Tip:
Highlight text to annotate it
X
Diterjemahkan oleh: BlackKid (4 Oktober 2013)
PUSAT PERHATIAN
Gemerlapnya pusat perhatian, dari usia seseorang
pasti dilalui ketika memasuki masa muda.
Sebuah cerita tentang seorang balerina dan badut...
London, suatu sore di musim panas tahun 1914...
Nyonya Alsop keluar!
Nyonya Alsop keluar!
KLINIK
Kau sudah matikan gasnya?/
Gas apa?
Yang mana kamarnya?/ Er, yang ini.
Kita harus segera memindahkannya ke kamar lain.
Di mana nyonya rumah?
Tidak di rumah./ Di mana kamarmu?
Dua lantai di atas.
Angkat bahunya, aku akan angkat kakinya.
Ayo, nona.
Kau harus bawa tasku. Ambil itu.
Maaf saja, kau harus membawanya sendiri.
Buka jendelanya. Dia butuh banyak udara segar.
Aku juga.
Perlu aku panggilkan ambulans?/
Kita tak punya waktu.
Dia perlu obat emesis (obat muntah) dulu.
Tolong, ambilkan segelas air.
Ini.
Aku perlu 2 liter air hangat dan handuk.
Handuk, segera datang.
Kau temukan botol ini dalam genggamannya?
Pastinya, dari klinik milikmu.
Jadi begitu. Berapa lama kau mengenal gadis ini?
Sekitar 5 menit.
Yah, dia perlu dirawat selama beberapa hari.
Bagaimana dengan ambulans?/
Itu sudah tidak perlu sekarang.
Dia sudah tidak apa-apa.
Lagipula, membawanya ke rumah sakit
akan memulai suatu penyelidikan.
Dan percobaan bunuh diri berarti penjara.
Bagaimanapun, dalam beberapa hari
dia akan benar-benar sembuh.
Sementara itu, biarkan dia istirahat dengan tenang.
Jika dia haus, beri dia jus jeruk.
Dan besok, jika dia ingin sarapan...
sedikit kaldu ayam, tapi jangan makanan kaleng.
Sekarang, jika kau datang ke klinikku dalam 10 menit...
aku akan buatkan resep untukmu.
Untukku?/ Tidak. Tentu saja untuknya.
Pusing?
Di mana aku?
Kau di kamarku, aku tinggal 2 lantai di atasmu.
Apa yang terjadi?
Yah, aku pulang malam ini dan
mencium bau gas dari kamarmu.
Jadi aku mendobrak pintu,
memanggil dokter...
dan kami berdua membawamu kemari.
Kenapa kau tak membiarkanku mati?
Kenapa kau buru-buru?
Kau sedang sakit?
Itulah masalahnya. Lainnya adalah fantasi.
Miliaran tahun dibutuhkan untuk
menyusun kesadaran manusia...
dan kau ingin menghapusnya.
Menghapus keajaiban dari keseluruhan eksistensi,
yang lebih penting dari berbagai hal
di seluruh alam semesta!
Apa yang bintang-bintang bisa lakukan?
Tidak ada! Kecuali diam di sumbu mereka.
Dan matahari...
menyemburkan lidah api setinggi 280.000 mil.
Lalu kenapa?
Menghabiskan seluruh sumber energi alaminya.
Tak bisakah matahari berpikir?
Apakah dia sadar?
Tidak, tapi kau yang sadar.
Maaf, ini salahku.
Kau ada di sini, lalu kemudian kau pergi.
Terberkahilah aku. Surga itu nyata!
Lihat itu! Lihatlah pintuku!
Perusak rumah, itulah dia!
Kurasa dia mengambil semua barangnya.
Tapi dia akan masuk penjara karena ini.
Aku sudah tahu dia bukan orang baik.
Si tipe pendiam itu.
Sisa air yang ada di bagian dalam biasanya bau!
Ini aneh, dia tak membawa satu barang pun!
Dan dia tak akan bisa melakukannya.
Tidak sampai dia membayar sewa 4 minggu!
Mendobrak pintu!
Pesta yang menyenangkan sudah
berlangsung di belakangku!
Yah, dia sudah keluar sekarang
dan dia tetap akan di luar!
KAMI MEMBELI DAN MENJUAL
SEGALA MACAM BARANG
Tuan Calvero! Oh Tuan Calvero!
Kau kah itu, Tuan Calvero?
Ini cucian anda. Aku akan meninggalkannya di kasurmu.
Tunggu sebentar!
Tunggu di situ.
Tunggu, tunggu.
Tolong tunggu... sebentar.
Anda menjatuhkan ini.
Dan ini buah jeruk anda.
Terima kasih.
Jadi begini caranya menghabiskan malam-malamnya.
Kau lepaskan tanganmu dariku!
Apa yang wanita itu lakukan di kamarmu?
Tidak seperti yang kau pikirkan.
Aku ingin tahu siapa yang mendobrak pintu kamar bawah.
Aku yang melakukannya./
Kau yang melakukannya?
Kau sedang mengalami kebocoran pipa gas.
Aku kenapa?!
Maksudku kamar itu sedang
mengalami kebocoran pipa gas.
Ada sesuatu yang aneh soal ini!
Ngomong-ngomong siapa dia?/
Kau mestinya tahu sekarang.
Datang 6 minggu yang lalu.
Katanya, dia seorang gadis pekerja.
Itu yang mereka semua bilang.
Kenapa kau begitu tertarik?!
Dengar! Gadis itu mencoba bunuh diri.
Minum racun, menyalakan gas.
Aku sampai di sini tepat pada waktunya.
Oh begitu, aku akan telepon polisi dan panggil ambulans.
Itu akan menjadi berita di semua koran.
Kau pasti tak mau begitu.
Dia tak boleh tinggal di tempatnya sekarang.
Wanita baikku, aku tak menginginkannya!
Biarkan dia kembali ke kamarnya.
Aku harus bilang tidak.
Lagipula, kamarnya sudah disewa.
Kau tak bisa membiarkannya di jalanan!
Dia tak akan kembali ke kamarnya yang dulu!
Kalau begitu, dia akan tinggal di tempatnya sekarang.
Apa? Dan memalukan seluruh penghuni rumahku?!
Apa bedanya? Kami bisa jadi pasangan
suami istri yang dikenal semua orang.
Oh, bisakah kalian?
Yah, lebih baik kalian tak melakukannya.
Kau lebih baik menyingkirkannya, segera!
Pria dan istrinya...
Kau awasi gadis yang tak sopan itu!
Dia bukan orang baik. Dan dia dalam
keadaan sakit sejak datang kemari.
Itu tak akan jadi ketombe (membuat gatal), 'kan?
Kalian siap?
Ayo mulai.
Aku seorang pelatih binatang.
Seorang pemain sirkus.
Aku melatih binatang yang buas.
Singa, harimau, dan babi hutan.
Aku pernah punya dan kehilangan keberuntungan
dalam karir berbahayaku ini.
Sebagian berkata penyebabnya wanita.
Lainnya berkata penyebabnya bir.
Lalu aku mengalami kebangkrutan
dan kehilangan seluruh kebun binatangku.
Tapi aku tidak putus asa.
Aku mendapat ide cemerlang.
Ketika mencari ke dalam pakaian dalamku.
Sebuah pemikiran muncul di kepalaku.
Aku lelah melatih para gajah.
Jadi, kenapa tidak melatih seekor kutu?
Kenapa aku harus memburu binatang
dan pergi menjelajahi hutan?
Ketika ada talenta lokal yang
bisa ditemukan tepat di rumah.
Aku temukan satu
tapi tak akan kubilang di mana.
Dan melatihnya dengan penuh perhatian.
Dan mengajarinya semua fakta kehidupan.
Dan kemudian dia menemukan seorang istri.
Aku memberi mereka papan dan penginapan gratis.
Dan setiap malam mereka makan bersamaku.
Mereka tidak makan kaviar atau kue.
Tapi mereka menikmati rump steak
(daging pantat) yang enak.
Di luar anatomiku. Di luar anatomiku.
Itu adalah sensasi yang aneh.
Setelah makan mereka berjalan
mengelilingi perkebunan tua.
Sekarang aku sangat senang.
Kalian tahu, aku mengajari mereka banyak trik.
Dan sekarang mereka berdua mendukungku.
Mereka berdua mendukungku.
Berjuang, terus berjuang.
Aku mempunyai pertunjukkan terhebat di Bumi.
Berjuang, berjuang.
Dan dapatkan uang kalian sepantasnya.
Lihatlah Phyllis dan Henry.
Mereka kutu yang terlatih.
Melompat-lompat dan barmain
di palang gantung yang beterbangan.
Jadi, kapan pun kalian merasa gatal,
jangan repot-repot menggaruk.
Kau mungkin saja membunuh
beberapa bibit jenius.
Phyllis! Henry! Hentikan itu!
Kalian pikir sedang apa?
Kalian seharusnya malu,
berkelahi seperti itu!
Baiklah. Phyllis, tetaplah di dalam kotak! Henry, melompatlah!
Melompatlah!
Lompat!
Melompatlah!
Phyllis! Phyllis!
Phyllis!
Yah, tak usah pedulikan itu. Kalian mestinya
sudah selesai sebelum aku membuka kotaknya.
Kalian dengar? Ayo keluar!
Phyllis! Lompat!
Phyllis... Melompatlah!
Melompatlah!
Kau ingin ku remas?
Melompatlah!
Lompat!
Melompatlah!
Melompatlah!
Hentikan itu sekarang! Phyllis!
Phyllis! Naiklah ke atas sini!
Phyllis, kau dengar? Ingat, kau sedang diet.
Phyllis! Kau jadi gila?!
Phyllis!
Hentikan itu, kau dengar?! Hentikan!
Phyllis!
Phyllis, kau dengar? Naik ke sini sekarang!
Kau masuk terlalu dalam.
Phyllis! Apa yang kau lakukan?!
Mahluk kecil yang gila!
Phyllis, Henry menginginkanmu.
Kemarilah, Phyllis.
Phyllis, hentikan itu!
Phyllis!
Phyllis, keluar sini! Ayo keluar!
Kau pikir mau pergi kemana? Dasar bodoh!
Phyllis!
Phyllis, hentikan itu sekarang!
Phyllis...
Kau ingin aku menggarukmu?
Itu bukan Phyllis.
Di mana Phyllis?
Oh, itu dia. Hei! Hentikan itu! Hentikan!
Kau sudah bangun?
Suamimu minta aku menjagamu.
Siapa?/ Suamimu.
Dia minta aku menghangatkan sup ayam untukmu.
Suami?/ Ya.
Izinkan aku membantumu. Ayo.
Kau tahu, kau belum makan apapun sepanjang hari.
Sup hangat yang enak akan
membuatmu lebih baik.
Tidak, terima kasih.
Istrimu tak mau makan.
Yah, itu adalah berkah bagi
pria beristri yang miskin.
Nah, bagaimana keadaanmu?
Jauh lebih baik, terima kasih.
Bagus.
Jangan pedulikan masalah istri ini.
Itu demi menjaga kehormatan Nyonya Alsop
dalam menghindari kecurigaan pembantu baru.
Bagaimanapun, segera setelah kau sehat,
kau akan bebas dan kuceraikan.
Aku rasa sudah cukup sehat sekarang.
Belum begitu sehat. Aku pikir kau sebaiknya
tinggal untuk beberapa hari lagi.
Kau sangat baik.
Kurasa aku bisa kembali ke kamarku sekarang.
Aku khawatir itu tak mungkin terjadi.
Kenapa?
Nyonya Alsop menyewakannya.
Yang menyewa pindah hari ini.
Oh, begitu ya.
Bagaimanapun, kau bisa tinggal di sini
sampai tahu apa yang ingin kau lakukan.
Apa yang bisa kulakukan?
Aku tak punya harapan.
Kenapa kau tak biarkan aku mati saja
dan selesailah semuanya.
Sudah cukup bicaranya. Kau hidup dan
lebih baik kau menjalaninya.
Tak bisakah kau lihat aku ini sudah mati.
Dengar...
Aku tak tahu apa yang salah denganmu.
Tapi jika kau sakit, dan jika itu
yang dipikirkan Nyonya Alsop,
kau seharusnya berbuat sesuatu soal itu.
Ini bukan tanpa harapan.
Jika memang begitu, uh...
Pasti kau tahu apa yang kubicarakan.
Aku rasa aku tak bisa melakukannya.
Yah, izinkan aku berpikir seperti ini...
Seorang gadis muda, sendiri,
terlempar ke dunia, menderita sakit.
Nah... Jika yang kau alami seperti itu,
kau bisa disembuhkan.
Ada sebuah obat baru yang melakukan keajaiban,
menyembuhkan ribuan penyakit.
Jika yang kau alami adalah bagian
dari hal itu, jangan takut untuk cerita.
Mungkin aku bisa membantu.
Aku ini orang tua penuh dosa,
tak ada yang akan mengejutkanku.
Ini bukan yang seperti itu.
Kau yakin?
Aku yakin.
Tapi kau pernah sakit?
Ya. Aku pernah 5 bulan di rumah sakit
karena demam rematik.
Itu saja? Lalu apa yang kau permasalahkan?
Itu mengikis kesehatanku.
Aku tak bisa bekerja.
Apa pekerjaanmu?
Aku seorang penari.
Seorang penari?
Dulu aku anggota kelompok balet Empire.
Aku pikir kau dulunya...
Ternyata kau seorang penari balet.
Maafkan aku, kita belum pernah bertemu
secara resmi. Siapa namamu?
Thereza Ambrose. Tapi aku dipanggil Terry.
Nama yang cantik. Salam kenal.
Aku juga bekerja di bisnis itu.
Namaku Calvero. Mungkin kau
pernah dengar namaku.
Bukankah kau komedian yang hebat?
Dulunya. Bagaimanapun, kita tak akan membicarakannya.
Ceritakanlah. Apa yang membuatmu jadi seperti ini?
Kebanyakan karena kesehatan yang buruk.
Yah, kalau begitu kau harus kembali sehat lagi.
Eh... Ini bukan tempat yang ideal
untuk masa penyembuhanmu.
Tapi kau boleh datang kemari, jika...
kau bisa menyamar menjadi Nyonya Calvero.
Tentu saja, itu cuma nama.
Akankah itu menyusahkanmu?
Tidak sama sekali. Aku sudah pernah punya 5 istri.
Bertambah atau berkurang satu
tak membuat perbedaan buatku.
Lagipula, aku sudah sampai pada usia...
di mana persahabatan platonik (cinta tanpa nafsu)
bisa dipertahankan pada bidang moral yang tertinggi.
Sekarang biar kuperjelas, ibumu adalah
penjahit dan ayahmu seorang raja?
Anak ke-4 dari seorang raja.
Itu sangat berbeda.
Bagaimana dia bisa menikahi ibumu?
Ibuku dulu salah satu pembantu keluarga kerajaan.
Terdengar seperti cerita novel.
Apa mereka punya uang?/ Tidak, keluarga
kerajaan menghukum mati mereka.
Jadi, saudaramu itu satu-satunya
yang masih hidup?
Ya, dan dia tinggal di Amerika Selatan.
Ceritakan, apa hanya kesehatan yang memburuk
yang membuatmu melakukan ini semua?
Itu dan.../ Dan apa?
Kegagalan dalam segala hal.
Aku melihatnya bahkan di dalam bunga.
Mendengarnya di dalam musik.
Seluruh kehidupan tanpa arah, tanpa arti.
Kau ingin sebuah arti untuk apa?
Hidup adalah hasrat, bukan sebuah arti.
Hasrat adalah tema dari seluruh kehidupan!
Hasrat membuat bunga ingin menjadi bunga,
dan ingin tumbuh seperti itu.
Dan sebuah batu ingin memuat
dirinya sendiri dan tetap seperti itu.
Kenapa kau tersenyum?
Perumpamaanmu soal bunga dan batu.
Aku bisa mengumpamakan apa saja.
Pernah melihat pohon orang Jepang?
Pohon mereka miring dan tumbuh seperti ini.
Tentu saja para bunga tumbuh seperti ini.
Yang gelap mengerut dan tumbuh seperti ini.
Bagaimanapun, arti dari sesuatu hanyalah
kata lain untuk hal yang sama.
Pada akhirnya, bunga adalah bunga.
Tidak jelek, harusnya jadi kutipan.
Pikirkan betapa tak berartinya kehidupan
beberapa saat yang lalu.
Sekarang, kau punya suami sementara dan rumah.
Ini air minummu dan kalau keadaannya gawat...
pintu pertama di sebelah kiri,
sama untuk setiap lantainya.
Selamat malam.
Musim semi sudah datang.
Para burung berkicau.
Para sigung merayap.
Mengibaskan ekornya untuk cinta.
Musim semi sudah datang.
Para paus berputar-putar.
Para cacing menggeliat.
Mengibaskan ekornya untuk cinta.
Apakah sesuatu yang aku nyanyikan ini...
yang membuat kita semua terpesona?
Apakah sesuatu yang datang di musim semi ini...
yang membuat kita semua merasa gatal?
Oh, itu adalah cinta.
Itu adalah cinta,
Itu cinta, cinta, cinta, cinta...
Maaf, apa kau punya pemukul lalat?
Mohon maaf tuan?
Kalau kau mengemis maaf di sini,
aku akan panggil polisi.
Aku ulangi, "mohon maaf tuan?"
Aku tak peduli yang kau ulangi atau kau makan.
Aku belum makan sama sekali.
Belum? Malangnya. Ini, makanlah sandwich.
Tuan, aku menuntutmu minta maaf!/
Maaf? Aku tak mengenalmu.
Siapa kau? Apa kau ada dalam catatan sipil?
Namaku Smith./ Tak pernah dengar.
Itu menunjukkan kau sangat bodoh.
Aku harusnya memakai jasku.
Bagaimanapun, kau menyela di tengah-tengah sajakku.
Di tengah-tengah apamu?
Bukan di tengah-tengah apaku,
di tengah-tengah sajakku.
Syairku untuk seekor cacing.
Oh cacing, kenapa kau masuk
ke dalam tanah menghindariku?
Ini musim semi, oh cacing.
Dongakkan kepalamu.
Yang mana saja dan tersenyumlah pada matahari...
uraikanlah bentuk telanjangmu
dan dengan ekormu, menghempas...
tinggi penuh kotoran dalam
kegembiraan yang luar biasa.
Ini musim semi. Ini musim semi. Ini musim semi.
Menggelikan! Seekor cacing tersenyum pada matahari.
Kenapa tidak?/ Sejak lahir, cacing tak bisa tersenyum.
Bagaimana kau tahu?
Kau pernah tertarik pada rasa humor ini?
Tentu saja tidak!/ Benar saja kalau begitu.
Tapi itu tak masuk akal!
Kenapa puisi harus masuk akal?
Kau tak tahu kalau ada semacam lisensi puisi?
Tunggu dulu, aku tidak memberikanmu lisensi apa-apa.
Oh tidak, jangan.
Yang kita lakukan ini lebih besar
daripada diri kita sendiri.
Pada saat ini, aku mulai menggenggam arti kehidupan.
Oh, sungguh membuang-buang energi.
Dorongan apa yang membuat hidup
berlanjut terus-menerus?
Kau benar. Apa maksud semua itu?
Kemana kita akan pergi?
Kau akan pergi ke Selatan, sayang.
Tanganmu ada di kantongku.
Licik.
Bagaimana itu bisa ada di sana?/
Murni kekuatan magnet, sayang.
Kenapa kau begitu membenciku?
Haruskah kita serius?
Kau membuatku sulit mengerti dirimu.
Baca riwayat hidupku di Berkas Kepolisian.
Kau pria yang lucu./ Kenapa?
Berbicara tentang cacing seperti sekarang ini.
Kenapa tidak? Bahkan para lalat itu romantis.
Lalat?/ Oh ya.
Tak pernahkah kau lihat mereka
datang bergerombol menuju meja,
saling berebutan memburu gula dan
melakukan rapat di atas mentega?
Kau sudah membaca "Kehidupan Lebah" 'kan?/
Tidak, aku belum membacanya.
Yah, tingkah laku lebah di dalam
sarangnya sungguh luar biasa.
Benarkah?
Maafkan aku./ Kau sehat?/ Tentu saja.
Maaf?/ Gaunnya. Terlalu ketat.
Kau berdebu sekali malam ini, sayang. Berbaliklah.
Di mana mereka menyimpanmu?
Di rak paling atas atau di mana?
Apa ini? Kau tahu? Bedak Johnson.
Aku tahu! Tepung jagung.
Pikirkan saja! Seluruh kehidupan
dimotivasi oleh cinta.
Betapa indahnya.
Tidak indah./ Tentu saja indah.
Di negaraku itu keji, jahat, mengerikan!
Hmm, tapi itu menakjubkan.
Aku menyukaimu./ Benarkah?
Kau itu sensitif. Kau merasakan banyak hal.
Jangan memujiku begitu.
Itu benar. Begitu sedikit orang yang
punya kemampuan merasakan.
Atau kesempatan.
Izinkan aku.
Gunakan itu hanya untuk apa
yang kau harapkan.
Masuk.
Selamat pagi. Bagaimana keadaanmu?
Lebih baik, terima kasih./ Bagus.
Hari yang luar biasa!
Matahari bersinar, ceret bernyanyi,
dan kita sudah membayar sewa.
Mungkin akan ada cobaan lain.
Aku tahu itu, aku tahu itu.
Sekarang, kau mau sarapan apa?
Kita punya telur, daging babi,
keju, daun bawang.
Itu menghancurkan mimpiku.
Aku bermimpi kita berakting bersama,
semuanya tentang Musim Semi.
Menarik.
Ya, aku mendapat banyak ide dalam mimpiku,
lalu aku bangun dan melupakannya.
Kau tahu, aku memimpikan banyak
tentang teater akhir-akhir ini.
Melakukan semua aksi lama panggungku lagi.
Lihat. Ikan asap ini. Bukankah mereka luar biasa?
Ada apa?
Kakiku! Aku mencoba bangun
pagi ini lalu aku roboh.
Aku bahkan tak bisa berdiri.
Kau bangun terburu-buru.
Tidak, bukan karena itu.
Aku tak bisa merasakan kakiku.
Kakiku lumpuh! Aku tahu itu, aku tahu itu.
Hei, jangan marahi dirimu. Setelah sarapan
kita akan panggil dokter.
Aku lebih baik pergi ke rumah sakit.
Kau tahu yang terbaik, tapi dengar dulu
apa yang dokter bilang.
Aku tak bisa tinggal di sini,
menyebabkan semua masalah ini padamu.
Aku tidak mengeluh.
Harusnya kau mengeluh, aku membosankan.
Ini bukan salahku.
Kau menyelamatkan hidupku.
Yah kau tahu, kita semua berbuat salah.
Maafkan aku.
Sudah seharusnya. Seorang gadis muda sepertimu
ingin membuang kehidupan.
Saat kau seusiaku, kau pasti ingin
memperjuangkan hidup.
Kenapa?
Yah, pada tahap permainan ini
hidup akan jadi suatu kebiasaan.
Itu tak ada harapan.
Kalau begitu hiduplah tanpa harapan.
Hiduplah untuk saat ini.
Masih ada, masih ada...
Masih ada saat-saat yang membahagiakan.
Tapi jika kau kehilangan kesehatanmu...
Sayangku, aku sudah pasrah mati
6 bulan yang lalu, tapi aku berjuang lagi.
Dan itulah yang harus kau lakukan.
Aku lelah berjuang.
Yah! Itu karena kau melawan dirimu sendiri.
Kau tak memberi dirimu kesempatan.
Tapi berjuang untuk kebahagiaan itu indah.
Kebahagiaan...
Ada hal seperti itu./ Di mana?
Dengar, sebagai seorang anak aku mengeluh
pada ayahku karena tak punya mainan.
Dan dia bilang "ini" adalah mainan
terhebat yang pernah dibuat.
Di sini terdapat rahasia
dari seluruh kebahagiaan.
Mendengarmu bicara, tak akan ada orang
yang mengira kau dulu seorang komedian.
Aku mulai menyadari itu. Itulah alasan kenapa
aku tak bisa mendapat pekerjaan.
Kenapa?
Ah... Karena mereka tak punya imajinasi.
Atau berpikir karena aku sudah tua,
tak punya apa-apa lagi.
Tak mungkin. Setelah mendengarmu berbicara.
Mungkin aku minum terlalu banyak.
Biasanya ada suatu alasan untuk minum-minum./ Oh, ya.
Ketidakbahagiaan, kurasa.
Tidak, aku sudah terbiasa dengan itu.
Yah, ini lebih rumit.
Kau tahulah, pria yang sudah menjalani hidup
bertahun-tahun, dia ingin mendalami hidup.
Suatu perasaan sedih datang padanya,
dan itu fatal bagi seorang comic (komedian).
Itu mempengaruhi pekerjaanku.
Aku kehilangan kontak dengan penonton,
tak bisa menggugah mereka.
Dan itulah yang membuatku mulai minum-minum.
Aku harus minum-minum sebelum tampil.
Sungguh aku tak bisa lucu tanpa itu.
Semakin sering aku minum...
itu menjadi lingkaran setan.
Apa yang terjadi?
Serangan jantung. Aku hampir mati.
Dan kau masih minum-minum?
Kadang, jika aku memikirkan banyak hal.
Hal-hal salah yang kupikirkan,
seperti yang kau lakukan sekarang.
Jadi, apa yang kau mau untuk sarapan?
Cerita yang menyedihkan, meluculah.
Sangat menyedihkan jika mereka tak tertawa.
Tapi itu sensasi saat mereka melakukannya.
Mencari di luar sana dan melihat
mereka semua tertawa.
Mendengar suara gemuruh yang makin keras,
gelombang tawa datang padamu.
Mari bicarakan sesuatu yang lebih menyenangkan.
Lagipula aku ingin melupakan para penonton itu.
Jangan. Kau sangat mencintai mereka.
Aku tak yakin. Mungkin aku cinta,
tapi tak mendambakan mereka.
Aku rasa kau mendambakan mereka.
Sebagai individu, ya.
Ada kebanggaan dalam setiap orang.
Tapi sebagai orang pada umumnya,
mereka seperti monster tanpa kepala...
yang tak pernah tahu akan berbelok ke jalan mana.
Mereka bisa di arahkan kemana pun.
Aku terus saja lupa soal sarapan.
Bagaimana dengan telur rebus?
Masuk.
Telegram./ Oh, terima kasih.
Kau baik-baik saja?
Inilah yang sudah aku tunggu.
Kabar bagus?
Redfern, agenku, ingin menemuiku.
Hebat sekali!
Kau benar! Ini adalah titik baliknya.
Para manajer itu sudah mencegahku tampil,
coba menghancurkan semangatku.
Tapi sekarang mereka menginginkanku.
Dan sekarang akan kubuat mereka membayarnya!
Atas penghinaan dan ketidakpedulian mereka!
Tidak, aku akan bersikap ramah.
Itu akan lebih bermartabat,
memposisikan mereka pada tempatnya.
Aku akan ada di kantor Redfern jam 3.
Di jalan akan kutelepon dokter dan
memberitahunya soal kakimu.
Tapi aku lupa sarapanmu.
Bagaimana dengan ikan asap yang enak?
Tak ada apa-apa untukmu, atau kau, atau kau...
Tak ada apapun untukmu.
Ada orang yang menunggu?/
Nona Parker.
Ada yang lain?
Ya, Calvero. Dia sudah di sini sejak jam 3.
Aku benar-benar lupa soal dia.
Bawa dia masuk.
Selamat sore, Calvero./
Selamat sore./ Duduklah.
Maaf soal kemarin. Aku tertahan beberapa
urusan penting yang tak bisa kutinggalkan.
Bagaimanapun, aku punya kabar bagus untukmu.
Aku mendapatkan seminggu untukmu
tampil di Konser Middlesex.
Bagaimana kontraknya?
Aku belum tahu, tapi aku tak akan
memusingkan itu jika jadi kau.
Aku tak memusingkan itu sama sekali.
Bagaimanapun, jika tak ada uangnya...
apa yang bisa aku dapat?/
Aku juga tak akan memusingkan hal itu.
Maksudmu, aku tak mendapat
bayaran artis di Middlesex?
Aku tak yakin, kami bisa menempatkanmu di sana.
Yah, jadi atau tidak. Kau pikir aku akan membiarkan
para manajer itu mencatut namaku...
bersama dengan banyak artis tak jelas untuk
mendompleng reputasi mereka?! Kurasa tidak.
Calvero masih sebuah nama yang diingat orang.
Kau salah. Hari ini tak berarti apa-apa.
Lalu kenapa mereka menginginkanku?
Mereka tak menginginkanmu.
Mereka melakukan ini untuk membantuku.
Sungguh baiknya mereka.
Aku harap kau menghargai kenyataannya.
Sekarang dengar, aku akan benar-benar
berterus terang padamu.
Aku sudah membicarakan Calvero
pada mereka selama lebih dari 6 bulan.
Namamu racun bagi mereka!
Mereka tak ingin menyentuhmu!
Sekarang, mereka tak akan bisa
andai mereka mencobanya.
Maafkan aku, tapi kau harus menyadari kenyataannya.
Kau menjadi baik sekali.
Aku coba membantu, itu saja.
Tapi kau harus bekerja sama.
Apapun yang kau bilang, akan kulakukan.
Itu baru semangat!
Segera setelah kontraknya dikonfirmasi,
aku akan mengabarimu.
Bagaimanapun, bergembiralah.
Yah, jika namaku itu racun bagi mereka,
aku tak akan menggunakannya.
Aku akan tampil dengan nama lain./
Aku rasa itu ide yang bagus sekali!
Ya.
Nah dokter, bagaimana pasien kita?
Kondisinya baik-baik saja, aku rasa tak ada
yang salah dengan kakinya.
Apa dia tak bilang padamu kalau
punya demam rematik?
Ya, tapi kurasa dia tak sakit itu.
Jantungnya akan terpengaruh,
tapi sekarang berdegup normal.
Aku yakin itu adalah penyakit psiko-anestesi.
Apa itu?
Suatu bentuk histeria yang memiliki ciri kelumpuhan...
tanpa harus seperti itu.
Bagaimana kau menjelaskan hal itu?
Pada kasusnya, aku bisa bilang
itu adalah psikologis, memaksakan diri.
Gagal dalam bunuh diri, dia memutuskan
untuk menjadi orang yang lumpuh.
Bagaimana aku bisa membantu, dokter?
Yang paling utama dia harus menolong dirinya sendiri.
Inilah masalah seorang psikolog.
Dokter Freud./ Ya?
Yah, coba lihat apa yang bisa kulakukan./ Ya, ya.
Selamat siang, dokter./ Selamat siang.
Ceritakan padaku lagi tentang saudaramu, Louise.
Tak ada lagi yang bisa diceritakan.
Saat dia tak mendapat pekerjaan,
dia menjadi pelacur.
Berapa usiamu saat tahu hal ini?
Sekitar 8 tahun.
Ceritakan padaku soal itu.
Itu setelah kematian ibuku.
Aku menyayangi Louise.
Dia segalanya untukku, mendukungku,
mengajariku menari.
Lalu suatu hari aku tahu apa yang dia lakukan.
Aku pulang dari kegiatan menari
bersama gadis lain...
lalu aku melihatnya, gadis yang lain melihatnya,
dia melacur di jalanan.
Apa yang kau lakukan?
Aku hanya berlari dan menangis.
Berlari dan menangis.
Lalu apa yang terjadi?
Aku coba melupakannya.
Aku dikirim ke sekolah asrama. Pada umur 16,
aku keluar dan bergabung dengan Balet Empire.
Dan Louise pergi ke Amerika Selatan.
Aku belum dengar kabarnya lagi.
Sampai saat itu, kau tak punya
masalah dengan kakimu?
Tidak.
Kapan itu terjadi?
Sekitar 2 tahun kemudian.
Setelah Melise ikut bergabung ke balet.
Siapa Melise?
Salah seorang gadis dari sekolah tari.
Gadis yang bersamamu
saat kau tahu soal Louise?/ Ya.
Yah, Tuan Freud bilang kalau sejak
bertemu dengan gadis ini lagi...
kau tak mau menari.
Kenapa?
Kau telah mengaitkannya dengan
kehidupan menyedihkan saudaramu...
yang susah payah mengajarimu
dalam kehidupannya yang memalukan.
Kau sudah malu menari sejak saat itu.
Aku benci diriku kalau memikirkan hal itu.
Itulah masalahanya, kau memikirkannya.
Itulah masalah di dunia.
Kita semua membenci diri kita.
Pelacuran.
Kita semua berjuang keras untuk hidup
sebaik yang kita bisa.
Seluruh bagian dari perang
dalam diri manusia,
telah tertulis dalam air.
Cukup sudah soal itu.
Pernah jatuh cinta?
Tidak, tidak juga.
Kurasa itu lebih seperti perasaan kasihan.
Rasanya makin rumit.
Ceritakan padaku soal itu.
Cerita yang konyol.
Aku hampir tak mengenal pria itu.
Itu sesuatu yang aku ciptakan
dalam pikiranku sendiri.
Itu terjadi setelah aku keluar
dari rumah sakit.
Aku bekerja di Toko Alat Tulis Sardou.
Dia salah satu pelanggan,
seorang pemuda Amerika.
Dia membeli kertas musik...
dalam jumlah besar dan kecil,
sesuai dengan uang yang dia miliki.
Dia tampak begitu kesepian,
tak berdaya, dan pemalu.
Ada sesuatu yang menyedihkan tentangnya.
Aku tak memperhatikannya,
tapi seseorang coba menerobos antrean.
Saat aku mengacuhkan pria lain itu,
dia tersenyum sambil berterima kasih.
Wanita tua yang bekerja di rumahnya
memberitahuku dia adalah Tuan Neville,
seorang komposer, dan dia bekerja di kamar atas.
Ada hari di mana aku tahu di keluar
tanpa makanan untuk membeli kertas musik.
Aku bisa melihat itu di matanya.
Dia terlihat kurang tidur.
Kadang-kadang aku memasukkan
beberapa lembar ekstra.
Pernah aku memberinya lebih dari yang dia bayar,
mungkin saja dia tahu, tapi aku tak yakin.
Sering setelah bekerja aku berjalan-jalan di sekitar
rumahnya dan mendengarnya main piano.
mengulangi suatu bagian musik berkali-kali.
Dan aku berdiri mendengarkan,
penuh gairah dan juga terharu.
Nah, lalu bagaimana?
Aku lupa.
Lalu selama beberapa minggu
aku tak pernah melihatnya.
Dari wanita tua itu aku tahu kalau dia sakit.
Tukang kredit mengambil pianonya.
Akhirnya dia datang ke toko, terlihat sangat pucat.
Dia meminta lembaran orkestra besar senilai 2 shilling...
lalu meletakkan 2 koin shilling di kasir.
Aku tahu itu uang terakhirnya.
Jika saja aku bisa membantunya.
Jika saja aku punya keberanian.
Aku bisa meminjamkannya uang.
Aku ingin memberitahunya soal itu.
Tapi aku begitu malu.
Meskipun begitu, aku bertekad untuk membantunya.
Jadi aku memberinya beberapa lembar ekstra
dan ketika dia mau pergi...
aku memanggilnya.
"Kau lupa uang kembalianmu."
"Pasti ada yang salah", katanya.
"Sama sekali tidak", jawabku.
Kau memberiku 2,5 shilling,
ini kelebihan setengah shilling-nya.
Lalu aku sadar telah membuat
situasi yang menggelikan.
Keadaan jadi makin buruk
saat Tuan Sardou datang dari kantornya.
"Ada yang bisa kubantu?"
"Tidak perlu", aku cepat-cepat menjawabnya.
Tuan ini memberiku 2,5 shilling
dan lupa kembaliannya.
Bagaimanapun, Tuan Sardou berhasil
membuatnya menerima kembaliannya.
Tapi segera setelah dia pergi,
Tuan Sardou melihat ke kasir...
tahu kalau tak ada 2,5 shilling itu,
dia menjadi curiga.
Uang yang aku berikan ketahuan
dan aku pun dipecat.
Lalu apa yang kau lakukan?
Aku coba kembali menari, saat itulah
aku hancur karena demam rematik.
Kau pernah melihat komposer muda ini lagi?
Ya, 5 bulan kemudian.
Setelah aku keluar dari rumah sakit.
Aku melihatnya di Galeri Albert Hall.
Simfoninya dimainkan di sana.
Pertunjukannya sukses besar.
Tentu kau jatuh cinta padanya.
Aku bahkan tak mengenalnya.
Nanti kau akan kenal.
Hidup adalah kejadian di sekitar kita.
Aku bisa melihat itu sedang terjadi.
Kau akan berada di puncak kesuksesan
dan dia akan memanggilmu,
dan memberitahu kalau dia akan menemuimu
di beberapa pesta besar.
Apa aku tak akan mengenalinya?
Oh tidak. Dia menumbuhkan jenggot.
Para musisi melakukannya.
Dia akan bilang kalau dia mengarang musik balet untukmu.
Dan kau akan menyadari siapa dia,
kau akan cerita siapa dirimu...
bagaimana kalian bertemu dulu,
dan betapa kau menunggu dirinya.
Kau memberinya lembaran musik ekstra.
Di malam itu, kalian akan makan bersama.
Di sebuah balkon, memandangi Sungai Thames.
Itu terjadi musim panas nanti.
Kau akan memakai kain sutera warna pink.
Dan dia akan menyadari aroma bajumu.
Dan seluruh London akan bermimpi indah.
Dalam melankolis yang elegan di waktu senja...
seperti api lilin yang berkibar
dan membuat matamu menari.
Dia akan menyatakan cintanya padamu.
Lalu kau juga bilang kalau kau selalu mencintainya.
Di mana aku?
Ya, hidup bisa jadi indah
jika kau tak takut padanya.
Yang diperlukan hanyalah keberanian, imajinasi...
Dan sedikit uang.
Sekarang, apa masalahnya?
Aku tak akan pernah menari lagi. Aku lumpuh.
Cuma histeria. Kau buat dirimu percaya itu./
Bukan begitu.
Jika bukan kau harus berjuang./
Apa yang harus diperjuangkan?
Ah, kau lihat? Kau mengakuinya.
Apa yang harus diperjuangkan? Semuanya!
Hidup itu sendiri! Bukankah itu cukup?
Menjadi hidup, menderita, bahagia!
"Apa yang harus diperjuangkan?"
Hidup itu hal yang indah dan menakjubkan!
Bahkan untuk seekor ubur-ubur.
"Apa yang harus diperjuangkan?"
Lihat dirimu, kau punya senimu, tarianmu!
Aku tak bisa menari tanpa kaki!
Aku tahu seorang pria tanpa lengan...
yang bisa memainkan scherzo (bagian musik)
pada biola dengan jari-jari kakinya.
Masalahnya kau tak mau berjuang!
Kau sudah menyerah!
Terus memikirkan penyakit dan kematian!
Tapi...
Ada hal yang tak terelakkan seperti kematian...
dan itu adalah hidup! Hidup, hidup, hidup!
Pikirkan kekuatan yang ada di alam semesta!
Menggerakkan Bumi, menumbuhkan pohon-pohon.
Dan kekuatan itulah yang ada dalam dirimu!
Seandainya kau punya keberanian
dan keinginan untuk menggunakannya!
Selamat malam!
Lebih cepat, lebih cepat. Ayo, menarilah!
Cantik sekali.
Aku mempermainkanmu. Ayo, ayo, ayo.
Lakukan saja. Ayo, ayo, ayo!/
Jangan kumohon.
Apa berita terbaru?
Negara-negara Eropa berlomba membuat senjata.
Ada hal lain yang menarik?
Ya. Ada berita tentang Tuan dan
Nyonya Zanzig, sang pembaca pikiran.
Aku main dengan mereka
beberapa tahun lalu.
Mereka bilang bisa saling mentransfer pikiran.
Omong kosong!
Lalu bagaimana caranya?
Aku tak tahu, tapi itu bukan lewat telepati...
karena aku bersamanya sekali
saat dia mengirimi istrinya telegram.
Mau kopi lagi?
Setengah cangkir saja.
Maafkan aku. Aku tak bermaksud...
Oh tidak, ini latihan yang bagus.
Lihat dirimu, melompat-lompat
seperti anak umur 2 tahun.
Aku rasa ada kemajuan.
Pastinya.
Tapi aku begitu gugup tak melakukan apa-apa./
Tak melakukan apa-apa?
Aku menambal setiap lubang baru di kaus kakimu.
Kau melakukan pekerjaan rumah dan memasak,
apa lagi yang kau inginkan?
Terus berjuang, itu saja.
Aku jadi ingat, Nyonya Alsop marah-marah lagi.
Dia datang kemarin, ingin tahu
berapa lama aku akan tinggal.
Bilang padanya agar urusi dirinya sendiri.
Kita bayar uang sewa.
Oh tidak, ada hutang sebulan.
Sejak mereka menunda pembukaan Middlesex,
itu mengacaukan semuanya.
Jangan khawatir. Aku bisa atasi wanita tua itu.
Yang dia butuhkan hanyalah sedikit cubitan dan
tepukan agar kita bisa bayar di bulan lain.
Jangan kau pikir aku lebih baik ke rumah sakit.
Aku tak berpikir begitu.
Setidaknya, masalahmu berkurang satu.
Setelah Middlesex, permasalahan kita akan selesai.
Kau tahu, sejak menceramahimu soal moral,
itu telah benar-benar mempengaruhiku.
Aku mulai mempercayai itu.
Kau sadar? Aku belum minum-minum sejak mengenalmu.
Hebat sekali.
Dan aku tak akan minum,
bahkan saat malam pembukaan besok.
Kau tidak membutuhkannya.
Kau luar biasa lucu tanpa minuman keras.
Oh, ya.
Apa itu?/ Tukang pos.
Mungkin surat dari Redfern.
Kepada Calvero, kau diundang ke Teater Musik Middlesex,
Senin, 5 September. Salam, John Redfern.
Pria yang baru ingin kutemui.
Sungguh mendebarkan.
Ini serius. Kapan kau menyingkirkan
gadis di lantai atas itu?
Jangan cemburu./ Cemburu?!
Apa yang sudah kau lakukan pada rambutmu?
Di mana jambul ikalmu? Sebentar...
Tak usah pedulikan itu!
Kau menunggak uang sewa 4 minggu.
Apa aku menyangkal soal itu?/
Sebaiknya tidak!/ Ya sudah.
Oh Sybil, kau benar-benar ingin menyakitiku, 'kan?
Dasar gadis kecil nakal.
Jaga sikapmu!
Aku merasa begitu penuh omong kosong
saat berada di dekatmu.
Dasar kau bodoh!
Bagaimana dengan gadis di lantai atas itu?
Sekarang, sekarang. Tenanglah.
Kau lebih baik menyingkirkannya minggu ini.
Dia tanggunganku. Aku tahu ini adalah
cobaan bagi kami berdua.
Kami berdua! Siapa yang kau ajak bercanda?
Kau...
Kau puding plum kecil yang hebat, kau...
Tapi kita harus menjaga sikap kita.
Itu akan mengatasi sewanya untuk sementara.
Ada surat yang lain?/
Tidak. Itu tadi Nyonya Alsop.
Oh./ Yah.
Aku ingin kembali. Aku ingin kembali.
Aku ingin kembali ke lautan.
Oh kehidupan ikan sarden.
Itulah kehidupan bagiku.
Melompat-lompat dan bertelur setiap pagi.
Di bawah kedalaman lautan biru.
Tak takut dengan jaring nelayan. Oh, betapa
menyenangkan beramai-ramai dan berbasahan.
Oh kehidupan ikan sarden.
Itulah kehidupan bagiku.
Hal yang lucu...
Aku bermimpi aku adalah ikan sarden.
Aku memimpikan itu saat makan siang,
dan aku, uh...
berenang beramai-ramai, mencari sedikit umpan...
dan aku melewati tempat tidur besar
dari rumput laut.
Dan di atas sana, maksudku di dalam sana,
ada sirip (fin) kecil tercantik yang pernah kau lihat.
Begitulah kita menyebut mereka
dalam dunia ikan, fins.
Caranya mengibaskan ekornya,
dengan kecekatannya itu...
Dia sepertinya dalam kesulitan./
Jam berapa sekarang?/ Dan...
Baiklah anak-anak, ayo kita semua pulang.
Yah, kau benar. Selamat malam.
Maaf.
Sialan! Sepatu ini kekecilan.
Selamat malam./
Malam./ Malam.
Apa yang kau lakukan larut malam begini?
Aku hanya tak bisa tidur.
Lalu aku melihat sekat pintu terbuka,
jadi aku terbangun sejam lalu.
Mau sup hangat?
Tidak, terima kasih.
Kau kelihatan lelah.
Benarkah?
Aku tahu kau khawatir.
Tapi kontrak Middlesex sudah ditandatangani,
ini hanya tertunda saja.
Tak ada yang tertunda.
Apa maksudmu?
Itu sudah berlangsung malam ini.
Pertunjukan Middlesex?/ Ya.
Kenapa kau tak memberitahuku?
Aku tak mau kau pergi menghadapi
ketegangan di sana.
Sekarang lupakan semuanya,
istirahatlah yang nyenyak malam ini.
Mereka mengabaikanku.
Mereka tak pernah melakukan ini
sejak aku seorang pemula.
Siklusnya lengkap.
Tapi kau sudah mengubah namamu.
Mereka tak mengenalimu.
Tidak, aku tak lucu.
Masalahnya adalah aku biasa saja.
Aku harusnya mabuk dulu sebelum tampil.
Aku masih merasa mereka tak mengenalimu.
Mereka benar-benar tak mengenaliku.
Tentu saja! Kau tak bisa berharap terlalu tinggi
pada penampilan pertamamu.
Kau sudah lama tidak tampil.
Tapi kau akan lihat, malam ini
saat kau kembali semua akan berbeda.
Aku tak akan kembali.
Kenapa?
Mereka sudah... menghentikan kontraknya.
Tapi mereka tak bisa melakukan itu!
Mereka bisa. Mereka yang punya kontrak.
Tapi kau terikat kontrak selama seminggu!
Kau bisa menuntut mereka.
Tak ada gunanya. Aku sudah selesai...
Tamat.
Omong kosong!
Apa kau Calvero, akan membiarkan
sebuah penampilan menghancurkanmu?!
Tentu saja tidak! Kau seorang seniman
yang sangat hebat!
Sekarang saatnya tunjukkan pada mereka
kau terbuat dari apa! Sekarang saatnya berjuang!
Ingat yang pernah kau bilang padaku,
berdiri di sana dekat jendela?
Ingatlah apa yang pernah kau bilang.
Tentang kekuatan alam semesta
yang menggerakkan Bumi!
Menumbuhkan pepohonan, dan kekuatan
yang ada dalam dirimu!
Nah! Sekarang saatnya menggunakan
kekuatan itu dan berjuang!
Calvero, lihat. Aku bisa berjalan.
Aku bisa berjalan!
Aku bisa berjalan!
Aku bisa berjalan!
Calvero! Aku bisa berjalan!
Aku bisa berjalan!
Aku bisa berjalan!
Bayangkan, aku bisa berjalan!
Yah, aku tak bisa jalan lebih jauh.
Aku harus berhenti di sini.
Kau sadar ini sudah hampir jam 5?
Aku tahu. Tapi aku tak bisa tinggal
di ruangan itu semenit saja.
Aku tak menyalahkanmu.
Bergembiralah.
Lihat, fajar mulai menyingsing.
Itu pertanda bagus.
Aku tahu itu, itu akan terjadi.
Itu harus terjadi.
Jangan berkecil hati. Kau akan berdiri
pada kakimu (bangkit) lagi.
Pada apa ku lagi?
Coba pikir betapa beruntungnya kita!
Setidaknya kita berdua masih memiliki kesehatan.
Sekarang aku bisa mendapat pekerjaan.
Selalu ada pekerjaan paduan suara yang cocok untuk kita.
Kita?
Ya.
Kita.
Kau dan aku. Bersama.
Enam Bulan Kemudian
TEATER EMPIRE
Enam Bulan Kemudian
TEATER EMPIRE
Tuan Bodalink!/ Ya, ada apa?
Kantor depan, Pak./ Terima kasih.
Terry, aku mau meninggalkan pesan
untuk Calvero padamu.
Minta dia untuk menemuiku besok pagi
sebelum audisimu, jam 9.30.
Dia siap untuk ambil bagian./ Bagus sekali!
Tunggu sebentar.
Ada apa Terry? Aku tak mendengar kau masuk.
Bagaimana kau bisa tahu?
Kuperkenalkan. Teman-temanku.
Mademoiselle Thereza.
Salam kenal.
Kami hanya punya bir kecil, Bach, dan Beethoven.
Bukankah sudah agak malam untuk main musik?
Tidak jika kita memainkan nocturne.
(nocturne: komposisi musik yang terinspirasi malam)
Dilanjutkan dengan menyantap daging,
membuatnya lembut, sentimental, largo.
(largo: tempo yang sangat lambat)
Aku cukup dengan bir saja
jika kau tak keberatan./ Kita mulai lagi.
Apa kata Nyonya Alsop nanti?
Hal yang bagus, setelah mendaki tangga 3 tingkat.
Aku baru menyadari aku tak punya apa-apa
kecuali banyak botol bir kosong./ Tak ada bir?
Ada apa Terry? Pertunjukannya selesai?
Aku tak tahu kalau pertunjukannya selarut itu.
Pertunjukannya hingga larut malam.
Itu isyarat buat kita, sebaiknya kita pergi.
Oh, kalian tak boleh pergi!
Kita baru saja mau berpesta.
Tapi sudah hampir jam 1./
Terus kenapa?
Tunggu sebentar!
Calvero memainkanku musik 3 jam dan
aku minta pada mereka agar dilipatgandakan.
Sekarang itu hanya terjadi sekali seumur hidup.
Tunggu sebentar. Tangga-tangga itu curam.
Aku akan jalan lebih dulu.
Tak apa, aku bisa jaga diri.
Kalian jangan khawatirkan aku.
Selamat malam.
Maaf sayangku. Aku mabuk.
Kesehatanmu yang aku khawatirkan.
Kau tahu apa yang dokter bilang.
Ya, aku tak seharusnya minum-minum.
Itu buruk untuk jantungku.
Apa yang kupikirkan?
Aku rasa itu harusnya sudah jelas dan jadi perhatian
sehingga aku bisa merenungkan masa depan.
Harapan untuk bersama dengan nymphs
(dewa perempuan) berambut abu-abu...
yang tidur di tanggul Sungai Thames di malam hari.
Kau tak akan pernah bisa bersama mereka
selama aku masih hidup.
Oh, aku lupa membelikanmu makan malam.
Aku sedang tidak baik.
Aku akan membelinya nanti.
Aku akan menempatkanmu di tempat tidur dulu.
Tapi kau tak punya apa-apa untuk dimakan.
Kau sudah minum obatmu?
Obat apa?
Kau belum meminumnya.
Itu meningkatkan nafsu makanmu.
Aku sudah memadamkan nafsu makanku.
Kau akan sakit lagi jika tak makan.
Yah, aku lebih suka minum-minum.
Karakter sejati seorang pria muncul ketika dia mabuk.
Bagiku, aku jadi lebih lucu.
Sayang sekali aku tak minum-minum saat di Middlesex.
Aku punya berita bagus untukmu.
Tuan Bodalink ingin menemuimu besok pagi jam 9.30.
Nah, siapa dia?
Pengarah tari kami. Dia ingin kau memainkan
badut di tarian balet yang baru.
Seumur hidup aku bermain badut.
Hidup bukanlah soal lelucon lagi.
Aku tak bisa melihat lucunya di mana.
Mulai sekarang, aku adalah pensiunan humoris.
Kau akan merasa berbeda besok pagi.
Tidak, aku benci teater.
Suatu hari aku akan beli
1 hektar tanah di suatu tempat.
Dan menumbuhkan beberapa bunga hias,
dan mencari nafkah dengan cara itu.
Calvero!
Bagaimana menurutmu? Sudah diputuskan.
Aku memainkan badut.
Mari kita duduk di sini dan kau bisa
ceritakan semua tentang hal itu.
Tentu saja, bayarannya tidak banyak.
2 pounds?
Tapi itu sedikit sekali. Tentunya aku tak mau
menggunakan nama asliku.
Bodalink ini adalah pria yang baik.
Dia bilang kau penari yang sangat bagus.
Jika kau datang ke teater, kau mungkin tahu itu.
Kenapa kau tak cerita padaku
kalau kau ikut audisi pagi ini?
Aku ingin memberimu kejutan.
Lagipula aku tak yakin soal hasilnya.
Itu tergantung Tuan Postant.
Postant! Aku kira dia pensiun
beberapa tahun lalu.
Kenapa? Kau mengenalnya?/
Aku tahu dia.
Terakhir kali aku bekerja untuk Postant,
aku adalah bintang utama di sini.
Lampu sorotnya.
Tanganmu sangat dingin.
Kurasa aku dapat gadisnya.
Muda, simpatik, penari hebat.
Tampilkan dia! Tampilkan dia!
Silakan Thereza./ Ya.
Kau tentu mengerti, ini murni improvisasi.
Begitulah aku selalu menilai seorang penari.
Ini Thereza, Tuan Postant.
Salam kenal./ Salam kenal.
Kau akan menari diiringi musik Tuan Neville.
Aku sarankan kau dengarkan musiknya dulu./ Ya.
Oh, ini adalah Tuan Neville, komposer kita. Maaf.
Salam kenal./ Salam kenal.
Aku yakin kita pernah bertemu sebelumnya.
Benarkah?
Sudah jam 12:30, kita sebaiknya makan siang.
Makan siang semuanya, kumpul lagi jam 1:30.
Izinkan aku untuk mengucapkan selamat
pada balerina utama masa depan Teater Empire.
Tapi kau basah kuyup, sayangku. Ambil mantelmu.
Pakai itu, pakai itu. Lalu kita akan bicara bisnis.
Izinkan aku.
Aku juga boleh memberi selamat padamu?/
Terima kasih.
Ayo sayang. Kita akan bertemu di kantorku
jam 2.30 dan membereskan kontraknya.
Tapi kami ada latihan jam 2.
Kalau begitu jam 6, setelah latihan.
Cepat ke kamar gantimu sebelum kau kedinginan.
Di mana Neville?/ Aku datang!
Baiklah Frank, matikan lampunya.
Calvero!/ Aku di sini.
Aku tadi mencarimu di luar.
Kau sedang apa duduk di sini dalam gelap?
Aku akan kelihatan konyol di tempat terang.
Lihatlah, aku tak tahu malu.
Tapi aku tak bisa memperbaikinya.
Sayangku, kau adalah artis sejati.
Artis sejati.
Ini tak masuk akal. Menggelikan.
Calvero...
Aku sudah menunggu saat seperti ini.
Aku mencintaimu.
Aku sudah lama ingin mengatakannya.
Sejak hari saat kau pikir aku adalah wanita jalanan.
Kau membawaku masuk,
merawatku,
menyelamatkan hidupku,
menginspirasinya.
Tapi di atas itu semua,
aku hanya mencintaimu.
Kumohon Calvero, nikahi aku.
Omong kosong apa ini?/
Ini bukan omong kosong.
Sayangku, aku pria yang sudah tua.
Aku tak peduli kau sudah tua.
Aku mencintaimu. Itu yang terpenting.
Ah... Terry, Terry, Terry.
Berita terbaru, kilat.
Sementara kau makan siang, aku akan melihat wig-ku.
Aku akan pergi bersamamu.
Tidak, kau sebaiknya makan siang duluan.
Aku mungkin akan terlambat.
Tapi mungkin aku bisa mambantu./
Aku akan menemuimu di belakang teater./ Baiklah.
Selamat makan siang.
Oh, halo.
Aku pria yang bermain piano
beberapa saat lalu./ Oh, ya.
Cukup ramai di sini.
Selalu ramai saat jam makan siang.
Dua orang?
Baiklah./ Ya.
Silakan lewat sini.
Silakan pesanan anda.
Daging babi asap, telur, roti dan teh.
Sama.
Itu selalu aman./ Ya.
Hari yang indah untuk berlatih./ Ya!
Meskipun berita di koran memperkirakan akan hujan.
Benarkah?/ Ya.
Ada yang lucu?
Kau tahu, aku akhirnya punya kesempatan bicara
denganmu tapi aku tak bisa berkata apa-apa.
Apa yang lebih pandai berbicara
daripada kesunyian?
Kau tahu, aku sebaiknya pindah meja./
Aku tak akan menggigit.
Aku tak terlalu yakin.
Aku sangat kaku beberapa saat tadi.
Apa maksudmu?
Pagi ini. Saat kita berkenalan.
Aku tidak mengerti.
Yah, penerimaanku agak dingin kurasa.
Aku masih tidak mengerti.
Maafkan aku.
Aku sepertinya akan sedikit ikut campur.
Kau tahu, aku merasa kita pernah bertemu sebelumnya.
Yah, mungkin begitu.
Yah, jika tak pernah berarti
kau punya saudara kembar.
Siapa dia?
Kau benar-benar ingin tahu?
Ya.
Seorang gadis muda yang bekerja di Toko Alat Tulis
Sardou, tempat aku membeli kertas musik.
Gadis yang sangat pemalu dan pendiam.
Dia jarang bicara.
Tapi senyumannya hangat dan memikat.
Aku membaca banyak hal dari senyumannya.
Aku dulu juga pemalu.
Itu adalah ikatan di antara kami.
Dia memberiku lembaran kertas musik ekstra,
dan terkadang... uang kembalian yang lebih.
Apapun itu, terus terang aku menerimanya.
Orang yang kelaparan tidak punya hati nurani.
Hari setelah simfoniku dimainkan di Teater Albert,
aku kembali ke toko itu.
Dia sudah pergi. Mereka bilang
dia pergi beberapa bulan lalu.
Kau belum pernah melihatnya sejak itu?
Yah, sudahkah?
Ya, kau sudah melihatnya.
Aku tahu.
Kau tahu aku kehilangan pekerjaan karena
memberimu lembaran kertas musik ekstra?
Kau tak menyalahkanku soal itu 'kan?/
Tentu saja tidak.
Aku masih sangat muda saat itu.
Kau tampak sangat muda sekarang.
Aku tak tahu. Mungkin setelah ini aku jadi
wanita bersuami yang sudah tua.
Kalau begitu aku doakan kau bahagia.
Terima kasih.
Aku harap pelayan itu cepat datang.
Sebelum kita melakukan koreografi,
aku akan menjelaskan ceritanya.
Ceritanya tentang Harlequinade.
(bagian komedi yang menampilkan badut kuno/Harlequin)
Terry adalah Columbine (selirnya Harlequinade).
Dia sedang sekarat di loteng London.
Harlequin, kekasihnya, para badut,
berada di samping tempat tidurnya.
Dia minta dibawa ke dekat jendela.
Dia ingin melihat dari atap untuk terakhir kalinya.
Para badut menangis. Terry tersenyum.
Pakaian mereka bukan
untuk bersedih tetapi tertawa.
Terry ingin mereka tampil,
melakukan trik-trik mereka.
Itulah saat dimana para badut
menampilkan komedi mereka.
Ketika dia sekarat?/ Ya.
Aku ingin tahu sampai di mana aku... Oh ya!
Ketika para badut tampil, Terry jadi mengigau.
Roh dari Columbine menari di hadapannya.
Lalu dia mati. Itulah adegan pertamanya.
Adegan berikutnya adalah di makam
tempat Columbine dikubur.
Harlequin, kekasihnya, masuk di bawah sinar bulan sendirian.
Dengan kekuatan ajaib dia mencoba
membangkitkannya dari kubur.
Tapi dia gagal.
Roh-roh memberitahunya agar tidak bersedih.
Cintanya tak ada di dalam kubur,
tapi dimana-mana.
Kemudian Terry muncul.
Itu penampilan solomu, lalu ke adegan terakhir.
Kita sebaiknya bergegas.
Tinggal 3 minggu sebelum pembukaan.
Calvero!
Ada apa?
Bagaimana keadaanmu?/
Luar biasa. Mantap!
Aku harap tariannya berakhir./
Kau tak usah khawatir.
Aku sedikit takut. Doakan aku.
Tuhan menolong mereka yang membantu
dirinya sendiri. Semoga beruntung.
Terry!
Aku tak bisa. Aku tak bisa tampil!/ Apa?!
Kakiku! Aku tak bisa berjalan!
Kau gelisah. Coba jalan saja.
Tidak, aku tak bisa jalan! Aku lumpuh!
Kau histeris! Hentikan itu, kau mengerti!
Kau punya semangat, naiklah ke atas panggung!
Tidak, aku gagal. Ini karena kakiku, mereka lumpuh.
Naiklah ke panggung itu!
Lihat? Tak ada yang salah
dengan kakimu. Sana pergilah.
Siapapun Kau, apapun yang Kau lakukan,
tetap buat dia bersemangat, itu saja. Tetap...
Aku kehilangan sebuah kancing./
Kancing?/ Ya.
Salah satu dari ini.
Tidak apa-apa.
Ada apa dengan Calvero?
Dia minta aku menunggunya di sini.
Aku akan suruh orang mencarinya./
Terima kasih.
Makan malam sudah disajikan, nyonya.
Anda duduk di sebelah Tuan Postant./ Terima kasih.
Makan malam telah disajikan di kedua ruangan.
Mari sini, sayangku. Kau di sebelahku.
Bodalink, kau sebelah sana sahabatku.
Takdir pasti ada di tangan kepala pelayan.
Kenapa?
Dia membuat kita duduk bersama lagi.
Dia mungkin saja pengadilmu.
Kurasa aku akan tahan di bawah hukumannya.
Bagaimanapun, kuucapkan selamat.
Malam ini kau luar biasa.
Itulah apa yang mereka sebut permainan militer kuno.
Oh Neville, mereka memberitahuku
para tentara mencarimu./ Ya tuan.
Kau ikut militer?
Sebaliknya, mereka yang merekrutku.
Aku dapat panggilan wajib militer.
Itu mengerikan!
Aku setuju. Militer membawa perang terlalu jauh.
Bagaimanapun, ada untungnya aku bergabung di sini.
Kau mau berdansa?
Aku tertarik pada sikap patriotmu.
Kau tak bisa menolak seorang tentara.
Tuan, aku ingat ketika kau memainkan Widow Twankey...
(karakter perempuan dalam pantomim Aladdin)
di Teater Royal, Birmingham, tahun 1890...
Santai saja kawan, santai.
Ayo, silakan. Mari kita minum.
Ayolah... ada apa denganmu.
Calvero tua, bagaimana dunia memperlakukanmu?
Agak agresif saat ini.
Kau tak mengenalku?
Begitulah kenyataan yang paling memuaskan.
Apakah itu hal yang lucu?
Temanku, kau tak akan pernah tahu.
Ayo, minumlah sedikit.
Minum-minumlah di ujung lain bar.
Ayo, apa yang kita punya?
Lanjutkan, lanjutkan.
Tuan.../ Maaf tuan-tuan./
Nona Thereza menunggu anda di dress...
Apa tadi?
Nona Thereza menunggu anda di dress circle./ Oh ya.
(tempat duduk di teater/opera, biasanya di atas/VIP)
Maukah kau beritahu dia agar tak usah khawatir,
aku sudah pulang untuk tidur.
Baiklah, pak.
Ada apa dengan Calvero?
Dia berpesan kalau dia lelah
dan pulang untuk istirahat.
Anda bisa tinggal dan menikmati pesta.
Tidak, aku harus segera pergi. Maukah kau sampaikan
selamat malam untuk Tuan Postant dariku?
Baiklah./ Terima kasih.
Akan kupanggilkan taksi untukmu.
Aku akan pulang jalan kaki.
Dia pasti tertidur, kasihan.
Terlalu banyak kegembiraan untuknya.
Aku sendiri mulai merasa lelah.
Kalau begitu aku akan pergi.
Bisakah kami menemuimu sebelum
kau berangkat ke kamp?
Aku pergi pagi ini.
Selamat tinggal, Terry.
Tidak, jangan bilang begitu.
Katakan kau mencintaiku, sedikit saja.
Kumohon...
Aku berusaha melupakannya,
tapi aku tak bisa...
Kumohon... ini percuma.
Kau tak berdaya seperti aku. Kita saling mencintai.
Aku tak pernah bilang aku cinta padamu.
Dilihat dari manapun, bahasa tubuhmu mengatakannya.
Tidak, jangan bilang begitu.
Terry, aku tahu betapa sayangnya kau pada Calvero...
tapi menikahinya tidaklah benar.
Itu tidak adil untukmu.
Kau masih muda, mulailah hidup baru.
Rasa cintamu itu idealistis, gejolak masa mudamu.
Itu bukanlah cinta sebenarnya.
Tidak, kau salah. Aku benar-benar mencintainya.
Kau kasihan padanya.
Ini bukan sekadar rasa kasihan.
Ini adalah sesuatu yang aku hidup dengannya, tumbuh untuknya.
Ini adalah jiwanya, sifat manisnya, kesedihannya...
Tak akan ada yang bisa memisahkanku dari itu.
Selamat malam, Terry.
Selamat tinggal.
Dengarkan yang satu ini...
"Dengan mudahnya, Thereza memutar-mutar
dan melenturkan kewibawaan cahaya."
"Dia adalah cahaya, air raksa, memekar!"
"Seikal pintalan rambut Diana dari kecantikannya."
Bagus sekali.
Nah, kau telah berhasil.
Bagaimana rasanya membangun popularitas?
Tak apa, menangislah dan nikmati itu.
Ini hanya terjadi sekali.
Calvero, ayo kita segera menikah.
Jika saja kita bisa pergi,
ke rumah di suatu negeri...
di mana kita bisa memiliki kedamaian
dan kebahagiaan.
Kebahagiaan.
Sudah sejak pertama kali dulu
aku mendengarmu menyebutkan kata itu.
Aku selalu bahagia bersamamu./ Benarkah?
Tentu saja! Aku mencintaimu.
Sia-sia cintamu diberikan pada pria tua.
Cinta tak pernah sia-sia.
Terry, kau seperti biarawati. Menutup
hidupmu dari dunia luar demi aku.
Itu tak adil, menyia-nyiakan masa mudamu.
Kau layak mendapatkan yang lebih dari ini.
Calvero!
Relakan aku pergi.
Ada apa denganmu?
Aku tak bisa apa-apa!
Jika saja aku punya kekuatan untuk pergi!
Tapi aku tetap tinggal menyiksa diriku. Ini salah!
Segala sesuatu terasa salah.
Dalam beberapa tahun yang masih kupunya,
aku harus memiliki prinsip. Prinsip!
Cuma itu yang aku punya.
Prinsip.
Cuma itu yang aku inginkan.
Dan jika memungkinkan, sedikit martabat.
Jika kau meninggalkanku, aku akan bunuh diri.
Aku benci hidup! Siksaannya, kekejamannya!
Aku tak bisa hidup tanpamu!
Tidakkah kau mengerti, aku mencintaimu!
Kau ingin mencintaiku./
Tapi aku benar-benar mencintaimu!
Neville-lah yang kau cintai.
Aku tak menyalahkanmu.
Itu tidak benar.
Dia komposer yang kau kenal di Toko Sardou.
Ya. Aku tak memberitahumu karena aku pikir itu...
Tak terelakkan. Aku meramalkan itu, ingat?
Sebuah balkon yang menghadap Sungai Thames.
Tapi itu tidak benar!
Di saat senja dia akan
menyatakan cintanya padamu.
Dan kau akan bilang
kau selalu mencintainya.
Tapi aku tak mencintainya!
Aku tak pernah mencintainya!
Yang kusukai adalah musiknya, seninya.
Dia menginginkan dunia yang telah menolakku.
Kalian terlihat cocok bersama.
Tapi aku tak mencintainya!
Aku tak pernah mencintainya!
Kumohon, kau harus percaya padaku! Percayalah!
Tariannya bagus sekali, tapi komedinya payah.
Kita harus menyingkirkan badut itu.
Aku sudah telepon Agen Blackmore,
agar mereka menampilkan orang lain.
Kau tahu siapa badut itu?
Aku tak peduli kalau itu Calvero.
Dia tidak lucu.
Tapi badut itu memang dia./ Apa?
Calvero, dia cuma menggunakan nama lain.
Kenapa kau tak bilang padaku?
Dia tak ingin orang-orang tahu.
Kasihan Calvero tua. Yah itu berbeda,
sebaiknya kita mempertahankannya.
Bagus.
Bagaimanapun juga, komedi tak terlalu penting.
Tapi aku tak melihatnya di pesta
makan malam kemarin.
Dia tak menampakkan diri. Itulah kenapa
Thereza pergi begitu cepat.
Apa urusannya dengan Thereza?
Percaya atau tidak, dia akan menikahi Calvero.
Si tua bangka itu?
Berkahi aku Tuhan, aku masih ada harapan.
Sudah waktunya untuk latihan.
Tunggu sebentar.
Aku akan telepon Blackmore dan batalkan
orang itu sebelum dia kemari.
Jika kau selesai latihan lebih cepat,
jangan tunggu aku.
Aku punya banyak pekerjaan,
tapi aku akan di rumah jam 6./ Baiklah.
Calvero!/ Griffin!
Aku sudah lama tak melihatmu!
Kau bekerja di mana?
Tidak di mana-mana. Aku sedang cari kerja.
Blackmore menyuruhku melihat
tarian balet baru ini.
Maksudmu Harlequinade?/ Ya.
Aku tahu pekerjaan badut
sedang tak bagus...
dan inilah kesempatan untuk
ikut ambil bagian. Doakan aku.
Semoga beruntung, pak tua./
Terima kasih.
Tidak.
Nyonya Alsop! Nyonya Alsop!
Nyonya Alsop!/
Ada apa? Kenapa?
Nyonya Alsop!/
Ada masalah apa?
Calvero, di mana dia?
Kau melihatnya?
Apa maksudmu?/
Dia meninggalkanku!
Dia pergi!
Itu adalah cinta,
Itu cinta, cinta, cinta, cinta...
Anda mau menyumbang? Terima kasih.
Kapten, anda mau menyumbang?
Calvero!/ Neville.
Tidak, tak apa-apa.
Masukkan itu, masukkan.
Aku tak punya harga diri yang palsu.
Duduklah, pesan minum.
Terima kasih kawan lama. Meski tidak pada
jam kantor, tapi aku akan duduk.
Bolehkah?
Bagaimana kabarmu?
Tak pernah sebaik ini dalam hidupku!
Dan bagaimana militer memperlakukanmu?
Tidak begitu buruk.
Aku pergi ke London setiap minggu.
Kau sudah bertemu Terry?
Ya.
Bagaimana kabarnya?
Setelah kau pergi dia agak sakit.
Sekarang dia baik-baik saja?/
Oh ya...
Dia sedang berkeliling benua.
Sejak kembali, dia jauh lebih baik.
Baguslah.
Dia tak pernah cerita
apa yang terjadi dengan kalian.
Apa yang bisa terjadi selain
hal yang tak terelakkan?
Kau melihat hal hebat dari dirinya?
Ya. Ya...
Bagus.
Entah bagaimana aku tahu dia akan berhasil.
Waktu adalah penulis yang hebat.
Selalu menulis akhir yang sempurna.
Great Scott!
(ungkapan terkejut, heran, atau cemas)
Bagaimana kabarmu, Tuan Postant?
Yah, aku...
Tunggu sebentar.
Kau orang yang baru ingin kutemui.
Kau mau menyumbang?
Kau keluar dengan pakaian begitu?
Iya, tuan.
Oh, terima kasih.
Kau sebaiknya tak melakukan ini.
Kenapa tidak? Seluruh dunia adalah panggung.
Dan yang satu ini paling masuk akal.
Aku harus pergi, atau rekan bisnisku akan
mengira aku kabur dengan uang mereka.
Terima kasih, tuan.
Apa seharusnya Terry tak kuberitahu
kalau aku telah menemuimu?
Sebaiknya jangan. Tahu kalau aku begini
mungkin membuatnya sedih.
Tapi aku tak akan ambil pusing.
Ada sesuatu yang aku suka tentang bekerja di jalanan.
Kurasa jiwa gelandangan ada dalam diriku.
Tunggu dulu. Kenapa kau tak datang
menemuiku di kantor?
Untuk apa?/ Bisnis.
Aku tak pernah bahas soal bisnis,
kuserahkan itu pada agenku. Telepon dia.
Bagaimanapun aku sudah punya
kontrak lain, kau tahulah.
Selamat tinggal, tuan-tuan.
Sopir, berhenti! Tolong, putar balik.
Simpan kembaliannya.
Cyrano de Bergerac, tanpa hidung.
(kisah drama dan perang di Perancis)
Ayo duduk.
Jadi mereka memberitahumu, huh?
Aku sudah berkeliling ke
seluruh London mencarimu.
Masih Terry yang dulu.
Benarkah?
Cuma sedikit lebih dewasa.
Aku tak ingin tumbuh dewasa.
Tak ada dari kita yang mau.
Tapi aku harus jadi dewasa
setelah kau pergi.
Ah Terry. Ini semua yang terbaik.
Semuanya untuk yang terbaik.
Mungkin.
Aku tak tahu.
Tapi ada sesuatu yang hilang.
Hilang selamanya.
Tidak ada yang hilang,
Itu hanya berubah.
Aku masih mencintaimu.
Tentu saja kau mencintaiku.
Kau akan selalu mencintaiku.
Calvero, pulanglah.
Kau harus pulang!
Aku tak bisa. Aku harus melangkah ke depan.
Itulah kemajuan.
Kalau begitu biarkan aku pergi bersamamu.
Aku akan lakukan apa saja di dunia
untuk membuatmu bahagia.
Itulah yang menyedihkan.
Aku tahu kau akan begitu.
Tuan Postant bilang dia akan
memberimu pekerjaan.
Aku tak ingin belas kasihan darinya.
Ini bukan belas kasihan.
Dia bilang ini akan jadi pertunjukan
terhebat di sejarah teater.
Aku tak tertarik pada pertunjukan apapun.
Aku cuma ingin punya kesempatan
menunjukkan pada mereka aku belum tamat.
Tentu saja.
Asal kau tahu aku masih punya ide.
Aku sedang mengerjakan, mengerjakan...
sebuah pertunjukkan komedi,
untuk diriku dan temanku.
Ini semacam sindiran musik.
Mengagumkan!
Dan kau tahu dia pianis yang sangat hebat,
dan aku dengan biola.
Mengagumkan!
Benar-benar pertunjukan
yang sangat penuh kelucuan.
Masuk.
Ah, Thereza.
Duduklah, sayang. Kau kelihatan lelah.
Aku sudah bicara dengan claque, untuk leluconnya Calvero.
(institusi terorganisir dari para pemberi tepuk tangan di teater/bioskop Perancis)
Aku beri mereka catatan agar
tahu persis kapan harus tertawa.
Apa semua leluconnya seburuk itu?
Aku khawatir. Jika dia gagal malam ini,
itu akan membunuhnya. Aku tahu itu.
Dia tak akan gagal. Para penonton
akan bersimpati padanya.
Tapi dia tak ingin simpati.
Dia terus mengatakan itu.
Dia ingin kesuksesan sejati malam ini.
Apa yang dia harapkan?
Kau tahu dia... bukan lagi seperti dulu.
Dia tak boleh tahu hal itu.
Katakan padaku sayang.
Apa kau masih akan menikah dengannya?
Akan kulakukan apa saja di dunia
untuk membuatnya bahagia.
Dia pria yang sangat beruntung.
Dia pria yang sangat, sangat beruntung.
Aku tak pernah menyangka
kita bisa sampai di sini.
Di sini kita punya ruang ganti artis tanpa lemari.
Oh baiklah, aku rasa kita bisa
mengatasinya malam ini.
Fred, manajer panggung.
Masuklah, Fred.
Seperti dulu, melihatmu di ruangan ini lagi.
Apa yang kau pikirkan?
Kau punya waktu 10 menit, karena masih ada
20 pertunjukan lain di belakang.
Kau main di lagu pertama, selesai
beriringan dengan lantunan musik.
Aku akan hentikan musik
setelah kau jatuh ke dalam drum.
Tidak, setelah aku ada di dalam drum.
Anda benar. Terima kasih, pak./
Terima kasih.
Jika ada orang lain bilang seperti dulu lagi,
aku akan lompat keluar jendela!
Pertama si portir, lalu si petugas panggung...
sekarang manajer panggung.
Ini aku, Postant.
Rasanya seperti dulu melihatmu di sini lagi
memakai warpaint (cat wajah/tubuh).
Aku akan ke bawah
melihat akting pemain lain.
Ya, seperti dulu.
Hanya saat itu kau sedang mabuk.
Rasanya lebih lucu saat aku mabuk.
Mungkin, tapi kau akan membunuh dirimu sendiri.
Kau tahu lah, apa saja demi tertawa.
Bagaimana teater?
Padat sekali. Setiap kartu bergambar
wajah di Eropa ada di luar.
Raja, ratu, jack...
Apa Neville ada di sana?/
Ya. Dia khusus datang ke sini.
Acara yang sungguh hebat!
Lihatlah itu. Setiap bintang dalam
dunia panggung tampil.
Ini akan jadi hebat,
melihat semua talenta ini.
Jangan khawatir. Malam ini kau akan membuat
mereka terlihat seperti para amatir.
Itulah kita semua ini... Para amatir.
Kita tak hidup cukup lama untuk
menjadi sesuatu yang lain.
Yah, sebagai seorang amatiran
yang lebih tua daripada lainnya...
Semoga sukses./ Terima kasih, Tuan Postant.
Masuk.
Bagaimana penampilanku?
Lucu.
Aku tahu apa yang kau pikirkan,
kesehatanku dan semua itu.
Tapi aku harus minum-minum.
Ada cahaya putih lembut yang
hidup dan mati di dalam perutku.
Dan itu tak bagus, kalau aku bisa sukses malam ini.
Apa itu benar-benar layak?
Bukan berarti aku peduli akan sukses,
tapi aku tak ingin gagal lagi.
Apapun yang terjadi, selalu ada
rumah kecil itu di negeri ini.
Ini rumahku. Di sini.
Aku kira kau benci dunia teater.
Aku benci. Aku juga benci melihat darah
tapi itu ada dalam pembuluh darahku.
Masuk.
Tuan Calvero, mohon ke panggung.
Semoga sukses, tuan.
Mereka semua menunggu anda.
Terima kasih.
Aku tak suka itu.
Semua orang begitu baik padaku.
Membuatku merasa terisolasi./
Calvero...
Bahkan kau membuatku merasa terisolasi.
Kenapa kau bilang begitu?
Aku tak tahu.
Aku benar-benar tak tahu.
Oh, pakaian gantimu./ Tidak, tidak.
Tentu saja.
Baiklah, matikan lampu di atas sana.
Pakaian gantimu sudah siap./ Maaf.
Semoga sukses, sayangku.
Kau tak ikut menonton?/
Aku tak bisa.
Tapi ingatlah, aku mencintaimu.
Benarkah?
Selalu. Dengan segenap hatiku.
Siap, Tuan Calvero?
Semoga sukses, sayangku.
Ayo mulai!
Aku seorang pelatih binatang.
Seorang pemain sirkus.
Aku melatih binatang yang buas.
Singa, harimau, dan babi hutan.
Itu bukan Phyllis!
Di mana Phyllis?
Itu dia!
Saat berumur 3 tahun, pengasuhku bercerita...
tentang reinkarnasi.
Dan sejak saat itu aku jadi mengerti.
Digairahkan dengan antisipasi.
Saat aku meninggalkan dunia ini...
Bayangan reinkarnasi membuat
hatiku merasa hangat.
Tahu kalau aku akan kembali...
di dalam beberapa bentuk yang lain.
Tapi aku tak ingin jadi sebuah pohon.
Menempel di dalam tanah.
Aku lebih suka jadi kutu.
Aku tak ingin jadi sebuah bunga.
Menunggu berjam-jam...
mengharap serbuk sari jatuh kepadaku.
Jadi saat aku berhenti menjadi sesuatu...
Aku ingin kembali. Aku ingin kembali ke lautan.
Oh kehidupan ikan sarden.
Itulah kehidupan bagiku.
Melompat-lompat dan bertelur setiap pagi.
Di bawah kedalaman lautan biru.
Tidak takut dengan badai atau angin.
Oh, untuk mengejar ekor ikan paus.
Oh kehidupan ikan sarden.
Itulah kehidupan bagiku.
Kau sudah kelebihan 3 menit!
Itu karena penontonnya.
Anggukkan kepalamu dan akhiri.
Tapi aku punya adegan lain./
Anggukkan...
Anggukan kepalamu dan akhiri!
Aku harus bagaimana?
Akhiri saja. Masih ada 15 pertunjukan lain di belakang.
Bagaimana dengan ini?/
Dengar, aku ditelepon Postant!/ Maaf.
Tolong, tolong. Maukah kalian
beri aku ruang? Halo?
Ada apa? Kenapa dia tak
menampilkan adegan penutup?
Aku tak bisa membuat pertunjukan
lainnya menunggu. Mereka komplain.
Yah, itu masalahmu.
Dia akan mainkan adegan penutup.
Mainkan adegan penutupmu.
Mmm, kau sayangku!
Ini, bawakan ini./ Ada apa?
Aku merasa sakit sekali
di punggung dan dadaku.
Dr. Blake ada di teater.
Perlu kupanggilkan sebelum dia pergi?
Ya, segera panggil dia!
Ada apa?/ Punggunya terluka.
Kau sudah panggil dokter?/ Ya.
Kalau begitu bawa dia ke kamar gantinya.
Akan kuberitahu penonton
telah terjadi kecelakaan.
Tidak, jangan lakukan itu! Bawa aku ke panggung.
Aku akan bicara pada mereka.
Kau akan merusak malam ini.
Atas nama... partner saya, dan saya sendiri.
Ini malam yang luar biasa.
Saya ingin melanjutkan, tapi saya "terjebak".
Bersihkan riasannya.
Apa ada ranjang di kamar gantinya?
Tidak, tapi ada satu di ruang properti.
Bawa dia ke sana.
Yang lainnya harus menunggu di luar.
Di mana Calvero? Di mana berandal tua itu?
Aku ingin beri selamat padamu.
Di mana Calvero?
Dia di ruang properti dengan dokter.
Dia kecelakaan.
Apa?
Dokternya di sini sekarang.
Tuan Postant, aku ingin ambulans segera.
Apa ini serius, dokter?/ Sangat.
Ini bukan punggungnya, ini serangan jantung.
Calvero?!/ Apa dia kesakitan?/
Sekarang tidak. Aku memberinya obat.
Aku takut dia tak akan melewati malam ini.
Mereka bilang apa padamu?
Kau baik-baik saja?
Tentu saja.
Aku itu rumput liar tua.
Makin sering aku dipotong,
makin banyak aku bermunculan lagi.
Kau dengar mereka?
Maksudku bukan claque-nya.
Mengagumkan!
Begitulah seharusnya.
Begitulah seharusnya nanti
mulai dari sekarang.
Kita akan tur keliling dunia.
Aku punya banyak ide.
Kau menari balet, dan aku bermain komedi.
Dan dalam melankolis yang elegan di saat senja,
dia akan menyatakan cintanya padamu.
Itu bukan hal penting.
Kaulah yang kucintai.
Hati dan pikiran... sungguh sebuah teka-teki.
Nona Thereza, giliran anda tampil, silakan.
Aku tak akan lama, sayangku.
Aku yakin sedang sekarat, dokter.
Tapi kemudian aku tak tahu.
Aku sudah mati berkali-kali.
Kau kesakitan?
Tidak lagi.
Di mana dia?
Aku ingin melihat tariannya.
Tunggu sebentar.
Bawa... bawa ranjang ke bagian sisi panggung.
Aku harus lihat ambulansnya.
Diterjemahkan oleh: BlackKid (4 Oktober 2013)