Tip:
Highlight text to annotate it
X
Kami menemukan macan tutul jantan
jauh ditepi rawa sedang memperhatikan sekawanan impala
dan satu Waterbuck jantan.
Dia jelas-jelas tertarik kepada mereka,
bergerak perlahan sambil mengendap-endap direrumputan,
tapi posisinya sama sekali tidak bagus.
Meskipun impala tidak menyadari kehadirannya,
dia tidak dalam posisi yang bagus untuk berburu.
Tidak lama kemudian
dia menyerah dan kembali ke Pulau Pohon Mati.
Berada dekat Pulau Pohon Mati itu, dia mulai berperilaku agak aneh,
mengerang dan membuat tanda dari bau,
tidak lama sebelum kita menyadari apa maksud dari erangannya itu.
Seekor macan tutul betina keluar dari rumput
dan bergabung denganya diatas pohon.
Sang betina mulai mengganggu sang jantan.
Tampak agresif sekali
dan terlihat lebih dominan sang betina.
Ini khas bagi macan tutul dalam setiap setengah jam perkawinan pertama mereka.
Anda bisa melihat sang betina terus datang dan mengganggu sang jantan
dan menyerahkan dirinya kepadanya.
Sungguh menakjubkan.
Keesokan harinya kami menemukan mereka diseberang Pohon Mati dekat Pulau Savuti.
Pasangan itu duduk diatas pohon lapani yang terbuka dan berukuran besar.
Sekali lagi sang betina itu menghampirinya
dan duduk didepannya.
Kehadiran kami di sana benar-benar tidak berdampak.
Perilaku yang sangat menakjubkan untuk disaksikan.
Tapi cabang pohon itu tampaknya tidak cukup bagus untuk berkopulasi.
Tak lama kemudian mereka berdua turun.
Kebanyakan kucing mempunya *** yang bergerigi dan itu menyakitkan bagi sang betina
Dia mundur ke area yang lebih terbuka dekat kanal.
Lama kemudian baru kami lihat mereka melakukan prosesi perkawinan untuk terakhir kalinya
dekat rumput miskantus yang tebal.
Ini benar-benar perkawinan yang seru dan agresif,
dan lagi-lagi didominasi oleh sang betina.
Dia tetap berbaring diatas rerumputan itu
setelah melakukan tugasnya, sang jantan naik kegundukan Timuck, lalu tidur.