Tip:
Highlight text to annotate it
X
Telurnya berapa butir per hari?
Sekarang sih sekitar 700 butir.
20 ek... 20 gelas
Masih kecil-kecil ya? Iya masih kecil
Ternyata lele-nya pada sakit
Suka ingat nggak kejadian waktu di studio?
Kamu pernah 'melihat' apa? Banyak kejadian aneh kan...
Saya sih waktu Si Oner disangka ada terus Si Endot datang
Tiba-tiba ada suara... Waw! waw! waw! Waw!
Waktu saya tidur di bawah ya? Si Oner teh...
Saya lagi ngobrol sama cewek.
Wah berarti beneran, tuh, Ya setidaknya ada...
Banyak yang 'nemuin'
Kamu pengalaman waktu dulu masih narik ojek, gimana?
Kalo saya sih gini... Bukan saya yang ngalamin...
Teman ya? Iya teman.
Pas itu... ngojek malam hari.
Kebagian malam. Iya, bagian malam, narik ojek malam.
Pas dari arah Barat menuju pulang.
Ada cewek mau itu... Numpang.
Ditarik aja ceritanya.
Ketika setengah perjalanan, kok motornya terasa ringan?
Pas ditengok ke belakang udah nggak ada.
Langsung ngacir itu teman saya.
Itu memang beneran terjadi ya? Iya dialamin sama temen.
Aku sih nggak ngalamin... Di daerah mana?
Daerah... Pasir Kunci!
Pasir Kunci di mana sih?
Pasir Kunci, Cibeber.
Saya juga punya cerita kayak gitu.
Di daerah Gombong ada janda tua kaya.
Punya anak dua.
Yang satu, kakaknya, jahat.
Kalau adiknya baik hati.
Sampai suatu ketika...
Nenek tua itu, sebut aja si nenek, sakit parah.
Tentu ada pembagian warisan untuk kedua anaknya.
Karena nenek tua itu orang baik...
tentu ia membagi warisannya sama rata.
Mau anaknya yang jahat atau yang baik
sama rata masing-masing dibagi 50%.
Nah, anaknya yang jahat ingat ibunya suka memakai cincin
Tapi cincin itu
Tidak diwariskan ke dia maupun ke adiknya.
Sampai kemudian nenek tua itu meninggal.
Tetap saja anak yang jahat itu penasaran.
Cincin itu sama siapa?
Waktu mayat ibunya dimandikan
Dia melihat, sempat melihat...
ternyata cincin itu masih dipakai
Di suatu malam.
Malam Jum'at Kliwon
Anak yang jahat itu berangkat ke kuburan.
Waktu hujan rintik-rintik
Dia membawa cangkul dan sekop
Berjalan sendirian.
Kuburan nenek tua itu ia gali.
Benar saja,
Cincin itu masih ada di jari ibunya.
Dasar anak yang jahat
Cincin itu ia buka, susah.
Ternyata dicabut paksa pun susah.
Jadi sebenarnya cincin itu tidak diwariskan bukan karena apa-apa
Sampai ia bawa mati karena macet, tidak bisa dibuka.
Susah payah dicoba dibuka pun...
cincin itu di jari kelingking.
Tapi tetap tidak bisa.
Saking serakahnya...
jari kelingking ibunya itu ia potong
Demi mengambil cincin itu...
ia potong dengan pisau.
Kemudian ia bungkus dengan kain putih.
Ia lalu bergegas pergi.
Mau pulang.
Dasar sedang diuji, ketika ia melangkah pergi hujan malah turun semakin deras.
Halilintar bersahut-sahutan.
Suara lolongan anjing terdengar di kejauhan.
Sampai kemudian ia tiba di sebuah gubuk kecil.
Ia lalu berteduh di sana
Tak lama kemudian
Ada wanita tua muncul
terus ikut berteduh
Lama menunggu hujan tak kunjung reda
Sampai kemudian si jahat itu melihat...
Kok jari tangannya buntung?
Karena penasaran
Ia pun bertanya.
Itu tangannya kenapa, Nek?
Kan sama kamu!!!
Bisa aja kamu ini
Ngagetin. Iya sengaja bikin kaget.
Hiburan aja, hitung-hitung obat stress.
Eh, kita nggak bisa kelamaan nih ada acara lagi.
Oh begitu?
Iya, mau pamitan aja.
Ah, mau pada kemana masih belum larut ini.
Iya lah kalo tetap mau pulang sih.
Yuk, ah. Iya sampai ketemu lagi ya.
Siapa?
Budi...
Hey, Bud! Ayo silahkan duduk.
Kemana aja nih? Jarang kelihatan?
Itu kemaren baru pulang dari Bandung
Ini mau ngembaliin ini.
Balikin apa? Oh! Iya kamera.
Terimakasih banyak atas pinjamannya.
Kebetulan nih, saya ada cerita.
Kejadiannya belum lama.
Di daerah Gombong ada janda tua kaya.
Janda tua itu punya anak dua...
Saking penasaran.
Ia bertanya ke wanita tua itu.
Nek, itu kenapa kok buntung?
Kan sama kamu!!!!
Saya tidak bisa lama nih, sudah terlalu malam.
Oh, iya...
Hati-hati ya. Yuk.
Halo! Halo, Pep, ada apa?
Saya ketitipan pesan dari anak-anak
Katanya Si Budi meninggal, tadi sore.
Siapa ya?
Kaak! ada teman!
Suruh masuk aja!
Dia tidak mau masuk, mandinya cepetan aja!
Rud! Kenapa? Kenapa Rud?
Kamu sih kalo bercanda suka kelewatan!
Bercanda apaan?