Tip:
Highlight text to annotate it
X
00:00:05,994 --> 00:00:10,344
Terjemahan manual by Arcleas (Eko Kurniawan)
Original English Sub by Hemloc
Lisa!
Lisa!
Lisa!
Lisa!
Apa yang kau lakukan?
Hentikan!
Sayang, kau sudah bangun?
Bisa temani aku sarapan
sebelum aku berangkat kerja?
Bisa kau tetap di kasur lebih lama lagi?
Aku tidak ada waktu.
Memangnya apa yang akan kita lakukan?
Entahlah. Tidur.
Ada rencana apa hari ini?
Tidak ada.
- Mungkin aku akan mengunjungi Mackan di kantornya.
- Oke.
Bisa kau antarkan sebotol anggur untuk
orangtuamu malam ini?
Itu tak perlu.
Ayah sudah punya banyak.
Jangan begitu, aku tidak mau
datang dengan tangan kosong lagi.
Aku malu. Ya?
- Akan kuatur.
- Makasih.
Aku harus pergi sekarang.
Pergilah.
Sial, kau benar-benar menggairahkan.
Aku harus benar-benar pergi sekarang.
Aku bertugas hari ini.
Tak bisa kah kau cek dengan anak-anak,
jadi mereka ada waktu kosong.
- Apa maksudmu?
- Akhir pekan ini.
Oh, tentu saja.
salam untuk Mackan dariku.
Jangan lupa anggurnya.
Aku sudah memeriksa rumah
yang kita bicarakan,
kelihatannya sudah ditinggalkan
lama sekali.
- Kurasa kau bisa masuk.
- Kedengarannya asyik!
Sempurna. Sekarang kita punya
tempat tinggal untuk akhir pekan.
apa kau yakin rumah ini sudah ditinggalkan?
Ya, tentu saja.
Kalau ada masalah, kau bisa
memberitahuku.
- Berjanjilah padaku, kau harus hati-hati.
- Tentu saja, Eva.
Kalau kau bosan, Ayah dan aku
akan datang.
Ada yang mau whisky, Albin?
Tidak, aku benci whisky.
Kau tahu itu.
aku bisa minum whisky.
Sedikit.
Baiklah.
Bu, bisa aku minta bir lagi?
Apa kau punya rencana lain
untuk musim panas?
Kita berencana pergi ke suatu tempat
Agustus nanti, tapi itu tergantung
apa aku bisa mendapat libur atau tidak.
- Aku mengerti.
- Makasih.
Kalau kau tidak ada kegiatan, kau
bisa datang ke pondok setiap saat.
Yah, kau bisa pesta barbeque,
memancing atau membantu ayah.
Terdengar menyenangkan bu, kami akan mempertimbangkannya.
Ayah, apa yang akan kita lakukan
dengan kelistrikan?
- Kellycia?
- Kelistrikan. Di dalam rumah.
Aha, kukira kau bilang Kellycia.
Tidak masalah. Aku bisa
sementara meningkatkan dayanya.
Aku kerja di pembangkit listrik
jadi itu bukan masalah.
Berapa lama rumah ini ditinggalkan,
apa kau tahu?
- Entahlah, lima tahun mungkin.
- Apa masih ada perabotannya?
Ya, pasti.
Akan kubuatkan peta untukmu.
Jalannya kecil, sulit ditemukan
tapi tidak masalah.
Hebat.
Mari bersulang.
Untuk Kellycia. Tidak, apa yang kukatakan?
- Untuk Ida dan Albin.
- Bersulang!
Hal seperti ini.
Bagaimana menurutmu?
Sepertinya hebat.
- Bye.
- Bye.
Hai.
- Ya ampun, kau keringatan sekali.
- Maaf, aku baru dari gym bersama Marie.
- Apa kau sudah bicara tentang akhir pekan?
- Maaf, dia tidak bisa datang.
Apa?
tentu saja dia datang.
syukurlah. Aku sudah menunggu
hal ini.
Tove datang juga,
Jadi kita kita ada empat gadis.
- Sempurna.
- Kita bisa pakai mobilku.
Oke, jadi para laki-laki
naik mobil lain, sempurna.
Jadi, siapa saja yang ikut?
Albin dan Markus tentu saja.
Dan Simon... Aku belum bicara padanya.
Paling tidak kau bisa telpon dan menanyakannya kan?
Kurasa dia sibuk dengan teman-temannya.
Aku tidak berpikir dia mau ikut.
Aku tak mau kau menemuinya.
Dia hidung belang.
Kau tidak bisa bilang begitu,
kalian sepupu.
Itulah kenapa aku tahu
seperti apa dia.
Oke, tapi bagaimana kalau aku berjanji tidak
akan melakukan apa-apa padanya?
Janji macam apa itu?
Aku juga tidak ingin, tapi ya sudahlah,
Aku akan menelponnya.
Pasti akan sangat menyenangkan.
Katakan padanya ada
tiga gadis single yang ikut.
Pastinya, akan kukatakan padanya.
- Aku ada pelanggan sebentar lagi, jadi...
- Oke, Aku pergi. Sampai jumpa, muach muach.
- Aku benar-benar tertarik!
- Linnea, aku punya kejutan untukmu.
- Apa itu?
- Tunggu dan lihat saja nanti.
Aku senang kau datang.
Aku tidak tahu apa aku
sebenarnya juga ingin ikut.
Si sialan itu tidak memberikanku
libur akhir pekan pada awalnya.
Jadi bagaimana caranya kau bisa mendapatkannya?
Aku tidak akan kembali kesana lagi.
Marie, malam ini kau dan aku
akan menikmati malam sepenuhnya!
kita akan sangat rusak!
Aku punya anggur yang enak, Linnea.
Kau akan menyukai rasanya.
Rasanya manis dan keras.
Oke. Aku punya liquor.
Marie, kau harus menilai anggurnya.
Manis dan keras.
- Linnea, berhenti, ada Simon.
- Apa, dia ikut?
Ya, aku bilang padanya kalau kau ikut.
Terima kasih atas perhatiannya,
Aku belum punya waktu untuk berdandan.
- Hi sis.
- Hi Simon.
- Apa kabar?
- Baik, makasih.
Kelihatan seperti akhir pekan yang menjanjikan.
Simon.
- Apa aku pergi denganmu?
- Sepertinya tidak.
Katakan pada Albin untuk menyetir didepan,
kita tidak tahu harus kearah mana.
- Oke, akan kukatakan padanya. sampai jumpa disana.
- Bye, Simon.
- Hi, Simon.
- Hi.
- Lama tidak bertemu.
- Yeah.
- Senang melihatmu.
- Aku juga.
- Ini Markus.
- Hi.
- Hi, Markus.
- Hi, Simon.
Apa kau... menukar mobilnya?
- Tidak, ini mobil Olof.
- Apa yang terjadi dengan Mazda mu?
Masih ada.
- Kau yakin?
- Yeah.
Gadis-gadis meminta kita menyetir didepan.
Mereka tidak tahu arahnya.
- Oke.
- Kemana kita pergi?
- Ke sebuah rumah yang ayahku temukan untuk kita.
- Keren.
Kelihatannya di mobil lain menyenangkan.
Sumpah, ini jaraknya bukan tiga mil lagi.
- Dimana kita?
- Kau tidak sabaran.
- Dimana kita?
- Kita hanya perlu lurus kearah sini.
Tidakkah dia mengairahkan, kakaknya Ida?
Begitukah?
Abbe, aku ada firasat
ini akan menjadi sangat menyenangkan.
Yeah, aku tahu.
Sudah lama sekali
kita tidak bersama-sama seperti ini.
- Yeah, selama ayah memegang janjinya.
- Kau belum pernah melihat rumahnya?
Belum. Tapi dia bilang bagus.
- Bagaimana kabar Ida?
- Baik. Mungkin, lebih baik dari sebelumnya.
Aku akan tetap mengejar gadis-gadis.
Ayolah, apa yang terjadi pada sobatku?
Ayolah, aku selalu ada dipihakmu,
kau tahu itu.
Kau punya banyak yang bisa dipilih dari akhir pekan ini.
Aku hampir berharap kalau aku single.
Lihat, ada orang berdiri disana.
- Siapa itu?
- Entahlah.
Hi.
Kau menginginkan sesuatu?
Hey! Aku bicara padamu! Dasar idiot,
dia pikir dia siapa?
Tenang, Simon, mungkin dia hanya tidak ingin
bicara denganmu. Santai saja. ayo.
- Ada apa tadi?
- Eh, lupakan.
- Sial, kumuh sekali.
- Tiga pintu, itu sesuatu yang baru.
Semua pintunya terkunci.
Albin, kau punya kuncinya?
Tidak.
- Kau pikir bagaimana cara kita masuk?
- Dia tidak berpikir sama sekali.
- Akan kucoba mengakali kuncinya.
- Kau bisa melakukannya?
Waktu di sekolah aku sering menggunakannya.
Jadi kau sebenarnya anak nakal,
aku tidak pernah memikirkan itu.
Marie, sebelah sini.
Ayo.
- Tak bisakah kau gunakan coba menakuti Albin?
- Oke, tapi bagaimana?
Lihat, jendela ini terbuka.
Aku akan membantumu masuk, lalu kau bisa
membuka pintu dari dalam.
- Tapi aku tidak mau sendirian kedalam.
- Ayolah, kau bisa melakukannya.
Jika kau mau membawakan semua tasku.
- Markus, aku tidak bisa melihat apapun disini.
- Pakai matamu.
"Pakai matamu".
Ini luar biasa.
Halo?
Siapa yang bilang kalau aku yang terbaik?
Juga paling ganteng, apa itu kau?
- Apa, sudah terbuka?
- Oh, kau benar-benar berbakat, sayang.
- Tidak usah dibesar-besarkan.
- Tepat, aku baru saja mau mendobraknya.
Hebat, Simon, lalu kita akan
dimakan nyamuk sepanjang malam.
Ayo kita masuk?
- Jadi seperti ini isinya.
- Apa ini terlihat menyenangkan?
Tempat yang aneh.
- Bayangkan mereka meninggalkan rumahnya seperti ini.
- Yeah.
Oh, tuhan.
Brengsek, kau menakutiku.
- Bagaimana caranya kau masuk kesini?
- Kau benar-benar mengejutkanku.
Ideku. Kita akan baik-baik saja.
- Apa disini akan ada kejadian malam ini?
- Tentu saja.
- Mau memeriksa lantai atas?
- Baiklah.
- Ayahku hebat, kan?
- Pastinya.
Sudah lama sekali kita tidak
menghabiskan akhir pekan bersama.
Gadis-gadis benar-benar menghargai ini.
dan itu hal yang baik untuk Tove
agar dapat menyingkirkan
masalahnya untuk sementara ini.
- Dimana kita akan tidur?
- Kita tak butuh itu.
Kita tidak akan tidur
Aneh, bagaimana kau bisa begitu berbeda.
Orangtuaku takkan pernah melakukan sesuatu untuk kita.
Kurasa. kita tidak bisa memilih
siapa orangtua kita.
Wow. Jadi ini dimana kita
akan tidur malam ini?
Pink. Warna kesukaanku
- Apa yang sedang kau pikirkan?
- Entahlah. Apa yang kau inginkan?
Kita seharusnya menakuti Albin,
ada apa?
Aku tak tahu.
Aku merasa tidak enak.
Apa itu hal yang serius?
Ayolah, kita seharusnya bersenang-senang,
kau tidak boleh sakit sekarang.
Aku yakin pasti baik-baik saja.
Aku masuk.
Mackan, kau mau tasmu tidak?
Aku akan mencari minuman dingin.
Teman-taman, Linnea disini.
Markus sial.
- Kau mungkin membutuhkan ini.
- Makasih.
Sungguh menyenangkan bisa
berkumpul di akhir pekan seperti ini lagi,
Sudah lama sekali.
Maksudku, Marie berkata ingin pindah
ke jepang sudah sejak, lima tahun kemarin.
Sekarang, kau malah bersama kami.
- Simpan semua lelucon, bersulang.
- Bersulang untuk Marie.
Enak.
Marie, kau minum terlalu banyak?
Aku harus ke kamar mandi.
Sial, aku merasa buruk.
Low battery
Kau menakutiku.
Bisa kau bergeser, Marie?
Ayolah, kita turun bersama yang lain.
Halo, Marie?
Ayolah, jawab aku.
- Albin, kau harus menolong Linnea.
- Apa yang terjadi?
Apa yang sedang terjadi?
Oh, sial.
Albin, kemari!
Ambil sesuatu untuk mengikatnya.
Duduklah!
Tove, kau bisa mendengarku?
Oh tuhan, dia meludahiku.
Aku menemukan ini.
- Bagaimana keadaannya?
- Tidak bagus. Bibir atasnya robek.
- Dia harus dibawa kerumah sakit.
- Aku harus menolong Simon, dimana Markus?
Aku tidak tahu, mungkin dia
pergi keluar.
- Pukul aku. Pukul aku!
- Tutup mulutmu.
Tutup mulutmu sebelum kurontokkan gigimu.
Oh, sial.
Aku ada ide!
- Abbe?
- Dari mana saja kau?
- Apa yang terjadi?
- Menjauhlah.
- Kenapa dia diikat?
- Dia menggila sebelumnya, oke?
- Bagaimana dia bisa jadi seperti ini?
- Dia turun dari tangga dan menyerangku.
Minggir.
Apa kau lihat matanya?
Apa yang terjadi padamu?
Apa dia terkena rabies?
Rabies? Apa kau pikir kau jadi
seperti ini karena rabies?!
- Apa dia terkena obat-obatan terlarang?
- Apa kau sudah pernah mencobanya?
- Jangan buka pintunya.
- Mackan, di dapur, sekarang.
Tutup pintu samping dan tetap dibelakangku.
- Tetap dibelakangku, sekarang.
- Berikan aku handuk.
kalian berdua, tetap diam, Akan kuatasi ini.
Hey.
Halo yang disana.
Apa semuanya baik-baik saja?
Ya, memangnya ada apa?
Tolong biarkan aku masuk.
Kenapa?
Aku ingin melihat kondisi temanmu.
Siapa kau?
- Apa kau memata-matai kami?
- Tunggu didalam.
Jadi begini, aku ada disekitar sini
dan kalian berisik sekali.
Biarkan aku masuk.
Dengar, aku tidak tahu siapa kau,
dan kau berdiri disana membawa senapan.
Aku ingin kau pergi sekarang.
- Cukup, biarkan aku masuk.
- Oke, tenang dulu.
Dimana dia?
Dibalik pintu.
Halo, kau bisa mendengarku?
- Gadis ini sudah mati.
- Apa kau gila?
Dia sedang duduk disana, brengsek.
Dia sudah berubah menjadi sesuatu.
Sudah terlambat, kau harus menyingkirkannya.
Tenang dulu. Jika kau tahu sesuatu
tentang ini, kau harus memberitahu kami sekarang.
Mundur! Kubilang mundur.
Berdiri disana, ayo.
- Apa yang kau lakukan?
- Dengarkan aku baik-baik...
Beberapa hari yang lau, aku, istriku dan
anakku ada dihutan ini.
Tetap berhubungan kalau kau sudah siap
dan kita bertemu lagi disini.
Tentu saja. Tapi apa kau yakin
kau baik-baik saja?
Ya, aku yakin. Kau dapatkan ikannya
dan kami akan mencari jamurnya.
Oke.
Kami berpisah . Aku pergi memancing sementara
Karin dan Lisa pergi memetik jamur.
Mengenai jamur, kau tahu itu
yang berwarna kuning, kan?
Ya, ayah, aku tahu.
- Baiklah, semoga beruntung.
- Hati-hati.
Dan mereka menemukan rumah ini.
Aku tak tahu apa yang terjadi,
tapi ada sesuatu.
Matanya, aku tak bisa menjelaskannya,
tapi... itu bukan dia.
Apa yang sebenarnya kau ketahui?
Oke...
Kakekku menceritakan padaku
ketika aku masih kecil.
Mengenai legenda tentang makhluk
yang hidup dibawah tanah.
Aku diberitahunya jika kau melewati tanah mereka,
sesuatu yang buruk akan terjadi.
Jika kau melihat salah satu makhluk tersebut,
kau harus lari secepat mungkin.
Mereka sangat kuat, jika kau menatap
mata mereka, jiwamu akan diambilnya.
- Tunggu, pak tua, apa ini teorimu?
- Itulah yang kumaksud.
- Dan itulah yang sedang terjadi disini.
- Apa yang terjadi pada keluargamu?
Mereka tidak lolos.
Sebelum lisa meninggal...
dia berbisik padaku...
Ibu dan aku menemukan rumah. Kami masuk kedalam.
Kami menemukan ruang bawah tanah. Tolong aku ayah...
Kurasa pacarmu mengalami takdir yang sama
seperti yang kakekku ceritakan...
Seperti yang dialami istriku dan Lisa...
- Jadi menurutmu Marie sudah...
- Dengarkan aku.
Gadis ini sudah mati, sesuatu sudah menguasai tubuhnya
Apa yang terjadi disini sangat berbahaya.
Kau harus memanggil polisi.
Tapi yang terpenting adalah...
Kita harus menyingkirkannya.
Jangan sentuh Marie,
kami akan membawanya kerumah sakit.
Dokter takkan bisa berbuat apa-apa.
Apa sudah ada yang berhubungan dengannya
sejak dia berubah seperi ini?
Kami semua berada didekatnya, kenapa?
Aku tak mengerti apa yang kau maksud.
Maksudku, jika seseorang terkena darahnya
atau tercakar dan tergigit
apa akibatnya?
Sekali kau terkena, akan menyebar dengan cepat.
Kita harus menyingkirkannya.
Lebih baik, bakar dia.
Tentu saja kita takkan melakukan hal itu.
Aku akan menelpon ambulans.
Tembak dia!
Mundur.
- Kau tidak apa-apa?
- Apa yang terjadi, dimana Tove?
Dia menggila dan menyerangku.
Dia melompat keluar jendela.
Ini tidak mungkin terjadi.
- Kemana kau pergi?
- Ida, ayo ikut, kita pergi.
Simon, tunggu.
Aku harus menelpon polisi.
Ayolah.
Simon, jika kita pergi dari sini,
semuanya harus ikut.
Aku tidak peduli dengan yang lainnya, oke?
Lakukan apa kataku dan bersiap.
Kita butuh bantuan, aku tidak tahu apa
yang terjadi tapi...
- Kau tidak punya pilihan, oke?
- Simon, lepaskan dia.
Maaf, kau butuh sesuatu?
Kau dengar aku, bukan keputusanmu
menentukan apa yang harus Ida lakukan.
Aku sidah bicara dengan polisi dan mereka bilang
padaku seseorang harus pergi
- dan menemui mereka dengan mobil.
- Baiklah. Kurasa aku akan pergi.
Tetap disini dan membusuklah.
Aku pergi denganmu.
Yeah, itu akan menyenangkan.
Kau orang terakhir dibumi yang ingin kuajak.
Aku akan pergi.
Tidak, kau tetap disini.
Tidak apa-apa. Akan lebih baik kalau berdua,
pasti akan baik-baik saja.
Ayo.
Sayang, semuanya akan baik-baik saja,
Aku janji. Berhati-hatilah.
Ya, Ayah.
- Halo? Apa kau masih disana?
- Halo?
- Kau bisa dengar aku?
- Yeah, Aku mendengarmu.
- Apa keputusanmu?
- Dua orang akan menemuimu dengan mobil kami.
Kemana kau pergi?
Aku akan memeriksa sesuatu.
Apa kau harus pergi?
Hanya kesebelah sini.
Tetap didekatku.
- Ini, ambil ini.
- Apa yang harus kulakukan dengan ini?
Kau takkan pernah tahu.
Aku akan mengambil ini.
Apa ini?
Tidak, apa itu burung? Oh, sial.
Mereka saling memangsa?
Ayo pergi.
Aku datang.
Dasar idiot.
Sekarang kau benar-benar pelacur.
Pegang senapan itu.
Sialan, brengsek.
Tunggu, Simon,
Aku tidak bisa menyusulmu.
Kita tidak bisa berhenti sekarang, ayo.
Aku tidak bisa melihat apapun dan kau
berjalan didepan dengan senter.
Banyak batu dimana-mana.
Oke, kemari.
Tetap bersama-sama.
Mungkin ini bukan waktu yang tepat
untuk bertanya, tapi...
Apa?
Tunggu sebentar.
Ada apa?
Tidak bagus.
Aku tahu kau terguncang karena
semua yang terjadi.
Marie dan Tove,
Aku tidak terlalu mengenal mereka, tapi...
Aku merasa kecewa pada diriku.
Semuanya akan baik-baik saja.
Kita sedang menuju polisi sekarang.
Ini tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
- Oh, sial, tetap disitu.
- Ada apa?
Jangan mendekat.
Kubilang tetap disana.
- Simon, apa yang terjadi?
- Aku pergi, kau tinggal.
Apa kau gila?
Kau tidak bisa meninggalkanku disini.
Apa-apaan.
Sudah kubilang untuk menjauh.
Aku merasa tidak enak.
Aku harus berbaring.
Kau ingin sesuatu untuk diminum?
- Aku benar-benar kacau, ya?
- Mackan, minum ini.
Mackan, dengarkan aku. Polisi
akan datang kesini segera.
Semuanya akan baik-baik saja.
- Mackan, semuanya akan baik-baik saja.
- Kenapa kau masih disini?
Dengarkan, polisi
akan berada disini segera.
- Marie hilang.
- Apa maksudmu, hilang?
Markus, kau harus bangun sekarang.
Sial, aku berdarah.
- Apa itu Marie?
- Entahlah.
Apa yang harus kita lakukan?
Tunggu.
Ida, tetap disitu.
Albin, kau brengsek,
Cepat kemari!
Tidak!
Sayang, lihat aku.
Kita harus pergi sekarang, kita tak bisa
menunggu lebih lama. Dimana teleponmu?
Sepertinya di sofa.
- Oke, ayo pergi.
- Bukankah kita seharusnya menunggu?
Tidak, kita harus keluar dari sini, kita
harus menerobos hutan.
Albin, bangun.
kita harus pergi sekarang.
Brengsek, ini tidak mungkin berhasil.
Masuk kembali kedalam.
Ida!
Ida. Dimana kau?
Ida. Buka pintunya.
- Buka pintunya.
- Simon, apa kau bersama polisi?
Dimana Linnea?
Kubilang, buka!
Buka!
Brengsek.
Ayo, brengsek!
Ayo!
Maafkan aku, Linnea.
Aku tidak tahu apa yang kulakukan.
Kumohon, jangan lakukan itu.
Kumohon!
Tidak, Linnea, Kumohon.
Dia masih diluar.
Kurasa itu Markus.
Terlalu tinggi,
bisa mematahkan leher kita.
Kita harus keluar,
Hanya ini kesempatan kita.
Bagaimana? Kita takkan pernah
bisa keluar dari sini.
Oke, sayang, lakukan seperti ini.
Kita tak bisa terus menunggu polisi.
Aku akan melonggarkan talinya sekarang.
Jika Markus ada diluar
Aku akan segera memukulnya.
Tetap dibelakangku dan jangan
melakukan apapun sebelum kusuruh.
- Oke.
- Oke.
Oke.
Kita tak bisa melihat apapun di hutan, tapi
kita akan melalui ini semua. Apa kau siap?
Oke, ayo lakukan.
Ida, turun.
Turuni tangga.
Linnea?
Ida, Ayo bangun.
Bangun!
Coba cari jalan keluar lain!
Atas! Atas!
Ida, sial, Ida!
Ida!
Albin!
Kita harus pergi. Kita harus pergi.
- Aku akan ada dibelakangmu.
- Aku tidak bisa melakukannya.
Aku akan berada disana. Cepat!
Simon. Simon!
Simon, kemari!
Ida!
Ida. Ida!
Ida. Sayang.
Kau bisa mendengarku?
Katakan sesuatu.
Brengsek!
Brengsek!
Albin. Albin.
Sayang?
Brengsek! Brengsek!
Tidak, tidak, tidak!
Mati!