Tip:
Highlight text to annotate it
X
SAFE HAVEN (Original subs by Dorothea)
Alih bahasa : jackandthewilee
Buka pintunya! Buka pintunya!
Ya ampun, ada apa?
- Aku tidak tahu.
- Kau tidak apa-apa? Erin...
Baiklah.
- Ini, nona.
- Terima kasih.
Oh, maaf. Maafkan aku, Bu.
Kau tidak apa-apa?
Kau tidak apa-apa?
Tunggu mereka belum sampai.
Ayo!
Permisi, maaf.
Kau pernah lihat wanita ini?
- Kurasa tidak.
- Kau yakin?
- Ya, sangat yakin.
- Tidak?
- Dino.
- Ya, pak.
Kalian pernah lihat wanita ini?
- Apa dia pirang? Rambutnya pendek mungkin?
- Terima kasih.
Hentikan busnya! Boston PD.
Permisi.
Hei! Hentikan busnya! Buka!
Kawan, kita akan berhenti selama 15 menit disini di Southport.
Kau punya kopi?
Pekat sekali,
rasanya seperti lumpur.
- Aku tidak tahu harus bilang apa, Bu.
- Kau buang saja itu.
- Ini campuran segar Ethiopia.
- Ini bukan...
Aku belum pernah merasakan kopi Ethiopia
yang rasanya seperti itu.
- Ini kopi Ethiopia. Ya.
- Ini kopi Ethiopia?
Hanya seperti lumpur menurutmu?
Harganya 97 sen.
Itu dia.
- Terima kasih.
- Terima kasih.
Dan kuharap mereka akan
membawa kita ke tempat yang...
- Ini, Kevin.
- Terima kasih.
Hei, kau memenangkan permainannya?
Patriot membunuhnya.
Hei, kami punya rekaman cctv
di terminal bus.
- Kau mau aku melihatnya?
- Tidak perlu.
Baiklah. Sampai jumpa, kawan.
Sampai jumpa.
Berapa banyak di pestamu, tiga? Oke.
- Permisi.
- Ya?
Apa pemiliknya ada?
Aku pemiliknya.
Ada yang bisa kubantu?
Kau ada lowongan pekerjaan?
Uh, ya, kami memang sedang sangat sibuk belakangan ini. Mungkin aku bisa mempekerjakanmu.
Tapi aku tidak yakin.
Kau punya pengalaman?
Maaf. Frankie!
Ya, aku punya pengalaman.
Terkutuklah aku.
Jangan ke meja.
Pastikan gelas mereka selalu terisi.
Hai, Mary Ann.
Dan tanya jika mereka mau sesuatu,
tapi jangan tanya lebih dari sekali.
Saat kau mendengar bunyi ini...
...coba kalahkan aku disini
lebih banyak dari aku mengalahkanmu.
Ukuran sempurna untukmu.
Lantainya kayu keras, beberapa list dinding.
Tempat yang menyenangkan di kota.
Sedikit naik turun, tapi
ada banyak potensi.
Bagaimana menurutmu?
Aku ambil.
Josh!
Dua kaki,
Aku tidak akan memberitahumu lagi.
- Hai.
- Hai.
- Um, apa ayah dan ibumu ada?
- Tidak, tapi aku bisa membantumu.
Kau mencari sesuatu?
Ya, kalau kau bertanya...
kau punya cat?
Um,kami punya buku yang...
...ada bermacam warna yang
bisa kau pilih.
- Oh, sungguh? Oh, akan bagus sekali.
- Apa yang mau kau lukis?
Aku mau melukis lantai dapurku.
- Lantai?
- Apa lucu?
Karena biasanya kau tidak melukis lantai.
Kau biasanya menaruh karpet disitu.
Ya, aku sedang berencana untuk
membuat bagus tempat itu, jadi...
- Apa warna yang cerah? Apa yang bagus?
- Hm... mungkin kuning.
- Kuning?
- Ya. Warna matahari.
Oke, itu memang cerah. Kau jual padaku ya. Baiklah.
Aku bisa ambilkan sampelnya.
Aku Lexie.
- Aku Katie.
- Hai, Katie.
Terima kasih.
Turunkan. Satu, dua, tiga.
Akan kuambil sisanya.
- Kau masih disini?
- Mm-hm.
Biar kuperiksa.
Biasanya orang hanya mampir, kau tahu?
Semacam berhenti sebentar. 10 menit
biasanya cukup. Baiklah.
- Aku suka.
- Benarkah?
Ketemu!
- Terima kasih.
- Tidak,tidak, itu bukan untuk...
Kau sedang melukis sesuatu?
Ya, dia mau melukis lantai dapurnya.
Ah, baiklah.
- Ya, boleh kuantarkan?
- Ya, ya, antarkan.
Pilih warna yang kau mau dan kami
akan memesankannya untukmu.
- Terima kasih.
- Baiklah.
- Terima kasih, Lexie.
- Baiklah, ini dia.
- Beras. Ah, Basmati, rajanya beras.
- Benar.
Tangkapan yang bagus.
- Lampu bohlam, ding!
- Tuna.
- Tuna.
- Sabun.
- Sabun.
- Dan akan menjadi 18.
Baik, terima kasih.
- Baiklah, ini 20.
- Kantong.
2 Dollar kembalianmu. Kami punya
beberapa buku. Gratis.
Orang-orang meninggalkannya saat berlibur, jadi...
Ya.
Kau boleh ambil satu buku.
Baiklah. Ya, terima kasih, Lexie.
- Terima kasih.
- Dagh!
Ambil satu buku.
- Ya, bukunya bagus-bagus.
- Dari mana kau tahu?
Kau belum membacanya.
- Dagh.
- Kau mau kupanggilkan Josh?
- Ya, cari Josh, kau mau kan?
- Josh!
- "Raja beras"?
- Hai, Maddie.
- Hai, Rhett.
- Bagaimana?
- Hai, Bass.
Hai, kau baik-baik saja?
- Ya, aku baik-baik saja.
- Kalian mencari seseorang?
Ya, begitulah.
Ada Honda Civic putih parkir
di tempat yang tidak tepat di luar.
Kau tidak tahu pemiliknya?
Tentu tidak. Aku tidak bisa membantumu untuk itu.
Kau bawa makan siang kita?
Katie! Kau bawa pesanan ketua?
- Maaf lama sekali.
- Oh, tidak apa-apa.
- Bisa aku bantu?
- Oh! Ooh.
Oh! Uh... Kau membuatku takut.
Uh... Maafkan aku.
Aku tidak bermaksud mengagetkanmu.
Aku harap aku punya alasan yang bagus,
tapi itu tadi hanya rasa penasaran.
Kau tetangga pertamaku setelah bertahun-tahun ini.
Ya, orang perumahan bilang aku tidak punya tetangga yang dekat.
Oh, ya, aku tidak dekat menurut standar kota.
Aku Jo, ngomong-ngomong.
- Katie.
- Senang bertemu denganmu.
Aku pindah kemari karena alasan yang sama denganmu, kurasa.
Untuk mencari ketenangan dan kedamaian,
jadi aku mengerti jika kau...
Ya, aku suka bahwa aku bisa berpikir.
Ya, terima kasih.
Maksudku, bukankah sangat bagus
menjauh dari segala kebisingan dan gosip?
Maksudku, kadang itu membuat malas, jadi..
...jadi menyenangkan bertemu orang
yang memiliki pikiran sama denganku.
- Ya, baiklah.
- Baiklah, senang bertemu denganmu.
- Ya, aku juga.
- Aku ada di bawah sana jika kau memerlukan sesuatu.
Aku lebih kuat dari kelihatannya.
Jika kau ada masalah...
- Baiklah.
- Baiklah, sekali lagi aku minta maaf.
- Tidak apa-apa.
- Oke.
- Hati-hati.
- Terima kasih.
Baiklah.
Berapa banyak pemberhentian di rutemu
dari sini ke Atlanta?
- Ke Atlanta?
- Ya.
- Hanya sedikit. Aku tidak tahu pastinya.
- Kau bisa kira-kira?
Um...
Ayolah, kawan.
Kau akan membeli tiket atau tidak?
Tidak, aku tidak akan membeli tiket,
tapi aku bisa membantumu. Aku bisa membantumu.
Uh.. Bisa kita buka jendelanya
untuk temanku ini?
Bagus. Terima kasih.
- Oke, jadi...
- Seluruh Eastern Seaboard.
Ya. Menuju Atlanta.
Ada apa di Atlanta?
Kau mau pergi kemana?
- Kau bisa pergi kemana dari Atlanta?
- Kemana saja.
Atlanta adalah pusat selatan.
Ada banyak jalur ke semua kota
di Amerika dari sana.
- Hei, semua baik-baik saja?
- Sial.
Pekerjaan menjadi sedikit lebih berat, itu saja.
- Hai.
- Hai, Lexie.
- Sudah lama tidak melihat anak-anak ini.
- Bagaimana kabarmu?
- Mereka tumbuh dengan cepat.
- Baik.
- Apa yang kau lakukan?
- Aku menggambar.
Benarkah? Apa yang kau gambar?
Entahlah.
Hm. Tampak seperti wortel.
- Bukan.
- Bukan?
Kau harus membawa serta mereka
dan membiarkanku menemui mereka, aku merindukan mereka.
- Mungkin akhir pekan nanti?
- Baiklah.
Apa ini capung?
Bukan, ini ikan terbang.
- Perlu kantung?
- Tidak, terima kasih.
Oke.
- Ikan terbang. Aku bisa lihat.
- Hai, Katie.
Hai.
Sampai jumpa.
- Terima kasih.
- Dadah.
Aku lihat kau seniman sejati.
Tanganmu berwarna biru semua.
- Pintu bodoh. Pakai yang satunya.
- Aku akan lewat sini.
- OK. Sampai jumpa. Kemari lagi.
- OK. Sampai jumpa.
Hai.
Oh, hai.
Aku sudah memilih warna dari sampel ini, dan kurasa
aku akan memilih kuning lemon.
OK. Kau mau mengecat lantainya dengan warna kuning?
- Ya, kenapa tidak?
- Kau yakin?
- Ya, tentu. Warnanya cerah.
- Tidak, itu ide yang bagus. Baiklah.
- Um...
- Berapa banyak?
- Uh, satu galon (3,8 liter).
- Satu galon?
- Ya, satu galon.
- Baiklah, itu akan...
Aku akan memesannya sekarang.
Semoga kami bisa mengambilnya hari Senin.
- Bagus. Terima kasih
- Baiklah. Kuning lemon.
Kuning lemon. Baiklah.
Aku perlu nama dan nomormu,
agar aku bisa meneleponmu
saat pesanannya datang.
Namaku Katie dan tidak ada nomor telepon.
Aku akan mampir hari Senin.
My name's Katie and no number.
Oke. Aku Alex, kau tahu harus
bertanya ke siapa saat kau kemari lagi.
Ini Roger,
kami biasanya ada disini.
Hai.
- Baiklah.
- Itu saja?
Ya, itu saja.
Baiklah, bagus, dah.
Sejak kapan kita menjual cat?
Sejak hari ini.
Ooh, gambarnya bagus.
Terima kasih. Kau suka?
- Sungguh?
- Ya, aku bisa buat satu lagi.
Aw, kau manis sekali.
Terima kasih. Aku suka.
Peluk aku. Baiklah.
- Terima kasih. Sampai jumpa.
- Ya.
Katie! Tunggu.
- Hei.
- Hai.
Hai. Kau mungkin tidak ingin ditemani,
tapi aku juga mau pulang.
Mungkin kita bisa jalan bersama.
- Ya, tentu.
- Ya? Oh, bagus.
Bagus, itu akan mencegahku
mengintip jendela rumah orang.
Kebiasaan yang aku coba hentikan.
Dan juga menggelembungkan permen karet.
Kebiasaanku yang buruk.
Aku melakukannya sejak SMP dan..
Apa yang kau bawa?
Oh, anak dari toko itu,
dia menggambarkan ini untukku.
- Kurasa dia anak pemilik toko.
- Oh.
Ini ikan terbang ya?
Ya, begitu katanya.
Hari yang cerah ya?
Aku suka saat cahaya masuk menembus pepohonan.
Aku selalu bermimpi pergi ke Eropa
dan belajar bermacam bahasa,
bertemu orang baru.
Makan di Italia.
Aku belum pernah menyeberang Samudra Atlantik.
Aku yakin kau akan melakukannya.
Kau masih punya banyak waktu.
Ya.
Baiklah. Terima kasih sudah mau menemani.
- Tentu. Sampai jumpa.
- Dah.
Detektif Tierney, Polisi Boston.
Kau kenal wanita ini?
Maaf, Detektif
Kau pernah melihat wanita ini?
Tidak. Maaf.
- Hai.
- Halo.
Kau tahu wanita ini?
- Tidak, aku tidak tahu.
- Tidak?
- Dia penduduk baru.
- Benarkah?
- Ke pantai? Kurasa tidak.
Kulihat kau punya waktu bersama Alex dan anak-anaknya.
Ya.
Kuduga sekarang kau sudah
dengar apa yang menimpa istrinya?
Kanker.
Beberapa tahun lalu.
Dan membuat sedih Alex.
Badai ini akan segera sampai ke tempat ini
dan semua orang akan datang kemari dari pantai
dan kita akan sangat sibuk.
Katie!
Catmu disini.
Aku tambahkan sekaleng cat dasar untukmu.
Kukira kau mungkin
ingin menambahkannya dulu
sebelum benar-benar mengecatnya.
Oh, ya benar.
Aku tidak kepikiran.
Biar kuambil kunci dulu.
Akan kubawakan.
- Tidak usah, tidak apa-apa.
- Kau akan jalan kaki
- dengan membawa kaleng-kaleng itu?
- Ya.
- Kau tidak apa-apa...?
- Ya. Tidak apa-apa.
Apa yang kau lakukan disana?
Tidak ada.
Tidak ada? Lihat tangan dan mulutmu.
- Truk apa itu?
- Aku tidak tahu, Bibi.
- Itu Mark Twain.
- Aku tahu.
Anak-anak menyukainya.
Aku tidak bisa protes.
Kau tahu, itu bisa lebih buruk.
Bisa jadi Slayer.
Aku punya Slayer disini.
Mengapa kita tidak mendengarkannya?
- Tidak, tidak apa-apa.
- Oke.
Tombolnya melayang di udara.
Jiwanya menyedihkan.
Baiklah.
- Kau bisa taruh saja disitu.
- Tidak, aku bisa lari ke...
Tidak, tidak, sungguh, tidak apa-apa.
- Terima kasih.
- Baiklah. Akan kutaruh disini
- Sampai jumpa
- Dagh.
Ya.
Oh, tunggu, tunggu
...aku punya barang lain
yang mungkin kau perlukan.
Ada isolasi, amplas, scrap,
dan semacamnya.
Solasi dulu, kemudian amplas
sebelum kau mengecat dasarannya...kau tahulah.
- Baiklah.
- Terima kasih.
Ya.
Dia sudah meninjau batasnya dan semua kesenangannya.
Dan melankolis mendalam
terbentuk dalam jiwanya.
Aku suka warna ini.
Warna ini mencerahkan tempat ini.
Ya, aku suka.
Jadi kau akan tinggal di kota ini untuk sementara?
Ya, kita lihat nanti.
- Baiklah, pikirkanlah.
- Terima kasih, Alex.
Apa yang kau punya?
Apa kau meninggalkan ini di depan rumahku tadi malam?
Mungkin.
Aku tidak bisa terima.
Itu tergeletak di gudangku.
Tidak apa-apa, aku tidak memakainya kok.
Kau tahu? Aku hanya...
Aku tidak suka kau datang ke rumahku tengah malam.
Aku tahu niatmu baik, hanya saja aku tidak bisa menerimanya.
- Jadi...
- Aku tidak mengerti.
- Bukan hal besar. Itu hanya sepeda.
- Aku tahu.
- Aku melihatmu pulang pergi jalan kaki...
- Aku tidak meminta
dan aku juga tidak menginginkannya. Jadi...
Tunggu, maafkan aku.
Kau tahu, biasanya ketika seseorang
berbuat baik padamu,
kau harus bilang terima kasih.
- Aku suka gordennya.
- Maksudku...
...Aku belum mengenal pria ini dan
dia datang ke rumahku tengah malam,
- dan menaruh sesuatu...?
- Oh, Katie... Katie.
Dengar, aku tahu kau menemukan
tempat yang jauh dari orang-orang,
tapi kau harus belajar bahwa
jika kau ingin tinggal di selatan
garis Mason-Dixon, maka orang akan memberimu barang.
Barang yang tidak kau inginkan
dan tidak kau butuhkan.
- Percaya padaku, tidak ada maksud tersembunyi.
- Tidak, karena saat kau menaruhnya...
Dan terkadang kita menaruh benda itu di halaman depan.
Aku hanya tidak ingin berhutang apapun padanya.
Itu hanya sepeda, bukan ginjal.
Jadi, menurutmu aku berlebihan?
Ya, sedikit mungkin.
- Baiklah, mungkin aku berlebihan.
- Terima kasih.
- Sedikit.
Dengar, Katie, hal baik dalam
hidup penuh dengan kesempatan kedua.
Hai, Alex.
Jadi....kau benar.
Aku benar? Soal apa?
Aku seharusnya bilang terima kasih.
Atas sepedanya.
- Maafkan aku, aku memang lancang dan...
- Tidak, tidak, itu salahku.
Aku seharusnya bertanya dulu padamu
sebelum melakukannya.
Busnya tiba!
Jangan khawatir, tidak akan terjadi lagi.
- Hai.
- Hai, apa kabar?
- Dimana kamar mandimu?
- Uh, lurus saja ke belakang.
- Oh, terima kasih.
- Hai, Katie.
- Hai.
- Boleh aku minta popcorn?
- Popcorn dimana?
- Popcorn... di sebelah sana.
- Tidak!
- Josh!
Josh!
- Kepalaku terbentur!
- Aku tahu!
Alex, dia tidak apa-apa?
- Bawa dia ke tangga.
- Lexie.
Kau tidak apa-apa?
Tidak apa-apa.
- Tidak apa-apa.
- Kepalaku terbentur!
Ini.
Kau tidak apa-apa?
Mundurlah.
Bagaimana? Kau tidak apa-apa?
Kau tidak apa-apa.
Ayolah.
Hentikan. Hentikan itu.
Aku tidak apa-apa.
- Katie!
- Hati-hati.
Terima kasih.
Hati-hati.
Tentu.
Kau lupa sesuatu?
Kau lupa sepedamu!
Katie!
Lihat? Tidak terlalu sulit kan.
Hai, Jo!
Hei, dengar, aku sudah
meneliti kasus Lumpkin ini dan..
Aku tidak menyuruhmu melakukannya.
Siapa yang menyuruhmu melakukannya?
Kau tahu seperti apa terlihatnya?
Terlihat seperti alibinya benar-benar terperiksa.
Oke, benar.
Letnan berhenti mengurusnya,
pengadilan berhenti mengurusnya.
Kasusnya sudah ditutup.
Aku punya kasus lain untuk ditangani.
Maksudku, orang ini punya 3 anak kecil
dan kau tahu,
bahkan jika ada sedikit peluang
dia tidak bersalah...
Ya ampun, kau tidak punya seorang istri
atau siapapun untuk kau ganggu?
Dengar...tidak ada yang tidak bersalah.
Tidak ada.
Aku tidak peduli jika dia bunuh diri.
Dia ada disana. Dia tahu apa yang terjadi.
Aku bukan hakimnya, Aku bukanlah jurinya...
Aku bukan penciptanya.
Tugasku adalah untuk membawanya masuk,
kemudian orang lain yang mengeluarkannya.
Alex, *** semakin ramai, kita akan menjadi lebih besar.
Setiap tahun massanya bertambah besar
dan setiap tahun kau meneleponku
menakutiku bahwa kita harus
membuat show-nya lebih besar.
Aku tidak tahu seberapa besar
yang bisa kita buat, kawan.
Aku tidak menakutimu.
Dewan kota menelepon
dan mengatakan diperkirakan ada 100.000 orang.
Itu jumlah yang sama dengan kota besar,
jadi kita perlu membuat seperti show kota besar.
Aku bawa brosur baru ini, dan aku ingin kau melihatnya.
Tidak, tidak. Aku sudah melihat brosur itu. Mengerti?
Tidak, kau belum melihat yang baru.
Bukan itu intinya. Intinya adalah...
- Ayah, kapan kita berangkat?
- Tunggu sebentar, sayang.
Hei Mulligan, anakmu terlahir bodoh
atau kau harus mengurusnya?
Hentikan, Luther.
- Akan kuhentikan minggu depan.
- Bagus. Kapan?
- Tidak,tidak...
- Katie!
- Hei.
- Hei, tunggu dulu.
- Ada apa?
- Kau mau pergi ke pantai bersama kami?
- Lexie. Dia tidak...
- Entahlah
- Kami akan pergi ke pantai.
- Ya, aku tahu.
- Aku ingin dia ikut sekarang!
Lexie, dia tidak bisa ikut dengan kita.
- Aku ingin dia ikut!
- Kelihatannya menyenangkan.
- Sungguh?
- Ya.
- Apa katamu?
- Ya!
- - Oke, Baiklah.
- Alex.
- Aku harus pergi. Kau mengecewakan.
- Tidak, Alex, jangan begitu padaku.
Tunggu...
Dia ngambek.
- Lihat di Roxy.
- Roxy.
Kurasa yang satu ini Roxy.
Kau suka?
- Ya.
- Benarkah?
- Ya. Ya.
- Haruskah kita melakukannya?
- Kau pembeli yang baik.
- Kau tidak apa-apa dengan ini?
- Dengan apa?
- Katie ikut ke pantai bersama kita.
Uh...
Ya. Ya, kurasa begitu.
Bagaimana menurutmu?
- Sedikit canggung.
Katakan.
Katakanlah.
- Oh!
- Baiklah, ayo kita foto-foto.
Lihat. Josh, lihat.
Baiklah, kalian berdua.
Ayo ambil foto.
- Baiklah.
Baiklah, ambil foto disini.
Satu, dua...
Terima kasih.
Oke, satu, dua, tiga.
- Ayo, kembalikan!
- Tidak, sudah cukup.
- Dapat satu. Dia dapat satu!
- Ya ampun!
Apa yang kau dapat?
Aah! Batereku mati,
tunggu sebentar.
- Batereku habis.
- Oh, tidak.
Apa yang terjadi dengan ikannya?
Aku tidak tahu.
Apa maksudmu tidak tahu?
Sekali saja, boleh aku ambil fotomu bersama ikan?
Mengapa kau selalu memotret?
Entahlah, Josh, karena aku ingin
mengingat hal ini, itulah alasannya.
Cobalah mengingat tanpa kamera.
Apa yang harus aku lakukan pada Josh?
Dia mengujiku.
Menurutmu itu hanya sebuah tahapan?
Kuharap begitu.
Tidak, aku tahu caranya dia menekan tombolmu.
Josh masih muda,
tapi dia mengingatnya, kau tahu?
Lexie mengingat idenya dan..
Hanya saja...ada yang berbeda.
Kau mengerti?
Kau sudah bicara padanya?
Pada titik ini, aku tidak tahu
apa yang harus kukatakan padanya.
Oh!
Kau melakukannya dengan baik.
Jadi, kenapa Southport?
Um... Karena beginilah.
Masih bersih, bagai kanvas kosong.
Kau mengawali hidupmu.
Kau tahu, begitulah.
Aku hanya ingin...
- ...mencari suasana baru dan...
- Hm.
Aku selalu ingin tinggal di kota kecil, jadi...
Ya, kau menemukannya.
Sangat kecil.
Ya, agak mengantuk kadang, jika kau tanya aku.
- Ya, rumput selalu lebih hijau, jadi...
- Ya, tapi itu bagus. Kau pasti suka.
Kau menginap atau hanya mampir,
apa lagi ceritamu?
Banyak sekali pertanyaanmu.
Hanya penasaran.
Bagaimana denganmu?
- Kau berasal dari sini?
- Aku dari Wilmington.
Kami biasa kemari saat aku kecil.
Tinggal beberapa minggu, aku suka.
Pamanku, Roger, orang yang bekerja bersamaku di toko..
- Ya.
- ...bekerja dengannya selama beberapa minggu
saat musim panas...
...kemudian saat hamil,
itu terasa seperti...
...seperti tempat yang tempat untuk tinggal.
Mighty Josh menghancurkan istanaku!
Tidak!
Satu, dua, tiga!
Sekarang ayo tiru muka Josh.
- Siap?
- Kalian siap?
Satu, dua, tiga.
Kita sampai.
- Terima kasih mau ikut.
- Menyenangkan.
- Tadi seru.
- Terima kasih.
- Baiklah.
- Baik.
- Baiklah, selamat malam.
- Kau juga.
Oh, hei, aku lupa tanya,
bagaimana lantaimu?
Kau mau lihat?
Baiklah.
Wow, lihat itu.
Aku tidak terlalu yakin dengan kuning,
tapi hasilnya ternyata sangat bagus.
Ya, terima kasih.
Terima kasih cat dasaran darimu
dan bantuan Lexie...
- Ya.
- ...Kurasa berhasil.
Sepertinya dindingmu perlu sedikit...
- Jeez!
- Ya Tuhan.
- Kau tidak apa-apa?
Maaf aku tertawa.
Kau tidak apa-apa.
Apa yang terjadi disini?
- Maaf, aku seharusnya memberitahumu itu.
- Aku baru saja membuat lubang besar di lantaimu.
- Lubangnya disana. Tidak apa-apa.
- Aku bisa memperbaikinya.
- Aku harus...
- Kau tidak apa-apa kan?
Aku bawa martil dan paku di truk-ku.
- Tidak apa-apa.
- Hanya perlu dua menit...
- Alex, tidak apa-apa..
- Kau tidak mau membiarkan lubang di lantaimu...
- Baiklah. Ini.
- Jadi...
- Jadi...
- Baiklah.
- Aku tidak apa-apa. Sungguh.
- Aku akan pergi.
Dagh, Josh.
- Dagh.
- Tadi seru.
Itu saja?
- Bagaimana dengan sopan santun?
- Tidak apa-apa.
Dia lelah.
Terima kasih sekali lagi.
Tadi seru.
Hei, lain kali.
Kurasa mereka lebih senang
denganmu daripada denganku.
Hati-hati.
Dagh.
Hati-hatilah.
Kau tahu, jika kau jatuh, bukan
salah siapapun kecuali salahmu.
Cukup, sayang.
Sudah cukup.
- Masuklah.
- Permisi, bu. Bu.
Ini aku lagi.
Boleh aku masuk sebentar?
Sebenarnya, waktunya tidak tepat.
Waktunya suamiku tidur siang.
Dan, masuklah.
Aku mengerti, maaf mengganggumu.
Aku hanya ingin menanyakan beberapa pertanyaan lagi.
Aku menjawab semua pertanyaanmu tentang dia kemarin.
Aku tidak tahu harus bilang apa lagi.
- Itu hanya sebuah momen dalam hidupmu...
- Kau mau membawa pulang ceri?
- Tidak sayang. Tidak.
- Tidak, pak. Terima kasih.
Selamat siang.
Ini dia.
Hei, Katie! Kemari dan cobalah.
Tidak, aku tidak tahu apa yang kulakukan, jadi...
- Ayolah, kau bisa melakukannya.
- Ayolah, mudah ko.
- Ini tradisi.
- Baiklah. Aku harus bagaimana?
Kau lihat saja ikannya dan tusuk dia.
- Aku tusuk ikannya. Baiklah, mudah.
- Ya.
- Aku awasi.
- Bagaimana...?
Ada satu disini.
- Tangkap!
- Kau lihat? Tusuk saja, mengerti?
Baiklah, aku mengerti.
Whoo!
Oh, sial, dapat!
Apa ini?
Ini hadiah.
- Ini untuk berterima kasih padamu.
- Apa...?
- Kau benar-benar menangkapnya?
- Aku menombaknya.
Kau menombaknya.
- Aku menombaknya? Ya.
- Kau menombaknya.
Josh, lihat ini.
- Dia menombaknya.
- Keren.
- Itu menjijikkan.
- Itu...
Tapi kau tahu?
Aku tidak bisa menerimanya.
Kau harus berhenti berbuat baik padaku.
Ah... Baiklah...
...kau bisa bilang terima kasih.
Baiklah, terima kasih untuk ikannya.
- Akan aku taruh di lemari es.
- Ya.
- Baiklah.
Apa Josh sudah pergi?
Ya, akan kuajak kau pertandingan bola, sayang.
Ambil tasmu.
- Oke.
- Hai, Lexie.
Hai.
- Bagaimana dengan snack-ku?
- Uh...
- Akan kubawakan jeruk, oke?
- Oke.
Baiklah, kau harus memberitahuku bagaimana ikannya.
Oh, aku yakin ini akan menyenangkan.
Kita akan memanggangnya nanti malam.
- Benarkah? Bagus.
- Mm-hm.
Aku tidak tahu bagaimana memanggang ikan,
tapi aku yakin kau tahu.
- Oh, mudah sekali.
- Benarkah?
Aku suka memancing di perahuku.
Kau pernah naik perahu?
- Naik perahu, kau pernah?
- Naik perahu?
- Uh... belum.
- Aku suka naik perahu.
Kau kemana?
Sungai Dutchman.
Sungai Dutchman, banyak buaya disana.
Aku lebih suka sungai Walden.
- Aku baru saja dapat perahu baru.
- Hm.
Ngomong-ngomong, disana...
Bukanlah hal yang paling menarik di dunia ini,
tapi disana indah.
- Kau tahu?
- Ya.
Hei, kurasa aku membawa semua yang kita perlukan.
Keluarkan.
Tolong bawakan, mau kan?
- Kau mau naik perahu bersamaku?
- Gratis. Berapa harganya?
Ya, aku mau.
- Kau mau?
- Ya.
- Besok?
- Pasti menyenangkan.
Baiklah.
Kita harus kembali sekitar jam 6 atau 7.
Ada banyak makanan di kulkas.
Seperti kau tahu, anak-anak tidak malu-malu
memberitahu apa yang tidak mereka suka.
- Akan hujan.
- Apa?
Tidak akan hujan.
Aku sudah memeriksa prakiraan cuaca.
Katanya hanya 5 persen kemungkinan hujan.
Ya, prakiraan cuaca-nya salah.
Mereka punya alat-alat.
Doppler, Super Doppler,
dan semacamnya.
Kau punya pegal kaki.
Semakin kelap, mau hujan.
- Tidak perlu Doppler atau Super Doppler...
- Tidak akan hujan.
...untuk mengetahuinya.
- Cantik sekali.
- Ya.
Mungkin ini tempat favoritku.
Apa kau biasanya datang kemari dengan istrimu?
Ya.
Apa semakin baik? Seiring waktu?
Ya, ya.
Ya, awalnya, aku mencoba menghindari
tempat biasa kami bersama.
Aku coba untuk melupakan,
aku coba meninggalkannya.
Aku mencobanya, kau tahu...
memandang ke depan.
Tapi itu tidak berhasil.
Dan aku menyadari jika...
...jika aku tidak memikirkan dia, siapa lagi?
Kau tahu? Dia tidak pantas mendapatkannya.
Dia wanita yang luar biasa
dan aku mencintainya
dan aku ingin anak-anakku tahu.
Aku ingin mereka mengenalnya.
Jadi... Aku tidak tahu, aku hanya...
Kita lupakan saja.
Berperan menjadi ayah sekaligus ibu itu seru.
Agar mereka tetap bersama-sama.
Tapi hari ini bersamamu, ini mungkin
pertama kalinya aku merasa bangkit.
Ini hari yang indah.
Kau merasakannya?
Tidak.
Baiklah.
Hanya sedikit.
Akan terlewati.
- Ya, itu hanya sedikit...
- Ayo kesana.
Jaraknya cukup dekat.
Kita akan baik-baik saja.
- Kau dengar?
- Kami baik-baik saja dibawah sini.
Oke! Uh...
Kau tahu?
Aku punya ide yang lebih baik.
Kau lapar?
- Ya. Oke.
- Oke. Baiklah.
Ayolah.
Ya ampun!
Ayo.
Halo. Bagaimana?
- Mau duduk disini?
- Boleh kita duduk?
Aku punya teman
yang kembali dari Charlotte.
Dia seharusnya bisa menjemput kita sambil pulang,
tapi dia tidak mengangkat teleponnya, jadi..
Tidak usah buru-buru.
Aku bahagia disini.
- Jadi...
- Benarkah?
Ya.
Ini pelajaran berharga.
Begitulah kata isi buku ini.
Yang selalu aku ingin tahu adalah gorilla
mungkin binatang terkuat di planet ini.
- Primata.
- Ya.
- Tidak makan daging.
- Sayur dan buah-buahan.
Mereka kebanyakan makan kubis.
Ya, kubis sangat bagus untuk tubuhmu.
Apakah ada protein di kubis
atau hanya...?
- Pasti ada.
- Dari mana kekuatan itu berasal?
- Mereka harus...harus genetik.
- Mereka genetik, tapi...
Selain apa yang kau makan?
Buah, sayuran, kacang...
Kutebak Rhett akan segera sampai sini.
Aku sebaiknya membereskan...
Pastikan beres.
- Lihat nanti apakah aku bisa menemukan seseorang.
- Terima kasih.
Sama-sama.
Halo?
Halo?
Lagunya bagus.
Ayo sini.
Apa ini?
- Terima kasih.
- Oh, sama-sama.
- Bagaimana topiku?
- Cantik sekali.
Terima kasih.
Menjauh dari gadis itu!
Baiklah, baiklah. Ini hanya Rhett.
Ayolah.
Ayolah.
Dia hanya temanku.
Kami bersama selama musim hujan yang buruk.
Aku tidak tahu apa yang harus
kami lakukan jika tetap seperti ini.
Apa maksudnya itu,
kembang api untuk itu?
Tidak bisa, kawan.
Pertunjukannya tetap berlangsung.
Kami telah mengadakan pertunjukan kembang api
disini sejauh yang kami ingat.
Pesta terbesar di Eastern Seaboard.
- Apa?
- Ya.
- Itu sedikit berlebihan.
- Oh, kurasa tidak.
Mungkin terbawah nomor 3 di North Carolina.
- Oh, omong kosong.
- Ya ampun.
Omong kosong. Siapa yang bisa
melakukannya lebih baik dari kami? Ayolah.
- Itu jawabannya. Terima kasih.
- Tidak ada yang lebih baik dari kita.
- Tidak ada. Kami yang terbaik.
- Ya.
Akhir pembicaraan, semuanya keluar.
Sangat menyendiri disini.
- Aku punya tetangga. Tidak terlalu jauh.
- Hm.
Oh.
Dengan senang hati seperti biasanya, Bu.
- Baiklah.
- Oke.
- Selamat malam. Terima kasih.
- Oh...
Kemarilah
Diam.
- Terima kasih.
- Kau mengerti, kawan.
- Baiklah, sampai jumpa besok.
- Kau yakin sekali.
- Kita akan bicarakan kembang api.
- Ya, benar.
Kukira tulang kakimu lebih pintar daripada kita berdua.
Ayah? Kau dari mana?
Keluar bersenang-senang.
Mengapa mereka masih bangun?
Mungkin terlalu banyak permen.
Hai, anak-anak.
Kau dari mana?
Maaf aku terlambat, sayang.
Aku terjebak badai
dan aku tidak mengira
akan selarut ini, paham?
Tapi kau tidak disini untuk menyelinapkanku masuk.
Aku tahu.
Tapi aku sekarang disini.
Aku bisa menyelinapkanmu masuk sekarang.
Ya. Aku sangat merindukanmu.
Benarkah? Aku juga merindukanmu.
Aku lebih merindukanmu.
Tidak bisa. Tidak mungkin.
Mungkin saja.
Selamat malam.
Ayah!
Apa yang kau lakukan disitu?
Ini tempat Ibu!
Aku akan segera kesana. Tunggu.
Kau tidak boleh ada disini.
Aku tahu
Dengar, aku tahu ini tempat Ibu.
Dan akan selalu menjadi tempatnya.
Kau seperti tidak peduli.
Hei. Hei... ayolah, kawan,
aku melakukan yang terbaik, mengerti?
- Ini tempat Ibu.
- Aku tahu ini tempat Ibu.
Terima kasih untuk semuanya.
Oh, sama-sama, Nak.
Telepon aku setelah kau menemukan tempat aman, mengerti?
Janji? Kau ambil ini.
Hati-hati.
Hai, ini aku.
Aku tahu seharusnya aku menelepon dari tadi...
...tapi aku ingin kau tahu bahwa...
...aku sudah di tempat yang aman.
Ini tulisan tanganmu.
Kau bohong padaku, Ny. Feldman.
Kau bilang kau tidak mengenalnya,
tapi bukan itu masalahnya kan?
Jadi, buka pintunya,
kita harus bicara sekarang.
Setelah kau mendapat suratnya,
akan kubuka pintunya.
Baiklah,jangan pergi,
Akan kubawa suratnya.
Aku disini untuk menjemputmu.
Aku tidak ingin kau terlibat dalam masalah.
Aku datang untuk menemuimu, karena...
Aku harus pergi. Baiklah,
berhenti melantur dan kembalilah kerja.
- Sampai jumpa nanti malam!
- Dagh!
Kita berjam-jam ngobrol saat makan malam tadi malam.
Aku belum pernah sesenang itu selama ini.
Hm, jika dipikir semua berawal dari sepeda.
Kukira katamu dia yang dari Selatan.
Ah, iya, aku berbohong.
Dia bergerak cepat.
Apa?
Kau tahu, kadang orang perlu sedikit dorongan.
Aku bisa memberitahumu kau tidak akan berhasil sendiri.
- Ya, kau beruntung itu berhasil.
- Ya.
- Kau mau sesuatu?
- Oh, tidak usah.
Jadi...aku sudah memperbaiki lantainya.
- Oh, benarkah?
- Ya.
Hm.
Jika kau memeriksanya.
Ya.
Baiklah.
- Oke.
- Oke.
- Kembang api Angel Cake.
- Oh.
Tidak, mereka cantik,
tidak mahal biayanya.
Mereka menjadi merah, putih dan biru,
kau akan menyukainya.
Kurasa kita sebaiknya mempertahankannya tahun ini. Lihatlah.
Patroli Lalu Lintas baru saja memfax dokumen
ini untuk kau tandatangani, bos, jika tidak keberatan.
Baiklah. Tidak apa-apa.
Oh, kau tahu?
Kita bisa....uh...
Bagaimana yang satunya?
Black Cat Aerial Phenomenons
atau Whistling Dixies.
Whistling Dixies. Mereka benar-benar
siulan "Dixie." Keren sekali ya?
Memang begitu.
Dimana aku meninggalkannya?
- Di kaleng.
- Sial, kau benar.
Tunggu, tunggu.
Alex, biar kubawakan untukmu.
- Bass, dimana kau menaruhnya?
- Di kaleng.
Rhett, Aku harus... Aku lupa sesuatu di rumah.
- Apa?
- Aku akan kembali sebentar lagi.
- Hei, hei...
Aku tahu, aku tahu.
Kevin, bisa kutemui kau di kantorku?
- Ya, aku sedang mengerjakan sesuatu...
- Sekarang!
Oh...
- Baiklah, sampai jumpa, Katie.
- Baiklah. Sampai jumpa besok, Frankie.
Erin?
Apa ini, lelucon?
Apa ini?
- Aku tidak tahu.
- Kau tidak tahu?
"Buletin khusus, orang yang berkepentingan,
tersangka pembunuhan tingkat pertama.
Erin Tierney"?
- Siapa yang kau bunuh?
- Tidak, ini tidak seperti yang kau pikirkan.
Mengapa kau tidak memberitahuku
apa yang seharusnya kupikirkan?
Karena aku melihat fotomu di poster buronan
yang mengatakan bahwa kau tersangka pembunuhan.
Namamu Erin.
Erin.
- Kumohon Alex, biar kujelaskan.
- Aku sudah percaya padamu.
Aku membiarkanmu masuk ke dalam kehidupan kami,
ya Ampun, anak-anakku.
Anak-anakku mempercayaimu.
Apa yang harus kukatakan pada anak-anakku?
Bahwa aku gadis yang bodoh,
yang mencoba berhubungan dengan pria yang salah.
- Bagaimana aku mempercayainya?
- Orang yang menyakitiku.
Bagaimana aku bisa percaya semua omongan
yang keluar dari mulutmu?
Aku bahkan tidak tahu nama depanmu,
ya ampun.
Aku benar-benar minta maaf.
Maafkan aku tidak memberitahumu.
Hal yang aku inginkan adalah menyakiti orang lain.
- Kau sebaiknya pergi.
- Terutama kau.
Kau sebaiknya pergi.
Kau sebaiknya pergi sebelum Rhett melihatnya.
Ada apa, boss?
Katakan padaku.
Apa ini?
Ini tidak seperti yang kau pikirkan.
Beritahu aku.
Ada apa di dalam botol air minummu?
Botol air minum-mu, kau selalu membawanya
kemanapun kau pergi. Ada apa di dalamnya?
- Air.
- Benarkah? Berikan padaku.
Kenapa?
Karena sekarang kau ditahan tanpa membayar denda.
Aku ingin kau menyerahkan lencana dan senjatamu.
Jangan ambil senjatanya, Bos.
Kau tahu berapa banyak aturan
yang kau langgar?
Hei, Nona Katie!
Kau tahu, aku tahu kau gila,
tapi kurasa kau tidak bodoh.
- Aku harus menemuinya.
- Kau tidak perlu seperti ini.
Kau tahu itu. Kau tahu itu!
Aku perlu lencana dan senjatamu.
Aku harus mencarinya, Jim.
Kevin, kau dikirimkan ke APB dunia.
Dia bukanlah pembunuh,
dia istrimu.
Baunya luar biasa.
Hei, kau pulang cepat.
Oh, kau membunuhku.
- Bagaimana harimu?
- Melelahkan,berkeringat, panas, buruk.
Menyenangkan. Untuk apa ini?
Untuk apa ini? Aku perlu alasan untuk memberikan hadiah pada istriku?
- Ini cantik. Terima kasih.
- Kau suka?
Ya. Ini cantik sekali.
- Boleh kubantu?
- Tentu.
Ini kue terenak yang pernah kumakan.
Benarkah? Ini resep baru.
Enak sekali. Benar-benar enak.
Terima kasih.
Kau sudah selesai?
Ya.
Menurutmu aku sudah selesai?
Tidak, aku hanya ingin menuangkan lagi untukmu.
Jika kau mau bilang sesuatu, katakanlah.
Tidak ada.
Tatapan itu.
Tidak.
Apa yang kau mau?
Tidak ada.
Berapa kali kau mendengarku
bilang aku minta maaf?
Kau tidak membiarkannya beristirahat.
Setiap hari setiap saat kau ingin aku minta maaf. Kau menyuruhku...
Tidak apa-apa, aku janji. Tidak apa-apa.
Aku hanya ingin membuat kopi.
- Kau pikir kau bisa lari dariku?
- Tidak.
- Hah?
- Kevin!
- Apa maumu, sayang?
- Aku sudah memberikanmu segalanya! Segalanya!
Hentikan, kumohon.
Kevin, kumohon hentikan!
- Apa yang kau mau dariku?
- Kumohon. Kumohon....
Tidak!
Hentikan! Kumohon.
Tidak!
Dengarkan aku. Kau dengarkan aku.
- Kau tahu kalau aku mencintaimu.
- Hentikan!
Aku memberimu kalung, sayang?
Mengapa kau membuatku begini?
- Hentikan. Berhenti berkelahi
- Kevin!
Aku sangat mencintaimu,
dan kau ingin lari dariku?
- Katie, ada apa?
- Aku harus keluar dari sini.
Aku sudah terlalu lama disini.
Wow, apa maksudmu?
Kau baru disini.
Ini seperti yang aku takutkan, Jo.
Perbuatan yang aku lakukan...
Aku tidak bisa tinggal.
Oke, Katie, tenanglah.
Kita bisa cari jalan keluarnya. Mengerti?
Tunggu, apa Alex tahu kau akan pergi?
Kau pikir siapa yang menyuruhku pergi?
Alex tidak ingin apa-apa lagi dariku.
Dan Frankly, aku tidak menyalahkan dia.
Dengar, Katie, jika kau lari sekarang,
kau mengambil jalan pintas.
Jalan pintas?
Kau pikir ini mudah bagiku?
Kau tidak mengenalku.
Katie, orang-orang disini peduli padamu.
Menurutku sebaiknya kau tetap disini
dan menghadapi apapun yang terjadi.
Menghadapi sesuatu seperti caramu menghadapi sesuatu?
Maaf?
Ayolah, Jo. Kau terjebak disini tanpa alasan apapun.
Setidaknya aku tahu kapan waktu yang tepat untuk pergi.
Ya, kau benar, Katie.
Tapi beberapa dari kita tidak
memiliki pilihan seperti itu.
Semoga beruntung, Katie.
Katie!
Permisi.
Permisi. Katie!
Katie! Hei.
- Alex.
- Dengar...
- Aku tidak bisa.
- ...Maafkan aku.
Maafkan aku.
Maafkan aku. Kumohon..
...tinggallah.
Tidak. Kau benar.
Aku harus pergi.
- Dia akan menemukanku. Dia akan menemukan kita.
- Tunggu. Beritahu aku yang sebenarnya.
Beritahu aku apa yang terjadi,
dan jika kau dalam masalah,
kita bisa libatkan polisi.
Aku bisa bicara pada Rhett.
Kau tidak mengerti, Alex, dia polisi.
Suamiku seorang polisi di Boston.
Itulah kenapa dia bisa melakukan semua itu.
Aku tidak peduli.
Aku tidak akan membiarkannya menyakitimu lagi.
Aku tidak akan membiarkannya menyakitimu lagi..
Itu tidak penting.
Aku tidak bisa melibatkanmu.
Aku tidak bisa melibatkan keluargamu.
Dia akan selalu mengejarku.
- Dia tidak akan berhenti.
- Katie. Dengarkan aku.
Aku jatuh cinta padamu.
Aku jatuh cinta padamu.
Jika kau tetap disini, aku janji...
...tidak ada tempat yang lebih aman
di dunia ini selain bersamaku disini.
Aku sangat takut.
Aku tahu, tapi kau tidak harus takut.
Kau tidak harus takut.
Aku mencintimu.
Kumohon tinggallah.
Sabtu, 2:03 p.m.
Hai, Ma, ini Andy. Telepon aku.
Minggu, 9:00 p.m.
Hai, ini Ernie
menelepon dari Buffalo...
Senin, 11:47 a.m.
Hei, ini aku.
Aku tahu seharusnya
aku menelepon sejak lama...
...tapi aku hanya ingin kau tahu...
...aku sudah berada di tempat yang aman.
Halo, kau sampai di
Ivan Fish Shack,
Kafe yang terbaik di Southport.
Kami buka dari Selasa sampai Minggu
dari jam 10 pagi hingga jam 10 malam,
dan kami beralamat di 631 Yacht Basin,
di dekat Frying Pan.
Jika kau ingin meninggalkan pesan
untuk Maddie, tunggu bunyi 'beep'.
Terima kasih.
Kau menjadi gelap, sepertinya...
...kehidupan menghisapmu.
Kau merasa tidak berharga,
seperti tidak ada tujuan.
Dan aku terjebak padanya selama ini.
Karena ini bukanlah salahnya. Ini salahku.
Dan kau benar-benar sendiri.
Tidak apa-apa.
Tidak apa-apa.
Kau baik-baik saja sekarang.
Aku tidak pernah membicarakannya.
Aku sangat lega kau ada disini.
Aku juga.
Semua akan baik-baik saja.
Ya.
- Wow!
- Wow!
Kau mau bantu aku membawanya?
Terima kasih, kawan.
Kuhargai itu.
Dengar...
...jika ada masalah dengannya selama disini,
- Aku ingin kau...
- Tidak, tidak apa-apa.
Sungguh. Aku baik-baik saja.
Aku menyukainya.
- Kau menyukainya?
- Ya.
Aku juga menyukainya.
Aku tahu dia menyukaimu.
- Benarkah?
- Ya.
Kau perlu bantuan?
Hanya itu?
Kau agak terlalu kecil untuk mengelola sebuah toko.
- Ayahku yang mengelolanya. Aku hanya membantu.
- Benarkah?
- Dimana ayahmu?
- Sedang tidak ada.
- Ya, siapa namamu?
- Lexie.
Lexie, Aku polisi. Mengerti?
Dan aku datang jauh-jauh kemari hari ini
dan aku ingin bicara dengan
seseorang yang sedikit lebih tinggi.
Mengerti?
Dimana seragammu?
- Seragamku?
- Ya.
Hm.
Aku detektif.
Kau tahu apa itu detektif, Lexie?
- Tidak.
- Tidak?
Detektif menangkap orang jahat.
Itulah yang kulakukan.
Kini aku juga mencari orang hilang.
Itulah yang kulakukan disini, Lexie.
Aku mencari orang hilang.
Sekarang...
...kau pernah lihat wanita ini?
Tidak.
- Kau yakin?
- Ya, aku yakin.
Kau tidak boleh bohong pada polisi, kau bohong?
Tidak.
Baiklah
- Berapa harganya?
- $1.50.
$1.50.
2 dollars.
- Terima kasih.
- Simpan saja.
Sampai jumpa.
Kau siap?
Oh! Kau tambah besar!
Apakah polisi selalu memakai seragam?
Uh... Kurasa mereka melepasnya
sepulang kerja.
- Hai.
- Hai!
- Happy Fourth.
- Lihat ada siapa disini!
- Hei, Lexie!
- Kejar dia!
Southport High School
Marching Band!
Southport Fire and Rescue!
Mari kita sambut Kitty Hawk!
Nomor satu, kita, North Carolina!
Dan disponsori oleh Daughters
of the American Revolution...
Kembang api mulai jam 9,
aku sebaiknya langsung pulang setelahnya.
- Mengerti?
- Boleh aku ikut denganmu?
- Kau mau ikut?
- Ya, aku mau ikut.
- Ya, baiklah. Ambil sepatumu
- Oke.
Wow.
Hei, jika perut Lexie masih sakit,
teh chamomil biasanya bisa manjur.
- Kami punya di toko.
- Baiklah.
- Baiklah. Kau yakin tidak apa-apa?
- Kami baik-baik saja.
- Kau bisa?
- Alex.
- Baiklah. Ayo nak.
- Hati-hati, selamat bersenang-senang.
Mau balapan?
Hei, lihat siapa yang datang.
Hai, Josh.
Masih banyak ruang.
Baiklah kawan.
Biar aku masuk dulu.
Baiklah.
- Baiklah!
- Pakai itu.
Kau siap untuk malam yang besar?
Ingin meledakkan sesuatu dan menjadi pria?
Kita akan melakukannya, kawan.
Josh, tidak boleh minum dan merokok.
Kau mengerti?
Aman.
Kau tidak akan memanjat ini kan?
- Merasa enakan?
- Mm-hm.
- Baiklah, kita mulai!
- Siap?
- Baiklah, mulai!
- Fire in the hole!
- Oh, ini dia Angel Cake berhargamu.
- Apa yang kubilang kawan?
- Angel Cake!
- Angel Cake-mu yang berharga!
Katie?
Hei.
Aku hanya ingin minta maaf
- atas apa yang kukatakan sebelumnya.
- Dia disini.
- Siapa yang disini?
- Kau tahu siapa.
Kau memotong rambutmu.
- Kevin.
- Tampak bagus.
Sungguh tampak bagus.
Terima kasih.
Aku menemukanmu.
Aku menemukanmu.
Aku merindukanmu, sayang.
Apa yang kau lakukan disini?
Aku hanya ingin bicara, mengerti?
Aku hanya...
Aku ingin ngobrol seperti biasa.
Kita biasa ngobrol berbagai hal, ya kan?
Atau tidak, itu tidak penting.
Kita hanya ngobrol.
- Aku sangat merindukanmu, sayang.
- Baiklah, ayo bicara.
- Diluar.
- Baiklah.
Apa yang ingin kau bicarakan?
Kau mau pulang ke rumah?
Aku sudah di rumah.
Apa? Disini?
Dengan dia?
Hah?
Aku melihatmu hari ini.
Dia tidak mengenalmu seperti aku mengenalmu.
- Dia tidak mencintaimu seperti aku mencintaimu.
- Tidak, memang tidak.
Kau ingin aku pergi.
Benar kan?
Ya. Pergilah.
Tidak, dengar, jangan beritahu aku
apa yang harus kulakukan.
Kau menyakitiku.
- Aku tahu.
- Kau terus menyakitiku.
- Aku tahu.
- Kau harus pergi sekarang.
Sekarang.
Kau membuat kesalahan.
Tidak.
- Kau membuatku takut, Lex.
- Tapi aku ingin melihat kembang api.
Aku mengerti, tapi kita akan
melihatnya dari atas sini, oke?
Aku tidak mau.
Baiklah. Ini lebih aman.
Aku ingin kau tetap disini demi aku.
Oke Lexie?
Oke.
Ini.
- Semuanya baik-baik saja. Oke?
- Oke.
Aku akan segera ke bawah.
Ayolah, Alex.
Oh, Ya Tuhan.
Maafkan aku. Maafkan aku.
Aku lega kau menemukanku.
Bawa aku pulang.
Apa yang kau lakukan?
Aku ingin kau mengantarku pulang.
Antar aku pulang.
Tidak, Lexie! Lexie!
Awasi Josh!
Lexie! Lexie!
Katie!
Lexie!
- Ayah!
- Lexie!
Pegangan!
Bertahan, Lexie!
Aku disini, sayang.
Bertahanlah, sayang.
Aku memberikanmu segalanya!
Baiklah. Tahan.
Baiklah, kau duduk disini,
duduk disini.
Katie!
Tidak!
Lexie!
Ayo. Aku mau kau lompat.
Aku mau kau lompat.
Kau bisa melakukannya! Ayo.
Ayo, sayang. Ayo.
Ayo, sayang.
Satu, dua...tiga, ayo!
Kumohon...
Aku melihatmu.
Maafkan aku sayang.
Tidak! Tidak!
Lexie...
Lexie.
- Kau tidak apa-apa?
- Kau tidak apa-apa?
- Maafkan aku.
- Kau tidak apa-apa?
Kau tidak apa-apa?
Dia baik-baik saja.
Kau baik-baik saja.
Oke.
Ayo.
Hei, kawan.
Hei, hei, hei..
- Sudah tidak ada.
- Aku tahu sudah tidak ada.
Aku tahu sudah tidak ada, tapi kita akan
membangunnya kembali seperti semula kan?
Aku merindukannya.
Aku merindukan Ibu.
Aku juga merindukannya.
Aku selalu merindukannya.
Tidak apa-apa.
Jadi kau benar-benar pergi?
Ya. Kurasa kita berdua tahu
ini saatnya aku untuk pergi.
Ya, jika sempat telepon aku.
Saat kau sudah nyaman,
jadi aku tahu kau baik-baik saja.
Ya Tuhan...lihat cahaya matahari itu.
Benar-benar bersinar hari ini.
Ya Tuhan, akan menjadi foto yang bagus.
- Janji padaku, Katie.
- Ya.
Bahwa kau akan memotret banyak gambar.
Kau akan menyesal
jika kau tidak memotretnya.
Terima kasih.
Telah menjadi teman yang baik.
Kau pantas mendapatkannya, Katie.
Disinilah tempatmu.
Hai.
Ada surat.
Ini untukmu.
- Oh, ya? Apa itu?
- Mm-hm.
Aku akan bersama anak-anak.
Bagaimana?
Untuk wanita yang suamiku cintai.
Jika kau membaca surat ini,
maka ini memang nyata.
Dia mencintaimu.
Diatas bayangan keraguan, atau lainnya...
...jika tidak dia tidak akan memberikan ini padamu.
Aku hanya bisa berharap kau
memiliki perasaan yang sama sepertinya.
Tapi aku ingin menulis surat padamu,
karena aku ingin kau tahu
hal yang amat sangat penting.
Aku sangat lega dia sudah menemukan dirimu.
Aku berharap bisa ada disana...
...untuk bertemu denganmu.
Mungkin lain kali.
Selain suamiku
dan dua anakku...
...kau adalah orang yang
paling penting di dunia ini bagiku.
Karena aku sudah pergi
dan sekarang mereka milikmu.
Hei, beras basmati.
Rajanya beras.
Tidak apa-apa.
Kau harus merawat mereka.
Membuat mereka tertawa.
Memeluk mereka saat mereka menangis.
Melindungi mereka dan...
...mengajarkan mereka yang benar dan salah.
Dirimu memberikanku harapan.
Harapan bahwa Alex mengingat seperti apa rasanya
menjadi muda dan jatuh cinta.
Harapan bahwa Josh mendapat teman
memancing lagi.
Harapan bahwa Lexie memiliki teman
untuk membantunya di hari pernikahannya.
Aku berharap suatu hari
keluargaku bersatu lagi.
Tapi yang terpenting, harapan bahwa...
...aku ada disana bersama kalian.
Mengawasi kalian semua.
Alih bahasa : jackandthewilee