Tip:
Highlight text to annotate it
X
Makasih. Sampai ketemu besok.
Apa kita akan pergi berbelanja?
Kita seharusnya pergi ke Istana Dok Soo pada hari pertama.
Istana Dok Soo? Kenapa ke sana?
Jalan Dool Dam.
Orang2 bilang kalau kita jalan bareng di sana, kita pasti akan putus.
Kedengarannya bagus juga. Kita emang harus jalan bareng di sana.
Itulah maksudku.
Ayo kita jalan bareng di sana.
Ya ampun. Hari yang baru datang lagi.
Ya ampun, waktu berlalu dengan cepat.
Sayang, karena ini adalah akhir musim gugur, kenapa kita gak pergi jalan2 untuk melihat dedaunan?
Jalan2 melihat dedaunan?
Itu bakal banyak ngambil biaya.
Apa masalahnya dengan uang sekarang?
Berapa lama lagi yang kita ada untuk melihat bebungaan dan dedaunan?
Kalau kita meninggal, semuanya akan berakhir di situ juga.
Pelit, pelit.
Ada Pegunungan Naejang dan Seorak tapi kita malah pergi ke jalan batu Deoksu?
Apa yang salah dengan tempat ini?
Lagipulau, kenapa kita harus menghabiskan banyak uang untuk pergi ke sana ?
Tempat ini bagus banget.
Apa kamu gak suka tempat ini?
Bukannya aku gak suka... Tapi kalau kita mau pergi jalan2, itu harus dilakukan dengan baik.
Bukan seperti itu.
Aku khan sudah bilang, kita juga bisa pergi jalan2 di sini!
Bukankah itu Sang Eun dan Yeo Joon?
Kalau kita jalan berduaan di jalan Dool Dam, apa kita benar2 akan putus?
Apa kamu benar2 mempercayainya?
Kalau orang yang jalan di sini bisa putus, kenapa masih banyak yang datang kemari?
Memang ada kutukan seperti itu. Kutukan.
Aku gak percaya hal2 seperti itu.
Trus kenapa kamu mau kita jalan2 di sini?
Apa mungkin kamu benar2 naksir ama aku?
Bukan aku yang mau kemari, tapi kamu.
Naksir? Yang benar aja.
Apa yang kalian lakukan di sini?
Kami lagi berkencan.
Kamu punya Hye Rim dan masih aja memacari wanita lain.
Itu gak boleh terjadi.
Itu benar.
Nona, tolong cari lelaki lain. Yeo Joon itu punyanya Hye Rim.
Apa yang harus aku lakukan? Yeo Joon emang benar2 suka ama aku.
Bukankah begitu, Yeo Joon?
Itu benar. aku emang naksir berat. Lagian kita juga dijodohkan.
Kita pergi dulu yah!
Hei! Hei! Berhenti! Berhenti!
Berhenti apaan?
Sejak kapan aku naksir berat ama kamu.
Kita jalan bareng di sini karena kamu naksir ama aku khan?
Kalau begitu kamu pasti naksir berat ama aku.
Aku gak pernah ngomong seperti itu.
Emang aku ngomong kayak begitu?
Emang enggak yah?
Aku gak ngasih ini ama kamu karena aku naksir ama kamu, jadi jangan salah paham.
Apa ini?
Telepon genggam.
Aku juga tau.
Tapi, aku udah punya telepon genggam.
Kenapa kamu melakukan itu?
Buang aja.
Apa?
Kamu khan bilang kalau itu dikasih dari kantor. Kamu harus bisa membedakan antara urusan kantor dan pribadi.
Kamu khan adalah seorang pengacara, bukankah begitu?
Apa hubungannya dengan aku sebagai seorang pengacara?
Penyalahgunaan kuasa. Itu yang aku maksud.
Hanya karena seseorang memberikannya kepadamu, maka kamu ambil begitu aja?
Konyol.
Kalau kamu naksir seseorang tapi masih aja pake telepon yang dikasih ama lelaki lain, itu baru konyol namanya.
Aku gak pernah bilang kalau aku naksir ama kamu.
Apa yang kamu mau lakukan?
Peraturan nomor 4.
Jangan buat para tetua merasa curiga.
Apa kamu udah lupa?
Oke. Oke. Punya telepon baru juga ada bagusnya kok.
Tunanganku?
Aku khan tunanganmu.
Bukankah lelaki yang kamu suka harus jadi nomor satu?
Trus siapa yang jadi nomor satunya kamu?
Bukannya aku?
Nomor mana yang kamu mau?
Maaf, aku gak mau nomor apapun. Kita hanya pura2 berpacaran.
Telepon yang itu, pastikan kamu kembalikan besok.
Oke.