Tip:
Highlight text to annotate it
X
"Anda Bisa Memahami Alkitab" bersama Dr Bob Utley
Pelajaran Alkitab Hari Ini: Roma 6:15-23
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: www.freebiblecommentary.org
Kita telah melihat sekarang, minggu lalu dan minggu ini,
pada hubungan orang Kristen dengan dosa, dalam Roma pasal 7,
hubungan orang Kristen dengan hukum.
Nah, minggu lalu mudah-mudahan sdh saya tunjukkan dasar pemikirannya
yang dengannya Paulus mengembangkan pikirannya.
Roma 6 terbagi, saya pikir, menjadi dua pertanyaan retoris,
dan pertanyaan-pertanyaan ini diarah- kan pada para penentang andaian.
Kita menyebutnya "diatribe," dan Paulus akan menjawab, saya yakin,
beberapa hal yang telah dikatakan orang kepadanya:
setelah ia berkhotbah tentang tema pembenaran oleh iman
sebagai karunia Allah melalui Kristus ini.
Dan ada beberapa keberatan terhadapnya,
Jadi Paulus menempatkan keberatan-keberatan tersebut
ke dalam bentuk sebuah kuesioner andaian
dalam Roma 6:1 dan 6:15.
Saya ingin mencoba untuk membuka pertanyaan itu sebentar lagi.
Minggu lalu saya katakan pada Anda bahwa pada dasarnya 1 sampai 14
berurusan dengan kemerdekaan kita dari sifat lama,
bahwa kita tidak harus berbuat dosa lagi,
bahwa Yesus telah membuat tidak berlaku pengaruh ke-Adam-an
yang memaksa kita utk memberontak, Haleluya.
Dan sekarang dalam ayat 15 pertanyaan lain yang terkait tiba.
Saya ingin menunjukkan pada Anda apa yang saya lakukan,
sehingga Anda dapat memeriksa apa yang saya lakukan
untuk memastikan saya tdk memimpin Anda ke beberapa teologia pribadi.
Tuhan, tolong saya.
Saya tidak pernah, tak pernah ingin melakukan hal itu.
Di ayat 1, saya ingin mengingatkan bhw itu ialah bentuk kata kerja present.
"Haruskah kita terus berbuat dosa, untuk tinggal dengan dosa,
untuk terus menerus merangkul dosa?"
Dan itu sangat penting untuk menunjukkan
bahwa kita sedang berbicara tentang cara hidup.
Tapi dalam ayat 15 ada pertanyaan yang berbeda.
Sekarang, terjemahan Williams saya, yg saya gunakan ketika saya mengajar,
dan terjemahan Phillips dari Alkitab
keduanya menerjemahkan kalimat dari ayat 15 tersebut
sebagai suatu bentuk kata kerja present.
Haruskah kita terus berbuat dosa?"
Sekarang, itu bukanlah suatu terjemahan yang baik.
Itu bukanlah yang dikatakan oleh tata bahasa dari teks ini.
Ini adalah sebuah bentuk kata kerja aorist
yang berbicara tentang tindakan yang telah selesai biasanya di masa lalu.
Sekarang, King James adalah terjemahan yang jauh lebih akurat.
NIV adalah terjemahan yang jauh lebih akurat .
ASV, sangat baik.
"Akankah kita berbuat dosa?" Seka- rang, itu bukan, "terus berbuat dosa."
Bukanlah sifat dosa yang sedang kita hadapi.
Kita sedang berhadapan sekarang dengan tindakan individual dosa.
Sekarang, saya pikir kita semua akan setuju
bahwa setelah kita diselamatkan kita terus berbuat dosa.
Sekarang, saya pikir kita telah membuat suatu pandangan tentang itu
yang tidak kita lihat
yang meskipun itu mungkin adalah pengalaman umat manusia,
Roma pasal 7,
bahwa tidak ada ketentuan yang dibuat dalam kemurahan Allah
bagi anak-anak Tuhan untuk menjadi budak dosa
atau budak dosa-dosa.
Tidak, begitu kita menyadari bahwa kita bebas dari penguasaan dosa atas kita,
sifat lama, endemik kita di mana kita tidak punya pilihan selain berdosa,
Saya ingin mengatakan kepada Anda
kita tidaklah juga bebas untuk punya waktu libur dari perilaku buruk.
tidaklah juga tepat
bagi orang Kristen untuk berbuat dosa di beberapa bidang.
Ini adalah suatu cita-cita yang sangat tinggi.
Kita merasa sangat tidak nyaman dengan itu,
tapi, tolong, saya ingin bersikap adil terhadap pemikiran Paulus.
Saya akan berurusan dengan masalah dosa dalam kehidupan orang Kristen
yang kita semua alami ketika saya sampai di pasal 7,
tapi pasal 6 adalah idealnya.
Pasal 6 adalah kekuatan Allah yang telah melepaskan kita dari dosa.
Kita berdosa karena kita ingin berbuat dosa.
Sekarang itulah dasarnya. Jadi mari kita lihat lagi.
"Apa yang harus kita simpulkan?" - Pergilah ke terjemahan Williams
"Haruskah kita berbuat dosa, karena kita tidak hidup sebagai budak hukum
tetapi sebagai hamba dari kasih karunia Allah?"
Dgn kata lain, haruskah kita mengambil keuntungan dari kasih karunia Allah?
Apakah oke berdosa sedikit saja, pak pendeta?
Tidak, tidak, tidak oke.
Dosa adalah suatu masalah dalam kehidupan orang Kristen.
Anda bisa saja merasionalisasikannya. Anda bisa saja mengulturisasikannya.
Anda bisa menyangkalnya, tapi mem- berontak thd kehendak Allah yg dikenal
adalah suatu masalah bagi orang Kristen.
Itulah yang akan kita bicarakan hari ini.
Sekarang, Paulus mengakhiri pertanyaan yang pertama ini
dengan cara yang sama ia mengakhiri pertanyaan terakhir dalam ayat 1,
dan itu dengan bentuk optative yang langka ini, "me genoito."
Ini diterjemahkan oleh King James, "Amit-amit, jangan sampai terjadi."
Itu senyatanya berarti, "Semoga ini tak pernah terjadi dlm keadaan apapun."
Semoga kita tidak menyalah-mengerti- kan masalah dosa ini dalam hidup kita.
Ayat 16, "Tak tahukah Anda
"bahwa ketika Anda terbiasa menawar- kan diri Anda kepada siapa saja
"untuk taat kepadanya
"Anda adalah budak dari orang yang biasa Anda patuhi tersebut,
"apakah itu perbudakan kepada dosa yang akhirnya adalah kematian
atau ketaatan yang akhirnya adalah melakukan yang benar."
Sekarang, yg pd dasarnya Paulus laku- kan ialah menyimpulkan kebenaran.
Paulus akan berkata, saya pikir, dalam istilah yang agak hitam dan putih,
istilah yang sangat kontras,
tidak berurusan dengan warna abu-abu dari pengalaman kita
tetapi dalam kenyataan yang senyatanya, ia akan mengatakan ini,
"Kamu melayani satu dari dua tuan.
"Kamu melayani yang jahat,
dan kehidupan Anda mengambil karakteristik keluarga dari si jahat itu" -
Yang dapat dicontohkan dalam buah dari Galatia 5:19-21,
buah dari dunia, yang merupakan pertikaian dan perselisihan
dan nafsu dan kemabukan dan kemarahan dan iri hati dan seterusnya-
"Atau hidup Anda dikendalikan dan didominasi oleh Allah,
dan Anda mengambil karakteristik keluarga dari Allah,"
yang adalah juga buah-buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kebaikan, kelemahlembut- an, penguasaan diri, Gal. 5:22-23
Sekarang, kita akan dan melayani satu dari dua kekuatan adi kodrati ini,
dan yang mana yang Anda tahu Anda layani
itulah yang akan dicerminkan kehidupan Anda.
Ayat 17, "Tapi syukur pada Allah bahwa meskipun Anda" -
Dan lihat terjemahan Anda. Apa Anda melihat kata "dulu ada/adalah" di sana?
Dalam bahasa Inggris kita memakainya untuk sesuatu yang terjadi di masa lalu
tapi sekarang berubah, persis seperti bahasa Yunani menggunakannya,
yaitu tindakan berkelanjutan di masa lalu.
"Kamu adalah budak dosa." Tidak ada pertanyaan.
"Akibat Adam" -
Kita lihat di Roma 5:12 dan berikutnya -
"Kita semua dulu adalah budak dosa."
Kita lahir sebagai hamba dosa .
Kita berdosa karena kita adalah orang berdosa. Memang sudah begitulah.
Kita dulu adalah hamba dosa, tapi kini telah dibebaskan utk melayani Tuhan.
Anda lihat, yang saya takuti apa yang terjadi ialah bhw dlm kehidupan Kristen
kita berkata, "Ah, aku bebas dari kendali iblis.
Aku telah dibebaskan dr dosa. Kini bisa kulakukan apa yg ingin kulakukan."
Salah.
Kita bebas dari kejahatan untuk melayani Tuhan.
Boleh saya mengatakannya lagi?
Kita bebas dari kejahatan untuk melayani Tuhan.
Kita akan melayani sesuatu di samping diri kita sendiri.
Anda mungkin berpikir Anda melayani diri sendiri,
tetapi hidup Anda akan mengambil karakteristik
dari satu atau dua dari kekuatan supranatural tersebut
dengan mana dunia kita ditembus dan dipengaruhi.
"Kamu dulu adalah budak dosa, tetapi kamu sudah menjadi" -
Atau Anda "adalah," bentuk aorist, status baru, lengkap, manusia baru.
Kamu sudah mati, dan sekarang kamu hidup.
Manusia lama, manusia baru. Ciptaan lama, ciptaan baru, Rom 6:6.
Dari kegelapan, ke dalam terang.
"Kamu adalah," Anda menjadi, "taat dari hati Anda
kepada bentuk pengajaran itu yang didalamnya Anda telah diajar."
Sekarang, saya punya beberapa hal yg memotivasi saya ketika berkhotbah,
dan itu selalu berupa suatu masalah
karena itu adalah prasuposisi saya,
dan Anda tidak suka Alkitab
didominasi oleh prasuposisi Anda.
Pertama kalinya saya memeriksanya - saya kira itu tercermin di catatan Anda-
Ada sebagian dari diri saya yang sangat bersifat penginjil.
Sebagian dari diri saya percaya bahwa orang terhilang tanpa Kristus
dan bahwa mandat Allah bagi gereja-Nya adalah penginjilan,
dan setiap kali saya mendengar suatu hal tentang menanggapi Allah,
pikiran saya secara otomatis berjalan menuju kearah penginjilan.
Sekarang, dalam catatan asli saya
Saya catat ini melibatkan iman dan pertobatan,
dan saya menyebutkan semua ayat tersebut,
Markus 1:15, Kisah 3:16 dan 19, Kisah 20, 21,
karena itu berbicara tentang mempercayai Kristus,
tapi semakin saya memikirkan hal ini, semakin saya mempelajarinya,
itu tidak berbicara tentang menjadi seorang Kristen.
Orang-orang ini adalah orang Kristen.
Mereka telah menjadi Kristen kembali dalam pasal 4
jika Anda mengikuti argumentasinya.
Mereka diselamatkan oleh iman, kan? Melalui karya Kristus.
Paulus menulis kepada orang percaya.
Hal ini tidak dapat merujuk pada pesan Injil yang mereka terima.
Lalu apa itu?
Ini pasti adalah ajaran- ajaran Yesus tentang gaya hidup.
Ketakutan besar saya, dan Anda sudah mendengar saya berkata berkali-kali,
dan anda berkata, "Berapa kali Anda akan mengatakan hal itu?"
Banyak kali, karena saya pikir kita tidak mengetahuinya,
dan saya pikir kita tidaklah seimbang.
Dalam kasih kita untuk penginjilan,
dalam keinginan kita untuk membawa orang kepada Kristus,
kita telah menyajikan Injil Yesus dalam istilah-istilah ini,
"Hanya Percaya saja. Percaya saja.
Ini adalah pemberian gratis.
Datang saja menerimanya, dan hidup Anda selamanya akan jadi milik Allah."
Sekarang, ada kebenaran di situ, dan kita semua percaya bhw keselamatan
datang dalam respon awal terhadap rayuan Roh Allah
dan iman dan pertobatan di bagian kita.
Tapi saya serahkan ke Anda bahwa ada suatu akibat wajar yg se Alkitabiah,
sama-sama dimandatkan, sepenting kepercayaan,
dan itu adalah hal ini, bahwa bukan saja pertobatan dan iman
merupakan sesuatu yang kita lakukan untuk memasuki kehidupan Kristen,
tapi pertobatan dan iman
adalah karakteristik dari seluruh kehidupan Kristen.
Kami tidak pernah sampai ke tempat kita berhenti bertobat dan percaya.
Ya, itu dimulai dengan suatu waktu, tapi itu menerbitkan suatu gaya hidup,
dan apa yang kita bicarakan sekarang
adalah gaya hidup pertobatan dan iman,
ajaran etika Yesus dan para rasul
yang disajikan kepada orang-orang Kristen Romawi ini.
Kita tidak berbicara tentang menjadi seorang Kristen lagi.
Kita sedang bicara tentang sekarang bahwa Anda adalah seorang Kristen,
bagaimana kita harus hidup?
Itulah yang kita bicarakan sekarang.
Bagaimana kita harus hidup?
Ijinkan saya lanjutkan sedikit lebih jauh lagi.
Ayat 18, "Dan karena kamu telah dibebaskan dari dosa" -
Ini adalah bentuk aorist itu, passive participle -
"Sekali dan untuk selamanya oleh seorang pelaku dari luar,
kita telah dimerdekakan."
Saya pulang ke rumah, dan istri saya, Peggy berkata, "Bagaimana hasilnya?"
Minggu lalu, saya berkata, "Sayang, saya pikir saya berteriak."
Ada beberapa hal yang seharusnya kita teriakkan,
dan saya pikir bahwa "kita bebas dari dosa"
adalah hal haleluya, amin?
Jadi saya bergurau pada Anda pagi ini, karena
Saya tak bisa mendapat "amin" di kebaktian pagi, kebenaran agung ini.
Saya akan merekrut tiga diakon besar jika Anda tidak mulai "mengamini."
Saya sudah bilang pada Anda.
Kita akan membawa mereka ke sini, mendudukkan mereka di baris depan.
Saya butuh dukungan emosional.
Saya percaya bahwa apa yang sedang kita bicarakan di sini
adalah bahwa kita telah bebas dari kuasa dosa
di alam lama kita, dan kita juga bebas
dari dominasi dosa dalam kehidupan kita.
Saya pikir itulah yg dibicarakan hal ini.
Anda seharusnya melihat ayat 7. Anda seharusnya melihat ayat 22.
Hal yang sama ini dikatakan tiga kali.
Kita bebas dalam Yesus Kristus.
"Bebas dari dosa, dan Anda telah jadi budak dari melakukan yang benar."
Anda lihat, ketika Anda bebas dari memberontak terhadap Allah,
sekarang Anda bebas untuk melayani Allah.
Ayat 19, "Saya berbicara dalam istilah-istilah manusia yg tidak asing."
Sekarang, apa yang sedang Paulus katakan adalah,
"Aku harap aku bisa memberimu suatu analogi yang lebih baik,
"tapi kupikir tidak semua dari kamu bisa memahami,
"jadi aku akan menaruhnya ke dalam istilah-istilah yang sederhana,
"sehingga setiap orang-orang yang percaya di Roma
"tak akan meragukan apa yang kulakukan.
"Jadi aku menaruh teologia ke dalam istilah-istilah yang sangat dikenal,
tapi dengan melakukan itu akan ada beberapa kesalahpahaman."
Tidak ada analogi yang sempurna.
Tak ada analogi dapat memuat semua pokok bahasan, demikian kata Paulus,
"Aku memang akan memakai analogi yg tak sempurna, tapi aku memakainya
"agar kamu dapat menangkap makna dari apa yang kukatakan:
"Karena kelemahan dari sifatmu,
"karena seperti sebelumnya kamu mempersembahkan bagian tubuhmu
"menjadi budak kecemaran, dan kedurhakaan yang terus meningkat,
"jadi sekarang kamu harus sekali dan untuk selamanya
menyerahkannya menjadi budak dari melakukan kebenaran."
Saya pikir kita perlu mendengar Ayat ini lagi.
Saya kira individualisme barat, modern, telah sangat mempengaruhi kita
hingga kita pikir kita memiliki jauh lebih banyak hak daripada sebenarnya
Alkitab menempatkannya dengan singkat dan jelas ketika mengatakan,
"Kamu bukanlah milikmu sendiri. Kamu telah dibeli dengan harga mahal.
Muliakanlah Allah dalam tubuhmu," 1 Kor 6:20.
Sekarang, itu adalah suatu pernyataan yang cukup kuat,
dan saya ingin mengatakan bahwa itu adalah apa yang mencirikan hal ini.
Kami telah dibebaskan dari dosa untuk menjadi hidup bagi Allah,
dan kita perlu menyadari bahwa kita perlu melayani Dia.
Sekarang perhatikan itu mengatakan, "Itu adalah apa yang kita lakukan" -
Saya ada dalam ayat 19 - "Yang membawamu ke pengudusan."
Ini adalah kata "pengudusan" itu.
Minggu lalu saya berbicara tentang bagaimana Rom 6:1-14
mengajarkan apa yang kita sebut pengudusan posisional,
bahwa kita benar, kudus, pantas, disucikan,
kita menjadi orang-orang kudus saat kita percaya Yesus Kristus.
Kita jadi benar karena kebenaran-Nya diperhitungkan pada kita,
dan itu terjadi saat kita percaya.
Tapi ada unsur lain dari pengudusan,
dan bagian kedua dari Roma ini membahas yang lain ini.
Pertama itu bersifat posisional. Yang ini possessional.
Yang pertama berlaku karena siapa kita di dalam Kristus.
Yang kedua ini berlaku karena kita dianjurkan untuk berjalan di dalam Dia,
dan berpikir tentang berapa kali ini terjadi di dalam Alkitab.
Ambil saja Efesus sebagai contoh
"supaya kamu yg telah dipanggil hidup berpadanan dgn panggilan itu," Ef. 4:1
"hiduplah dalam kasih, seperti Kristus Yesus juga tlh mengasihi kamu," Ef. 5:2
1 Yohanes 1:7, "hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang."
Saya ingin berkata bahwa Anda bisa membedakan mana yg Anda layani
melalui kehidupan Anda, Mat 7:15-27.
Sekarang, selamatkanlah aku dari seseorang yang mengatakan,
"Oh, saya mengasihi Yesus," tapi hidup sama sekali tak mencerminkannya.
Sekarang, saudara-saudara, saya katakan pada Anda sesungguhnya.
Anda bisa saja bermain-main dengan pikiran Anda.
Anda bisa saja bermain-main dengan teologia Anda.
Anda bisa saja bermain-main dengan gereja Anda,
tetapi Anda adalah Anda, dan Anda tahu siapa Anda.
Galatia 6 menempatkannya dengan begitu baik dalam ayat 7 dan 8,
"Jangan tertipu. Allah tidak bisa dipermainkan.
"Apa pun yang ditabur orang, itu akan dituainya.
"Dan jika kita menabur dalam daging, dari daging itu akan kita tuai korupsi,
"tetapi jika kita menabur dalam Roh, dari Roh itu akan kita
tuai hidup yang kekal."
Minggu lalu saya bertanya, "Siapa yang memerintah di hidup Anda?" Rom 5:21
Minggu ini saya bertanya, "Apa yang Anda tabur dalam hidup Anda?"
Yang lama, sedikit klise adalah,
"Jika anda diadili karena jadi Kristen,
akankah ada cukup bukti untuk menghukum Anda?"
Itu adalah pertanyaan yang bagus.
Ini berlanjut, saya rasa, dengan sangat, sangat tegas dalam ayat 21
- Pertama, mari kita pergi ke ayat 20 -
"Sebab saat kamu masih hamba dosa,
kamu bebas sejauh perkara melakukan hal yang benar."
Melayani iblis, kehidupan ditandai dengan itu.
Anda tidak punya godaan dari jalan yang lain.
"Buah atau manfaat apa yang Anda peroleh
"dari melakukan hal-hal yang sekarang anda merasa malu itu?
"Tidak ada, karena semua itu berakhir dalam kematian,
"tapi sekarang karena Anda telah dibebaskan dari dosa
"dan telah menjadi hamba Allah, hasil langsungnya, buahnya,
adalah penyucian, pengudusan, kekudusan."
Saya rasa kita lupa hal itu.
Entah bagaimana dlm antusiasme kita untuk membawa orang pada Kristus
kita lupa ada dua pesan.
"Barangsiapa mau" ialah pesan indah,
tapi "barangsiapa yang mau" ini
perlu membersihkan tindakan mereka begitu mereka jadi.
Dan penyucian adalah sesuatu yang telah kita tinggalkan.
Kita merasa tidak nyaman dengan orang-orang
yang memberitakan kesucian atau kekudusan,
seolah-olah kita memiliki kemampuan
untuk memisahkan ke dua aspek dari kehidupan Kristen tersebut.
Amanat Agung sangatlah jelas.
Dikatakan, "Pergilah ke seluruh dunia dan membuat murid" -
Itulah penginjilan Anda. Itulah "barangsiapa yang mau" itu.
Lalu itu segera datang kembali dan berkata,
"Dan ajarlah mereka segala sesuatu yang telah Ku-ajarkan kepadamu."
Itulah pengudusan Anda.
Anda mengatakan, "Bob, apa yg ingin saya lakukan sbg seorang evanjelikal
"adalah memotong keduanya tepat menjadi dua,
menaruh pembenaran dlm saku saya dan melanjutkan kehidupan saya."
Saya tahu, dan itu buruk.
Ini adalah alasan mengapa gereja tak berdaya.
Kami sedang bermain-main dgn Allah. Dosa merajalela dalam hidup kita.
Kita merasionalisasikannya, meng- kulturalisasikannya, menjelaskannya,
dan bertanya-tanya mengapa kita tidak berdaya.
Jika saya bisa menaruhnya ke dalam istilah-istilah Perjanjian Lama,
ada dosa di markas, Yos 7:11.
Anda berkata, "Apa yang Anda bicarakan?"
Saya tidak akan menyebutkan dosa-dosa secara khusus.
Aku sudah pasti bukan seorang legalis.
Saya jamin itu, tetapi jika saya mulai menyebut dosa-dosa
Saya akan melewatkan dosa Anda, dan Anda akan merasa nyaman di situ.
Tidak, saya tidak akan menyebutkan dosa-dosa khusus.
Buah dari dibebaskan dari dosa ialah bahwa kita menjadi seperti Kristus.
Itulah tujuannya, Rom 8:28-30.
Buah sesungguhnya, tujuan akhirnya, adalah hidup yang kekal.
Itulah puncaknya, Rom 6:23.
Saya kira saya telah menceritakan bhw saya begitu takut waktu masih kecil.
Saya pikir saya selalu menjadi orang yang religius,
dan tahu saya tidak melakukan semua yang Tuhan ingin saya lakukan.
Saya tahu saya melanggar hal-hal yang difirmankan-Nya.
Saya takut untuk berdiri di hadapan-Nya.
Saya masih menghormati Dia sebagai Pencipta alam semesta,
tapi sekarang saya tak bisa menantikan Tuhan untuk datang bagi saya.
Saya dibungkus dalam kebenaran Yesus, 2 Kor 5:21
dan ketika saya berdiri di hadapan-Nya, 2 Kor 5:10
Saya akan berdiri di atas janji-janji dari Alkitab, Yohanes 1:12
dan saya tahu bahwa saya benar-benar suci dalam dirinya.
Kini, Ia mungkin bertanya, "Apa yang kaulakukan dan kenapa?" 2 Kor 5:10
Dan itu akan baik-baik saja, tapi saya pikir kita harus mengakui
bahwa tujuan Kekristenan bukanlah surga.
Melainkan keserupaan dengan Kristus, dan terima kasih Tuhan
ketika kita berdiri di hadapan-Nya tidak akan ada rasa takut
karena saya tahu siapa saya di dalam Kristus.
Seseorang pernah berkata pada saya, "khotbah yang Terbaik adalah
memberitahu orang Kristen sudah jadi apakah mereka di dalam Kristus."
Saya percaya itu.
Saya sangat senang bahwa perikop ini berakhir pada ayat 23
karena itu berakhir pada sebuah catatan ttg kasih karunia, haleluya.
Saya berbicara dengan salah satu orang yang mengatakan,
"Mereka mengatakan pagi ini harus mempersiapkan diri untuk ditantang"
Jika berbicara tentang dosa berarti Anda merasa tidak nyaman,
Saya berbagi berita Alkitab, amin?
Apakah saya seharusnya mengucapkan selamat kepada Anda
dan mengatakan betapa baiknya pribadi Anda
ketika kita semua adalah orang berdosa?
Yang kita inginkan adalah seseorang yang berkata," Itu tidak masalah.
Saya tidak punya masalah dengan itu. Pokoknya terus jalan saja" -
Ada suatu masalah dengan hal itu.
Dosa tidak seharusnya ada dalam kehidupan orang Kristen.
Ini adalah suatu pernyataan yg benar
Saya tidak akan mengakhiri khotbah ini dengan beberapa saran.
Saya akan mengakhiri khotbah hari ini
dengan beberapa langkah praktis utk menghadapi dosa dalam hidup Anda,
tapi saya ingin memberitahu bahwa saya senang perikop ini berakhir positif,
"Dan upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah" -
Saya ingin membahasnya sekarang.
Dalam Roma 6 ini kita memiliki "dosa yang dipersonifikasikan"
dalam setidaknya dua cara dan mungkin yang ketiga di sini.
Kami telah dipersonifikasikan dosa
sebagai seorang raja yang memerintah atas kehidupan rakyatnya, Rom 5:21
dan bahwa bersama Adam kita semua berada di bawah dosa, Kej 3.
Kita telah secara jelas berbicara tentang dosa
seperti pemilik budak yang memiliki, mengendalikan hidup budak mereka.
Itu sudah jelas. Kita telah memakai kedua metafora tersebut.
Sekarang, kata ini digunakan dalam papirus Mesir
tentang seorang jenderal yang membayar pasukannya,
jadi adalah suatu kemungkinan nyata utk dikatakan sebagai metafora militer
seorang jenderal yg bertanggungjawab atas tentara dan membayar mereka.
Tapi saya ingin anda tahu,
apakah itu seorang raja, atau pemilik budak, atau jenderal,
upah yang dibayar adalah kematian.
Tapi, oh, terima kasih Tuhan itu bukan akhir dari kalimat ini.
"Tapi karunia Allah" -
Saya sungguh bersukacita dalam karunia Allah.
Anda pikir saya senang berbicara tentang dosa?
Saya tidak suka.
Beri saya rahmat setiap hari,
tapi masalahnya adalah umat Allah begitu malas
dan begitu percaya pada pembenaran karena iman
dan lalu berpegang pada "sekali selamat tetap selamat"
mereka tidak tahu ada panggilan kepada standar kekudusan.
Ya, saya suka mengotbahkan karunia Allah,
ini ditemukan dalam Rom 6:23
dan lagi di Efesus.
Saya pikir teks-teks ini ada dalam catatan Anda.
Jika tidak ada, silahkan menuliskannya.
Roma 3, ayat 24. Pasal 5, ayat 15, 16, dan 17.
Efesus 2:8 dan 9.
Bagaimana Paulus bisa mengatakan itu lebih jelas
daripada "Karena kasih karunia kamu telah diselamatkan
"melalui iman yang bukan dari dirimu sendiri,
karunia Allah, itu bukan hasil kerjamu, jangan ada yg memegahkan diri."
Ketika saya berdiri di hadapan Yesus saya tidak akan memamerkan,
legalisme saya -.
Saya tidak melakukan ini dan itu."
Saya kira kita berpikir kekudusan ialah makin banyak hal yg tidak kita lakukan.
Saya serahkan ke Anda semakin Anda seperti Kristus dalam kasih
adalah apa kekudusan itu,
bukan banyaknya hal yang tidak Anda lakukan.
Ada beberapa hal yang tidak seharusnya kita lakukan,
pokoknya tidak harus melakukannya.
Jika Alkitab mengatakan "jangan,"
maka saya pikir itu sudah cukup.
Tapi hidup kekal datang melalui Yesus, bukan mengikuti aturan
Wow, betapa cara yang indah untuk mengakhiri konteks ini, kasih karunia
karena kita akan terjun kembali ke masalah-masalah
yang berhubungan dengan dosa pribadi dalam Rom 7.
Saya ingin mengakhiri khotbah ini -
Komentar-komentar ini tidak ada dalam catatan Anda.
Dengan enam pedoman,
petunjuk yg bermanfaat tentang bagai- mana menangani dosa dan godaan
dalam kehidupan orang Kristen.
Kita semua membutuhkan hal-hal ini.
Nomor satu, kenali siapa Anda di dalam Kristus.
Hal yang paling indah di dunia ini
adalah memahami Injil.
Injil membebaskan kita.
Kenali siapa Anda di dalam Kristus.
Ketahuilah apa yang telah dilakukan Kristus untuk Anda.
Injil memberi Anda kebebasan.
"Kamu bebas dari dosa.
"Kamu telah mati bagi dosa. Kamu bebas dari penguasaannya.
Kamu telah mati terhadap pengaruhnya."
kenali siapa Anda di dalam Kristus, nomor satu.
Saya tahu saya ada di dalam Kristus.
Saya tahu ketika saya berdosa saya mematahkan hati Tuhan.
Saya tahu "Saya benar dengan Allah." Ini adalah karunia gratis, Rom 6:23.
Nomor dua, catat posisi Anda dalam Kristus
ke dalam situasi kehidupan sehari-hari Anda.
Secara teologis, Anda sudah mati
dan hidup Anda tersembunyi bersama Kristus,
Bukanlah aku lagi yang hidup
melainkan Kristus hidup di dalam aku, Gal 2:20,
"Satu mati. Akibatnya semua mati " 2 Kor 5:14
kebenaran ini disebut dengan banyak nama dalam teologia,
"gerakan hidup yang lebih dalam," "mati bagi diri sendiri."
Hal ini sering dilebih-lebihkan,
tapi masih merupakan kebenaran.
Saya tidak peduli apa godaannya, saya sdh mati bagi dosa dan hidup bg Allah,
dan semakin saya menegaskan kebenaran tersebut,
dalam kehidupan sehari-hari saya,
semakin saya akan menjadi bebas.
Nomor tiga, kita bukan milik kita sendiri.
Kita harus melayani Tuhan.
Kita melayani demi syukur dan kasih pada Dia yg lebih dulu mengasihi kita.
"Inilah kasih.
Bukannya kita yg telah mengasihi Allah, tetapi bhw ia lebih dulu mengasihi kita."
"Anak-anakku, aku menuliskan ini agar kamu jangan berbuat dosa,
"tetapi jika kamu berbuat dosa kita memiliki pembela dengan Bapa,
Yesus Kristus, yang benar," 1 Yohanes 2:1
Kita diselamatkan dari dosa;
diselamatkan untuk melayani!
Kita mentaati Allah.
Kami melayani karena rasa syukur,
tidak karena kinerja, dari rasa syukur,
karena kasih kepada Tuhan yang mengasihi kita dalam Yesus.
Nomor empat, kehidupan Kristen adalah kehidupan yang supranatural.
Tidak ada yang bisa menjalaninya dalam kekuatan mereka sendiri.
Kehidupan Kristen, sebagaimana keselamatan, adalah karunia dari Allah.
Kehidupan Kristen, sebagaimana keselamatan,
dimulai dalam suatu respon pertobatan dan iman,
dan itu menerbitkan suatu respon pertobatan dan iman yg berkelanjutan.
Akan ada ucapan syukur berpaduan suara yang indah hari ini
tentang perdamaian, perdamaian dengan Allah.
Bolehkah saya katakan, bhw perdamai- an hanya datang melalui pertobatan?
Bolehkah saya mengatakannya lagi?
Perdamaian hanya datang melalui pertobatan.
Allah mengasihi Anda begitu besar, Yohanes 3:16
ia tidak akan mengelus kepala Anda
di tengah-tengah dosa Anda dan berkata, "Tidak apa-apa."
Dia akan mendisiplin Anda agar Anda bisa menemukan kedamaian sejati.
Kita tidak bisa memiliki kedamaian dan tidak dihukum karena dosa.
Secara terus terang,
ada berita buruk sebelum ada kabar baik,
dan kabar buruknya adalah kita tidak bisa hidup dalam dosa.
Kita tidak harus. Kita seharusnya tidak perlu.
Kita melakukannya karena kita ingin. Ini tidak menyenangkan Allah.
Anda akan kehilangan sukacita keselamatan Anda.
Anda akan kehilangan damai yang melampaui pemahaman.
Anda akan kehilangan jaminan surga.
Anda akan kehilangan pelayanan Kristen efektif Anda.
Anda akan kehilangan sukacita ibadah.
Anda akan kehilangan segalanya jika Anda terus tinggal dalam,
dosa yang diketahui, tidak diakui.
Itulah tepatnya mengapa gereja tidak punya kuasa.
Nomor lima, jangan bermain-main dengan dosa.
Beri label sesuai apa adanya.
Jauhilah. Larikanlah diri dari itu.
Jangan menempatkan dirimu di tempat godaan.
Ini mengherankan saya.
Saya dikejutkan oleh beberapa teologia yang buruk
dari budaya modern kita.
Jika Anda punya masalah pornografi,
jangan lihat hal-hal yang tak bermoral!
Jika Anda memiliki masalah judi, jangan pergi tempat perjudian!
Jika Anda memiliki masalah keserakah- an, jangan bermain di pasar saham!
Apa yang terjadi dengan kita?
Kita ingin sedapat mungkin berada sedekat mungkin dengan dosa
dan menunjukkan bagaimana kita ada dalam kendali yang kuat.
Pertama-tama, akuilah bahwa apa yang Anda lakukan
bukanlah suatu hal kebudayaan.
Bukanlah hal yang kecil. Itu adalah suatu masalah.
Itu adalah dosa. Akui saja, dan pasangilah label.
Ketahuilah bahwa jika Anda melakukannya,
Anda melakukannya karena Anda memilih untuk melakukannya,
bukan karena Anda harus melakukannya.
Dan kemudian jauhkan diri Anda dari godaan.
Jika Anda punya masalah dengan alkohol, demi kebaikan,
jangan pergi minum bir dengan teman!
Anda bertanggung jawab untuk lari.
Anda tidak bisa berkata, "Tuhan, tolonglah aku,"
dan kemudian aku akan melakukan segala sesuatu yang kuingini.
Tidak, Anda bertanggung jawab atas bagaimana Anda menanganinya.
Nomor enam, saya percaya dosa ialah suatu kecanduan yang disukai gereja.
Ini adalah kecanduan.
Roma 6 telah, saya pikir, secara jelas menunjukkan kepada kita
bahwa kita berdosa karena kita ingin, bukan karena kita harus.
Kuasa dosa dapat dipatahkan dalam kehidupan Kristen.
Itu memerlukan waktu.
Ini membutuhkan usaha. Membutuhkan kemauan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :
www.freebiblecommentary.org