Tip:
Highlight text to annotate it
X
Diterjemahkan oleh : Hermes "AngelTouch"
hermeshady.blogspot.com / @HermeShady on Twitter
Film ini meraih 1 Oscar pada tahun 1970 untuk kategori:
Visual Efek Terbaik.
Serta Nominasi untuk kategori:
Pengarah Artistik Terbaik, Sinematografi Terbaik,
Suara Terbaik dan Penyuntingan Terbaik.
Pak, Duta Besar Jepang
baru saja datang.
Terimakasih.
Jepang menunda-nunda, Henry.
Kau tahu itu.
Saat Nomura menjadi
Duta Besar,
aku sempat yakin perbedaan
antara kita bisa terselesaikan.
Tapi ternyata sejauh
ini tak berhasil.
Dia memberiku usulan,
aku tawarkan kesepakatan.
Dia memberiku usulan lain,
dan begitu seterusnya.
Nomura dikirim kemari hanya
untuk memperlama waktu.
Itulah yang dia lakukan.
Presiden percaya dia
adalah pria terhormat...
yang bisa
kita percayai.
Senang bertemu lagi,
Pak Duta Besar.
Sama-sama.
Anda pasti kenal Pak Stimson,
Kepala Departemen Perang kami.
Oh, tentu saja.
Pak Duta Besar.
Pak Stimson, kuharap...
kehadiran anda bukan
menandakan suatu ancaman.
Tentu saja tidak,
Pak Nomura.
Pak Nomura,
silakan duduk.
Terimakasih.
Sejak perbincangan
kita minggu lalu,
Saya telah menerima,
sebut saja,
usulan dari pemerintahku,
tentang beberapa hal yang
perlu kalian klarifikasikan.
Good morning, Colonel.
Itu dia.
mesin ini bisa menangkap
setiap pesan
antara Tokyo...
dengan kedutaan besar
Jepang lainnya.
Pesannya disalurkan
ke mesin itu.
Ditelaah dan...
keluar disini,
dalam bahasa Jepang.
Kita hanya perlu menerjemahkannya.
Kami mendapatkannya lebih cepat
dari Kedutaan Jepang,
di Washington.
Pantas kau menyebutnya
"Operasi Sihir."
- Pesan terakhirnya, pak.
- Terimakasih.
Situasi di Pasifik
semakin "panas".
Sepanjang kita berbagi
tugas ini...
Lihatlah.
12 "rasul."
Hanya mereka yang boleh
melihat hasil sadapan.
Kenapa Hap Arnold, Panglima Angkatan Udara,
tak ada di daftar?
Dan semua komandan
luar negeri kita.
Bersedia.
Mulai.
Lihatlah jalan masuk pelabuhannya.
Tenggelamkan satu kapal saja di terusan,
maka seluruh armada kita hancur.
Tempat ini seperti
jebakan tikus.
Seharusnya armada ini
tetap di San Diego.
Aku menyesal memberi
ide itu pada Roosevelt.
Kita harus mematuhi perintah.
Kita juga harus mengambil
keputusan dengan tepat.
Aku bekerja bukan
untuk itu.
Maaf, Kim, sudah
jadi kebiasaanku...
khawatir akan
keamanan armada.
Torpedo dari pesawat
capung tua Inggris...
bisa menenggelamkan 3 kapal
perang Italia di Taranto.
Harbor mirip seperti itu.
tapi CNO tak merasa hal
itu bisa terjadi disini.
Mengapa tidak?
Torpedo jatuh
dari pesawat,
masuk ke dalam air sekitar
75 kaki sebelum meledak.
Aku tahu kedalaman
Pearl hanya 40 kaki.
Tapi aku tetap cemas, Kim.
Hormat!
Apa pesawatnya harus
diparkir seperti itu?
Parkir di ujung bandara.
Prosedur standar keamanan, Jenderal.
Berjaga-jaga seandainya
ada serangan udara.
Ada 130,000 warga
Jepang di pulau ini.
Permasalahan utamanya
justru sabotase.
Sangat mudah bagi musuh
menyelinap di tengah malam...
lalu meledakkan pesawat
jika diparkir seperti itu.
Catat, Fielder.
Kita harus merubah strategi.
Hormat.
Ya?
Laksamana Halsey ingin bertemu.
Suruh dia masuk.
Cela aku,
hancuri aku,
adili aku, tahan aku...
bila kau mengira mereka
bisa mengirim kapal-kapalku...
untuk konvoi di Atlantik.
Kurasa orang-orang
di Washington jadi gila.
Bagaimana caranya aku
bertugas jika mereka mengirim...
kapal-kapalku ke Atlantik?
Samudera Pasifik lebih berbahaya.
Kita ini apa, armada perang
atau hanya kapal mainan...
yang bisa dibeli Jepang
saat natal?
Tenanglah Bill.
Bukan hanya dirimu.
Mereka juga minta
kapal tangki.
Bagaimana caranya mereka
mengurus kapal perang...
yang diparkir di
kolam bebek ini?
Kau masih berencana mengirim
setengah kapal ini ke laut?
Ya.
Dengar Kim, buatlah mereka
mengerti keadaan disini.
Akan kulakukan semampuku, Bill.
Bahkan bila harus
ke presiden.
Syukurlah,
setidaknya
masih ada 1 orang...
di Angkatan Laut
yang masih waras.
Kami ingin bilang,
"Jepang tidak pernah...
memulai tindakan permusuhan
dengan membuat Pernyataan Perang.
Dengan penilaian cepat,
kita berkesimpulan...
Kapal Induk Jepang bisa tiba
di Hawaii tanpa peringatan,
berdasarkan laporan
intelijen kita.
Kemungkinan besar musuh
datang saat fajar.
Kemungkinan musuh menggunakan
maksimum 6 kapal induk,
dan menyerang saat akhir pekan.
Kami anjurkan kesatuan A.U..."
Aku sudah baca.
Ya, pak.
Kuhargai kerja anda
dan Jendral Martin.
Laporan ini sangat berguna
bagiku dan Jendral Short.
Jenderal Martin, kau tak menambahkan
hal-hal yang keliru, kan?
Hmm.
"Kami anjurkan kesatuan A.U...
tetap melakukan pegamatan penuh
dalam jangkauan 360 derajat...
di seluruh area Hawaii
selama siang hari.
Hal ini membutuhkan
180 pesawat B-17."
Kami tak bisa
menyelusuri seluruh laut...
kecuali dengan pesawat, pak.
180 pesawat B-17 ?
Demi Tuhan,
itu lebih dari
jumlah pesawat yang ada.
Di atas kertas terlihat bagus,
tapi tak ada "armada kertas" disana.
Skuadron dari Enterprise.
Bill Halsey sedang
melatih pasukannya.
Andai ada banyak
orang sepertinya.
Melatih apa yang
dia punya.
Bukan meminta suatu
hal yang mustahil.
Tak satupun bom
yang mendekati target.
Kurasa pilotmu
bisa melihatnya.
Siapa berikutnya?
Anderson, pak.
Itu baru benar.
Sepertinya prajuritmu mulai paham.
Mudah-mudahan. pak.
Berikutnya?
Letnan Dickenson.
Katakan pada Letnan Dickenson,
dia takkan bisa
"memukul bokong sapi dengan bas biola" (gagal).
Ya, pak.
Hormat.
- Istirahat.
- Istirahat.
Ini?
Ya, pak. Radar baru.
Hasil karya ilmiah
yang hebat,
bisa melacak penyusup baik
di laut maupun udara...
dalam jangkauan luas.
Dengar, Kolonel,
pesawat patroli kita terbatas,
maka harapan kita bergantung
pada benda ini...guna mendeteksi musuh.
Radarnya pasti bekerja, Jenderal.
Kenapa belum dipasang?
Rencananya radar ini akan
dipasang di gunung itu.
Puncak gunung itu sangat
ideal bagi pos utama radar.
Akan bebas dari
segala gangguan.
Pastinya.
Masalahnya pak, kami tak diberi
izin menaruh radar disana.
Izin?
Dari Taman Nasional
Departemen Dalam Negeri.
Semua ini kepunyaan
Taman Nasional Hawaii.
Taman Nasional Hawaii?
Ya, pak. Komunitas Pelestarian Margasatwa
juga melarangnya.
Dan kita tak diberi izin?
Tidak, pak.
Kecuali kita lawan mereka.
Lawan mereka? Kau jenius.
Kita akan lawan mereka.
- Catat itu, Fielder.
- Ya, pak.
Komunitas Pelestarian Margasatwa.
Aku sudah bicara
dengan Jenderal Miles.
Dia bawa pesannya
ke Jenderal Marshall.
Pesannya berhenti disitu.
Presiden takkan mendapat pesannya.
Luar biasa.
Menyembunyikan informasi
dari Presiden.
Petugas keamanan menemukan kopian hasil
sadapan di tempat sampah Gedung Putih.
Para Jenderal tak percaya pada
sebagian orang dekat Presiden.
Apa ada yang masih
saling percaya?
Kau percaya pada istrimu?
Kalau kau?
Aku percaya.
Bagian kedua No. 1390, Kolonel.
Dari Tokyo untuk Kedutaan
di Washington dan Berlin.
Terimakasih, Nona Cave.
Jepang bergerak ke Selatan
menduduki Indocinanya Prancis.
- Ini persoalan besar.
- Yeah.
Daftar tertinggi atau bukan,
seseorang harus memberitahu
Presiden tentang ini.
"Oleh karena itu, kita akan mengembargo penuh...
semua perdagangan dengan Jepang.
Kita tak mengharapkan
adanya agresi dari Jepang,
tapi jika kalian
mendapat pesan ini,
hendaklah kalian mengambil
tindak pencegahan yang tepat."
"tindak pencegahan yang tepat."
Apa maksudnya?
Ditandatangani oleh
Jenderal Marshall dan Laksamana Stark.
Kita tetap diam sampai
ada reaksi dari Jepang.
Kita akan bersiaga penuh.
Ya, pak.
Stark bilang jangan menduga-duga
adanya tindakan konfrontasi.
Lalu kenapa mereka
mengirimkan peringatan?
Keparat.
Kenapa Washington tak memberi
cerita yang lengkap?
Pendapatku adalah...
"jangan menduga-duga
adanya tindakan konfrontasi."
Baiklah, kita lakukan.
Tingkatkan patroli udara dan laut,
peringati para komandan senior.
Mungkin dari sini kita
bisa tahu fungsinya kita.
Kaminski.
Ini Kapten Earle.
Siaga penuh.
Baik, Kapten.
Kita akan
bersiaga penuh.
Beritahu semua patroli udara,
kapal laut, dan kapal selam.
Apa-apaan ini?
Sedang apa kalian?
Menjalankan perintah.
Jenderal Short khawatir ada sabotase.
Semua pesawat yang
belum siap diterbangkan,
akan diparkir
di tengah,
supaya bisa dijaga.
Andaikan ada serangan udara,
Kena satu pesawat,
maka semuanya terbakar.
Maaf.
Perintah Jenderal.
Bukan tempat yang pas bagi radar,
namun setidaknya kita diizinkan.
Mari kerjakan
unit lainnya.
Bicara memang gampang.
Maksudmu?
Kita harus hubungkan 6 unit
ke markas besar dengan telpon.
Artinya kita harus melatih perwira
menjalankan Pusat Informasi,
agar mereka paham apa
yang mesti dilakukan.
Santailah, Murph.
Kau pikirkan saja caranya.
Yeah, akan kupikirkan.
Jangan hanya diam.
Kalian tahu cara
menjalankan benda ini.
Hanya teorinya.
Maka praktekkan teorinya.
Ya, pak.
Ya, pak.
Kalian tetap disini
dan pantau layarnya.
Dalam 2 jam, tutup.
Ada truk yang akan menjemput kalian.
Maaf, pak,
tapi apa yang kita pantau?
Segala hal yang ganjil.
Segala sinar radar
dari laut.
Kolonel, kalau misalkan ada,
apa yang kita perbuat?
Laporkan ke markas besar, bodoh.
- Caranya, pak?
- Apa?
Tak ada telepon disini, pak.
Ada pompa bensin
1 mil dari sini.
Mereka pasti punya telepon.
Ada 183 pesawat tempur
di pangkalan ini, Jenderal.
Cara mereka parkir saat ini,
bisa membuat "monyet satu mata"...
menghancurkan semua pesawat
dengan satu granat tangan.
Instruksi Jenderal Short.
Masuk.
Pak, Letnan Taylor dan Welch.
Suruh mereka masuk.
Kemudikan pesawat kalian
ke Haleiwa.
Baik, pak. Lalu apa tugas
kita disana?
Duduk saja.
Terima telpon.
Itu saja.
- Baik, pak.
Haleiwa adalah salah satu
lapangan udara tambahan.
Kita kirim 2 orang kesana,
2 lagi kesini.
Hanya itu caranya
memencarkan pesawat.
Kalau bisa, kukirim
mereka ke semua pulau.
Kau tahu kenapa kita dipindahkan?
Karena poker.
Terlalu sering menang.
Yeah.
Sebagian pecundang kalah,
lalu mengadu pada Jenderal.
Itu dia.
Nomura sudah lama
ingin mengundurkan diri.
Tapi Tokyo tak mengizinkannya.
Mereka malah mengutus Kurusu,
Duta Besar kedua, untuk membantunya.
Menurutmu Kurusu
mau bekerjasama?
Aku ragu, Frank.
Dia hanyalah
pilihan diplomatis.
Saat menjadi
Duta Besar di Berlin,
dia menandatangani Pakta Axis
atas nama Jepang.
- Kau sakit?
- Tidak.
Aku sedang menyusun sebagian
hasil sadapan terbaru.
Hasilnya sangat mengerikan.
Oh?
Duta Besar Nomura dan Kurusu
meminta pemerintah mereka...
memperpanjang tenggat waktu
perundingan Jepang dengan Amerika.
- Kau ingat itu?
- Yeah.
Nah, berdasarkan
sadapan terakhir,
Tokyo ingin
perundingan tercapai...
paling lambat
tanggal 29 November,
kalau tidak,
"Segala hal dengan sendirinya akan terjadi."
lihatlah laporan dari
intelijen Inggris.
5 kapal Angkatan Laut Jepang...
terlihat di Formosa,
mengarah ke Selatan.
Tapi kita telah mengamati mereka.
Mereka hanya berlayar biasa saja.
Aku ragu.
Aku yakin mereka
akan menyerang kita.
Jepang akan menyerang kita.
29 November tinggal
4 hari lagi.
30 November adalah
hari Minggu.
Kita akan diserang hari Minggu,
tanggal 30 November.
Memang sih cocok.
Tapi kau bisa membuktikannya?
Tidak. Tapi aku
yakin aku benar.
- Nona Cave?
- Ya?
hubungi Jenderal Marshall.
Oh, Jenderal Marshall
ada di Fort Benning, pak.
Hubungi Sekretaris Negara
kalau begitu.
Aku punya buktinya, Al.
Akan kubuat para petinggi
mengakui aku memang benar.
Huh...
Analisa Bratton masuk akal.
Fakta-faktanya memang benar.
Henry, aku takkan
terlibat lagi.
Mulai sekarang,
semuanya menjadi urusanmu...
dan orang-orang di
Departemen Angkatan Laut.
Akan kuhubungi Presiden.
Pesan untuk bersiaga penuh
akan segera dikirim.
Jenderal Marshall sudah
mengantisipasi hal seperti ini.
Sebelum dia pergi,
dia membuat instruksi
peringatan ini.
"Tindakan Jepang
tak bisa diduga.
Tapi konfrontasi bisa
terjadi kapan saja.
Jika perseteruan tak terelakkan,
Amerika Serikat ingin Jepang
yang bertindak terlebih dahulu."
Tahan.
Baca kalimat itu lagi.
"Jika perseteruan tak terelakkan,
Amerika Serikat ingin...
Jepang yang bertindak
terlebih dahulu.
Kebijakan ini bukan
bermaksud membatasi...
metode kalian,
dan membahayakan pertahanan kalian.
Sebelum ada tindakan
agresi dari Jepang,
Kalian diperintahkan untuk
menjalankan pengintaian...
dan tindakan lainnya
yang kalian anggap perlu.
Tapi tindakan ini
boleh dilaksanakan,
selama tidak menakuti
warga sipil,
atau dengan maksud membeberkan rahasia.
Atas nama Jenderal George C. Marshall."
"Tidak menakuti warga sipil."
Apa pendapatmu?
menurutku,
itu hanyalah tipuan.
Tapi Kepala Staf
tak bermaksud menipu.
- Kita akan bersiaga.
- Lagi?
Pasukan jadi bingung.
Terlalu banyak peringatan.
- Astaga, suruh mereka jangan bingung.
- Ya, pak.
"Angkatan Laut Jepang mungkin
akan menyerang Filipina,
Thailand, Semenanjung Krakatau
dan Kalimantan.
Laporan ini harap dipertimbangkan
sebagai sinyalemen perang."
Itu saja, tuan-tuan.
Sekarang kalian mendapat
semua informasinya.
Dalam 3 hari,
sudah 2 kali peringatan.
"Angkatan Laut Jepang mungkin
akan menyerang Filipina,
Thailand, Semenanjung Krakatau
dan Kalimantan."
Hawaii tak disebut.
Benar. Hal ini harus
dianggap penting.
Nah, tuan-tuan,
kita punya pekerjaan.
Washington menyuruh kita mengirim
1 skuadron prajurit ke Midway,
dan Wake.
Kapan kalian bisa berangkat?
Enterprise bisa
pergi besok pagi.
Aku butuh 1-2 hari. Kapal kami
baru selesai diperbaiki di Lexington.
Secepatnya, John.
Kau bertugas menyelidik.
Pesawat harus diterbangkan
siang dan malam.
Laporkan tiap tanda
dari kapal musuh padaku.
Baik.
Kalian ingin kapal perangnya
ikut dengan kalian?
Tidak.
Mereka terlalu lamban.
Jika ingin menyelidik,
selidiki saja.
Kami tak ingin
hal lain.
Kau benar,
tapi aku belum siap.
Sampai aku tahu
kapan dan dimana.
Kau berencana menahan setengah armada
di laut saat kapal induk tak ada?
Tidak, terlalu beresiko.
Seluruh armada tetap di
Pearl saat kalian pergi.
Pergi. Dan kembali
secepat mungkin.
Aku tak mau kapal perangku ada
disini tanpa perlindungan udara.
- Lekas bekerja.
- Ya, pak.
Kim...
Jujurlah padaku.
Aku ingin perintah
yang jelas.
Kalau aku bertemu kapal Jepang,
apa yang mesti kulakukan?
Gunakan saja
akal sehatmu.
Itu perintah konyol terbaik
yang pernah kudapatkan.
Biarpun itu hanya sampan,
tetap akan kuledakkan.
Kali ini ada apa,
menyuruhku kemari?
Tokyo menyuruh Kedutaan
mereka bersiap-siap,
dalam pesan yang sangat panjang,
14 bagian totalnya.
Rufe, minggu lalu kau telah
membuat kami semua takut.
Hal itu takkan
terjadi lagi kan?
Anda harus melihat ini.
Laporan terakhir kapal
pengangkut pasukan Jepang.
Ingat tentang kapal itu?
Mereka masih menuju Selatan
dengan kawalan Angkatan Laut...
hanya berjarak 14 jam
dari pesisir Malaya.
Lalu kapal induk
pesawat terbang mereka?
Tak tahu.
Intelijen sudah melacaknya.
Mereka menghilang.
Rufe, cobalah berpikir
dari sudut pandang mereka.
Memangnya selama ini
aku bagaimana?
Aku masih yakin mereka
akan menyerang kita.
Bagaimana kalau
kita belum siap?
Entah denganmu,
tapi aku tahu mesti berbuat apa.
Dimana yang lain?
Ini sudah jam 12 lewat, pak.
Mereka sudah pulang.
- Suruh mereka kembali.
- Di akhir pekan?
Ya.
Ini keseluruhan 13 bagiannya?
Ya, Tokyo menahan bagian
terakhirnya sampai pagi nanti.
Penasaran.
Ini sudah hampir
jam 9 malam.
Harry, aku mau berkeliling
dulu dengan sadapan ini.
Syukurlah Presiden sudah kembali
dalam daftar (penerima pesan).
Suruh Letnan Brotherhood menghubungiku
kalau bagian terakhirnya sudah ada.
Baik.
Kau terlambat.
- Aku...
- Antar aku ke Gedung Putih.
Andai kutahu kita diundang ke Gudang Putih,
pastinya aku sudah berdandan sebelumnya.
Kau pasti tahu
Nyonya Roosevelt,
Secara pribadi dia informil,
tapi dia sangat menghargai...
Sayang, diamlah dan
kendarai saja mobilnya, oke?
Lalu?
Ke Kapten Wilkinson.
Kau bertemu Presiden?
Tidak, hanya Harry Hopkins.
Apa dia baca "itu"?
Tidak, dia tak
punya kuncinya.
Kuberikan pada ajudan A.L,
Letnan Schulz.
Nanti dia berikan
ke Presiden.
Presiden punya kuncinya, kan?
Tentu saja.
Apa Letnan Schulz
berkata sesuatu?
Dia bilang, "Terimakasih."
Sayang, berhentilah bertanya, oke?
Laksamana Stark tak bisa dihubungi.
Boleh aku bawa ke Kepala Staf?
Sudah jam 10 lewat,
Jenderal Marshall sudah tidur.
Marshall tak bisa diganggu
dengan sesuatu yang tidak lengkap.
- Tunggulah sampai lengkap.
- Ya, pak.
Kalau kau begitu cemas,
Mengapa tak hubungi
Kepala Strategi Perang, Laksamana Turner?
Teleponnya tak diangkat, pak.
- Anda tahu dia dimana?
- Entahlah.
Presiden sudah
berdiskusi denganku.
Dia kirimkan pesan
pribadi pada Kaisar.
Kalau bagian terakhirnya sudah ada,
bawakan padaku.
- Malam, komandan.
- Malam, pak.
Aku tadi lapar.
Kurasa kau juga.
Oh, terimakasih, sayang.
Kau tak mau memberitahuku?
Bahkan hanya petunjuk?
Kau merasa seolah-olah
dunia akan hancur.
Laksamana Stark sudah
bicara dengan Presiden.
Presiden bilang apa?
Dia mengirim pesan
pribadi pada Kaisar.
Gordy. Chad.
Pesawat B-17 dari Kalifornia
akan tiba pagi ini.
Radio Honolulu akan tetap
mengudara sepanjang malam,
supaya pesawat bisa
datang dengan lancar.
Kita harus berada di
menara pengawas jam 7.30 tepat.
- Ya, pak.
- Sayang.
Tyler.
ada kerja untukmu.
Pak.
Melapor ke Pusat Radar baru
di Fort Shafter jam 4 pagi.
4 pagi?
Dari jam 4 sampai jam 7 pagi.
Radar kita hanya
beroperasi selama 3 jam.
Pria yang beruntung!
Bagaimana rasanya, kapten?
Komando pertama, patroli pertama.
Baik-baik saja, Pak Young.
Sepertinya aku mau
beristirahat dulu.
- Malam, pak.
- Malam.
Ini.
Kramer.
Al, dengar ini.
Bagian ke-14.
"Kepada Duta Besar,
harap sampaikan jawaban kita...
pada pemerintah Amerika Serikat
tepat jam 1 siang,
7 Desember, waktu setempat."
1 siang?
"Tepat jam 1 siang,
waktu setempat.
Aku akan kesana.
Lihatlah pesannya Presiden.
Seharusnya bawakan padaku dari tadi.
Seperti anda ketahui,
komunikasinya sering lambat...
dan kacau belakangan ini.
Atau sengaja dikacaukan.
Gene, hubungi
Menteri Luar Negeri.
Katakan padanya aku ingin
beraudiensi dengan Kaisar secepatnya."Setelah terjemahkan...
bagian ke-14 ini,
musnahkan dengan segera...
mesin pemecah sandi kalian,
semua sandi,
dan dokumen-dokumen rahasia."
Terjemahkan ini secepatnya.
- Beri kopiannya pada Kramer saat dia datang.
- Ya, pak.
Aku harus pergi dari sini.
Hey, lihat ini.
Akhirnya dapat juga.
Pusat Komunikasi.
Ini bahkan bekerja.
Hebat.
Titik Opana,
mengecek komunikasi.
Kalian bisa dengar kami?
Keras dan jelas.
Dimana Jenderal?
Ini hari minggu, pak.
Ini Kolonel Bratton.
Sambungkan dengan Kepala Staf,
Jenderal Marshall.
Ya, di markasnya,
Fort Myer.
Markas Kepala Staf,
disini Sersan Aguirre.
Ya, Kolonel Bratton.
Maaf, pak,
Jenderal tak ada disini.
Dia berada dimana biasanya
dia berada di minggu pagi.
- Dimana Kolonel Bratton?
- Menemui Jenderal Marshall.
Dia meninggalkan ini
untuk anda.
Bagian ke-14 sadapan
yang Kramer bawa ini,
menandakan Jepang
akan menyerang.
Kita semua yakin
perang akan terjadi.
Kita tahu pasukan mereka
mengarah ke Selatan.
Karena agresi akan
segera terjadi,
saya anjurkan anda
menghubungi Laksamana Kimmel...
di Hawaii.
Tidak.
Lebih baik kuhubungi
Presiden terlebih dahulu.
Bisa kalian keluar sebentar?
Ya, pak.
Terimakasih, pak.
"Pemerintah Jepang menyesal
harus memberitahu...
Pemerintah Amerika...
bahwa, mengingat sikap
Pemerintah Amerika,
kami pertimbangkan sudah
tak mungkin lagi tercapai...
sebuah kesepakatan
melalui perundingan lagi."
- Pesan tambahannya.
- Terimakasih.
Tuan-tuan, saya yakin
Jepang berniat menyerang...
jam 1 siang
hari ini.
- Seluruh Komando Pasifik harus bersiaga.
- Ya, pak.
Kolonel Bratton,
tunggu sebentar.
Bawa ini ke
Pusat Komunikasi.
Masuk.
Kapten, bisa datang
ke anjungan?
Baik.
Tanda-tanda ada kapal selam,
Pak Goepner?
- Kami tak yakin.
- Kapal apa?
Kapal tarik Antares.
Lihat bagian belakangnya, kapten.
Kapalnya menyeret sebuah rakit.
Lihatlah diantara
kapal dan rakitnya, pak.
Itu kapal selam,
Pak Goepner.
Menyusup melalui jaring menuju Harbor.
Hubungi semua bagian.
- Hubungi semua bagian.
- Nyalakan semua mesin.
- Hadap ke kiri 15 derajat.
- Hadap ke kiri 15 derajat, pak.
- Bilang Antares kita akan menyerang.
- Baik, pak.
Flags, bilang Antares
kita akan menyerang.
- Meriam satu, mulai tembak.
- Meriam satu, mulai tembak.
- Bersiap jatuhkan bom laut.
- Bersiap jatuhkan bom laut.
- Jatuhkan bom pertama.
- Jatuhkan bom pertama.
- Jatuhkan bom kedua.
- Jatuhkan bom kedua.
Beritahu Com-14, kita menjatuhkan bom laut
pada sebuah kapal selam di zona aman kita.
Baik, pak.
Disini Kapten Earle.
- Ada pesan dari kapal pengawas.
- Oke, bacakan.
"Menjatuhkan bom laut pada sebuah
kapal selam di zona aman kita."
Kita sudah sering salah
dalam pengamatan, Kaminsky.
Ini berbeda, pak.
Lebih dari pengamatan sebelumnya.
Kapal ini dekat dengan
jalan masuk pelabuhan.
Kita kan tahu pemimpin
kapal pengawas masih pemula.
Akan kusampaikan pada
Laksamana Block.
Dengan segala hormat, pak,
kita harus menyiagakan semua komando.
Konfirmasinya, Kaminsky.
Aku mau konfirmasinya.
Ed, ini penting.
Jenderal Marshall ingin ini dikirim
ke semua komando melalui rute tercepat.
Baik.
Tulisan tangan Jenderal,
sulit dibaca.
Bantu aku, Rufe.
Mayor, aku mendapat
musik Honolulu yang bagus.
Bagus, sambungkan padaku.
Mana truk makanannya?
Matikan itu, George.
Ini sudah jam 7 lewat.
Hey, Joe, kemari.
Kau sedang apa?
Aku melihatnya selama
beberapa saat.
Bergerak masuk, cepat.
Tak pernah kulihat
sebesar itu sebelumnya.
- Seperti 2 getaran.
- Hey, Joe, aku dapat.
Aku buat 140 mil ke utara,
3 derajat ke timur.
Jangan konyol,
kita tak punya pesawat sejauh itu.
Kita harus menghubungi
Pusat Informasi.
Urusan kita sudah
selesai jam 7:00.
Pusat mungkin menganggap
ini penting.
Oke, terserah padamu.
Pusat Informasi.
Yeah? Entahlah, Mac,
semuanya tutup disini.
Benarkah?
Tunggu sebentar.
Letnan Tyler.
Pak, ini Prajurit Elliot,
Titik Opana.
Ada formasi pesawat
yang besar yang datang,
140 mil,
3 derajat ke timur.
Yeah?
Tak usah cemaskan hal itu.
Prajurit di Titik Opana
paling melihat pesawat B-17...
datang dari daratan.
- Dia bilang tak usah cemas.
- Ayo, kita makan.
Kolonel, kukirim ini ke Manila,
zona kanal dan San Francisco...
tapi tak bisa dikirim lewat
terusan langsung ke Hawaii.
Karena atmosfir lagi?
Ya, pak,
sangat buruk hari ini.
Mungkin kita bisa
memberikannya pada A.L.
Kau pikir atmosfir
mereka lebih baik?
- Kirim ini sebagai telegram.
- Ya, pak.
Maksudmu sebuah kapal selam
terlihat setengah jam lalu...
Masa bodoh kalau
belum ada konfirmasinya.
Seharusnya aku diberi tahu
tepat setelah pengawas melaporkannya.
Kapal selam sedekat itu adalah
masalah yang sangat serius.
Dapatkan informasinya,
semua laporan bawa ke kantorku.
Sekarang!
Suruh supir siapkan mobil.
Baik, pak.
Oh, iya pak,
Apa perlu kubilang pada Jenderal Short
kau tak bisa bermain golf?
Tak perlu, bodoh,
siapkan saja mobilnya.
Pesan dari Jenderal
di Fort Shafter.
- Bertanda "penting"?
- Tidak.
Sedikit goyang, Davey...
tapi kau harus bisa
terbang dalam segala cuaca.
Baik, Ibu Fort.
Jangan arahkan bagian depan
terlalu ke bawah.
Itu lebih bagus.
Kau hebat.
Aku ambil alih, Davey..
Bersedia.
Mulai.
Cari nomornya. Akan kulaporkan dia
karena pelanggaran keamanan.
Ayo!
Peringati semua komando:
"Serangan udara. Pearl Harbor.
Ini bukan latihan."
Bagian Umum.
Bagian Umum.
Tempati pos kalian.
Tempati pos kalian.
Pak.
Pos tempur.
Pos tempur.
Tembak senjata kalian.
Tembak kemana saja.
Bajingan!
Pos 6,
tempatkan pompa air kalian.
Pesawat di sebelah kanan.
Pearl Harbor diserang.
- Pearl Harbor?
- Pearl Harbor dibom.
Apa yang sedang terjadi?
Mengapa A.D tak diberi tahu?
Tak seorangpun berpikir untuk
melapor ke Washington?
- Jenderal.
- Tempatkan semua unit dalam posisi perang.
Peringati penjaga teritorial.
Buka pos komando di
Aliamanu Crater.
- Baik, pak.
- Aku akan menyusul.
Ya, Tuhan.
Pulau ini sedang diserang.
Para bajingan itu akan
membunuh kita semua.
Kalian, pergi ke gudang senjata.
Ambil semua senjata, amunisi.
- Kau juga, letnan.
- Baik, pak.
Operator.
Hubungi Lapangan Udara.
Semua komunikasi macet.
Coba dengan radio lagi.
Siram pesawat itu.
Lari demi keselamatanmu.
Itu Hickam.
Mayor, aku dengar sesuatu
yang lucu di radio Honolulu.
Ada apa ini?
Radio bilang ada penyerangan.
Mereka Jepang, pak.
Bisa-bisanya terbang diantara pertempuran.
Tak terlindungi dan kekurangan bahan bakar.
Pemimpin Oboe pada
penerbang Oboe.
Kami sedang terbang di tengah-tengah perang.
Cepatlah kalian keluar.
Dimana saja. Jika tak bisa di Hickam,
cobalah Bellows atau Wheeler.
Pak, kita tertembak.
Tak ada yang serius.
Mereka menembak
1 kotak sirkuit.
Sinyal untuk mendarat
tak bekerja.
Gunakan engkol tangan.
Cepat.
- Mayor.
- Yeah.
1 roda macet.
Goyangkan.
Kita akan mendarat.
- Sudah kucoba.
- Coba lagi!
Mereka datang.
Tembak!
Suruh mereka berhenti menembaki kita!
Kita ini Amerika.
Mayor.
Tak bisa jalan, pak.
Cara yang konyol,
terbang di tengah-tengah perang.
- Lari demi hidup kalian!
- Cepat!
Menara ke B-17,
ada Jepang membuntuti kalian.
Biarkan pesawatnya dan keluar.
Suruh Bagian Kerugian
melapor semua kerusakan.
Bila kita tetap disini,
kita akan terbakar.
Oke, Sersan,
suruh mereka turun.
Semuanya,
ayo pergi.
Dimana para pejuang kita?
Kapten, tangki bahan bakar
induk retak.
Dek bawah kebanjiran,
posisi kita miring 8 derajat.
Buang airnya, bodoh.
Buang airnya.
Kau ingin konfirmasinya, Kapten?
Lihatlah!
Itu konfirmasinya!
"Oklahoma, terbalik.
Nevada tertembak satu torpedo
dan sebentar lagi tenggelam.
West Virginia, tertembak 6 torpedo
dan sebagian dek terbakar.
Raleigh dan Helena
rusak dan miring."
California, kena 2 torpedo,
terbakar di semua bagian.
Aku baru saja dari sana.
Hampir saja, pak.
Lebih bagus jika
itu membunuhku.
Pak Sekretaris.
"Serangan Udara. Pearl Harbor.
Ini bukan latihan."
Tidak, ini tak benar.
Maksud mereka pasti Filipina.
Bukan, pak.
Ini Pearl.
Hubungkan aku dengan Gedung Putih,
sambungan langsung.
Baik, pak.
Pak Duta Besar, Pak Hull akan
menemui kalian beberapa saat lagi. Silakan duduk.
Pak Presiden,
apa ini sudah dikonfirmasi?
Maka, pak,
saya ingin anda mengkonfirmasinya,
sebelum saya menemui
Nomura dan Kurusu.
Mereka sedang
menunggu diluar.
Operator! Operator!
Sambungkan ke lapangan Haleiwa. Cepat.
George, cari mobil,
truk, apa saja.
Aku menelpon Haleiwa supaya
mereka menyiapkan pesawat kita. Cepat.
Rute yang disarankan,
2-3-0, pak.
- Bagus. Tetap di 2-3-0.
- Tetap di 2-3-0, pak.
Berlindung!
Siram!
Siram!
Tambah airnya.
Tambah airnya.
Tinggalkan kapal!
Tinggalkan kapal!
- Tinggalkan kapal! Tinggalkan kapal!
- Ke sana!
Tak bisa melewati terusan luar
dalam kondisi seperti ini.
Kalau tenggelam disini,
akan menghalangi terusan selatan.
Tenggelamkan di pantai
supaya tak menghalangi.
Arsipkan ini.
G-5.
Aku butuh 5 kopian
per suratnya.
Kurir.
- Bawa ini ke kantor Jenderal Short.
- Baik.
Arsipkan ini.
Kopral.
Ini harus diterjemahkan
untuk Jenderal.
Bawa ke ruang translasi.
Suruh mereka bawa kembali secepatnya.
Lari demi keselamatanmu!
Jatuhkan selangnya dan
ambil tangga serta kampak.
Apa lagi yang kau tunggu?
- Kita kehabisan air.
- Kenapa? Ada apa?
Kapal Arizona.
Mereka memotong pipanya.
Kapal tangki di laut sana
penuh dengan bahan bakar pesawat.
Hal itu bisa meledakkan
setengah pelabuhan.
Menyingkir!
Selama 50 tahun
aku bekerja,
belum pernah kulihat ada dokumen
yang penuh dengan kebohongan keji...
dan distorsi...
dalam skala yang sangat besar...
yang tak pernah kubayangkan
sampai hari ini...
kalau ada pemerintah
di planet ini...
yang mampu mengucapkan
hal itu.
Pak Hull.
Keluar.
Ya, oke.
Dari ruang sandi,
telegram dari Departemen Perang.
Buat kopiannya untuk
Laksamana Kimmel.
Permisi, Laksamana.
- Dari Washington.
- Terimakasih.
Tuan-tuan.
"Jepang akan mempresentasikan,
jam 1 siang...Waktu Timur hari ini,
sebuah ultimatum.
Apa maknanya kita belum tahu,
namun bersiagalah."
Tertanda,
George C. Marshall,
Kepala Staf.
Ya Tuhan.
Dengan ini A.L hanya memiliki
2 pasukan tempur di Pasifik Tengah.
Punya kita dan Lexington.
Jangan sampai kita
seperti mereka.
Tak akan.
Kapan kita siap berlayar lagi?
Kita bisa mengisi bahan bakar
dan perbekalan sebelum fajar.
Bagus.
Itu bagus.
Diterjemahkan oleh : Hermes "AngelTouch"
hermeshady.blogspot.com / @HermeShady on Twitter