Tip:
Highlight text to annotate it
X
Season sebelumnya di "Vikings".
Para dewa ingin kau punya
masa depan yang besar.
Dia menemukan cara baru
berlayar di lautan.
Kota - kota besar, desa - desa,
harta benda...,
...dan Tuhan baru.
Kenapa yang ini tak dibunuh ?
/ Aku melarangnya.
Kenapa kau melarangnya,
saudaraku, kita sederajat.
Kau tahu ini semua
adalah milikku.
Dalam mimpiku,
Kita selalu bersama.
Apa yang pria lakukan ?
/ Menjaga keluarganya.
Dan ?
/ Dia bertarung.
Terpujilah, Earl Ragnar !
Terpujilah, Earl Ragnar !
Bagaimana kita bisa sama
sekarang, saudaraku ?
Kita akan punya banyak
kapal untuk pergi Barat.
Itu masa depan kita.
Kenapa dewa menjadikanku Earl,
Tapi membunuh anakku ?
Kita bisa punya anak lagi.
/ Pernahkah kita tak mencoba ?
Ragnar Lothbrok !
Raja Horik, aku bisa bantu apa ?
Jarl Gotaland, Jarl Borg.
Dia mengancamku.
Kalian utusan Raja Horik ?
Kalian buang - buang waktu.
Itu tanahku dan aku ingin
Itu kembali padaku.
Raja Horik menolak tuntutanmu.
Tidak !
Aku akan mati.
Kau takkan mati.
/ Apa yang diinginkan para Dewa ?
Mengambil sesuatu darimu.
Aku Putri Aslaug...,
Ibuku adalah gadis perisai Brunhilde.
Haruskah kuberitahu Lagertha, istrimu ?
Jika kau ingin jadi orang besar...,
Kau membutuhkanku
seperti aku membutuhkanmu.
Apa sebenarnya maumu ?
Kematian saudaramu dan
memulai kemasyhuranmu ?
Aku mengandung anakmu.
Aku akan bertarung di pihakmu
melawan saudaraku.
--- Skandinavia 796 ---
Aku belum dapat pesan
dari saudaraku.
Tapi hatiku masih percaya dia
takkan mengkhianatiku.
Karena dia tak punya alasan.
Siapa yang butuh alasan
untuk berkhianat ?
Seseorang harus selalu
berpikir yang terburuk, Ragnar.
Meski pada keluargamu sendiri.
Dengan begitu, kau terhindar
dari kekecewaan hidup.
Ini dia si pengkhianat.
Aku benar, Ragnar.
Aku benar.
Lebah Ganteng - Ervanders
http://www.lebahku.com/
Penunggang kuda mendekat !
Apa yang kau inginkan ?
Aku di sini atas nama
Ragnar Lothbrok.
Aku ingin bicara dengan saudaranya.
Bicaralah.
Rollo...,
Kita sering bertarung bersama.
Kurasa kau tidak lupa.
Kuanggap kau sebagai saudara.
Tapi di sana itu adalah
saudara aslimu.
Saudara kandung.
Kau yakin ingin melawannya ?
Ragnar yang mengirimmu ?
Jawaban apa yang harus
kubawa padanya ?
Katakan padanya aku akan
menjawabnya dengan darah.
Dinding perisai !
Dinding perisai !
Tombak !
Serang !
Pertahankan perisai !
Kematianmu datang !
Floki !
Inikah yang kau inginkan, saudaraku ?
Aku tak bisa melawanmu.
Tanpa dikalahkan...,
Kita sudah lelah dengan
pembantaian orang - orang kita.
Jadi, Jarl Borg...,
Kutawarkan...
...sepertiga dari keuntungan
tanah yang disengketakan.
Kecuali kau ingin terus
menolak tuntutanku.
Aku lebih suka berperang lagi,
Daripada menerima ketidak adilan itu.
Jadi, kau takkan mau
menerima tawaranku ?
Tidak.
Kenapa kita terus mementingkan
diri sendiri ?
Kenapa ?!
Kenapa kita saling bertarung...
...soal tanah ini dan tanah itu ?
Kenapa kita tak mementingkan
pergi ke Barat ?
Jika kita menjarah bersama...,
Kita tak perlu saling bertarung.
Kita tak perlu membunuh
orang kita lagi.
Tapi sebaliknya...,
Kita menawarkan mereka tanah...,
...lahan untuk bertani.
Dia benar.
Pikiranku sama dengan Ragnar.
Aku berniat bergabung dengannya...
...dan berlayar ke Barat.
Apa jawabanmu, Jarl Borg ?
Ya.
Aku akan menjarah bersamamu.
Tawaranmu juga kuterima.
Kau mungkin takkan peduli, saudaraku.
Tapi keponakanmu, Gyda, sudah mati.
Waktunya pulang.
Floki ! Floki !
Jangan mati.
Kumohon jangan mati.
Apa yang terjadi pada mereka ?!
Mata Satu meninggal.
Arne ?!
Rollo membunuhnya.
Dan Floki mungkin takkan
selamat karena lukanya parah.
Ini bukan perselisihanmu.
Kau harusnya tak terlibat.
Lihat apa yang terjadi !
Manusia hidup...
...takkan bisa menghindari
masalah, Lagertha.
Kau yang memilih.
Ya. Aku memilih, dan Rollo memilih.
Dan pilihan Rollo yang
menyebabkan semua ini !
Kalian jangan bertengkar.
Aku lelah dan sangat muak.
Itu kebenarannya.
Siapa Aslaug ?
Berhenti.
Siapa Aslaug ?
Dia putri Gotaland.
Kami bertemu dia di sana.
Kau hanya bertemu dengannya ?
Lagertha.
Apa yang anak itu katakan ?
Kau katakan apa
pada Ibumu, nak ?
Yang dikatakan Bjorn tak penting.
Apa yang mau kau katakan ?
Aku...
Kita tak harus membahas
masalah kita di depan orang lain.
Kau bercinta dengannya ?
Ya, aku bercinta dengannya.
Berapa kali ?!
Sekali.
Aku tak mencintainya.
Aku harus apa agar kau
bisa melupakan hal ini ?
Jangan temui dia lagi.
Baik.
Jangan pernah.
Kenapa kalian masih berselisih ?
Kau tahu sebabnya.
Tapi aku tak mau ada perselisihan.
Tak bisakah Ayah minta maaf
atas perbuatan Ayah ?
Tak mudah berurusan
dengan Ibumu.
Apa yang akan terjadi pada Rollo ?
Ayah tak bisa menghukum
saudara sendiri.
Kita akan berkumpul dan
Pemberi Hukuman yang menentukan.
Kita akan membawa Rollo
ke Batu Hukuman.
Di sanalah nasibnya
akan diputuskan.
Apa yang Ayah punya ?
Koin emas. Dari Inggris.
Kau lihat ?
Bahkan wajah Raja Aelle
ada di koin ini.
Jadi ini pembawa keberuntungan ?
Kau mau apa ?
Bicara dengannya.
Rollo...,
Rollo, ini aku.
Tak usah repot - repot.
Kau tak bisa menghangatkan orang mati.
Dia tak punya kehormatan !
Bunuh dia !
/ Kuludahi kau !
Pengkhianat !
Pengkhianat !
Dia akan membayar
apa yang dia perbuat !
Bunuh dia !
/ Pengkhianat ! Pengkhianat !
Bunuh dia !
Memalukan !
Para warga, sebagai Pemberi Hukuman...,
Aku diminta untuk menentukan
nasib orang ini.
Orang ini memilih berperang
di pihak mush kita.
Memilih melawan saudaranya.
Pengkhianat !
Dia banyak membunuh
anak - anak kita...,
...saudara dan Ayah kita.
Kalian berharap dia diapakan ?
Dia tak punya pertahanan !
Dia tak punya pertahanan !
Orang ini layak untuk mati.
Ya !
Kita semua tahu itu.
Tapi, kuputuskan untuk membebaskannya.
Kuambil nasihat dari para Dewa.
Jika mereka ingin dia mati...,
Dia pasti sudah mati dalam pertempuran.
Tapi mereka menyelamatkannya.
Dia datang...
...dan memohon ampunan
pada saudaranya.
Dia bersikap dengan cara
yang tak terduga...,
...dan oleh karena itu,
aku menyimpulkan...
...bahwa para Dewa telah
menetapkan putusan mereka...
...yang tak mampu kutentang.
Oleh karena itu aku perintahkan
orang ini dibebaskan.
Bunuh pengkhianat itu !
Kita harus tetap membunuh dia.
Kau adalah Earl !
Tidak. Kita harus mematuhi hukum.
Siapa Sang Pemberi-hukum ?
Hanyalah manusia biasa.
Tidak ketika dia berada
di Batu Suci.
Aku ingin lepas dari bayang - bayangmu.
Kau mengerti, bukan ?
Tapi ketika aku terlepas dari itu,
di sana tak ada cahaya matahari.
Tak ada cahaya sama sekali.
Apa yang kau lakukan ?
Pergi.
Semua orang di sini membenciku,
dengan alasan yang tepat.
Aku telah mengkhianati mereka.
Tak ada gunanya
aku tetap di sini.
Tetapi kau mau pergi
tanpa berpamitan padaku ?
Kupikir kau lebih suka cara itu.
Sebegitu sedikitkah kau mengenalku ?
Tak ada yang bisa kutawarkan padamu.
Akan lebih baik bagimu,
bagiku, bagi semua orang...
...jika aku dieksekusi.
Jadi kini kau mengabaikan para Dewa ?
Menurutmu apa yang
ditawarkan para Dewa padamu ?
Kehinaan seumur hidup.
Bukan ! Bukan itu !
Para dewa telah menawarkanmu
kesempatan untuk terlahir kembali...,
...pengampunan, kelayakan
berada di Valhalla.
Itu yang mereka tawarkan
padamu.
Tapi, kau malah pergi menjauh.
Kau ingin bersembunyi di
lubang antah berantah.
Ke mana lagi aku pergi ?
Kenapa kau harus pergi ?
Gyda...,
Ayah datang untuk berpamitan
padamu dengan layak.
Ayah sudah memikirkanmu,
sejak kau masih kecil.
Kau begitu bersemangat...,
...kau mampu berlari
secepat angin.
Kau bagaikan halilintar.
Tapi kemudian, tanpa kusadari...,
...kau berhenti berlarian...
...dan kau jadi banyak diam.
Saat usiamu 12 tahun...,
...kau memiliki ketenangan dan
keanggunan wanita sejati.
Anak - anak seperti apa
yang akan kau lahirkan ?
Kebahagiaan apa yang akan
datang kepada kita ?
Oh nak, Gyda...,
...kau takkan hilang karena
kau selalu di hati Ayah.
Orang bilang seorang pria
harus lebih menyayangi puteranya.
Tetapi seorang pria bisa
cemburu pada puteranya...,
...dan puterinya selalu bisa
menjadi cahaya dalam hidupnya.
Ayah sadar kau telah
bersama para dewa.
Tapi Ayah akan menunggu di sini...,
...dan jika kau ingin datang
dan bicara...,
...maka datang dan bicaralah
pada Ayah...,
Ayah belai rambut panjangmu
nan indah sekali lagi...
...dengan tangan kasar Ayah ini.
Ayah !
Ayah !
Apa ?
/ Ada seseorang datang.
Tetap tenang ! Terus dayung !
Lemparkan tali !
Percayalah,
aku tak bisa apa - apa.
Aku tak meminta dia untuk datang.
Bjorn bilang, Ibumu...
...adalah Gadis Perisai, Brunhilde...
...yang pernah kami dengar ?
Itu benar.
Meski dia meninggal
saat aku masih kecil.
Dan Ayahmu ?
Ayahku adalah Sigurd.
Sigurd... ?
Hanya Sigurd ?
Tidak, Sigurd maksudku adalah...
...seseorang yang menurut cerita
membantai naga Fafnir.
Berarti Ayahmu juga pahlawan.
Orang - orang membicarakannya, benar,
dan aku bangga akan dirinya.
Tapi aku tak pernah mengenalnya.
Bagaimana dengan orang tuamu ?
Hmm.
Mereka hanyalah petani.
Sesungguhnya tak ada seseorang
yang "hanya sekedar petani."
Yakinlah padaku, Puteri...,
...itulah hal yang membahagiakan
bagi beberapa orang.
Maafkan aku.
Kau ingat padaku, Bjorn ?
Kau ingat kita dulu berdiri
di depan Pohon Kehidupan ?
Itu bukanlah Yggdrasil.
Itu hanyalah sebuah pohon.
Kau benar.
Kita berdua tahu itu.
Pohon itu menciptakan
ikatan diantara kita.
Kurasa tidak.
Kita tak punya ikatan apapun.
Aku tak ingin ikatan
apapun denganmu.
Kenapa tak kau suruh dia
agar segera pergi ?
Dia tak bisa tinggal di sini.
Dia mengandung anakku.
Dia membawa keresahan
dan kesusahan.
Tak bisakah Ayah lihat ?
Ayah sudah buta ?
Ayah tahu susah bagimu
untuk menerima...,
...tapi ketidak-bahagiaan
lebih biasa daripada kebahagiaan.
Siapa yang bilang
kau harus bahagia ?
Kau sudah mencapai usia
dimana kau harus dewasa...
...dan bertanggung jawab
akan suatu hal.
Saat Ayah seusiamu,
Ayah punya banyak teman.
Semuanya telah gugur.
Kebahagiaan tak ada di sini atau di sana.
Seberapa banyak kau mengenal
wanita ini ?
Hanya dari yang diceritakan Bjorn,
tak banyak.
Dia tak mau
tak patuh pada ayahnya.
Aku juga tak tahu bahwa
dia mengandung anaknya.
Dan kau percaya itu ?
Ragnar percaya.
Bagaimana dengan segala kisahnya
tentang Brunhilde dan Sigurd ?
Kurasa itu benar.
Dia jelas berbeda dengan kita.
Apa yang akan kau lakukan ?
Entahlah.
Aku harus lakukan yang
terbaik untuk puteraku.
Oh, Floki !
Aku belum mati, Bjorn.
Tak ada terima kasih untukmu, Ragnar.
Katakan apa yang kau suka dariku...,
Aku senang ternyata para Dewa
cukup bodoh untuk menyelamatkanmu.
Para Dewa dan Helga.
Kau harus mengembalikan kekuatanmu.
Masih banyak yang harus dilakukan.
Seluruh konvoi kapal sedang disiapkan.
Kau dan aku belum melihat apapun.
Perjalanan kita baru saja dimulai.
Itu benar !
Kupikir aku tadinya tewas...,
...dan dalam kematianku itu
aku memimpikan tempat lain...,
...tempat yang seharusnya
kita tuju, Ragnar.
Istirahatlah.
Ayo, Nak.
Floki !
/ Hei, Floki !
Halo, Bjorn.
/ Floki !
Kuharap kau akan menerima
apa yang telah kupilih...
...dan kupersiapkan untukmu ?
Murah hati sekali !
Aku tak mau
kau jadi repot.
Ini tak merepotkan,
jika ini menyenangkanmu.
Kalau boleh jujur...,
Tadinya kukira kau
tak bisa memasak !
Memang. Pelayanku yang memasak.
Aku hanya membeli bahan - bahannya.
Melihat kalian berdua di sini,
di rumahku...
Kulihat tak ada alasan kalian
tak bisa bersama.
Kalian berdua sangat berbeda,
namun sama - sama kuat.
Aku mendengar bahwa
ketetapan yang sama telah ada...
...di seluruh negeri ini.
Ketetapan apa ?
Bahwa seorang Earl bisa hidup
dengan lebih dari satu wanita.
Sebenarnya, ini tidaklah aneh.
Ini demi kuntungan semua orang...,
...terutama anak - anak.
Dari kedua pernikahan itu, tentunya.
Itu benar.
Aku banyak melihat contohnya.
Ya.
Itukah yang kau sarankan ?
Jika iya...,
Bagaimana menurutmu ?
Maaf, tapi wanita ini
mengandung anakku.
Aku harus menjaganya.
Kau harus terima itu.
Saat kita kehilangan calon putera kita,
itu mengecewakanku.
Aku telah gagal dan aku
tak mau itu terjadi lagi.
Aku tak bisa mencampakkan wanita ini.
Aku harus menjaga anakku.
Jangan lupa kapaknya.
Kau mau pergi ?
Tentu aku pergi.
Bjorn ikut denganmu ?
Itu terserah Bjorn.
Bjorn, ada pilihan berat
yang harus kau putuskan.
Aku mengagumi Ibumu.
Kami semua begitu.
Tapi kau harus tinggal
dengan Ayahmu.
Jika tidak, kau akan menyesalinya
seumur hidupmu.
Ingat, Ayahmu adalah Ragnar Lothbrok.
Bjorn.
Kau harus memilih.
Putuskanlah sekarang.
Aku memilih Ayahku.
Bagus.
Apa ?
Ibu pergi.
Minggir !
Kau sungguh akan meninggalkanku
tanpa berucap sepatah katapun ?
Kau telah menghina dan
mempermalukanku.
Aku tak punya pilihan
selain meninggalkanmu...
...dan menceraikanmu.
Aku tak ingin kau pergi.
Ini takdir.
Aku berubah pikiran.
Aku ikut denganmu.
Jaga Ibumu.
Ayo.
Jalan.
Lebah Ganteng - Ervanders
http://www.lebahku.com/