Tip:
Highlight text to annotate it
X
Si tiga bersaudara mengunjungi Pasar Nambu di Jeonju.
Ini panas. Hati-hati.
Ini semua belum dibumbui.
Jangan lupa masukkan acar udangnya.
Lihatlah. Ini Sundaeguk.
Kau makan dengan lahap, Sian.
Kalian punya selera makan orang dewasa.
(Sian kini menyukai sundaeguk.)
(Melahap)
Ayah./ Ya?
Ini sangat enak.
Ini sangat enak?
Kau makan kkakdugi?
Kau mau lagi?/ Sua dan Seola...
tidak mencuci kkakdugi mereka.
Benarkah?
(Dia meletakkan potongan pedasnya di atas dengan perlahan.)
(Ketiganya makan dengan sangat lahap.)
Kalian makan dengan lahap.
Ayah tidak mengkhawatirkan Sua.
Ayah tidak khawatir membawamu ke manapun.
Baiklah. Semuanya ayo duduk.
Baik, duduklah.
Semuanya, ayo duduk.
Ada 5ribu won di dalam dompet ini.
Ini 5ribu won, bukan?
Kalian bisa beli apapun yang kalian mau.
Tapi tidak boleh lebih dari 5ribu won.
Bagaimana denganku?
Ayah juga punya untukmu.
Ada berapa di dalamnya, Sian?
5ribu won.
5ribu won./ Benar.
Itu uang yang banyak bagi kalian.
Ayah, aku ingin cepat membelanjakannya.
Baiklah. Ayo jalan.
Ingat saja ayah selalu mengawasi kalian.
Ayah selalu mengawasi, paham?
Ayah mengawasi kalian, seperti ini./ Baik.
Baik, pergilah.
Beli yang kalian mau.
Tidak perlu membelikan sesuatu untuk ayah.
Kalian tidak perlu membelikan ayah hadiah.
Benarkah?/ Iya.
Ayo ke sana, ke tempatnya hadiah.
Di mana pemberhentian pertama Sua, si tukang makan?
(Dia berhenti di toko slushie.)
Kau mau yang ini?
Kau mau model yang mana?
Yang ini?
Tidak salah lagi, dia memilih camilan manis.
(Tolong berikan yang banyak.)
(Dan apa itu?)
Berapa harganya?
4ribu won./ 4ribu won?
4ribu won.
Terima kasih.
Seola dan Sua langsung menghabiskan uang mereka.
(Rasanya enak.)
Tapi senang rasanya melihat mereka berbagi.
(Sian masih melihat-lihat.)
Aku ingin...
makan sesuatu yang enak.
Apa itu?
Apa itu ikan? Apa itu hiu?
(Halo. Aku ikan pollack.)
(Tempat apa ini?)
(Dia mengunjungi toko pakaian.)
Apa sebaiknya kubelikan sesuatu untuk Ibu?
(Melihat-lihat)
Halo.
Halo. Bukankah kau Daebak?
Aku Sian./ Bukan?
Aku Sian./ Sian?
Siapa itu?
(Tidak, bukan begitu.)
(Kau sangat menggemaskan.)
Kau sangat menggemaskan.
Halo./ Halo.
Apa itu?
Ini batang ubi jalar.
Batang ubi jalar.
Batang ubi jalar?/ Iya.
Dari mana asalmu?
Aku datang dari sana./ Dari sana?
Terima kasih sudah mengunjungiku.
(Ada apa di sini?)
(Dia menemukan swalayan.)
(Dia bersenandung tentang coklat.)
(Dia terus berjalan tanpa henti.)
Ini dia.
Ini dia.
(Dia mendapatkan coklatnya.)
Aku bisa dengar coklatnya di dalam.
Berapa harganya?/ 1500 won.
Aku punya uang di sini.
(Dia membuka dompet untuk pertama kalinya.)
Apa itu dari ibumu?
Ayah yang memberikannya padaku./ Ayahmu? Begitu rupanya.
Ini dia.
Terima kasih./ Sampai jumpa.
(Dia duduk di meja sebuah toko.)
Aku harus memakannya di sini sebelum pergi.
Ini coklat.
(Apa sebaiknya kucoba?)
(Melompat)
(Panik)
(Dia memakai ketiaknya.)
(Dia mendorong dengan sikunya.)
(Manusia harus menggunakan alat.)
Kenapa ini...
tidak bisa disendok?
(Akhirnya dia menggunakan tangannya.)
(Bagaimana kali ini?)
(Dia berhasil dengan merendahkan kepalanya.)
Rasanya enak.
(Dia sangat bahagia.)
Aku harus menghabiskannya sebelum Ayah lihat.
(Dia menikmati kebahagiaan 1500 won-nya.)
(Dia bahkan menjilati bungkusnya.)
Aku sudah selesai.
(Dia bahkan mendaur ulangnya.)
Sekarang aku harus kembali pada Ayah.
Hei, Sian.
Sian.
Aku menemukan Ayah.
Aku bukan Ayah.
Ini Ayah./ Bukan.
Bukan./ Ayah.
Kau benar. Ini Ayah.
Apa yang kau beli? Perlihatkan.
Apa yang kau beli?
Rahasia.
Rahasia apa? Kemari.
Tidak. Kau punya uang?
Duduk di sini./ Aku ingin minum ini.
Tidak, kau tidak punya uang.
Aku punya uang./ Duduk di sini.
Aku punya uang di sini.
Uangmu masih tersisa banyak.
Permisi.
Permisi.
Bisa beli satu?/ Jangan minta tolong pada Ayah.
Kau punya 4ribu won?
(Mustahil dengan 3500 won.)
Kau butuh seribu won./ Ini tidak cukup.
Tanya pemiliknya./ Kau butuh 4ribu won.
4ribu won?/ Iya, 4ribu won.
Maafkan aku.
(Aku menginginkannya.)
Mana yang untuk 2ribu won?/ Yang ini.
Kau bisa beli yang ini. Yang ini bisa.
Aku hanya butuh dua lembar.
Dua.
Hei, Sian.
Apa yang Seola dan Sua beli? Di mana mereka?
Mereka pasti menghabiskan uang mereka.
Ini terlalu dingin.
Terlalu dingin?
Ini terlalu dingin./ Ini terlalu dingin.
Astaga. Dinginnya.
(Sementara itu, saudarinya kembali.)
Berapa sisa uang kalian?
(Ini waktunya menghitung.)
Aku punya jumlah yang sama.
Aku punya kembaliannya.
Itu kembaliannya?
Sisa uangku masih banyak.
(Di mana?)
(Gugup)
Punyaku tidak ada.
Apa yang kau hilangkan?/ Cincinku.
Pakailah.
(Cincin Sua...)
(Saat ulang tahun sebelumnya)
(Donggook menyiapkan ayam berbentuk kue.)
(Apa itu?)
Untuk hadiah ulang tahun, mereka menerima...
cincin ukiran yang dibuat oleh Donggook.
Tadi dia memakainya. Ke mana perginya?
Ayah memberikannya untuk ulang tahunmu.
Benar, kan?
Apa ada di sakumu?
Ada lubang di sakumu.
(Astaga.)
Berikan cincinmu.
Bentuknya seperti ini. Lihat baik-baik.
Bentuknya seperti ini.
Kau melihatnya bukan, Sian?
Kami akan menuju ke sini,
jadi kau pergilah ke sana, Sian.
Beritahu aku jika kau menemukannya.
Aku akan mencarinya.
(Dia mencari disetiap sudut dengan teliti.)
(Dia memakai kaca pembesar.)
(Dia mencari di setiap sudut dan celah.)
Apa jatuh ke sini?
Tidak ada di sini. Ku pikir ada di sini.
(Sementara itu, apa yang para saudarinya lakukan?)
Di mana cincinnya?
(Kira-kira di mana?)
Apa Anda melihat cincin?
Cincin? Aku tidak melihatnya.
Yang ini./ Kau memakainya.
Tampaknya seperti ini.
Minta pada ibumu untuk membelikannya lagi.
(Mendesah)
(Bagaimana jika aku tak bisa menemukannya?)
(Sian mampir ke toilet.)
(Juru kamera bilang, "Apa kau akan buang air kecil?")
(Dia buang air kecil dengan bantuannya.)
(Aku akan pergi mencari cincin lagi.)
(Apa ini?)
Aku menemukannya.
Sua menjatuhkannya di sini.
Ini milik Sua.
Bagaimana bisa cincinnya ada di sini?
Aku harus kembali sekarang.
Ini menyenangkan.
Aku menemukannya.
Aku menemukannya.
(Merasa senang)
Hei, Sian./ Ayah!
Aku menemukannya, Ayah./ Di mana?
Di sini.
Siapa yang menemukannya?/ Aku.
Kau yang temukan?
Itu dia. Kau sungguh menemukannya.
(Ini dia cincinnya.)
(Merasa bangga)
Aku menemukannya di sana.
Mereka kembali./ Apa dia menemukannya?
(Ambil cincinnya, Sua.)
Apa bukan yang ini?
Aku menemukannya./ Sian yang menemukannya.
Sua, beri dia pelukan.
(Terima kasih, Sian.)
Di mana kau menemukannya?
Di dekat toilet.
Dia menemukannya di dekat toilet. Duduk di sini.
Itu toiletnya.
(Tadi Seola mampir.)
(Dia melepasnya sebentar untuk mencuci tangan.)
Cincinnya masuk ke saku tapi jatuh melalui lubang.
Kau melepasnya untuk cuci tangan.
Pasti jatuh saat itu.
Aku menemukannya di dekat toilet.
Terima kasih, Sian./ Ini...