Tip:
Highlight text to annotate it
X
http://HotDrama.Top
http://HotDrama.Top
Izinkan aku mengajukan pertanyaan.
Ini mungkin kesempatan terakhir kita untuk bertemu seperti ini.
Tentang ciuman itu.
- Tak perlu membahasnya lagi- - Lalu, aku harus bagaiamana?
Haruskah aku meminta maaf...
Atau mengakui perasaanku padamu?
Kau...
memang sangat menarik.
Pria yang menarik tapi juga berbahaya.
Dan aku tak suka berbahaya.
Setiap kali aku menatapmu, aku merasa terpesona.
Sepertinya, aku harus meninggalkanmu sekarang.
Kau mau pergi?
Apa terjadi sesuatu?
Aku harus pergi.
Sekarang?
Maaf.
Tentang tugasku itu, aku tak bisa memberitahumu.
- Apa dia adalah temanmu? - Ya, dia adalah rekanku.
Itu berarti bahwa kau bisa saja..
Ya, jadi apa?
Tak usah bicarakan ini.
Aku berharap kita bisa memiliki lebih banyak waktu.
Jadi, aku bisa meluruskan pikiranku ini,
Menyingkirkan ketakutanku.
Dan meluangkan waktu untuk berpikir...
apakah aku bisa menjadi pacar dari pria yang berbahaya,
tapi juga menarik ini.
Tapi kau...
terus saja meninggalkanku begini.
Aku tak mungkin marah karena sikapmu ini.
Ataupun melarangmu untuk pergi.
Aku merasa seperti orang bodoh dengan pikiran yang kacau ini.
Sekarang...
aku sungguh tak menyukaimu.
Jadi, minta maaflah. Aku akan mendengarnya.
Aku minta maaf.
Aku harap kau bisa menjaga dirimu.
Hormat.
Satu...
Dua...
Tiga...
Empat...
1, 2, 3 dan 4.
1, 2, 3 dan 4.
Pria...
Tampan...
Begitu banyak pria yang tampan.
Tapi, aku di sini.
Akulah pria sejati.
Pria yang menawan.
Selamat pagi.
Kapten Yoo di mana? Dia tak ada di kantornya.
Dia sudah pergi semalam. Dia harus mengejar pesawat sipil.
Dia mungkin sudah berangkat sekarang.
Hormat.
Dia tak pernah berpikir dua kali.
[Episode 6]
Foto ini masih di sini.
Ayah.
Kau harusnya mengikuti saranmu ibumu dan menjadi dokter atau hakim.
Tentara jarang dihargai sekarang.
Bisa, sih jika otakku pintar. Tapi, yang pintar hanya ototku ini.
Dan otot tak begitu berguna dalam dunia hakim atau dokter.
Semoga ayah bisa sehat selalu dan panjang umur.
Aku akan naik jabatan agar ayah bangga berfoto denganku.
Aigoo.
Memangnya atasan apa yang akan menaikkan jabatanmu begitu saja?
Kau bahkan menyia-nyiakan promosimu itu.
Apa pakaianku sudah rapi?
Aku sudah memasangnya seperti yang ayah ajarkan.
Jadi, tegapkan bahu ayah.
Dalam dunia tentara,
terkadang kau lebih bangga menjalankan tugasmu dari pada mendapat promosi.
Kau adalah anak ayah.
Semuanya sudah siap.
Silahkan masuk.
Masuklah duluan.
Aku mau mengambil foto ibu dulu.
Baiklah.
Ayo bersiap.
1, 2 dan 3.
Trainee no. 17. Aku akan meluncur.
Meluncur.
Ya, Tuhan.
Ya, Tuhan.
Tolong aku.
Tolong aku.
Tolong aku.
Duduk. Berdiri.
Duduk. Berdiri.
Duduk. Berdiri.
Bawah.
Satu. Dua.
Stop.
Sepertinya ada yang salah dengan tubuh kalian, mungkin kepala kalian, ya?
Tidak, Pak!
Pergantian posisi.
Apa kau mau membunuhku?
Iya, Pak!
Kau tak bisa membunuhku dengan stamina lemah itu.
Aku akan memberikanmu waktu 30 detik untuk kembali ke gerbang.
Hadap kiri.
Jika aku masih melihat wajahmu nanti, aku akan menjadi lawanmu.
Kita harus tingkatkan stamina kalian.
Lari.
Mulai.
Trainee yang ganteng.
Siap untuk meluncur.
Meluncur.
Turunkan aku.
"Trainee", tak usah belagak dan cepat turun.
Perhatikan baik-baik.
Ini adalah gerakan sempurna untuk posisi Rappel.
Apa kau dibebas tugaskan? Kenapa kau bisa ada di sini?
Aku sangat merindukanmu. Kapan kau selesai?
Aku mau minum bir yang banyak.
Apa acara penyambutan untuk ayahmu berjalan lancar?
Acaranya sangat mengharukan, aku hampir menangis saat dia dapat buket bunga.
Senang rasanya kau kembali dengan selamat. Hormat.
Hormat.
Hei. Sudah setahun lamanya ya? Sejak kita terakhir bertemu.
Sudah lama sekali.
Kita harus berpesta soju.
Ayo kita melakukan permainan juga.
Permainan?
Baiklah. Kita bermain dengan gelas yang besar.
Kau kenal mereka?
Aku dulunya jadi, "Instruktur jahat" mereka.
Kau ini.
Tak apa-apa.
Aku tak terlihat seperti tentara sekarang.
Semua orang tahu kau ini pasti tentara.
Mereka pasti akan langsung mengenalimu.
Apa? Sersan Mayor Seo?
Sersan Mayor Seo Dae Young, bukan?
Sepertinya sudah ketahuan.
Di mana rute back up-nya?
Arah jam 5-mu.
Jadi, benar. Kau adalah Sersan Mayor Seo Dae Young.
Kau ingat kami?
Dulu, kau pernah berjanji sesuatu pada kami saat menjadi instruktur kami.
Kau berjanji, bahwa kau akan melawan kami berdasarkan level.
Bukan, tapi saat kita ketemu di luar.
Dan sekarang, kita tak sedang di luar, tapi di dalam.
Dan untuk apa aku berkelahi denganmu?
Kau ini lucu sekali.
Kau harusnya menyimpan kenangan berharga itu di dalam hatimu saja.
Kenangan berharga? Yang benar saja.
Dalam hitungan ketiga, berdirilah.
- Satu. - Tiga.
Apa hari ini adalah Hari Angkatan Bersenjata atau bagaimana, sih?
Tangkap dia!
Sial.
Arah jam 2. Tiga.
Aku bisa mati ini.
--- tsubasaraa.blogspot ---
Tangkap dia!
Di sana!
Tangkap mereka!
Lari!
Cepat!
Berhenti!
Tangkap mereka!
Di sana!
Di sana.
Di mana mereka?
Mereka pergi ke mana?
Di sana.
Di mana mereka? Cari mereka.
Kau tak bisa menghitung, ya?
Apa setelah "1" itu "3"?
Aku kan tak pintar matematika.
Kenapa bukan kau yang menghitung tadi?
Capeknya.
Aigoo.
Sepertinya instruktur kita ini semakin kaku saja.
Sepertinya, sudah waktunya aku menghajarmu sekarang.
Saat aku masih calon perwira di Akademi Militer,
Kau juga jadi, "Instruktur jahat"ku. Kau ingat?
Aku ingat. Jadi, kau mau berkelahi sekarang?
Aku tidak jadi mengingatnya.
Aku hanya mau mengingat masa-masa yang indah saja.
Rasa mabukku jadi hilang sekarang.
Apa kau sudah meminum wine itu?
Aku hanya "mencicipinya".
Kau meminumnya sendirian?
Aku meminumnya bersama dengan Dr. Kang.
Apa hubungan kalian berjalan lancar?
Tidak sama sekali.
Rasanya seperti aku dicampkkan oleh pacarku setiap kali aku berlibur.
Aku masih merindukannya,
Tapi, aku pasti akan baik-baik saja nanti.
Kau bahkan belum melakukan usaha lainnya.
Ya, lalu siapa yang sama sekali tidak berusaha?
Kau tak pantas jadi Penyemangat di sini.
Aku bukannya tidak mau berusaha.
Masalahnya adalah, aku sama sekali tak diberikan kesempatan.
Kita memang pria yang bodoh.
Ya, kita baru merasa bodoh jika kita sedang bersama.
Aku harus pergi.
Kau mau ke mana?
Aku mau pulang. Rumahku ada di dekat sini.
Jadi, kau sengaja berlari ke arah ini?
Kau mau menghemat tarif taxi, ya?
Selamat berlibur. Hormat.
Kau bahkan tak memintaku untuk mampir ke rumahmu.
Rumahmu kan dekat sini.
Dasar.
[Yoon Myeong Joo]
Ha... Halo?
Halo?
Seo Dae Young, kau tak mau bicara?
Kau akhirnya mengangkat teleponku!
Kenapa kau mengangkatnya? Apa kau baik-baik saja?
Bicaralah, aku tahu kau mendengarku.
Ya, sudahlah.
Kau hanya perlu mendengarku saja.
Jangan tutup teleponnya, oke?
Aku baik-baik saja di sini.
Aku selalu memakai seragamku. Jadi, nyamuk tak bisa menggigitku.
Dan juga, kesehatanku stabil.
Aku sangat menridukanmu, Seo Dae Young.
Kau sudah bertemu Si Jin?
Dia selalu mengejekku di sini.
Dia mengejekku bahwa aku datang ke sini untuk bisa melihatmu.
Dia bilang aku cantik, tapi aku jadi jelek saat kebanggaanku hilang.
Tapi, aku tak peduli dengan kebanggaanku itu.
Karena aku tahu Seo Dae Young sangat mencintaiku.
Kau masih mendengarku?
Tapi, apa kau tak bisa mendengarkanku napasmu?
Kau sudah mau kembali ke Korea, 'kan?
Aku sudah siapkan wine untukmu.
Aku tak suka minum dengan wanita.
Kau harus menyiapkanku pria, pria yang baik.
Bagaimana dengan pria yang kau temui di sana?
Apa kau tak menyukainya lagi?
Tidak, dia adalah pria yang terbaik.
Aku seharusnya tak menerima permintaan maafnya.
Seharusnya aku memeluknya.
Dan mengakui perasaanku.
Akulah orang yang melepas kesempatan itu.
Dia pasti tidak menyukaiku, 'kan?
[Klinik Anti-aging, body check!]
Oh, sial.
Hentikan.
Nah, sudah selesai.
Kau bisa menerjemahkannya, 'kan?
Jika kalian menjilati ini, perut kalian akan sakit.
Kalian harus berjanji untuk tak menjilati benda ini.
Mengerti?
Jika kalian menjilati benda ini lagi, akan kutembak kalian!
Sebelum kalian makan, kalian harus cuci tangan dulu.
Kalian juga akan kutembak jika kalian tak mencuci tangan sebelum makan.
Kenapa mereka tertawa?
Apa kau mengatakan sesuatu yang konyol lagi?
Anak-anak memang sering tertawa.
Hormat.
Di mana lokasimu sekarang?
- Pangkalan militer. - Aku sedang memancing di Yangpyeong.
Udara segar dan airnya sangat segar. Di sini seperti sedang terapi.
Lalu, kenapa kau meneleponku?
Aku bosan.
Kau tak bisa menemaniku di sini?
Aku takut sendirian di sini.
Aku tutup, ya.
Ada harimau di sini.
Aku tak melakukan operasi lagi.
Kemampuanku tak diakui lagi di ruang operasi.
Saat aku kembali ke Korea nanti,
aku akan merebut kembali posisiku itu.
Aku akan sangat sibuk.
Begitu, ya?
Ambillah.
Mungkin kau memiliki kesempatan yang lebih besar.
Kita lihat saja...
apakah kau masih bisa kembali ke sini?
Tidak mungkin?
Ya, ini mobil yang kemarin.
Kemampuan bengkelmu terlalu hebat untuk menjadi dokter.
Ya, mungkin karena itulah penghasilanku lebih banyak di bengkel.
Kudengar, kau sudah mau pulang hari ini?
Ya. Terima kasih untuk semuanya.
Mungkin uang ini tidaklah seberapa,
tapi tolong terimalah.
Kalau begitu,
apa kau mau membayar $10/bulannya?
Baiklah, aku akan membayarmu secara angsuran.
Terima kasih.
Hubungi aku jika kau ingin melakukan petualangan penderitaan lagi.
Mungkin kegiatan seperti yang kulakukan sekarang...
sudah lebih dari cukup.
Aku akan kembali ke duniaku sekarang.
Apa kau akan tinggal di sini?
Sepertinya, karena sekarang masih masa cutiku.
Tapi, entalah. Mungkin rencanaku beda lagi besoknya.
Sehat-sehat, ya.
Kau juga.
Salam untuk Ye Hwa juga.
Kau sedang apa? Semuanya sudah menunggu.
- Aku akan selesai pukul 5 nanti. - Kau harus lebih cepat lagi.
Hepatamine, Freamine.
Karena ini adalah pertemuan kita yang terakhir. Apa aku bisa bertanya?
Tidak.
Obat IV...
Apa kau menyukai Si Jin-sunbae?
Ekspresimu sudah memberitahuku jawabanmu.
Terima kasih.
Untuk apa? Aku kan tidak menjawabnya.
Tapi, seluruh bagian tubuhmu menjawab semuanya.
Sebentar, ya.
Kebetulan sekali, dia menelepon.
Aku senang kau menelepon.
Dr. Kang, Nn. Kang atau Mo Yeon.
Entahlah aku harus memanggilnya apa,
tapi, apa dia menyukaimu?
Myeong Joo.
Hei.
Kenapa kau tak mengatakan "Hormat" padaku?
Memangnya kau pikir aku ini siapa?
Teman atau perwira senior?
Tetanggaku.
Aku sedang minum kopi dengan Dae Young.
Aku pesan latte,
dan dia pesan espresso.
Tapi, sepertinya dia tak tahu bagaimana meminumnya.
Dia sudah tahu.
Aku sudah mengajarinya.
Dan apa maksudmu yang tadi itu?
Aku hanya ingin membuatmu bingung.
Aku sedang berdebat dengan Mo Yeon sekarang.
Apa?
Kau tak boleh mengganggu warga sipil.
Kau suka mengubah topik ya sekarang?
Apa kau tak mau tahu bagaimana reaksinya?
Kau gila, ya? Tutup teleponnya.
Apa reaksinya?
- Apa dia marah? - Sangat.
Tapi, dia masih terlihat cantik.
Semangat bekerja, ya. Aku tutup teleponnya.
Hormat.
Padahal aku berharap, dia mau bicara denganmu tadi.
Sepertinya dia kaget tadi.
Tentu saja.
Dia pasti tak menyangka pembicaraan yang tadi.
Apa karena sikapmu ini dia bisa menyukaimu?
Tim Medis. Tim medis.
Keluarlah, kita mau berfoto grup dulu.
Keluarlah. Bukannya itu tujuan kalian ke sini?
- Dr. Kang. - Iya.
Ya, itu memang tujuanku,
tapi, bukannya hanya itu saja.
Aku tak bisa menyelesaikan pekerjaanku karena gangguanmu tadi.
Jadi, periksa persediaan, dan serahkan pada PBB.
Dan semoga kau bisa selamat...
kembali ke Korea.
- Ayo cepat. - Akhirnya.
- Ayo pulang! - Kita akan pulang!
Sudah siap?
Oke. 1, 2, 3.
Sudah.
Terima kasih atas kerja keras kalian.
- Terima kasih! - Terima kasih!
Kalian juga hebat!
Berkat kerja keras kalian,
Komandan meminta kami mengantar kalian dengan helikopter.
Jadi, kami tak perlu naik bus selama 4 jam lagi?
Kalian akan tiba di bandara dalam waktu 30 menit saja.
Karena ada limit beratnya,
kalian akan dibagi dalam 2 tim.
- Ayo semangat. - Ayo menang, jangan kalah.
Batu, gunting, kertas.
- Apa? - Kami menang.
- Sekali lagi! - Tidak adil!
Batu, gunting, kertas.
Indahnya.
Indahnya.
Kita baru bisa melihatnya sekarang.
Sayang sekali.
Lihatlah warna airnya.
Ini adalah pemandangan yang tak boleh dilewatkan.
Karena selama ini yang kita lihat
hanyalah usus besar kecil, duodenums.
Itu semua bukanlah pemandangan.
Kapten Yoo selalu mengatakan bahwa
pemandangan ini membuat dia ingin melindungi negara ini.
More Indonesian Subtitles :: http://subscene.com/u/783808
Bergeraklah lebih cepat.
Aku tampan sekali.
Saat aku kembali ke Korea...
Manager.
Dasar bocah tengik.
Pakai helm. Kau sedang di tempat kerja.
Kau harus memakai helm saat kau di tempat kerja.
Kau merusak rambutku saja.
Jika sesuatu menjatuhi kepalamu,
kau bisa mati.
Apa yang terjadi?
Yang kubutuhkan selanjutnya adalah piring.
Pasti ada di sini.
Gempa bumi! Keluar!
Bagaimana ini?
Cepatlah keluar.
Ayo!
Manager!
Kenapa ini bisa terjadi?
[Urk, gempa kuat berkekuatan 6,7.]
Ini adalah saluran tim keamanan.
Aku, Kapten Yoo Si Jin dari Tim Alpha.
Meminta informasi siapa saja yang mengetahui kondisi Mohuru.
Jangan menutupnya dan lakukan sekarang juga.
Kemarin sore waktu setempat...
Ya, mereka seharusnya sudah tiba hari ini.
Tapi, kami tak bisa menghubungi siapapun.
Baik, Pak.
Gempa bumi melanda Mohuru, hingga mencapai 200 km...
Dari Minami, sampai di ibukota Urk.
Laporan berita lokal mengatakan getarannya juga terasa di Minami.
Tidak.
Apa semuanya baik-baik saja? Bagaimana dengan Chi Hun?
Mereka semua akan baik-baik saja.
Mereka pasti baik-baik saja.
Aku juga tak tahu apa-apa.
Aku juga mengetahuinya dari berita saja.
Aku mau rapat dulu sekarang.
Nanti kuberitahu jika aku mendapat informasinya.
Kementerian Luar Negeri berfokus pada pencarian korban.
Kami sudah menghubungi markas,
Tapi, Letnan Yoon tak ada di Mohuru.
- Jadi... - Bagaiman dengan pesawat angkutnya?
Sudah disiapkan. Dan akan berangkat dalam waktu 10 menit.
Kami akan berfokus untuk menemukan Letnan Yoon-
Jangan berfokus pada satu letnan saja.
Dia ke sana juga untuk bertugas.
Seo Dae Young tak ada dalam daftar.
Masukkan dia.
Dia sudah menawarkan diri.
Dia sudah bersiap-siap.
Apa mobilku sudah siap?
Ya, Pak.
Sudah kubilang, tidak bisa.
Kami diperintahkan untuk menaikkan anda ke peseawat.
Jadi, menurutlah dan jangan membangkang lagi.
Kenapa kau tak mengerti juga?
Apa kau mau buang-buang waktu terus di sini?
Kami yang akan bertanggung jawab. Bawa kami kembali ke sana.
Tidak bisa.
Naiklah ke pesawat.
Aku sudah diperintahkan-
Aku yang bertanggung jawab dalam timku.
Jika terjadi bencana alam maka tim medis pasti akan dibutuhkan.
Setengah dari timku juga ada di sana.
Kami tak akan pulang tanpa mereka.
Kenapa kau selalu saja egois-
Aku sangat tak menyukaimu.
- Kau tahu itu? - Aku tahu sekarang.
Kita bisa membahasnya nanti.
Apakah pemerintah bisa mengirim tim penyelamat?
Wilayah Urk masih dalam status sengketa.
Jadi, kita tak bisa begitu saja mengirim tim kita.
Mengatakan sesuatu yang tak bisa dilakukan tak akan menyelesaikan masalah.
Kami sendiri sudah mengirim tim medis kami,
tapi, kami tak mendengar kabar apapun dari mereka.
Aku, Yoon Gil Joon, Komandan Pasukan Khusus.
Kami berjanji...
akan mengirim pasukan terbaik untuk menyelamatkan mereka semua.
Lalu, bagaimana kau bisa mengirim mereka?
Jika sesuatu terjadi pada stafku...
Jika kalian membutuhkan uang, Haesung yang akan menyediakannya.
Kita harus melakukan sesuatu.
A C-17, pesawat angkut tercepat kami,
akan berangkat 30 menit lagi, tepat pada pukul 01:00 pagi,
berangkat dari Suwon.
Dan juga...
Dakam Pasukan Khusus ini, kami mengirim anggota terhebat kami.
Kau sudah selesai liburan?
Aku harus melakukan kewajibanku.
Kau pasti sangat kagum padaku.
Ha Ja Ae.
Ja Ae. Ja Ae.
Di mana Ha Ja Ae? Di mana dia?
Ha Ja Ae!
Diam, aku di sini.
Tapi, kenapa kau bisa di sini? Kau belum pulang?
Kau baik-baik saja?
Syukurlah.
Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?
Mereka mungkin masih syok, tapi kami baik-baik saja.
Saluran udara terputus, kami tak bisa menghubungi siapapun.
Aku pikir aku akan mati tadi.
Semuanya sudah baik-baik saja. Jangan khawatir.
Syukurlah, semuanya baik-baik saja.
Tak usah ke mana-mana, dan tunggu di sini.
Aku akan mencoba menghubungi pihak Seoul.
Ayo.
Bagaimana keadaannya?
Bahunya terkilir. Tapi, dokter militer sudah mengobatinya.
Tidak apa-apa, kok.
Pasukan barak tak terluka parah.
Tapi, kenapa kau kembali?
Apa bandaranya juga hancur?
Benarkah? Penerbangannya dibatalkan?
Tidak. Bandaranya baik-baik saja.
Kami tak bisa pergi sebelum memastikan kondisi kalian semua.
Jadi, kami kembali ek sini.
Syukurlah.
Kupikir aku tak akan bisa pulang.
Medicube. Medicube. Apakah dokter militer ada di sana?
Ini aku, Letnan Yoon. Apa terjadi sesuatu?
Kami ada di bangunan pembangkit listrik. Bangunannya runtuh.
Apa? Suaramu tidak jelas.
Bangunan pembangkit listriknya runtuh.
Bagaimana ini?
[Ambulans]
Tolong kenakan jubah kalian agar mereka bisa mengenali kalian.
Kalian tahu protokol triase, 'kan?
Hijau untuk non-darurat, kuning untuk cedera ringan...
Dan merah untuk pasien gawat darurat yang membutuhkan pengobatan cepat.
Dan untuk pasien kritis yang tak dapat diobati di TKP,
Hitam. Warna untuk status meninggal.
Ingat, tandai dengan warna hitam.
Dan fokus pada mereka yang bisa diselamatkan.
Apa kami perlu persetujuanmu untuk penggunaan morfin atau demerol?
Ya, obat tak bisa digunakan untuk sembarang pasien.
Kalian harus menganilisis kondisinya,
dan memilih alternatif yang lain yang terbaik.
Kita bergerak sekarang.
Hei.
- Kau baik-baik saja? - Aku baik-baik saja.
Ini pasiennya.
Kau bisa mendengarku?
Dia tak mengalami pendarahan. Denyut nadinya masih terasa.
Dia mengalami syok sesaat.
Tolong berikan dia oksigen, aku mau menyiapkan pengobatannya.
Baiklah.
- Tarik ini. - Baik.
Sudah selesai.
Mohon bersabar.
Permisi.
Permisi.
Tunggu, maaf.
Aku Kepala Manager di sini.
Apa kau sudah melakukan pencarian di dalam gedung?
Bagunannya runtuh total, tapi kami sudah berusaha masuk.
Tapi, apa anda tahu di mana Kapada Lapangan?
Kami tak bisa menemukan Manager Ko.
Manajer Ko mendapat shift sore hari ini.
- Mungkin hanya ada 30 pegawai? Entahlah. - Apa?
Dia mungkin ada di dalam.
Aku ingin memberitahumu sesuatu.
Ada barang yang sangat penting di dalam kantorku.
- Bantuan! Bantuan. - Aku akan ke sana.
- Kau mau ke mana? - Tolong jangan ke mana-mana.
Kau tak mendengarkanku? Tunggu!
Dr. Ha.
Dia tak bernapas.
Chi Hun!
Astaga.
Apa ada orang di sini? Apa ada orang di sini?
Apa ada orang di sini?
Aku mau mati rasanya.
Manager?
Sakit. Sakit.
Cepat. Cepat.
Cepat.
Siapa itu?
Sakit. Sakit.
Sakit. Sakit.
Aku merasa seperti mau mati saja.
Apa? Apa kau terluka? Apa lukamu parah?
Ya, Tuhhan.
Tunggu sebentar.
Mengerti?
Ya, Tuhan.
Apa ada orang di sini?
Apa ada orang di sini?
Tolong kami!
Aku yang akan mengobatinya. Obati pasien yang di sana.
Dr. Lee ada di sana.
Tidak. Aku yang akan mengobatinya.
Bagaimana dengan pasiennya?
Denyut nadinya masih ada.
Dia akan bertahan jika kita terus memompanya.
Meskipun denyut nadinya masih terasa,
jantungnya sudah berhenti karena mengalami pendarahan.
Maaf, tapi pasien ini sudah meninggal.
Tidak.
Aku bisa, Aku bisa menyelamatkannya.
Hentikan.
Waktu kematian, sesuai dengan waktu setempat...
Tidak!
Tunggu. Dia baik-baik saja.
Dia baik-baik saja.
Karena dia tak mengalami luka parah, aku memberinya warna kuning.
Dia masih bisa selamat.
Apa kau sudah gila? Sadarlah.
Jangan seperti ini.
Jangan cengeng. Bersikaplah seperti selayaknya seorang dokter.
Memangnya aku ini dokter apa?
Aku bahkan tak bisa memasang warna yang tepat.
Dokter macam apa itu?
Kau adalah dokter.
Seseorang yang akan dibutuhkan ditempat seperti ini.
Kau adalah orang itu.
Jadi, umumkan waktu kematian pasien...
dan terus lanjutkan tugasmu.
Pergilah ke pasien yang masih bisa kau selamatkan.
Apa kau tak bisa mendengar teriakan mereka?
Yang kuatlah, Chi Hun.
Waktu kematian...
03:40 sore...
Waktu Urk.
Ayo.
Hei, Mo Yeon. Apa semuanya baik-baik saja?
Cepat telepon aku.
Aku sudah membeli wine. Jadi, cepat pulang dan minum bersama.
Aku telah diberikan titah untuk menjadi seorang dokter.
Aku sudah berjanji...
untuk mempertaruhkan hidupku untuk menyelamatkan umat manusia.
Tim medis!
Keadaan darurat.
Kesehatan dan kehidupan pasienku adalah...
prioritas utamaku.
[Makanan siap saji]
Aku akan melaksanakan tugasku...
dan menyelamatkan pasienku
Tanpa memandang ras, agama, atau kebangsaan.
Mulai!
1 dan 2!
Mulai!
1 dan 2!
Mulai!
Aku tak akan melepaskan tanggung jawanku...
bahkan saat aku berada dalam ancaman.
Syukurlah, cederanya tidak parah.
Kenapa? Apa kau terluka?
Aku telah menerima sumpah ini...
dan menjadi hidupku...
Dan atas nama kehormatanku.
Apa dia pasien? Apa aku panggilkan tim medis?
[Angka Kematian]
Tolong aku. Temanku kesakitan.
Cepat.
Perhatian semuanya!
Pada Kapten!
- Hormat! - Hormat!
Hormat.
Kalian sudah bekerja keras.
Apa ada yang terluka?
Tidak ada, Pak
Baiklah.
Aku sudah mendengarnya semuanya, jadi tak usah ada laporan.
Kita akan memulai...
gerakan penyelamatan pada pembangkit listrik.
Apa ada orang yang ingin meminta ijin?
Tidak, Pak!
Baiklah.
Hanya ada satu hal yang perlu kalian ingat selalu.
Jangan sampai kalian terluka.
Jika kita terluka,
Kita tak bisa menyelamatkan orang-orang yang perlu diselamatkan.
Mengerti?
Mengerti, Pak.
Itu saja.
Kembali ke posisi kalian.
Kembali ke posisi.
Syukurlah kau baik-baik saja.
Aku sangat khawatir padamu.
Baiklah, aku mau bertugas.
Sersan Mayor Seo Dae Young.
Jangan sampai terluka.
Ini adalah perintah.
Kau harus laksanakan itu selamanya.
Kau mengerti?
Syukurlah, kau tak terluka.
Maaf...
tak mengatakan salam berpisahan sebelum aku pulang kemarin.
Aku tak bisa menemanimu.
Jadi, aku mohon...
hati-hatilah.
Kau... juga.
English Subtitle by VIU & VIKI
Diterjemahkan Oleh tsubasaraa [at] IDFL™ Subs Crew [Twitter: syahdararaa]
[Preview]
Kau harus meneleponnya.
Dia pasti khawatir.
Bagaimana denganmu?
Apa yang akan kau lakukan jika aku terluka?
Itu artinya...
dia pergi ke bangun yang runtuh itu.
Apa kau gila?
Katakan pada mereka masuk aku akan ke sana.
Aku akan ikut.
Aku ada di sini!
Keluar dari sana!
Apa yang terjadi? Periksa pembangkit listriknya sekarang!
Memanggil.
Si Jin-sunbae!
Sunbae!
Bawa dia ke sini. Sekarang!
Bagaimana jika tanahnya runtuh?
Percuma saja aku bicara/
Di sana berbahaya, 'kan?
Bangunannya akan runtuh,
Tapi, tak ada siapa-siapa di sana.
Sambungannya lepas.
Apa ada orang di sana?
Ada orang yang meninggal di sini!