Tip:
Highlight text to annotate it
X
Water / ulat
Water hidup di dalam batang pohon enau atau rumbia yang sudah roboh atau ditebang selama tiga bulan lebih.
Kalau pohon itu sudah ditebang tunggulah beberapa bulan kemudian maka di dalam batangnya yang sudah mulai membusuk hidup segerombolan ulat/water.
Ukuran besarnya bisa menyerupai jari ibu manusia.
Water dapat diolah menjadi makanan yang lezat
bahkan ada orang yang memakannya hidup-hidup.
Banyak orang mengatakan bahwa water sangat bersih karena mereka hanya makan sari sagu yang terdapat pada batang pohon sagu atau saguer.
Ketika akan mengambil water, beberapa alat perlu dibawa yakni kapak, pisau besar dan seruas batang bambu untuk tempat menaruh water.
Pertama-tama yang dilakukan adalah menepuk-nepuk batang pohon, dan merapatkan telinga kepada sisi batang untuk mendengar kalau ada suara-suara seperti mengerat di dalam batang pohon.
Kalau ada, maka bisa dipastikan ada water di dalam batang pohon tersebut.
Langkah berikutnya adalah mengupas sebagain kulit luar dari batang pohong dengan menggunakan kapak. Setelah itu dengan menggunakan pedang menghancurkan isi batang pohon.
Tetapi ini harus dilakukan dengan hati-hati supaya bisa mendapatkan water yang tidak terpotong.
Cara mengambil water adalah dengan memegang tubuhnya dengan ujung jari ibu dan telunjuk, jangan memegang kepalanya karena water juga menggigit.
Ambil water tersebut dan masukkan ke dalam bambu.
Orang Minahasa biasanya mengolah water menjadi makanan lezat yaitu dengan mencampurkan cabe, jahe, bawang merah, bawang putih dan garam yang sudah ditumbuk bersama-sama.
Water ditusuk bersama-sama dengan tusukan yang terbuat dari bambu dan dipanggang di atas bara api.
Kalau sudah matang dicampurkan dengan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan atau ditumbuk.
Hidangan ini tersa lezat jika disajikan dengan nasi yang masih panas dan minuman saguer yang manis dan sedikit asam.
Enak sekali!
Water kalau tidak diambil atau dimakan akan berubah menjadi kepompong dan kemudian menjadi kumbang.
Di masa lalu di saat belum ada Playstation atau internet games, anak-anak biasanya bermain dengan water.
Mereka menaruh water di bagian tengah daun pisang yang menyerupai saluran dan membiarkan water berlomba dengan sendirinya.
Mereka juga mengikat kaki lowong dengan benang yang panjang dan membiarkannya terbang namun mudah di tangkap kembali dengan memegang benang yang menjuntai.