Tip:
Highlight text to annotate it
X
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kecukupan
shalawat dan salam tercurah untuk Nabi-Nya Al-Musthofa (manusia pilihan)
dan untuk keluarga beliau serta para sahabat yang mendapatkan kemuliaan
Saya bersaksi tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah
Dzat yang Maha Esa, yang menjadi tempat bergantung
tidak beranak dan tidak memiliki orang tua, dan tiada yang setara dengan-Nya
amma ba'du
Pemirsa yang budiman,
Pada hari yang berkah ini, kita akan membahas
tentang sebuah tema
yang banyak tidak diketahui oleh umumnya masyarakat
Tema ini tentang
Qiraah Sab'ah (Tujuh model membaca Al-Quran)
atau Qiraah 'Asyrah (sepuluh model membaca Al-Quran)
dan yang terkenal di masyarakat adalah Qiraah Sab'ah
Adapun jumlah cara membaca Al-Quran yang mutawatir (sampai kepada Nabi)
ada 10 qiraah (model bacaan)
Kajian ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat.
sebagaimana yang tadi telah kita singgung
mengapa bisa demikian?
karena umumnya manusia
tidak mengenal qiraah ini
bahkan ketika ada orang yang membaca di hadapan mereka dengan riwayat
atau dengan model bacaan tertentu
Mereka yang tidak mengenal masalah ini
langsung memvonis, si pembaca salah dalam membaca Al-Quran
Akan tetapi para ulama telah menetapkan beberapa kaidah baku
tentang model-model bacaan tersebut
sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ibnul Jazari
beliau menyebutkan syarat-syarat kapan model qiraah itu boleh diberlakukan.
Beliau mengatakan,
وكل ما وافق وجه نحـو Semua qiraah yang sesuai dengan aturan bahasa arab meskipun dari satu sisi
وكان للرسم احتمالا يحوي dan sesuai dengan manuskrip Quran utsman
وصح إسنادا dan sanadnya shahih...
فهو القـران maka itulah Al-Quran
فـهذه الثلاثة الأركـــان Inilah tiga rukun teks Al-Quran
Dengan demikian, qiraah yang dianggap shahih
syaratnya adalah
Sesuai dengan bahasa arab
Kita tahu bahwa Allah ta'ala
menurunkan Al-Qu'ran ini
dalam 7 dialeg arab
Allah turunkan dengan bahasa arab yang jelas
Dia sematkan ke dalam hati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
agar beliau menjadi sang pemberi peringatan
jika qiraah-qiraah ini sesuai dengan salah satu dialeg bahasa arab
dan kita tahu, dialeg bahasa arab itu beraneka ragam
jika sesuai dengan salah satu dialeg bahasa arab
statusnya qiraah yang shahih
Ibnul Jazari menyatakan, فكل ما وافق وجه نحـو
وكان للرسم احتمالا يحوي dan sesuai dengan manuskrip Quran utsman
Seperti yang kita pahami bersama
bahwa Allah menurunkan Al-Quran ini
dengan bentuk suara, dan dengan bentuk tulisan
karena itu, bisa jumpai dalam mushaf-mushaf
yang kita pegang saat ini
di sana ada perbedaan
dalam penulisan Al-Quran
dengan tulisan biasa
Al-Quran memiliki model tulisan yang khusus
Allah turunkan Al-Quran dengan model tulisan ini
وصح إسنادا dan sanadnya shahih... فهو القـران maka itulah Al-Quran
فـهذه الثلاثة الأركـــان Inilah tiga rukun teks Al-Quran
Termasuk syarat qiraah yang shahih lainnya adalah
Sanadnya shahih
dari pembaca pertama
dari gurunya,...dan guru gurunya,...
hingga sampai pada imam Abu Amr Ad-Dani
sampai kepada guru-guru Imam yang mulia ini
hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
jika qiraah ini bersambung
sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
maka statusnya qiraah yang shaih
makna 'sanadnya bersambung' adalah
deretan perawi yang membawa riwayat Al-Quran bersambung sampai Nabi
Deretan perawi ini
telah dikenal oleh para ulama ahli qiraah
Pemirsa yang budiman, saya ingin sampaikan
bahwa semua riwayat dan qiraah
semuanya memiliki sanad yang bersambung sampai kepada Nabi
Allah ta'ala
mengistimewakan umat ini, umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
yang tidak ada pada umat-umat sebelumnya
berupa adanya sanad
sebagaimana ada ulama yang mengatakan, الإسناد من الدين Sanad itu bagian dari agama
ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء Andai bukan karena sanad, tentu orang berbicara masalah agama semaunya
Dengan demikian, syarat qiraah yang sahih ada 3 ini
yang telah kita singgung
Semua yang tidak semua sesuai 3 rukun ini
maka statusnya qiraah yang batil, dan tidak selamanya.
Kita akan menilik di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Nabi meminta kepada Tuhannya
agar Dia menurunkan Al-Quran dalam 7 dialeg
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إن الله أنزل هذا القرآن على سبعة أحرف Sesungguhnya Allah menurunkan Al-Quran dalam 7 dialeg
كُلُّهَا شَافٍ كَافٍ ، فَاقْرَءُوا كما علمتم Semuanya boleh, karena itu bacalah sebagaimana yang diajarkan kepada kalian
karena itu, bagi orang yang mendengarkan riwayat-riwayat ini
pada awalnya, dia akan berkomentar, ini bacaan yang asing
ini dianggap aneh menurutnya, karena dia belum pernah mempelajarinya
dan inilah peran para ulama di seluruh dunia
mereka harus menjelaskan kepada masyarakat tentang qiraah ini
sehingga orang kafir tidak mencela islam
dan para orientalis tidak mencela kitab Allah
Karena Allah telah menjaga Al-Quran ini
Allaf berfirman, إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Quran dan Kamilah yang akan menjaganya
Di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Al-Quran turun kepada beliau
Seperti yang telah kita sebutkan, bahwa Nabi
meminta kepada Tuhannya untuk menurunkan Al-Quran ini
dalam 7 dialeg
Kami tegaskan bahwa 7 dialeg ini
bukanlah qiraah sab'ah
karena banyak orang yang tidak tahu
meraka mengatakan bahwa 7 dialeg itu
adalah qiraah sab'ah
kita jawab, bahwa 7 imam ahli qiraah
mereka dilahirkan setelah zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
jauh setelah berlaku beberapa generasi
sehingga bagaimana mungkin 7 dialeg ini
merupakan qiraah sab'ah
ini tidak benar
tapi yang benar, 7 ahli qiraah itu
dilahirkan setelah wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Sebelum kita mulai menjelaskan 7 qiraah ini
Saya tegaskan
di salah satu bagian jazirah arab
masyarakat memiliki dialeg yang berbeda
sehingga bisa kita katakan bahwa dialeg ini
dan berbegai riwayat ini
mewakili sekian dialeg
karena masyarakat arab memiliki dialeg yang berbeda-beda
Misalnya di sebagian suku
di salah satu jazirah arab
ada yang mengucapkan: عَلَيهِمْ (alaihim)
sementara suku yang lain membacanya: عَلَيهُمْ (alaihum)
ada juga yang membacanya: عَلَيهِمْو (alaihimu)
ada yang membaca dengan miring (imalah)
ada yang membaca dipanjangkan (tanpa imalah)
artinya, cara membaca ini adalah dialeg yang berbeda-beda
Allah menurunkan Al-Quran ini
dengan berbagai dialeg ini
untuk memudahkan orang tua
apa yang dia baca
Allah ta'ala menurunkan berbagai qiraah ini
untuk memudahkan umat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
Qiraah yang kita pelajari adalah qiraah sab'ah
dan bukan 7 dialeg, seperti yang telah kita sebutkan
adapun qiraah 3 sisanya
adalah qiraah yang
telah disebutkan oleh Imam Ibnul Jazari, Muhammad bin Muhammad
Ibnul Jazari
dalam sabuah syair yang beliau beri nama
Ad-Durrah
Adapun qiraah sab'ah
telah dijelaskan oleh Imam As-Syatibi
dalam satu mandzumah tentang qiraah sab'ah
Tujuh ulama qiraah yang pertama
adalah Imam
Imam Ashim Al-Kufi
Imam Ashim
beliau dari Kufah
karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
telah mengunpulkan Al-Quran kemudian dilanjutkan di masa
Abu Bakr kemudian di masa Utsman
dan jumlah mushaf Utsman itu
ada 6 kopi
satu mushaf ke Kufah, 1 mushaf ke Bashrah, 1 Mushaf ke
Syam, dan 1 Mushaf ditinggal di
Madinah
dan 1 Mushaf ke Mekah
dan dalam satu riwayat, dikirim 1 mmushaf ke Bahrain
Artinya, bahwa mushaf-mushaf itu
adalah mushaf yang
saat ini diberi nama: mushaf syami, mushaf makki,
mushaf basri, mushaf madani
dan seterusnya
Kemudian, berbagai qiraah ini
yang pertama adalah qiraah Imam Ashim Al-Kufi
untuk menyingkat penjelasan
bahwa ahli qiraah di daerah Kufah
ada 3 orang
sebagaimana keterangan Imam As-Syathibi,
وَبِالْكُوفَةِ الْغَرَّاءِ مِنْهُمْ Di kufah ada ahli qiraah yang terkenal
ثَلاَتَةٌ أَذَاعُوا فَقَدْ ضَاعَتْ Tiga orang yang menyebarkan ilmu qiraah
شَذاً وَقَرَ نْفُلاَ
ahli qiraah yang tiga
dari kufah adalah
Ashim, Hamzah, dan Al-Kisa'i
InsyaaAllah
agar pemirsa bisa menyaksikan
perbedaan antara qiraah-qiraah tersebut
nanti kita akan mendengarkan
bacaan masing-masing ahli qiraah
dari 3 ahli qiraah tersebut
dan masing-masing ahli qiraah, memiliki murid
Pertama, Imam Ashim memiliki dua murid
a. Hafs bin Mughirah bin Syu'bah
b. Murid kepada adalah Syu'bah
kita akan mendengar riwayat Hafs dari Ashim
dan riwayat Syu'bah dari Ashim
اَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ
[Simak QS. Al-Munafiqun: 9 - 11]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ
فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
Inilah perbedaan antara riwayat Hafs dari Ashim
dan riwayat Syu'bah dari Ashim
Syu'bah membacanya: يَعْمَلُونَ (ya'malun)
sementara Hafs membacanya: تَعْمَلُونَ (ta'malun)
Qiraah kedua adalah qiraah
Hamzah Az-Zayad
Hamzah juga memiliki 2 murid
Kita akan dengarkan bacaan murid pertama, yaitu Khalaf
dan murid kedua, yaitu Khallad
kita akan dengarkan 2 model bacaan Imam Hamzah
[simak QS. Al-Baqarah: 257 - 259]
اَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ
أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ
إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ
قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ
وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا
قَالَ أَنَّى يُحْيِي هَذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا
فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ
قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ
قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَانْظُرْ إِلَى حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ
وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا
فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Kemudian, qiraah yang ketiga adalah qiraah
Imam Al-Kisai ulama ahli Nahwu
Qiraah Imam Al-Kisai
beliau memiliki 2 murid
Murid pertama Ad-Duri, dan murid kedua adalah Ibnul Harits
Mari kita dengarkan qiraah Imam Al-Kisai
[Simak surat Al-Balad: 1 - 20]
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ
وَأَنْتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَدِ
وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ
أَيَحْسَبُ أَنْ لَنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ
يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُبَدًا
أَيَحْسَبُ أَنْ لَمْ يَرَهُ أَحَدٌ
أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ
وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ
فَكُّ رَقَبَةٍ
أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ
يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ
أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ
أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُؤْصَدَةٌ
Demikian 3 qiraah
yaitu qiraah para Imam Kufah
seperti yang telah kita singgung, mereka ada 3:
Ashim, Hamzah, dan Al-Kisa'i
Kemudian Qiraah penduduk Syam
adalah qiraah Ibnu Amir As-Syami
Imam Ibnu Amir
dilahirkan 2 tahun setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
Imam Ibnu Amir juga memiliki 2 murid
Mari kita simak bacaan Imam Ibnu Amir As-Syami
[simak QS. Ad-Dhuha: 1 - 11]
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَالضُّحَى
وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى
وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَى
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Mungkin anda bisa baca surat Al-Baqarah yang tadi kamu baca di awal:
Ada perbedaan membaca: Ibrahim dan Ibraham
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ
إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهامَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِامُ
إِذْ قَالَ إِبْرَاهِامُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ
قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ
قَالَ إِبْرَاهَامُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ
وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Qiraah Imam Ibnu Amir memiliki dua riwayat (murid)
di depan kita lupa menyebutkan
kedua murid beliau
Murid pertama adalah Hisyam dan murid kedua adalah Ibnu Dzakwan
Kemudian, qiraah ahli Madinah
adalah qiraah Imam Nafi' Al-Madani
Imam Nafi termasuk ulama qiraah sab'ah
Imam Nafi' memliki 2 murid. Murid pertama adalah
Warsy, nama aslinya Utsman
Perawi kedua adalah Qalun
Qiraah Imam Nafi'
Qiraah Imam Nafi adalah qiraah yang banyak digunakan oleh masyarakat penduduk dataran Afrika utara (Al-Jazair, Libya, Maroko)
Penduduk Libya membaca Al-Quran dengan riwayat Qalun
demikian pula penduduk Qatar bagian negara Tunisia, mereka membaca dengan riwayat Qalun
Sementara Al-Jazair, Maroko, Mauritania, dan negara-negara Afrika: Mali, Sinegal, dan Nigeria
mereka membaca dengan riwayat Warsy dari Imam Nafi'
Imam Nafi adalah ulama besar dalam masalah qiraah
bahkan beliau adalah puncak senioritas tokoh masalah qiraah
Diantara keistimewaan qiraah Imam Nafi'
qiraah ini banyak disukai masyarakat
Disamping Imam Nafi' juga memiliki keistimewaan
ketika beliau membaca Al-Quran, keluar dari mulut beliau bau harum misk
Imam Asy-Syathibi mengatakan,
فَأَمَّا الْكَرِيمُ السِّرِّ في الطيِّبِ نَافِعٌ Rahasia kemuliaan karena harumnya ada pada Nafi...
فَذَاكَ الَّذِي اخْتَارَ الْمَدينَةَ مَنْزِلاَ Beliaulah tokoh yang memilih Madinah sebagai tempat tinggalnya
Keluar dari mulut beliau bau harum minyak misk
Beliau memiliki 2 murid.
Murid pertama adalah Imam Warsy Al-Misri
Utsman bin Said
Murid kedua adalah Qalun
Kemudian, Imam Warsy dinamakan Warsy,
karena gurunya, yaitu Imam Nafi'
menyebut beliau mirip dengan burung kecil putih
Imam Nafi sering memanggil beliau: Kemari wahai Wirsyan, baca wahai Wirsyan
Beliau dipanggil dengan nama ini, karena kulitnya yang putih
dan beliau agak pendek
sehingga beliau dipanggil dengan nama ini
dan beliau tidak dikenal kecuali dengan nama ini
Adapun 'Qalun', berasal dari bahasa Persi
Qalun artinya adalah jayyid (Baik).
Mari kita dengarkan qiraah masing-masing perawi ini satu per-satu
karena keduanya memiliki prinsip qiraah yang berbeda
Kita akan dengarkan qiraah Imam Warsy kemudian qiraah Imam Qalun
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى
الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى
وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى
وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَى
فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَى
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسَى
إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ
إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفَى
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَى
فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى
سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى
وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى
الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَى
ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى
وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
[Simak QS. Fushilat: 30 - 32]
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا
أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمُو تُوعَدُونَ
نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمُو فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
وَلَكُمُو فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمُو وَلَكُمُو فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ
Ulama ahli qiraah yang kelima
adalah Imam Ibnu Katsir Al-Makki (penduduk Mekah)
Imam Ibnu Katsir
Imam Ibnu Katsir memiliki 2 murid
murid pertama adalah Al-Bazzi
murid kedua adalah Qunbul
Mari kita dengarkan bacaan penduduk Mekah
yaitu qiraah Ibnu Katsir Al-Makki
[Simak QS. Al-Hujurat: 10 - 12]
اَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ
وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمُو تُرْحَمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمُو وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمُو وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ
وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمُو وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ
بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ
وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ
إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
وَلَا تَجَسَّسُوا
وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمُو بَعْضًا
وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمُو بَعْضًا
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Demikianlah qiraah Imam Ibnu Katsir
Kembali saya ulang..
Tiga dari Kufah: Ashim, Hamzah, dan Kisai
Imam Ibnu Amir As-Syami, yang keempat
Imam Nafi Al-Madani (kelima)
Imam Ibnu Katsir Al-Makki
beliau ulama keenam
Adapun ulama terakhir, yang ketujuh
yaitu Imam Abu Amr Al-Bashri
Imam Abu Amr memiliki 2 murid
Murid pertama adalah As-Susi
Murid kedua adalah Ad-Duri
Mari kita dengarkan qiraah Abu Amr Al-Bashri
Pembaca akan membaca masing-masing perawi satu persatu
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
Dengan ini telah selesai semua qiraah sab'ah
kembali kami sampaikan bahwa qiraah sab'ah telah dibukukan oleh Imam
As-Syathibi dalam Mandzumah (syair) tentang qiraah sab'ah
yaitu para ahli qiraah yang tujuh
agar kita bisa mengenal siapakah para ahli Al-Quran
semoga Allah memberikan balasan kepada mereka dengsn sebaik-baiknya
Imam As-Syathibi mengatakan, جَزَى اللهُ بِالْخَيْرَاتِ عَنَّا أَئِمَّةً لَنَا Semoga Allah memberikan balasan banyak kebaikan kepada para Imam
نَقَلُوا القُرْآنَ عَذْباً وَسَلْسَلاَ mereka meriwayatkan Al-Quran dengan baik dan mudah
Semoga Allah merahmati mereka semua
mengumpulkan kami dan mereka
di hari kiamat, bersama para siddiqin, nabiyin, dan syuhada. Dan merekalah teman yang baik
Kita memohon kepada Allah, agar Dia menjadikan kita
termasuk orang yang membaca kitab dan membaca Al-Quran dengan baik
kita juga memohon agar Allah menjadikan kita orang yang faham Al-Quran dan mengamalkannya
Dialah yang berhak melakukannya dan mampu untuk mewujudkannya
shalawat, salam dan keberkahan untuk Nabi, dan untuk keluarganya, dan para sahabatnya.