Tip:
Highlight text to annotate it
X
Berbicara mengenai bagus atau tidaknya, pertama kita harus punya ilmu kebatinan (supernatural),
dan kedua, kita harus melihat dari fisik kuda (caturangga).
Bagi saya, saya tahu, Ini kuda akan bagus, atau tidak akan berkembang.
Saya bisa mengetahui itu semua..
Ini kuda senang menendang, dan akan terus menendang.
Bahkan saya sering bilang begini ...
contoh, Aseng, sepupu saya,
"Seng, ini si Janaka (kuda milik Aseng) senang dan akan terus menendang."
Aseng ragu. Tapi kemudian...
benar, itu terjadi.
Setiap digunakan, pasti menendang. karena sudah ada tanda-tanda demikian.
Saya sudah bisa melihat itu.
Saya juga bisa tahu, mana kuda yang galak dan mana yang baik.
Meskipun saya belum memegang kuda tersebut, saya sudah tahu bahwa itu kuda galak.
Seandainya si pemilik kudanya bilang ini kuda baik, ditangkap baik, dipelihara baik,
itu pasti bohong!
Saya bilang, biarpun 100 kali baik, tetap saja, ini kuda galak.
Kalau ada di sini disebut Bentang, adanya di dahi.
Kalau ada dua useran, disebut Kembang Sepasang.
Kalau turun ke sini disebut Turun Tangis
Pengetahuan tentang useran (unyeng-unyeng) itu dari Mamanata, guru semua pelatih kuda.
Dia lebih tua dari Aki Sukriya. Kalau sekolah, bisa dibilang berbarengan.
Tapi dia sangat-sangat ahli tentang kuda.
Kalau ada satu di sini, disebut Pakubuwana. Kalau ada di setiap kaki, disebut Sapujagat.
Nah di sini ada, disebutnya Pasopati, dan Tumpur Ludes.
Saya pernah bertanya, "Mamanata, useran kuda ada berapa puluh?"
Dia bilang, "Useran kuda sih tidak terbilang"
Saya membandel, "Bagaimana bisa tidak terbilang? Sebanyak-banyaknya kan hanya sebadan kuda?"
Dia bilang, "Iya memang badan kuda hanya segitu. tapi kombinasi useran-nya tidak terbilang."
"Kenapa kamu bertanya begitu?" Saya bilang, "Saya hanya ingin tahu saja"
Kalau ada 3 useran di dada kuda, itu disebut Rajawana.
Rajawana. Raja itu apa?
Kalau di pemerintahan, Raja adalah seperti presiden, makanya kuda ini harus dijaga benar.
Tidak usah jauh-jauh, Encling, teman saya. Kuda dia selalu mengamuk.
Akhirnya saya menawarkan, tukar dengan kuda milik saya yang punya useran Rajawana.
Sekarang dia sudah punya mobil, motor, dan rumah yang bagus.
Kalau mau, ayo kita ketemu dan ngobrol dengan dia. Yaah siapa tahu kalian tidak percaya.
Percuma. Bila saya menurunkan ilmu dengan sebaik-baiknya, tapi kepada orang yang tidak serius.
Daripada tidak dianggap, lebih baik saya simpan saja.
Tapi kalau kepada orang yang serius, yang memang ingin belajar, barulah saja ajari.
Tapi biasanya saya bertanya dahulu,
"Apakah kamu benar serius mau melatih dan jadi pelatih Kuda Renggong?"
"Kalau iya, dengan senang hati akan saya ajari. Tapi kalau tidak serius, saya juga tidak mau."
Yang pertama, saya tidak punya tempat.
Kedua, modal. Tapi itu sih pasti akan ada yang memberi.
Saya tinggal bilang ke siapapun, dan pasti akan ada yang memberi saya kuda.
Jadi, yang terpenting adalah tempat.
Kalau saja saya punya tempat seperti ladang ini, pasti saya sudah punya lima kuda.
Nanti akan ada yang minta kudanya dilatih, minta untuk diperjualkan, dll...
- penerjemah - Alleznina and Nugz
- penyelaras akhir - Nugz