Tip:
Highlight text to annotate it
X
--Subtitle asli oleh SOFTITLER & Sinistral--
--Di terjemahkan dan di edit oleh raman--
Pengacara Christopher Chambers
Tewas Ditikam di Restoran
Di umur 12 menuju 13 tahun
pertama kalinya aku melihat mayat orang mati.
Itu terjadi di libur musim panas tahun 1959,
beberapa tahun lalu,
itupun jika kau mengukurnya
dengan ukuran tahun.
Dulu aku tinggal di sebuah kota kecil di Oregon
bernama Castle Rock.
Populasi disana hanya 1.281 penduduk,
tapi itu segalanya untukku.
Bossman Bob Cormier disini.
Jumat pagi yang indah di Portland.
Frekuensi 90 KLAM yang semakin keren.
Naik satu peringkat dengan lagu barunya,
Ini dia Bobby Day dengan lagunya Rockin' Robin.
Hey, bagaimana kau tahu orang yang di halaman
belakangmu itu orang Perancis?
Aku orang Perancis, oke.
Tempat sampahmu kosong dan
anjingmu hamil.
Bukankah barusan aku
bilang aku ini orang Perancis?
- Cek.
- Sialan.
29.
22.
Yang benar saja.
Gordie menyerah, si tua Gordie angkat koper
dan keluar dari arena.
Ayolah teman, taruhannya.
Teddy Duchamp adalah orang paling gila
di kelompok kami.
Dia tak punya tujuan hidup yang jelas.
Ayahnya memperlakukan dia dengan keras.
Satu waktu ayahnya menempelkan telinga Teddy
ke atas kompor dan hampir membakarnya.
Cek.
Dasar si brengsek bermata empat.
Si "brengsek" punya 1,000. mata.
Apa?
Apanya yang lucu? Ayolah.
Aku 30, kau berapa?
16.
Silahkan, teruslah tertawa.
Kau sedang beruntung saja, sobat.
Chris Chambers adalah ketua geng kami
dan juga sahabatku.
Dia berasal dari keluarga yang kacau,
dan semua orang tahu dia akan jadi anak yang bermasalah.
Termasuk Chris.
Itu bukan ketukan rahasianya.
Aku lupa ketukan rahasianya.
Biarkan aku masuk.
Vern.
Ayolah, teman, bukalah.
Kalian pasti tidak akan percaya.
Ini hebat.
Tunggu sampai kau dengar yang satu ini.
Kau pasti tidak akan percaya.
Ini luar biasa.
Biar aku bernafas dulu.
Aku berlari dari rumah tanpa henti.
Aku berlari dari rumah tanpa henti...
Ayolah. Teman, dengarkan aku,
sebab ini benar-benar hebat.
Hanya untuk berkata maaf...
Oke, lupakan saja.
Aku tak akan memberitahu kalian.
Tunggu, teman. Tunggu.
Ada apa, sobat?
Oke, bagus,
kau sungguh tak akan mempercayainya.
Aku berlari dari rumah tanpa henti...
Persetan dengan kalian.
Lupakan saja.
Ada apa?
Apa kalian bisa ikut berkemah malam ini?
Maksudku, kalian bilang pada orang tuamu
kita akan berkemah di belakang rumahku?
Ya, aku rasa bisa.
Kecuali kalau ayahku punya sifat yang buruk
Dia sering mabuk akhir-akhir ini.
Kalian harus ikut. Sungguh kalian takkan
mempercayainya. Kau bisa ikut, Gordie?
Ya, mungkin saja.
Jadi apa sebenarnya maksudmu, Verno?
-Cek.
-Apa?
Dasar pembohong! Kau tak punya kartu jadi.
Kau tak akan bertaruh kalau
tak punya kartu jadi.
Pasang taruhanmu, brengsek.
Apa kalian ingin melihat mayat orang mati?
Saat itu aku sedang menggali dibawah teras rumah,
kau tahu?
Kita semua mengerti
apa yang Vern maksudkan.
Di awal tahun ajaran sekolah
dia mengubur sekaleng uang receh.
dibawah rumahnya.
Dia membuat peta supaya
dia bisa menemukannya lagi.
Seminggu kemudian, ibunya membersihkan kamarnya
dan membuang petanya.
Vern sudah mencari uang receh itu
sampai 9 bulan lamanya.
Bayangkan, 9 bulan.
Aku tak tahu, apa kita
harus tertawa atau menangis.
Astaga, Billy. Kita harus melakukan sesuatu.
Kenapa? Siapa yang peduli?
-Kita melihatnya.
-Jadi?
Tak ada hubungannya dengan kita.
Bocah itu memang sudah mati.
Jadi siap yang peduli jika ada yang menemukannya?
Bukan aku.
Tapi anak itu sedang
ramai dibicarakan di radio.
Brocker, Brower atau Flowers,
terserah apalah namanya.
Dia pasti tertabrak kereta.
Aku setuju itu.
Kita mengikuti cerita
Ray Brower dengan sangat teliti,
karena dia seumuran dengan kita.
3 hari sebelumnya, dia pergi mengambil buah
blueberry dan sejak itu tak ada yang melihanya lagi.
Aku pikir kita harus beritahu polisi.
Kau jangan pernah bicara pada polisi
setelah kau mencuri mobil, dasar idiot.
Mereka pasti ingin tahu bagaimana kita
bisa pergi ke jalan Back Harlow.
Mereka tahu kita tak punya mobil.
Sebaiknya kita tutup mulut,
dengan begitu kita takkan tersentuh oleh mereka.
Dengar, kita bisa menelepon
sebagai orang tak dikenal.
Mereka bisa melacaknya, bodoh.
Aku melihatnya di acara Highway Patrol dan Dragnet.
Ya, benar juga.
Andaikan saja kita tak pernah
mencuri mobil Dodge itu.
Andaikan saja Ace ada disini.
Kita bisa bilang ke polisi kalau kita naik mobilnya.
Tapi dia tak ada!
-Apa kita akan memberitahu dia?
-Kita tak boleh memberitahu siapapun.
Siapapun, jangan pernah. Kau paham?
Aku tahu Jalan Back Harlow.
Jalan itu buntu, terputus oleh sungai Royal.
Ada rel kereta api di sana.
Tempat aku dan ayahku biasa memancing ikan.
Astaga, jika saja mereka tahu
kau dibawah, mereka pasti membunuhmu.
Apa mungkin dia bisa tahu jalan dari
Chamberlain sampai Harlow? Itu kan sangat jauh.
Tentu saja. Dia pasti mulai
berjalan dari rel kereta
dan mengikuti mereka sepanjang jalan.
Ya. Ya, benar.
Dan saat malam tiba,
datang sebuah kereta lalu...menghantamnya.
Ya.
Hey. Hey, teman-teman,
Aku yakin jika kita bisa menemukannya,
wajah kita bisa terpampang di koran.
-Ya, bahkan bisa masuk TV.
-Tentu saja.
-Kita akan jadi pahlawan.
-Ya.
Aku tak tahu. Billy bisa tahu kalau
aku juga tahu tentang hal ini.
Dia takkan peduli.
Sebab kitalah yang akan menemukannya.
Bukan Billy dan Charlie Hogan,
dan pencuri mobil.
Mungkin mereka bisa saja memberi
medali untukmu, Vern.
Ya, benarkah begitu?
Tentu.
Apa yang harus kita katakan
pada orang tua kita?
Seperti yang kau katakan tadi.
Kita bilang pada orang tua kita, kalau kita
akan berkemah di belakang rumahmu.
Kau bilang pada orang tuamu
kalau kau menginap di rumah Teddy.
Lalu kita bilang, kita akan
melihat balapan di hari berikutnya.
Kita harus kompak
sampai makan malam besok.
Sobat, itu baru rencana setengah babak.
Tapi jika kita memang akan pergi mencari
mayat anak itu ke South Harlow,
mereka bisa tahu kalau kita tak pergi
ke tempat balapan. Kita harus sembunyi.
Takkan ada yang peduli
sebab semua orang akan tercengang
dengan apa yang kita temukan
-Hal itu takkan berpengaruh.
-Ya.
Lagipula ayah pasti akan menyembunyikan aku,
tapi , ada baiknya bersembunyi.
-Benar.
-Mari kita lakukan. Bagaimana denganmu?
-Aku ikut.
-Gordie?
Tentu saja.
Vern?
Aku tak tahu.
Vern.
Ayolah, Verno.
Vern.
-Ayolah, Verno.
-Ayolah, Verno.
-Oke.
-Baiklah.
Keren, keren! Sangat keren!
Yes!
Aku ingin ikut bergembira bersama mereka,
tapi aku tak bisa.
Di musim panas itu,
keberadaanku di rumah dianggap tak ada.
Ibu, kau tahu dimana kempisku?
Ibu?
Di kamar Denny.
Di bulan April, kakaku, Dennis,
meninggal dalam kecelakaan mobil jeep.
Empat bulan telah berlalu,
tapi kedua orang tuaku masih belum bisa
menerima kenyataan tersebut.
Gordie, aku punya sesuatu untukmu.
Ini adalah temanku,
sekarang untukmu.
-Tapi, Denny, ini topi Yankee kesayanganmu.
-Tidak, sekarang topi Yankee ini milikmu.
Itu topi keberuntungan. Kau tahu berapa banyak
ikan yang bisa kau tangkap kalau memakai topi itu?
-Berapa?
-Sangat banyak.
Ikan yang banyak. Topinya cocok juga
dipakai olehmu kalau seperti itu.
Hey, Moe, aku tak bisa melihat.
Jangan memulainya, porcupine (landak).
Kemarilah, beri aku pelukan.
Kau menemukannya.
Kau menemukannya.
Ya.
Kenapa kau tidak mencari teman
yang seperti Denny?
Ayah, mereka semua baik.
Tentu saja. Seorang pencuri dan
dua orang pembohong.
Chris bukan pencuri.
Dia mencuri uang pembayaran susu
di sekolah.
Bagiku dia tetap pencuri.
Saat itu hampir siang ketika kami
akan memulai pencarian mayat Ray Brower.
Sampai disini saja.
Hey, Chris.
-Terima kasih banyak.
-Sama-sama.
-Gordo.
-Hey, sobat.
-Ingin lihat sesuatu?
-Boleh. Apa?
-Kau tidak apa-apa?
-Ya, aku baik-baik saja.
-Kemarilah, sobat.
-Apa?
-Kau harus melihat ini.
-Ayolah sobat. Apa itu?
Ayolah apa itu?
Kau mau jadi Lone Ranger
atau Cisco Kid?
Astaga!
-DArimana kau mendapatkan ini?
-Aku curi dari biro pegadaian orang tuaku.
Ini pistol 45 mm.
Aku tahu itu.
-Kau punya pelurunya?
-Ya.
Aku mengambil semua yang tersisa dalam box.
Ayahku akan berpikir kalau dia yang memakainya
untuk menembaki kaleng bir saat dia mabuk.
-Apa ini sudah ada pelurunya?
-Tentu saja belum. Kau pikir aku ini apa?
-Astaga!
-Astaga!
Ayo kita pergi dari sini! Ayo!
Gordie pelakunya! Gordie Lachance
menembaki Castle Rock!
Diam!
Hey, siapa yang melakukan itu?
Siapa yang menembakkan senjata disini?
Oh, kau harus lihat wajahmu sendiri.
Sialan, tadi itu keren!
- Tadi itu sungguh hebat.
-Kau sudah tahu kalau ada pelurunya, dasar gila!
Aku bisa mendapat masalah.
Wanita pelayan itu melihatku.
Tenang, Gordie,
dia mengira itu hanya petasan.
Aku tak peduli. Tadi itu keterlaluan, Chris.
Hey, Gordie...
Aku tak tahu kalau ada pelurunya.
-Jujur.
-Sumpah?
Ya, sumpah.
-Atas nama ibumu?
-Ya.
Bahkan jika dia masuk neraka karena
kebohonganmu?
Ya, aku bersumpah.
Pinky swear?
(sumpah dengan saling mengaitkan kelingking)
Pinky swear.
Hey, para gadis,
mau pergi kemana kalian?
Hey, ayolah.
Kakaku memberikannya padaku!
Sekarang kau memberikannya padaku.
Kembalikan! Ayolah, kawan, itu punyaku!
Kau benar-benar bajingan,
kau tahu itu?
Adikmu tak punya sopan santun, Eyeball.
Dengar, Christopher,
Aku tahu kau tak bermaksud
menghina temanku.
Aku tahu dia tak bermaksud
menghinaku.
Itulah mengapa aku mau memberinya kesempatan
untuk menarik kembali kata-katanya.
-Sial.
-Ambil kembali, nak.
-Ayolah, hentikan, kau menyakitinya.
-Dasar bajingan! Lepaskan.
-Hentikan! Hentikan itu!
-Ambil kembali, nak.
-Hentikan!
-Ambil kembali.
Dasar kau... Baiklah, maafkan aku.
Aku mengaku salah.
Bagus.
Sekarang aku merasa lebih baik..
Bagaimana denganmu?
Bagus.
Sampai ketemu lagi, gadis-gadis.
Ayolah, lupakan saja mereka.
Omong-omong, untuk apa kita membawa pistol?
sangat menyeramkan malam hari tidur
di tengah hutan. Mungkin saja ada beruang.
Atau tempat sampah.
Aku membawa sisir.
Untuk apa membawa sisir?
Yah, jika kita akan masuk TV,
kita harus terlihat tampan, kan?
-Pemikiran yang bagus, Vern.
-Terima kasih.
Dua pukulan untuk satu kedipan.
Seberapa jauh jarak yang
akan kita tempuh?
Jika kita mengikuti rute yang ada
menuju Harlow, kira-kira 32 km.
Bagaimana menurutmu, Gordie?
Ya, bisa saja jadi 48 km.
Mungkin kita bisa cari tumpangan.
-Tidak, itu payah.
-Kenapa tidak?
Kita bisa lewat Rute 7
menuju gereja Shiloh,
lalu berputar ke Jalan Back Harlow.
Kita bisa sampai saat matahari terbenam.
Itu namanya pengecut.
Hey, ini perjalanan yang jauh.
Apa ibumu pernah punya anak
yang penurut?
Apa maksudmu?
Kita harus mengisinya lagi di tempat rongsokan.
Ayahku bilang disana airnya bagus.
-Tidak jika Chopper ada disana.
-Jika ada Chopper, kau yang masuk kesana.
Ha, ha. Sangat lucu.
Hey, aku merasa lapar.
Siapa yang bawa makanan?
Oh, sial! Apa ada yang membawa perbekalan?
Bukan aku. Gordie?
Bagus sekali. Apa yang akan kita lakukan?
Memakan kaki sendiri?
Maksudmu,
kau juga tak membawa perbekalan?
Sial. Ini bukan ide ku. Ini idenya Vern.
Kenapa kau tidak membawa perbekalan?
Apa yang seharusnya aku lakukan?
Memikirkan semuanya? Aku membawa sisir.
Oh, bagus, kau bawa sisir.
Untuk apa kau membawa sisir?
Kau bahkan tak punya rambut.
Aku membawanya untuk kalian,
saat kita sampai disana.
Hey, hey, hey!
Kita periksa,
berapa banyak uang yang kita punya?
Ya, aku punya $1.02.
Dan 68 sen dari Chris.
60 sen dari Teddy.
7 sen, Vern?
Aku belum menemukan uangku..
Yah, $2.37 tidaklah buruk.
Quidacioluo ada di ujung jalan itu
searah dengan tempat barang rongsokan.
Ku pikir kita bisa dapat beberapa
makanan disana.
Kereta datang.
Geronimo!
-Ayo, Teddy.
-Tidak.
Aku akan menghindarinya.
Ayolah, Teddy. Keluar dari rel.
Kau gila.
Menghindar dari kereta. Paham?
Keluarlah dari rel kereta, Teddy.
Kau mau bunuh diri?
Seperti pantai di Normandy.
-Ayolah, sobat. Ayolah.
-Tidak!
Jangan mengaturku
atau aku akan membunuhmu.
Dasar kau brengsek!
Aku hanya ingin menyelamatkanmu, sobat.
Kau mau mati?
Apa itu yang kau mau, sialan?
Kau mencoba untuk bunuh diri.
Aku tak butuh pengasuh.
Tentu saja tidak.
Tos.
Aku bisa menghindarinya.
Dengar, Teddy,
kau bisa menghindarinya saat pulang nanti..
Damai.
Tos.
Di saat yang sama, Charlie dan Billy
sedang bermain kasti kotak pos.
bersama Ace dan Eyeball.
Sial, aku gagal. Sialan!
Harusnya kau jangan meleset
dengan yang satu itu.
Kenapa kau tak bicara sesuatu yang lain
yang aku tak tahu, brengsek?
Billy, giliranmu.
Kau yang menang.
Aku tak mau bermain lagi.
Kau tak boleh berhenti.
Kita hanya bermain 3 putaran.
bisa jadi pertandingan tidak resmi.
Hey, Ace, aku dan...
Ada apa dengan kalian?
Kalian bertingkah aneh hari ini.
Apa itu?
Tak ada apa-apa.
Tak ada apa-apa, kan?
Kalau begitu jika kalian berkenan,
aku ingin permainannya diselesaikan
sebelum aku mulai
menarik uang keamanan, oke?
Giliranmu, Billy. Cepat.
Baiklah, berikan pemukulnya.
Ayo kita main.
Pelanggaran.
DILARANG MASUK
TANPA IZIN
Hey, Vern, sepertinya
ibumu mulai pergi berkendara lagi.
Sangat lucu sampai aku lupa
untuk tertawa.
Mundur!
Para pasukan penerjun,
ambil alih wilayah!
"Dilarang Masuk" di berlakukan
oleh Milo Pressman, pemilik tempat rongsokan
dan anjingnya, Chopper.
Anjing yang paling ditakuti
dan jarang terlihat di Castle Rock.
Dongengnya, Milo melatih Chopper
tidak hanya untuk menyerang saja,
tapi untuk menyerang bagian yang lebih khusus
dari tubuh manusia.
Jadi, dulu ada anak yang secara ilegal
menaiki pagar tempat itu,...
mungkin mendengar teriakan,
"Chopper, serang buah zakarnya!"
Tapi pada saat itu baik Chopper
maupun Milo
tak terlihat berada disana.
Teddy memang gila.
Dimana B.A.R. nya?
Ayo, cepat bergerak!
(B.A.R.=Browning Automatic Rifle)
Ya. Aku yakin, usianya takkan sampai 20 tahun.
Masih ingat saat kau menyelamatkan dia
dari atas pohon?
Ya.
Kau tahu, kadang aku bermimpi
tentang kejadian itu.
Kecuali dalam mimpi aku tak pernah
berhasil menangkapnya.
Aku hanya menangkap beberapa helai rambutnya
dan dia terjatuh.
Aneh.
Ya, memang aneh.
Tapi kau tak pernah melepaskannya.
Chris Chambers tak pernah lengah, kan?
Bahkan saat wanita
meninggalkan tempat duduknya.
Hey, ayo kita balap.
-Aku rasa tak usah.
-Hanya sampai ke pompa air. Ayolah.
-Aku merasa lelah. Mulai!
-Dasar sialan kau, Lachance!
Sepertinya Lachance berhasil unggul didepan.
Dia berhasil menyusul Chambers.
Tapi apa yang terjadi?
Chambers mulai menyusul.
Lachance tertinggal jauh
dan akhirnya Chambers pemenangnya.
Penonton bersorak.
Pompaan ke 12.
Hey, apa akhir- akhir ini kalian nonton
The Mickey Mouse Club?
Ya.
Aku pikir puting Annette terlihat
lebih besar.
-Begitukah?
-Ya, kupikir begitu.
Ya, aku pikir dia benar.
Aku memperhatikannya akhir-akhir ini kalau
payudaranya mulai meliuk ke pinggir.
-Puting Annette memang mantap.
-Ya.
Ini benar-benar saat yang menyenangkan.
Sangat.
Paling hebat.
Yang dimaksud Vern bukan hanya karena
bisa berada di tempat rongsokan itu
atau menipu orang tua kita
atau berjalan di rel menuju Harlow.
Semua hal itulah yang dia maksud, tapi,..
aku melihatnya lebih dari itu
dan kita semua tahu itu.
Semuanya ada di sekeliling kita.
Kita tahu siapa sebenarnya kita
dan kemana tujuan kita.
Sangat menyenangkan.
Bagus, meludahi bocah gendut.
Sangat menyenangkan.
Jam berapa sekarang, Gordie?
Jam 1:15.
Sebaiknya kita segera membeli makanan.
Tempat ini buka jam 3:00.
Chopper akan ada disini.
Penyerang buah zakar.
Kau yang pergi.
Kau bisa jemput kami di perjalanan pulang.
Aku tak mau pergi sendiri.
Kita semua harus pergi.
-Aku disini saja.
-Ya, aku tak mau pergi.
Teman-teman, tenang.
Kita lempar koin.
Oke.
Orang aneh duluan.
Itu kau, Gordie, aneh seperti ikan.
Lempar atau ada yang terbunuh.
Empat ekor.
Oh, astaga, itu pertanda buruk.
-Ayolah, Vern.
-Itu tak berarti apa-apa.
Tidak, kita lempar lagi.
Tidak, itu pertanda buruk.
Sangat buruk.
Kalian ingat saat Clint Bracken
dan teman-temannya
terbunuh di daerah Weed Hill di Durham?
Billy bilang mereka melempar koin
untuk mengundi siapa yang membeli bir
dan hasilnya sebuah pertanda buruk
tepat sebelum mereka masuk ke mobil.
Dan, ***! Mereka semua tewas.
Aku tak suka ini. Sungguh.
Verno, tak seorang pun percaya omong kosong
tentang bulan dan pertanda buruk.
Itu hanya cerita untuk bayi.
Sekarang mari kita lempar lagi.
Kau mau lempar atau tidak?
Ayolah, Vern, kita tak punya banyak waktu.
Kau kalah, Gordie.
Gordie pecundang.
Si tua Gordie baru saja membuat kesalahan.
Apakah kata "dungu"
punya arti untukmu?
Gordie, pergilah belanja perbekalan,
dasar banci.
Jangan panggil aku dengan
nama hewan peliharaan ibumu.
Kau benar-benar cengeng, Lachance.
Diam.
Aku tak mau diam, aku tumbuh dewasa.
Dan saat aku melihatmu, aku muntah.
Lalu ibumu datang dan menjilatinya.
Menemukan cara baru dan lebih menjijikan
untuk menghina orang tua teman
selalu menjadi yang terbaik.
Bukankah kau adiknya Denny Lachance?
Ya, pak.
Sangat kehilangan atas kepergiannya.
Alkitab mengatakan,
"Di tengah kehidupan kita ada kematian."
Apa kau tahu itu?
Aku kehilangan saudaraku di Korea.
Kau mirip kakakmu, Denny.
Apa orang lain juga bilang begitu?
Kadang.
Aku masih ingat saat pertama kali
dia ikut bergabung kedalam tim.
Pemain belakang, posisinya.
Anak, yang bisa melempar.
Kemungkinan ada pencari bakat
di pertandingan besok.
-Aku tak tahu, Yah.
-Ayah, boleh aku minta kentangnya?
-Itu yang aku dengar, nak.
-Apa kau akan menemui Jane setelah pertandingan?
Aku pikir dia wanita yang baik.
-Ayah, bolehkah aku minta kentangnya?
-Dorothy, jangan bicara tentang wanita pada anak kita.
Dia tak boleh memikirkan wanita dulu.
Ini pertandingan yang sangat penting dalam hidupnya.
-Dennis, saat kau bermain besok...
-Yah, apa kau baca cerita yang Gordie tulis?
Gordie menulis cerita.
-Ceritanya sangat bagus.
-Apa yang kau tulis, sayang?
Lihat kan!?, ini yang aku maksud.
Sepak bola butuh konsentrasi.
(sepak bola ala amerika)
Kau memulainya dengan wanita
dan sekarang pikirannya kemana-mana.
Gordie, aku sangat menyukainya.
-Aku rasa itu bagus.
-Aku tak mau kau menyela pembicaraanku.
Kau tahu kalau aku sedang bicara pada anakku, kan?
Kau bermain bola?
Hmm?
Apa kau bermain sepak bola?
Tidak.
Apa yang kau lakukan?
Aku tak tahu.
Ya, kakakmu, Denny,
sangat pandai bermain bola.
Ini dia, nak. Hamburger seharga $1 .50.
Hey, bocah! Apa yang kau lakukan disana?
Kesini!
Kau, kembali kesini, sialan!
Aku akan melepaskan anjingku.
Lari, Gordie!
Chopper, serang dia!
Serang anak itu!
Sekarang, dia bilang,
"Serang anak itu."
Tapi yang aku tahu, "Chopper, serang buah zakarnya."
Itukah Chopper?
Chopper adalah pelajaran pertamaku tentang
perbedaan antara mitos dan kenyataan.
Ayo, Choppie. Cium pantatku, Choppie.
Choppie. Cium pantatku.
Ayo, gigit kotoran ku.
Ayolah, Choppie.
Serang buah zakarnya, Choppie.
Dasar bocah, jangan mengejek anjing itu!
Kau dengar? Berhenti mengejeknya!
Bocah, akan aku hajar kau,
beraninya kalian mengejek anjingku!
Ya, aku ingin melihatmu memanjat pagar ini
dan menghajarku, gendut!
Jangan mengataiku seperti itu!
Dasar bocah licik penakut
anak orang gila!
Apa kau bilang?
Aku tahu siapa kau. Kau Teddy Duchamp.
Ayahmu orang gila.
Orang gila di rumah sakit jiwa di Togus.
Dia meletakkan kupingmu di atas kompor
dan membakarnya.
Ayahku disergap
di pantai di Normandy.
Dia lebih gila dari seekor tikus rumah.
Pantas saja kelakuanmu seperti itu,
sama gilanya dengan sang ayah.
Sekali lagi kau sebut ayahku gila,
aku bunuh kau.
Gila, gila, gila.
Akan aku potong kepalamu
dan mengisi lehermu dengan kotoran.
Lepaskan, aku mau membunuhnya!
Ayo kesini,
dasar bocah sialan.
Dia menginginkan kau kesana
supaya dia bisa menghajarmu
dan membawamu ke polisi.
Jaga mulutmu, bocah sok pintar.
Biarkan dia bertarung.
Tentu saja, beratmu hanya beda
225 kg dari dia, dasar gendut.
Aku tahu namamu.
Kau Lachance. Aku tahu kalian semua.
Dan semua ayah kalian akan
mendapat telepon dariku.
Kecuali si gila dari Togus.
-Sudahlah, sobat.
-Akan aku bunuh kau!
-Jauhkan dia dari orang itu.
-Dasar bocah sok jago.
Dasar kau bajingan!
Kesini kau.
Kembali kesini, kau dengar?
-Tak ada yang boleh menghina orang tuaku.
-Kembali kesini.
-Ayahku disergap di pantai di Normandy.
-Aku bilang kembali kesini!
-Dia disergap di pantai, dasar ***!
-Kembali kesini.
Kita tunjukan padanya nanti.
Kalau kita bukan sekumpulan pengecut.
Dia menghina orang tuaku.
Aku heran kenapa Teddy begitu peduli
pada ayahnya yang hampir membuatnya mati
sedangkan aku sendiri tak mau peduli pada ayahku
yang tak memperhatikan aku
dari sejak umur 3 tahun.
Dan hal itu benar-benar makan hati.
Dia menghina orang tuaku.
Apa pedulimu terhadap apa yang si tua brengsek
itu katakan tentang ayahmu?
Dia disergap di pantai
di Normandy, kan?
Ya, lupakan saja.
Kau pikir si tua brengsek itu juga
ada di Normandy?
Lupakan saja, oke?
Dia tak tahu apapun tentang orang tuamu.
Dia hanya orang brengsek.
Dia tak bisa mengubah apapun
yang terjadi antara kau dan ayahmu
Lupakan saja, oke? Lupakan saja!
Maaf jika aku merusak
kesenangan kalian.
Tak apa, sobat.
Aku tak yakin kalau ini akan menyenangkan.
-Maksudmu kau ingin pulang?
-Tidak.
Tapi melihat anak yang mati,
mungkin bukan hal yang harus di rayakan.
Ya,
bisa jadi tubuhnya terpotong-potong dan
banyak darah tercecer.
-Aku bisa mimipi buruk.
-Ayo, Vern.
Kau tahu, seperti isi perut dan
bola mata yang mau keluar dan...
-Diam, Vern!
-Ayolah, Vern.
Aku tak tahan.
Maaf.
Saat itu baru jam 2:45,
tapi terasa sangat lambat.
Terlalu banyak hal penting yang telah terjadi.
Kita bahkan belum mendekati sungai Royal.
Kita harus bergerak cepat
jika ingin memperpendek jarak sebelum malam.
Masih kuat, kan?
Bagaimana hubunganmu
dengan Connie Palermo?
Hampir satu bulan lebih aku pacaran dengannnya,
tapi baru payudaranya yang boleh aku pegang.
Dia Katolik, sobat.
Mereka memang seperti itu.
Kau ingin bercinta
kau harus jadi Protestant.
Yahudi lebih gampang.
Sekilas info KLAM.
Kami ingin memberikan kabar terkini
mengenai pencarian
anak hilang bernama Ray Brower,
12 tahun.
Polisi telah memperluas area pencarian
sampai ke Motton,
Durham dan daerah sekitarnya.
Kapan mereka mau menyerah?
Anak itu sudah hilang.
Mereka takkan pernah menemukannya.
Pasti tidak, kalau mencarinya disana.
Hey, memang benar, Charlie,
mereka takkan pernah menemukannya.
Apa kau bisa diam?
Kau mengacaukan bagian ularnya.
Aku beritahu kalian bagaimana
mereka bisa menemukannya.
10 tahun dari sekarang, beberapa pemburu
pergi masuk hutan untuk kencing,
akhirnya mereka mengencingi tulang
anak itu.
Aku bertaruh $1,000, mereka bisa
menemukannya sebelum itu.
Aku bertaruh $2,000 kalau mereka
tak bisa.
-Siapa takut...
-Hey, apa untungnya?
-Siapa yang peduli?
-Bisakah kalian berdua diam?
andaikan satu dari kalian berdua punya $2,000,
akan aku bunuh dua-duanya.
Kita kembali lagi bersama
The Bossman, Bob Cormier.
Dari tangga lagu yang terbaik,
di urutan teratas.
Ini dia the Chordettes, dengan lagunya Lollipop.
Hey, aku ada
beberapa batang rokok Winstons.
Mencuri dari baju ayahku.
Satu batang sesudah makan malam.
-Ya, itu bagus.
-Ya.
Itulah saat dimana rokok terasa enak,
setelah makan malam.
Benar.
Apa menurutmu aku ini aneh?
-Pastinya.
-Ayolah, aku serius.
Apa aku aneh?
Ya, memang kenapa?
Semua orang juga aneh.
-Kau siap masuk sekolah?
-Tidak.
SMP.
Kau pasti mengerti apa maksudku.
Bulan Juni nanti kita akan berpisah.
Apa maksudmu?
Kenapa bisa begitu?
Karena disana takkan sama seperti di SD,
itulah sebabnya.
Kau akan terus melanjutkan ke perguruan tinggi,
sedangkan aku, Teddy dan Vern,
kita akan masuk pelatihan karyawan
berkumpul dengan orang-orang tolol
membuat asbak dan kandang burung.
Kau akan bertemu banyak teman baru.
Teman yang pintar.
-Maksudmu bertemu banyak wanita.
-Bukan itu, sobat.
Jangan bilang begitu.
Jangan pernah berpikiran seperti itu.
Aku takkan bermain dengan banyak wanita,
lupakan saja.
Kalau begitu, kau orang tolol.
Apa salahnya dengan orang yang ingin
tetap bersama temannya?
Tolol namanya jika seorang teman
membiarkanmu terpuruk.
Kau tetap bersama kami, kau hanya
menjadi orang bijak tanpa otak.
Menurutmu apakah Mighty Mouse bisa
mengalahkan Superman?
-Apa kau sudah gila?
-Kenapa tidak?
Tempo hari aku melihatnya, dia mengangkat
lima ekor gajah dengan satu tangan.
Kawan, kau tak tahu apa-apa.
Mighty Mouse itu kartun.
Superman itu manusia.
Tak mungkin kartun bisa mengalahkan manusia.
Ya, mungkin kau benar.
Bisa jadi pertarungan sengit.
Maksudku,
kau bisa jadi penulis suatu saat nanti, Gordie.
Masa bodoh! Aku tak mau jadi penulis.
-Itu hal bodoh yang membuang-buang waktu.
-Itu kata ayahmu.
-Omong kosong!
-Itu benar!
Aku tahu perasaan ayahmu padamu.
Dia tak peduli padamu.
Hanya Denny yang dia pedulikan,
dan jangan coba untuk menyangkalnya.
Kau hanya anak kecil, Gordie.
Oh, astaga
terima kasih, ayah.
Aku harap akulah ayahmu.
Jika memang aku ayahmu, aku tak perlu membicarakan
tentang pelatihan bodoh ini.
Ini seperti sesuatu yang telah Tuhan berikan,
dengan semua cerita yang kau buat,
dan Tuhan bilang, "Inilah yang kita punya untukmu, nak.
jagalah dengan baik."
Tapi anak itu tak bisa menjaganya sampai
ada seseorang yang membantunya.
Dan jika orang tuamu tak bisa,
mungkin aku yang harus membantumu.
Ayolah, kita harus bergerak cepat.
Ya, bisa jadi anak itu hidup lagi
saat kita sampai disana.
Apa ada yang tahu kapan kereta akan lewat?
Kita bisa lewat jembatan di Rute 136.
Apa kau sudah gila?
Jaraknya 8 km dari sini.
Kau harus berjalan dua kali 8 km
untuk bisa sampai ke seberang sana.
Bisa sampai malam.
Kita lewat sini, kita bisa sampai di tempat yang sama
dengan waktu 10 menit.
Ya, tapi kalau kereta datang,
tak ada tempat untuk menghindar.
Memang tak ada.
Loncat saja.
-Teddy, tingginya 30 m.
-Ya, Teddy.
Dengar, silahkan kalian lewat sana.
Aku lewat sini.
Sementara kalian pergi berjalan kesana
yang jaraknya sangat jauh lalu kembali kesini ,
aku akan menunggu kalian di seberang sana
sambil bersantai dengan imajinasiku.
Kau melakukannya dengan tangan kanan
atau kiri?
Terserah.
Sisirku terjatuh.
Lupakan saja, Vern.
Kereta!
Oh, sial!
Lari! Cepat! Lari!
Bangun, Vern!
Bangun! Cepat lari!
Sialan, Vern!
-Bangun!
-Aku tak mau. Kita akan jatuh.
Kita bisa mati, sialan! Bangun!
Cepat.
-Vern, lebih cepat lagi!
-Aku tak bisa, Gordie!
Lari!
Lari! Cepat lari!
Cepat!
Cepat! Lari!
-Lari, dasar sialan, lari!
-Lari!
Cepat!
Hey, setidaknya sekarang kita tahu
kapan kereta selanjutnya lewat.
Tadi itu pengelakan yang hebat.
Sangat keren.
Vern, kau sangat ketakutan
kau terlihat seperti orang gendut di acara Abbott dan
Costello, saat dia melihat mumi.
Aku tak setakut itu.
Sungguh.
Baiklah, kalau begitu kau takkan keberatan
jika kita periksa celana dalammu, kan?
Sialan kau.
Hey, Vern, sebaiknya kau putar dagingnya.
-Memang ini cara yang aku mau.
-Baiklah.
Oh, tidak!
Apa masih ada lagi, Gordie?
Maaf, Vern.
Ini tidak lucu.
Apa yang harus aku makan?
-Kenapa tidak masak saja kemaluanmu?
-Bisa jadi makanan kecil.
Persetan kalian, dapat lagi.
Merokok setelah makan
memang tak ada duanya.
Ya, akan ku kenang saat-saat ini.
Apa? Aku bilang apa barusan?
Hey, Gordo, bagaimana kalau kau bercerita?
Entahlah.
-Oh, ayolah.
-Ya, ayolah, Gordo.
Tapi jangan cerita seram, oke?
Aku tak mau dengar cerita seram.
Aku tak punya nyali untuk hal itu.
Bagaimana kalau cerita tentang Sersan
Steele dan armada kapalnya?
Mungkin cerita ini agak berbeda dari yang
biasa aku buat.
Ini tentang lomba makan pie.
Tokoh utama cerita ini ialah bocah gendut
yang tak disukai orang, bernama Davie Hogan.
Seperti Charlie Hogan bersaudara,
jika dia punya.
Bagus, Vern.
Teruskan, Gordie.
Anak ini seumuran kita, tapi dia gendut.
Sangat gendut.
Beratnya hampir 81 kg, tapi itu bukan
kesalahannya. Itu karena pencernaannya.
Oh, ya, sepupuku seperti itu. Sungguh.
Beratnya lebih dari 135 kg. Mungkin karena
"mesin" pencernaannya.
Aku tak tahu apapun tentang "mesin" pencernaan,
tapi sungguh sangat gemuk!
Oh iya, dia seperti kalkun Thanksgiving.
(Thanksgiving: hari pengucapan syukur di Amerika dan Kanada)
-Dan kau tahu, kali ini...
-Apa kau bisa diam, Vern?
Ya, benar. Teruskan, Gordie.
Itu hanya cerita tambahan.
Semua anak tak pernah memanggilnya Davie,
mereka memanggilnya Lardass. Lardass Hogan.
Bahkan semua saudaranya
memanggilnya Lardass.
Di sekolah mereka menempelkan stiker
dengan tulisan "Si Gembrot" di punggungnya.
Mereka semua menghina dan menjahilinya
pada setiap kesempatan.
Suatu saat dia punya ide.
Ide pembalasan terhebat yang pernah
di buat anak kecil.
-Apa ini nyala? Apa kedengaran?
-Ya!
Sekarang, peserta selanjutnya
pada lomba makan pie ini...
Pak kepala John Wiggins.
Dan peserta selebriti kita,
dari radio KLAM Portland,
"The Bossman", Bob Cormier!
Terima kasih.
Hey, dari tangga lagu yang terbaik,
di urutan teratas.
Lagu selanjutnya, lagu nostalgia,
lagu kompilasi yang keren
dari radio KLAM Portland?
Selanjutnya, seorang peserta baru,
yang sangat kita nantikan
penerus masa depan,
saudara David Hogan.
-Kai baik-baik saja, anak muda?
-Hey, Lardass, apa kau mabuk?
Aku dengar nafsu makan mu parah, Lardass.
Jangan pernah berpikir kau bisa menang.
Astaga, kau memang gendut.
Jangan hiraukan mereka, Lardass.
Maksudku, Davie.
Dan sekarang,
peserta yang kita tunggu-tunggu.
empat kali juara,
sambutlah Bill Travis.
Dengar, aku bertaruh $10
untukmu, Billy Boy.
Baiklah. Kalian siap?
Tangan di belakang, saudara-saudara.
Aba-aba.
Hey, Lardass. Makan yang rakus, gembrot.
Mulai.
Beres!
Beres!
Beres!
Beres!
Sebaiknya jangan terburu-buru,
jika kau ingin tetap bertahan, nak.
Ayo, Lardass!
-Lardass!
-Lardass!
Semua penonton tidak tahu,
kalau sebenarnya Lardass
tidak tertarik dengan kemenangan.
Yang dia inginkan ialah balas dendam.
Dan saat sebelum dia dipanggil,
dia sudah mempersiapkan hal itu.
Pak kepala John Wiggins.
Dan peserta selebriti kita,
dari radio KLAM Portland,,
The Bossman, Bob Cormier!
Hey, dari tangga lagu yang terbaik,
di urutan teratas.
Lagu selanjutnya, lagu nostalgia,
lagu kompilasi yang keren
dari radio KLAM Portland?
Beres.
Sampai pada pie ke lima, Lardass mulai
berimajinasi kalau dia tidak sedang makan pie.
Dia menganggapnya sebagai kotoran sapi
dan kemaluan tikus dalam selai blueberry.
Beres.
-Lardass!
-Lardass!
Perlahan, mulai terdengar suara
dari perut Lardass.
Suara aneh dan mengerikan,
seperti truk yang menghampirimu
dengan kecepatan 160 km per jam.
Tiba-tiba, Lardass membuka mulutnya
dan sebelum Bill Travis menyadarinya
dia sudah dilumuri oleh muntahan
pie blueberry.
Para penonton wanita berteriak.
Bossman Bob Cormier melihat Bill Travis
dan muntah ke wajah pak kepala Wiggins.
Pak kepala Wiggins muntah ke wajah si penebang
yang ada di sebelahnya.
Walikota Grundy muntah ke payudara istrinya!
Tapi saat baunya sampai pada penonton
rencana Lardass mulai berjalan.
Para gadis muntah ke wajah pacarnya.
Anak-anak muntah ke wajah orang tuanya.
Wanita gendut muntah kedalam dompetnya.
Si kembar Donelley saling muntah satu sama lain
Dan para ibu relawan muntah ke arah
anggota organisasi pecinta antelop.
Dan Lardass kembali duduk
dan menikmati keberhasilan rencananya.
Sebuah pertunjukan muntah yang sempurna.
-Keren! Keren!
-Cerita yang hebat, kawan.
-Ya.
-Lalu apa yang terjadi?
Apa maksudmu?
Maksudku, apa yang terjadi?
Apa maksudmu, "Apa yang terjadi?"
Itulah akhirnya.
Bagaimana bisa begitu? Akhir cerita
macam apa itu? Apa yang tejadi pada Lardass?
Entahlah.
Mungkin dia pulang dan merayakannya
dengan makan beberapa burger.
Astaga, akhir yang menyebalkan.
Bagaimana kalau Lardass pulang kerumah
lalu menembak ayahnya?
Kemudian dia kabur dan bergabung
dengan Texas Rangers. Bagaimana?
Entahlah.
Sesuatu yang bagus seperti itu.
Aku suka akhir ceritanya.
Menurutku itu sangat bagus.
Tapi ada satu hal yang aku tak mengerti.
Apa Lardass harus bayar
untuk bisa ikut kontes?
Tidak, Vern, mereka membiarkannya ikut.
Oh, cerita yang bagus.
Ya, cerita yang bagus, Gordie.
hanya saja aku tak suka akhirnya.
Hey, Verno, mana radionya?
Mungkin kita bisa mendengarkan lagu.
Ini.
Kita ngobrol sampai malam.
Obrolan yang kelihatannya penting
sampai muncul obrolan tentang wanita.
Baiklah.
Mickey itu tikus. Donald itu bebek.
Pluto itu anjing.
Goofy apa?
Jika aku hanya punya satu makanan
untuk seumur hidupku?
Mudah saja. Pez.
(Pez=sejenis permen)
Pez rasa ceri.
Tak ada duanya.
Goofy itu anjing, dia pasti anjing.
Aku tahu kalau pertanyaan seharga $64,000
sudah di atur.
Sebab tak ada orang yang pandai
tentang opera.
Tak mungkin dia itu anjing.
Dia pakai topi dan naik mobil.
Wagon Train memang acara TV yang bagus,
tapi apa kalian tahu
kalau mereka tak pernah pergi kemanapun?
Mereka hanya latihan saja.
Astaga, benar-benar aneh.
Apa sebenarnya Goofy?
Tak satupun dari kita yang menyinggung Ray Brower,
tapi kita semua memikirkannya.
Oh, astaga.
Itu si Brower.
Hantunya bergentayangan di hutan.
Aku bersumpah tidak akan mencuri buku mesum lagi.
Aku bersumpah tidak akan mengumpat lagi.
Aku bersumpah aku mau makan kacang polong.
Dua pukulan untuk satu kedipan.
Apa itu, Chris?
Mungkin anjing hutan.
Kedengarannya seperti teriakan wanita.
Itu bukan anjing hutan, itu hantu.
Jangan bilang begitu.
Hey, Teddy, duduklah.
Aku mau memeriksanya.
Aku kau melihat hantu.
Jangan bilang begitu.
Aku hanya ingin melihatnya!
Aku hanya ingin melihat bagaimana rupanya.
Astaganaga!
Sebaiknya kita berjaga-jaga.
Ya, ide bagus.
Berikan senjatanya padaku.
Aku duluan yang berjaga-jaga.
Jam 11 malam.
Kopral Teddy Duchamp berjaga-jaga.
Tak ada tanda adanya musuh.
Benteng pertahanan aman.
Diam, Teddy, dan tetap berjaga.
-Teddy, hentikan, oke?
-Aku ingin tidur.
Para bajingan beristirahat
dalam pengawasan
Kopral Teddy Duchamp,..
-sebagai pelindung dari segala bahaya.
-Teddy.
Seharusnya kau yang mati, Gordon.
Kau tidak apa-apa?
Kau barusan bermimpi.
Aku tak menangis saat pemakaman Denny.
Aku rindu padanya, Chris.
Aku sangat merindukannya.
Aku tahu.
Tidur saja.
Mungkin kau bisa ikut ke perguruan tinggi
bersamaku.
Tidak mungkin bisa.
Kenapa tidak? Kau lumayan pintar.
Mereka tak akan membiarkanku.
Apa maksudmu?
Semua orang di kota ini berpikiran
demikian terhadap keluargaku.
Begitu juga terhadap diriku.
Aku hanyalah anggota dari keluarga Chambers yang kacau.
Itu tidak benar.
Oh, itu benar.
Bahkan tak ada seorang pun yang bertanya
jika aku mengambil uang susu tempo hari.
Aku langsung di liburkan 3 hari.
Apa kau mengambilnya?
Ya, kau pasti sudah tahu
aku yang mengambilnya.
Teddy tahu aku yang mengambilnya.
Semua orang tahu hal itu.
Bahkan mungkin Vern juga tahu.
Mungkin saja aku menyesal,
dan berusaha mengembalikannya.
Kau mau mengembalikannya?
Mungkin, hanya mungkin.
Mungkin akan aku berikan pada Ny. Simons
dan bilang padanya, kalau uangnya aku kembalikan.
Tapi aku akan tetap di liburkan 3 hari,
sebab hal itu takkan pernah dibuktikan.
Dan mungkin minggu depannya, Ny. Simons
memakai rok baru ke sekolah.
-Ya, rok warna coklat totol-totol.
-Ya.
Jadi anggap saja aku mencuri uang susunya,
tapi Ny. Simons mencurinya kembali dariku.
Andaikan saja aku menceritakan hal itu.
Aku, Chris Chambers,
adik dari Eyeball Chambers.
Apa menurutmu akan ada yang
mempercayainya?
Tidak.
Dan menurutmu apa wanita brengsek itu
berani melakukan hal seperti itu
Jika salah satu dari mereka tahu,
kalau uangnya telah dikembalikan?
-Tidak mungkin.
-Tentu tidak.
Tapi, buat ku...
Aku yakin dari dulu dia sudah
mendambakan rok itu.
Dan saat dia tahu ada peluang,
dia langsung mengambilnya .
Aku hanyalah orang bodoh
yang mau mengembalikan uang itu.
Aku hanya tak habis pikir,
Aku tak pernah mengira kalau seorang guru...
Oh, lagi pula siap yang peduli?
Aku hanya berharap,..
aku bisa pergi ke suatu tempat
dimana tak ada orang yang tahu tentang diriku.
Kurasa aku hanyalah pengecut, kan?
Itu tidak benar, sobat.
Suara kereta membangunkan yang lainnya,..
selintas aku ingin mengatakan tentang rusa
pada mereka, tapi aku tak melakukannya.
Itu satu hal yang terus aku simpan.
Aku tak pernah cerita dan menulisnya
sampai pada saat ini.
Ya ampun, Gordie, kenapa tidak beli
sarapan seperti Twinkies, Pez, dan root beer?
Maaf, Vern. Kurasa pembelanja handal pun
tak bisa dapat lebih dengan uang 7 sen darimu.
Dengan perut yang keroncongan,
kita tetap melanjutkan perjalanan ke Royal River.
Realitas tentang Ray Brower semakin tumbuh,
dan membuat kita terus berjalan meski kepanasan.
Buatku, ide untuk melihat mayat anak kecil itu
mulai menjadi sebuah obsesi
Saudara-saudara, sungai Royal.
Astaga, rel keretanya menjauh dari arah tujuan kita.
Jika kita memotong jalan disini,
kita bisa sampai dalam waktu 1 jam.
Aku pikir kita harus tetap mengikuti rel keretanya.
Aku pikir kita harus memotong jalan.
Gordie?
-Ya.
-Ayo.
Bantai semuanya!
Hey, teman-teman, akan lebih aman jika kita...
Ayolah, sobat. Kita lewat sini...
Kalian tidak tahu keadaan di dalam hutan itu.
-Ayo. Kita bisa...
-Hey, tunggu aku!
Ace, aku mau memberitahumu sesuatu,
tapi kau harus bersumpah atas nama ibumu
kalau kau takkan membocorkannya.
Baiklah, sobat.
Hey, Eyeball, kau tahu si Brower yang mati itu?
Ada apa dengannya?
Aku mau memberitahumu sesuatu tentang dia,
tapi kau harus bersumpah
atas nama ibumu
kalau kau takkan membocorkannya
Billy dan Charlie telah berhasil menjaga
rahasia besar mereka sekitar 36 jam.
Sebuah rekor untuk mereka berdua.
Menjelang siang, Ace dan Eyeball telah
menceritakan rahasia mereka pada semua temannya.
Kurasa buat mereka, menjaga nama baik
ibunya bukanlah prioritas utama.
Hey, dengar, Ace.
Mungkin aku dan Charlie tidak perlu ikut.
Ya, mungkin kalian bisa pergi tanpa kami.
Kalian bertingkah seperti nenek ku
yang kesurupan.
Aku tak melihat adanya masalah.
Kita pergi dengan membawa
peralatan pancing yang lengkap,
dan jika polisi bertanya
tentang apa yang kita lakukan disana,
"Kita kemari untuk memancing beberapa ikan
dan lihat apa yang kita temukan."
Ya, ayolah,
kita bisa jadi orang terkenal.
Kita bisa masuk radio dan TV dalam negeri.
Aku pikir kita tetap tak perlu ikut.
Baiklah.
Pernyataan kalian sudah jelas.
Sekarang, giliranku.
Masuk kedalam mobil. Sekarang juga!
-Ayo.
-Ya, ayo.
-Aku tak suka jalan pintas ini.
-"Aku tak suka jalan pintas ini."
Kau berkedip!
Dua pukulan untuk satu kedipan.
Tapi kau yang berkedip.
Aku tahu.
Dua pukulan untuk satu kedipan.
Apa yang harus kita lakukan untuk menyeberangi ini?
-Kita buat badanmu jadi rakit.
-Sangat lucu.
Hey, kurasa ini tak terlalu dalam.
Kita bisa berjalan keseberang.
Sudah ku bilang kita harus tetap
mengikuti rel keretanya.
Apakah aku, atau kau orang yang
paling penakut di dunia?
Aku pikir ini menyenangkan buatmu.
Tidak, tapi ini baru menyenangkan.
Mau lagi?
-Hentikan!
-Ayolah, Teddy, bersikaplah dewasa.
Inilah kedewasaanku.
Aku dalam puncak masa mudaku,
dan itu hanya terjadi satu kali.
Ya, tapi kau akan jadi orang yang bodoh
untuk selamanya.
Oh, itu penghinaan!
Oh, cukup, Chambers.
Kau baru saja menandatangani surat kematianmu.
Matilah kau, Chambers!
Hajar dia! Hajar Vern!
-Vern Tessio mati!
-Tidak, Teddy, kaulah yang mati!
Hey, kau mau kemana, Lachance?
-Ya, Lachance?
-Ayolah, teman.
Tumpuk!
-Ayolah, aku tak mau ikut-ikutan.
-Tumpuk!
Lepaskan!
-Kuncian leher, kuncian leher.
-Hentikan, aku serius.
Tak ada yang bisa lolos dari kuncian leher.
Vern, ada sesuatu di lehermu.
Ya, benar, aku takkan tertipu,
Lachance.
Tidak, Vern, memang ada sesuatu di lehermu.
Itu lintah. Lintah!
-Oh, astaga!
-Lintah!
Astaga!
Oh, ya ampun!
Lepaskan mereka!
Di punggungku juga!
-Gordie, di punggungmu juga ada.
-Lepaskan mereka!
-Oh, astaga! di kakiku juga ada banyak!
-Mereka menempel di punggungmu!
Apa di punggungku juga ada?
Oh, Chris.
Oh, sialan, Chris.
Oh, sialan.
Gordie, kau tidak apa-apa?
Kau bisa mendengarku?
Gordie, apa kau sadar?
Mungkin dia sudah mati.
Dia tidak mati.
Dia masih bernafas, dasar idiot.
Aku tak tahu.
Tenang saja, dia hanya pingsan.
Gordie?
Aku tak pernah melihat orang pingsan sebelumnya.
Mungkin dia melakukan kesalahan besar
lalu melihat wajahmu.
Diam, Teddy.
Kau baik saja, Gordie?
-Ya.
-Ayo bangun.
Mungkin kita harus membawa Gordie pulang.
Bagus, Chambers,
sekarang kau juga jadi pengecut!
Ada apa denganmu, Duchamp?
-Kemaluannya sudah digigit lintah, dia pingsan.
-Memangnya kau siapa? Ibunya?
-Brengsek.
-Kau brengsek.
Aku pikir Chris memang benar,
sebaiknya kita kembali.
Sungguh mengejutkan!
Si raja pengecut juga ingin pulang.
-Berhenti memanggilku seperti itu.
-Apa, "Pengecut"? Pengecut!
-Hentikan!
-Pengecut!
Dasar orang gila bermata empat!
Lepaskan aku!
Dua pukulan untuk satu kedipan. Kau suka itu?
Kau suka? Dua pukulan untuk satu kedipan.
-Hentikan.
-Kau suka itu, Teddy?
-Ayolah. Hentikan.
-Berhenti!
Aku tak akan kembali pulang.
-Idiot.
-Berisik! Dasar dungu.
Saat itu, entah kenapa aku sangat ingin
melihat mayat anak itu.
Bahkan jika tak ada yang mengikutiku,
aku tetap akan pergi.
Tidak, Ace! Jangan sekarang!
-Lawan saja, Vince.
-Kau mau balap? Oh, ya?
Oh, astaga, aku berhasil.
Kau tinggal kenangan, sobat. Kenangan!
-Mundur, Ace.
-Ayolah, jangan macam-macam.
-Astaga, Ace! Mundur!
-Apa yang kau lakukan?
Sial!
Aku menang.
Kau kalah, dasar pecundang.
Lewat jalan hutan,
aku yakin bisa kurang dari 1 jam.
-Teddy?
-Ya?
Apa benar ini Jalan Back Harlow?
Ya.
Si Brower itu pasti ada
di suatu tempat sekitar sini.
Teddy, kau dan Vern
periksa sisi kiri rel.
-Kami periksa bagian kanan.
-Baik.
Itu dia! Aku melihatnya! Lihat!
Lihat disana! Aku melihatnya!
Tak satupun dari kami bisa bernafas.
Suatu tempat di antara semak-semak
adalah tempat peristirahatan Ray Brower .
Kereta menghantam Ray Brower
sampai sepatunya terlepas,
seperti nyawa yang terlepas dari
tubuhnya.
Astaga.
Anak itu tidak sakit.
Anak itu tidak tidur.
Anak itu sudah mati.
Mari kita cari beberapa batang kayu.
Kita harus membuat tandu.
Gordie?
Kenapa kau harus mati?
-Ada apa dengan Gordie?
-Entahlah.
Bagaimana kalau kalian pergi saja
mencari batang kayu, oke?
Baiklah.
Kenapa dia harus mati, Chris?
Kenapa Denny harus mati? Kenapa?
Entahlah.
-Seharusnya aku yang mati.
-Jangan berkata begitu.
-Seharusnya aku.
-Jangan berkata begitu, sobat.
Aku tak berguna, ayahku bilang begitu.
Dia tidak tahu tentang dirimu.
-Dia benci padaku.
-Dia tak membencimu.
-Dia benci padaku.
-Tidak, dia hanya tak tahu tentang dirimu
Dia benci padaku,
ayahku benci padaku.
Dia benci padaku. Oh, Tuhan.
Kau akan jadi penulis yang hebat
suatu saat nanti, Gordie.
Kau bahkan bisa menulis tentang kita,
jika kau kesulitan mencari bahan cerita.
Kurasa aku memang kesulitan, huh?
Ya.
Bagaimana kalian bisa tahu hal ini?
Brengsek ! Ternyata adikku.
Kalian tak berencana untuk mengambil
mayatnya dari kami, kan?
Pergilah kalian.
Kita yang menemukannya.
Kita punya hak.
Sebaiknya kita pergi, Eyeball.
Mereka punya hak.
Kita bersusah payah menemukannya. Kalian kesini
memakai mobil. Itu tak adil. Dia milik kita.
"Itu tak adil. Dia milik kita."
Tak lagi demikian.
Kita ber-empat, Eyeball.
Kau yang mulai duluan.
Oh, pasti. Jangan khawatir.
Vern, dasar anak pelacur.
-Kau ada dibawah teras.
-Tidak, sumpah itu bukan aku.
Dasar tukang ngintip.
Seharusnya aku bunuh kau dari dulu.
Kalian semua punya dua pilihan.
Kalian satu persatu pergi dengan tenang
dan kita yang bawa mayatnya
atau tetap disini dan kita akan
mengahajar kalian satu persatu.
Dan kita yang bawa mayatnya.
-Lagi pula, aku dan Billy yang pertama kali menemukannya.
-Ya, Vern menceritakannya pada kami.
"Billy, ku berharap kita tak pernah
mencuri mobil itu."
"Billy, aku pikir aku harus
memakai celana dalam ***."
-Cukup. Kau memang brengsek!
-Tahan.
Oke, Chambers, dasar bocah ***.
Ini kesempatanmu yang terakhir.
Apa yang akan kau katakan?
Kenapa kau tidak pulang saja
dan perkosa ibumu?
Mampus kau.
Ayolah, Chris, kita bagi dua saja.
-Mereka tak akan membawanya.
-Ayolah, sobat, ini konyol.
-Mereka tak akan membawanya.
-Dia bawa pisau.
Ace, ayolah.
Kau mau membunuhku, Ace.
Tak masalah.
Kalian tak boleh membawanya.
Tak ada yang boleh membawanya.
Ayolah, bocah, berikan senjatanya padaku
sebelum kalian kabur.
Kau bahkan tak punya nyali
untuk menembak seekor woodchuck.
(woodchuck: sejenis binatang pengerat)
Jangan bergerak, Ace.
Aku bersumpah akan membunuhmu.
Ayolah, Lachance, berikan pistolnya padaku.
Setidaknya kau punya kelakuan
yang baik seperti kakakmu.
Hisap *** besar ku,
dasar kau penjahat murahan.
Apa kau mau menembak kami semua?
Tidak, Ace, kau saja.
Kita akan membalasnya.
Mungkin iya,
mungkin juga tidak.
Oh, itu pasti.
Kita takkan pernah melupakan hal ini,
jika itu yang kau pikirkan.
Ini masalah besar, teman.
"Hisap *** besar ku"?
Siapa yang pernah bilang kalau
punyamu besar, Lachance?
-Paling besar di empat provinsi.
-Ya.
Apa kita akan membawanya?
Tidak.
Tapi untuk apa kita melakukan semua ini?
Kita seharusnya jadi pahlawan.
Tidak dengan cara ini, Teddy.
Chris, bantu aku.
Mayat Ray Brower ditemukan,
tapi tidak kelompok kami
atau mereka yang dapat imbalan.
Akhirnya, kami putuskan menjadi penelepon
tak dikenal adalah hal yang tepat.
Kita kembali pulang. Meskipun banyak
pertanyaan yang terlintas di pikiran kita,
kita hampir tak saling bicara.
Kita berjalan melewati malam
sampai berhasil kembali ke Castle Rock
jam 05:00 lewat sedikit di Minggu pagi,
sehari sebelum Hari Buruh.
Kita hanya pergi dua hari,
tapi entah kenapa kota terlihat berbeda,
terasa kecil.
Sampai ketemu di sekolah.
-Ya.
-Ya.
Sampai bertemu di SMP.
Uang receh.
Teman, sebaiknya aku pulang sebelum
ibuku memasukanku dalam daftar 10 orang paling dicari.
Hey, Chris?
Tak ada dendam, oke?
Tentu saja, sobat.
Seiring berjalannya waktu kami semakin jarang
melihat Teddy dan Vern
sampai akhirnya mereka menjadi
murid baru di kelas.
Hal itu kadang terjadi.
Teman selalu ada yang datang dan pergi
dalam kehidupan, seperti pelayan di restoran.
Aku dengar Vern menikah setelah tamat SMA,
punya empat anak,..
dan sekarang dia jadi operator mesin
pengangkat barang di Arsenault Lumber Yard.
Teddy beberapa kali mencoba jadi tentara,
tapi mata dan telinganya selalu membuatnya gagal.
Kabar terakhir dia sering
keluar masuk penjara,...
dan sekarang dia bekerja serabutan
di sekitar Castle Rock.
Aku takkan pernah bisa keluar dari kota ini,
benarkan, Gordie?
Kau bisa melakukan apapun yang kau mau.
Ya, tentu.
Tos dulu.
-Sampai ketemu lagi.
-Tidak jika aku duluan yang menemuimu.
Chris akhirnya keluar dari kota.
Dia ikut ujian ke perguruan tinggi dengan ku.
Dan meski hal itu sangat sulit,
dia menghadapinya dengan gigih seperti biasanya.
Dia akhirnya bisa masuk perguruan tinggi
dan menjadi pengacara.
Seminggu yang lalu,
dia masuk ke restoran cepat saji.
Tepat di depannya,
ada dua orang sedang bertengkar
Salah satunya membawa pisau.
Chris, yang selalu mementingkan perdamaian,
coba untuk melerai.
Dia tertusuk di leher.
Dia hampir mati seketika.
Meskipun aku tak melihatnya lagi
selama lebih dari 10 tahun,
Aku akan selalu merindukannya.
Ayah, bisa kita pergi sekarang?
-Kau sudah siap?
-Ya, kita sudah siap sejak satu jam yang lalu.
Baiklah, ayah segera kesana.
Dia bilang begitu setengah jam yang lalu.
Ya, ayahku memang aneh.
Dia selalu begitu kalau sedang menulis cerita.
Aku tak pernah punya teman lagi seperti
yang aku miliki saat umurku 12 tahun.
Ya Tuhan, apakah ada?
--Subtitle asli oleh SOFTITLER & Sinistral--
--Di terjemahkan dan di edit oleh raman--