Tip:
Highlight text to annotate it
X
Thanks to:
Nick007 & aji4u4ever
Belum ketemu?/
Belum, Bu.
Oksigennya habis 2 menit lalu.
Kata John di sini, jadi pasti di sini.
Oh, Henry.
Kau akan jatuh, Henry./
Ya Tuhan.
Kumohon.
Di mana Mia?
Di mana dia?
Nihil.
Di mana dia?/
Ruang tamu.
Astaga. Ada panel di balik eternit.
Kumohon.
John?
Kamar tamu. Ada panel di balik eternit./
Kamar tamu! Cepat!
Angkat ini!
Kumohon, aku akan jatuh./
Bagaimana kalau kau bohong?
Bagaimana kalau kau bohong?
Karena kau sering bohong.
Aku tak bohong.
Sumpah, dia di sana.
Tolonglah.
John, dia ketemu.
Apa masih hidup?/
Belum tahu.
Ayo, tolonglah.
Kumohon!
Kumohon!
Gadis pintar.
Dia masih hidup./
Oh, syukurlah.
Tolong angkat aku!
Syukurlah.
Kumohon.
Kumohon!
Bagus. Sekarang kau aman.
Henry, bagaimana dengan yang lain?/
Kumohon!
Masih ada berapa di luar sana?/
Tak ada.
Henry, masih ada berapa lagi?
Karena ada Adrian, si kecil Gabriella,...
...dan tentunya ada Emma.
Emma.
Kugali Emma dengan tanganku.
Tapi itu sudah terlambat.
Kumohon.
Kumohon.
Kumohon.
Kumohon.
Kumohon!
Layanan darurat. Ada apa?/
Polisi, tolong...
Silakan sampaikan./
lni soal ibuku. Tolong, cepatlah!
Ada apa dengan ibumu?/
Oh, Tuhan.
Oh, Tuhan.
Kurasa orangtuaku meninggal.
Ibu.
Oh, Tuhan.
Tolong...
Dengar, tetap di sana dan
pastikan dirimu aman!
Bos.
Ternyata Reid benar.
Ini tempatmu menghabiskan waktu, ya?
Menatap lobang besar.
Sidang Madsen telah diputuskan.
Mengingat kejadian ini luar biasa,
kau tak dianggap indisipliner.
Artinya kau kembali...
...jika kau masih mau.
Aku mau.
Aturan pertama,
jangan ulangi lagi ulahmu.
Artinya, kau harus tetap ikuti
aturan mainnya.
Segala tindakan harus sesuai perintahku.
Tak kuperintah, maka tak ada tindakan.
Itu pidatonya?/ Benar.
Pidato yang bagus./ Terima kasih.
Ini sudah kupersiapkan.
Kau dan Zoe sudah bicara?
Tidak untuk sementara./ Lalu?/
Cuma percobaan pisah ranjang.
Sudah kucoba,...
...aku tak suka.
Dia juga merasa begitu?
Rose, kulakukan semua yang dia minta
agar kami tetap bersama.
Jadi, kita lihat saja nanti.
Itulah bedanya dia dan aku.
Dia bilang ingin kau kembali,
kini sudah kulakukan.
DCl John Luther, DS Justin Ripley.
Pagi, Pak./
Senang jumpa denganmu.
Selamat bertugas kembali.
Bisa langsung mulai?/ Baik.
Apa kita harus ngobrol dulu?
Ngobrol apa?/ Aku sakit jiwa, lalu
baikan, dan kembali kerja./ Tak perlu.
Kita tak perlu ngobrol./ Bagus.
Aku melobi agar ditugaskan denganmu.
Aku melobi 6 bulan lalu.
Bahkan sampai menulis proposalnya
3 kali seminggu.
Jadi, ada kasus apa?/
Penyerangan rumah.
Pembunuhan. Korbannya Douglas dan
Laura Morgan./ Siapa yang melapor?
Putrinya, Alice Morgan.
Dia sedang keluar saat kejadian./
Sedang apa?
Membeli roti dan susu.
Dia tinggal di sana juga?/ Tidak, dia
peneliti di suatu Departemen Fisika.
Dia tinggal di Flat dekat kampus./
Kenapa keluarga ini berkumpul?
Ulang tahun Douglas Morgan.
Baiklah, ayo ke sana.
Pak.
Keadaan sudah seperti ini saat
petugas pertama tiba di sini.
Putrinya keluar tanpa mengunci.
Kita coba indikasikan kalau pelaku
sudah mengincar rumah ini...
...mengawasi sambil sembunyi
dengan pandangan yang bagus.
Taruh tanganmu di saku!
Jangan tergiur menyentuh apapun.
Obat tidur,...
...ranjang terpisah.
Apa artinya, menurutmu?
Dengkuran suami?
Ada yang lain?
Entahlah. Kadang ranjang terpisah
membuat pernikahan bahagia.
Itu pikiran yang terlalu positif.
Bagus.
Dia tak dengar saat pelaku datang.
Dia kontributor puisi di media lokal.
Tak ada tanda perampokan, tak ada
tanda perlawanan, dan perkosaan.
Apa ulah pembunuh bayaran?/
Yah, itu bisa jadi.
Maksudku, penembaknya sukses.
Dia paham tempatnya. Dia bunuh
dulu ancaman pertama, si anjing.
Douglas, pistol apa yang digunakan?
Semacam pistol kaliber kecil.
Semacam? Pistolnya tak ada?/
Masih dicari...
...di rumah dan halaman,
belum ketemu.
Ya, pelakunya efisien. Jangan harap
dia meninggalkan pistol di TKP.
Apa ada yang kulewatkan?
Yang menurutmu janggal?
Bagiku, semuanya janggal./
Karena ini memang janggal, kan?
Ini janggal.
Nanti kutemui di atas./
Ya, baik.
Zoe Luther.
Sayang, ini aku./ John, hai.
Coba tebak?/
Pak.
Apa?/
Dewan penyelidik memihakku.
Oh, John. Itu berita gembira.
Aku tahu mereka akan begitu--
Ya dan aku sudah kembali kerja./
Benarkah?
Ya. Mereka merindukanku.
Ada apa, Sayang?
Bukan apa-apa. Aku akan ada rapat.
Bisa kita ngobrol nanti saja?
Nah, itu dia maksudku. Karena kupikir
kita perlu diskusikan hubungan kita.
Malam ini, aku ada janji makan malam.
Nah, setelah itu akan kutemui.
Baiklah. Maaf, aku harus rapat./
Jadi--/ Apa?
Aku ingin rujuk lagi.
Aku kembali kerja dan aku sudah
merasa baikan.
Kau tahu lah.
Aku tahu.
Aku tahu.
Jadi, mereka menyambut kembalimu
dengan kasus aneh?
Ya, aku disambut dengan kasus aneh.
Kau sendiri?/
Kehormatan yang membunuh.
Bagaimana kabarmu?
Sangat bagus.
Baguslah kalau begitu.
Ny. Luther, aku Mark North./
Ya. Aku ingat.
Kau sudah bilang padanya?
Zoe, dia harus tahu.
Hubungan kita sembunyi-sembunyi.
Kau sudah pisah ranjang 6 bulan.
Dia orang yang paling layak tahu./
Aku paham.
Aku tak tega bilang ke dia saat...
...dia sudah baikan.
Sekarang aku bingung.
Jantungku berdebar-debar.
Dia bisa gila./
Kau tak bisa terus bohong.
Itu kejam.
Nn. Morgan./
Alice saja.
Alice. Halo, aku John Luther.
Penyidik senior.
Boleh aku duduk?
Kau pasti amat lelah.
Ya.
Aku tak pernah merasa selelah ini.
Itu terguncang.
Reaksi tubuh saat menerima
keadaan yang aneh.
Alice, aku tahu ini hari paling
memilukan bagimu.
Hari yang suram
dan kau merasa kesepian.
Tapi percayalah, kami akan temukan
pelakunya./ Terima kasih.
Tapi ada hal yang harus kutanyakan.
Maaf.
Biar kunyalakan rekamannya.
Apa kau tahu siapa yang tega
pada orangtuamu?
Orang yang pernah disebut
oleh orangtuamu.
Orang yang diomongkan tak baik./
Tidak.
Tak ada. Ibu orang yang sangat baik,
sangat--
Sangat ramah.
Mau kuambilkan air putih?
Tidak, maaf./ Teh?/
Aku hanya--/ Tidak apa-apa.
Kalau ayahmu?
Beliau sangat terpuji.
Masalahnya begini, Alice.
Ini murni kasus pembunuhan.
Tak ada tanda perampokan.
Dan tak ada tanda--,
maaf,...
...motif seksual. Aku sudah lama
jadi Polisi,...
...dan tak jarang kutemui kasus
seperti ini.
Pembunuhan tanpa motif lain,
memang sangat menyakitkan.
Jadi, kumohon kau berpikir keras...
...apakah ada masalah keuangan
yang dialami orangtuamu?
Atau masalah hubungan suami-istri?
Sudah kucoba berpikir,
tapi tak kutemukan alasan apapun.
Benar-benar tak kuketahui.
Guv./ Jadi, dia kembali?/
Dari luar angkasa.
Kau sadar orang ini meledak-ledak?
Dengan hormat, Pak. Penyelidikan
membuktikan dia tak bersalah.
Setidaknya sampai saksi kuncinya
sadar dari koma.
Termasuk 3 respon Glasgow Scale.
(=Mata, verbal, motorik)
Dan Mia Dalton kini bisa sekolah,
bukan di kuburan.
Rose, jika kau sangat percaya Luther,
maka kau akan hancur bersamanya,..
...lalu akan kau libatkan satuan ini,
dan kredibilitasku sebagai pemimpin.
Pernahkah kau bekerja keras
dengan mempertaruhkan resiko?
Dia tak kuanggap sebagai resiko./
Lalu apa?/ Sebuah investasi.
Jika Henry Madsen sadar dan
bersaksi atas kejadian di malam itu...
...akankah Luther akan
menghancurkan kita?
Semoga saja tidak.
Ada satu hal lagi yang ingin
kuperjelas.
Kau melihat gerak-gerik
orang yang tak biasa?
Maaf.
Andai saja aku tahu.
Maaf, ini hari yang melelahkan.
Sungguh, tidak apa-apa.
Aku sudah sering merasa lelah
seperti ini.
Kau pasti loyo.
Kau mau kopi?
Teh saja.
Dia pelakunya.
Lihat ini.
Lihat, dia tak menguap.
Setiap orang di sini menguap.
Meski kita cuma ngobrol.
Itu bisa dilakukan oleh orang
yang tak punya empati.
Dia tak menguap, dia pelakunya.
Kau telah kembali./ Tak bisa begitu
saja menuduh orang yang selamat.
"Kenapa harus orantuaku?
Kenapa bukan aku?"
Itu sangat normal.
Jadi, tingkahnya bisa jadi sedang
terguncang./ Mungkin saja tidak.
Ini semacam skenario.
Pelaku biasanya ada di TKP,...
...membuatnya seperti pembunuhan,
bunuh diri, dan perampokan yang gagal.
Tapi?/ Dia bukan salah satunya./
Tepat./ Tepat bagaimana?
Karena dia bangga melakukannya!
Kenapa harus diberikan ke tersangka lain?
Demi alibinya?/
Dia tak peduli soal alibi.
Dia orang narsis. Ini soal gengsi,
kuasa, dan penegasan diri.
Waktu tidak membuktikan.
3 menit sebelum dia menghubungi
999, dia sedang belanja.
Waktunya tak tepat./
Semua tak ada yang tepat.
Ketidak-adaan adalah intinya.
Makanya dia bilang ke kita:
"Lihatlah aku."
Lalu di mana pistolnya?
Pasti ada di suatu tempat.
Semua ada tempatnya./
Aku tak tahu.
Katakan lagi.
Itu ungkapan spesial.
Aku tak tahu di mana pistolnya.
Dia buka tipe pembunuh./ Manusia
selalu punya cara untuk mengejutkanmu.
Teh.
Tempat dudukmu enak?
Nyaman?
Nyaman, terima kasih./ Hanya kadang
kami suka menyilangkan kaki...
...agar tersangka tak pernah bisa
merasa nyaman.
Tak bisa santai dan selalu gugup.
Masih terlalu panas.
Sungguh, ini tak apa-apa.
Kulihat kau dapat gelar PhD
di usia 18 tahun.
Jurusan Astrophysics, ya?
(=Fisika perbintangan)
Berarti kau jenius.
Cuma hampir.
Usia berapa kau masuk Oxford?
13 tahun./ Wow, sangat muda.
Menjadi bocah ajaib dan beda,
mereka pasti menganggapmu aneh.
Alice, kau tak asing dengan
Ockham's Razor?
"Semua hal sama saja. Solusi terbaik
adalah solusi yang paling sederhana."
Benar.
Prinsip itu membuktikan,
satu-satunya orang yang paham...
.... dengan kondisi rumah orangtuamu
pagi tadi...
...adalah kau.
Aku tak melihat adanya hubungan
yang mengarah pada kesimpulan itu.
Yah, tak ada bukti adanya penyusup.
Tapi tak ada penyusup
bukan berarti tak ada bukti.
Aku tahu, aku membuat lompatan.
Ini cuma lompatan kecil.
Masih banyak lompatan./ Ini saatnya
kau tanya, apa aku benci orangtuaku?
Ini mengenai bukti waktu, ya?
Apa mereka membuatku gila? Ya.
Apa aku benci mereka? Tentu saja.
Apa aku yang bunuh mereka?
Tidak./ Apa buktinya?/ Aku tak bisa
membuktikan sifat negatif.
Aku tak bisa./ Tak bersalah berarti
negatif, karena tak ada tindakan salah.
Artinya, pembuktian bergantung
semua padamu.
Jika kau pikir aku pelakunya, kau perlu
demonstrasikan caranya dan waktunya.
Aku takkan bisa melakukannya, kan?
Setidaknya bisa kau coba./
Karena tak ada yang bisa kulakukan.
Kau tak mau bekerja sama
dalam hal ini.
Kehadiranmu, aksimu, hanya bisa
dibuktikan dengan absenmu.
Apa itu pujian?
Tentu saja./ Ah, kau menipuku?/
Tidak, aku tak sebodoh itu.
Begini saja, Alice. Silakan bersenang-
senang semaumu...
...tapi semua orang pasti tergelincir.
Selalu begitu.
Nah, itu logika melompat yang
berdasar pada bukti yang dangkal.
Tapi jika kau benar-benar
menangkap orang salah...
...keadaan akan menjadi terbalik, kan?
Ya, pastinya.
Tapi penjahat tak secerdas apa
yang mereka kira.
Oh, itu pasti monoton...
...bagi orang yang jenius sepertimu.
Ian, apa aku salah?/
Kau tak salah./ Memang.
Guv./ Ada barang bukti yang
mengarah padanya?
Sepertinya ada lubang yang kosong.
Sepertinya dia yang bunuh orangtuanya.
Saat ini, dia gadis yang berduka.
Kita tak menemukan motifnya.
Dia benci orangtuanya./
Siapa yang tak benci orangtuanya?
Tak ada bukti forensik, tak ada saksi.
Waktu membuktikan dia absen!
Dia ingin kita tahu perbuatannya./
Maka buktikanlah.
Temukan pistolnya,
tahan gadis itu.
Kalau belum ketemu,
biarkan dia pulang.
Terima kasih, Nn. Morgan.
Kau bisa pergi.
Aku menikmati obrolan kita.
Kau sangat menarik.
Wow! Gaunmu indah!
Kau baru pulang makan malam?/
Masuklah!
Ada apa?/ Kau terlihat lelah.
Benarkah? Oh, tidak kok.
Kenapa? Ada apa?
John, aku tahu maksudmu kemari
untuk berdiskusi.
Tapi sebelum itu, kau harus tahu.
Aku bertemu dengan seseorang.
Apa?/ Aku bertemu seseorang.
Apa maksudmu "bertemu"?
Siapa?
Seseorang.
Apa maksudmu, Zoe?
Kapan?
Beberapa waktu lalu./ Siapa?/
ltu tak penting.
Ini penting.
Kau tidur dengannya?
Tidak! Tidak!
Tidak, Zoe, tidak!
Kenapa kau tega?
Kenapa, Zoe?
Kenapa?
Pulanglah, John!
Ini rumahku.
Bukan.
Zoe menghubungi.
Ini dia.
Kau ingin mengoceh?
Kau ingin dengar ocehanku?/
Tidak.
Lalu kenapa aku harus mengoceh?
Mau ke mana kau?
Apa kau pernah dengar lagu
yang berdengung di kepalamu?
Berulang-ulang kali.
"T'Pau. China in Your Hand."
Lagu Keren. Itu lagunya.
Sangat aneh./
Setelah kupikir-pikir...
...gadis ini orang narsis, kan?
Dia butuh pengakuan
atas prestasinya.
Bagaimana mungkin orang bisa
menyembunyikan rahasia seperti dia?
Jangan lagi pikirkan Alice Morgan
saat ini.
Kenapa? Apa yang kau sarankan
untuk kupikirkan?
Istriku? Henry Madsen?
Entahlah. Berpikir hal normal.
Sarapan misalnya.
Cara pandang Alice Morgan, dia
anggap dunia ini kejam padanya.
Dia terpuruk dan karenanya
orang lain layak dihukum.
Dia sudah menjatuhkan satu korban
dan akan ada lagi korban lain.
Dia takkan berhenti sampai ada orang
yang menghentikannya, yaitu aku.
Sabarlah, bangun dulu kasusnya./
Tidak ada kasus!
Dia tak meninggalkan
satu bukti apapun.
Lalu apa rencanamu?/
Nah, dia ingin mendapatkan kesan.
Orang-orang selalu berpikir sama,
tapi tidak denganku.
Dia ingin menunjukanku betapa
jeniusnya dia. Dia ingin dikagumi.
John./ Maka akan kukagumi dia.
Akan kucoba dan
akan kubuat dia marah.
Lalu kita lihat betapa cerobohnya dia.
Pelan-pelan./ Nanti kuhubungi.
Merka mengkremasi anjingku./
ltu sudah seharusnya. Ada apa?
Dia cuma anjing.
Aku sendiri tak tega membakar
anjing milik orang lain.
Apa sama tak teganya menembak
anjing di tempat kau tumbuh?
Kau tampak letih.
Kau mau berkunjung sejenak?
Mau dengar lagu apa?/ Apa bedanya?/
Siapa tahu./ Tak usah saja.
Kau tak kemari untuk
menginterogasiku, kan?
Tidak.
Pembohong.
Inilah black hole.
(=lubang hitam)
--
Pertama kudengar itu, kukira sifat
jahat adalah sesuatu tanpa awal.
Sesuatu yang menyeretmu
dan membuatmu...
...tak berarti. Aku suka membicarakan
sesuatu yang tak berarti.
Itu justru "berarti" bagiku./
Tidakkah kau percaya "sifat jahat"?
Aku harus percaya, karena
aku pernah melihatnya.
Henry Madsen./
Henry dan orang seperti dia.
Aku?
Cuma perkiraan.
Ada apa dengan pernikahanmu?
Kemarin kau pakai cincin, kini tidak.
Apa ada orang ketiga?
Aku kemari bukan untuk itu, Alice.
Apa sainganmu tampan?
Sepertinya begitu./
Apa kau sakit hati?
Kau tak memahami cinta, Alice.
Ini bukan salahmu. Kau berlagak
seolah memahami orang lain,...
...tapi kau takkan pernah mampu
memahami cinta.
Kau kemari untuk bercinta?
Tidak.
Karena banyak pria
biasanya begitu.
Kau kira mereka sadar
kalau itu adalah hal bodoh?
Beberapa pria menyadarinya./
Lalu apa?/ Tujuanku kemari...
...aku tahu kau menyimpan pitolnya.
Cepat atau lambat, pasti kutemukan.
Kenapa aku menyimpannya?/
Kau masih belum juga sadar, ya?
Kenapa kau tak mudah percaya?
Aku tak menyimpannya.
Kau takkan menemukannya./
Menyimpan pistol bukanlah intinya.
Ada sebuah tekanan mengapa kau
harus menyimpan senjatanya.
Tekanan itu yang membuatmu lemah
dalam menyadari dan memahami.
Tekanan itu pula lah yang akan
membuatmu tertangkap.
Itu akan membuatmu hancur, Alice.
Selalu begitu, tunggulah waktunya.
Kau sedang mengancamku?
Aku takkan hancur.
Kenapa begitu?/
Coba pikirkan,...
...karena aku tersakiti dan marah.
Aku bertanya-tanya...
...kenapa istrimu berpaling
darimu, John?
Kenapa dia tega?
Karena kau terlalu cerdas.
Aku akan menangkapmu.
Tidak, jika kutangkap kau dulu.
Pagi.
Kalian berdua, keluar!/
John!
Jika kau berniat memanggil penjaga,
panggil polisi sekalian. Cepat!
Cepat!/ Dia sedang bercanda.
Dia ini suamiku, John.
Benar, aku suaminya.
Kau bisa membuatku dipecat.
John, pekerja di kantor ini tak
mengenalmu. Mereka takut.
Mereka kira kau akan
macam-macam.
Apa aku memalukanmu?
Saat ini? Tentu saja.
Ya!/ Apa ini semua soal
memalukanmu?
Tidak!/ Apa aku membosankan?
Karena kupikir,
aku tak membosankan.
Malah sebaliknya, kau tak
membosankan. Kalau dia?
Namanya Mark./ Apa ada wanita yang
berpindah ke lain hati, sambil berkata...
..."Kau tahu, aku ingin suamiku
jadi membosankan"
Belum pernah kudengar yang
seperti itu./ Dia tak membosankan.
Apa dia bercinta dengan hebat?
Ini bukan soal bercinta./
Selalu tentang bercinta.
Kau menikmati bercinta dengannya.
Pasti.
Membayangkannya saja sudah
membuatku muak.
Masalahmu adalah, kau tak pernah
berhenti berpikir!
Kau benar-benar menakutkanku
tadi malam.
Ayolah, Zoe. Kau tahu aku
tak pernah melukaimu.
John, kenapa kau kemari?/
Susah untuk kujelaskan.
Barangkali kau ingin pulang
dan menikah lagi denganku.
Beberapa pria datang dengan bunga./
ltu berlebihan.
Itu penting.
Lain kali, bawalah bunga.
Lain kali?
Kau tahu maksudku.
Aku hanya ingin tahu kenapa?/
Kau selalu begitu.
Tak semua perbuatan punya motif.
Kadang itu terjadi begitu saja.
Itu tak benar, semua ada alasannya.
Itu hukum fisika. Maksudku...
...kenapa kita sampai begini?
Kemarin, aku masih di suatu tempat,..
...lalu kini, aku berjarak 15.000 mil
dan tak tahu apa yang kukendarai.
Aku hanya tak ingat perjalanannya./
Kau yang lebih tahu.
Kenapa kita bisa sampai begini?
Ada apa?
OK.
Kau lah alasannya.
Benar. Kau pergi.
Tapi kini aku di sini.
Lihatlah! Aku di sini.
Cuma sebagian dan tak utuh.
Kau hanya peduli hidup dan mati.
Pikiranmu dipenuhi hal itu./
ltu tak benar.
Kau selalu ngotot pada satu hal.
Mencari Henry Madsen berbulan-bulan.
Lalu setelah itu, tiba-tiba kau
menghilang begitu saja.
Dan kau tak kembali.
Kau bukan John-ku./ Kalau dia?
Siapa yang bersamaku,
dia lah yang memiliku.
Ini sudah berakhir, Zoe!
Kau mencintainya?
Ya.
Maaf.
Kalau padaku?
Selalu, tapi takkan sama.
Takkan sama lagi.
Aku tahu ini menyedihkan,
tapi kau harus menerimanya, John.
Jika kau mencintaiku,
terimalah keputusan ini.
Entah bagaimana caraku menerimanya.
Bisa buka pintunya, Pak?
Bisa buka pintunya?
Aku Polisi.
Jangan menatapku!/ Baik!
Suamimu menyerangku./ Apa?
Dia menggerayangiku dengan cabul.
Dia memaksaku melakukan hal itu
gara-gara kau./ Apa maksudmu?
Dia membicarakanmu.
Dia bilang kau telah mati terbakar.
Wajah dan kulitmu mengelupas.
Kau telah diculik orang tak dikenal.
Oleh orang gila.
Dia menculikmu berhari-hari.
Dia memakai pisau.
Dia memotong tubuhmu dan
disimpan sebagai kenang-kenangan.
Aku prihatin dengan orang yang
diperlakukan seperti itu.
Kumohon, jangan.
Jangan berbalik!
DCl John Luther.
Zoe? Hei, ada apa?
Brengsek!
Guv, kau seharusnya membiarkanku
menahan gadis itu.
Kau tak memberiku cukup bukti.
Sampai kemarin sore,
kau tak bisa membuktikannya.
Zoe tak melihat wajahnya.
Tak ada CCTV, saksi, dan bukti.
Kau tahu betul akan ada sasaran
Alice Morgan selanjutnya.
Aku menanyakan kejeniusannya,
menyerangnya.
Kau tahu apa yang bisa dia lakukan?
Padaku? Pada Zoe?
Aku sadar dengan perkiraanmu.
Aku juga sadar kita tak punya bukti.
Kau tak bisa seenaknya...
... menahan orang tanpa bukti.
Lebih baik jika kita punya bukti.
Lalu bagaimana caraku
menghentikan dia?
Tangkap dia sesuai hukum!
Ah, teman. Terima kasih.
Ya.
Ini cuma pistol./ Jadi, pistol apa ini?
Ini milikmu, Glock 26, Pistol ringan,
beratnya kurang dari 16 ons.
Pegas besi karbon, larasnya juga.
Rangka polimer, serta komponennya.
Rangka polimer? Coba kulihat.
Polimer. Plastik./ Ya. Ringan.
Mudah dibawa./ Plastik meleleh.
Plastik meleleh. Kenapa aku
memikirkan itu?
Pantas saja.
Tok-tok./ Apa?
Lupakan. Apa ini?
Orangtuanya ditembak masing-masing
satu peluru. Dor, dor!
Anjingnya 4 tembakan. 4 sisa peluru
untuk satu anjing.
Kenapa?/ Anjingnya mengganggu.
Kenapa begitu keji?/
Kebingungan. Entahlah.
Tidak. 4 peluru untuk anjing agar
terlihat berantakan.
Untuk mengalihkan penyebab
kematiannya.
Dia menghancurkan kepala anjing
untuk membuka saluran pencernaan.
Dia membongkar rakitan pistol, lalu
memasukkannya lewat tenggorokan...
...ke perut anjing.
Lalu mereka mengkremasi anjingnya.
Baik,/ Ini terbakar./ Aku paham./
Lihatlah, ini meleleh.
John, sudahlah.
Ini tak cukup.
Pistolnya ada di perut anjing!
Seksi 8. "Police and
Criminal Evidence Act"
"Hakim mengeluarkan Surat Geledah
jika ada alasan yang kuat...
...dan meyakini lokasinya terdapat
barang bukti yang bernilai"
Tak cukup hanya bilang:
"Ada pistol di perut anjing"
Surat Geledah takkan dikeluarkan
dengan hanya berkata seperti itu.
Pistolnya ada di sana. Di tungku.
Jika benar, kita tak punya sidik jari Alice
Morgan. Sudah terbakar. Perlu bukti lain.
Kita sudah tak bisa melacak sidik jari
dari pistolnya.
Dia tak meninggalkan bukti,
bahkan satu bukti pun.
Dan itu membuatmu geram, kan?/
Ayolah!
Dia bunuh orangtuanya dan bebas.
Dia mengancam hidup Zoe.
Ini Zoe yang kita bicarakan.
John./ Siapa yang duduk dengan
anakmu ketika ayahmu meninggal?
Jadi mari tangkap
si jalang berdarah dingin.
Tapi dengan tenang,
cari sudut pandang lain.
Tak ada sudut pandang lain!
Dia tak meninggalkan bukti apapun!
Kau mau buktikan Alice Morgan
bersalah dengan apa?
Sudah kubilang, bos.
Pistolnya ada di perut anjing.
Karena memang harus begitu.
Alice.
Itu sudah jadi milikku.
Halo, Alice./ Apa kau tahu ada
fragmen pistol di guci itu...
...takkan pernah bisa jadi bukti
keterlibatanku?
Pertama, kremasi membuat bukti
meleleh dan tak berguna bagi forensik.
Karena pembakarnya sangat panas.
Kedua, kau tak bisa buktikan bahwa
aku tahu pistol itu ada di perut anjing,
Meski ada banyak sidik jariku di sana.
Ketiga,...
...kau menyusup ke apartemenku
dan mencurinya.
Itu bisa membuatmu dipecat.
Jadi, selamat!
Selesai sudah./ Aku tahu soal itu.
Ini cuma guci.
Ini bukan barang bukti.
Ini barang yang bisa
mengingatkanmu akan jati dirimu.
Itu sebabnya kau mengikutiku.
Aku mengenalmu.
Aku memahamimu.
Kau kira aku lemah?
Ya./ Maka kau tak mengenalku
sama sekali.
Baiklah.
Jangan, John! Jangan!
Menjauhlah dari, Zoe!
Ini yang kau lakukan pada
Henry Madsen?
Jadi silakan. Kecup aku. Bunuh aku.
Lakukanlah sesuatu!
Begini saja,...
...kau menjauh dari istriku,...
...atau kucarikan kambing hitam
atas pembunuhan orangtuamu.
Oh, ya. Dengan adanya kambing hitam,
kau akan terlupakan.
Takkan ada lagi teka-teki mengenai
Alice Morgan.
Takkan ada yang penasaran ulahmu,
takkan ada yang peduli kecerdasanmu.
Aku hanya butuh memaksakan bukti.
Aku tak butuh bukti pistol.
Kau mempecundangi hukum, demi
wanita yang telah mencampakanmu?
Cuma sebentar.
Kau pikir aku monster?
Cinta seharusnya
mengangkat derajat kita!
Bagaimana bisa itu disebut cinta,
kalau kau merasa kesepian dan kotor?
Jawab pertanyaanku!
Jangan mengabaikanku!
Zoe?
Dia akan pergi, biarkan saja.
Zoe./
Tidak. Dia tak bisa terus begini.
Zoe?
Aku terpaksa, ini soal suamiku.
Dia... Entahlah.
Zoe.
Zoe.
Kau Mark, kan?/ Ya, benar.
John, kau harus pergi.
Kita sudah panggil Polisi.
Ayolah. Ini gila. Apa maumu?/
Aku ingin bicara pada Zoe.
Itu takkan terjadi. Tidak untuk kali ini.
Kau harus pergi, ayolah.
Aku paham, tapi aku harus bicara
padanya. Jadi, bisakah kau--
Beri dia waktu luang,
dia butuh waktu luang.
Mungkin kau telepon saja dia./
Aku cuma butuh waktu sebentar.
Zoe, aku tahu aku salah, tapi aku perlu
bicara padamu sebentar. Itu saja.
Kau harus pergi./ Aku tak mau
mendengarmu./ Jangan. Pergilah!
Jangan ganggu dia!
Aku tak ingin bicara padamu!
Aku ingin bicara padanya!
Minggir! Aku Polisi!
Lihatlah! Aku ini atasanmu!
Minggir!
Aku cuma ingin bicara pada istriku!
Tunggu. Tunggu.
Zoe, aku cuma ingin bicara padamu.
Hanya padamu. Aku tak ingin begini.
Baik.
Dengar.
Aku tahu kau ingin menjalani
kehidupanmu.
Baik, kuterima keputusanmu.
Aku menghargainya.
Aku masih mencintaimu.
Dan aku minta maaf.
Jangan minta maaf.
Jangan menyesal.
Aku minta maaf.
Baiklah, teman.
Bawalah aku!
Halo, John./
Alice, kau bisa saja jenius.
Tapi kau salah.
Ada cinta di dunia.
Jadi, kau kalah.
Maaf, Nona. Bisa dibantu?/
Tidak.
Terima kasih.
Penerjemah:
binex - IDFL™ SubsCrew