Tip:
Highlight text to annotate it
X
"Episode 29"
Ini Mobil Patroli Empat dari Polsek Sangku.
Kami menerima panggilan soal kasus penculikan.
Atap Firma Hukum Hae Kwang di Moguk-***.
Kirimkan ambulans dan mobil patroli.
Bisakah kita memercayai orang yang barusan menelepon?
Ya. Kita harus tiba di sana dalam lima menit.
Pak, aku harus segera ke sana.
Suntikan ini
akan melumpuhkan semua otot di dalam tubuhmu.
Lalu kamu tidak akan bisa bernapas,
dan kamu akan mati perlahan dalam 5 menit seakan kamu tertidur.
Kematianmu akan menjadi seperti sebuah keberkahan.
Pukul berapa sekarang?
Pukul berapa?
Dan di mana aku sekarang?
Kamu mau tahu di mana dan pukul berapa kamu akan mati?
Ini atap Firma Hukum Hae Kwang,
dan sekarang pukul 10.30 malam.
Jae Chan.
Kamu mendengar itu?
Kamu mendengar itu, bukan?
Ini...
Wanita yang menarik.
Ini rusak? Kenapa tidak berfungsi?
Apa...
Ada apa?
Bagaimana cara ke atap?
Liftnya tidak berfungsi karena mati listrik.
Lift darurat kami ada di sana.
Pinjam sentermu.
Ada apa?
Kamu tampak mengerikan.
Kamu terlihat seperti akan membunuhku.
Ya.
Aku memang hendak membunuhmu.
Maksudmu, kamu akan menjadi seorang pembunuh?
Tentu saja tidak.
Maksudku, aku harus membersihkan sampahnya.
Kamu berniat membunuh reporter itu,
begitu pun aku.
Aku berakhir membunuhmu selagi mencoba menghentikanmu,
dan itu kulakukan sebagai pertahanan diri pihak ketiga,
sehingga aku tidak akan divonis bersalah.
Kamu yang menyuruhku
untuk mengaturnya dengan baik
dan memastikan ini menguntungkan bagi semuanya.
Inilah jawaban yang kutemukan.
Woo Tak. Pasti di sana. Di sebelah sana.
Hong Joo!
Dia Nona Nam Hong Joo, bukan?
Astaga, apa yang terjadi?
Astaga, apa yang terjadi? Pak, Anda baik-baik saja?
Aku baik-baik saja, tapi tolong periksa Nona Nam.
Hong Joo!
- Aku bisa merasakan denyutnya. - Baringkan dia.
Apa?
Masalahnya bukan dia bisa bernapas atau tidak.
Dia tidak bisa bernapas karena paru-parunya lumpuh.
- Apa? - Jelaskan kepada tim medis
dan minta alat bantu pernapasan.
Baiklah.
Hong Joo, kumohon.
Bertahanlah.
Kumohon.
Hong Joo, kumohon.
Hong Joo.
Bangunlah.
Bangun!
Hei!
Hong Joo.
Bertahanlah, kumohon.
"Episode 29: Bantulah Aku"
"Episode 29: Bantulah Aku"
Anda baik-baik saja?
Ya. Aku agak pusing, tapi aku baik-baik saja.
Kami dari Kantor Polisi Hangang.
Bisakah Anda membari tahu kami apa yang terjadi?
Aku bertemu dengan Nona Nam di kantorku untuk wawancara,
dan kami minum kopi bersama.
Aku tiba-tiba merasa lemah.
Seseorang pasti memasukkan semacam obat di dalamnya.
Aku merasa pusing, tapi aku sungguh melihat wanita itu,
Ha Ju Won, sedang membawa Nona Nam keluar dari kantorku.
Aku mencoba menghentikannya,
tapi aku kesulitan bergerak karena obat itu.
Ha Ju Won adalah wanita yang tewas karena jatuh, bukan?
Ya. Dia datang menemuiku beberapa hari lalu.
Dia bersikeras bahwa dialah pembunuh berantai cairan infus.
Dia datang untuk berkonsultasi kepadaku.
Orang yang tertangkap bukan pembunuh yang sesungguhnya?
Benar.
Astaga.
Kusarankan dia menyerahkan diri,
tapi dia menolak nasihatku.
Kurasa dia melihatku bertemu Nona Nam
dan mengira aku membocorkan informasinya kepada media.
Itukah alasan Anda berpendapat dia meracuni kopi Anda?
Ya, itu spekulasiku.
Lalu apa yang terjadi setelah itu?
Aku lemas, tapi masih sadar.
Aku berpikir aku harus mencegah dia membunuh orang lagi,
jadi, aku berusaha mengikuti mereka ke atap.
- Tidak! - Tapi Ha Ju Won
telah meracuni Nona Nam.
Aku ingin menghentikannya, tapi aku lemas karena obat itu.
Lalu Ha Ju Won langsung menyerangku.
Saat berusaha menghentikannya,
kami berkelahi. Aku terpaksa mendorongnya,
lalu dia jatuh dari gedung.
Setelah itu, Anda pingsan selagi berusaha
menyelamatkan Nona Nam.
Benar.
Andai saja aku tidak diracuni,
aku mungkin bisa menyelamatkan Nona Nam.
Tenang saja. Dia baik-baik saja.
Dia baik-baik saja?
Maksud kalian, dia masih hidup?
Ya, dia masih hidup.
Bagaimana...
Kudengar, obat itu bisa membunuh siapa pun dalam lima menit.
Ya. Semua orang bilang itu kejaiban.
Kudengar, dia bisa mati jika terlambat satu menit saja.
Jaksa Jung menyelamatkannya dengan napas bantuan berulang kali.
Jaksa Jung Jae Chan?
Dia datang ke lokasi?
Dia sangat beruntung.
Dewi Keberuntungan pasti berada di sisinya.
Benar sekali.
Syukurlah.
Dokter, bagaimana keadaan Hong Joo?
Dia sudah melewati masa kritisnya.
Dia bisa selamat berkat pertolongan pertama.
Tapi masalanya, aku tidak bisa memberi tahu
kapan dia akan siuman.
Apa maksud Dokter?
Dia tidak bisa bernapas.
Tidak ada oksigen yang masuk ke otaknya saat itu,
dan itu pasti menyebabkan trauma psikis yang parah.
Kami tidak bisa memprediksi apa pun saat ini.
Bu Yoon.
Aku baik-baik saja.
Maafkan aku.
Aku seharusnya menyelamatkannya lebih cepat.
Jangan bilang begitu, Terima kasih telah menyelamatkannya.
Aku senang dia masih hidup. Dia bisa saja mati.
Tenang saja.
Hong Joo pasti akan siuman.
Dia akan siuman seakan tidak ada yang terjadi.
Bagaimana Hong Joo?
Dokter bilang, dia telah melewati masa kritis.
Tapi dia masih koma.
Aku baru saja mendengar
pernyataan Pengacara Lee Yu Beom.
Dia bilang apa?
Kurasa dia akan bilang itu pertahanan diri.
Di mana dia sekarang?
Di UGD?
Jae Chan.
Pak Choi.
Kenapa...
Kenapa...
Kenapa kamu harus melakukan ini?
Kenapa kamu harus mendadak pergi?
Kenapa di saat seperti ini?
Kenapa harus di saat seperti ini?
Aku...
Kamu meninggalkanku
sendirian.
Kenapa kamu harus meninggalkanku?
Kenapa...
Pak Choi.
Maafkan aku, Pak Jung.
Tidak ada yang tahu kamu mengundurkan diri.
Nona Moon juga bilang dia tidak akan memberi tahu siapa pun.
Anggap saja kamu mengambil cuti.
Saat kamu kembali...
Aku tidak akan kembali.
Aku akan bekerja di Firma Hukum Hae Kwang.
Kamu mengundurkan diri untuk bekerja dengan Yu Beom?
Ya.
Tapi... Kenapa?
Dahulu,
adikku kabur dari militer.
Setiap kali dia meneleponku untuk memberitahuku dia tidak bisa,
- Aku harus pergi. - kubilang semua orang menghadapinya
dan pengalaman akan membuatnya dewasa.
Aku hanya memarahi dia seperti itu.
Aku tidak pernah benar-benar mendengarkannya.
Aku merasa bersalah karena itu.
Aku merasa bersalah karena tidak pernah mendengarkan.
Lalu, saat dia mendatangiku setelah melarikan diri,
membujuknya menyerahkan diri bukanlah yang pertama kupikirkan.
Dia pasti lapar.
Jadi, yang ada di benakku adalah memberi dia makan.
Saat kudengar dia telah membunuh atasanku
dan merenggut nyawa orang lain,
rasanya aku ingin bunuh diri.
Aku merasa sebagai pembohong.
Kenapa sekarang?
Kamu punya banyak waktu.
Kamu seharusnya bilang sejak awal. Pasti itu akan lebih mudah.
Kini aku harus bagaimana? Kamu mau aku memaafkanmu?
Atau kamu mau aku makin membencimu?
Tidak keduanya.
Kamu menanyakan alasanku bekerja di Firma Hukum Hae Kwang.
Aku hanya menjawab pertanyaanmu.
Aku tidak ingin menjadi pembohong lagi.
Aku tidak boleh pura-pura bodoh seperti saat itu.
Itulah alasanku mengundurkan diri. Tidak ada alasan lain.
Pak Choi.
Jangan gegabah, Pak Jung.
Menemui Pengacara Lee sekarang untuk menginterogasinya
hanyalah tindakan gegabah.
Sikap tidak sabar seperti itu tidak akan menguntungkanmu.
Dari penyidikan hingga ke persidangan,
kamu tidak akan bisa melakukan apa pun.
Sekarang, buatlah pilihan.
Kamu akan memukulnya sekarang
dan dikeluarkan dari penyidikan dan proses hukum?
Atau kamu akan merelakannya sekarang
agar bisa memberikan pukulan yang pantas dia dapatkan
melalui penyidikan dan persidangan kelak?
Bagaimana kamu tahu aku di sini?
Aku tahu saja. Sesuatu memberitahuku
kamu akan dipecat dan tidak bisa berbuat apa-apa
jika menemui Pengacara Lee dan berulah. Firasatku tajam.
Kenapa? Kamu pikir itu omong kosong?
Tidak.
Menurutku itu bukan omong kosong.
Aku tidak akan
bertindak gegabah.
Bagus.
Itulah yang seharusnya kamu lakukan sebagai putra Kepala Jung.
Aku sungguh ingin bertemu denganmu lagi.
Putra Kepala Jung.
Tentang kasus pembakaran karavan...
Kamu yakin Ha Ju Won adalah tersangka utamanya, bukan?
Dia mirip dengan wanita di rekaman CCTV SPBU,
dan sidik jari yang di temukan di lokasi cocok dengan miliknya.
Kami telah melacak BTS ponsel pembakarnya,
dan jejaknya cocok dengan tersangka.
Kalau begitu, mari kita simpulkan dia pelaku kasus pembakaran itu.
Karena sudah mati, dia tidak bisa didakwa, jadi, tutup saja kasusnya.
Baik.
Baik, Pak.
Selain itu, kalian juga yakin Ha Ju Won
adalah pembunuh berantai cairan infus sebenarnya, bukan?
Kami memeriksa setiap kasus yang terjadi setelah penangkapan Yi Suk,
dan semua korbannya satu kamar dengannya.
Kami menggeledah rumahnya dan menemukan botol
serta jarum suntik yang digunakan dalam kasus itu.
Semuanya ccok dengan botol yang kami kumpulkan di lokasi.
Kita juga tidak bisa mendakwanya atas hal ini karena dia sudah mati.
"Tidak bisa mendakwa karena sudah meninggal"
Bagaimana dengan manipulasi bukti?
Ha Ju Won memanipulasi buktinya.
Bukan aku.
Maksud Anda, dia yang menjebak ayahnya
atas pembunuhan berantai, bukan Anda?
Jika yang kuingat benar,
botol-botol itu ditemukan di ruangan ayahmu.
Ruang itu ada di dalam rumah sakit,
maka sebagai pasiennya, dia bisa memasuki ruangannya.
Bagaimana menurutmu? Masuk akal?
Ya.
Mudah bagi Anda untuk memunculkan teori yang masuk akal itu.
Kenapa waktu itu Anda kesulitan?
Kenapa Anda tidak bisa memikirkannya saat itu?
- Dia berlutut. - Dia berlutut.
Maafkan aku.
Sebagai jaksa, aku seharusnya tidak berhenti mencurigai dia.
Hanya saja, aku tidak menyangka
dia bisa secakap dan seteliti itu.
Semua ini kesalahanku.
Anda harus bertanggung jawab. Anda bilang itu kesalahan Anda.
Aku ingin bertanggung jawab,
tapi membuat kesalahan semacam itu
tidak dianggap melanggar hukum.
- Hidupkan ayahku kembali! - Hei, Dae Gu.
Hidupkan ayahku kembali!
- Dae Gu, tenanglah. - Haruskah kita melerai mereka?
- Hidupkan ayahku kembali. - Astaga.
Astaga. Berarti kematian Ha Ju Won
adalah penutupan yang sia-sia untuk sejumlah kasus.
Benar. Kesimpulannya, semua ini adalah ulahnya.
Ayo fokus pada sisa persidangan untuk kasus Ha Ju Won.
Hong Joo baru saja siuman.
Pak, aku harus keluar sebentar.
Kenapa? Apa yang terjadi?
Hong Joo baru saja siuman.
Astaga, itu kabar baik. Cepat jenguk dia.
- Baiklah, aku segera kembali. - Ayo cepat.
Syukurlah. Aku sungguh mencemaskan dia.
Pak Lee, bagaimana jika kamu satu tim dengan Pak Jung
dan menangani persidangan bersama?
Kudengar, CEO firma itu, Pak Ko, akan membela Lee Yu Beom.
Kamu tidak akan bisa menanganinya sendirian.
Begitu?
Dia hanya seorang pengacara.
Dia bukan apa-apa. Astaga.
Gara-gara dia, permintaan kita
untuk surat perintah melawan Lee Yu Beom ditolak.
Dia bahkan tidak ditangkap atas penyidikan pembunuhan.
Hebat, bukan?
Ya, pantas saja gajinya delapan digit.
Delapan digit?
Astaga. Memangnya dia bekerja apa setiap hari?
Penghasilannya sekitar 27.000 dolar sehari.
Meski hanya bekerja empat hari dalam setahun,
dia tetap lebih kaya daripada kamu.
Cepat, bukan?
Cukup cepat untuk membuatku ingin mengumpatmu.
Aku akan bersatu dengan Pak Jung dan menumpasnya bersama-sama.
"Unit Perawatan Intensif"
"Unit Perawatan Intensif"
"Jam besuk hanya dua kali sehari, pukul 11 siang dan 7 malam"
Maaf. Izinkan aku masuk sebentar.
Aku hanya butuh lima menit. Bukan, hanya satu menit.
Aku hanya akan melihat wajahnya, lalu pergi.
Maaf. Silakan kembali pada jam besuk berikutnya.
Kumohon. Izinkan aku memastikan dia baik-baik saja.
Aku baik-baik saja.
Hong Joo.
Kamu baik-baik saja? Tangan dan kakimu bisa digerakkan?
Kamu bisa mengenaliku?
Tentu saja.
Aku juga tahu kamu sudah berusaha menyelamatkanku.
Aku mendengar semuanya.
Semua yang kamu katakan.
Syukurlah.
Syukurlah, kamu baik-baik saja.
Terima kasih.
Kamu telah menyingkirkan mimpi burukku yang panjang.
Kamu bisa berjalan? Kamu tidak merasa pusing?
Tidak, aku menunggumu di luar karena aku baik-baik saja.
Aku akan pindah ke kamar umum.
Bagaimana kamu tahu aku akan terlambat?
Kamu bermimpi lagi?
Aku terus memimpikanmu selagi tertidur.
Karena itu aku punya firasat soal kasus itu
dan omong kosong macam apa yang akan diucapkan Lee Yu Beom.
Aku juga tahu soal Pak Choi.
Dia pernah menjadi polisi.
Ya.
Aku melihatmu menangis di mimpiku.
Aku menangis bersamamu.
"Firma Hukum Hae Kwang"
"Choi Dam ***, Firma Hukum Hae Kwang"
Pak Choi, aku membawakan secangkir kopi.
Astaga, terima kasih.
Bagaimana? Kamu suka kantormu?
Ya, meja kerja ini lebih besar
daripada meja kerja kepala jaksa.
Kami juga punya gimnasium dan sauna.
Kamu bebas menggunakannya kapan saja.
Astaga, aku harus menyombongkan ini kepada Nona Moon.
Aku hampir lupa. Kabarnya, Reporter Nam Hong Joo
sudah siuman.
Dia sudah siuman?
Kenapa? Bukankah itu kabar baik?
Tentu saja.
Itu kabar baik.
Senang mendengarnya.
Tentu, itu kabar baik.
Kini kita punya satu sekutu lagi.
Hai, Pak.
- Hai. - Hai.
Aku hanya perlu membaca tulisanmu dengan lantang di meja hijau, bukan?
Di mana drafnya? Sudah disiapkan?
Sudah.
"Firma Hukum Hae Kwang"
Ini?
Ya, Pak.
Buatlah jadwal makan malam dengan Reporter Nam.
Dia memihak kita,
jadi, kita harus mendiskusikan yang akan diucapkan di persidangan.
Pak, ada yang ingin kusampaikan.
Apa?
Reporter Nam tidak akan memihak kita.
Kenapa?
Kamu telah bertaruh nyawa untuk menyelamatkannya.
Dia mungkin salah paham soal aku.
Dia pasti kebingungan saat itu.
"Argumen Pembelaan"
Katakan dia salah paham bagaimana.
Sudah lama aku tidak ke meja hijau.
Aku tidak mau mempermalukan diriku.
Dengar, Pak Lee.
Ya, Pak.
Kamu pikir aku mau membelamu karena menyukaimu?
Kamu pikir aku mengambil kasus itu untuk mendapatkan uang receh itu?
Tidak.
Aku tidak tertarik
Aku bahkan tidak memercayaimu.
Kamu membunuhnya dengan sengaja atau tidak,
aku tidak peduli.
Aku hanya tidak menyukai fakta
bahwa nama firmaku telah tercemar.
Kamu harus memberitahuku kenyataannya
agar aku bisa membersihkan atau menutupinya.
Katakan sekarang.
Salah paham bagaimana?
Pak.
Sebenarnya...