Tip:
Highlight text to annotate it
X
Diterjemahkan oleh
Hidoi Jinko
Selamat menyaksikan *_*
Park Shin-yang
Suh Shin-ae
Yae Ji-won
Ryu Seung-soo
Ayo, kemari.
Penampilan Spesial
Ji Jin-hee
Cerita asli dari
Teddy Hoon-tak Jung
Pergi sana,
pergi !
Diproduksi oleh
Teddy Hoon-tak Jung, Oh Gi-min
Produser Eksekutif
Teddy Hoon-tak Jung
Produser Eksekutif
Kim ji-hoon, Hwang Keun-Joo, Cho Ho-sung
Choi Jin, Lee Young-jang, Ji Sung-Bae
Akuntan Investasi
Chon Seung-Chul, Choung Jae-woon
Bodohnya dirimu...
Produser Rekanan
Kim Sang-young
Line Producers
Park Sung-ho, Choi Soo-young
Oh, ayolah kawan..
Ditulis dan Disutradarai oleh
Park Kwang-su
Meet Mr. Daddy
Temukan lingkarannya,
aku akan membayarmu dobel.
Jika kau tidak menemukannya,
kau tak dapat apa-apa.
- Yang ini.
- Oke.
Jangan disentuh.
Temukan lingkarannya,
aku akan membayarmu dobel.
Jika kau tak menemukannya,
kau tak dapat apa-apa.
Kau mencurangiku..
Iya kan?
Jangan memukulku.
Tidak ada curang-curang.
Sekarang,
temukan lingkarannya.
Santai, santai
Uangnya dulu, uang dulu !
Temukan lingkarannya
untuk mendapatkan uang.
Tunggu sebentar.
- Uangnya dulu.
- Lihat ke sini?
Bukan, bukan yang itu..
Tunggu dulu.
Tuan, uang itu uang kuliahku.
Ibuku akan membunuhku..
Minta lagi yang banyak.
Ibumu pasti memberimu lagi.
Ayolah, tuan.
Kenapa kau terus panggil aku tuan?
Kau membuatku muak.
Ini bukan permainan untuk anak-anak,
jadi pergilah.
Aku bukan anak-anak, tuan.
Kalian bersekongkol,
Iya kan?..
Ya, benar.
Sekarang kau tau, pergilah.
Kembalikan uangku dulu.
Sial, matamu menjijikkan.
-Do-hyung, kau tak apa?
-Oke.
Hey, apa yang kau lakukan?
Matanya menjijikkan!
Apa kau sendirian mata buta?
Kau mau mati ya?
Hei, buta!
Haa!
Apa kau gila?
Kau mau apa?
Satu, dua, tiga.
Haa!
Mau menakutiku, brengsek.
Kau bajingan!
Turun kau, bangsat!
Turun!
Turun kau!
Hei, kau bajingan.
Kau, sialan!
Woo Jong-dae!
Masuk.
Hei, kesini.
Jong-dae! Kemarilah!
Jangan mendekat!
Atau aku lompat nih!
Berhenti!
- Aku lompat nih!
- Sialan!
Ayo turun!
Jangan mendekat!
Aku juga takut tau!
Kau mau menangkapku atau tidak?
Oke, Oke.
Aku menyerah. Aku tak akan menangkapmu.
Beneran?
Beneran yak?
Tidak akan, jadi percayalah.
Turunlah dan masuk ke mobil.
Kau disini lagi,
Tuan Woo Jong-dae?
Biar kulihat.
Hanya dua minggu masa bebas bersyarat
dan kau mengulanginya lagi?
Apa kau tau jika kejahatan berulang-ulang,
akan menambah masa hukumanmu?
Jadi kau sudah tau.
Mau tinggal disini lebih lama?
Boleh kita berhitung?
Dua tahun kejahatan dan ditambah beberapa
tahun untuk perbuatan tidak menyenangkan.
Bisa tidur nyenyak
3 tahun di penjara.
Ayolah, pak.
Ikuti aku.
Kau ada pembesuk.
Dia menyakitiku seperti ini.
Duduk.
Kau tau
dimana kacamataku?
Sebaiknya kau berterimakasih
aku tak memborgolmu!
Dimana bisa beli
lensa kontak?
Apa anak2 berandal tadi
bb...aik-baik saja?
Apa yang kulakukan untuk
mendidik mereka.
Pelajar tidak seharusnya
main judi.
Orang tua mereka
susah payah mencari uang.
Mereka seharusnya
memikirkan saudara2 mereka.
Kau terlihat mendidik
mereka dengan baik.
Jika aku punya guru sepertimu
saat aku muda,
Aku pasti jadi orang
yang lebih baik sekarang.
Maaf.
Tolong maafkan aku.
Jika demikian, aku berjanji
Aku akan jadi orang yang baik.
Tuan Woo...
Apa kau tau
tentang anakmu?
Apa?
Anakku?
Apa yang kau bicarakan?
Aku belum menikah.
Kau ada di model kalender tahun 1996,
Bukan begitu?
Siapa perempuan ini?
Apa dia gila?
Bukan dia yang gila,
tapi kau.
Apa itu?
Itu Aku?
Sungguh memalukan.
Aku terlihat tampan
di foto, lihatlah!
Jadi, apa hubungannya?
Hari kelahiran Joon,
Kuharap kau tumbuh dengan sehat.
Apa kau ingat
17 September ?
Tidak, kenapa?
Joon menyimpan kalender ini,
untuk menemukanmu.
Kau tau betapa lama Joon
menunggumu kembali?
Aku sangat kecewa,
melihat dirimu sekarang.
Mereka memberitahuku,
kalau kau telah mengulangi pelanggaran.
kau telah melakukan kejahatan,
tiga kali beruntun.
Apa kau ini sudah gila?
Jaga bicaramu.
Aku di sini untuk Joon.
Aku tidak akan memintamu
bertanggung jawab,
jadi setidaknya, tolong
tulislah surat untuk Joon.
Apa kau mengerti perasaan
anak di panti asuhan?
Mereka membutuhkan orang tua,
untuk membawa mereka kembali ke rumah.
Aku tidak punya anak!
Kau membuatku gila.
Tn. Woo!..Aku yang akan mengurus
masalahmu dengan anak berandal tadi.
Jadi tolong tulislah
surat untuk Joon.
Dia bilang mau
membereskan ini semua.
Pertandingan anjing
sangat menegangkan.
Tapi lebih banyak masalah kurasa.
Dan memerlukan banyak uang juga.
Pertandingan adu banteng legal kan.
Bahkan sudah masuk even nasional.
Aku rasa itu akan
membuatmu tertarik.
Omong-omong,
Itu baru namanya pertunjukan.
- Aku harap kita segera bertemu lagi.
- Aku juga. Hati-hati di jalan.
Cabul, bawa ke sini Joong Dae!
Keluar kau sialan.
Woo Jong-dae!
Satu lagi kesalahan, aku akan
menjadikanmu makanan anjing.
Maaf boss.
Kemari kau.
Kau ini gangster atau apa?
Omong-omong siapa itu
perempuan yang membebaskanmu?
Itu urusan pribadi saya, boss.
Kau memang punya kehidupan
yang sangat rumit.
Detektif Kim sudah lelah
mendengar namamu.
Aku akan mengawasinya
dengan baik!
Kau berhenti dulu dari judi.
Orang-orang tidak bisa berhenti
sebelum tangan mereka terpotong.
Jika kau mendapat uang,
kau harus bijak menggunakannya.
Joon tersayang..
Aku tau kau merindukan ayah,
tapi tolong bersabarlah.
Lapangkan dada.
Hari esok adalah hari lain.
Untuk Joon, jadilah anak baik.
Dengan seluruh sayangku,
Ayahmu.
Joon pasti bahagia.
Ketika Joon meninggalkanmu,
bagaimana kau akan
menanggun kesedihanmu?
Yang aku inginkan
hanyalah kebahagiaan Joon.
Aku tak menyangka kau menemukannya,
Hanya dengan foto di kalender.
Aku juga harus
mengetahui ayah Joon.
Tuan Woo Jong-Dae
dari Amerika
Putar lagi!
- Bagaimana?
- Oke, udah bening.
- Oke?
- Oke.
Andai saja ayam ini
bertelur emas.
Jong-dae.
Apa kau sungguh
punya rencana?
Mengagumkan.
Mereka bilang, di Las Vegas
banyak dealer dari Korea.
Oh! Las Vegas!
Tidakkah kau pikir, Las Vegas itu
punya laut yang indah?
Keren.
Aku akan jadikan kau dealer.
Beneran?
Bagaimana denganmu?
CEO.
Woo Jong-dae,
Si CEO.
Tapi itu rencana termegahku
yang ke-tujuh.
Apa kau sudah dengar
tentang bisnis adu banteng?
Adu BENTENG?
Adu banteng, bodoh.
Kenapa di Korea,
adu banteng itu di Spanyol kan?
Asosiasi sepakbola Korea
telah mengumumkan
daftar nama pemain
di Piala Dunia 2002..
Utamakan kesehatan!
Cuci tangan, Sikat gigi..
Aku rasa saatnya makan!
Ini bukan telur biasa.
Telur yang higienis.
Berisik sekali TV ini.
Silahkan.
Pakai sumpit ini.
Ini pertama kali
orang menyajikan telur untukku.
Hanya makanan biasa,
membuatmu merasa
seperti dirumah sendiri,
ngobrol dan berkunjung layaknya teman..
Itulah hidup, bukan begitu?
Silahkan dimakan.
Makanlah.
Joon akan diadopsi ke luar negeri
beberapa bulan ke depan.
Siapa?
Oh! Anak itu!
Baguslah.
Kirim dia ke negara yang maju,
akan bagus untuk masa depannya.
Tapi dia bersikeras ingin
bertemu ayahnya sebelum diadopsi.
Aku dengar banyak kasus
perdagangan anak akhir2 ini.
dan mereka menghasilkan
banyak uang dari itu.
Apa kau
membicarakan uang adopsi?
Tepat sekali.
Bukan..bukan itu maksudku.
Aku tergiur untuk uang?
Aku bukan
orang seperti itu.
Jika Joon diadopsi sekarang juga,
kau takkan pernah
bertemu dengannya lagi.
Bagaimana kalau kau tinggal
dengan Joon sampai dia diadopsi?
Tinggal dengan anak itu?
Apa yang kau bicarakan?
Joon menolak diadopsi sebelum
bertemu dengan ayahnya.
Rumah ini
bukan panti asuhan!
Aku akan memberimu
uang adopsi.
Ayolah, aku bukan orang
yang mementingkan uang.
Ngomong2 berapa duit?
Tidak, kau tak boleh
bicara keras2 masalah duit.
Bisikkan saja!
Tidak,
Tulis saja di sini.
Harga anak2 lebih murah
dari yang ku kira.
Aku juga akan memberimu biaya sehari2
biaya makan dan tempat.
Uang adopsi dan biaya hidup?
Ngomong2, kau punya anak?
Aku hidup sendiri.
Sempurna.
Begini saja,
beri aku aung adopsinya..
dan kau tinggal bersama anak itu
dengan uang biaya hidup.
Kau melakukannya dengan baik,
maka aku juga.
Bagaimana kau bisa mempercayakanku
untuk membesarkan anak?
Tentu saja tidak bisa.
Aku benci anak-anak.
Itu tidak mungkin.
Aku tak punya kemampuan
untuk membesarkan seorang anak.
Ini akan menjadi sebuah tragedi.
Tidak bisa.
Ada apa?
Apa yang terjadi denganmu?
Kenapa kau menangis di sini?
Apa saudaramu meninggal.
Joon.
Baiklah,
Baiklah.
Berhenti menangis.
Demi tuhan, apa sebenarnya ini?
Apa segini nilai manusia?
Ini bukan seperti
menjual daging.
Maksudku, bagaimana kalau kita
lakukan pada tingkat kemanusiaan?
Kau mengerti,
sedikit lebih tinggi?
Oke?
Oke!
Kau pengertian juga!
Kau bilang kau akan memberiku
uang tunjangan [uang cerai] kan?
Aku masih
mendapatkannya kan?
Apa yang terjadi denganmu?
Aku bilang aku akan menunggumu.
Ini bukan masalah uang.
Bisa kita mulai
dari awal lagi?
Aku meninggalkan tasku di sana.
Hai.
Hai, Joon?
Joon?
Jon?
Jong? Hai, Jong?
Hai, Jong.
Tunggu
Omong2 aku bisa menghasilkan
uang lebih dari anak-anak?
Aku bisa membuat
anak sebanyak mungkin.
Setelah kau punya banyak anak.
Pikirkan selanjutanya.
Kau tau tema piala dunia kali ini?
Anak-anak!
Lihat betapa bersinarnya hatiku.
Joon, apa kau gugup
bertemu dengan ayahmu?
Jong-dae,udah selese!
Nyalakan!
Waw, keren kan!
Lihat cahayanya.
Inilah bentuk sayangku pada anak.
- Halo.
- Halo.
Cantiknya.
Jong-dae, keluarlah!
Hei, ayah!
Hai!
Ayah.
Hai, Joon?
Hai, Papa.
Lihat dia!
Dia punya keberanian!
Ayah!
Ada apa dengan suaranya?
Terdengar seperti anak perempuan.
Aku emang perempuan.
Apa?
Menakjubkan.
Kau anak perempuan.
Anak perempuan lebih baik.
Senang bertemu denganmu.
Aku teman ayahmu,
***-su.
Jadi, apa cita-citamu?
Cita-cita?
Pemain sepakbola.
Pemain sepakbola?
Dia perempuan.
Aku tak pernah bilang
Joon itu anak laki-laki.
Kau ingin aku tinggal disini
dengan perempuan?
Perempuan?
Dia itu anakmu.
Anak perempuan
tetaplah perempuan?
Bersikap baiklah padanya,
Tn. Ayah.
Kau membuatku gila.
Ini! Bawa ini.
Apa ini?
Waah!
Mengagumkan!
Apa-apaan ini?
Joon, kau tak apa?
Kau baik-baik saja?
Sejak kita mencuri listrik,
- ..daya listriknya tidak stabil.
- Kau bajingan!
Apa yang kau lakukan
dengan lampunya?
Bagaimana kalau
tempat ini terbakar habis?
Jaga bicaramu!
Jangan bicara speperti itu
di depan Joon!
Sial.
Dia orangnya tempramen.
Masuklah.
Joon, masuklah.
Joon, tunggu sebentar.
Di botol ada ginseng,
jadi minum 2 sendok tiap hari.
Di sini tidak ada listrik..
bagaimana kalau tidur denganku malam ini?
Aku memberi game untukmu.
Aku suka di sini.
Tapi bagaimana
kalau kau sakit?
Aku tidak akan sakit.
Jadi kau ingat
apa janjimu?
Ya.
Pertama, meski kepalaku sakit,
jangan bilang sakit.
Jangan pernah
memberitahunya.
Kedua,
ketika aku bangun pagi..
katakan "Aku sayang ayah"
dan cium pipinya.
Dan minum obat dua kali sehari.
Ya.
***-su.
Apa?
Apa Joon terlihat
mirip denganku?
Bisa dibilang begitu.
Jika kau masukkan
mukamu ke msein cuci..
dan menguceknya 40 kali,
maka hasilnya adalah Joon.
Kau menjengkelkan.
Aku khawatir Joon
akan jadi sepertimu.
Jong-dae.
Apa?
Pinjamkan aku uang.
Diam kau.
Kau bilang kau
punya beberapa bisnis.
Kau punya uang, iya kan?
Lupakan.
Aku benci kau.
Semoga beruntung
dengan anak itu.
Oh, ya!
Maaf, aku harus pergi.
Istri dan anak2 menungguku.
- Sampai ketemu.
- Dah.
Listrik sialan, seringkali
sangat menjengkelkan.
Aku tak peduli bagaimana
hidupmu sampai sekarang.
Tapi mulai sekarang,
Kau harus berubah demi Joon.
Joon kira kau ayah
yang baik dari Amerika.
Tentu saja
aku orang baik.
Saat ia ada dalam pengawasanku,
uruslah urusanmu sendiri.
Membesarkan anak tidak
semudah yang kau bayangkan.
Joon sudah sering tersakiti.
Tolong jaga kata2
dan kelakuanmu.
Anak dari panti asuhan
lebih peka.
Jadi jangan katakan sesuatu
yang menyakiti hatinya.
Bahkan jika ia berbuat salah,
jangan terlalu menyalahkan dan...
..jangan membuatnya sedih.
Dan jangan pernah bicara
tentang panti asuhan.
Lewati saja bagian itu,
dan langsung ke perjanjiannya.
Ini obat untuk Joon.
Ini vitamin, kalsium
dan suplemen.
Ini uang mukanya.
Jika terjadi sesuatu padanya,
Perjanjiannya batal.
Aku akan terus mengawasimu.
Kalau kau sekhawatir itu
tinggal saja disini juga.
Apa ini?
Tiket Piala Dunia.
Dia berharap bisa menonton
piala dunia dengan ayahnya.
Dimana kau dapat ini?
Games of Poland and Portugal...
Aku suka sepakbola!
Apa kau pergi
Tolong jaga dia baik-baik.
Dah.
Khawatir, khawatir.
Dia terlalu berlebihan.
Apa ini.
Dia selalu saja meninggalkan
barang dimanapun dia pergi.
Aku menyayangimu Jong-Dae !
Jangan panggil nama.
Aku bukan temanmu tau.
Dimana kau mendapatkan ini?
Dari greenhouse, kenapa?
Aku mau ambil air.
Kau di dalam saja.
Masuk sana!
Ayah, apa kerjaanmu di Amerika?
Bisnis
Bisnis itu apa?
Menghasilkan uang.
Apa kau menghasilkan
banyak uang?
Ya, banyak banget.
Lalu, kenapa kau
masih tinggal di sini?
Memang kenapa kalo di sini?
Kalau kau tidak suka pergi sana.
Kau pikir aku akan pergi?
Ayah, apa cita-citamu?
Kau terlalu
banyak bertanya.
Apa kau akan mengerti
meski ku katakan padamu?
Katakan padaku!
Seorang 'Bullfighter',
kenapa?
'Bullfighter'?
Apa itu?
Kau tau banteng kan?
Yang ada tanduknya,
bisa membunuh orang.
Seorang 'Bullfighter' bertarung melawan
banteng dengan sepotong kain.
Itu mustahil.
Seperti orgasme.
Apa itu orgasme?
Sudah kubilang, kan.
Kau takkan mengerti.
Apa aku mirip ayah atau ibu?
Bukan aku, kau mirip ibumu.
Bagian mana yang mirip ibu?
Mengikutiku, dan mengganggu
terus seperti ibumu.
Tapi aku mirip denganmu.
Apa?
Aku itu keren,
ayah juga keren.
Akut tau aku keren.
Bagus, kita dapat telur.
Wah!
Telur.
- Telur segar.
- Aku juga suka telur.
Kau punya banyak hari menantimu.
Aku harus mmperhatikan
kesehatanku dulu.
Aku juga mau telur.
Kau menumpahkannya
ke bajumu.
Tak masalah.
Iniliah hidupku.
Kau mengganggu sekali.
Hei!
Lempar bolanya!
Aku juga mau main bola.
Apa yang kau tunggu?
Lemparkan bolanya.
Aku tau Gus Hiddink,
Lee Cheon-su dan Cha Du-ri.
Siapa yang tidak tau?
Lempar saja bolanya.
Lemparkan.
Ayah!
Apa kita akan
menonton Piala Dunia?
Aku mau nonton Piala Dunia.
Kau mau bertaruh?
Jika kau bisa ambil bolanya,
Aku akan mengajakmu nonton Piala Dunia.
Jika kau tak bisa,
Maka kita takkkan nonton Piala Dunia.
Ya.
Oke!
Hei, ambil itu.
Kau takkan bisa
nonton Piala Dunia.
Ayah!
Keluarlah dan bawa ini.
Jagalah barangmu.
Hei, Keluar.
Hai, Joon!
Bagaimana kabarmu?
Joon, peluk aku.
Gak mau?
Kau berantem
dengan ayahmu?
Dimana kau tinggal?
Aku?
Kau lihat
apartemen besar itu?
Aku tinggal di belakangnya.
Apa kau bilang
ke istrimu masalah ini?
Kau tau kan
dia selalu disisiku.
BTW, pastikan kau bayar
$20 per hari untuk jajannya.
Dasar kau, sialan!
Lihat siapa
yang bicara.
Joon, kita sudah sampai.
Ayo turun.
Joon, tunggu disini sebentar.
Aku akan kembali.
- Ayah!
- Ayah!
Ooh, anakku tersayang.
Peluk ayah.
Bagaimana perasaanmu?
Aku baik2 saja.
Dia anak perempuan
yang ku bicarakan.
Anak malang pasti merasa sedih,
terpisah dari ayahnya.
Aku pergi dulu.
Jaga dia baik-baik.
Ini untuk jajan.
Jaga dirimu.
Dah, Ayah!
Joon, tetaplah disini
dan jadi anak yang baik.
Woo Jong-dae!
Jangan tinggalkan aku!
Ayah, tunggu aku!
- Ayo kita masuk, nak.
- Woo Jong-dae, tunggu aku.
Enak bangeet.
Hei, nona Jeong.
Aku Jong-sook!
Kau tidak ingat namaku?
Ouch, keterlaluan.
Jong-sook,
kau pernah aborsi sebelumnya?
Halo?
Dongsu, kau gila.
Diam saja dan bilang ke bank!
Aku sedang sibuk.
Kenapa kau kesal?
Hei, nona Jeong.
Kau yakin kau sudah aborsi?
Sebenarnya aku melahirkan.
Apa?
Aku melahirkan dan
memberikannya ke panti asuhan.
Kau tidak tau?
Kau berbohong.
Mungkin saja kau punya
anak di banyak tempat.
Kau bohong, iya kan?
Dasar kau..
Aku akan membuatmu
merasakan sakit.
Pembuat orgasme.
Halo?
Bicaralah dengan orang lain.
Apa?
Anak itu hilang?
Bagaimana bisa
dia pergi sendirian?
Katakan pada istrimu
untuk mencarinya lagi.
Kantor polisi?
Kau memang sudah gila.
Dimana kau?
Oke, tunggu.
Apa ini?
Hei, anak itu tidak ketemu.
Istriku sudah mencari dimana2
tapi Joon tidak ada.
Temukan dia, jika tidak
mati kau.
- Ini gila.
- Bener-bener gila.
Telpon gurunya.
Aku tau.
Cepat telpon dia.
Istriku bilang Joon tak berhenti
menangis, karena sakit kepalanya.
Mungkin dia
benar-benar sakit.
Tidak ada anak yang se-sehat dia.
Sial, nyebelin banget.
Halo?
Jangan pergi main judi.
Langsung pulang!
Mengerti.
Apa-apaan ini?
Bagaimana kau bisa keluar?
Lihat apa kau?
Berani melihatku, sialan kau.
Kau pikir kau elang atau apa?
Kemari.
Lebih baik kemari,
atau kutendang kau..
Keluar.
Atau kau mau
jadi daging segar!
Apa yang kau lakukan di sini?
Apa kau sedang piknik?
Kemari kau.
Kena kau.
Sial!
Kau hampir membunuhku.
Apa yang terjadi?
Joon masih dalam pengawasan
legal dari panti asuhan.
Dimana, bagaimana dan kenapa?
Katakan padaku yang terjadi.
Bagaimana bisa
kau tak tau dia hilang?
Kau tak perlu
bertingkah seperti itu!
Kau hampir saja
membunuh ayamku!
Apa?
Kau lebih mementingkan
ayam-mu yang mati?
Apa mobil ini
diasuransikan?
Dimana dia menghilang?
Jangan mendesakku.
Berhenti bercanda,
dan jawab pertanyaanku!
Berteriak padaku
takkan mengembalikannya!
Joon..
Dia tak bisa
melakukan apapun sendiri.
Dia..
Dia terlihat pintar bagiku.
Seperti ayah dan anak..
Dengerin musik denganmu kek gini,
bikin gugup dan menggairahkan aja.
Sebenarnya,
saat pertama aku melihatmu..
Aku merasakan sesuatu.
Kita belum pernah
membicarakan ini..
Tapi sebenarnya kita
bisa merasakannya.
Kita ini orang dewasa
Kau tau kan.
Melihatmu pergi meninggalkan
sesuatu tiap kau berkunjung..
Melihatmu pergi meninggalkan
sesuatu tiap kau berkunjung..
..Aku sadar kalau kau mencoba
membuat koneksi antara kita.
..Aku sadar kalau kau mencoba
membuat koneksi antara kita.
Jadi kau ingin
hidup denganku..
Apa yang kau bicarakan! Apa kau sudah gila!
Kau tidak bisa menjadi seorang ayah.
Aku membencimu, Ayah!
Joon!
Aku benci kau juga.
Kau meninggalkanku
bersama dengannya.
Aku benci ayah juga..
Darimana saja kau?
Aku dari rumah ***-su.
Apa?
Bagaimana kau
bisa pulang?
Kau tak peduli
padaku samasekali.
Dimana kau
tidur tadi?
Kau tidur di greenhouse?
Disitu agak panas kan?
Banyak orang yang juga
tidur di tempat seperti itu.
Cukup.
Apa kau lapar?
Sudah makan?
Aku makan tomat dan telur seperti ayah.
Aku punya telur lagi nih.
Aku masih
punya telur nih.
Hei, apa kau yang
membuka kandang ayam?
Apa ayam
sepenting itu bagimu?
Apa kau benar-benar
seorang ayah?
- Kau tak pantas jadi seorang ayah.
- Bagaimana denganmu?
Tak tau terima kasih.
Kalo gitu kembali sana..
Balik aja ke panti asuhan!
Aku sudah bilang jangan
bicara soal panti asuhan.
Joon, tak apa.
Ayo kita pergi.
Terserah.
Mengapa kau
masih menangis?
Aku sudah bilang
aku tak mau merawatnya!
Ah, sialan!
Kau takkan pernah
melihat kami lagi.
Kau brengsek.
Joon, kita pergi
ke tempat ibu.
Pergi sana!
Pergi!
Ga usah balik lagi!
Pergi yang jauh
Ayah..
Ayah..
Ayah!
Maafkan aku Joon.
Jangan bertingkah
seperti itu, Joon!
Ayah!
Ayah!
Maafin aku yah!
Ayah, maafin aku!
Ayah, maafin aku yah!
Jangan balikin aku
ke panti asuhan lagi.
Joon, angkat tanganmu.
Alamaak..
Woo Jong-dae..
..mengapa hidupmu
berantakan kek gini?
Bodo amat.
Perhatikan baik-baik.
Banteng ini
namanya Du-ri.
Aku akan ajak minum
si orang tua.
Jong-dae,
Selanjutnya terserah kau.
Kebelet pipis.
Anak laki-lakinya
agak terbelakang.
Kencing sana.
Bos, aku juga ikut.
Aku akan menunggu.
Hei, hati-hati.
Jangan sampai terlihat.
Selese belom?
Belom.
Apa ibu gurumu itu
sudah menikah?
Ya.
Sudah menikah?
Kenapa ayah selalu tanya tentang
ibu guru bukan tentang aku?
Kapan aku selalu nanya
masalah ibu guru?
BTW, kenapa dia tinggal sendiri?
Apa dia bercerai?
Aku gak mau
ngasih tau.
Jong-dae!
Jong-dae!
Apa yang kau
lakukan di sini?
Bantengnya udah
mau jalan.
Hei, ayo keluar!
Cepat!
Berhenti pipisnya.
Cepat keluar!
Aku tinggal Lho!
Dasar bukan pria.
Ayo.
Apa kau sudah cebok?
Du-ri! Du-ri!
Kau tau banteng ini?
Dia Du-ri.
Yang ku maksud
Cha Du-Ri pemain bola.
Cha Du-ri?
Cha Du-ri. Cha Du-ri.
Apa yang itu?
Iya, yang itu
Du-ri.
Bagus, Joon.
Akan kutunjukkan
beberapa trik sulap.
Apa ini?
- Tisu!
- Iya, buat apa itu?
Sobek kecil-kecil.
Lalu apa?
Remas yang kuuat.
Selanjutnya apa?
Remas lagi dan lagi..
Kemudian kita kocok?
Pelan-pelan. Kipas pelan-pelan.
Lalu jadi apa?
Inilah kipas ajaib.
Tuan, bagaimana kau melakukannya?
Tunjukkan lagi.
Tidak ada tayangan ulang.
Keren banget.
Ini baru namanya sulap.
- Giliranku sekarang.
- Sebuah koin.
- Apa ini?
- Koin!
- Yak bener.
- Konsentrasi!
Lihat ini.
Satu, Dua, Tiga, Voila!
- Hilang!
- Dimanakah?
- Ini dia.
- Kereen bangeet!
Sekarang, cari lingkarannya.
Temukan yang mana.
Perhatikan ini.
Perhatikan.
Cari lingkarannya.
- Balik kartunya.
- Tak ada lingkaran.
Temukan lingkarannya.
Lingkarannya.
Balik kartunya.
- Aku menemukannya!
- Bagus!
Lihat baik-baik.
Hebat.
Temukan lingkarannya.
Jadi berapa tahun sudah sejak
pertandingan besar yang terakhir?
Empat tahun.
Semua pejudi dari seantero Korea
akan hadir besok.
Banyak uang
akan ditaruhkan.
Du-ri selalu menang
4 tahun beruntun,
lucu jadinya
jika aku bertaruh.
***-su, kapan kau
akan menemui wasitnya?
Hei, Aku bilang kapan
kau akan menemui wasitnya?
Besok pagi.
BTW, uangnya cukup?
Si orang tua itu rakus.
Tapi bukan masalah.
Jong-dae, kau sudah
mengurus Du-ri?
Sudah kubilang
jangan khawatir.
Tau untuk apa
daging babi ini?
Untuk melegakan
tenggorokan.
Tapi daging sapi tidak enak
untuk hari seperti ini.
Maaf, aku
minum teh saja.
Alkohol buruk
untuk kesehatan.
Silahkan minum, bos.
Lezat banget.
Biar kutuangkan
minnum untukmu.
Aku tak selera makan.
Ayah.
Kau pikir kita
sedang piknik?
Hei, Jong-dae.
Temui anakmu.
Kenapa kau ini?
Jangan ganggu orang dewasa
yang sedang ngobrol.
Ayah, ayo kita nonton
pertandingan bareng.
Udah selesai makan?
Ayah, Korea mengungguli
Skotlandia sekarang.
Tak mungkin, Korea tak bisa
mengalahkan tim eropa.
Mau kemana kau?
Ada pertandingan
hari ini.
Hiddink melatih mereka dengan keras,
mereka lebih kuat sekarang.
Mereka juga bermain baik,
di babak ke 2 juga.
Kau seperti pelatih saja.
Jadi seberapa jauh
Korea akan melaju menurutmu?
Tentu saja
sampai babak 16!
- Korea tim yang bagus.
- Tidak mungkin.
Mau bertaruh?
Kau tak punya apa-apa
untuk ditaruhkan.
Jika aku menang..
Lalu?
Ayah ajak aku
nonton Piala Dunia.
Jika kau kalah?
Aku akan jadi istrimu.
Hyena dan Byeol-nan
sedang main jungkit.
-
Byeol-nan mendorong Hyena,
membelokkan kepalanya dan menyerang Hyena.
Mereka bertarung ketat.
Byeol-nan memenangkan
pertandingan.
Kondisinya sudah pasti sulit.
Hei, Du-ri kelihatannya baik-baik aja.
Apa yang terjadi?
Cepat periksa kondisi Du-ri.
Jika terjadi kesalahan,
bereskan segera.
Kau bereskan
dengan ***-su.
Ini adalah pertandingan besar.
Jangan buat kesalahan.
Kau ingin
komisi besar kan?
Jangan khawatir, bos.
Kemana perginya ***-su?
Hei, berapa usia Du-ri?
Tujuh.
Seusia denganku!
Hei, apa yang
kau lakukan di sini?
Ayah!
Hai!
Bagaimana kau
bisa di sini?
Kau si pesulap itu kan?
Kau pintar.
Bagaimana kabarmu?
Sejak saat aku menonton sulapmu,
Bow sakit.
Kalo gitu
siapa yang itu?
Itu Du-ri.
Du-ri sehat.
Bisa kau tunjukkan
sulap lagi?
Tentu, ini waktunya sulap.
Ajak beberapa penonton.
Penonton?
Sungguh? Tunggu disini.
Sam-***!
Apa yang kau lakukan, bodoh?
Bawa Du-ri ke arena
sekarang juga!
Kenapa selalu aku?
Aku bahkan tak bisa bermain
dengan teman2ku.
Du-ri memasuki arena.
Dia jadi pemenang
4 tahun terakhir.
Satamina dan
kekuatan lehernya..
cukup untuk
merobohkan lawannya.
Sekarang waktunya
pertandingan yang seru.
Tunggu disini.
Oke.
Berhenti menelponku.
Aku gak jawab nih.
Ayah!
Sialan.
Ya aku ke situ.
Cepat masuk!
Lihat.
Kenapa pintunya terbuka?
***-su,
akan kubunuh kau.
Kau lihat ***-su?
Tidak.
Kau yakin?
Ya!
Dimana kau?
Dimana kau,
dasar maling?
Apa?
Teman?
Siapa kau
memanggil teman?
Sedang menunggumu?
Dimana kau?
Jangan dimatikan!
Dimana kau?
Dimana kau sialan?
Jangan dimatikan.
Bajingan!
Dimatikan telponnya!
Ayah, ayo pulang!
Kita gak bisa
pulang sekarang.
Aku akan memberi ayah uang.
Apa?
1 Dolar 30 sen.
Apa ini?
Saat aku dewasa nanti,
Aku akan memberimu banyak uang.
Ayah hanya menonton,
tak pernah bertanding melawan banteng.
- Apa ayah sungguh petarung banteng?
- Tentu. kenapa?
Apa kau tahu
apa itu pertandingan banteng?
Orgasme.
Ya, orgasme.
Bagus. bagus!
Kemari, seruduk aku!
Jangan seperti banteng lemah.
Ayo bangun.
Hei, bangun!
Aku harus pulang
minum obat.
Jong-dae!
Aku tak mau
membangunkan putrimu.
Ayo pergi bro.
Mundur!
Mundur, asu!
Sepertinya dia menyukaimu,
jadi jangan menghindar.
Ingat saat kubilang akan
menjadikanmu makanan anjingku?
Kulakukan seperti
yang kau perintah.
Apa kubilang
banteng yang salah?
Kau lebih bodoh
dari anjing.
Kau membuatku
kehilangan uang,
kau mambuat malu,
dan membuatku terpojok.
Lebih dekat padanya!
Bos, ***-su menipuku juga.
Dia kabur
membawa uangku.
Kau sekongkoldengannya,
Iya kan?
Dan darimana kau dapat uang?
Aku menabung.
Kau menyembunyikan
uangku, kan?
Sanggupkah kau
mengembalikan uangku?
Ya, aku sanggup.
Akan kuusahakan.
Jika belum kembali sampai aku menangkap ***-su,
kau benar2 jadi makanan anjing.
Baik2.
jangan bunuh aku, bos.
Bawa keluar anjingnya.
Jong-dae,
kau merasa dipermalukan?
Kalo gitu jangan kabur.
Hei, Jong-dae.
Aku dengar kau benci
dipanggil mata buta.
Mata ini sudah
banyak terluka?
Itu terluhat buruk.
Woo Jong-dae.
Mata Buta!
Bodoh.
Bajingan.
Si Mata Buta.
Sialan!
- Jong-dae!
- Ayah!
Jong-dae, apa kau baik saja?
Ayah, bangun!
- Ayah!
- Jong-dae!
Ayam.
Apa keinginanmu?
Aku ingin bermain
dengan anak ayam.
Buatkan
aku anak ayam.
Ayolah ayam.
Kau berjanji akan
bermain denganku.
Ole!
apa kau tidur?
Ayolah.
Ole! Ole! Ole!
Apa kau takut, huh?
Ayolah, ayah!
Ole!
Tunggu.
Menjauh sana.
Bullfighter macam apa kau ini?
- apa yang kau lakukan?
- Cinta!
- Apa?
- Cinta.
Ayah tak tau Cinta?
Dimana kau belajar
kata2 buruk itu..
...
Dua.
Lima?
Tolong kemari.
Letakkan dagu anda
pada frame.
Tekankan dahi
anda pada batang.
Buka lebar mata anda.
Pandangan lurus ke depan.
Pandangan ke cahaya.
Tolong jangan berkedip.
Terjadi kerusakan
pada retina anda.
Sudah tak bisa disembuhkan sekarang.
Sudah terlambat.
Penglihatan mata kiri
anda sangat lemah.
Takkan butuh waktu lama
sampai anda buta.
Park Ji-sung
mencuri bolanya!
Umpan.
Lee Young-pyo menerimanya.
Tendangan langsung.
Hampir saja gol terjadi.
Tetapi, Korea
bermain dengan baik.
Minggir.
Ada apa
dengan TV sial ini?
TV Sialan.
Keluar dan pegangi antenanya.
Aku bilang pegangi antenanya!
Ayah.
Sudah?
Ya
Apa? Gol?
Park Ji-sung!
Kau anak ajaib!
Aku percaya padamu.
Semangat!
Ayah, apa masi belum?
Udah?
Kau tau,
Hiddink itu teman baikku.
Aku kedinginan!
Joon!
Joon!
Joon!
Joon! Joon!
Aku sungguh minta maaf.
Aku tak pernah
merasa seburuk ini.
Tidak tahukah dia
akulah yang bodoh?
Kalau hujan,
Seharusnya dia turun.
BTW, kenapa dia
ada di ruang ICU?
Itulah mengapa aku
tak suka rumah sakit.
Aku rasa kau
harus tau sekarang.
Aku ingin mengatakan
ini padamu sebelumnya.
Mereka selalu memberi
tagihan yang tak masuk akal.
Mereka selalu memberi
tagihan yang tak masuk akal.
Joon's akan mati
tidak lama lagi.
Dia mengidap neurilemoma,
sejenis tumor.
Kangker.
Panti asuhan tidak
tepat untuk penyakitnya.
Tidak ada uang untuk
menyembuhkannya.
Dan dia tak bisa disembuhkan.
Apa yang kau bicarakan?
Dia menahan penyakitnya
dengan baik.
Menahan? tunggu sebentar.
Jadi maksudmu kau
memberiku anak sakit-sakitan?
Jika kukatakan ini sebelumnya,
akankah kau mengambilnya?
Apa?
Dia sekarat.
Berfikirlah di posisinya!
Kau tau betapa dia
rindu ayahnya?
Permintaan terakhir dan satu2nya dari dia adalah
menghabiskan sisa hidup bersama ayahnya.
Aku rasa aku tak ingin
menangis di depanmu lagi.
Joon!
Bawakan aku air.
Woo Jong-dae.
Apa yang akan kau lakukan?
Tak apa-apa, tak apa.
Tidak ada masalah. semua baik saja.
Buka mata lebar2.
Semua baik saja.
Baik-baik saja
Aku tak peduli
dengan panti asuhan.
Aku tak peduli jadi buta.
Tak masalah.
Aku juga dari panti asuhan.
Aku tak peduli.
Ayolah!
Aku baik saja!
Lepaskan aku!
Lepaskan!
Tunggu!
Maafin aku bos!
Tolong maafkan aku bos!
Bahkan binatang kaki empat saja
lebih cerdas darimu.
Mereka tak pernah
menghianati majikannya.
Aku sudah peringatkan kau. Akan menjadikanmu
makanan anjing jika tak kembalikan uangku.
Masukkan dia juga!
Bos!
Boss!
Jika kau memaafkanku aku akan
melipatgandakan uangmu, aku berhutang.
Diam kau sialan!
Kau pikir aku
akan percaya?
Bawa Yong-pal masuk!
Jong-dae!
Kau tau kau
satu-satunya temanku.
Aku sungguh minta maaf.
Aku percaya padamu.
Yong-pal, mereka makananmu.
Makan mereka
Apa yang kau tunggu?
Yong-pal, gigit mereka.
Apa?
Darah.
Dia punya pisau.
Angkat Yong-pal keluar.
Kau tau berapa
harga anjing itu?
Bawa dia!
Penggal kepala Jong-dae!
Jong-dae, kau baik saja?
Jong-dae!
Bangun!
Jong-dae, bangun!
Bangun!
Jeong-seop.
Apa yang kalian lakukan?
Urus bos sana.
Ya, pak.
Tuan. Sang-joon.
Ampuni aku, Tn. Sang-joon.
Jong-dae tidak bersalah.
Dia tidak melakukan apa-apa.
-***-su.
-Ya, bos
Coba pikir. Apa yang harus
kami lakukan pada kalian?
Apa yang harus kami lakukan?
Aku muak sama Jong-dae.
Aku tak mau melihatnya lagi.
Bawa sialan ini pergi.
Dengan sarat..
Jika aku melihat kalian lagi,
kalian akan menerima yang
lebih buruk daripada Yong-pal.
Aku mengerti, pak.
Putrimu lucu.
- Halo.
- Halo, bagaimana Joon?
Dia baik sekarang.
Kau bisa berbicara dengannya.
Makasih.
Joon, bagaimana kalau
kembali ke panti besok?
Suster kepala dan teman2mu
sangat merindukanmu.
Siapa yang paling kau rindukan?
Ayah sakit parah.
Mata ayah sakit parah.
Ibu guru.
Jika aku dan ayah memberi dukungan,
tim Korea akan menang kan?
Ayah!
Hai, Joon.
Apa aku terlihat lucu?
Apa kau benci aku?
Yakin, kau tak membenciku?
Joon sayang ayah,
orang paling kusayangi sedunia.
Joon.
Jangan cengeng, Joon.
Tegarlah.
Mau kasi semangat
buat tim Korea bareng?
Haruskah kita ke jalan
dan memberi semangat?
Kaya gini?
Aku akan tunjukkan bullfighter sesungguhnya
dan kasi semangat.
Akan kutunjukkan.
Ayo!
Korea!
Korea!
- Ayah!
- Ya?
Aku memeaafkanmu
atas semua kesalahanmu!
Apa?
Aku memaafkanmu
meninggalkanku di panti asuhan!
Ayah.
Ayo semangati mereka.
Ayah!
Tunjukkan bullfighter
sebenarnya!
- Minggir!
- Jangan halangi jalan!
Joon, kita hampir sampai di rumah sakit.
Tahan sebentar lagi.
Ayah.
Ya?
Ayah, aku sayang ayah.
Bangun, Joon.
Ayo, bangun.
Bernafas.
Ayo kita semangati tim Korea.
Apa yang kau lakukan?
Ayo kita semangati
untuk Piala Dunia.
Ayo bersorak,
Korea! Korea!
Bersorak,
Korea!
Bangun, ayo bersorak!
Korea!
Ayo Korea!
Minggir!
Minggir brengsek!
Minggir!
Tidak!
Tidak!
Tidak!
Minggir dari jalan!
Joon!
Dia meninggal 14, 2002
pukul 10:20 malam.
Dia ingin
mendonorkan matanya.
Dapatkan tanda tangan orangtuanya
dan hubungi saya.
Ya dokter.
Jernihkan pikiranmu, Jong-dae.
Ini apa yang diinginkan Joon.
Apa?
Dia ingin tetap bersamamu.
Dia ingin menjadi mata bagi ayahnya.
Tidak ada lagi yang ingin kulihat.
Apa yang perlu dilihat?
Dia bilang padaku.
Tidak mungkin aku
mengambil matanya.
Jong-dae, aku juga
punya seorang putri.
Dia meninggal
sama seperti Joon.
Dia hanya 3 bulan
dirumah sakit.
Aku menganggap Joon
seperti anakku sendiri,
dan aku berharap bisa melakukan
yang tak kulakukan sebelumnya.
Sekarang waktunya
bagiku melepas Joon.
Aku tak punya
apa-apa sekarang.
Bisakah kau tetap
membawanya di dunia ini?
Kumohon.
Ini permintaan terakhirnya.
Ji-su!
Disini kau rupanya!
Ayah menunggumu.
Ayo.
Donator: Woo Joon
Ayah!
Joon!
Ayah!
Oke!
1 Tahun kemudian
Ayo temui suster kepala.
Dia akan mengenalkanmu
pada orangtua yang baik.
Aku disini, suster.
Semenjak kau menyayangi
Joon sepenuh hatimu,
dan memberinya kebahagiaan,
kau terlihat sangat damai.
Semenjak bayi ini
dengan hati yang lemah,
adopsi lokal
akan terasa sulit.
Kau bilang dia sudah
berusia 100 hari?
Ya.
Karena dia masih bayi,
bagaimana kalau panggilannya Jin?
Aku harap Jin bertemu
ayah yang baik seperti Joon.
Ulang Tahun Jin Tersayang
Kau telah membentuk sebuah keluarga
yang ikatannya lebih kuat dari keluarga sungguhan.
Keluarga apa?
Ayo kita mulai lagi!
Bagus!
Ke sisi lain!
Ke sisi lainnya!
Ke sisi lainnya!
Bagus!
Bagus
Sebelah sini.
Tendang!
Bagus banget!
Kau luarbisas.!
Hebat!
Kau tetap di gawang.
Kiper tidak melakukan itu.
Apa semua ini?
Kau membuat
mukaku memerah.
Ini bisnis.
Apa yang terjadi denganmu?
Inilah bisnis abad ke-21.
Aku menghasilkan uang yang baik dari ini.
Tunggu sebentar.
Ini akan segera selesai.
Tunggu disini!
Bagus!
Waktunya istirahat!
Pergi ke toilet jika perlu!
Apa yang
membawamu kesini?
Kau terlihat baik.
Aku?
Aku selalu baik.
Disini banyak anak-anak.
Banyak anak
artinya banyak duit.
Hai!
Senang ketemu lagi!
Sudah lama ya..
Disini riuh sekali
ini lapangan bola,
kita tak bisa
terus terhubung.
Biar kuambil foto kalian berdua
untuk kenang-kenangan.
Ayolah.
Ini memalukan.
Lebih dekat.
Melihatmu mengingatkanku
pada Joon.
Lebih dekat seperti
pasangan.
Dekat kubilang.
Bagus
Ini dia
Satu, Dua, Tiga!
Diterjemahkan oleh
Hidoi Jinko