Tip:
Highlight text to annotate it
X
Terima kasih telah datang.
Senang bertemu kau.
-Berapa lama waktunya?
-Waktu kita sedikit.
Gerbangnya dibuka hampir tengah malam.
Ada orangku disana. Kau harus cepat,
Jangan banyak tanya, jangan bikin kacau.
Apa yang kau kuatirkan?
-Aku tak kuatir.
-Jangan kuatir!
Mana barangnya?
Ada banyak sampah racun yang kau bawa.
Kau bisa dapat masalah.
Kau yang bawa. Sekarang kita buang ke New Jersey.
-Ini dilarang. Tapi kuambil resiko.
-Kau dibayar untuk itu.
Mana uangnya?
Ayo, cepat!
Apa ini? Uang tip?
Kau akan berurusan dengan EPA.
Lihat apa yang kau rugikan.
Pastikan tepat jam 11.
Kau gila? Kau mau meledakkan area ini?
Hati-hati bawa mobilnya.
Kita akan ke terowongan Cinta.
Grace.
Grace, kau disana?
-Aku temukan ini di bawah ranjang.
-Kau tak salah?
-Aku temukan ini.
-Kutemui sepulang kerja.
-Saat kukembalikan aku mau bicara.
-Katakan sekarang.
Jika kabar baik, kenapa tidak diberitahukan
sekarang saja?
-Kuberitahu nanti.
-Beritahu sekarang!
Tidak. Kuberitahu nanti malam.
-Bagaimana muatannya?
-Baik-baik saja.
-Aku harus istirahat.
-Teruskan, jadwal kita terlambat.
Yang terhormat, Tuan Thompson.
Terima kasih atas naskahnya.
Sayangnya kami sedang tertawakan
karena perangko anda sia-sia.
Hai, ini Maddy. Aku sedang keluar.
Mesin akan menjawab.
Maddy, ini Kimberly. Aku ada audisi siang ini.
Aku titip pesan ke Claudio, kau ambil
jatah makan siangku. Kulakukan saat
kau pergi ke Bermuda, Daagh.
Kena kau.
Hai, ini Maddy. Aku sedang keluar.
Mesin akan menjawab.
Maddy, ini David.
Aku menyesal kita berakhir begini.
Beri aku waktu 3 bulan lagi...
...aku janji akan memberitahunya.
Sayang, kau harus potong kuenya.
Segera kukerjakan.
Ayo, Yah!
Ini hari ulang tahun Jordan.
Dan kita mau mengadakan pesta.
Telpon aku hari Senin.
Aku mencintaimu.
Enyah!
Ada laporan jalur jembatan dialihkan ke Westchester.
Lupakan jembatan. Kita lewat terowongan.
Melelahkan jadi aku.
Sekarang apa yang harus kita lakukan?
Penjualan turun 12%.
Ubah target pemasaran dari remaja ke
insan otomotif tak efisien...
Aku tahu itu. Katakan sesuatu yang aku
tidak tahu.
Kita akan menambahkan iklan ini
dan hasil tes membuktikan...
Pakai bahasa Inggris, Elliot.
Kita taruh di paruh waktu Superbowl.
Super Bowl.
Itu butuh uang banyak.
Saatnya untuk berjudi, Roy.
Sepertinya kita tak punya pilihan.
OK, kita beli di 60 detik babak pertama,
berikutnya 30 detik.
Kau mau berjudi? Ayo kita berjudi.
Jonno, ayo kita berangkat.
-Bisa tepat waktu?
-Kecuali macet.
-Tapi jika lewat terowongan bisa tepat waktu.
-Kita lewat terowongan.
Baik, Cooper, kita akan menikmati hari di kota.
Apapun kata spesialis itu,
dia tak tahan naik mobil.
Kau tak akan membawanya kembali?
Eleanor, dia masih bisa. Kita pun
tak tahu anjing itu kenapa.
Siapa yang paling tahu? Aku atau orang lain?
-Lewat sini.
-Baiklah.
Aku mau ke Rumpelmayer.
-Cooper menyukai ceri vanillanya.
-Kurasa itu ide bagus.
-Kenapa kau ditangkap?
-Mencuri.
-Kalau kau kenapa? Kasus korupsi?
-Aku menjual ponsel gelap.
Berapa yang kau dapat?
Entahlah. Mungkin $100, $200.
-Kau pakai pistol?
-Aku pakai inderaku. Tentu saja aku pakai pistol.
Pikirmu apa?
Aku jual 10 telepon per minggu.
Masing-masing dapat $500.
Aku tak pakai senjata. Coba kau kalikan?
Aku tak bodoh, aku bisa matematika.
Jika pintar, kenapa kau tertangkap?
Seharusnya aku tak beli BMW tunai.
Ini konyol.
Ia orang nomor 1. Jangan sampai ketinggalan.
Baik. Disini tertulis pesawatmu terbang jam 5.30
tapi kau mau berhenti di St. Vincent dulu, benar?
-Benar.
-Waktunya tak sempat.
-Kuberi tip $50 jika bisa.
-Kadang mukjizat bisa terjadi.
-Menyebalkan. Aku mau kembali ke Rockefeller Center.
-Bagaimana kalau orang lain?
-Kau yang mau bertemu teman lama. Aku tak mau ikut.
-Liburan keluarga, artinya kita kumpul bersama.
Jangan bicarakan soal itu, OK?
Brengsek!
Apa yang kau inginkan?
-Kumohon, jangan.
-Diam.
-Aku dapat. Ayo pergi, cepat!
-Selamat sore. 36 saluran tanpa hasil.
-Norman, kau harus berikan saluran baru.
Hei, Apa?
-Berhenti sekarang. Kau terlacak alat elektronik.
-Apa itu?
Dia jenius, masuk terowongan.
Kuhubungi New Jersey.
Terowongan ini dibuat oleh Edward Trammel tahun 1918.
Dimulai tahun 1921 memakai tenaga imigran Irlandia.
-24 kaki di bawah sungai dan 72 kaki dari pemukaan air.
-Dalam sekali
Berapa kali ayah liburan mengajak Linda?
Ashley, cukup.
Linda sudah tak ada. Kita kini
satu keluarga. Itu yang penting.
Astaga!
Apa itu? Ada satu disini. Siapkan petugas!
Unit Jersey minta jalan ditutup untuk
Cadillac hitam di pos nomor 7.
Baiklah, kau sialan.
-Apa yang kita dapat?
-Apa isinya?
Besar sekali.
Cepat, brengsek!
Dasar sundal bodoh! Cepat pungut!
-Lihat apa yang kau lakukan!
-Sial!
Ini salahmu!
Perhatian-perhatian! Ada penyelundup!
Hei, awas!
#Start spreading the news#
#I'm leaving tonight#
#I'm up to here with all your ***#
#New York, New York#
Lewati dia! Cepat!
-Jangan senggol kakiku!
-Aku tak bisa!
Tidak!
Astaga!
Aku sedang di dalam terowongan....
Kau dokter, kan. Ayo!
Jatuhkan dirimu.
Berguling!
Kesini!
Sudah kudapat dia!
-Kita butuh ban leher.
-Sial!
Bagaimana lenganmu? Kau akan selamat
Tim medis sedang kesini.
Ayahku terjebak di mobil!
Aku tak bisa mengeluarkannya!
Bisa kau tolong?
Tolong!
Jangan khawatir. Kami akan menolongmu.
Lihat aku. Aku akan coba memindahkanmu
pada hitungan ketiga.
Aku ingin kau membantuku.
Baik, satu, dua....
Ayo.
-Siapa namamu?
-Susan.
-Kau tak apa?
-Kuikat ini. Tolong pegang sekuat mungkin.
-Sudah?
-Ya.
-Bagaimana dia?
-Dia mati. Banyak yang mati.
Ini luka bakar tingkat 2. Kau butuh IV.
-Kenapa kau masih disini?
-Kukira kau sopir taksi.
Aku sopir taksi. Ayo, cepat!
-Beri aku manset.
-Baik.
Latura.
-Astaga, Latura!
-Weller, kan?
Seharusnya kau pergi dari sini!
-Kenapa? Ada bom?
Kecelakaan truk pembuangan limbah.
-Bagaimana status di Jersey?
-Semua tertutup. Menghancurkan seluruh bangunan.
Dimana pimpinanmu?
-Setahuku ada di depanku.
-Maksudku pimpinan baru. Kemana?
Kata petugas, ia menuju bagian pertengahan
sungai di terowongan sebelah selatan.
-Pertengahan sungai?
-Ya.
Latura, Hati-hati.
George. Jawab, cepat!
Kau disana? Ini Grace.
Ayo angkat.
George, kau disana?
Ada yang bisa dengar aku?
Ada kebakaran di sektor New Jersey.
Ada yang bisa dengar?
Ventilasi tampaknya tak bisa menghilangkan
asapnya. Ada yang bisa dengar?
Sektor New Jersey hancur total.
Astaga!
Banyak yang mati disini!
Ada yang bisa dengar?
-Tunggu sebentar.
-Baik.
-Bagaimana perbandingannya?
-Frank!
-Ada harapan di sektor New Jersey?
-Dalamnya minimal 50 yard.
Yang terbakar itu limbah beracun.
Mereka punya contohnya.
Demo!
Ayo, lapor padaku terus.
Beri aku hasil lainnya.
Aku tak ada waktu. Ayo berangkat.
Jika mau cepat, kau harus
meledakkan terowongan itu.
Apa yang kau lakukan disini?
Kau tak boleh disini.
Aku tahu, tapi satu-satunya
jalan adalah meledakkan atapnya.
Setahuku tak bisa meledakkan
terowongan yang sudah hancur.
-Pimpinan ada di pertengahan sungai.
-Jangan, tunggu dulu.
Kita tak perlu minta pendapatnya.
Aku tahu kau bisa. Tapi mereka
akan mati sebelum kau melakukannya.
Aku tahu kau pimpinan pada tahun 1994,
tapi kini tidak lagi.
Camkan itu.
Kau benar. Aku hanya mau bantu.
Begitu? Kau tidak mengerti, huh.
Kau tak kerja disini lagi. Paham?
-Wilson, Aku mau bicara sebentar.
-Kit, kau akan ditangkap.
Kau harus meledakkannya, Frank.
Kau berhutang padaku. Bicaralah padanya.
Mohon perhatiannya.
Kami akan evakuasi bagian selatan.
Bawa barang berharga kalian.
Apa yang kau dapat?
Maaf, tertutup sedalam 20 kaki.
Bangunannya sangat rapuh.
-Bagaimana dengan hidroliknya?
-Tak bisa.
Orang yang bilang tak bisa...
...selalu kalah dengan orang
yang baru melakukannya.
Berikan talinya!
Wilson!
Astaga!
Hati-hati logam. Panas.
Apa yang kau lakukan? Jangan, kesinilah.
Ashley, matikan kameranya sekarang.
Lihat aku. Kita akan selamat.
Hey!
-Apa yang terjadi?
-Entahlah, yang penting kau selamat.
Aku akan menelusuri terowongan.
Tetap bersama keluargamu supaya
bisa kutemukan saat aku kembali.
-Bagaimana kita keluar dari sini?
-Kedua ujungnya tertutup.
Jonno?
Sial!
Petugas, sebelah sini.
-Bisa hubungi lewat radio?
-Tidak. Tapi kau punya ponsel.
$2,000. Tak berfungsi disini.
"Territory Beyond". Aku tahu kau.
-Roy Nord. Apa khabar?
-George Tyrell. Aku punya sepatumu.
-Bagus. Kau suka?
-Ya, suka.
-Kupakai hari Sabtu, saat aku libur.
-Kurasa kau berharap ini hari Sabtu.
Apa yang akan kita lakukan?
Apa ada jalan keluar dari sini?
Ada jalan ke selatan terowongan sekitar 1/2 mil.
Sudah kau periksa?
Tentu. Semua hancur.
Akan kulihat.
Apa maksudmu? Semua hancur.
Kau buang waktumu. Kita terjebak didalam.
Tak ada jalan keluar.
Aku lahir prematur 6 minggu.
Ibukupun tak sanggup menahanku.
Eleanor.
Ya, Tuhan!
-Kalian baik saja?
-Ya. Terima kasih telah bertanya.
-Bagaimana kita keluar dari sini?
-Aku sedang mencari informasi.
-Cooper?
-Siapa? Seperti apa dia?
Itu dia. Dia baik saja.
Jangan. Biar aku saja.
Ke bagian depan bus. Kuncinya ada di kontak.
Baiklah.
Ayo! Kau harus memecahkannya.
Cepat!
Cepat!
Ya, Tuhan.
-Ambil kuncinya kesini.
-Aku akan mencari bantuan.
Bantuan? Kau yang bisa menolong kami.
Tidak. Aku hanya...
Kuncinya ada di kontak.
-Cepat!
-Ayolah!
Cepat!
Ayo keluar.
Bagus.
Cepat!
-Kau tak apa-apa?
-Pahlawanku.
Terima kasih.
Bagaimana dengan dia?
Dia takut. Tinggalkan saja dia.
-Bantu aku.
-Kau tolong sendiri saja!
-Kubilang...
-Aku yang bilang, kita tak bisa meninggalkan dia!
-Siapa namamu?
-Mikey.
Aku takut.
Ya, aku tahu, Mikey. Aku juga takut.
Tapi lebih baik jika kau keluar bersamaku.
Tidak.
Menurutmu kami cantik?
-Ya. Lalu?
-Jadi...
Bukankah lebih baik keluar dari sini
dengan kami daripada terjebak disini?
Mikey, kita semua takut.
Kau keluar dari situ sekarang!
Baik.
Kau harus membentaknya!
Lompat sekarang juga!
Ayo! Menyingkir dari sini.
Ada bensin di bawah bus.
Kita harus menyingkir dari sini!
Kau jaga dia.
Aku tak mau ada masalah.
Masalah apa?
Sayang, kau disana?
Tolong matikan listriknya.
Bagaimana mengatakannya? Matikan listriknya.
Listrik. Apa yang kau lakukan?
Kau harus ke bawah pohon, sial.
Kau ke belakang mobil,
karena ban terbuat dari karet.
Apa?
Apa yang kau lakukan? Tunggu dulu!
Ya, Tuhan!
Matikan listriknya.
-Ada yang perhatikan monitor ini?
-Ya Tuhan! Itu George! Dia masih hidup.
Matikan listriknya, sayang!
Geser ke sebelah sana.
Mikey, keluar!
-Sesuatu harus dilakukan!
-Jangan lakukan.
Jangan mati. Hiduplah.
Kau harus matikan listriknya!
-Tak bisa kipasnya akan mati.
Mereka bisa mati karena asap.
-Kipas itu berlainan sistem.
Kau siapa?
-Mikey, keluarlah!
-Tunggu!
Mikey, keluar!
Jangan kepercik!
Jika tak kau matikan sekarang,
wanita itu akan mati.
-Ayo!
-Lompat!
Matikan listriknya!
Matikan...
-Ya!
-Kau berhasil.
Siapa kau?
Kita bertemu 2 tahun lalu.
Aku membekuk teroris disini tahun 1994.
Ya, Latura. Kau dipecat tahun 1995.
Kau kembali ke tim medis?
Tidak juga. Bagaimana dengan kadar monoksidanya?
Tunggu. Kau tak berwenang disini!
Memang. Waktu itu aku menelusuri
struktur bagian dalam bangunan ini...
...dan mungkin bisa berguna. Bagaimana udaranya?
Berubah 1 juta kubik setiap jam.
1:20 jika normal dan ini semakin memburuk!
Lihat, saat membangun ini,
mereka masih dalam PD I.
OK, ini bagian utara. Selatan. Sungai.
Dan ini terowongannya.
Berbentuk persegi di masing-masing terowongan.
Apa ini? Aku belum pernah melihatnya.
Selama 36 jam mereka membangun bunker,
gereja, dapur, semuanya ada.
Kini ditutup sejak renovasi tahun 1972.
Frank. Wilson sudah berikan perkiraan
kapan dia sampai di pertengahan sungai?
Tidak, Kit.
Ada ledakan 20 menit lalu.
Apa yang kita cari?
Entah. Pusatnya di pertengahan sungai.
Tak bisa pakai bahan peledak.
Harus dengan tangan manusia.
Itu perlu waktu lama.
Minimal tahan selama 12 jam.
-Berapa lama udaranya tersisa?
-Maksimal 3 jam.
Ini yang harus kita lakukan.
Kau harus singkirkan mereka dari lubang
asap sampai kau bisa menggali lewat
pertengahan sungai. Bagaimana?
Frank, kau kepala operasi?
-Ya, aku kepala operasi.
-Kenapa kau tak bertindak?
Apa kau tidak akan melakukan apa-apa?
Kau tak bisa hanya memikirkan pembelaanmu nanti
atas kejadian ini?
Jangan memojokkanku. Itu sudah berlalu.
Sekarang tak ada hubungannya.
Kau salah. Aku harus ambil resiko.
Kita mengalami situasi sama.
Sekarang apa yang akan kau lakukan, Frank?
Tidak ada lagi yang dipikirkan.
Frank, waktunya hanya 3 jam.
Kau mau kesana, Kit?
Berikan aku ijin.
Terowongan tertutup di kedua ujung.
Bangunan ini sangat rapuh.
Darimana kau mau masuk?
Dari sini.
Ada 4 kipas. Kami bisa
mematikannya selama 2,5 menit.
-Tiap kipasnya?
-Semuanya.
Mereka sistem pengganti. Jika
dimatikan, oksigen akan terputus.
Jika levelnya terlalu rendah, komputer
menghidupkannya secara otomatis.
Tak ada pengulangan!
-Itu yang paling aman.
-Adalagi yang perlu kutahu?
Ada masalah lagi.
Kau tak ke atas tapi ke dasar.
Norman, berapa kecepatan kipasnya?
-160 mil per jam.
-Bagus.
-Ray, mana tim peraganya?
-Sedang kesini.
Tolong dengarkan.
Aku akan mencari jalan keluar.
-Kau punya kamera?
-Ya.
Kesini. Ambil gambarku.
-Dunia akan mengetahui bagaimana kita melakukannya.
-Kau pikir ini acara Territory Behind?
Kau tahu jalan keluarnya?
Belum . Jika mau berharap, silahkan.
Sedikit harapan tak merugikan orang.
Terusan yang George bilang mengarah
ke Selatan, punya banyak lubang kecil.
Aku akan masuk dan melihat apa
mungkin dilewati untuk keluar,
Jika mau berdoa, silahkan.
Jika tidak, bantu aku.
Aku janji pada kalian.
Nona? Di sebelah sini.
-Semua sudut.
-OK.
-Kau dapat aku?
-Ya.
Aku janji, jika ada jalan keluar,
pasti kutemukan.
-Peganglah, kita akan selamat.
-Sudah kupegang
-Aku akan segera kembali.
-Ya, kami akan menunggu!
Aku akan coba menelusuri terowongan ini
lagi. Kaliah harus tetap bersama. Ambil ini.
Halo?
Kau ingat prosedurnya?
-Tali, kawat, radio, berlari secepatnya.
-Kurasa cukup.
Bisa dengar aku? Halo.
Aku dengar. Frank, aku dapat.
Astaga, Kau bisa mendengarku?
George!
Beritahu aku, berapa yang masih hidup disana?
Mungkin selusin, kami di tengah terowongan
dan ada orang yang dia pikir tahu jalan keluar.
-Bagaimana?
-Lewat terusan di pertengahan sungai.
Jangan. Dengar aku. Bilang, jangan kesana!
Kami akan segera turun. Kau bisa?
Masuklah. Kau bisa menyampaikannya?
Halo!
Putus. Ayo, Frank.
-Kau punya waktu 2,5 menit. Kipas berputar
dengan interval 15 detik. Kau paham?
-Aku paham.
Di bawah ada yang bernama George Tyrell.
Bilang, aku minta gelangku kembali.
Siap dimatikan.
Kit, apa yang kulakukan, untuk kebaikan
departemen. Bukan pribadi.
-Dia adikmu, Frank.
-Aku emosi, maafkan aku.
Jangan minta maaf seolah aku bakal tak kembali.
Kau mungkin benar.
-Ayo lakukan.
-Norman, sekarang!
Kipas 1 mati, kipas 2 mati, kipas 3 mati.
Kipas 4 mati.
Semua kipas mati.
Ayo, Latura, pergilah.
Tak berhenti, tidak melambat, Grace.
Tahan remnya!
-Tidak ada rem. Ini momentum. Hentikanlah!
Tahan!
Kau bisa! Ayo tahan!
Halo.
-Bisa mendengarku?
-Ya, aku mendengarmu.
-Kau akan turun?
-Bagaimana keadaanmu?
-Baik.
Kupikir kalian perlu tahu dia
sudah turun.
-Dimana?
-Dia....
Halo?
Aku pernah melihat yang lebih buruk.
Kita selamat.
Mau minum kopi dulu?
Tim penyelamat. Kita keluar. Aku tak percaya.
Mana yang lainnya?
-Tak ada.
-Kau bercanda.
-Ayolah, ***.
-Tidak mungkin hanya satu orang.
Pasti ada yang lain.
Yang lain akan datang tidak?
-Katakan ini tak terjadi.
-Apa kita akan keluar?
Ini tak benar.
-Mana timnya?
-Ia sendiri?
Cuma kau sendiri?
-Cuma kau sendiri?
-Ya, aku sendiri.
-Kau wanita yang di Walkie Talkie?
-Kau yang terima?
Sudah kejelaskan. Kau tahu tak boleh kesana.
-Sinyalnya buruk.
-Berapa yang didalam?
-Brengsek, dia bicara padaku.
-Siapa kau?
Namaku Latura. Siapa yang di dalam?
Hanya ada seorang, namanya Roy Nord.
Dindingnya rapuh, kita cari dia.
Kau mau apa? Aku yang memimpin.
Baiklah, kau yang memimpin. Tak masalah.
Tapi ini rapuh, jika ada yang
masuk ke dalam, semua akan runtuh.
Dengar, disini juga tak aman.
-Kita tak bisa bernafas.
-Kita harus keluar dari sini.
Aku tahu perasaan kalian tapi kita
harus sabar. Percayalah padaku.
Keluarkan kami! Apa yang kau tunggu?
Kita keluar lewat jalan masukmu tadi.
Itu mustahil.
-Jika kau bisa, kami juga.
-Beri kami kesempatan.
Kipasnya memberi kita udara.
Jika dimatikan, kita mati. Itu kenyataannya.
Tak akan berhasil.
Bahkan cara ini.
-Roy sudah diatas.
-Roy akan tewas. Biar kuselesaikan tugasku.
Kubilang aku ketuanya. Kau paham?
Lepaskan dia, sekarang.
Halo? Serena?
Serena, ini Roy.
Sebenarnya ada masalah dalam perjalanan
ke bandara.
Sebelum putus, kami butuh persediaan lebih,
dan harus cepat.
Tahan pesawat di Teterboro...
Aku akan jumpa pers di Denver.
Bilang aku punya rekamannya.
Tidak, Jonno sudah tewas.
Aku harus pergi.
Ambillah ini.
Masalahnya, baterenya mati.
-Jangan beri aku masalah.
-Masalah?
-Kita hanya berdiri disini.
-Aku tahu.
Kita tak tahu apakah ini aman.
-Kita tidak boleh masuk kesana.
-Kata siapa?
-Singkirkan dari mukaku.
-Maaf, Tn Nord bilang padaku....
-Mau kemana kau?
Kembali kesini!
Kau dengar apa katanya.
Aku dengar Tn Nord, dan aku percaya dia.
Wanita dan anak-anak lebih dulu. Begitu seharusnya.
Kau pernah melakukannya?
-Dia anak kecil dan bawa kamera.
-Aku punya kamera.
Aku tidak lebih tahu dari kalian.
Nord?
Disana kau rupanya.
Nord, kau susah dicari.
Namaku Latura, dari EMS (Emergency Medical Service).
Kau harus turun sekarang.
Sepertinya itu perintah. Jika mau,
hubungi nomor bebas pulsaku.
Serius. Dengar, kau dan aku akan
merangkak keluar.
Turunlah perlahan, OK?
Tak ada jalan keluar. Bangunan ni
rapuh, bisa menimpamu.
Tak akan runtuh. Darimana kau tahu?
Karena kau tak bisa seperti aku,
aku punya insting untuk situasi ini. Paham?
Kaupikir aku akan mengalah karena
seorang paramedis? Yang benar saja.
-Jangan buang waktuku dan suruh mereka kesini.
-Nord.
-Siapa itu?
-Kau akan membawa kita keluar? Aku sudah siap.
-Tetap disitu.
-Biarkan aku naik.
Diam. Jangan bergerak.
Nord, semoga kau berhasil.
Keluar dari sini, cepat.
Aku selalu berhasil, Latura.
Cepat!
Terus merangkak!
Lebih cepat!
Jangan lihat belakang!
Terus!
-Kau mempermainkanku.
-Tiarap!
Semua kerja lembur. Aku tak peduli
istri siapa melahirkan. Semua kemari!
Semuanya tenang! Tenang!
Diam! Diam semua!
Pertengahan sungai baru saja runtuh.
Tn. Latura.
-Tenang.
-Tidak apa-apa. Kau dokter?
Jangan bicara. Berikan syalnya.
Kumohon. Aku tak bisa begini.
Aku tak bisa merasakan apa-apa.
Aku tak bisa keluar seperti ini.
Baiklah. Jangan bicara.
Bilang pada ayahku. Aku menolong orang disini.
Aku akan mencarinya. Kubilang padanya
bahwa kau seorang pahlawan.
Dia tak...
Dia tak akan percaya.
Astaga.
Ini keterlaluan.
-Hentikan dia!
-Lepaskan aku! Kita akan tenggelam!
Kita takkan tenggelam. Dengar aku.
Kau salah jalan!
Terowongan ini dibawah air. Sektor Manhattan
akan menjadi yang pertama tengelam.
Di benar. Kita ke arah sini. Lebih tinggi.
Permisi. Aku tak tahu siapa kau. Aku
punya putri 14 tahun dan hidupnya
sangat berarti bagiku.
Jadi aku ingin dilibatkan dalam
pengambilan keputusan disini.
-Kurasa bisa.
-Latura?
Aku pernah baca soal kau. Di beberapa
koran. Soal skandal?
-Kau pernah terlibat skandal?
-Bukan masalah penting disini.
Maaf, Tn. Latura, Itu berpengaruh
pada kami. Skandal apa?
Dia kepala tim medis. Beberapa orang tewas,
ia terlibat. Itu yang kuingat.
Bagaimana, Latura? Benarkah itu?
Aku bertanya dan kuminta jawabannya.
Apa itu benar?
Dia kesini untuk menolong kita. Berhenti fokus
dengan masalah dia, kita fokus masalah disini.
Dia benar. Maafkan aku, Tn Latura,
Aku kasar sekali.
Kasar? Apa-apaan ini, sejenis perkumpulan
Orang New York sialan?
-Jaga mulutmu!
-Kau tak bawa anak disini.
Masa lalunya berpengaruh pada masa
depan kita disini. Kita akan tenggelam.
Cuma aku yang kalian punya. Kalian
bantu aku, itu sudah cukup.
-Kita akan tenggelam?
-Tidak. Siapa namamu?
Ashley.
Masih ada waktu memperbaiki kebocoran
sebelum airnya menenggelamkan kita.
-Itu kabar baiknya.
-Apa kabar buruknya?
Airnya 38 derajat. Kita bisa kena hypothermia.
-"Hypo" apa?
-Hypothermia.
Panas tubuh hilang. Kau merasa lelah tapi
sebenarnya kau mau mati. Benar?
Itu tak akan terjadi karena
kita saling jaga.
Kita tinggal di tempat tinggi dan kering
seperti diatas mobil ini.
Ayo, naik ke atas mobil.
Keluar dari air.
-Ayo keluar dari air.
-Baik, ayo.
Baiklah.
Tolong bantu aku dengan anjing ini?
Terima kasih banyak.
Sini, Nak, kemarilah.
Baik. Kita sudah di tempat tinggi
dan kering. Lalu apa rencanamu?
Dalam situasi seperti ini
sebaiknya semua tahu apa yang dihadapi.
Kita tak mau ada kejutan lagi.
Aku akan meruntuhkan bagian itu untuk
menjauhkan kita dari api dan menutup kebocoran.
Bagaimana caranya?
Aku memakai bahan peledak.
Tunngu, kujelaskan.
Itu idemu? Pantas banyak yang mati.
Jika ada ide yang lebih baik,
katakan padaku, bagaimana?
Kau tak tahu kerusakan struktur bangunannya.
darimana kau tahu hanya 1 bagian?
Aku tak tahu. Yang kutahu jika kita
tak melakukannya, dalam sejam kita tewas.
Itu yang kutahu.
Aku ingin seseorang pergi ke sebelah
Manhattan dan melihat kemajuannya. OK?
Bagaimana denganmu?
Jangan pergi, Ayah. Kumohon.
Aku punya keluarga. Tak bisa kutinggalkan.
Kau menangani dengan baik.
Baik, aku yang pergi.
Aku lebih tahu tempat ini dengan baik.
Bagus. Dia minta gelangnya kembali.
Apa?
-Kau George, kan?
-Ya.
Grace minta kau kembalikan gelangnya.
-Dia bilang begitu?
-Semoga beruntung.
Dia tak bisa simpan rahasia.
Dengar, kau yang mengatasi masalah kabel itu?
Ya, tapi itu hal yang berbeda.
-Aku butuh bantuanmu sekarang.
-Aku hargai itu...
Dengar, itu butuh banyak keberanian.
-Siapa namamu?
-Madelyne.
Madelyne, aku butuh bantuanmu?
Lihat rancangan ini.
Lebih bagus daripada Brooklyn-Queens.
Harus kita apakan?
-Kita buka.
-Buka?
-Mari kita buka.
-Baiklah.
Keberadaan mereka masih belum terlacak?
Komunikasi terputus.
Kurasa kau tak tahu apakah disana
masih ada yang hidup untuk berkomunikasi.
-Kami melihat mereka.
Satu jam lalu.
Kita akan bongkar dari sisi Manhattan.
Itu kesepakatan para insinyur kami.
-Kesepakatan sialan!
-Siapa dia?
-Terowongan itu tidak akan kuat menahan tekanannya.
-Aku tanya namamu.
Lupakan siapa namanya. Dengarkan apa katanya.
Ny. London, jika kau bawa peralatan
berat, semua akan meledak.
-Itu spekulasi.
-Mungkin masih ada waktu.
-Tidak ada waktu lagi. Terowongan itu
adalah nadinya, dan kota adalah darahnya.
Kau yang membuat jutaan orang melewati
terowongan ini.
Karena masalah lalu lintas,
kau abaikan korban yang selamat?
Jangan dilakukan pengeboran.
Insinyur kota sudah membuat keputusan.
Kalian bereskan sisanya.
-Kerjamu bagus.
-Bagus? Aku takut setengah mati.
Tapi kau bisa mengatasinya.
Sebaiknya kau cari orang lain.
Ini bukan keahlianku.
Tak banyak yang bisa mengatasi
kabel seperti yang kau lakukan.
Sepertinya tak ada pilihan.
-Baiklah.
-Aku tak bisa.
Baik. Kau punya pilihan.
Seperti orang yang baru pertama makan kerang.
-Apa maksudmu?
-Pikirkan.
Jika kau kelaparan setengah mati
dan hanya ada kerang sebagai makanannya.
Dia harus memakannya atau mati.
Tetap bersamaku, Madelyn.
Kerang mentah, berlumpur, bau. Seperti
dikeluarkan dari sesuatu yang menjijikkan.
Jadi dia harus bertanya sendiri sebelum
memakannya. Tetap di dekatku.
-Aku disini.
-Pikirkan kenyataannya.
Apa aku menginginkan ini?
Apa aku ingin agar tetap hidup?
Tapi dia harus makan. Lalu dia
menemukan keberanian sepertimu.
-Itu pujian?
-Ya. Ayo.
-Dari mana kau?
-La Porte, lndiana.
-Apa kerjamu?
-Aku penulis naskah teater.
-Tak seorangpun pergi ke teater lagi.
-Kau mau pulang?
Ya.
Katakan sesuatu padaku. Kau harus jujur.
Apa kita bisa keluar dari sini?
Aku takkan ada disini jika merasa tak bisa.
Aku janji.
-Janji?
-Aku janji. Percayalah. Ayo.
Ledakan yang kita buat bisa
berpengaruh pada bangunan ini, benar?
-Bisa terjadi kan.
-Lebih bagus daripada dia yang meledak.
Meledak? Aku tak suka mendengarnya.
-Kau baik saja?
-Ya. Aku baik. Tolong jelaskan soal tadi.
Jika permukaan air tinggi, tekanan udara
akan mendorong keatas.
and all the air would blow
right through the top.
-Seperti pelampung? Seperti geiser?
-Ya.
Ya. Seperti Baltimore tahun lalu.
-Apa yang terjadi? Mereka mati, kan?
-Bantu aku membuka ini.
Mereka mati, kan?
Ada satu yang hidup.
Baik. Pegangan yang kuat.
Kita pasti berhasil.
-Kau gila!
-Berikan padaku, Madelyne.
Siap? Sekarang!
-Kit, apa yang kau lakukan?
-Teruslah. Ini tersangkut.
Jangan dulu.
-Bagaimana denganmu?
-Jangan hiraukan aku. Pergi!
-Ia berhasil!
Kau tak apa-apa?
Jangan tanyakan soal itu lagi
Apa yang kau dapat?
Suara hantaman yang keras sekali.
Hei! Aku dengar suara mesin. Kurasa
mereka menggali dari ujung Manhattan.
-Tidak.
-Apa?
Mereka menggali. Apa salahnya?
Penggalian bisa menaikkan tekanan dan
meruntuhkan bangunan.
Mereka tak pikirkan hal itu.
Atau mungkin mereka pikir kita sudah mati.
Latura, mereka datang!
Sial.
Oh, tidak.
Bertahanlah, jagoan.
Aku tak bisa bergerak.
George, bisa kau gerakkan tubuhmu?
Aku tak bisa merasakan tubuhku.
-Bertahanlah, jagoan!
-Aku baik-baik saja?
Aku baik-baik saja?
Ini akan membuatmu tetap hidup. Bernafaslah
lewat selang ini, george.
Napas, ayo, napas yang stabil.
Jangan biarkan dia mengalahkanmu.
Ayo, George. Napas.
Hirup dan keluarkan.
Hirup! Ayo, George! Ayo.
Nafas!
Nafaslah.
Kita butuh pengungkit untuk mengangkat truk itu.
Kami datang.
-Baik. Kau ambil alih.
-Biar aku yang memegangnya.
Ayo, cepat.
Ambil itu.
Kami bersamamu disini, George.
Begitu, kau bisa.
George tak bisa mendengar, ia tertutup air.
Tetap bersama kami, George.
Astaga, dia tenggelam.
Airnya terus bertambah.
-Ia tenggelam. Keluarkan dia!
-Baiklah.
-OK, kalian sudah siap.
-OK.
Satu, dua, tiga.
-Kita meraihnya.
-Ia sudah keluar.
Baik, ayo.
Singkirkan papan itu.
Ini dia.
Turunkan, ayo.
Baiklah, bawa kesini.
Semua mengangkatnya pada hitungan
ketiga. Siap?
Satu, dua, tiga.
-Terus, ini akan segera selesai.
-Kita butuh orang diatas.
Kita harus mengangkatnya.
Kalian hebat.
Kita bisa melakukannya bersama.
Siap? Baik? Satu, dua, tiga, angkat.
Kenapa harus George? Kenapa harus orang yang baik?
Aku tak bisa menjawabnya.
Masih ada harapan. Kau harus percaya.
Kurasa ada yang selamat disana.
Dan George salah satunya.
-Kita harus pikirkan hal itu.
-Ya, harus.
Kau akan baik-baik saja, George.
Tetap tenang, kami bersamamu.
-Kenapa kau dipecat?
-Ceritanya panjang. Aku tak mau menceritakanya.
Katanya kau menyebabkan korban.
Ia benar.
Ia bilang ada gedung runtuh di
Bronx selatan...
-Tidak, katanya...
-...dan kami yang sampai pertama kali?
Tidak.
Lalu ada yang bilang,
"Lupakan, mereka semua sudah mati."
Kubilang kita harus masuk?
Kubilang kalau itu salah?
Lalu gas meledak dan menewaskan tiga orang?
Saudaraku salah satu korbannya?
Apa ia menyebutkan pers, penyelidikan, pemakaman?
Kau penulis. Kau bisa
meneruskan ceritanya.
Jadi kau tak ada jalan keluar dari sini?
Tidak.
Apa itu? Suara apa itu?
Apa yang terjadi?
Apa artinya, Tn. Latura?
Apa yang terjadi disini?
Tadi airnya tak setinggi ini.
Airnya pasti membalik dari suatu tempat.
-Katanya sudah kau tutup.
-Hanya kuhambat. Tak bisa kuhentikan.
Jadi kami tak akan selamat?
Kau suruh kami percaya padamu.
Kami sudah. Untuk apa?
Untuk mati perlahan disini?
Apa tak ada pilihan lain?
-Selalu ada kesempatan.
-Jangan berbohong begitu.
Setelah kau di neraka,
mungkin sudah tidak masalah.
Biarkan dia bicara.
Kita sudah terlalu banyak mendengar dia bicara.
Cukup pidatonya!
Itu omong kosong. Ia bicara untuk dirinya sendiri.
-Kita masih hidup.
-Ini belum berakhir.
Sudah. Kalau mau lakukan sendiri, silahkan.
Harapan yang salah dan sekarang tak ada harapan.
Kau beri kami keduanya.
Terima kasih untuk hal yang tak ada.
Aku tak tahan lagi.
-Apa rencana berikutnya, Kit?
-Tak ada.
-Kita mendukungmu.
-Kita coba tutup sektor lainnya.
Kita bisa bangun bendungan lagi
jika semua setuju.
Kita bisa.
Aku bisa memeriksa bagian Manhattan.
Aku bisa. Biar kucoba.
Kau bisa keluarkan kami?
Maaf atas perkataan ibuku.
Tolong keluarkan kami dari sini.
Kumohon.
-Aku butuh bantuanmu, George.
-Ya.
Bunker di terowongan. Dimana jalan masuknya?
-Aku tak tahu.
-George, aku tahu kau sakit, tapi berpikirlah.
Bassett bilang Sandhogs lama membangun
bunker di bawah. Mungkin ada ruangan,
tangga, atau lainnya.
-Ada sebuah ruang di pojok.
-Pojok? dimana?
Pojok 3. Di ujung New Jersey.
Semua tetap bersama sampai aku
kembali. Terima kasih, George.
Ayo, kau masih bersama kami.
Kau pernah punya anjing?
Ibuku menyukai semua kecuali 2 hal,
anjing dan aku.
Mungkin ia pernah digigit.
Aku pernah digigit.
Ashley, kau tinggal dimana?
-Kami dari Maryland.
-Maryland tempat bagus.
Jika kita tak mati, boleh aku menelponmu?
Kami memeliharanya 10 tahun
-Lama sekali.
-Ya.
Kau punya anak?
Putra kami, Jonathan, ia pergi ke Nepal.
Sepulangnya dari Nepal, dia kena demam,
lalu kami kehilangan dia.
-Aku turut menyesal. Aku...
-Tidak apa-apa.
Sejak Jonathan tiada, kami hanya punya Cooper.
Kupikir aku membuatnya manja.
-Kau mengerti?
-Ya.
Itu Kit. Semuanya, Kit.
Aku temukan daratan kering.
Selalu ada kesempatan.
Kenapa tak bawa George sekarang?
Kita periksa dulu lalu kembali
membawa George. Terus jalan.
Hai, George.
-Leherku patah, bukan?
-Ya.
-Kau temukan tempatnya?
-Ya.
Jalannya lewat bawah air. Sangat sulit.
Kupikir dengan sedikit keberuntungan,
kita bisa....
Aku tak tahu lagi berpikir apa.
Aku tahu. Tinggalkan saja aku.
Jangan, itu bodoh.
Kita bisa berhasil.
-Tidak, dengan leher patah.
-Ya, George.
Aku hanya perlu waktu untuk berpikir.
Bawa gelang ini, untukku.
Tolong? Ada di kantongku.
-Saku kananku.
-George, jangan menyerah.
-Ambillah, kumohon.
-Jangan menyerah.
-Ambil, kumohon?
-Tidak.
Ambil!
Tolong.
Tolong hargai aku.
Banyak hal yang seandainya bisa kukerjakan.
Aku tak pernah punya mobil bagus,
tak punya anak.
Aku temukan wanita yang kucintai,
namun tak sempat kuutarakan.
-Menurutmu dia tahu?
-Ya.
-Kau pikir begitu?
Ia tahu. pastinya.
Bagus.
Bawa mereka ke atas. jangan
biarkan mereka mati disini.
Bilang aku telah mati. Lakukan tugasmu.
Kita berdua tahu itu.
Aku sangat menyesal.
Aku mencintaimu, Grace.
Maafkan aku.
-Apa maksudnya?
-Entahlah. Bangunannya rapuh.
Bagaimana George?
Dia meninggal.
Jangan.
Aku tahu semua kedinginan, tapi kita
harus berenang lewat bawah air.
Bawah air? Kurasa aku tak bisa.
Jika aku bisa, kau pasti bisa.
Semua tarik napas dalam dan pergi.
Kita pasti bisa.
Ayo, sayang.
Aku tak bisa melakukannya!
Satu, dua, tiga.
Ayo, terus berenang.
Tiga, ya.
Aku di belakangmu, Eleanor.
STEVEN: Yes. Go!
Ayolah, nak.
Cepat, angkat dia dari air.
Begitu, angkat dia dari air.
Semua berkumpul.
Baik. Semua berkumpul.
Gunakan suhu tubuh untuk penghangat.
Jaga tetap hangat. Dalam kelompok.
Jangan sendirian. Bagus. Tetap berkelompok.
-Kini apa yang kita lakukan, Kit?
-Tak ada. Kita duduk dan menunggu.
Berdoa mereka menemukan kita disini.
Menunggu? Cuma itu?
-Tak ada yang bisa kita lakukan?
-Kau sudah berusaha semampumu.
Kalian melakukan yang terbaik.
-Kau harus lawan rasa dingin itu.
-Aku coba.
Lawanlah.
Dimana Cooper?
Ia lepas. Aku tak sanggup memegangnya.
Sudah kucoba.
Ya Tuhan! Aku tak bisa kehilangan dia!
Ellie! Jangan.
Dia anjingnya Jonathan.
Eleanor. Dengarkan aku.
Kita tak bisa mengembalikan mereka.
Mereka berdua sudah mati.
Kita tak bisa menukarnya.
Kita harus melupakannya.
Kita harus tegar.
Peluk aku.
Astaga! Mereka membuat kita mati.
Ya Tuhan!
Kembali.
-Ayo, Sarah.
-Aku tak mau pindah.
Pergi. Pergi!
Aku tak mau mati seperti ini!
Latonya, aku datang.
Aku benci tikus. Aku tak mau bersama mereka!
Aku disini.
Mereka takkan melukaimu.
Duduklah denganku.
-Apa?
-Duduk denganku. Kau bisa?
Jangan lihat ke bawah.
-Awas!
-Baiklah!
Mereka tahu jalan keluar.
Steven, bantu aku melepaskan ini!
Ada ruangan. Ada ruangan lain.
Jangan sekarang! Berikan aku alat.
Apa saja. Cepat!
Kita dorong penghalang ini.
Roger!
Kukira dia sedang istirahat.
Maafkan aku.
Kita harus keluar. Dia tak akan
mengijinkan kau mati disini.
-Roger, ia ingin kau tetap hidup.
-Aku tak akan meninggalkannya!
Baiklah.
Jika kau tinggal, aku juga.
Aku tak mau meninggalkan orang lagi.
Roger, ayo.
Ayo bangun. Kami takkan meninggalkanmu.
Kita harus pergi. Ayo, bangun.
Airnya semakin tinggi. Ayo!
Aku melihat mereka naik keatas.
Ada sesuatu di atas sana.
Baik. Ayo pergi.
-Keatas semua. Cepat!
-Ayo, Madelyne, naik.
Kit. Aku memegangmu.
Tahan!
Baik. Ayo pergi!
Aku temukan jalan keluar.
Semua keatas sini.
Sepertinya proyek yang tidak selesai.
Ya Tuhan, itu anjingnya.
-Cooper! Aku harus menangkapnya.
-Jangan.
-Itu hanya anjing.
-Diam!
Ada apa denganmu?
Aku tak percaya, ada jalan keluar!
Tinggalkan anjing bodoh itu.
Diam kau, Vincent.
Aku tak percaya.
Sial!
-Terus jalan.
-Tidak tanpamu.
Tinggalkan aku. Tidak ada waktu.
Tidak, kita masih ada waktu.
Steven, lakukan sesuatu.
Tarik!
Roger, tidak ada yang bisa dilempar.
Kami tak menemukan apa-apa.
-Bertahanlah.
-Tempat ini akan runtuh.
-Kau tidak akan meninggalkan kami!
-Aku akan meninggalkan kalian!
Aku meninggalkan george! Kubiarkan dia mati! Pergi!
Ambil ini.
Ayo.
Jangan lakukan!
Madelyne, jangan.
Akan runtuh.
Tuhanku!
Kenapa kau tak pergi?
Apa yang kalian lakukan?
Berpeganganlah pada sesuatu!
-Steven. Teruskan.
-Apa katamu?
-Kau tak bisa meninggalkan kami!
-Mereka harus pergi.
Steven! Mikey!
Pasti ada jalan lain!
-Kami tak menemukan apa-apa.
-Carilah sesuatu.
Pasti ada sesuatu.
Kau bisa?
Tak ada jalan keluar.
Kau tak bisa mencapai kami.
Rumah kita diatas sana.
Apa yang kita lakukan?
Ashley, senternya!
Tidak, Steven! Jangan tinggalkan aku!
Pergi! Kau dengar! Semua keluar!
Kita harus pergi.
Aku takkan meninggalkanmu, Mikey! Aku akan mati!
Pergi! Awas kepalamu!
Ayo, terus jalan.
Kita tak akan bisa keluar, kan?
Ayo.
Kit, Aku tak bisa.
-Apa itu?
-Sekering.
Kita harus kembali ke tempat tadi.
Tidak. Terlalu jauh.
Jika aku bisa, kau pasti bisa.
Ini, pegang ini.
Kita harus mencobanya.
Apa?
Ledakan.
-Ledakan?
-Kita harus melakukannya! Ayo!
Kita harus coba dengan meledakkan. Ayo.
Kita mau kemana?
Kita ledakkan lumpur yang ada diatas.
Jika berhasil, tekanan udara
akan mendorong kita ke atas.
Tinggalkan mobilmu disini. Biar kuantar kau pulang.
Ada orang disana? Keluarkan kami dari sini!
Ya Tuhan!
Ayo.
Perlahan.
Roger, kita berhasil. Ayo. Kita berhasil.
Ayo. Bagus. Anjing pintar.
Baik. Ayo. Kami memegangmu.
Itu semuanya. Semua sudah keluar.
Yakin tidak ada lagi di dalam sana?
Lubangnya sudah tertutup air.
Semuanya keluar.
-Tak ada yang lain?
-Tinggalkan aku sendiri.
Aku tak apa-apa.
-Keluar.
-Tidak, Ayah. Tak apa-apa.
Kami baik-baik saja.
Ayo.
Aku mau duduk disini.
Aku tak peduli. Aku lelah sekali.
Kau harus melawannya.
Tak kusangka berakhir begini.
Tak akan terjadi.
Kupikir aku akan mati di usia senja.
Teruslah mencoba!
Berapa banyak kesempatan yang kau butuhkan?
Kau membunuh yang lain tapi
kau tak akan bisa membunuhku.
Karena aku sudah menemukan jantungmu
dan akan kuledakkan.
Kita harus pergi.
Berikan tanganmu, Madelyne.
Kau tak akan tinggalkan kami, kan?
Tidak.
Berhasil.
Kita akan baik-baik saja.
Baik, perlahan.
Bersihkan jalannya. Ayo.
-Ada kursi roda untukmu.
-Tidak. Aku jalan saja.
Ayo pergi.
Baiklah.
Kau melakukannya dengan baik.
Berhenti.
Baiklah. Ayo. Bawa dia pergi dari sini.
Ayo kita pergi.
Karena kita berdua ke RS,
aku ikut menumpang denganmu.
Tak ada pekerjaan lain?
Karena aku tak punya rumah dan bangkrut. Kurasa
sebaiknya aku ikut menumpang denganmu.
-Dengan satu syarat.
-Apa itu?
Kita lewat jembatan.