Tip:
Highlight text to annotate it
X
(Sarkasz)
Kita hujam hitam langitan angkara
dengan aksara, sengkarut silabel dan mantra
bahwa nyawa bukanlah sajian pusara
dalam keabadian nihil berpusar pada samsara
Dada yang lebih Dali dari budaya Rosada
kita berbagi serpihan dunia yang berdusta di antara
antrian hidup yang sibuk mencari motif
kepalan membaku dan slogan berkubang stereotip
ekstasi progresif gurita alternatif ekonomi
hidup yang sesulit memilah mana inudstri mana sodomi
ayunan baton satuan batalyon panoptikon
yang bersujud sebelum afta dan berwujud menyerupai kanon
menulis Das Kapital di ladang candu hegemoni
residu radikal gulan yang berkoar kontra-revolusi
sebasi solusi dua perkakas lawas yang mereka silang
dan perangkap wacana anarki kejenuhan para hulubalang
Dan kita lalui hari tegak menantang kutukan
merebut matahari dari para pemangsa ketakutan
iblis dan tuhan berdesak dalam satu bungkusan
mereduksi fabel karena label menjadi tuntutan
bersumpah mematikan hidup bernafas kematian
lahirkan harapan di ambang neraka kepastian
menghirup kemunafikan agar nafas ini bertaring
menjadi oposan yang bosan dengan budaya tanding
pasca manajemen pengendalian *** layaknya Thukul
yang melenyapkan Bimo dalam kebebasan berkumpul
ruang yang sarat dengan hasrat berkarat
dan mimpi yang tak henti tentang dunia tanpa angkatan darat
kita bermalam di parit luka tusukan khianat
rasa sakit yang kita rakit menjadi sangkala kiamat
kita tak butuh sayap malaikat
dalam perlawanan yang tak berharap pembalasan akhirat.
(Morgue Vanguard)
Hymne penghitam langit dan prosa tanpa para tuhan amatiran
melacak balik jejak jauh ke ujung ingatan
surga emperan, neraka pelesetan
hidup di tengah kota yang berada di tangan korporat dan preman
angkasa sebelah selatan cihampelas sembilandelapan
kala hardcore adalah kudapan, kala waktu berlubang
berhutang pada era circle-pit, bertabrakan
kala dihadapan moncong senjata kita berdekapan
Agnostic Front, Sick of it All, Rykers berkelebatan
memutar Judge, Snapcase, One King Down di parkiran
berdansa pada All Stupid dan Take A Stand, berkeliaran
merilis debut Full of Hate di tahun rilis novel Saman
besar bersama rekaman Puppen, kami ingat di zaman
menulis memoar perang serupa fanzine pada lembaran
fotokopi, anatomi hardcore kami analogi:
makan tidak makan, esok gigs harus tetap jalan
minum terus minum, besok kita perang di perempatan
waktu tak pernah berhenti atau mundur ke belakang
hidup hanya sekali, tak pernah ada jalan pulang
injak gas pedal metal, Cihampelas Sembilan Delapan
Memory still remains, We'll never forget ya'll muthafuckas
Authority, where ya at. Soldier Fight, where ya at
Jeruji, Cool Case, Keparat, where ya at
United Youth, Haircuts
Second Face, Savor Of Filth, where ya at homeboys
Injected, Decay, Undercontrol, Rotten to the Core
Can't forget Instalasi Mati, Epidemic,
Ignorance, Turtles Jr, where ya at
can't forget all Ujung Berung Rebel posses,
Burgerkill, R.I.P Scumbag
R.I.P Sahala, kami akan selalu ingat No Complain.
Cihampelas 98, 2012 kami masih tegak berdiri.