Tip:
Highlight text to annotate it
X
Translator: Sanni Manta Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja
Hai.
(Tertawa)
Saya melakukannya karena dua alasan.
Pertama, saya mau memberi Anda
kesan pertama yang baik.
Tapi alasan utama saya melakukannya adalah
itulah yang terjadi pada saya ketika saya dipaksa
memakai mikrofon menjijikkan Lady Gaga.
(Tertawa)
Saya terbiasa memakai mikrofon statis.
Lebih bijaksana untuk berbicara ke khalayak ramai.
(Tertawa)
Tapi jika benda ini dijepit di kepala saya, dan terjadi sesuatu.
Saya menjadi menjijikkan.
(Tertawa) Jadi maafkan saya.
Dan sekarang saya sudah lari dari topik.
(Tertawa)
Hadirin sekalian,
Saya mengabdikan 25 tahun kehidupan saya
untuk mendesain buku.
"Ya, BUKU. Anda tahu, sejilid kertas yang ada tintanya.
Anda tidak dapat mematikannya dengan saklar.
Beritahu anak-anak Anda."
Awalnya, semua terjadi karena sedikit kesalahan,
seperti penisilin. (Tertawa)
Sebenarnya apa yang saya mau
adalah menjadi seorang desainer grafis
di sebuah firma desain besar di New York.
Tapi ketika saya sampai di sana,
pada musim gugur 1986, dan banyak sekali diwawancarai,
saya menemukan bahwa yang mereka tawarkan
adalah menjadi Asisten Pengarah Seni di Alfred A. Knopf,
sebuah penerbit buku.
Waktu itu saya bodoh,
tapi tidak terlalu bodoh sampai menolak tawaran tadi.
Saya hanya tidak tahu
apa yang akan saya masuki,
waktu itu saya sangat beruntung.
Tidak lama, saya baru mengerti pekerjaan saya waktu itu.
Pekerjaan saya adalah untuk bertanya:
"Seperti apa cerita yang tertulis di buku ini?"
Karena itulah Knopf.
Itulah pabrik cerita, salah satu yang terbaik di dunia.
Kami membawa cerita kepada masyarakat.
Cerita bisa menjadi apa saja,
dan beberapa diantaranya nyata.
Tapi semua cerita itu punya satu kesamaan:
Semuanya harus digambarkan dengan sesuatu.
Semuanya memerlukan wajah.
Mengapa? Untuk memberikan Anda kesan pertama
akan apa yang akan Anda masuki.
Desainer buku memberikan bentuk kepada isi,
tapi juga
secara hati-hati mengatur keseimbangan antara keduanya.
Lalu, hari pertama
pelatihan desain grafis di Universitas Negeri Pennsylvania,
sang guru, Lanny Sommese, masuk ke dalam kelas
dan menggambar sebuah apel di papan tulis,
dan menulis kata "Apel" di bawahnya,
dan dia berkata, "Baik. Pelajaran pertama. Dengar."
Dia menutupi gambar tadi, dan berkata,
"Kamu dapat berkata ini," kemudian dia menutupi kata tadi,
"atau menunjukkan ini.
Tapi jangan lakukan ini."
Karena itu berarti memperlakukan penonton layaknya orang bodoh.
(Tertawa)
Dan mereka pantas mendapat yang lebih baik.
Kemudian,
saya bisa mempraktekkan teori ini
kepada dua buku yang saya kerjakan untuk Knopf.
Yang pertama adalah Riwayat Katharine Hepburn,
dan yang kedua adalah biografi Marlene Dietrich.
Buku tentang Hepburn
ditulis dengan gaya sangat konvensional,
seperti dia duduk di depan meja, menyampaikan semuanya kepada Anda.
Buku Dietrich adalah sebuah pengamatan
yang dilakukan putrinya; sebuah biografi.
Jadi, cerita Hepburn adalah kata-kata
dan cerita Dietrich adalah gambar, kemudian kami kerjakan.
Ini dia.
Isi dan bentuk murni, saling berdampingan.
Jangan bertengkar.
"Apakah Jurrasic Park itu?"
Lalu, apa ceritanya?
Seseorang
mereka ulang dinosaurus
dengan mengekstrak DNA
dari fosil prasejarah batu amber
Jenius!
(Tertawa)
Sekarang, untungnya,
saya tinggal dan bekerja di New York
di mana ada banyak dinosaurus.
(Tertawa)
Jadi,
saya pergi ke Museum Sejarah Nasional,
dan melihat tulang-tulang, lalu ke toko cindera mata,
dan membeli sebuah buku.
Dan saya pribadi tertarik dengan halaman buku ini,
secara khusus pada sudut bawah kanan.
Lalu saya ambil diagram ini,
dan saya letakkan di mesin fotokopi,
(Tertawa)
dan saya mengambil kertas jiplak,
dan merekatkannya di mesin fotokopi
dengan selotip Scotch -- hentikan saya jika terlalu cepat --
(Tertawa)
kemudian saya mengambil pulpen Rapidograph --
jelaskan apa itu kepada kaum muda --
(Tertawa)
dan saya mulai merekonstruksi dinosaurusnya.
Saya tidak tahu apa yang sedang saya kerjakan,
Saya tidak tahu kemana arah saya,
tapi pada satu titik, saya berhenti --
ketika menyadari jika diteruskan, saya akan terlalu jauh.
Dan akhirnya saya mendapat adalah representasi grafis
dari kita semua yang melihat binatang ini menjadi kenyataan.
Kita berada di tengah proses.
Dan kemudian saya letakkan tipografi di sana.
Sangat mendasar,
sedikit sugestif untuk plang taman.
(Tertawa)
Semua orang menyukainya,
sehingga gambar itu diteruskan kepada penulis.
Bahkan setelah itu,
Michael berada di paling depan.
"Michael Crichton mengirimkan faks:"
"Wow! Jaket yang Fantastis!"
(Tertawa) (Tepuk tangan)
Sangat lega melihatnya keluar dari mesin faks.
(Tertawa)
Saya merindukan Michael.
Dan saya yakin, seseorang dari MCA Universal
menelepon departemen legal kami untuk mengetahui
apakah mereka bisa membeli paten gambar itu,
kalau mereka membutuhkannya nanti.
Akhirnya, mereka menggunakan itu.
(Tertawa) (Tepuk tangan)
Dan saya senang sekali.
Kita semua tahu, itu adalah film yang luar biasa,
dan sangat menarik untuk menyaksikannya
keluar ke peradaban dan menjadi fenomena
dan melihat semua permutasi yang berbeda-beda mengenai hal itu.
Tapi, beberapa waktu yang lalu,
saya mendapat ide dari Web.
Bukan, itu bukan saya.
Tapi siapapun dia,
saya terus membayangkan mereka bangun pada suatu hari
dan berkata "Oh Tuhan, kemarin tato itu tidak ada di sana. Oooooohh!
Saya terbuang."
(Tertawa)
Tapi jika Anda berpikir tentang hal itu, dari kepala saya
ke tangan saya, ke kakinya.
(Tertawa)
Itu adalah sebuah tanggung jawab.
Dan itu adalah tanggung jawab yang tidak saya remehkan.
Tanggung jawab seorang desainer buku itu tiga kali lipat:
kepada pembaca, penerbit, dan paling besar, kepada penulisnya.
Saya mau Anda untuk melihat buku milik penulis
dan berkata, "Wow! Saya harus membacanya."
David Sedaris adalah salah seorang penulis favorit saya,
dan judul esai
di koleksi ini adalah tentang perjalanannya ke masyarakat kaum nudis.
Dan alasan dia pergi ke sana karena
dia memiliki gambaran buruk mengenai tubuhnya sendiri,
dan dia mau mencari tahu penyebabnya.
Bagi saya, ini hanya sebuah alasan untuk mendesain sebuah buku
yang membolehkan Anda membuka celana.
Tetapi ketika melakukannya,
Anda tidak mendapatkan apa yang Anda bayangkan.
Anda mendapatkan sesuatu yang lebih mendalam.
Dan David sangat suka desain ini
karena waktu penandatanganan buku, yang banyak dia lakukan,
adalah mengambil spidol ajaibnya dan melakukan ini.
(Tertawa)
Halo!
(Tertawa)
Augusten Burroughs menulis sebuah riwayat hidup
berjudul ["Dry"], kisah tentang masa hidupnya di panti rehabilitasi.
Saat berusia 20-an, dia seorang jagoan eksekutif periklanan.
dan seperti yang dikatakan Mad Men, dia pecandu berat alkohol.
Dia tidak merasa demikian,
tapi para rekan kerjanya ikut campur tangan dan berkata,
"Kamu akan masuk ke panti rehabilitasi, atau kamu akan dipecat dan mati."
Bagi saya, hal seperti ini biasanya diatasi dengan solusi tipografi,
yang saya sebut lawan daripada Type 101.
Apa maksudnya?
Biasanya dalam hari pertama Pengenalan Tipografi,
Anda akan mendapat tugas, pilihlah sebuah kata
dan buat itu seakan-akan itu menunjukkan kata itu. Jadi, itu Type 101, benar?
Sangat mudah.
Ini akan berlawanan dengan itu.
Saya mau buku ini seperti membohongi Anda,
terlihat putus asa dan tanpa harapan, layaknya seorang alkoholik.
Jawabannya adalah benda paling rendah teknologi yang bisa Anda bayangkan.
Saya atur tipenya, kemudian saya cetak dengan printer Epson
menggunakan tinta tidak tahan air, tempel di dinding
dan siram dengan seember air. Presto!
Kemudian kami pergi ke percetakan,
printernya melapisi spot gloss di tinta tadi
dan itu terlihat betul-betul seperti mengalir.
Tidak lama setelah itu keliar, Augusten tertahan di sebuah bandara
dan kemudian menyelinap ke sebuah toko buku
memata-matai siapa yang membeli bukunya.
Dan seorang perempuan datang mendapati buku itu,
dan memincingkan mata, kemudian membawanya ke kasir,
dan dia berkata kepada pelayan kasirnya, "Buku ini rusak."
(Tertawa)
Kemudian pelayan itu berkata, "Saya tahu, tapi dari sananya memang begitu."
(Tertawa)
Itu baru namanya hasil percetakan yang bagus.
Sebuah sampul buku
adalah sebuah penyulingan.
Sebuah haiku (puisi Jepang)
dari ceritanya.
Cerita yang satu ini
karya Osama Tezuka
mengenai kehidupan kepahlawanan Sang Buddha
semuanya ada delapan jilid. Tapi yang menarik,
ketika semuanya ada di rak buku Anda, Anda mendapati
kehidupan Buddha, dari masa ke masa.
Semua solusi ini
bersumber dari tulisan yang ada di dalam buku,
tapi ketika seorang desainer membaca tulisannya,
dia harus menjadi seorang penafsir
dan penterjemah.
Cerita ini benar-benar sebuah teka-teki.
Seperti inilah ceritanya.
"Tipu muslihat dan pembunuhan di antara pelukis-pelukis Ottoman di abad ke-16."
(Tertawa)
Baiklah, saya mendapat koleksi lukisan-lukisan
dan saya lihat, kemudian saya mendekonstruksi
dan menyusun ulang semuanya.
Jadi, inilah desainnya.
Ini bagian depan, bagian punggung, dan itu datar.
Tapi cerita sebenarnya dimulai ketika Anda membungkusnya dalam sebuah buku dan meletakkannya di rak.
Ahh! Kita mulai menjumpainya,
pencinta clandestine. Mari kita wujudkan mereka.
Huhh! Mereka ketahuan oleh sultan.
Dia tidak akan senang.
Huhh! Dan sekarang sultan dalam bahaya.
Dan sekarang, kita harus membukanya
untuk mengetahui apa yang akan terjadi.
Coba mainkan di Kindle.
(Tertawa)
Jangan memancing saya.
Serius.
Sangat banyak yang diperoleh dari eBooks:
kemudahan, kenyamanan, portabilitas.
Tapi ada sesuatu yang hilang: tradisi,
sebuah perasaan sensual, kenyamanan akan sesuatu --
sedikit bagian dari kemanusiaan.
Apakah Anda tahu apa yang biasa dilakukan John Updike
hal pertama yang dilakukan ketika dia mengambil
salah satu bukunya dari Alfred A. Knopf?
Dia akan mencium baunya.
Kemudian dia mengusap lembarannya,
tinta yang tajam, dan potongan ujung kertas-kertasnya.
Selama bertahun-tahun, banyak buku, dia tidak pernah lelah untuk itu.
Sekarang, saya sepenuhnya memakai iPad,
tapi percayalah -- tak berguna jika mencium baunya.
(Tertawa)
Sekarang orang-orang Apple mengirim pesan,
"Mengembangkan plug-in penghasil bau badan."
(Tertawa)
Dan cerita terakhir yang akan saya sampaikan adalah sebuah cerita bagus.
Seorang wanita
bernama Aomame pada 1984 di Jepang,
berjalan menuruni sebuah tangga spiral
turun dari sebuah jalan layang. Ketika dia sampai di bawah,
secara tiba-tiba, dia merasa
dia memasuki sebuah realitas baru
yang hanya berbeda sedikit dari apa yang dia baru saja tinggalkan,
sangat mirip, tapi berbeda.
Dan kemudian, kami berbicara mengenai keberadaan dimensi paralel,
semacam jaket buku dan buku yang ia lindungi.
Jadi bagaimana kami memunculkan hal ini?
Kami kembali ke Hepburn and Dietrich, tapi sekarang kami sudah bergabung.
Jadi kami berbicara tentang dimensi berbeda, lembaran kertas berbeda.
Ini ada di atas selembar membran semi-transparan.
Inilah salah satu bagian dari bentuk dan isinya.
Ketika berada di atas papan kertas,
yang merupakan kebalikannya, itu akan membentuk ini.
Jadi walaupun Anda tidak mengetahui apa-apa mengenai buku ini,
Anda dipaksa untuk membayangkan seseorang
menjangkang dua dimensi keadaan.
Obyek itu sendiri mengundang eksplorasi
interaksi, pertimbangan
dan sentuhan.
Ini menjadi debut kedua
dalam daftar Penjualan Terbaik New York Times.
Ini belum pernah terjadi,
baik bagi kami, penerbit, dan juga penulisnya.
Kami berbicara tentang sebuah buku 900 halaman
yang sangat aneh dan juga menarik,
dan menampilkan adegan klimaks
dimana segerombol orang-orang kerdil
menyembur keluar dari mulut seorang perempuan
dan menyebabkan seorang German Shepherd meletus.
(Tertawa)
Bukan Jackie Collins.
Empat belas minggu dalam daftar Penjualan Terbaik,
delapan cetakan, dan masih kuat.
Jadi walaupun kami suka menerbitkan sebagai sebuah seni,
kami juga paham betul itu juga adalah sebuah bisnis,
dan jika kami mengerjakan dengan benar, dan sedikit beruntung,
seni hebat itu bisa menjadi bisnis hebat.
Jadi itu adalah kisah saya. Bersambung.
Seperti apa itu?
Ya. Itu bisa, itu memang, dan itu akan,
tapi untuk desainer buku ini,
pembaca buku yang baik,
pendengar setia,
penulis catatan kecil di ujung kertas,
pencium aroma tinta,
ceritanya seperti ini.
Terima kasih.
(Tepuk Tangan)