Tip:
Highlight text to annotate it
X
Aku mabuukk.
Eh?
- Kim Min-woo! - Ngapain?
Sendiri?
Hyun-seung di rumah Ji-won.
Jun-mo tidur.
Kau habiskan semua sendiri?
Ada apa?
Tak apa.
Ah… tidak!
Aku ada masalah.
Apa?
Itu…
Belakangan, ada yang menyita perhatianku.
Sekitar 2 pria.
Love Playlist Season 2 EP 1 Cerita Jae-in
Satunya…
Orang yang kau kenal.
Lee Hyun-seung
Tepat. Hyun-seung yang itu.
Adm. Bisnis ’16.
Teman baik kau dan aku.
Lalu
Pacarnya Ji-won angkatan 17.
Hyun-seung kenapa?
Lee Hyun-seung. Aku ingin bilang sesuatu.
Aku menyukaimu.
Han Jae-in.
Maaf.
Aku pernah suka Hyun-seung.
Tak tau, kan?
Tak tau? Tau semua kok.
Tapi parahnya.
Setelah aku bilang… Dia langsung menolakku.
Parah, kan?
Serius?
Itu pun langsung tau.
Karena belakangan, kalian begitu canggung.
Kelihatan kok.
Dengannya sudah selesai?
Sudah ditolak. Perasaan jadi ringan sih.
Masih tak nyaman.
Semua akan baik lagi.
Mungkin kah?
Kalau masih baper,
Cepatlah cari pacar juga.
Yaaa.
Tapi masalah aslinya itu yang ini.
Sekarang, aku coba muncul dengan muka baru.
Kak.
Lebih muda setahun. Teknik kimia ’17.
Namanya Kang Yoon.
Maksudku sebenarnya. Dia memang hangat.
Tapi dia,
Tolong berikan nomormu.
Baru ketemu, langsung minta nomor.
Eh, duluan saja.
Kak!
Kenapa?
Hari ini tak ada kelas ya?
Iya, kau tak ada kelas?
Aku mau bolos juga.
Seterusnya tiap bertemu.
Kak.
Kau datang?
Yang lain?
Sebentar lagi sampai.
Tapi, ada saatnya dia seperti menyukaiku.
Halo, Yoon!
Ketemu nanti ya!
Kadang juga seperti memang dia anak yang sopan.
Terima kasih.
Kak.
Yoon, mau kemana?
Apa hanya kepadaku saja,
Atau memang baik ke semua. Aku sungguh tak tau.
Presentasi ku harus lancar nih.
Pasti bagus kok.
Btw, kau ada ikut klub?
Ada, klub musik!
Wah, bagus..
Apa? Musiknya?
Bukan. Kau.
Oh, iya!
Kadang jawabnya ambigu. Aku jadi salting.
Itu bercanda atau bukan. Tak bisa ku bedakan.
Dengar ga?
Dengar.
- Aku harus gimana? - Apanya?
Gimana pun aku suka, Apa coba dulu?
Ah, tidak.
Kalau bilang lagi, Bakal ditolak ga sih?
Kalau menurut laki-laki gimana?
Apa dia benar suka padaku?
Hah?
Hei!
Ntah, pikir sendiri.
Kan sudah ku dengar. Apa harus beri solusi juga?
Hidup saja sudah sibuk.
Aku yang tolol bertanya padamu.
Sudahlah, kau tak ada masalah?
Bilanglah, akan ku dengar.
Tidak ada.
Sebenarnya aku juga ada.
Hei, jangan begitu.
Kau tak ada suka seseorang?
Tak ada.
Ada seorang gadis yang menyita perhatianku juga.
Bentar deh.
Tiap hari kau dengar keluh ku.
Ku bilang aku mabuk, Kau juga datang.
Hell!
Kau tak mungkin menyukaiku, kan?
Kau gila?
Iya, Han Jae-in.
Aku menyukaimu.
Aku bilang begini malah jadi lucu, kan?
Hei! Apa karena dia bilang kau baik lalu kau jadi GR?
Kau tak waras?
Aku waras, kan?
Tapi semasa hidup dimintai nomor oleh lelaki lembut,
Begini, tidak kah disebut hidup yang berhasil?
Tapi kau pun telah mencoba, kan.
Sepertinya kali ini Timing ku telat lagi.
Begitu lah.
Nikmatilah saat bahagia!
Han Jae-in.
Aku harus apa baiknya?
Suka padamu?
Atau jangan?
Kebanyakan konsultasi cinta itu
Kebanyakan konsultasi cinta itu ‘Retoris’
Ayo.
Kak!
Kau tak apa?
Apa kau banyak minum?
Selamat malam.
Aku…
Kak Jae-in mengirimku ini.
Yoon : Kak, sedang apa? Jae-in : Aku laaghii muinumm
Tapi Han Jae-in.
Kalau dia benar menyukaimu.
Kau bagaimana?
Apa kau juga akan suka dia?