Tip:
Highlight text to annotate it
X
Sebelumnya.....
Aku tak bisa mengendalikan dia.
Dia menyuruh orangnya untuk membunuh Spartacus./
Dia sangat membenci Spartacus.
Pembangkangannya mempermalukan Romawi./
Justru suamimu yang demikian.
Aku selalu memikirkannya.
Keinginan akan sentuhan tangan seorang pria.
Untuk saat ini, kebutuhan membuat kita
harus memberikannya Crixus.
Atur itu.
Maaf, Licinia.
Kita harusnya datang setelah Ilithyia
selesai dengan Spartacus.
Ini bisa menjadi bahan pembicaraan yang
sangat menarik di seluruh Romawi.
Berhenti tertawa!
Ini akan jadi rahasia kecil kita.
SPARTACUS
"DARAH DAN TANAH"
"PESTA PERSEMBAHAN"
Penterjemah :
-- Ikang (KLEBENGAN) --
Spar-ta-cus!
Spar-ta-cus!
Mereka meneriakkan namamu.
Sebentar lagi mereka juga meneriakkan namamu.
Atau sebaliknya, kalau pikiranmu masih tak fokus.
Aku sudah bilang pada istri dan anakku../
Aku tak mau bertandem dgn orang yg tak punya tujuan.
Tujuanku jelas.
Tujuanku adalah darah.
Perisai!
Meskipun dipasangkan dengan gladiator rendahan
Spartacus tetap menang!
Itulah seorang juara Capua!
Lihat bagaimana ia "membakar" penonton!
Pertunjukkannya pada ultah putramu akan
menjadi perbincangan di seluruh republik.
Sangat berbeda dengan ultahku
yang kelima belas.
Saat aku mengenakan toga Virilis
dan memasuki masa kedewasaan.
Upacara yang sangat membosankan.
Dipenuhi mayat dan wanita jahanam.
Ayahku sendiri yang melakukan pidato.
Begitu membuai para hadirin!
Numerius tak bisa mengharap yang lebih dari ini.
Dia menginginkan lagi beberapa petarung terbaikmu
untuk pertunjukkan di acaranya kelak.
Dia pasti akan sangat terpuaskan.
Dan dengan ijin ayahnya..
Akan lebih berkesan jika upacaranya di adakan
langsung di kediamanku yang sederhana.
Di mana putramu bisa melihat langsung
lebih dekat seluruh gladiatorku.
Bisakah ayah?
Kumohon?!
Dan berapa biaya tambahan untuk
keramahan seperti itu?
Bantuan antara sesama kawan.
Terima kasih!
Kau berikutnya, Spartacus!
Kemari.
Kau yakin itu tidak akan membebanimu?
Tak usah dipikirkan.
Seorang anak akan memasuki masa dewasa
hanya sekali dalam hidupnya.
Harus dirayakan dengan semeriah mungkin.
Dia tak berhenti mengagumi pertarungan.
Obsesinya sangat mirip dengan Ilithyia
jika menyangkut darah dan pertandingan.
Ketidakhadiranya cukup mengejutkan.
Apa dia sudah kembali ke Roma,
tanpa upacara perpisahan?
Tidak.
Dia hanya sedang...tidak enak badan.
Semoga tidak serius.
Itu pasti akan berlalu, seperti halnya sakit perut biasa.
Baju pelindungnya sulit ditembus.
Kalau begitu kita incar lebih tinggi.
Tarik!
Aku tak pernah melihat yang seperti ini!
Bangun!
Spartacus!
Hidup untuk pertarungan berikutnya.
Menyakitkan melihat orang lain
mengambil kemenanganmu.
Rasa sakitmu akan bertambah kalau
kau terus ada di dekatku.
Bagus sekali, saudaraku.
Bagus sekali.
Kau bertarung bagus hari ini.
Para dewa memberkatiku karena
memasangkan denganmu.
Berkat mereka tidak hanya di gelanggang.
Aurelia...
Aku takut tak bisa bertemu denganmu lagi.
Ashur bilang dia hanya melihat darah saat
akan mengantarkan pesan padamu.
Titus sudah kembali./
Dia melukaimu?
Akan kucabut jantungnya.../
Itu bukan darahku.
Aku menyayatnya sangat dalam.
Dia takkan bisa memaksa wanita lagi.
Setelah itu aku mengungsi ke
rumah kakakku di bukit.
Seorang budak wanita menemukanku.
Dengan petunjuk dari Spartacus.
Aku bersyukur pada dewa
karena kau selamat.
Di mana mereka saat Titus memperkosaku?
Aku masih mengandung anaknya.
Tak ada yang berubah, Varro.
Semua telah berubah.
Akupun demikian.
Jabang bayi ini.
Dia tumbuh dari rahimmu, bagian dari dirimu.
Aku akan menerimanya.
Jika kau juga demikian.
Ketidakhadiranmu menarik perhatian.
Ketidakhadiran?
Pertandingannya.
Kau seharunya hadir./
Aku takkan kuat menghadapi tatapan mereka.
Saat mereka menatapku maka
mereka akan mengetahuinya.
Darah Licinia...
Tengkoraknya terselip di antara jemariku...
Astaga! Bisakah kau menahan diri!
Licinia di bunuh dan kau pelakunya
memang tak bisa dipungkiri.
Kebenaran itu hanya akan terbongkar jika
rahangmu terpisah dan membeberkannya sendiri.
Apa yang harus kulakukan?
Perlihatkan dirimu dengan wajar, seakan
tak pernah terjadi apapun.
Rencana perayaan Magistrate akan
menjadi kesemptan yang bagus untuk itu.
Suamiku akan menjadi tuan rumah.
Kau tak harus keluar dari tempat ini.
Aku siap menampungmu dan membantu
menyelesaikan ini.
Kau akan membantuku melalui ini?
Sebagai teman yang terpercaya.
Dan aku membutuhkan sedikit bantuan.
Kita akan mengundang semua orang-orang
terkemuka dan terhormat.
Aku ingin memastikan salah satunya
adalah putri senator Albinius.
Persiapkan dirimu.
Dan lakukan.
Aku sangat berhutang padamu.
Kalau kau tak mengirim Mira mencarinya.../
Dia telah mengembalikan dirimu, ya?
Dan aku akan menjadi suami yang pantas baginya.
Jika tidak, aku yang akan mengingatkanmu hal itu.
Sangat menggugah hati, bukan?
Melihat seorang suami bertemu
lagi dengan istrinya.
Sekarang ada orang yang akan meratapimu.
Saat kau mati.
Aku hanya ingin itu terjadi di gelanggang.
Sebagai gladiator.
Kau ingat seperti apa rasanya, kan?
Spartacus, Crixus.
Kau dipanggil.
Kami akan saling bertarung?./
Numerius telah memilih kalian.
Dia sangat menginginkan pertunjukan kehebatan
masa kini berhadapan dengan kehebatan masa lalu.
Dan keinginan itu harus dipuaskan, Dominus.
Ingatlah ini hanya eksebisi.
Darah boleh ditumpahkan, tapi hanya
untuk pertunjukan.
Hukuman berat akan diberikan bagi
yang kelewatan batas.
Kami akan mematuhinya dengan
pernuh rasa hormat, Dominus.
Itu yang kuharapkan.
Kembali ke tempat kalian.
Spartacus, tetap di sini.
Bagaimana pendapatmu tentang Crixus?./
Numerius memaksa meskipun lukanya belum sembuh benar.
Dia percaya dia sudah siap./
Sebuah sebuah kesalahan.
Luka pada Ego lebih dalam daripada
luka pada daging.
Dia pernah memberikan kebanggaan pada tempat ini.
Jangan terlalu mempermalukan dia.
Aku hanya memberikan pertunjukkan pada Numerius.
Tidak lebih dari itu.
Aku mengenakan Toga Virilis di tempat ini juga.
Di kelilingi oleh para juara ayahku.
Saat itu aku yakin suatu saat nanti para petarungku
sendiri akan lebih hebat dari mereka semua.
Tak ada yang lebih hebat dari Spartacus,
sang pembawa hujan.
Aku sangat tersanjung.
Kau berdiri lebih tinggi dari siapapun.
Jika kau meneruskannya,
kita akan memiliki dunia.
Kau terus menghindariku.
Aku sedang menjalankan tugas.
Sikapku makin mengeras.
Aku lebih senang yang lembut, seperti
beberapa waktu lalu.
Kau menyalah-artikan senyuman dan sentuhan
persahabatanku.
Dan kunci di sabukku hilang setelah
sentuhan "persahabatan"mu itu?
Aku tidak tanpa sengaja meletakkanya
di telapak tanganmu?
Tidak.
Ada merasakan ketegangan di ucapanmu.
Itu memberi pembenaran untuk
dilakukan penggeledahan...
Aku hanya melayani Domina.
Dia pasti takkan senang mendengar
kau menyentuhnya tanpa persetujuan dia.
Atau mengetahui ada seorang penjaga
yang telah kehilangan kunci.
Aku juga akan demikian.
Kau memang terkenal pandai
merayu para wanita.
Bersiaplah kehilangan itu.
Dan jangan pernah menuduhku
seperti itu lagi.
Kau yakin Ilithyia tak akan mengacau
di hadapan Magistrate?
Aku akan mengawasinya dengar cermat.
Semoga lebih cermat dari yang terakhir.
Semua untuk keuntungan kita.
Ilithyia sudah ditangan kita, dan melalui itu
kita memiliki akses ke keluarga paling terhormat.
Dia sudah mengurus daftar undangannya?
Dia akan mengundang semua ke acara ini.
Dan akan memenuhi seisi rumah kita.
Kalau begitu kita tak perlu lagi
mengkhawatirkan apapun.
Setelah eksebisi antara Spartacus
dan Crixus selesai.
Dan membahagiakan putranya.
Aku bisa mulai memperbincangkan
masalah politik dengan Magistrate.
Dan akan diterima dengan tangan terbuka.
Kita akan lihat raut wajah Solonius saat menyaksikan
kita bercengkerama dengan para petinggi Capua.
Solonius?
Bagaimana dia bisa melihatnya?
Dengan sebuah undangan.
Aku ingin dia menyaksikan aku saat aku
sedang diurapi oleh Magistrate.
Aku ingin melihat di saat keberuntunganku naik,
sementara dia terjerembab.
Kau menggangu ular yang sedang terluka.
Dan bisa saja menyerang balik.
Tenang saja.
Kepala ular itu akan tercabik
dari tubuhnya saat itu juga.
Dan Solonius takkan bisa bangkit lagi.
Jadi, kau dan Crixus bertarung hanya
sebagai pertunjukkan, ya?
Sesuatu yang takkan dilupakan oleh anak itu./
Ini hanya eksebisi.
Dominus memberi perintah jelas tidak
boleh ada yang terluka serius.
Aku yakin dia tak mendengarkan
perintah itu.
Gaul-mu telah pulih.
Dia tak sendirian. Matahari telah menyegarkan
apa yang telah di layukan oleh malam.
Berkat kebaikan seorang teman./
Apakah kebaikan itu mendapat imbalannya?
Perayaan malam itu akan dipenuhi
oleh semua orang yang diinginkan.
Terima kasih.
Seandainya aku punya kalimat
untuk membalas kebaikanmu.
Terlebih nilai sebuah persahabatan.
Takkan bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
Melainkan darah dan daging.
Pemberian hidup bagi dunia.
Kau pasrah seperti seorang cewek
yang memohon untuk ditiduri.
Aku terpojok.
Aku harus bagaimana lagi?
Berdiri dan bertarung sampai nafas terakhirmu.
Atau buktikan kata "Saudara" adalah palsu.
Aku mendengar tentang peluang di Sicilia.
Kalau saja aku bijak, kami sudah pindah kesana.
Untuk melunasi utangku.
Tapi saran istriku tak pernah kudengar.
Memang butuh waktu lama. Suara seorang wanita
masuk ke telinga pria.
Aku akan memperpendeknya mulai saat ini.
Aurelia bilang Sicilia adalah pulau yang
diberkati para dewa.
Kau harus mengunjungi kami saat bebas nanti.
Aku tak lagi berminat hidup di luar tempat ini.
Kau benar juga.
Mimpi sesungguhnya seorang juara
adalah di gelanggang.
Dan bagaimana jika dia bukan juara lagi?
Merebutnya kembali dari si pencuri.
Dia tak mencuri apapun.
Jika aku pencuri, maka kejahatan itu
telah disaksikan oleh seluruh Capua.
Dan itu masih dirayakan hingga hari ini.
Spartacus!
Kau dipanggil.
Magistrate akan datang besok dan
di susul oleh para tamu undangan.
Untuk memastikan persiapannya
telah memenuhi keinginannya.
Sementara aku fokus padanya,
kau akan fokus pada putranya.
Ini penting untuk memastikan dia terpuaskan.
Dan juga ayahnya yang terhormat.
Nama Batiatus akan dihormati./
Dan membuat iri seluruh republik.
Langkahmu tidak bijak.
Kau bisa main?./
Aku kadang bermain saat menjadi prajurit pendukung.
Dengan segala hormat, maukah
kau tunjukkan kebolehanmu?
Nampaknya juara kita tak ahli
dalam permainan strategi.
Pertempurannya mungkin kalah...
Tapi perangnya telah dimenangkan.
Pembangkang sialan!
Bermain seperti orang Romawi sejati.
Berdiri dari kursimu.
Dan bawakan kami anggur.
Orang Syria itu memang bisa menipu ular.
Tapi tak pernah berkuasa.
Mari!
Mari buat kontes antar sesama manusia.
Aku sangat merindukan sentuhanmu./
Dan pikiranku padamu membunuhku.
Tak lama lagi kau akan merasakan
sentuhan tangan seorang juara.
Tepat di hadapanmu.
Pertarungan dengan Spartacus hanya eksebisi.
Aku sangat mengenal penonton.
Mereka meminta darah dan akan aku berikan itu.
Dominus melarangnya ada yang cedera.
Berusaha membunuh Spartacus
akan membahayakan dirimu.
Ini adalah hidupku.
Jika bukan juara, aku bukan siapa-siapa.
Aku pasti gila, hanya mencintai orangnya saja.
Ya.
Dan aku menikmati kegilaanmu
Ah! Sialan!
Bagaimana kau bisa menang terus
melawan orang yang ada di atasmu?
Aku terlahir dengan pedang di tanganku.
Strategi bertarung adalah naluri alamiku yang kedua.
Diturunkan dari seorang ayah pada putranya.
Sangat disayangkan ayahku tak pernah
menganggap penting keunggulan militer.
Menyepelekan potensi rampasan
yang bisa di raih.
Adanya dukungan dan sekutu membuatnya
enggan mengangkat senjata.
Dia tak ingin menjadi lebih
dari yang ia cita-citakan.
Hanya seorang Lanista, jauh dari Roma.
Tapi kau dan aku...
Kita memiliki sayap yang akan membawa kita
terbang tinggi dari lumpur dan kotoran warisan.
Jauh melebihi apa yang bisa
dibayangkan ayah kita.
Quintus?
Apa yang membangunkan
dia dari mimpinya?
Suamiku tak ada di sampingku.
Spartacus membantuku saya
mengasah permainanku.
Demi segelas anggur?
Terima kasih atas petunjuknya.
Kau sudah tak waras?
Minum bersama seorang budak...
Aku minum bersama seorang juara Capua./
Crixus pernah jadi juara.
Tapi tak pernah sekalipun
kau minum bersamanya.
Crixus orang yang kasar.
Spartacus berbeda.
Kita berhutang padanya./
Dia ada dibawahmu.
Besok kita jadi tuan rumah untuk
orang-orang hebat di Capua.
Prilaku seperti itu harus di buang.
Jangan terlalu mempermasalahkan itu.
Spartacus adalah alasan Magistrate
bersedia datang kemari.
Bersama para cecunguk-cecunguk lainnya.
Mereka datang karenamu.
Pria yang sedang meroket ke langit.
Spartacus hanya binatang buas yang
menjadi tungganganmu
Kau dan Varro bertarung seperti saudara.
Kemenangan kalian sangat hebat./
Kau mengambil kuncinya, ya?
Kau pasti mengetahuinya, kan?./
Spartacus!
Tutup mulutmu!./
Kesalahan apa yang diperbuat wanita itu?
Bukan urusanmu./
Aku mengenal dia.
Wanita ini dikenal semua pria di sini.
Pergilah./
Katakan apa kesalahannya!
Aku perintahkan padamu.
Hentikan!
Apa-apaan ini?
Katakan!
Anak buahmu menyerang Mira tanpa alasan.
Apa alasanmu berani menyentuh
salah satu budakku?
Dia pencuri./
Aku tak mencuri apapun!
Apa yang dia curi?
Bukan sesuatu yang penting.
Pergi.
Kau melampaui batas.
Upahmu sebulan kubatalkan.
Masih ngotot maka koin diganti dengan darah.
Pergi./
Dominus.
Maafkan aku./
Tutup mulutmu!
Aku membelamu di depan istriku.
Agar kau masih bisa tinggal di rumahku.
Kalau saja acaranya bukan besok.
Aku pasti sudah mencambukmu hingga
dagingmu lepas dari punggungmu.
Sekali lagi kau menyentuh penjagaku,
kau akan menerima yang lebih buruk.
Dominus.
Penterjemah :
-- Ikang (KLEBENGAN) --
Kau menyerang seorang penjaga
dan lolos dari hukuman?
Menjadi seorang juara memang
sangat mengenakkan.
Aku harus selalu ada di sampingmu.
Berharap mungkin keberuntunganmu
bisa menular padaku.
Kau harus fokus melindungi sisi tubuhmu.
Oh, sialan!
Magistrate Calavius!
Kediaman Batiatus menyambutmu.
Pada hari yang membahagiakan ini!
Seorang remaja masuk ke kediamanku,
dan keluar sebagai seorang pria dewasa!
Terima kasih atas keramahanmu.
Kami berhutang padamu.
Seperti halnya kita semua./
Ilithyia!
Aku mengkhawatirkan kesehatanmu./
Hanya gangguan kecil.
Aku telah dirawat dengan penuh
kasih sayang di rumah ini.
Di mana para gladiatornya?./
Numerius!
Dia tak tidur semalaman menanti
kegembiraan ini.
Tak bisa di salahkan!
Berdiri dihadapan para petarung terhebat
di republik yang menunggu perintahnya.
Perintahku?
Benarkah?
Semua telah kuperintahkan patuh padamu
seperti halnya patuh pada perintahku.
Flavius akan sangat iri./
Tentu saja!
Apalagi jika mendengar bahwa sang juara Capua sendiri
yang akan memandumu berkeliling Ludus ini.
Spartacus?!
Dia sudah menunggumu, tentunya
dengan seijin ayahmu.
Aku lebih suka dia didampingi
oleh kuda Appolo.
Penjaga! Antarkan Tuan muda Numerius
menuju pusat pelatihan.
Aku tak pernah melihatnya begitu
bersemangat seperti ini.
Kediaman Batiatus memang
memberi kita aura positif.
Kau pernah melihat pemandangan dari balkon-nya?
Sangat menyegarkan hati.
Mari kita memandangi kesempurnaan Capua.
Dan memberi mereka kesempatan untuk membincangkan
betapa menggairahkannya istri mereka.
Ilithyia hidup bersamamu?./
Untuk sementara waktu.
Teman yang berharga.
Dengan koneksi ke senat melalui suami dan ayahnya.
Memang sangat berharga.
Kita harus memilih teman dengan cermat./
Kalau tidak justru akan terjerembab bersamanya.
Persiapannya berjalan lancar?
Kupersiapkan seakan dia putraku sendiri.
Tak perlu khawatir.
Malam ini akan selalu terukir
di ingatan semua hadirin.
Seperti apa rasanya, bisa menggengam
nyawa orang lain ditanganmu?
Pedangku bisa saja mencabutnya seketika,
Tapi nasib gladiator ada di tangan penonton.
Dan mereka yang memutuskan.
Tak ada pagar di tebing ini!
Karena itu jangan pernah
berlatih di dekatnya.
Ada yang pernah jatuh?./
Aku cuma menyaksikan sekali.
Mari. Sudah lama sejak latihan
kita yang terakhir.
Mari kita lihat apa yang kau ingat.
Putra Magistrate telah memberi
kehormatan pada tempat kita.
Dan ini sambutan baginya?
Bisakah aku mendapat lawan yang sepadan?
Aku akan menghadapimu./
Maksudku gladiator sungguhan.
Crixus sangat mengagumkan.
Aku akan membuktikan yang sebaliknya
pada perayaanmu nanti malam.
Ada lagi yang berani?
Kita belum selsai./
Minggirlah, Pup.
Sebelum kemaluanmu mengotori tanah.
Orang itu sudah kalah./
Tubuhnya, mungkin saja.
Tapi sebuah pertarungan tidak hanya bisa
dimenangkan oleh kekuatan semata.
Tapi oleh semangat.
Menyerah sajalah, orang bebal.
Cukup!
Dia kalah tapi diperlakukan
seperti pemenang?
Sebuah tanda penghormatan.
Atas keberaniannya.
Bawa dia ke tabib.
Apa setiap hari seperti ini?
Aku tak menduga kau pandai juga
bermain Latrunculi.
Aku menganggap diriku sebagai
pelajar dari strategi militer.
Untuk menang, kita harus bisa menyerang
titik yang tak terduga.
Strategi dalam peperangan juga bisa
digunakan di dunia politik.
Topik yang juga kuminati.
Mungkin.../
Ayah!
Spartacus memberiku pedangnya
untuk berlatih!
Numerius, kau dekil sekali!
Bisa jadi kerak jika ia tak segera mandi.
Kita harus mempersiapkannya
sebelum para tamu datang.
Naevia, antar Numerius ke kamar mandi./
Ya, domina.
Lewat sini.
Sikap remajanya masih ada./
Tapi sebentar lagi akan hilang.
Malam ini Numerius akan
menjadi pria dewasa.
Sudah bersih?
Atau kau masih butuh gosokan.../
Tidak, aku...
Aku...
Ya, tentu saja.
Tak ada yang lebih sensual
daripada mandi di air hangat.
Airnya membelai kulitmu.
Matamu terlihat... terpaku.
Maaf./
Tak perlu.
Ini adalah malam-mu, Numerius.
Hanya terjadi sekali seumur hidupmu.
Aku sangat senang./
Tentu saja.
Hidupmu terbentang dihadapanmu.
Banyak kemuliaan, penghormatan.
Dan kesenangan.
Keputusan yang kau buat malam ini akan
berjalan seiring waktu.
Merubah nasib dan takdir.
Banyak hal yang ada ditanganmu.
Aku ingin memastikan ia menyentuh
sesuatu yang benar.
Indah sekali.
Mereka melompat dan menusuk seperti ini.
Dia menahan...
Perayaan yang meriah, Batiatus!
Aku tak pernah anak itu segirang ini.
Jangan memanggilnya "anak/remaja" lagi.
Bukankah ia terlihat seperti orang dewasa?
Dia terlihat lebih tinggi, kan?
Untuk ukuran tertentu.
Sebentar lagi ia akan menyaingi ayahnya.
Sangat membanggakan mengetahui ada
yang akan meneruskan nama Calavius.
Semua pasti akan bangga.
Aku yakin putra akan melakukan
hal-hal hebat.
Aku sendiri tak sabar ingin melihatnya.
Tampaknya istri sang Legatus masih
sangat dendam.
Dia seperti kucing tak bercakar./
Tapi bertaring.
Terima kasih untuk kemarin malam./
Orang itu kelewatan.
Aku hanya ingin meluruskan.
Tapi itu tetap sebuah kebaikan.
Dan segera hilang.
Aku akan melakukan itu
pada semua wanita.
Kau keparat.
Sang juara Capua.
Selalu mencari musuh.
Aku cuma butuh satu.
Kau beruntung.
Memang cuma satu-satunya.
Suaminya sangat khawatir!
Licinia benar-benar hilang!
Dia menyelinap di malam hari tanpa ditemani
para budaknya. Dan tak pernah terlihat lagi.
Wanita terhormat tak seharusnya
jalan tanpa pengawalan.
Crassus, sepupunya, telah menawarkan
imbalan besar untuk menemukannya.
Hukumannya akan lebih besar
jika dia sampai terluka.
Tapi siapa yang berani berbuat seperti itu
kepada keluarga Crassus?
Benar-benar sebuah kegilaan.
Itu gambaran apa yang bisa kita lakukan,
Saat merasa dikekang/didorong ke jurang.
Atau di tarik.
Hanya ada satu alasan wanita menyelinap di malam
hari tanpa ditemani para budak dan suaminya.
Dia menikahi pria pendek dan gendut.
Dan berambut seperti binatang buas.
Siapa yang bisa menyalahkan dia?
Jatuh ke pelukan pria lain.
Seperti Helen kepada Paris.
Aku yakin Roma kehilangan kecantikannya.
Karena malam ini permata-nya sedang berdiri
berkilauan dihadapanku di Capua.
Solonius.
Kau akhirnya datang juga.
Siapa yang bisa menolak
teman sehebat ini?
Apakah mataku tidak salah!
Solonius, datang dari balik bayangan cahaya?
Peluk aku sebagai saudara!./
Seandainya benar demikian.
Aku hampir tak mengenalimu.
Pipimu terlihat kurus.
Kau baik-baik saja?./
Tak pernah lebih baik.
Sayangnya berbeda dengan
peruntunganmu di gelanggang, ya?
Kau sudah menyalami Magistrate?
Dia sedang berbincang serius dengan Konsulat
Aku yakin dia akan menyisihkan sedikit
waktu untuk tamu yang tidak terlalu penting.
Terima kasih atas undanganya.
Semoga aku bisa segera membalasnya.
Kau lihat wajahnya? Tampang orang yang sekarat
karena tersayat sedikit demi sedikit.
Aku lebih suka satu sayatan tapi mematikan.
Aku memilih sayatan sebanyak mungkin.
Untuk memaksimalkan kesenangannya.
Aku tak menyadari kau mendapat
pelayanan seeksotis itu.
Kita tak boleh terlihat bersama.
Aku hanya penasaran mengapa
Batiatus mengundangku.
Apa rencananya?
Mempermalukanmu di hadapan Magistrate.
Majikanmu berenand di air yang dalam.
Suatu saat ia pasti hilang terbawa ombaknya.
Mari, berkumpul!
Para tamu terhormat!
Dan mereka yang reputasinya dipertanyakan.
Malam ini kediaman Batiatus
merasa terhormat.
Merayakan upacara yang paling menggembirakan.
Dari putra sang Magistrate Calavius.
Perubahan dari seorang remaja menjadi
pria Romawi yang terhormat!
Namun sebelum dia mengenakan Toga Virilus-nya.
Mari kita hormati dia dengan olahraga dan darah!
Kontes antara masa kini dan masa lalu.
Spartacus, juara Capua!
Majulah!
Dan Crixus!
Mantan juara, maju.../
Tunggu.
Aku kira masa keemasan Crixus telah lewat.
Aku ingin Varro menggantikan dia.
Kau yang menentukan, Tuan muda!
Keinginanmu, tugas kami!
Varro! Majulah!
Kau yang mengaturnya?./
Aku juga terkejut.
Sepertinya para dewa memberkati kita.
Hormati anak itu.
Hormati Ludus kita.
Numerius menghina Crixus di rumah kita sendiri!./
Biarkan saja.
Kebahagiaan Magistrate
adalah tujuan kita.
Silahkan Numerius!
Mereka, petarung hebat di gelanggang,
Menunggu perintahmu!
Mari kita berikan mereka pertunjukan.
Mulai!
Sisi tubuhku!
Lindungi, dan mungkin lain kali
kau yang menang.
Spartacus, tetap juara Capua!
Dan Varro, lawan yang tangguh.
Seperti yang kita saksikan di gelanggang!
Silahkan Numerius!
Keputusan akhir untuk satria kita yang kalah!
Maaf, Magistrate.
Kita sepakat ini hanya eksebisi.
Bukan pertarungan hingga mati.
Ayah...
Numerius sudah membuat keputusan.
Aku akan ganti harga orang itu.
Lanjutkan.
Ada masalah, Batiatus?
Aku bilang lanjutkan.
Jangan...
Jangan.
Mereka akan membunuh kita berdua.
Tak ada pilihan.
Selalu ada pilihan.
Tidak kali ini.
Spartacus!
Hiduplah...
Dan pastikan keluargaku
terpenuhi kebutuhannya.
Ketahuilah...
Aku akan melakukan yang sama...
Aku berhutang padamu atas
keramahanmu selamanya, Batiatus.
Tak usah dipikirkan.
Aku hanya membantu kawan baik.
Dia meminta darah tanpa ragu!
Keberanian seperti itu
membawanya ke kursi senat.
Ambisi yang paling mulia.
Aku sendiri mulai berpikir untuk
masuk ke gelanggang politik.
Benarkah?
Bukan kursi senat. Tak secepat itu.
Mungkin lokal dulu.
Aku ingin bicara tentang dukunganmu.
Mungkin besok.
Aku ada urusan bisnis.
Mungkin setelah kau kembali.
Politik akan sangat membosankan
bagi orang sepertimu.
Kau akan merindukan suasana gelanggang.
Pengorbanan yang siap kuberikan
untuk mengabdi bagi Roma.
Batiatus, kau Lanista yang hebat.
Mungkin yang terbaik di republik ini.
Tapi politik...
Itu dunia yang berbeda.
Status sebagai warganegara,
dan bakat keturunan.
Benar sekali.
Nikmati apa yang terbaik bagimu.
Serahkan masalah politik pada orang yang
memang dilahirkan untuk itu.
Mari Solonius! Kita belum sempat
berbincang banyak malam ini.
Tanggapan Magistrate?
Akan dijawab dengan darah.
Penterjemah :
-- Ikang (KLEBENGAN) --