Tip:
Highlight text to annotate it
X
THE SEVENTH SEAL (SEGEL KETUJUH)
Subtitle & Translation From : hermanski
Resync to Bluray by : Diemust44
Ini adalah pertengahan abad ke-14.
Antonius Block dan pengawalnya, setelah bertahun-tahun
menjadi tentara di tanah suci...
Akhirnya mereka kembali ke Swedia,
negeri yang sekarang dilanda wabah hitam.
# Dan ketika Anak Domba tuhan
membuka segel ketujuh, #
# Ada keheningan di surga #
# Terjadi dalam beberapa saat #
# Dan ketujuh malaikat yang memiliki
tujuh sangkakala #
# Mempersiapkan diri mereka untuk
mengabarkannya #
- Siapa kau?
- Aku adalah sang kematian.
- Apakah kamu datang untuk menjemputku?
- Aku telah lama berada di sampingmu.
- Aku tahu itu
- Apakah kau siap?
Tubuhku siap, tapi tidak dengan jiwaku.
- Tunggu sebentar.
- Kalian semua bilang begitu.
- Tapi aku tidak bisa menunda-nunda.
- Apakah kau ahli bermain catur?
- Bagaimana kau tahu?
- Dari lukisan dan lagu-lagu rakyat.
Ya, aku cukup pandai bermain catur.
- Tidak akan lebih pintar dariku.
- Mengapa kau bermain catur denganku?
- Itu adalah kemauanku.
- Kau benar.
Keadaan dari hidupku ini tergantung
dari perlawananku terhadapmu.
Jika aku mengalahkanmu,
Kau membebaskanku.
Kau di sisi hitam.
Itu yang paling cocok, bukan?
# Twixt mendesah meremas paha
Di tempat tidur #
# Itulah satu-satunya
cara untuk menjadi #
# Untuk orang sepertiku #
# Tuhan kita duduk bersembunyi,
Dia agak pemalu #
# Tapi Setan, sekutumu memastikan
kau tidak akan kesepian #
Mereka bercerita tentang pertanda-pertanda
dan kengerian lainnya di Färjestad.
Dua kuda dimakan sesuatu tadi malam.
Kuburannya telah dibongkar
dan sangat berserakan.
Ada empat matahari di langit,
kemarin sore.
Dapatkah kau memberitahuku
jalan ke penginapan?
- Apakah dia menunjukkan jalannya?
- Sepertinya tidak.
- Apa katanya?
- Tidak ada.
- Apakah dia bodoh?
- Tidak, kita tidak bisa menyebutnya bodoh.
Aku akan mengatakan bahwa dia
sangat baik.
Ya, sangat baik, Tapi sikapnya
mengubah itu.
Selamat pagi, Apakah kau punya sarapan?
Sayangnya, aku tidak bisa makan rumput,
Apa kau bisa mengajariku?
Hal yang sulit, Orang tidak
tertarik pada hal ini.
Mia, bangun! aku telah melihat sesuatu,
Aku harus memberitahu kau tentangnya.
- Apakah terjadi sesuatu?
- Aku melihat sebuah bayangan.
Tidak, bukan bayangan,
Rasanya seperti kenyataan.
Aku melihatnya, Apakah kau
memiliki bayangan lain?
Aku melihatnya, Bagaimanapun juga.
- Siapa? Siapa yang kau lihat?
- Mary Si perawan suci.
- Benarkah?
- Dia begitu dekat sehingga aku bisa menyentuhnya.
Dia memiliki mahkota emas
dan gaun biru dengan hiasan bunga,
dan dia bertelanjang kaki
dan memiliki tangan kecil berwarna cokelat.
Dia memegang seorang anak kecil
dan mengajaknya untuk berjalan-jalan.
Lalu dia melihatku dan dia tersenyum padaku.
Aku meneteskan air mata, ketika mengusap mataku
mereka pergi, mereka menghilang.
Dan sama sekali, di sekitarku menjadi begitu hening.
Seperti surga di dalam bumi,
Kau mengerti?
- Hal itu biasa terjadi padamu.
- Kau tidak percaya, tapi itu nyata.
Tidak seperti kenyataan yang kau ceritakan,
tetapi ini adalah kenyataan yang lain.
Seperti saat kau mengatakan bahwa Iblis mewarnai
roda gerobak kita menjadi merah dengan ekornya.
Mengapa membahas itu lagi?
- Cat warna merah ada di kukumu.
- Ya, waktu itu sudah terjadi.
Aku yang melakukannya sehingga kau akan percaya pada
bayanngan yang lain, cerita yang sesusungguhnya
Hilangkanlah bayanganmu, atau kau akan
diaanggap orang bodoh,
Setidaknya belum, sejauh yang kutahu,
Tapi siapa yang bisa tahu itu...
Aku tidak memaksakan bayanganku! aku tidak bisa
membuat Perawan Suci mengungkapkan dirinya..
Malaikat dan setan akan
senang ketika bersamaku.
Bukankah aku mengatakan itu sekali, dan
sepertinya aku harus tidur di pagi hari?
Aku bertanya kepadamu, meminta padamu,
tapi tidak ada yang membantu.
Itu sebabnya sekarang aku mengatakan, Tenang!
Mikael, Mikael, Mikael...
- Dia seharusnya punya kehidupan yang lebih baik dari kita.
- Mikael akan menjadi pelawak yang terkenal.
Atau mungkin menjadi pemain sulap yang
membuat trik yang mustahil.
- Trik apa itu?
- Membuat sebuah bola tetap diam di udara.
- Tidak mungkin.
- Bagi kita seperti itu. Tapi tidak untuknya.
Kau dan fantasimu...
Aku membuat sebuah lagu baru tadi malam.
Aku terbangun hampir sepanjang malam.
- Apakah kau ingin mendengarkan laguku?
- Nyanyikan itu. Aku sungguh penasaran.
# Ada burung merpati duduk di bunga lily
Di tengah musim panas #
# Dia menyanyikan lagu yang indah
tentang Kristus #
# Ada sukacita yang besar di surga #
- Mia, kau sudah tidur?
- Ini adalah lagu yang sangat indah.
- Ini belum selesai.
- Aku hanya berbaring saja.
- kau dapat menyanyikan lagi sisanya nanti.
- Kau akan tidur dan tidur saja.
Apakah baju ini tepat untukku?
Aku hanya bertanya.
- Jika pendeta tidak membayar, aku akan menolak.
- Apakah kau bermain sang Kematian?
Menakuti orang yang tak menggunakan pikirannya
dengan omong kosong seperti itu.
- Kapan kita akan melakukannya?
- Pada Festival All Saints di Elsinore.
Di dalam irama gereja yang sebenarnya,
Tidak buruk.
Mengapa tidak sesuatu yang konyol?
Orang menyukainya dan itu sangat lucu.
Bodoh, Ada wabah hitam disana...
Dan pendeta berkhutbah
atas kematian dan kemunduran moral.
- Apa peran yang akan kita mainkan?
- Kau adalah jiwa manusia dan Kau adalah penggoda.
- Tentu itu peran yang buruk.
- Siapa yang memutuskan? Siapa yang mengatur?
Kau bodoh, ikutilah peraturan ini.
benang kehidupan adalah hal yang paling tipis.
Hidup ini singkat, kau akan menemukannya.
Apakah wanita akan mencintaiku dengan baju ini?
Aku hanya bertanya.
Jof, berbaliklah, Jangan mengatakan apa-apa.
- Aku tenang seperti tikus.
- Aku mencintaimu.
- Apa yang kau lukis?
- Tarian Kematian.
- Kematian?
- Ya, Dia menari dengan mereka semua.
- Mengapa melukis di dinding itu?
- Untuk mengingatkannya jika semuanya akan mati.
- Itu tidak membuat siapapun menyenanginya,
- Mengapa harus membuat mereka semua senang?
- Mengapa tidak menakuti mereka sedikit saja?
- Mereka akan menutup mata ketika melihatnya.
Percayalah, mereka melihatnya, Sebuah tengkorak
yang lebih menarik dari gadis telanjang.
- Dan jika kau menakuti mereka?
- Mereka akan lebih takut.
- Dan bergegas ke pelukan sang pendeta.
- Bukan urusanku.
- Kau melukis tari kematian...
- Aku hanya mengambarkannya
- Kau akan membuat kemarahan dari seseorang.
- Lalu aku akan melukis sesuatu yang membahagiakan...
Kita harus mencari penghidupan...
Setidaknya sebelum wabah datang padamu.
Wabah? ini mengerikan.
Kau harus melihat luka
pada leher yang sakit itu.
Lihat keadaan tubuhnya, lihatlah
anggota tubuhnya yang penuh dengan kekengerian.
- Itu tidak terlihat baik.
- Ya, Itu tidak terlihat baik.
Dia mencoba untuk merobeknya
keluar dari tempat tidurnya.
Dia menggerogoti tangannya,
merobek keluar pembuluh darah dengan kukunya.
Jeritannya terdengar dimana-mana.
- Apakah aku takut?
- Takut? aku?
Kau tidak mengenalku, percuma dengan
Omong kosong apa yang telah kau lukis?
Hal yang aneh adalah bahwa orang menganggap..
Wabah adalah hukuman dari Tuhan...
Memohon dan mendoakan kebaikan tuhan
dengan memukuli dirinya sendiri...
- Mereka memukuli diri mereka sendiri?
- Ya, itu pertunjukkan yang mengerikan...
Kau akan berlari dan bersembunyi
ketika mereka datang...
Apakah kau punya arak atau yang lainnya?
Aku hanya minum air sepanjang hari ini.
- Aku kehausan seperti unta di padang pasir.
- Kau tidak sekalipun takut, dengan semua ini..
Aku ingin mengakuinya dengan jujur,
tapi hatiku penuh kekosongan...
Dan kekosongan itu adalah
cermin diriku sendiri...
Aku melihat diriku begitu kotor...
Dengan ketidakpedulianku terhadap sesama,
membuatku diusir keluar dari masyarakat.
Sekarang aku hidup di dunia hantu,
tertutup dalam mimpi dan imajinasiku.
- Dan untuk itu, kau ingin mati.
- Ya, aku mau.
- Apa yang kau tunggu?
- Aku ingin tahu.
- kau ingin jaminan.
- Sebut saja apa yang kau suka.
Apakah sangat tak terbayangkan
untuk memahami Tuhan dengan indera manusia?
Mengapa dia bersembunyi di balik awan
dengan janji dan mukjizat yang tak terlihat?
Bagaimana kita bisa percaya dan setia
ketika kita tak percaya?
Apa yang akan terjadi pada kita
yang ingin percaya, tapi tidak bisa?
Bagaimana dengan mereka
yang tidak ingin percaya sama sekali?
Mengapa aku tidak dapat
membunuh hal itu dalam diriku?
Mengapa dia hidup di dalam diriku
dengan cara yang memalukan ini..
Meskipun aku ingin mengusirnya
dari hatiku?
Mengapa Dia, terlepas dari semua, aku
tak bisa menyingkirkan kenyataan yang menghinaku?
- Apakah kau dengar?
- aku mendengarmu.
Aku ingin pengetahuan! Bukan iman,
bukan asumsi, tapi pengetahuan.
Aku ingin tuhan mengulurkan tangan-Nya,
menunjukkan wajah-Nya dan berbicara kepadaku.
- Tapi dia tetap diam.
- Aku memintanya kepada-Nya dalam kegelapan.
- Tapi seolah-olah tidak ada apa-apa di sana.
- Mungkin tidak ada apapun.
Lalu kehidupan adalah kegilaan yang mengerikan.
Tidak seorang pun dapat hidup jika dihadapkan
dengan Kematian, mengetahui apapun tak lagi berarti.
Kebanyakan orang berpikir Kematian
adalah ketiadaan.
Tapi suatu hari kau berada di tepi kehidupan
dan menghadapi kegelapan.
- Hari itu.
- Aku mengerti apa yang kau maksud.
Kita harus membuat patung
dari ketakutan kita...
Dan patung itu yang kita sebut tuhan.
Kau khawatir.
Sang Kematian datang menemuiku pagi tadi.
Kami bermain catur bersama.
Waktu memungkinkanku untuk mengurusi
urusan yang lain..
Urusan apa?
Sepanjang hidupku aku telah melakukan pencarian,
bertanya-tanya,
berbicara tanpa makna atau tujuan.
Bukan apa-apa, Ya, aku mengatakan
kegetiran atau hinaan diri,
Yang aku ketahui bahwa hampir dalam hidup
semua orang yang dibuat dengan cara itu.
Tapi aku ingin menggunakan waktuku
untuk satu tindakan yang berarti.
Itu sebabnya kau bermain
catur dengan sang Kematian.
Dia pintar dan terampil,
tapi sejauh ini aku belum menyerah.
Bagaimana kau bisa mengecoh sang Kematian
dalam permainanmu?
Aku bermain dengan kombinasi
benteng dan ksatria...
Yang mungkin dia belum melihat sebelumnya,
Aku mombongkar langkahnya selanjutnya.
Aku akan mengingatnya...
Kau pengkhianat, dan kau menipuku...
Tapi kita akan bertemu lagi.
dan aku akan menemukan jalannya...
Kita akan bertemu di penginapan.
Kita akan melanjutkan permainan kita...
Ini tanganku, aku bisa merasakannya.
Darahku masih menyembur di dalamnya...
Matahari masih tinggi di langit...
Dan aku, Antonius Block..
Bermain catur dengan sang Kematian...
Tuanku dan diriku telah pergi jauh...
Apakah kau mengerti, temanku, Pictor?
- Perang Salib.
- Tepatnya.
Selama 10 tahun, kita membiarkan
ular menggigit,
serangga menyengat kita, hewan melukai kita,
para kafir membantai kita,
Anggur meracuni kita, perempuan mengotori kita,
kutu memakan kita, demam merasuki kita.
- Segala sesuatunya atas nama Tuhan.
- Atas nama tuhan.
Perang salib adalah hal yang bodoh,
hanya sosok idealis yang bisa menciptakannya.
- Semua ini tentang wabah mengerikan.
- Ini lebih buruk dari itu.
Oh, ya, Selalu perhatikan
dirimu ketika duduk.
- Sebuah kebenaran yang agung.
- dirimu sendiri, dirimu sendiri.
- Sebuah kebenaran yang agung.
- Jons sang pengawal.
Dia mengecoh sang Kematian, tertawa pada Tuhan,
tertawa pada dirinya sendiri, tersenyum pada gadis-gadis.
Dunianya adalah apa yang dia percaya.
Hal yang konyol untuk semua orang,
bahkan dirinya sendiri...
Tidak peduli pada surga
dan tak peduli pada neraka...
Kau beraroma darah, apa itu?
Di dalam dirinya ada iblis.
- Dan sekarang dia masih dalamnya.
- Dia akan terbakar di pagi hari.
- Tapi kita harus mengusir Iblisnya pergi.
- Dengan minuman busuk?
Dengan darah dan daging dari
seekor anjing hitam yang besar.
Aku juga.
Pernahkah kau melihat Iblis?
- Jangan bicara padanya?
- Apakah itu begitu berbahaya?
Aku tidak tahu, tapi dia adalah penyebab
wabah yang menimpa kita...
Oh, sebuah hal yang terkutuk dialami
temanku yang malang..
Sekarang kau terlalu tergesa-gesa,
Sekarang cacing membuatmu tak berguna...
- Kau seharusnya bernyanyi?
- Tidak
Mengapa kau terlihat begitu kaget?
Aku mengambil ini dari orang mati.
Ini cukup bermanfaat bagiku di desa ini.
Kau berpikir untuk menceritakan kisah itu
di desa ini? Itu tidak akan membantu...
Setiap orang dari kita menjaga hidupnya sendiri,
Sesederhana itu saja..
Jangan kau mencoba untuk menjerit, tidak ada
yang mendengarmu, baik tuhan maupun manusia.
Tak ada yang mengejutkannya.
Aku mengenali dirimu,
meskipun itu sudah sangat lama.
Kau Raval adalah dari gereja di Roskilde.
Dokter Mirabilis, Caelestis et Diabilis.
Benarkah demikian?
Kau yakin tuanmu pergi ke
Tanah Suci di dalam perang salib.
Apakah kau khawatir?
Dengan masalah di perutmu?
Sekarang aku mengerti arti
10 tahun waktuku yang sia-sia.
Kita telah mengalaminya,
kita telah merasakannya.
Tuhan ingin menghukum kita yang terlalu
bangga atas diri sendiri.
Dia mengutusmu untuk mengeluarkan
racun surgawi dan meracuni para ksatria.
- Itu niat yang baik.
- Tapi sekarang kau tahu hal yang lebih baik, bukan?
Kau adalah pencuri, pekerjaan yang lebih
tepat dari pada menjadi penjahat yang lainnya.
Bukankah, aku benar?
Dengan segala cara, Aku bukan orang yang kejam.
Lain kali aku akan menandai wajahmu seperti yang kita
lakukan dengan penjahat lain seperti dirimu.
Aku datang untuk mengisi kantong airku.
Jöns adalah namaku.
Aku pria muda yang baik tapi banyak bicara
Pria yang berpikir hal yang baik
dan melakukan perbuatan yang terhormat.
Selamat tinggal, gadisku,
Aku bisa saja menidurimu.
Tapi aku lelah dengan cinta,
hal yang sia-sia yang kualami...
Ketika aku pikir, aku perlu
pengurus rumah tangga, apakah kau bisa memasak?
Aku sudah menikah, tapi aku berharap
istriku akan mati sekarang.
aku butuh pelayan!
Ikutlah denganku dan jangan hanya berdiri di sana.
Aku telah menyelamatkanmu dari kematian!
Makhluk yang mengerikan!
Membuat pertunjukkan untuk mereka sendiri.
Hentikan itu, kau kepala timah!
aku tidak memulai, jadi aku akan
pergi di belakang tirai itu.
Berhenti melempariku, kepala timah!
Kuda itu duduk di bawah pohon dan burung gagak
Jalannya lebar tapi pintunya sempit,
Si Hitam menari di pantai
Para unggas berada di danau kegelapan..
Hari itu adalah merah, ikan-ikan mati..
Si Hitam duduk di pantai..
Para ular mendesis di ketinggian surga..
sang perawan menjadi pucat tapi jiwanya
menunjukkan kegembiraan..
Yang Hitam berjalan di pantai..
Domba jantan itu mendesis...
Embusannya keras bagai anak panah..
Si Hitam kentut di pantai..
Kuda itu duduk di bawah pohon dan burung gagak..
Jalannya lebar tapi pintunya sempit..
Yang Hitam menari di pantai..
Para unggas di danau kegelapan...
Hari itu adalah merah, ikan-ikan mati...
Si Hitam duduk di pantai...
Para ular mendesis di ketinggian surga...
Sang perawan menjadi pucat, tapi jiwanya
menunjukkan kegembiraan...
Yang Hitam berjalan di pantai...
Babi meletakkan dan kucing menaburnya...
Malam adalah sinar suram dan cahaya gelap
Yang Hitam tetap, tetap...
Tetap, tetap di pantai...
Tuhan telah mengutusnya atas hukuman kita...
Ya! kalian semua akan lenyap...
oleh Si hitam kematian...
Kau berdiri di sana, seperti hewan ternak...
Dan kau duduk di sana dalam kepuasan diri...
Apakah kau tahu bahwa ini bisa menjadi
waktu terakhirmu?
Kematian berdiri di belakangmu..
Aku bisa melihat mahkota di kepalanya
berkilau dalam sinar matahari...
Sabit besarnya bercahaya saat dia mengangkatnya
di belakang kepalamu.
Siapa di antara kau yang akan
melawannya lebih dulu?
Kau yang di sana, mengendus seperti seekor kambing.
Sebelum malam akan membuatmu menderita,
lalu kemudian kau akan mati?
Dan kau, wanita, tumbuh bersama nafsumu
dan hasrat hidupmu...
Apakah kau akan memudar
dan jatuh sebelum pagi?
Dan kau yang di sana,
dengan hidung bengkak dan senyum yang konyol.
Apakah kau punya waktu satu tahun tersisa
untuk mencemari bumi dengan kehancuranmu?
Apakah kau tahu, kau orang bodoh,
kalian semua akan mati?
Hari ini, besok, atau lusa.
Kalian semua akan dikutuk...
Kau dengar apa yang kukatakan? Kau dengar
kata-katanya? dikutuk, dikutuk!
Tuhan, kasihanilah kami
dalam keburukan kami...
Jangan acuhkan dirimu..
dari kesalahan kami...
Tapi kasihanilah kami demi
Putra-Mu, Yesus Kristus!
Hal mengerikan ini adalah kiamat, Apakah itu
berkah bagi orang modern?
Apakah mereka berpikir kami akan membawa mereka?
Kau menertawakanku, Tuan.
Aku sudah membacanya, mendengar dan mengalami
cerita paling yang dibicarakan satu dengan lainnya.
Bahkan cerita tentang tuhan,
Yesus Kristus dan Roh Kudus,
Aku sudah menyerapnya dalam
berbagai emosi diri...
- Mengapa kamu berteriak?
- Aku Plog dan kau Jöns...
- Itu mungkin.
- Apakah kau melihat istriku?
Tidak, Tetapi jika aku melihatnya, dan dia
mirip denganmu, aku tidak akan lupa.
- Jadi, kau belum melihatnya?
- Mungkin dia melarikan diri.
- Apakah kau tahu?
- Cukup banyak, tetapi tidak dari istrimu.
Pergilah ke bar dan kau mungkin
menemukan jawabannya...
Memang benar, wabah telah membanjiri
pantai barat, Orang yang mati seperti lalat.
Berbisnis biasanya tepat di waktu ini,
tetapi barangku itu tidak terjual...
Mereka berbicara tentang Hari Kiamat, dengan
semua pertanda yang mengerikan...
Seorang wanita melahirkan anak kepala lembu...
Orang-orang menjadi gila, Mereka melarikan diri
ke pedalaman mencoba mengusir wabah mereka.
Jika itu seperti yang mereka katakan, maka kita harus
menikmati hidup selama kita bisa berdiri.
Banyak orang meninggal ketika dirinya
telah dibersihkan dengan api...
Tetapi Pendeta mengatakan lebih baik
hidup bersih daripada mati di neraka.
Ini adalah sebuah akhir, Kita semua tahu itu,
tapi tidak ada yang berani mengatakannya.
Ini adalah akhir.
Orang gila menjadi takut...
- Dan kau takut juga?
- Benar, aku takut!
Hari kiamat berada di tepi malam...
Para malaikat turun dan kuburan terbuka,
Ini akan mengerikan untuk melihatnya.
- Aku akan menjual gelang ini dengan murah.
- Aku tidak mampu membelinya...
- Ini perak asli..
- Sangat menyenangkan, tapi mungkin terlalu mahal.
- Apakah kalian melihat istriku?
- Apakah dia hilang?
Dia melarikan diri, bersama seorang pelawak.
Pelawak? Jika dia mengalami hal buruk,
biarkanlah dia pergi.
Kau benar, kupikir aku akan membunuhnya.
- Aku mengerti, Pembunuhan adalah pilihan lain.
- Aku akan membunuh pemain itu juga.
- Pelawak itu?
- Ya, yang mambawa kabur istriku.
- Untuk apa?
- Apakah kau bodoh?
Oh, pelawakr! Sekarang aku mengerti.
Kau adalah bagian dari mereka.
Bahkan jika dia tidak bersalah,
Kau harus membunuhnya.
- Apakah kau menceritakan kisah padanya?
- Aku? Apakah aku menceritakan kisah-kisah itu?
Kau juga seorang pelawak dan kau teman dari
orang yang membawa istrinya.
Apakah kau seorang pelawak juga?
Aku, pelawak? tidak juga begitu.
Oleh karena itu kita harus membunuhmu.
- Kau lucu.
- Kau sudah bodoh.
- Ada sesuatu di hati nuranimu?
- Kau lucu, Jangan kau berpikir begitu?
Mungkin kita harus menandaimu sebagai salah satu
penjahat seperti dirimu.
Apa yang telah kau lakukan kepada istriku?
Apakah kau ingin menyakitiku?
Mengapa?
Apakah aku mengganggu seseorang disini?
Aku akan pergi dan tidak akan pernah kembali.
Berdirilah sehingga semua orang
dapat mendengarmu.
Bicaralah dengan keras.
Berdiri dengan kepalamu sehingga kita mengerti
apakah kau seorang pelawak.
Apa yang telah kau lakukan dengan istriku?
- Jangan merengek, Bangun dan menarilah.
- Aku tidak bisa, aku tidak akan melakukannya.
- Tirulah beruang.
- Aku tidak bisa meniru beruang.
Kita akan melihat apakah kau bisa.
- Bangun. Jadilah beruang yang baik.
- Aku tidak bisa menjadi beruang.
Ingatlah apa yang akan kulakukan padamu,
jika kita akan bertemu lagi?
Peganglah kata-kataku.
- Siapa namanya?
- Mikael.
- Berapa umurnya?
- Dia berumur satu tahun lebih.
- Dia orang yang besar dengan seusianya.
- Kau pikir juga begitu? Ya, dia cukup besar.
- Kau melakukan pertunjukkan hari ini.
- Apakah menurutmu itu buruk?
Kau lebih cantik tanpa riasan.
Gaun itu lebih cocok untukmu..
Kamu pikir begitu? Jonas Skat pergi meninggalkan kita,
Kita telah bertemu disini.
- Apakah itu suamimu?
- Jonas? Tidak.
- Orang lain, Namanya Jof.
- Oh, dia.
Sekarang hanya kau dan dia, Kita harus melakukan
trik lagi, dan itu mengganggu.
- Apakah kau melakukan trik-trik juga?
- Oh, ya, Jof adalah pemain sulap yang baik.
- Apakah Mikael juga akan menjadi pelawak?
- Jof ingin dia menjadi seperti itu.
- Tapi kau tidak seperti itu?
- Aku tidak tahu.
- Mungkin dia akan menjadi kesatria.
- Ini tidak menyenangkan lagi, aku katakan padamu.
- Kau tidak terlihat senang.
- Tidak
- Apakah kau lelah? Mengapa?
- Aku punya seseorang yang membosankan.
- Apakah menurutmu pengawalmu itu?
- Tidak, bukan dia.
- Siapa yang kau maksud,?
- Aku sendiri.
- Oh, aku mengerti.
- Apakah kau sungguh-sungguh?
Ya, Aku benar-benar mengerti.
Aku sering bertanya-tanya mengapa orang
menyiksa diri mereka sendiri.
- Mia.
- Jof, Jof, apa itu?
Jof! Jof, apa yang telah kau lakukan?
Apakah yang kau, duduklah.
Dari mana saja kau?
Biarkan aku melihatmu.
Mengapa kau pergi ke bar?
Kau minum, tentu saja.
- Aku tidak minum setetespun.
- Kau membual tentang malaikat dan setan.
- Orang tidak suka terlalu banyak angan-angan.
- Aku tidak mengatakan malaikat.
Kemudian kau bernyanyi dan menari,
Kau harus selalu melakukannya.
- Orang-orang marah pada saat itu juga.
- Lihatlah apa yang...
Lihatlah apa yang kubelikan untukmu.
- Kau tidak bisa melakukan ini.
- Yah, aku melakukannya apaun juga.
Jof!
- Oh, mereka sepertinya memukul diriku.
- Kenapa kau tidak membalasnya?
Aku bisa saja takut atau marah,
tetapi aku tidak pernah seperti itu.
Aku marah, percayalah.
Aku meraung seperti singa.
- Apakah mereka takut?
- Tidak, mereka tertawa.
Mikael, Mikael..
- Ciumlah seberapa bagus baunya.
- Dia sungguh kuat.
Kau yang kuat, kau seperti itu.
Tubuh seorang pelawak itu.
Ini suamiku, Jof.
- Selamat siang.
- Selamat siang.
Kau punya anak yang baik.
Dia akan membawamu dalam sukacita.
Ya, dia adalah baik, Apakah kita memiliki
sesuatu untuk dihidangkan, Mia?
- Terima kasih, jangan merepotkan diri.
- Aku akan mengambil stroberi liar.
- Dan kita akan memerah susu.
- Apakah memerah...
Jika ksatria akan bergabung dengan kita
itu akan menjadi suatu kehormatan...
- Duduklah dan aku akan membawa makanan.
- Duduklah.
- Kemana kau akan pergi?
- Ke Elsinore...
- Aku sarankan agar perjalanannya dihentikan.
- Mengapa?
Wabah yang terjadi di pesisir pantai.
ribuan orang menderita wabah itu.
- jika membawa saudaranya.
- Ikuti aku melalui hutan.
kau akan lebih aman jika menginap di rumahku
atau melewati pantai timur,
Itu hutan stroberi,
itu tumbuh di atas bukit.
Aku pernah melihatnya begitu besar,
Mereka begitu harum .
- Nikmatilah...
- Aku dengan hormat sampaikan terima kasih .
Aku rasa saranmu bagus,
tapi aku harus mempertimbangkan terlebih dahulu.
Akan menyenangkan bila rombongan
kita melalui hutan..
Yang kudengar, Hutan ini penuh dengan hantu,
setan dan perampok...
Aku bilang itu tidak buruk,
tapi aku harus mempertimbangkannya
Sejak Skat pergi, Aku bertanggungjawab
atas rombongan ini.
- Aku sudah menjadi pemimpin, setelah semua ini.
- "Aku sudah menjadi pemimpin, setelah semua ini. "
- Apakah kau ingin stroberi?
- Orang itu menyelamatkan hidupku.
- Duduklah dan bergabung dengan kami.
- Jöns Si kesatria ucapakan terima kasih.
- Oh, kalian begitu baik.
- Untuk beberapa saat saja.
Hampir seperti itu, berikutnya pun juga.
Tidak heran Musim panas lebih baik
dari musim dingin,
karena kau tidak akan membeku,
Tapi musim semi adalah yang terbaik.
Aku menulis puisi tentang musim semi.
Aku akan mengambil kecapiku.
Jangan sekarang, Jof. Tamu tidak mungkin
tidak terhibur oleh nyanyianmu.
- Ku mohon, aku menulis laguku sendiri.
- Seperti itulah.
Aku punya cerita orang yang tidak suci,
yang mungkin tidak pernah kau dengar.
kau tidak ingin mendengarnya,
Beberapa orang tidak menghargai karya seniku
dan aku tidak ingin memaksa siapa pun.
- Satu kekhawatiran.
- Lebih baik bila kau punya istri.
- Apa kau punya istri?
- Ya.
- Apa yang dia lakukan sekarang?
- Aku tidak tahu.
Kau tampak begitu terdiam,
Seperti apakah istrimu?
Kami pengantin baru,
bermain bersama, sering tertawa.
Aku menulis lagu untuk matanya,
hidungnya yang indah,
Kami pergi berburu dan pada malam hari
kami menari, Rumah itu penuh dengan kehidupan.
Apakah kau ingin beberapa stroberi?
Keimanan adalah beban yang berat,
Kau tahu itu?
Itu seperti mencintai seseorang dalam kegelapan,
tidak peduli jika kau terus memanggilnya.
Namun semua itu tampaknya tidak nyata ketika
Aku duduk di sini dengan kau dan suamimu.
Itu tiba-tiba tidak ada...
Sekarang kau tidak terlihat begitu serius.
Aku akan mengingat saat ini.
Keheningan dan waktu senjanya.
Mangkuk stroberi, susu.
Wajahmu dalam cahaya senja...
Mikael berbaring tidur,
Jof dengan kecapinya...
Aku akan mengingat apa yang kita alami.
Dan aku sepenuhnya
akan mengingatnya..
Sepenuh susu yang memenuhi mangkok ini.
Dan ini akan menjadi tanda untukku,
dan aku akan menikmatinya.
Aku telah menunggu.
Maaf, agak tertunda.
Strategi yang kuberikan, aku akan mundur.
Silahkan, Ini adalah langkahmu.
- Mengapa kau terlihat begitu senang?
- Ini rahasiaku.
Tentu saja, aku akan memakan
ksatriamu sekarang.
Kau benar.
- Apakah kau menipuku?
- Tentu saja, kau telah jatuh ke dalam perangkapku.
Kau dalam keadaan Skak sekarang..
- Apa yang kau tertawakan?
- Tak masalah, Selamatkan rajamu.
- Kau cukup sombong.
- Permainan ini begitu menghiburku.
Ini langkahmu, Cepat, aku terburu-buru.
Aku tahu kau terburu-buru, tetapi kau tidak akan
menghindari permainan ini, Ini akan memakan waktu.
Kau bepergian dengan pelawak itu melalui hutan?
Kedua bernama Jof dan Mia,
yang memiliki anak kecil?
Mengapa kau bertanya itu?
Bukan masalah.
- Pernahkah kau melihat Jöns? Kita harus pergi.
- Aku percaya dia di penginapan.
Ya, Tuhan, ini pasti Plog si pandai besi.
Apa yang kau tangisi?
Ya, pandai besi yang menangis
dan meratapi.
- Masihkah tentang istrimu?
- Ya, aku belum menemukannya.
Ya, ini adalah seperti neraka penuh wanita
dan neraka tanpa mereka.
Masuk akal untuk membunuh mereka,
ketika itu yang terbaik.
- Melarikan istri orang.
- Bayi yang menjerit.
- Kuku tajam kedengkian.
- Setan dijadikan sebagai ibu mertua.
- Kemudian ketika kau akan tidur...
- Lagu lainnya...
Air mata, keluhan sebesar karung...
- "Mengapa kau tidak menciumku?"
- "Mengapa kau tidak menyanyi?"
- "Mengapa kau tidak mencintaiku lagi?"
- "Mengapa kau tidak melihat perubahanku?"
- "Kau hanya membalikkan badan dan mendengkur. "
- Oh, Tuhan...
Oh, sial, Dia sudah pergi sekarang!
berbahagialah!
Aku akan mencubit hidung mereka
dengan penjepitku.
Aku akan memukul mereka di dada
dengan palu.
Aku akan memecahkan kepala mereka
dengan palu godam.
Lihat, dia menangis lagi!
- Mungkin karena aku mencintainya.
- Mungkin kau mencintainya?
Dengar, tolol, cinta adalah kata
lain untuk nafsu,
ditambah nafsu, ditambah nafsu, ditambah
penipuan, kebohongan dan tipu daya.
- Itu pasti menyakitkan.
- Cinta adalah hal paling gelap dari semua malapetaka.
Jika kau meninggal dengan itu akan ada sukacita,
Namun hampir semua itu terjadi.
- Tidak, kau tidak akan mengalaminya.
- Oh, ya, kau juga!
sekarang hanya ada beberapa orang bodoh miskin,
dan kemudian meninggal karena cinta.
Jika semua tidak sempurna, dunia tidak sempurna,
maka cinta yang paling sempurna
dalam ketidaksempurnaan yang sempurna.
Kau beruntung memiliki sebuah lidah,
Kau akan percaya pada omong kosongmu sendiri.
Percaya? Siapa yang bilang kumelakukannya?
Tapi aku suka memberi nasihat yang baik.
Mintalah satu dan kau mendapatkan dua.
Jadi aku sebenarnya diajari menjadi kasar.
Jöns! Bisakah aku bersamamu melalui hutan?
Aku sangat kesepian dan tidak ingin
pulang karena mereka semua menertawakanku.
Selama kau tidak menangis sepanjang waktu
atau kami akan meninggalkanmu.
Jöns!
- Adikku...
- Hati-hati, Jöns!
- Dia ingin melukaiku.
- Dia menangis sekarang.
Aku minta maaf jika aku menyakitimu,
Aku tak bisa menahan amarah.
Pegang tanganku.
- Biarkan aku memelukmu, adikku.
- Mungkin untuk beberapa saat lagi.
Kita benar-benar terburu-buru, Terima kasih.
Ah, apa yang kulihat? Siapa itu yang
samar-samar di tepi hutan..
Dia itu apa yang kucari,
itu mungkin si pelawak!
hati-hati!
Kau adalah si pandai besi bodoh.
yang memprmalukan Kunigundaku tercinta.
- Bagaiman kau menyebut namanya?
- Kunigunda, Apakah kau tuli?
Namamu Lisa, Lisa Daft.
- Perempuan nakal atau *** Lisa.
- Dia itu hina!
Hanya bisa hal buruk, tidak seperti
dirinya sendiri, kau penuh kehinaan.
- Oh, dia hina!
- Kau mengerikan, dasar bajingan..
Dasar kudisan, pemabuk tak tahu diri..
Aku akan menderita oleh rasa malu
tak terbatas karena dirimu..
aku akan membebaskan alam ini dari
wajah memalukan diriku...
- Hati-hati, kau bau...
- "bedak"
Bedak, aku tidak akan melepaskan
kentut padamu...
yang akan mengirim pelawak
ke neraka dalam sekejap,
- Di mana kau bisa duduk bersama dan...
- "membaca Soliloquies. "
Membaca Soliloquies, ke semuanya
sampai debu terbentuk di telinga Iblis.
Hati-hati aku tak ingin memukul perutmu
sehingga ususmu mengalir keluar telingamu.
Hati-hati, aku tidak memukulmu sehingga
kau tidak bisa bermain lagi..
Apa yang kau tertawakan?
Ini serius.
Di tanah selatan ada hewan seperti manusia
yang disebut kera.
- Apa itu?
- Hanya itu saja.
- Plog, Plog maafkan diriku.
- Apa?
- Apa?
- Sayangku Plog, maafkan aku atas segalanya.
- Dia akan mulai menangis dalam satu menit.
- Aku harus menangis, Ini mengerikan.
Orang itu sudah banyak menipu,
Kau tidak akan percaya padanya.
- Kunigunda, jika kita mengatakan yang sebenarnya.
- Dan sekarang untuk hidangan favoritnya.
Plog, ketika kita pulang
Aku akan membuat kue untukmu
Dengan lobak tumbuk serta lingonberries,
yang merupakan makanan favoritmu.
- Bukankah begitu, Plog?
- Ya, tapi aku harus membunuhnya terlebih dahulu.
Ya, bunuh dia, Bunuh dia.
- Aku tidak menyukainya lagi.
- Tuhan, mengapa kau menciptakan wanita ini?
Kau tahu apa tentang dia?
Hanya sebuah jenggot palsu, gigi palsu,
Senyum palsu, perkataan percuma
dan kosong seperti kendi.
- Bergeraklah dan bunuh dia.
- Plog sayangku...
Jika kau pikir akan akan membela
keyataanku yang menjadi kesalahan darimu.
- Bunuh aku, aku akan terima kasih, untuk itu.
- Apa yang kau katakan?
Dia menciptakan kebingungan,
Sudah untuk setengah kemenangan.
- Lakukan sesuatu, jangan hanya berdiri di sana!
- Dia harus melawan atau aku tidak dapat membunuhnya.
Dia harus mengadudomba diriku
jadi aku akan marah seperti sebelumnya.
Teman, Aku menusukkan belati ini ke dadaku.
Dan kenyataannya aku mengubah secepatnya
menjadi kenyataanku baru.
Menjelma sepenuhnya menjadi mayat.
Tunggu, aku tidak bermaksud seperti itu.
Aku memaafkanmu, Kunigunda. Selamat tinggal,
temanku, berdoalah untukku suatu saat.
Oh, Tidak... Oh, Tidak...
Aku tidak bermaksud seperti itu,
Aku mulai menyukainya.
Dia telah mati, Aku sudah melihat
seorang pelawak mati.
Ini sungguh menyedihkan, meskipun dia
ingin hal itu sendiri, kasihan.
- Dan aku tak akan bersama dengannya...
- Nah, Kau akan mendapatkan Lisa lagi.
- Apakah kau tidak senang?
- Jöns, di dalam rahasiamu...
- Tidakkah kau hidup tenang...
- Ya, benar. Tapi jangan berpikir tentang hal itu.
Ini gila.
Ini adalah pertunjukkan yang bagus, Ini tidak akan
terjadi jika aku bukan seorang pelawak yang baik.
Aku akan menemukan sebuah pohon dan menaikinya.
Jadi jika bukan beruang, serigala atau hantu
tak akan bisa mendapatkanku.
Besok, Aku akan pergi bersama Jof dan Mia, kemudian
kita akan pergi ke Festival All Saint.
Aku akan menyanyikan sebuah lagu
untuk diriku sendiri.
Aku seekor burung kecil yang bernyanyi
bagaimana aku ingin menjadi..
Pengrajin di hutan, Sungguh menyenangkan.
Demi Tuhan, itu pohonku
kau akan menebangnya jatuh!
Hei, kau ayam jago yang tuli!
Apa yang kau lakukan dengan pohonku?
Apa kau tidak bisa menjawabnya?
Kebaikan adalah murah, Siapa kau?
Aku menebang pohonmu, sebagai tanda
waktumu sudah tiada.
- Ini tidak mungkin., Aku tidak punya waktu lagi.
- Kau tidak punya waktu lagi?
- Aku punya pertunjukkan.
- Itu dibatalkan, Karena sebuah kematian.
- Perjanjianku!
- Dibatalkan.
- Keluargaku dan anak-anakku..
- Memalukan, Skat!
Aku malu, aku malu...
Apakah tidak ada suatu keistimewaan?
Suatu aturan khusus bagi para pelawak?
Tidak, tidak ada dalam hal ini.
Tidak ada celah, tidak ada pengecualian?
Bulan baru saja keluar dari balik awan.
Bagus, Kita akan melihat jalan lebih baik.
- Aku tidak ingin bulan malam ini.
- Pohon-pohon begitu diam.
- Itu karena tidak ada angin.
- Itu berarti mereka sangat diam.
Ini benar-benar tenang.
- Jika kita setidaknya mendengarkan seekor rubah.
- Atau burung hantu.
Atau suara manusia, di samping kita.
- Di mana kau akan pergi?
- Ke pilar.
Aku mengerti, penyihir itu. Mengapa dia membakar
di tengah malam?
- Orang-orang kekurangan hiburan saat ini.
- Tenang, orang Suci.
- Dia punya Iblis dalam dirinya.
- kau adalah 8 laki-laki pemberani.
Nah, kita telah dibayar, Tugas kita adalah
sukarela saja.
Apakah kau mendengarkanku?
- Mereka bilang kau bekerja dengan Iblis.
- Mengapa kau menanyakan itu?
Tidak ingin tahu,
tapi untuk alasan yang sangat pribadi.
- Aku ingin bertemu dengannya.
- Mengapa?
Aku ingin bertanya tentang Tuhan.
Dia harus tahu. Dia adalah apapun.
- Kau dapat melihatnya ketika kau menginginkannya.
- Bagaimana?
Tapi kau harus melakukan apa yang kukatakan.
Lihatlah ke dalam mataku.
Yah? Apa yang kau lihat?
Apakah kau melihatnya?
Aku melihat ketakutan di matamu.
Ada yang lain.
Tidak ada apapun, tidak ada... Tidak ada...
Tidak.
Bukankah dia berdiri
di belakang punggungmu?
Tidak ada disini.
Tapi dia denganku di mana-mana, aku hanya
perlu mengulurkan tanganku dan merasakannya.
Dia bersamaku sekarang,
Api tidak akan bisa menyakitiku.
- Apakah dia bilang begitu?
- Aku tahu.
Aku tahu, aku tahu. kau harus melihat
di suatu tempat, kau harus!
Pendeta itu kesulitan melihatnya,
maupun pasukannya.
Mereka begitu takut kepadanya
mereka bahkan tidak berani menyentuhku.
- Mengapa kau menghancurkan tangannya?
- Itu bukan perbuatan kita.
- Siapa?
- Tanyakanlah ke biarawan yang di sana.
Apa yang telah kau lakukan
dengan gadis itu?
Apakah kau pernah berhenti bertanya?
Tidak, aku tidak pernah berhenti.
Tapi kau tidak mendapatkan jawaban apapun.
Aku berpikir tentang membunuh penjaganya,
tapi itu tidak membantu, Dia hampir mati.
Aku sudah katakan!
Jangan mendekati dirinya.
Makanlah ini dan rasa sakit akan pergi.
- Apa yang dia lihat? Dapatkah kau menjawabnya?
- Dia tidak merasakan sakit lagi.
Kau tidak menjawab pertanyaanku.
Siapa yang akan mengurus anak itu?
Apakah para malaikat atau Tuhan atau Setan
atau hanya kekosongan?
- Kekosongan, Tuan.
- Tidak bisa begitu!
Lihatlah matanya, tidak sadar apa yang dia lihat.
- Kekosongan di bawah bulan.
- Tidak
Kita berdiri tak berdaya dengan menggantung
lengan, seperti yang kita lihat apa yang dia lihat.
Ketakutan kita dan dengannya adalah sama.
Itu anak kecil... Aku tidak bisa menjadi
menganggunya, aku tidak bisa menganggunya...
Dia bernyanyi begitu indah tentang Yesus Kristus
Ada sukacita besar di surga
Matahari akan datang segera.
Namun panas menggantung seperti selimut basah.
Aku sangat takut.
Kami merasa sesuatu akan terjadi
bagi kita, tetapi kita tidak tahu apa itu.
- Mungkin hari terakhir.
- Hari terakhir.
Kau tidak punya air?
Dapatkah kau memberiku minum?
- Aku punya wabah.
- Jauhkan yang lain dari pilar!
Aku takut mati.
Aku tidak ingin mati, aku tidak mau!
Tak bisakah kau kasihan padaku? Bantulah aku...
Setidaknya berbicara denganku!
Ini tidak membantu. Ini tidak membantu.
Aku tahu itu tidak membantu sama sekali.
Aku akan mati..
Apa yang akan terjadi padaku?
Tidak dapat kau menghiburku?
Kau tidak punya belas kasihan?
Tak bisakah kau melihat bahwa aku akan mati...
Apakah tidak ada bantuan?
Tak bisakah aku minum?
Ini tak berarti.
Ini tak berarti apa-apa.
Aku katakan, itu tidak berarti.
- Bantulah aku!
- Tak bisakah kau menghiburku?
- Haruskah kita menyelesaikan permainan kita?
- Ini langkahmu.
- Aku memakan ratumu.
- Aku tidak melihat itu.
Mia, aku melihat sesuatu yang mengerikan,
hampir tak terkatakan.
- Apa yang kau lihat?
- Ksatria bermain catur.
- Aku melihat itu juga, Itu tidak begitu mengerikan.
- Kau melihat dengan siapa dia bermain?
- Dia sendirian. Jangan menakut-nakuti seperti itu padaku.
- Tidak, tidak. Dia tidak sendirian.
- Siapa itu?
- Sang Kematian, Dia bermain dengan Kematian dirinya sendiri.
- Jangan katakan itu.
- Kita harus pergi.
- Kami tidak bisa.
- Kita harus pergi.
Mereka begitu senang dengan permainan mereka,
jika kita meninggalkan diam-diam mereka tidak akan melihat.
Ini langkahku, Antonius Blok.
- Apakah kau kehilangan minat dalam permainan kita?
- Kehilangan minat? Sebaliknya.
Kau terlihat cemas.
Apakah kau menyembunyikan sesuatu?
- Aku tidak akan Lolos, Bukankah begitu?
- Kau tidak akan lolos.
- Tidak ada yang bisa lolos dariku.
- Memang benar aku cemas.
Kau takut.
Aku lupa di mana letak semua ini.
Tapi aku tidak lupa.
Kau tidak akan lolos dengan mudah.
- Aku melihat sesuatu yang menarik sekarang.
- Apa yang kau lihat?
Kau akan sekakmat dalam langkah selanjutnya.
Itu benar.
- Apakah kau mendapat keuntungan dari waktu istirahatmu?
- Ya, aku mendapatkannya.
Aku akan meninggalkan kau sekarang.
Ketika kita bertemu lagi denganmu dan
ketika rombongan itu akan berhenti.
- Dan kau akan mengungkapkan rahasiamu?
- aku tidak membawa rahasia.
Jadi kau tidak tahu?
Aku tidak tahu.
- Apakah kau melihat ada yang aneh?
- Ini adalah badai datang bersama matahari.
Ini sesuatu yang lain, sesuatu
mengerikan, kau mendengar suara gemuruh?
- Ini mungkin hujan.
- Tidak, itu bukan hujan.
Dia melihat kita, mengikuti kita,
dia menjebak kita, dia datang pada kita!
segera masuk ke gerobak, Mia.
masuk, cepat!
Ini adalah perbuatan malaikat kematian,
Mia, Malaikat kematian.
- Dan dia sangat besar...
- Apakah kau merasakan betapa dingin itu?
kau mendengar dari tentara salib yang kembali
bahwa kau sedang dalam jalan pulangmu.
Aku sudah menunggu untukmu.
Semua yang lain telah melarikan diri dari wabah.
Tidakkah kau mengenali aku lagi?
Kau juga telah berubah.
Sekarang aku bisa melihatnya.
Di suatu tempat di matamu...
Di suatu tempat di wajahmu,
tersembunyi dalam ketakutan,
Dirimu itu telah mengalaminya selama
bertahun-tahun...
Semuanya akan berakhir sekarang
dan aku sudah lelah.
- Apakah kau menyesali perjalananmu?
- Tidak
Aku tidak menyesali apapun,
Tapi aku sedikit lelah.
Aku bisa melihatnya...
Teman-temanku ada di sana.
Minta mereka untuk masuk,
Aku akan menata meja untuk sarapan.
"Dan ketika Anak Domba
membuka segel yang ketujuh,
"Ada keheningan di surga"
"Terjadi dalam beberapa saat"
"Dan ketujuh malaikat yang memiliki
tujuh sangkakala"
"Mempersiapkan diri mengabarkan"
"Malaikat pertama bersuara"
"Dan terjadilah hujan es dan api
bercampur dengan darah,
"Dan semuanya itu dilemparkan ke bumi"
"Dan bagian ketiga dari bumi dibakar sampai tiada"
"Dan bagian ketiga dari pohon dibakar sampai tiada"
"Dan semua rumput hijau itu terbakar"
"Dan malaikat yang kedua bersuara,
"Dan seolah-olah gunung yang besar
membakar dengan apinya"
"Dilemparkan ke laut.
"Dan bagian ketiga dari laut menjadi darah"
Apakah ada orang di sana?
Tidak, tuan, aku tidak melihat seorangpun.
"Dan malaikat yang ketiga bersuara",
"Dan ada sebuah bintang besarjatuh dari surga"
"Membakar apapun"
"Dan Nama bintang itu adalah Apsintus. "
Hari baik, Tuan yang mulia.
Aku Karin, istrinya ksatria. aku menawarkanmu
sambutan yang ramah ke rumahku.
Aku seorang pandai besi dan cukup baik jika
aku berkata begitu untuk diriku sendiri.
Istriku, Lisa.
Membungkuk hormat untuk tuan terhormat, Lisa.
Dia agak sulit dikendalikan dan kita pernah
mengalami sedikit keributan di tempat umum
tetapi tidak lebih buruk dari kebanyakan orang.
Dalam kegelapan kami, kami memintamu, Tuhan.
Oh, Tuhan, kasihanilah kami.
Karena kita ini kecil,
takut dan tanpa pengetahuan.
Dalam kegelapan di mana kau berada,
di mana kita mungkin semua tinggal,
Kau akan menemukan tidak ada orang yang mendengar
keluhanmu atau penderitaanmu.
- Keringkan air matamu, mencerminkan sikapmu.
- Tuhan, kau yang ada di suatu tempat,
yang harus ada di suatu tempat,
kasihanilah kami.
Aku punya ramuan untuk membersihkan kecemasanmu,
Sekarang sudah terlambat...
Berada di waktu terakhir kemenangan yang
menggerakkan hatimu..
- Tenang... Tenang.
- Aku akan diam, janganlah protes!
Sudah selesai.
Mia! aku melihat mereka semua, Mia.
Aku bisa melihat mereka.
Di sana di bawah langit.
Mereka semua ada,
Para pandai besi dan Lisa,
ksatria dan Raval, Jöns dan Skat...
Dan Tuan kegelapan, sang Kematian,
mengajak mereka untuk menari.
Dia ingin mereka berpegangan tangan
dan menari dalam barisan panjang.
Dan Tuan kegelapan, sang kematian
dengan sabit dan jam pasir.
Skat mengiringi mereka dengan kecapinya.
Mereka bergerak jauh menjauhi matahari,
dalam tarian khidmat,
pergi menuju kegelapan.
Sementara hujan mencuci wajah mereka,
membersihkan wajah mereka.
Kau bersama impianmu dan mimpimu...