ya.
jadi, masalahnya adalah,
karena banyak janda
yang ditinggalkan setelah
para pria tewas
untuk membela Anda.
Pada masa
Nabi Muhammad,
hal itu berbeda.
Anda tahu bagaimana
mereka telah disiksa.
Banyak Guru
telah dianiaya,
kehidupan demi kehidupan
seperti itu, di negara mana pun.
Sehingga sang Nabi bahkan
selalu harus melarikan diri,
di mana-mana, dan bersembunyi,
dan murid-muridnya juga.
Kadang-kadang mereka bahkan
tak dpt memasak di siang hari
mereka harus memasak hanya
di malam hari dan semua itu.
Ya, hal itu bisa saja
karena pada saat itu,
selama festival –
Ramadan berarti
ulang tahun Rama,
mungkin
Nabi Muhammad
telah belajar bersama Rama
pada saat itu;
Rama adalah Guru besar.
Dan pada ulang tahunnya,
ribuan orang
berkumpul untuk merayakan.
Lalu, tentu saja, dalam
pertemuan besar seperti itu,
mereka harus bersembunyi.
Mereka tidak dapat memasak
secara terbuka di siang hari
dan pergi berbelanja dll,
dan menyebarkan semuanya
seperti ini.
Jadi hanya makan saat malam.
Di malam hari lebih aman,
dan sepanjang hari mereka dapat
meditasi atau mendengarkan
ceramah dalam ketenangan.
Tetapi jika mereka memasak,
asap mengepul keluar,
Anda paham?
Kita tidak bisa sembunyikan asap.
Mungkin Anda bisa
sembunyikan orang-orang di gua
dll, jika Anda diam.
Tapi ketika Anda memasak,
ribuan orang
seperti itu, ketika
sang Nabi masih hidup,
mungkin puluhan ribu orang
datang untuk
merayakan ulang tahun
Sang Guru Agung.
Rama adalah salah satu
Guru Teragung di India.
Jadi ketika
sang Nabi masih hidup,
banyak pria yang tewas,
berkorban untuk
melindungi sang Guru –
bukan permintaan sang Guru,
melainkan dalam pelarian.
Mungkin mereka harus
berdiri di belakang untuk
menghentikan musuh atau
sesuatu dan mereka tewas.
Atau mereka hanya berdiri
di belakang secara sukarela
untuk melindungi saudara dan
saudari lainnya yang berlari
di depan mereka, dan seseorang
berjaga di belakang dan
begitulah cara mereka
kehilangan nyawa mereka.
Dan kebanyakan pria berada
di luar dan mempertaruhkan
nyawa demi kelompok
dan juga demi sang Guru.
Nabi Muhammad tidak pernah
menyuruh mereka keluar dan
melawan siapapun.
Tidak pernah. Tapi dia berkata
bahwa jika Anda mati untuk alasan
melindungi Dharma sejati
(ajaran kebenaran),
maka Anda langsung pergi
ke Surga, itu benar.
Jika kebetulan Anda mati –
dia tidak memaksudkan bahwa
Anda pergi keluar dan mati
lalu Anda pergi ke Surga,
atau Anda keluar dan bahkan
membunuh yang lain lalu
Anda mati & pergi ke Surga.
Bukan seperti itu.
Itu sungguh
suatu kesalahpahaman
terhadap Guru sejati, yang lembut,
penuh kasih, berbelas kasih.
Anda lihat,
seperti halnya banyak orang
yang hanya melekat kepada
ajaran lampau dari sang Guru,
hanya satu atau dua kalimat,
mereka bahkan tidak membaca
seluruh cerita
atau seluruh Alkitab
atau bahkan seluruh sutra.
Hanya satu atau dua kalimat
dan terus berargumentasi
sepanjang waktu.
“Yesus makan ikan,”
sebagai contoh.
Sebuah kata, kata yang bisa
diterjemahkan dengan berbeda,
sudah tentu,
“ikan” atau “bumbu-bumbu,”
yang dimakan bersama roti,
bahkan mungkin buah anggur
atau kismis. Buah anggur.
Tetapi mereka bersikeras
bahwa itu adalah ikan,
dan arti yang lainnya –
mereka tidak peduli.
Jika kata itu mempunyai
dua arti, paling tidak
Anda harus pertimbangkan,
mungkin ikan, mungkin
bukan, Anda paham?
Mungkin makanan pelengkap-
saat makan roti, Anda makan
bersama sesuatu yang lain,
kurma atau sesuatu
seperti itu di gurun pasir.
Orang-orang Arab
mereka makan roti dengan kurma.
Mungkin seperti itu -
pendamping makanan.
Tetapi tidak, haruslah ikan!
Meski pun “kata” itu
mempunyai dua arti.
Jadi Anda lihat, Anda hanya
menerjemahkan kata-kata
dari sang Guru atau bahkan
perbuatan dari sang Guru
dengan cara yang Anda inginkan,
hanya agar cocok dengan Anda,
dan memakai nama Yesus,
Buddha, Muhammad,
siapa pun itu,
untuk menekan semua yang lain
yang tidak mendengarkan Anda.
Dan begitulah sehingga
fanatisme terlahir.
Lalu dari itu,
perang suci merebak.
Orang-orang yang tidak berdosa telah mati,
menderita, dan orang yang
ada di sekitar juga menderita,
dan orang
yang telah dipengaruhi oleh
interpretasi Anda yang salah juga
menderita & harus menanggung
karma buruk mereka
bersamanya.
Guru, barusan saya belajar
begitu banyak dari Anda
karena saya berasal dari
keluarga Muslim
dan untuk waktu yang lama,
saya tidak tahu Ramadan
adalah hari ulang tahun Rama.
“Dan” artinya ulang tahun.
Dan kami menjalani
puasa 40 hari
dan kami makan di malam hari.
Dan kami tidak makan apa-apa
di siang hari.
Sudah tentu.
Sepanjang siang hari.
Ya.
Saya tidak mengetahui itu.
Dan saya pikir
hal yang penting yang
barusan Anda ajarkan kepada
kami adalah salah penerjemahan
karena saya berasal
dari sebuah keluarga yang
tidak menyukai Hinduisme.
Dan juga bagi mereka,
mereka pikir Ramadan
tidak dapat dihubungkan
dengan Tuhan orang Hindu.
Yang mana mereka pikir
adalah Rama.
Benar.
Jadi sangatlah benar tentang
salah penerjemahan itu.
Ya.
Sepanjang hidup saya berpikir
seperti itu, hingga saat ini.
Oh, saya gembira.
Sekarang saya tahu. Sekarang
saya tahu bahwa itu bukanlah
demikian. Terima kasih,Guru.
Saya senang bahwa saya
menjawab pertanyaan Anda
tanpa mengetahuinya!
Saya hanya memberitahu
Muslim ini! Ia terlihat seperti
Muslim, laki-laki yang di sana itu.
Jadi saya hanya memberitahu dia.
Dan sungguh beruntung,
sambil lalu, Anda mengerti.
Mungkin saja bahwa
Nabi Muhammad
belajar dengan Rama
sang Guru
pada saat itu.
Sudah tentu, banyak Guru
pergi ke India
dan belajar di sana.
Saya juga pergi ke India
untuk mengambil kunci.
Yesus juga pergi ke sana
selama kurun waktu 13 tahun
yang hilang dalam hidupnya.
Dan kemudian
mereka telah membuktikannya
di suatu tempat
di buku lain bahwa
dia telah pergi ke India
dan belajar di sana.
Tapi tiaak masalah, meski pun
Anda tidak mengerti,
hal itu oke juga.
Hanyalah…mengetahui
bahwa saya tidak mengajari
apapun yang berbeda dari
Nabi Muhammad dan
saya tidak pernah mengajari
Anda apapun yang ekstrim
atau apapun yang berbahaya
bagi diri Anda atau siapa pun
dan bahwa hal itu seharusnya
juga cukup.
Ada banyak yang harus dijelaskan
dari Guru masa lampau,
saya tidak akan
pernah bisa selesai.
Ini hanya sambil lalu saja,
sesekali,
jika kita punya kesempatan,
maka saya memberitahu Anda.
Banyak hal yang
kita salah pahami
karena kita tidak berada di sana,
nomor 1.
Nomor 2,
kita tidak berada di levelnya,
kita tidak mengerti
apa yang dia lakukan.
Anda lihat,
dia mendengarkan Suara.
Dia pergi ke gua
dan Malaikat Jibril
datang kepadanya,
Anda tahu itu?
Dia duduk di sana dan
mendengarkan Suara;
sudah tentu dia melihat
berbagai visi dan semua itu.
Sama bagi setiap Guru.
Anda lihat, selama zaman
Nabi Muhammad.
tentu saja dia adalah
seorang Guru yang rendah hati,
jadi dia akan merayakan
ulang tahun Gurunya
karena dia belajar di India.
Dia tidak menetap di India
melainkan pulang, mungkin
atas perintah Gurunya
agar pulang ke tanah airnya
dan menyebarkan ajaran
dan mengajari para saudara
dan saudarinya.
Atau mungkin
dia pulang ke rumah
karena dia pergi
dan belajar di sana dan
tidak bisa tinggal selamanya
sehingga dia pulang ke rumah.
Seperti halnya kalian datang
ke sini, mengunjungi saya,
lalu kalian pulang ke rumah.
Lalu setelah kita bermeditasi
untuk waktu yang lama,
meski pun kita tidak melihat
sang Guru namun
kita terhubung di dalam batin
karena kemurnian kita,
lalu sang Guru datang dan
memberitahu kita.
Tapi mungkin dia tidak bisa
berkata “Guru saya datang
dan memberitahu saya.”
Atau mungkin Guru
mengirimkan Malaikat Jibril.
Itu juga benar,
segalanya benar.
Berkata padanya bahwa, “Oke,
sekarang waktunya bagimu
untuk pergi dan jangan duduk
di dalam gua selamanya.
Kamu harus keluar dan
menolong para saudara dan
saudarimu
agar menjadi tercerahkan.
Oke,
kamu mendapatkan izin saya”
Dan sungguh jarak yang
sangat jauh antara
mungkin Iran dan India.
Kita tidak bisa terus saja
datang pulang pergi
sepanjang waktu.
Dan jika sang Guru
memberitahunya, “Sebarkan
ajaran di Iran,” maka
di situlah dia akan sebarkan
ajaran tsb.
meski pun semua bahaya
mengelilingi dirinya.
Setiap kali
seorang Guru muncul,
hal itu berbahaya,
tidak peduli pada zaman apa.
Terkadang
orang-orang merasa aneh,
karena selalu ada
agama-agama yang didirikan.
Kalian paham?
Ketika Nabi Muhammad
masih hidup, mereka mengejar
dirinya ke mana-mana.
Mereka menganiaya
pengikut-pengikutnya yang tidak berbuat
sesuatu yang keliru selain
beribadah dalam kemurnian
dan mempelajari kebajikan,
sebagaimana seorang manusia.
Mereka tidak pernah
berbuat sesuatu yang salah;
orang-orang itu menganiaya mereka
di mana-mana.
Lalu mereka harus
bersembunyi di mana-mana -
bahkan tidak punya rumah
dan semua itu.
Dan sekarang
mesjid besar di mana-mana.
Jutaan orang datang,
menatap dinding.
Dan ketika Nabi masih hidup,
Dan ketika Nabi masih hidup,
sangat sulit bagi mereka bahkan
untuk datang menemuinya –
sekali seumur hidup.
Itulah sebabnya mereka
katakan sekali seumur hidup
Anda harus ke Mekah.
Mekah adalah yang didirikan
sang Guru pada akhirnya
pada masa itu,
mungkin dia tidak bisa
tinggal lama;
kemudian dia harus pindah
ke Medina dst,
dan dianiaya
sepanjang waktu.
Bahkan Baha’i
Guru dari Baha’i?
Juga telah dianiaya dan
dimasukkan dalam penjara
dan semua itu, dst, dst.
Tidaklah aman di manapun.
Jika kita ingin berkumpul dalam
pertemuan besar seperti ini,
sang Guru, tentu saja,
tidak akan merayakan
ulang tahunnya.
Dalam tradisi Muslim,
Anda tidak menyebutkan
ulang tahun Nabi
dan merayakan ulangtahunnya,
selain Ramadan. Mengapa?
Karena
ketika sang Guru masih hidup
dia sangatlah rendah hati.
Gurunya mungkin
masih hidup.
Atau bahkan setelah
Gurunya meninggal,
dia tetap merayakan
ulang tahun Gurunya.
Itu juga merupakan
tradisi Hinduisme.
Jika seseorang muncul,
atau sang Guru baru saja
meninggal dan dia menjadi
penerus, biasanya dia hanya
akan selalu berkata,
“Guru saya mengatakan itu,
Guru saya mengatakan ini.
Guru saya sangat agung.”
Seperti halnya Milarepa,
kalian ingat?
Itulah tradisi, kerendahan hati
dari sang Guru.
Atau dia akan berkata,
jika sang Guru tidak di sana
atau tidak mudah
menyebutkan sang Guru,
atau sang Guru mungkin
tidak setinggi dirinya,
maka kita mungkin akan
berkata “Tuhan” atau “Surga”
atau “Berkah Ilahi,”
sesuatu seperti itu.
Jaranglah Anda menyebut
diri Anda,
kecuali di antara para siswa
dan ketika siswa menanyakan
pertanyaan langsung,
“Guru, Anda
menghentikan mobil saya,”
dan semua itu, lalu mungkin
Anda berkata, “Oh!”
Dan kita bersenang-senang karenanya.
Bukannya bahwa
sang Guru selalu merasa
sangat bangga dan merasakan
keagungan dalam dirinya
atau mengumumkannya,
tidak dalam cara yang sombong,
sesuatu seperti itu.
Sekarang Anda mengerti, ya?
Jadi dia merayakan Ramadan
karena itu adalah Gurunya.
Ini luar biasa.
“Dan” adalah kata Hindu,
dalam bahasa Sanskerta
berarti “ulang tahun.”
Kita juga punya “Buddhadan”
Dan ketika diterjemahkan
ke dalam bahasa Vietnam,
menjadi “Đản.”
“Đản Sanh” berarti
ulang tahun sang Buddha,
“Buddhadan”!
Rama adalah Guru Agung
dalam tradisi Hindu.
Dia bahkan bukan Hindu,
tentu saja,
dia universal.
Bisakah Anda bayangkan?
Suatu perayaan besar seperti itu!
Tentu saja,
puluhan ribu orang datang
untuk bertemu dengannya dan
dia tidak punya ruangan
untuk menampung semuanya,
jadi mungkin mereka harus
berada di suatu tempat
di gurun pasir.
Juga sulit untuk bersembunyi,
jadi mereka tidak bisa memasak
begitu saja di sini, kompor
dan ada asap,
dan ada asap,
asap di mana-mana
lalu pemerintah
akan tahu bahwa
ada pertemuan besar.
Kalian paham?
Bahkan jika mereka berada
dalam hutan, tidak ada
hutan seperti itu di Iran.
Tidak ada hutan lebat, jadi,
bahkan, di hutan kecil,
jika memasak di malam hari,
tidak ada orang yang melihat.
Apa pun yang Guru katakan
dan Anda membayangkan
pelajaran-pelajaran yang bahkan
tidak diberikan
sang Guru kepada Anda dan
Anda bayangkan perubahan- perubahan
dan segala hal tsb.
Anda bayangkan
di kepala Anda dan
menginginkannya terjadi dan
memberitahu orang lainnya,
dan jika Anda
cukup berkemauan kuat dan
ego Anda cukup besar,
cukup berambisi,
Anda akan memiliki
sekumpulan pengikut.
Lalu dari sekumpulan
pengikut itu, mereka memimpin
sekumpulan orang dungu
lainnya, lalu kumpulan
orang dungu itu mengumpulkan
kumpulan orang dungu lainnya,
hanya untuk membuatnya besar.
Dan semakin banyak
pengikut semakin baik,
dan mereka hanya ingin memperbesar
diri mereka dalam ego.
Tetapi mereka menginginkan kemuliaan ini.
Mereka melihat, “Oh, Guru
dipuja oleh
semua orang dan dikasihi
oleh orang banyak.”
Tetapi mereka tidak melihat
kekuatan sang Guru,
mereka hanya melihat,
“Oh, itu hanyalah seseorang
yang sedang duduk di sana.”
Mereka berbincang dan
menafsirkan buku tersebut,
“Saya bisa melakukan itu.”
Dia bahkan terlihat
lebih fasih,
dalam cara itu.
Dan tentu saja
orang-orang yang tidak berpengetahuan
mendengarkan dia
dan memahami dia.
Dan mereka semua
juga tidak mengerti; namun
juga oke bagi mereka;
mereka tidak peduli!
Berapa banyak orang
yang mengerti ajaran sejati dari
Yesus dan
Nabi Muhammad
atau Buddha atau Mahavira,
sebagai contoh? Berapa banyak?
Banyak pengikut
tetapi tidak banyak orang
yang mengerti.
Itulah masalahnya!
Bahkan ketika Buddha
masih hidup,
orang yang lain bersaing
dengannya.
Sepupunya,
karena iri akan ketenarannya
dan pemujaan dari
para pengikutnya, sehingga
dia ingin berbuat yang sama.
Dan dia juga memiliki
sejumlah besar pengikut.
Di setiap masa,
selalu ada seseorang
seperti itu.
Orang-orang ini, bukan hanya
tidak berlatih, tidak berkembang;
tetapi juga menghentikan
orang lain untuk datang!
Misalnya mereka hanya ke sana,
untuk mengobarkan masalah.
Lalu
mereka tidak berlatih
dan hanya
menafsirkan sesuatu dan
selalu berkata, “Oh,
saya sudah menjadi Buddha,
Guru mengatakan kepada saya.”
Jika Guru mengatakan
bahwa Anda telah
menjadi Buddha, mengapa
Anda menghentikan yang lain
untuk datang? Sebagai contoh.
Jika Anda adalah Buddha,
lalu Guru memberitahu Anda,
maka Anda harus bekerja
bersama Buddha, ya?
Bekerja bersama Guru,
tidak menentang Guru.
Jadi Anda bisa melihat itu.
Tapi tetap saja ada orang
yang mendengarkan! Karena orang
yang sama juga tidak berlatih:
hanya ingin bergabung
untuk keajaiban-keajaiban Guru,
mengharapkan ini dan itu,
dan ketika itu tidak terjadi,
mereka mengada-adakan sesuatu.
Mereka berkata,
“Guru batin memberitahu ini
pada saya. Saya memperoleh
visi, ini dan itu...”
Semua itu omong kosong.
Sungguh kasihan.
Bagaimana pun juga, kadang-kadang
sang Guru berkata sesuatu
dan orang-orang menafsirkannya
menjadi sesuatu yang lain
dan terus melakukan itu
dan tidak mengikuti
langkah selanjutnya.
Mungkin Guru mengatakan
hal itu untuk orang itu
dan hanya orang itu
yang benar-benar mengerti, karena
hal itu hanya untuk dirinya.
Lalu setiap orang lainnya
berusaha mendapatkan
sekilas dari hal itu
dan menafsirkannya
dengan cara yang berbeda
lalu hal itu berbeda.
Karena itulah bahkan dalam satu
agama, begitu banyak aliran.
Mereka semua berpikir
bahwa mereka benar.
Hal itu tidak benar.
Bahkan ketika
sang Guru masih hidup,
muridnya hanya
mempertahankan diri mereka.
Tidak keluar
dan memancing perang
dengan orang lain,
terutama
dalam keluarga yang sama.
Seandainya mereka
membunuh beberapa musuh,
itu adalah situasi mereka:
mereka harus.
Sekarang ini, situasi begitu bebas,
kita bisa ikuti ordo apapun.
Tidak ada yang berkata sesuatu.
Mengapa Anda bahkan perlu
berkelahi satu sama lain
dan saling membunuh,
membunuh orang tidak bersalah!
Tidak ada yang pergi ke Surga
dengan cara ini,
Saya katakan dengan sejujurnya
pada Anda, dalam nama Tuhan:
tidak ada yang begitu saja keluar
membunuh orang tidak bersalah
secara serampangan
dan pergi ke Surga.
Dalam nama apa?
Tidak peduli
dalam nama Tuhan
atau nama iblis,
tidak ada yang pergi ke Surga
dengan cara ini.
Tidak ada nabi
yang pernah mengajarkan itu.
Pernahkan Anda melihat itu
dalam Qur’an? Tidak!
Nabi hanya berkata,
“Oke, jika Anda kebetulan
mati dalam perjalanan,
karena melindungi
ajaran sejati atau
melindungi saudara dan
saudari Anda maka Anda
langsung menuju Surga;
dan hal itu benar!
Karena
kebetulan saja
orang-orang menganiaya mereka!
Dan jika dia turun tangan
untuk menghentikan mereka
agar yang lain bisa lari
dengan cepat, lalu dia mati,
maka dalam kasus ini,
dia pergi ke Surga,
tentu saja.
Tetapi dia tidak keluar
dan berusaha membunuh orang-orang
yang tidak sepaham di luar sana.
Tidak!
Mereka tidak melakukan itu
di masa Nabi Muhammad.
di masa Nabi Muhammad.
Tidak, mereka tidak melakukan itu.
Mereka hanya
mempertahankan diri mereka.
Dan dalam
mempertahankan diri,
mungkin mereka mati atau
mungkin tanpa sengaja
mereka melukai musuh-musuh itu.
Misalnya, jika dia meletakkan
batu karang untuk menutupi
dirinya lalu mungkin musuh
tetap ingin mengejar
dan membunuh dirinya
dan mungkin dia menjatuhkan
batu itu pada musuh
dan musuh itu mati: dia
tidak berniat begitu.
Atau mungkin
dia hanya memakai tongkat
untuk mempertahankan diri
lalu musuh itu mungkin jatuh
di atas tongkat itu
dan mati.
Bukannya
dia berniat membunuhnya.
Orang-orang Muslim
di masa sang Nabi
tidak pernah keluar untuk
membunuh siapa pun
dan sang Nabi, paling tidak,
menyuruh mereka melakukan itu
Dia tidak pernah melakukan itu
Saya menonton
salah satu drama Muslim
dan itu sekiranya merupakan
sejarah.
Mereka membuatnya,
di setiap Ramadan,
mereka membuat drama
yang serupa setiap waktu.
Dan dalam drama itu,
salah seorang murid Guru itu,
murid sang Nabi,
berkata pada yang lainnya,
“Nabi menyuruh kita untuk
tidak membunuh siapa pun,
tidak mengobarkan perang,
jadi kita jangan berbuat itu.
Kita tinggal saja di sini
dan melihat bagaimana menghentikan mereka."
Itu saja.
Atau,“Kita jangan keluar dan
menghasut dan berkelahi
dengan mereka karena
Nabi berkata “Tidak”.”
Dlm drama itu, saya dengar hal itu.
Mereka menayangkannya kembali,
seperti halnya
setiap Natal mereka
menayangkan ulang drama
palungan, mereka memainkannya
berulang-ulang setiap Natal.
Jadi itu pastilah sejarah,
paham?
Bahkan sekarang ini, mereka
memainkan itu,
mereka tetap berkata bahwa
“Nabi tidak menyuruh kita
untuk pergi dan berkelahi
jadi kita tetap tenang saja
dan berusaha menghindari musuh.”
Itulah yang mereka katakan
dalam drama tersebut.
Saya tidak punya waktu untuk
melihat keseluruhannya, tapi
saya melihat sebagian besar.
Dalam kecenderungan ini,
dari kedamaian, yang telah Nabi
ajarkan kepada mereka;
bahkan di bawah
penyiksaan sangat berat
seperti itu.
Jadi bahkan Yesus, orang-orang
mengusiknya sepanjang
waktu dan ia memiliki
sangat banyak murid,
ia dapat saja memulai
sebuah revolusi dan orang-orang
akan mendengarkan dia.
Dengan semua keajaiban
yang ia lakukan, setiap orang
akan mendengarkan dia
dan ia dapat mengatasi pemerintah,
paling tidak pemerintah lokal
dengan mudahnya.
Ia bahkan dapat melawan
dan lari,
melindungi hidupnya,
tetapi ia tidak melakukannya.
Semua Guru
damai seperti itu.
Jadi begitu juga.
Ketika Anda melihat itu,
Anda tahu Guru Yesus
adalah manusia agung.
Dan ketika Anda mengetahui itu,
Anda tahu Muhammad
adalah seorang Nabi Agung.
Tidak ada seorang Guru
yang ingin muridnya pergi keluar
bahkan untuk membunuh
musuh sekalipun. Tidak.
Semua ini
dikatakan di dalam Qu’ran.
Kami mengumpulkan semua,
semua perkataan dari
nabi-nabi yang berbeda
dan kami menuliskannya
di sana agar setiap orang
dapat melihatnya.
Saya berharap ini membantu
mencerahkan orang-orang
dari kepercayaan yang berbeda-beda.
Itu sebabnya saya meminta
mereka melakukannya.
Itu sangat bermanfaat!
Daripada menggunakan
waktu siaran
untuk iklan
dan menghasilkan uang,
kita gunakan waktu siaran untuk
kebaikan semua kepercayaan,
semua orang, berharap
agar mereka saling berdamai
satu sama lain.
Dan ini berhasil!
Anda tahu
ada seorang raja dari Arab,
Raja Saudi Arabia,
ia sering kali mengadakan
pertemuan antar kepercayaan,
ingat?
Ya.
Terberkatilah jiwanya.
Ia pastilah seorang raja
yang sangat tercerahkan dan
seorang yang sangat baik hati,
ia menolong banyak negara,
banyak orang.
Tidak hanya rakyatnya, tetapi
juga negara lainnya.
Terberkatilah jiwanya.
Ini adalah Muslim sejati.
Ini adalah
semangat Muslim sejati:
damai dan harmonis.
Baiklah.
Saya telah lakukan tugas saya,
sekarang Anda akan lakukan
tugas Anda -
Anda mencernanya dan pulang
ke rumah, Anda sebarkan
pada orang lain dan menjadikannya
sebagai harta Anda.
Ya.
Ini sebuah surat yang sangat
bagus dari Guru itu,
terima kasih kepadanya,
damai besertanya.
Mirza Abdul Hadi Khan
dari Bukhara.
Nama yang amat indah.
Saya tidak mengerti
semua itu
tetapi terdengar sangat bagus.
Dan tempat di mana ia berada
juga sangat bagus - Bukhara.
Indah!
Bahasa Arab
sangatlah bagus.
Nama kota itu juga
terdengar sangat bagus,
seperti Kandahar,
kedengarannya sangat bagus!
Sayang sekali.
Semua ini dikarenakan
kesalahpahaman antar agama.
kesalahpahaman antar agama.
Jika orangorang benar- benar mempelajari
kitab suci agama mereka
dengan sangat baik,
tidak akan ada perang
antar agama, apalagi
perang dalam satu agama,
Anda paham?
Ini harus berhenti.
Umat manusia telah benar-benar
cukup punya satu hari yang gila.
Tetapi saya beritahukan,
tetap saja banyak perang,
orang yang mati kelaparan
bahkan semakin banyak.
Pengungsi akibat iklim
sekarang adalah 25 juta orang
dan seluruh pengungsi di dunia
sekitar 60 juta orang.
Sepertiga darinya adalah
pengungsi akibat iklim,
yang tidak diakui.
Yang 40 juta lainnya
diakui, sebagian ya
dan sebagian tidak, tetapi
paling tidak status mereka
adalah sebagai pengungsi.
Tetapi tidak ada yang peduli
pada pengungsi akibat iklim.
Apa mereka hidup, sekarat,
tidak ada yang peduli. Mereka
tidak punya hak sama sekali,
dari konvensi mana pun,
untuk melindungi mereka, paham?
Mereka dibiarkan sendiri
berjuang untuk diri mereka sendiri
dan untuk anak-anak mereka.
Orang-orang ini benar- benar pengungsi,
dan saya sungguh tidak tahu
di mana dan bagaimana cara
untuk menolong mereka.
Mereka tersebar
di mana-mana.
Mereka bahkan
tidak punya hak untuk bersuara.
Banyak negara pulau
yang tenggelam dan mereka harus
pergi ke pulau tetangga,
dan pulau tetangga itu juga
mulai tenggelam.
Dan mereka pindah
berulang kali.
Bagaimana kita bisa hidup seperti itu?
Bagaimana kita bisa tinggal
seperti itu?
Bagaimana bisa mencari nafkah
menghidupi keluarga dalam
situasi ini; dimana Anda
tidak mempunyai rumah,
status, kebangsaan, dan tidak ada
yang peduli, tidak punya hak?
Mereka hidup seperti
masyarakat pinggiran.
Mereka golongan
masyarakat ke tiga, bahkan
bukan pengungsi perang.
Dan itu hanyalah
data dari tahun lalu.
Saya tidak tahu ada
berapa banyak lagi sekarang.
Dan mereka memprediksi
bahwa tahun 2010,
2 tahun atau 1 ½ tahun lagi
atau sekitar itu,
akan terdapat 50 juta orang;
dua kali dari yang ada sekarang,
dan itu hanyalah
suatu perkiraan saja.
Mungkin bisa lebih dari itu.
Saya benar-benar tidak punya
kata-kata lagi untuk
berbicara tentang ras
yang kita sebut ‘manusia’ ini.
Beberapa benar-benar tidak hidup
seperti seorang manusia;
mereka hidup seperti di neraka,
menderita tanpa akhir.
Saya hanya bisa berdoa
bahwa suatu hari setiap orang
akan berubah dan hidup
selayaknya manusia sejati,
dengan belas kasih dan cinta
sebagaimana yang kita miliki.
Semua manusia punya cinta
dan belas kasih dalam diri mereka.
Mereka punya!
Mereka hanya memilih
untuk tidak menyadarinya,
memilih untuk tidak melatihnya.
Jadi saya hanya berharap
suatu hari nanti, kita semua
terbangunkan dan mengingat
hal itu, karena hanya hidup
seperti itulah hidup yang berharga:
dengan cinta dan belas kasih.
Tanpa cinta
dan belas kasih,
siapakah kita ini?
Jika kita hanya mencintai
keluarga kita sendiri, hewan
juga melakukan hal yang sama.
Mengapa kita menyatakan
bahwa kita lebih baik daripada
hewan dan kita bahkan
bisa memakan mereka?
Anda mengerti maksud saya?
Karena kita adalah satu, paham?
Kita adalah satu.
Bahkan dengan orang asing.
Itulah sebabnya mengapa
ketika saya pergi keluar,
saya sama sekali tidak pernah
merasa bahwa setiap orang
adalah orang asing bagi saya.
Karena itulah saya percaya mereka.
Saya mencintai mereka
seperti saya mencintai Anda.
Saya tidak pernah merasa,
“Oh, ini orang asing, hati-hati.”
Saya tidak pernah merasa
ada jarak antara diri saya
dan mereka sama sekali! Tidak satupun
dari mereka. Siapapun juga.
Mungkin seorang tunawisma
atau pedagang atau pegawai
atau seorang kasir bank,
siapa pun, saya merasa
mereka seperti Anda:
sangat dapat dipercaya,
sangat dekat, sangat akrab,
ikatan pertalian darah.
Bersama-sama, seperti keluarga.
Ini suatu perasaan
yang sangat menyenangkan.
Anda merasa seperti di rumah,
sama pada semua orang,
Meski pun saya tidak
berbicara bahasa itu,
tidak masalah bagi saya.
Saya segera merasakan hubungan.
Jika saya bertemu siapa saja,
saya merasa “mereka orang- orang saya!”
Kita dapat berbicara terus…
kalian meditasi, oke?
Oke, orang-orang yang baik,
saya mungkin akan menemui kalian lagi.
Terima kasih, Guru!
Terima kasih banyak.
Sama-sama.
Sama-sama.
Terima kasih, Guru.
Terima kasih atas berkahNya