Tip:
Highlight text to annotate it
X
Ayo main bersama lagi lain kali.
(Wonmyeong, semoga berhasil dengan kompetisi gim mendatang!)
(Episode. 10 Dua Arah dan Segitiga)
(SMA Seoyeon Babak Penyisihan Basket)
Luar biasa!
- Mengagumkan! - Nam Siwoo!
Nam Siwoo!
Ayo, Siwoo!
***, kita menang!
Luar biasa! Ayo duduk.
- Aku tahu Siwoo akan menang. - Dia hebat.
- Biarkan kuseka keringatmu. - Hei.
Apa yang kamu lakukan?
Jangan menghiraukanku.
- Bagus! - Hadiah uangnya.
Hadiah uang akan segera... Tidak, Siwoo sudah tiba.
Bagus!
Bahkan caramu memegang minumannya terlihat keren.
- Perawakanmu luar biasa. - Hentikan.
Hei, kamu memperhatikan tubuhnya dan bukan pertandingannya?
Itu pelecehan seksual.
Namun, Siwoo benar-benar terlihat seksi, bukan?
- Aku nyaris jatuh cinta. - Ya, dia tampak luar biasa.
Bagus. Ayo bersemangat sampai ke final!
"Ayo" terdengar kuno. Bagaimana kalau "Mari" ?
Tetap seperti biasanya saja.
- Haruskah? - Tentu saja.
Aku tidak akan bermain di final.
Apa?
Kenapa?
Benar, pukul berapa finalnya?
Pukul 14.00. Kenapa?
Hanya bertanya saja. Aku mau menyemangatimu.
- Ayo pergi bersama. - Baiklah.
Ayo!
Halo, selamat datang di pertandingan final tahun 2018
dari Kompetisi Peringkat Solo Battleground SMA.
Aku pewara kalian, Cha Kihyun.
Aku Dotti.
(Kompetisi E-Sports Sekolah)
- Ayo! - Ayo!
Semoga berhasil!
(Yeo Boram, Junior, Pemain gim pro, Sulit menang)
(Choi Wonmyeong, Senior, Pemain gim semipro, Mudah menang)
Baiklah. Mari mulai pertandingannya!
Apa yang sedang terjadi?
Mereka masuk ke mobil yang sama.
Ada peraturan implisit untuk situasi seperti ini.
Salah satu dari mereka harus turun dari mobil
atau menurunkan satu orang di depan mobil lain.
- Mereka punya dua pilihan. - Saat ini,
mobil telah berhenti di depan mobil lain.
Ini peraturan yang sering dipakai di Asia.
Mobil itu juga kuning. Ini disebut "Taxi Meter".
Peserta Choi Wonmyeong sedang diserang.
Dia menggunakan mobilnya sebagai perisai. Langkah pintar.
Itulah sebabnya dia seorang semi-profesional.
Dia punya keterampilan yang luar biasa.
- Bidikannya juga sangat akurat. - Benar,
tetapi taktik berpindah ke kursi mobil lain
untuk menembakkan senjatanya,
biasa dipakai oleh pemain non-profesional belakangan ini.
Peserta Yeo Boram
mungkin harus mencoba lagi di kompetisi tahun depan.
Dia terjebak dalam situasi dua arah.
Ya, tetapi Peserta Yeo Boram tidak boleh menyerah
dan mencoba yang terbaik sampai akhir. Peserta Yeo Boram.
Situasi dua arah itu apa?
Aku tidak bermain gim.
Apa itu situasi dua arah?
Itu saat pemain diserang oleh kedua belah pihak.
Seperti cinta segitiga?
Mirip dengan itu.
Boram, ayo!
Peserta Yeo Boram.
Dia harus tetap tenang.
- Dia membutuhkan... - Harap tetap tenang.
Harap tetap tenang.
Hebat, dengan kemampuan luar biasanya,
dia berhasil meloloskan diri dari situasi dua arah
dan berpindah ke medan magnet.
Bukankah itu mengesankan?
Ya, itu sangat mengesankan.
- Dia temanku. - Begitu rupanya.
(Dua, Jumlah penyintas)
Kurasa mereka sedang berusaha berbincang sekarang.
Berbincang?
Dalam situasi seperti ini?
Aku tidak mengerti.
Dua peserta terbaik kompetisi ini
sedang membuat adegan yang mengharukan,
dan itu sangat menyentuh.
Dia terus membuat Peserta Yeo Boram kesal.
Kurasa dia mau segera mati.
Peserta Choi Wonmyeong mulai menyerang lebih dahulu.
Tampaknya, medan magnet
telah dibuat di dekat Peserta Choi Wonmyeong.
Sayang sekali untuk Peserta Yeo Boram.
Kurasa keberuntungan belum memihaknya
dalam pertandingan hari ini. Medan magnet memiliki...
Berhenti mengatakan hal-hal seperti itu.
Kamu harus mengatasi kesulitan dan berjuang
demi menikmati kemenangan yang manis.
Hei, kamu akan terus membelanya seperti itu?
Ya.
Yeo Boram!
Yeo Boram!
Yeo Boram!
(Pertandingan Selesai)
Dia menang!
- Boram menang! - Hebat.
Boram!
Aku menang!
- Yeo Boram! - Yeo Boram!
Kalian semua melihatnya? Kamu melihatnya?
Selamat. Bagus.
Kamu juga.
Kamu hebat.
Ini memalukan.
Ada medan magnet di dekatku, tetapi kamu tetap menang.
Aku juga nyaris kehabisan energi.
Ayo main bersama lagi lain kali.
Sungguh?
Itu akan menjadi suatu kehormatan.
Itu situasi dua arah.
Dia menerima perhatian
dari kedua belah pihak.
(A-TEEN)
Hei, pemain semi-profesional itu atau apa pun dia.
Kamu sebaiknya berhati-hati dengannya.
Kenapa? Aku akan menggodanya.
Apa?
Dia sangat tampan...
Dia sama sekali tidak menarik.
Pria lebih mengenal pria.
Pria itu sangat tampan...
Maksudku, sangat jelek.
Kenapa kamu peduli?
Berpacaran saja dengannya! Aku tidak akan menghentikanmu.
Ya, aku akan pacaran dengannya.
Kamu bahkan tidak punya uang. Astaga.
Kudengar ada kompetisi gim.
Ya.
Aku pemenangnya.
Sungguh? Selamat.
Hari ini, kamu bekerja di sif siang?
Aku hanya menggantikan orang.
Aku bekerja keras seperti ini,
tetapi adikku tidak kemari.
Itu sebabnya sia-sia saja membesarkan seorang adik.
Dia bahkan tidak berbicara denganku di rumah.
Min seperti itu?
Benar-benar kejutan.
Benar. Dia sangat baik di sekolah.
Kurasa dia tidak seperti itu kepada kakaknya.
Min?
Aku bukan kakaknya Min.
- Apa? - Apa?
Ayolah. Tidak mungkin.
Lantas, kamu kakaknya siapa?
Kamu kakakku?
Benar, bukan?
Kamu hanya bercanda, bukan?
Jika kamu bukan kakaknya
ataupun kakaknya Min, apa kamu kakaknya Siwoo...
- Mustahil. - Aku kakaknya Siwoo.
- Kakaknya Siwoo? - Kakaknya Siwoo?
(SMA Seoyeon Pertandingan Final Basket)
Kenapa yang datang hanya sedikit?
Kompetisi LOL juga sudah dimulai.
LOL?
Bukankah bola basket terdengar lebih seru daripada itu?
Kamu satu-satunya yang berpikir begitu.
Kelas 5 terlihat cukup hebat.
Namun, mereka tidak bisa mengalahkan pebasket.
Benar.
Selama ada Siwoo di tim kita, Kelas 5 akan kalah.
- Benar. - Berjuanglah, Siwoo!
- Berjuanglah! - Berjuanglah!
- Berjuang! - Berjuang!
Hadiah Uang! Lihatlah kemari.
Hadiah Uang, lihat aku!
Hei, jangan terlalu murung. Siapa pun bisa kalah.
Kamu tampil bagus.
Bagus.
Hai, Semuanya, lupakan saja.
Karena kompetisi olahraga sudah berakhir,
- ayo kita makan. - Ayo!
Itu terdengar bagus. Aku kelaparan.
Hadiah uangku...
- Hanya itu yang kamu pikirkan? - Kenapa kamu memukulku?
Aku merasa sangat kesal sekarang.
Teman-teman, karena aku memenangkan hadiah uang,
akan kutraktir kalian hari ini.
Hei, tetapi katamu mau membeli komputer.
Apa?
- Kartu komputer? - Bukan.
Kartu grafis.
Kamu mau ikut dengan kami?
Akan kupikirkan.
- Yang mana? - Bagaimana denganmu?
Kamu tidak lelah?
Hana.
Kamu mau meninggalkan mereka dan pergi ke tempat lain?
- Kenapa? - Apa maksudmu, "Kenapa"?
Aku mau berkencan denganmu.
Kita harus pergi bersama. Kenapa pergi secara terpisah?
Memang kamu tidak lelah?
Pulang dan istirahatlah.
Kamu sudah berusaha keras hari ini, jadi, beristirahatlah.
Kalau begitu, kita pergi saja dengan mereka hari ini.
Kenapa aku harus istirahat?
Ini situasi dua arah.
Aku pun belum berusaha maksimal.
Dua pria
menginginkan
gadis yang sama.
(A-TEEN)
Hei, kenapa kamu tidak langsung menembak dan ragu-ragu?
Entahlah. Aku hanya enggan menembak.
Apa?
Ke mana daya saingmu pergi?
Kenapa?
Bukankah dia manis?
Astaga, aku tidak tahan lagi denganmu.
Hei, kamu mau bermain?
Tidak.
Ayolah, kenapa? Ayo main gim.
Kita masih punya waktu.
Tidak. Terasa membosankan saat aku bermain denganmu.
Kamu payah.
Benar-benar, kamu bukan main.
Kamu mengikuti kompetisi itu
karena gadis kelas dua itu.
Katamu, tidak akan pernah berpartisipasi dalam kompetisi
karena kamu pemain gim pro, tetapi tetap mengikutinya.
Kamu enggan bermain denganku?
Tidak, aku tidak mau.
Sampai nanti.
Hei!