Tip:
Highlight text to annotate it
X
Diterjemahkan oleh : Doank Pollanzky
Diedit oleh : Yudy Prasetyono
Apa yg dilakukan ambulans di luar sana?
Entahlah. Aku akan memeriksanya.
- Selamat sore, Tuan.
- Bagaimana kabarmu, Griff?
Baik-baik saja.
- Itu orangnya?
- Ya.
Mungkin hanya seorang pecandu,
tetapi kupikir sebaiknya aku memanggilmu.
- Apakah dia menanyakan namaku?
- Tidak.
Dia hanya meminta bertemu dengan agen
yang menangani kasus Tangan Tuhan.
Katanya dia punya informasi penting.
- Apakah dia mengatakan apa informasi itu?
- Tidak.
Katanya dia hanya ingin berbicara denganmu.
Apakah anda agen yang memimpin
kasus Tangan Tuhan?
Benar. Wesley Doyle.
Ini potomu dan ibumu, kan?
Aku akan sangat menghargai
jika kamu tidak mengambil sesuatu di mejaku.
Aku minta maaf sudah lancang.
Mungkin karena kelamaan berada di sini.
Sudah melihat semua plakat dan catatan prestasi anda.
Tak mau melihat foto-foto itu.
Jadi, apa yg bisa aku bantu,
Tuan...?
Meiks. Namaku Fenton Meiks.
Sekarang dengar, mungkin ini terdengar sedikit konyol,
tapi...
...aku tahu siapa pelaku pembunuhan kasus Tangan Tuhan.
Oke, aku dengar.
Siapa?
Kamu belum mendengarkan penjelasanku
tapi sudah meragukanku.
Kenapa begitu?
Karena dalam sebuah kasus seperti ini...
...tidak ada yg tiba-tiba saja masuk
dan memberitahu siapa pembunuhnya.
Tidak pernah terjadi segampang ini.
Terkadang kebenaran mengenyampingkan alasan,
Agen Doyle.
Memang
Lalu siapa pembunuhnya?
Adikku.
Apa yg membuatmu berpikir seperti itu?
Aku mendapat telepon darinya.
Kemarin malam.
Aku bertanya-tanya kemana saja dia,
karena aku mulai cemas.
Apakah itu kau, Sayangku? Bagaimana?
Hallo?
- Hallo?
- Iblis sedang mengambil alih dunia.
- akan pergi berbulan madu...
Adam?
Aku tidak bisa melenyapkan mereka semua.
Mereka ada dimana-mana.
Aku tidak tahan lagi.
Mari kita bicarakan masalah ini, Adam.
Tak ada lagi yg bisa dibicarakan.
Semuanya sudah berakhir.
Apapun yg terjadi,
kamu harus membawaku ke rose garden (kebun mawar).
Kamu sudah berjanji. Ingat?
- Tenanglah, dengarkan- Adam.
- Ingat?
Ingat, kamu sudah berjanji.
Kami akan menemukan dia. Ayo, ayo.
Pergi cari anjingmu. Cepat.
Meat?
Di situlah semua ini terjadi.
Sekitar 200 mil ke barat dari sini,
sebelah utara Abilene.
Kenapa kamu ingin pergi Thurman?
Untuk mengubur Adam di pemakaman rose garden (Kebun mawar).
Kenapa kamu ingin melakukan itu?
Beberapa waktu yang lalu
aku sudah berjanji akan melakukannya.
Itu cerita yg sedikit gila,
Tuan. Meiks.
Aku tidak melihat apa hubungannya
cerita ini dengan kasusku.
Adam adalah pembunuh dalam kasus Tangan Tuhan,
Agen Doyle.
Dia orang yang anda cari.
Apakah dia memberitahu hal itu sebelum
dia memintamu untuk membawanya ke Thurman?
- Jika itu yg terjadi, kamu telah meninggalkan bagian itu.
- Aku belum selesai.
- Oh, masih ada lagi?
- Masih banyak.
Tunggu sebentar.
Kantor Sheriff Meat.
Bisakah aku berbicara dengan Sheriff?
Ini Agen Wesley Doyle dari FBI.
Sekarang Sheriff Meat tidak ada.
Bisa aku bantu?
Ada seorang pria di kantorku sekarang,
namanya Fenton Meiks.
Fenton Meiks? Apa yg dia lakukan di sana?
- Kamu mengenalnya?
- Hmm, ya.
Dia menyebabkan sedikit keributan di sini sebelumnya.
Dia mencuri sebuah ambulans yang berisi mayat adiknya.
Apa ceritaku cocok?
Ya, memang.
Apakah sekarang aku ditahan?
Seharusnya.
Rupanya Sheriff bersedia untuk
memaafkan dan melupakannya...
...asal kamu mau mengembalikan ambulansnya.
Tak ada seorang pun yang ingin menuntut.
Karena itulah kamu menyukai kota kecil.
Mengapa kamu membuat keributan semacam itu, lalu tiba-tiba saja
masuk ke sini dan membuat pengakuan kepadaku?
Aku ke sini karena aku tak bisa hidup lagi
dengan peristiwa yang aku ketahui.
Apa tepatnya yang kamu ketahui?
Itu foto ibumu, bukan?
- Ya, betul.
- Aku tahu itu.
Kalian punya mata yang mirip.
Bagaimana kalau kita kembali ke ceritamu lagi?
Apa yg membuatmu berpikir bahwa adikmu
adalah pelaku pembunuhan dalam kasus Tangan Tuhan?
Aku memang tahu di pelakunya.
Bagaimana kamu tahu?
Kisahnya dimulai dari Thurman.
Waktu itu sekitar musim panas 1979.
Aku merasa gembira, gembira, gembira, gembira.
Dalam hatiku.
- Kamu seharusnya mengucapkan kata "dimana".
- Aku tak mau menyanyikan lagu bodoh itu.
Kamu tak perlu menyanyikannya.
Ucapkan saja kata "dimana".
Baiklah. Dimana?
Bukan sekarang.
Aku akan menunjukmu jika sudah waktunya.
Aku merasa gembira, gembira, gembira, gembira.
Dalam hatiku.
- Dimana?
- Dalam hatiku.
- Dimana?
- Dalam hatiku.
Aku merasa gembira, gembira, gembira, gembira.
Yang ada dalam hatiku.
Dan jika iblis tak menyukainya
Dia boleh duduk di atas tack
Duduk di atas tack
Duduk di atas tack
Dan jika iblis tak menyukainya
Dia boleh duduk di atas tack
Jadi siapa cewek yang yang muntah?
Oh, itu Katie Hagen.
Meski begitu dia cantik.
- Tapi tetap saja itu sangat menjijikan.
- Oh, yeah.
Di seluruh lantai.
Dan saat Kepala Sekolah jatuh?
Aku merasa gembira, gembira, gembira, gembira...
Kami tinggal tepat di belakang kebun mawar Thurman...
...di rumah yang biasa digunakan
untuk menampung tukang kebun pada tahun 50an.
Ayah mendapatkan rumah ini ketika
dia masih menikah dengan ibu.
Insiden tak terduga itulah yang
menciptakan saat-saat membahayakan.
Tali yang mengikat aligator tiba-tiba lepas.
Adam 3 tahun lebih muda dariku.
Ibu meninggal ketika melahirkan Adam...
...jadi bisa dibilang aku yang merawatnya semenjak yang kuingat.
Ayah kami bekerja sebagai montir di Jupiter.
Dia biasanya pulang sekitar jam setengah enam sore
dan kemudian kami makan malam bersama.
- Cara buaya melarikan diri.
- Hey, anak-anak.
- Hey, Ayah.
Baunya harum sekali.
Tugas selanjutnya adalah mendapatkan tali
untuk mengunci mulutnya...
- Bagaimana harimu?
- Baik-baik saja.
Ayo makan.
Wow, tiger. Sisakan untuk kami.
- Aku sangat suka kacang polong.
- Sudah seharusnya.
Meski begitu kamu sebaiknya berhati-hati.
Kamu bisa saja berubah menjadi salah satunya.
Bagaimana dengan ujian Matematika-nya?
Akhirnya lulus.
Aku juga tidak pernah bagus dalam Matematika.
Aku tetap tak bisa melakukan apa-apa
tanpa kalkulator.
Ya, Tapi masih akan ada ujian lain minggu depan.
- yang satu itu pasti akan lebih sulit.
- Hey, jangan murung begitu.
Begini saja.
Kita akan akan belajar bersama akhir minggu ini...
...siapa tahu kita bisa memecahkan masalahnya bersama,
okay?
Baiklah.
Hey, Fenton, bisakah kita nonton
Meatballs sepulang sekolah besok?
Tapi kita kan sudah nonton.
Aku ingin nonton lagi.
Tidak, kita akan menonton The Warriors.
- Tidak bisa. Itu film dewasa.
- Kita akan mengendap-endap masuk.
Sudah gosok gigi?
Kamu yakin, Adam?
Baiklah, waktunya tes napas.
Ayah, aku sudah gosok gigi.
Aku cuma bercanda, egghead.
Jangan cemas, Fenton.
Aku tau kamu terlalu besar untuk ciuman selamat malam.
- Selamat malam, anak-anak. Tidur yang nyenyak.
- Jangan biarkan kutu busuk menggigitmu.
Tentu saja.
- Aku sayang kalian.
- Aku juga, Ayah.
Selamat malam, Ayah.
Selamat malam, Curtis.
- Aku ingin nonton Meatballs lagi.
- Baiklah.
Kamu bisa nonton Meatballs
dan aku akan nonton The Warriors.
Tapi aku tidak suka nonton di bioskop sendirian.
Sayang sekali.
Aku mohon?
Baiklah.
Baiklah. Tidurlah.
Dan itulah keluarga kami.
Hanya kami bertiga.
Semua saudara ibu dan ayah sudah meninggal...
...jadi tak ada yang tersisa kecuali kami.
Meski begitu kami baik-baik saja.
Kami tidak membutuhkan siapa pun lagi.
Kami bahagia bersama.
Sampai...
- Fenton, bangun.
- Ayah?
- Ada yang harus aku katakan.
- Ada apa?
Tenang saja.
Adam, bangun dan dengar.
Aku ingin kalian berdua mendengarku baik-baik.
Sesuatu telah terjadi.
Dia bilang dia mendapatkan sebuah penglihatan malam itu.
Sebuah perintah dari Tuhan.
Seorang malaikat datang padanya
dan mengatakan kebenaran tentang dunia...
...dan menyampaikan perintah khusus dari Tuhan
untuk keluarga kami.
Kiamat akan tiba. Waktunya sudah dekat.
Malaikat telah menunjukkannya padaku.
Ada setan diantara kita.
Iblis telah dilepaskan untuk pertarungan terakhir.
Sudah terjadi pertarungan sekarang.
Tapi tak ada yang tahu kecuali kita
dan orang-orang terpilih seperti kita.
Aku takut, Ayah.
Tak ada yang perlu ditakutkan, tiger.
Kita sudah dipilih oleh Tuhan.
Dia akan melindungi kita.
Dia telah memberikan tugas khusus untuk kita laksanakan.
Kita tidak takut pada setan-setan itu.
Kita akan mehancurkan mereka.
Kita akan menangkap mereka satu persatu
dan melemparkan mereka semua keluar dari dunia ini.
Itu perintah Tuhan untuk kita.
- Malaikat menyebut kita the Tangan-tangan Tuhan.
- Apa kita seperti pahlawan super?
Benar.
Kita adalah keluarga pahlawan super
yang akan menyelamatkan dunia.
Tapi Ayah, hal itu tidak masuk akal.
Aku tahu kedengarannya seperti itu, anakku,
tapi itu kenyatannya.
Jadi, apa kekuatan kita?
Well...
Kita bisa melihat setan sementara orang lain tidak.
Dan malaikat berkata padaku...
...bahwa Tuhan akan mengirimkan kita tiga senjata
untuk menghancurkan mereka.
Senjata ajaib?
Aku pikir begitu.
Kapan kita akan mendapatkannya?
Aku tidak tahu.
Malaikat hanya bilang segera.
Itu semua yang dia katakan padaku , kecuali bahwa kita
tak boleh memberi tahu orang lain tentang ini.
Tidak seorang pun.
Jika kita lakukan,
hanya akan membuat kita dan mereka dalam bahaya.
Fenton...
...jangan cemas, aku mengerti.
Hal ini harus benar-benar dimengerti.
Sebenarnya aku ingin memberitahumu hingga
aku dapat memahaminya...
...tapi malaikat bilang aku harus melakukannya sekarang.
Fenton?
Aku tidak tahu apa yang mesti dikatakan atau dirasakan.
Apa kamu faham yang aku ceritakan?
Hari kiamat tiba.
Hal ini terlalu sulit untuk dimengerti
atau bahkan untuk diakui.
Segera kita semua akan berada di surga.
Kamu, aku, Adam, dengan Ibu.
Aku tidak menyadarinya saat itu,
setidaknya tidak faham-
Dia sedang menunggu di surga.
- namun duniaku yang bahagia dan paling nyaman telah terbalik...
...dan ada kegelapan di dalamnya.
- Hari Kiamat tiba.
- Sesuatu yang sangat gelap.
Kita sudah dipilih oleh Tuhan.
Dan pikiran kanak-kanakku tak bisa memahaminya.
Adam! Fenton!
Bangun dan ayo makan, anak-anak!
Pagi, anak-anak.
Hey, ayolah, pemalas.
Sudah siang. Kita ketiduran.
Ayo berangkat. Cepat pakai baju.
Aku harus pergi bekerja.
Aku akan menurunkan kalian di jalan.
Ada apa denganmu?
Tidak ada.
Hey, aku ingin mencicipi sedikit.
Tak ada diantara kita yang membahasnya.
Itu hanya mimpi, mimpi buruk.
Hal itu tidak mungkin nyata.
Segalanya berjalan lancar, seperti sebelumnya.
selamat bersenang-senang di sekolah, anak-anak.
Dan ingat jangan memberitahu orang lain
apa yang kubilang semalam.
Tidak akan, Ayah. Bye.
Aku ingin kalian semua menyalin kalimat ini.
Kita akan membahas strukturnya.
Perempuan memakai...
...gaun biru...
Aku menolak untuk mempercayainya.
Minggu-minggu berikutnya
masih juga berupa mimpi-mimpi yang sama.
- anjing coklat miliknya.
Seperti saat Ayah mulai membawa pulang senjata ajaibnya.
Dia dalam perjalanan ke tempat kerjanya...
...ketika Tuhan memanggilnya.
Pegang ini. Hati-hati.
Aku masih tidak mengerti untuk apa sarung tangan itu.
Hanya sebuah mimpi yang panjang.
Aku ingin kalian semua menulis ini
di atas halamanmu dengan huruf besar.
Bagaimana dengan titik yang ada di sana?
Anak-anak! Lihat ini.
- ayo, cepatlah.
- Hati-hati.
- Dan diamlah di tempat aku bisa melihatmu, sayangku.
- Ayo pergi ke sebelah sini.
- Kamu mendapatkan alatnya.
Kita sudah mendapatkan semuanya.
Tidak akan lama lagi sekarang.
Malaikat datang lagi semalam dan berkata...
...bahwa Tuhan akan segera mengirimkan
daftar nama tujuh setan kepada kita.
Ini tidak nyata. Tidak mungkin.
Aku harus menunggunya.
- Kemarilah sebentar, Fenton.
- Aku sedang mencuci piring.
Cucian bisa menunggu.
Kemarilah, aku ingin berbicara denganmu.
Aku tahu kamu kesulitan untuk...
...menyesuaikan dengan hal-hal yang terjadi minggu ini,
dan aku minta maaf...
...tapi Tuhan-lah yang menginginkan hal ini
dan kita harus mematuhi-Nya.
Mungkin ini hanya mimpi anda.
Ini bukan mimpiku.
Aku tak mungkin mengarang hal semacam itu, anakku.
Mungkin...
Mungkin ada sesuatu yang salah dalam otak anda.
Ini memang terjadi, Fenton. Benar.
Kamu akan mengerti nanti.
Hanya itu saja yang ingin aku bicarakan.
Aku mendapat daftar nama yang pertama.
Malaikat mendatanginya saat dia sedang bekerja.
Joe di jendela pertama.
Joe di jendela pertama.
Ayah, ini kan nama orang-orang.
Memang, mereka terlihat seperti manusia,
tapi sebenarnya bukan.
Malaikat berkata,
"saat nanti aku meletakkan tanganku pada mereka...
...maka aku akan mengungkapkan siapa sebenarnya mereka"
Itulah gunanya sarung tangan.
Aku tangkap mereka dan membawanya ke sini
dengan menggunakan sarung tangan...
...dan saat sudah di sini, kulepas sarung tangannya
untuk menyingkap siapa mereka sesungguhnya.
Lihat saja. Kemudian kamu akan percaya.
Adakah yang tahu arti kata ini?
Apa kalian ingat arti kata ini?
Mimpinya akhirnya berakhir.
Semua itu memang nyata.
Dan aku harus menghentikannya.
Jelas sekali bahwa jawabannya adalah
mengadukan rencana ayah kepada seseorang...
...tapi aku tak bisa melakukkannya.
Aku sayang padanya, meskipun dia jadi gila.
Ayah, lihat.
Aku mendapat daftar juga.
Dari mana kamu mendapatkan ini, Adam?
Tuhan memberikannya padaku.
Bukankah Travis Shed adalah anak yang suka
mengajakmu ngobrol di sekolah?
Dia iblis.
Katakan yang sebenarnya, Adam.
Kamu yang membuat daftar ini kan?!
- Tidak, Tuhan yang melakukannya.
- Adam.
Ayolah. Kemari.
Dengarkan aku, anakku.
Kamu tak boleh mengarang hal-hal seperti itu
Kita melenyapkan setan.
Jika kita menggunakan daftarmu...
...kita tidak akan membasmi setan,
namun kita akan membunuh orang-orang.
Dan kita tak boleh melakukan hal itu.
Sekarang, membasmi iblis adalah hal yang baik.
Membunuh orang itu jahat.
Kamu mengerti?
- Maafkan aku, Ayah.
- Tidak apa-apa.
Tenang saja.
Kamu hanya perlu sedikit bersabar.
Jangan khawatir.
Tuhan akan mengirimkan daftarmu sendiri
kalau kamu sudah besar.
Okay, kerjakan PR-mu.
Hal terakhir yang harus dilakukan adalah untuk memberitahu.
Tapi ternyata hal lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.
Ayah sudah berjanji akan membawa kita ke bioskop malam itu.
Tapi dia tidak pulang setelah bekerja.
- Kapan Ayah pulang?
- Aku tidak tahu.
Mungkinkah dia sedang membasmi setan?
- Ini semua hanya rekayasa, Adam.
- Tidak. Ini nyata.
Dengarkan aku.
Setan itu tidak nyata.
Ayah- dia cumua mengarang-ngarang saja.
- Tidak, dia tidak mungkin melakukannya.
- Memang dia melakukannya.
Sama seperti Santa Claus.
Kamu ingat Natal kemarin...
...ketika kamu batuk Ayah menyimpan hadiah di bawah pohon,
ingat kan?
Hal ini sama seperti itu.
Adam, pernahkah aku berbohong padamu?
Dengar, ayah sudah mengada-ada.
Nama-nama yang ada di daftar Ayah adalah nama orang-orang.
- Kamu mengerti?
- Tapi kenapa ia mesti mengada-ada?
Entahlah.
Menurutku kita harus segera pergi.
Maksudmu kabur?
Akankah kamu pergi denganku?
Hanya untuk sementara waktu.
- Aku tidak mau meninggalkan Ayah.
- Aku juga.
Tapi kita terpaksa.
Kenapa?
Ayah akan membunuh seseorang.
Nak, kemarilah.
Ayolah. Aku butuh bantuanmu.
Ayah?
Kemarilah ke sini, Adam.
Sorotkan cahayanya ke sini.
Hey, Ayah, siapa itu?
Itu setan, anakku.
Kemarilah, anak-anak. Santai saja.
Ayo. Jangan takut.
Tuhan datang padanya di awal hari itu
dan berkata jika waktunya telah tiba.
Selesai bekerja, dia pergi ke Jacksonville...
...sekitar 45 menit arah tenggara dari kota Thurman.
Dia bilang, dia tidak pernah ke sana sebelumnya
tapi dia tidak mendapat kesulitan untuk menemukannya.
Tuhan menuntunnya.
- Cynthia Harbridge?
- Ya?
Ayah, jangan. Kumohon jangan.
Fenton, jika aku bisa menghindarinya, aku mau.
Tapi kita adalah pelayan Tuhan
dan keinginan-Nya harus dipenuhi.
Jangan takut, anakku.
Apa semua itu benar?
Mengapa aku harus berbohong?
Dimana ayahmu sekarang?
Mati.
Tuan, aku akan patroli.
Atau mungkin anda ingin saya tinggal.
Tidak.
Tak masalah .Silakan pergi.
Kalau begitu, selamat malam, Tuan.
Jadi, dia membunuh wanita itu di depanmu?
Ya, tapi tidak demikian dengan apa yang dipikirkannya.
Karena menurutnya, dia tidak membunuh wanita itu
tapi dia sedang melenyapkan setan.
Menurutnya, jika dia menyentuhkan tangannya pada wanita itu
maka akan terungkap dosa wanita itu.
Ayah, jangan! Aku mohon!
Tidak, Adam.
Lakukan seperti ini.
Harus dilakukan dengan cara tertentu.
Perintah Malaikat benar-benar jelas.
Kenapa harus dimakamkan di kebun mawar ini?
Tuhan yang menentukan,
kurasa seperti Dia telah menentukan untuk memilih kita.
Jangan menangisinya, Fenton.
Dia bukan manusia.
Tak bisakah kamu melihatnya sewaktu aku menyentuhnya?
Aku bisa melihatnya, Ayah.
Kau sudah membunuh dia.
Aku tidak membunuh dia, anakku.
Aku melenyapkannya. Dia iblis.
Kamu tahu, awalnya aku tidak yakin
kalau aku bisa melakukannya.
Maksudku, dia juga terlihat seperti manusia bagiku.
Tapi setelah aku menyentuhnya
aku hanya bisa melihat setan di dalamnya.
Dan aku harus melakukannya.
Aku menyesal kalau kamu tidak bisa melihatnya.
Kelak kamu akan melihatnya.
Kamu akan melakukannya lagi?
Ini menjadi tugas kita sekarang, anakku.
Kamu harus menerimanya.
Aku tak akan membiarkannya.
Kamu tak bisa menghentikannya.
Kita melakukan tugas Tuhan.
Aku akan cerita ke orang.
Kalau kamu lakukan, seseorang akan mati.
Malaikat jelas-jelas mengatakan itu.
Apa kamu faham?
Jawab aku, Fenton.
Apa kamu faham?
Jadi, kamu tidak jadi bilang?
Tidak. seharusnya aku bilang tapi waktu itu aku takut.
Maksudku, aku sayang ayahku tapi aku takut padanya.
Kini anda faham bagaimana aku tahu bahwa adikku
adalah pembunuh dalam kasus Tangan Tuhan?
Apa kamu punya bukti fisik?
Aku baca di koran...
...baru satu mayat dari 6 korban yang telah ditemukan.
Benarkah itu?
Kamu pasti membacanya di koran kan?
- Tidaklah penting jika itu memang benar.
- Tapi untuk kasus ini, hal itu memang penting.
Korban pertama dimutilasi...
...dengan sebuah catatan bahwa
tangan Tuhanlah yang telah merenggutnya.
Tapi sisanya, hanya catatan yang ditemukan.
Tak ada mayat.
- Lalu bagaimana anda tahu mereka sudah mati?
- Sebenarnya kami juga tak terlalu yakin.
Tapi catatan pertama mengatakan
untuk selanjutnya kita tidak akan menemukan mayat lagi.
Dikatakan...
...jika dia ingin menyimpannya.
Sepertinya aku tahu
di mana mayat-mayat lain disimpan.
Kebun mawar.
Lalu kenapa kamu tidak bilang dari tadi?
Akankah anda mempercayaiku?
Ayo.
Ini.
Apa ini?
Pakailah.
Atau aku yang akan memakaikannya.
Ayo.
Biar aku saja.
Katakan padaku.
Mengapa kamu tidak menemuiku lebih cepat?
Kamu ingin pergi ke timur dari sini.
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kamu bisa
menjaga rahasia seperti itu begitu lama.
Aku rasa aku menghindarinya.
Karena aku menginginkannya seperti itu.
Anda tidak pernah bilang mengapa...
...anda hanya menyimpan satu foto ibumu
yang ada di kantor anda itu.
Ibuku meninggal beberapa hari setelah foto itu diambil.
Dibunuh oleh orang segila ayahmu.
Apakah mereka menangkap pelakunya?
Tidak.
Karena itulah kamu mengambil tugas ini?
Kau tahu, terkaanmu cukup bagus.
Apa kamu pernah berpikir untuk menjadi polisi?
Sewaktu aku kecil.
Kamu punya insting yang baik.
Seorang polisi harus memiliki insting yang bagus.
Kamu tahu instingku sekarang
mengatakan apa padaku?
Kamu menyembunyikan sesuatu dariku.
Menurutmu apa yang aku sembunyikan?
Bagaimana kalau kamu terus saja bercerita?
Mungkin aku akan mengetahuinya.
Kamu baik-baik saja, ayah?
Aku baik-baik saja, anakku. Aku datang.
Ayah, mengapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi padaku?
Jangan salahkan Tuhan, Davy.
Ini bukan salah-Nya.
Tuhan biarkan aku melakukan ini.
Apa yang Tuhan inginkan adalah kamu
memutuskan apa yang kamu lakukan untukmu sendiri.
Kamu bukanlah sebuah boneka dengan tali.
Bukan.
Jadi, Tuhan tidak membuatmu melakukan sesuatu.
Dia ingin kamu yang menentukan..
Setelah malam itu, tak banyak yang terjadi.
Ayah tidak mengungkit-ungkitnya lagi.
Begitu juga Adam.
Satu bulan penuh telah berlalu...
...akhirnya aku meyakinkan diriku
kalau semuanya telah berakhir...
...dan semuanya akan baik-baik saja.
- Bye.
- sampai ketemu lagi.
- Sampai ketemu.
- Kamu nonton Dukes of Hazzard semalam?
Ingat saat Daisy Duke jatuh terjengkang?
Aku suka Boss Hog. Dia lucu.
Aku akan melakukan apa saja
untuk melihat payudaranya.
- Oh, kamu bilang payudara-
- Diamlah, Adam.
Kamu mau menginap malam ini?
Kita bisa mengerjai rumah Corey.
Tentu, tapi aku akan tanya ayah dulu.
Ibuku bisa saja menelepon dan
memintakan ijin kalau kamu mau.
- Tentu.
- Sampai ketemu lagi nanti.
- Bye.
- Hey, apa maksudnya "mengerjai"?
Aku beri tahu nanti. Ayo, kita balapan.
Ayo.
Tidak, aku akan memutar lewat jalan.
- Ayah?
- Di sini.
- Van milik siapa itu?
- Milik kita.
Bukankah dia cantik?
Ibu temanmu baru saja menelepon.
Aku bilang jangan malam ini.
Ada yang harus kita kerjakan pagi-pagi.
Ayah bilang ada saat-saat di kehidupan seseorang...
...saat dimana mereka bisa menghilang...
...tanpa seorang pun tahu kemana atau mengapa.
Dia bilang itu adalah ada saat-saat...
...dimana Tangan-tangan menggapai dan meraihmu.
Menurut Ayah, tak apa pun yang dapat melihat
meskipun kamera sekalipun.
Kami tidak tampak saat
kami berada dalam genggaman Tangan Tuhan.
- Apa yang akan kita lakukan sekarang, Ayah?
- Menunggu.
Kita akan menangkap dia ketika dia keluar
seperti yang aku katakan padamu, ingat?
Fenton?
Aku tidak bisa melakukan ini, Ayah.
- "Tidak bisa" takkan menyelesaikan masalah.
- Aku bisa melakukannya, Ayah.
Tentu saja kamu bisa, macan.
- Bagaimana kalau seseorang melihat kita?
- Tidak akan.
Tapi ini siang bolong!
Aku sudah bilang Tuhan akan membuat
orang lain tak bisa melihat kita.
Itu dia, anak-anak.
- Ayo, Fenton.
- Ayah, aku tidak bisa.
Ya, kamu bisa. Sekarang, lakukanlah.
Lakukan apa yang aku katakan.
Aku mohon, Trixie.
Trixie, ayolah. kemari, Trixie.
- Trixie, ayolah.
- Apa yang kamu lakukan, boy?
Anjingku. Dia- dia di bawah mobilmu.
Ayo, kita lihat.
Bantu aku memegang kakinya.
Bantu aku memegang kakinya. Sekarang!
Ayo!
Edward March?
Kau pikir dia pria tak berdosa, bukan?
Tidak
Kamu pikir tak ada yang mengetahui
perbuatanmu, bukan?
Tapi Tuhan melihatmu.
- Ayah, jangan. Aku mohon.
- Diam.
Dan kamu tak bisa menghindari amarah Tuhan.
Tak percaya kamu masih belum bisa melihatnya.
Dia seorang pembunuh anak-anak, Fenton.
Anak-anak kecil.
Anak-anak kecil.
Dia seorang pembunuh.
Kita harus pergi dari sini, Adam.
- Apa maksudmu?
- Kita harus kabur.
Sudah aku bilang kita harus minggat.
aku tidak mau kabur.
Kita harus melakukannya.
Mengapa?
Dengarkan aku, Adam.
- Ayah membunuh orang-orang.
- Tidak, dia tidak melakukannya.
Dia pembasmi setan.
Itu semua bohong, Adam.
Tentu saja bukan.
Aku melihatnya sewaktu dia menyentuh mereka.
Tidak. Ayah sudah mencuci otakmu.
Ini semua bohong belaka.
Dia seorang pembunuh dan kamu membantunya.
Kami hanya melaksanakan perintah Tuhan.
Aku akan mengadukanmu pada Ayah.
Adam- Adam! Adam!
Bangun dan cepat berpakaian.
Dan jangan bangunkan adikmu.
Duduklah.
Adikmu bilang apa yang kamu katakan semalam.
Aku ingin kamu tahu,
aku tidak pernah membunuh sepanjang hidupku.
Itu bohong dan kamu tahu itu.
Aku banyak berpikir dan berdoa setelah kamu pergi tidur.
Aku meminta malaikat untuk mengunjungimu.
Tapi dia malah mengunjungiku.
Dia mengatakan sesuatu padaku...
...tapi aku tak percaya.
Apa?
Tak penting.
Karena bersama-sama, aku denganmu,
kita akan buktikan kalau malaikat itu salah.
Kamu hanya tidak memiliki keyakinan.
Itulah kenapa kamu tidak bisa melihat kebenarannya.
Tapi kita akan mengubah hal itu.
Aku ingin kamu menggali sebuah lubang di sini.
Gali sedalam ........10 kaki,
dengan lebar 15 kaki pada kedua sisi.
Panjang dan lebarnya harus membentuk
persegi yang sempurna.
- Apa?
- Kamu mendengarku.
Kenapa?
Karena aku adalah ayahmu
dan kamu melakukan apa yang aku katakan.
Kamu mengerti?
Mengerti?
- Ya, Tuan.
- Baiklah kalau begitu.
Aku mengharapkan sebagian galianmu selesai
sepulang aku bekerja malam ini.
- Ayah, aku tak bisa melakukan itu.
- Berdoalah.
Aku mulai menggali lubang sialan itu,
tapi aku tidak berdoa.
Tidak akan.
Aku benci Tuhan.
Aku menghinakan Dia.
Kebencianku membantuku untuk terus menggali.
Rencana ayah, atau Tuhan, atau malaikat
atau siapa pun...
...tidak akan berhasil padaku.
Hey, Fenton.
Aku tahu yang dilakukan Ayah adalah salah...
...dan tak ada yang bisa membantahnya.
Fenton?
Aku minta maaf untukmu.
Kamu tidak bilang padanya tentang
rencana kita untuk kabur, kan?
- Tidak.
- Maukah kau pergi denganku?
- Tak ada alasan untuk pergi.
- Dia seorang pembunuh.
Tentu saja bukan.
Aku selalu berdoa untukmu.
- Sudahkah kamu berdoa?
- Tidak, aku tidak akan melakukannya.
- Tapi Ayah bilang-
- Aku tidak peduli apa yang Ayah katakan.
Dia mungkin saja bisa memaksaku menggali
lubang sialan ini...
...tapi dia tidak bisa memaksaku berdoa.
Pergi saja dari sini dan biarkan aku sendiri.
Aku akan membantu
kalau kamu berjanji tidak akan bilang pada ayah.
Aku tidak menginginkan bantuanmu.
- Ada sekop di gudang.
- Pergi dari sini.
Sialan.
Aku ingin kabur, sejauh mungkin...
...aku tetap tidak bisa meninggalkan Adam...
...tak peduli segila apa Ayah telah mengubahnya.
Lagipula, tak ada tempat yang bisa dituju.
Baiklah, kali ini kamu tidak...
Kali ini, aku akan membuatkanmu jalur.
Baiklah, 21, 36...
- Akhirnya menyerah juga, Nak?
- Aku tidak menyerah.
- Aku akan ke sana lagi pagi-pagi.
- Hey, ayolah.
Aku tak bermaksud seperti itu.
Aku tak mau bertengkar denganmu, Nak.
Aku tidak melakukan ini untuk menyakitimu,
kuharap kamu dapat memahaminya.
- Ada apa denganmu?
- Tidak ada.
- Coba aku lihat tanganmu.
- Tanganku baik-baik saja.
Coba aku lihat.
- Apa kamu tidak memakai sarung tangan?
- Aku tidak membutuhkannya. Aku baik-baik saja.
Ini.
Membantu mengurangi rasa sakit.
Aku bilang aku baik-baik saja.
Aku tahu kamu marah, tapi itu bukan alasan
untuk membuatmu terluka.Sekarang ambil itu.
Aku punya sepasang sarung tangan ekstra di gudang.
Aku ingin kamu memakainya mulai sekarang.
Takkan mengobati tanganmu yang sudah terluka...
...tapi dalam beberapa hari,
tanganmu akan sembuh.
Aku ingin kau tahu, aku bangga padamu.
Dan aku tahu Tuhan juga bangga padamu.
Beristirahatlah dan biarkan lukanya sembuh.
Kamu bisa kembali mengerjakannya, okay?
Selamat malam.
Ayo, macan. Saatnya tidur.
Tapi Fenton masih harus terjaga.
Aku mohon, Ayah?
Ayo.
Gosok gigimu. Aku akan ke kamarmu
untuk mengucapkan selamat malam.
Aku tetap menggali.
Tanganku berdarah
tapi aku tidak akan berhenti.
Aku tetap menggali di pagi hari, siang,
malam selama 5 hari.
Dan di hari yang ke-6,
lubangnya sudah dalam dan gelap...
...seperti kebencianku pada Tuhan yang dipuja Ayah.
Kamu sudah menyelesaikannya ya.
Kamu pasti tidak berdoa sama sekali,
benar kan?
Tidak.
Kita lalu membangun gudang bawah
tanah sesudahnya.
Setidaknya, itu yang dibilang ayah.
Tapi aku lebih tahu.
Kami membangun ruang penyiksaan.
Sebenarnya kami hanya membuat sebuah
kotak besar dari kayu di bawah tanah.
Bagus, anak-anak. Tutupi dengan tanah.
Tutupi dengan baik.
- Tapi Ayah bilang bangunannya akan kuat.
- Okay, siap? Baiklah, bagus.
Dia bilang semua karena kuasa Tuhan.
Adam, kembali ke sini!
Bantu aku mendorong!
Ayo, terus. Dorong.
Ayo! Ayo, terus dorong!
Terus dorong!
Kalian melakukannya dengan baik.
- Terutama kau, Fenton.
- Tidak. Aku melakukan yang diperintahkan.
Bagaimana kalau kita coba ini.
Bagaimana menurutmu?
Baiklah.
Malam selanjutnya,
Dia membawa pulang iblis lainnya.
Di bawah sini.
Ini harus segera dituntaskan.
Ini kehendak Tuhan.
Ayo, lakukan seperti yang aku tunjukkan.
Leher dahulu.
Fenton!
Fenton, kembali ke sini!
Nak!
Fenton!
Aku setengah berharap
malaikat dan Tuhan itu sendiri...
...datang dan menghentikan aku malam itu.
Tapi aku harus melakukannya.
Ini harus berakhir.
- Hallo?
- Panggilan ke semua unit...
...di sekitar Taman.
Kami mendapat laporan bahwa mobil
nomor plat 501 mengemudi melawan arus.
Hallo? Hallo?
Well, tenang saja, bocah.
Jangan rusakkan pintuku.
Apa masalahmu?
Hal tergila yang pernah aku dengar selama ini.
- Apa yang kamu lakukan?
- Telepon ayahmu.
- Kamu tidak bisa.
- Ya, aku bisa.
Seharusnya kau malu mengarang cerita seperti itu.
Tapi itu benar.
Aku akan menunjukkannya padamu.
Ayo. Kita pergi
Baiklah.
Kira-kira di belakang, di bawah gudang.
Cukup, bocah.
- Ini harus berakhir. Ayolah.
- Tidak, tidak, tidak.
Aku pikir kamu tidak mengerti.
Dia ada di belakang.
Ayo kita lihat
apa yang ayahmu lakukan soal ini.
Ada masalah apa, Sheriff?
Maaf membangunkanmu,
tapi sepertinya anakmu punya masalah.
Masuklah.
Tadinya aku akan mengunci pintu,
lalu berangkat menuju Danau Thompson.
Tahu kan, untuk berenang.
Lalu dia menyerobot masuk
dengan cerita yang aneh.
Ya, seperti dongeng.
Ini benar dan kamu tahu itu.
Membuatku gila memikirkan dia memberitahu
semua orang di kantormu juga.
Tenang saja.
Hanya ada aku di sana.
Tentu saja, aku tidak percaya sama sekali.
yang tidak aku pahami,
mengapa dia mengarang cerita seperti itu?
Aku tidak tahu mengapa.
Mungkin dia melakukannya
karena aku menghukumnya tadi.
- Apa kamu mengatakan padanya soal itu?
- Dia bohong.
Periksa saja gudangnya.
Aku tidak tahu
apa yang harus aku lakukan padanya.
Begitulah, begitu mereka pubertas,
mereka sudah tidak menghormatimu.
Aku dan anakku bertahan.
Kamu juga akan berhasil.
Periksa saja gudangnya atau kebun mawar.
Aku bisa menunjukkan dimana mereka dikubur.
Bocah, bagaimana kalau kamu menghentikan
omong kosong ini?
Aku mohon,
aku bisa menunjukkannya padamu.
Mungkin kita sebaiknya memeriksa gudangnya
agar anak ini bisa diam.
Kalau anda merasa itu perlu dilakukan,
maka silakan saja.
Bagaimana menurutmu, Nak?
Apakah itu perlu?
Lihat
Itu ruang tempat kami berlindung dari badai.
Silakan anda masuk ke dalam dan periksalah.
Hati-hati langkahmu.
Aku bukan tukang kayu handal.
Aku tidak melihat apapun.
Dia tadi di sini.
Bocah?
Apa kamu sadar akan banyak masalah
yang bisa kamu dapat dari semua ini?
Mereka pasti memindahkannya
karena tadinya dia di sini.
Adam. Adam pasti memindahkannya.
aku tahu itu.
- Rasanya sudah cukup.
- Tapi-
Aku bisa menunjukkan tempat mayat-mayatnya
dikuburkan.
Aku mohon. Anda harus mempercayai saya.
Semoga Tuhan menyambutmu...
...dan menjagamu.
Aku belum pernah membunuh manusia
sebelum malam ini.
Aku sudah banyak melihatmu membunuh manusia.
Yang sebelumnya itu iblis.
Tapi tadi itu manusia.
Mengapa kamu tidak bisa melihat itu?
Kamu tidak harus membunuhnya.
- Aku harus melindungi misi kita.
- Tidak ada misi.
Pria itu mati karenamu.
Apa kamu melihatnya? Liat dia.
Mati karena kamu tidak memiliki keyakinan.
Bisakah kau faham apa akibat
perbuatanmu?
- Kamu membuaku terpaksa membunuh.
- Aku tidak memaksamu melakukan apapun.
Karena kamu memang suka melakukannya.
Kamu gila
Ayah, jangan! Ayah, Jangan!
Tidak apa-apa, Ayah. Jangan menangis.
Tunggu sebentar, Fenton.
Masuklah ke rumah, Nak.
Aku akan menyusul sebentar lagi.
Masuklah. Tidak apa-apa.
Masuk.
Masuklah ke dalam gudang.
Masuk dan tutup pintunya.
Kamu takut?
- Takut apa?
- Kamu.
Hanya iblis yang harus takut padaku.
Dan kamu bukanlah iblis, kan?
Tapi malaikat bilang kamu adalah iblis.
Tapi aku tak bisa mempercayainya.
Aku takkan mau.
Kamu adalah anakku dan aku mencintaimu
melebihi hidupku.
Kamu tahu hal yang konyol, Fenton?
Aku sebenarnya takut padamu.
Masuklah.
- Tapi, Ayah-
- Ayolah, masuk ke sana.
Aku tidak mau melakukan ini, Fenton,
tapi aku terpaksa.
Aku terpaksa membunuh seorang manusia malam ini.
Aku tak bisa membiarkannya lagi.
- Ayah, aku janji tidak akan bilang.
- Aku tak bisa mempercayaimu.
Aku harap aku bisa.
Sekarang, masuklah.
Tapi, Ayah, aku minta maaf.
Aku juga, Fenton,
tapi ini harus kulakukan.
Sekarang, masuklah atau aku sendiri
yang akan memasukkanmu.
- Tapi, Ayah-
- Masuk!
Tidak-
Jangan. Jangan.
Jangan.
Ayah, kumohon. Ayah. Ayah, jangan.
Kumohon.
Jangan. Kumohon, Ayah.
Kamu akan diam di situ
hingga kamu bisa melihat kebenaran.
Kumohon, ayah. Jangan. Kumohon.
- Berdoalah pada Tuhan, Fenton.
- Kumohon, Ayah, jangan.
- Berdoalah untuk mendapatkan penglihatan.
- Kumohon. Jangan.
- Sekarang hanya Dia yang bisa membantumu.
- Tidak!
Kumohon jangan lakukan ini, Ayah.
Jangan, kumohon
Kumohon, ini aku, Fenton.
Kumohon jangan lakukan ini!
Ini aku, Fenton.
Aku bukan iblis, kumohon.
Kumohon.
Kumohon, jangan.
Kumohon.
Kumohon, jangan lakukan ini.
Jangan! Jangan! Jangan!
Kumohon, Ayah.
Fenton?
Fenton.
Fenton, kamu baik-baik saja?
Adam?
Adam, itu kamu?
Adam.
Adam, kamu harus mengeluarkanku dari sini.
Aku tidak bisa.
Tapi aku lapar dan aku harus ke kamar mandi.
Ayah tidak mengizinkanku memberimu makan.
Meski begitu, aku membawakanmu air.
Dia bilang kamu boleh mendapat segelas/hari.
Tapi kalau bisa aku akan memberimu lebih.
Dengar, Adam. Dia akan membunuhku.
Kamu harus mengeluarkanku dari sini.
Aku tidak bisa.
Letakan mulutmu di lubang sini.
Kamu siap? ini.
Kamu mau lagi atau kamu mau aku
menyimpankannya untuk nanti?
Lagi. Lagi.
Kamu harus mengeluarkanku dari sini, Adam.
Ayah bilang kamu mungkin akan keluar di
akhir minggu.
Yang kamu lakukan cukup dengan
menerima perintah Tuhan.
Satu minggu?
Aku tidak bisa tinggal selama itu.
Aku akan berdoa untukmu.
Adam? Adam! Adam!
Adam.
Hari-hari datang dan pergi.
Aku menghitung hari dengan cahaya yang masuk
lewat celah pintu...
...dan kunjungan Adam dengan airnya.
Aku hanya tidur jika pingsan karena kehausan.
Bagaimana dengan ayahmu?
Tidakkah dia kembali
sekedar memeriksa keadaanmu?
Di hari ke tujuh.
Sudahkah Tuhan berbicara denganmu?
Tuhan tidak ada.
Hitungan hariku kacau setelah itu.
Rasanya sudah berminggu-minggu.
Hingga akhirnya ketakutanku
berubah menjadi kegilaan.
Aku melihat Tuhan.
Akhirnya Dia memberiku sebuah penglihatan.
Saat itulah aku mengerti akan takdirku,
seperti yang Ayah katakan.
Ayah, Fenton tidak menjawab.
Fenton? Fenton?
Fenton. Fenton.
Ayolah, anakku.
Bawakan aku air.
Tenanglah, anakku. Tenang.
Tenang.
Lihat?
Ayolah.
Ayah?
Aku melihat Tuhan.
Di sini.
Cobalah untuk minum sedikit.
Hey, pelan-pelan.
Jangan makan terlalu cepat.
Akan membuatmu sakit.
Jadi Tuhan memberitahumu tentang iblis?
Maaf aku telah meragukanmu, Ayah.
Aku juga minta maaf, anakku.
Seperti apa Tuhan?
Sulit untuk digambarkan.
- Apakah Dia besar?
- Adam.
Biarkan kakakmu makan dengan tenang.
Dia tak bisa menjelaskan sesuatu seperti itu.
- Tapi aku ingin tahu.
- Mungkin kamu harus berdoa untuk itu.
Ini tidak adil. Yang aku lihat hanya iblis
sedangkan dia sudah melihat Tuhan.
Memang.
Tapi lihat harga yang harus dibayarnya.
Biarkan itu jadi pelajaran.
Ini adalah hari yang baru, benar kan, Fenton?
Jadi kita akan membasmi iblis sekarang?
Sebentar lagi.
Jika Fenton sudah siap.
Seminggu kemudian, akupun siap.
Setan pertamaku adalah Brad White dari Dallas.
- Ini dia.
- Aku melihatnya.
Kamu yakin sudah siap?
Ya, Ayah.
Aku membawakanmu ini.
Kamu sekarang membutuhkan ini
karena Tuhan telah mengutusmu.
- Baiklah. Ayo pergi.
- Aku ingin pergi juga, Ayah.
Tidak sekarang, Adam.
Kamu tetap di sini. Buka matamu lebar-lebar.
Jangan cemas. Saatmu akan tiba.
Ayo pergi.
Hey.
- Maaf mengganggumu-
- Ya?
Aku dan anakku, ban mobil kami bocor.
Ya.
Aku pikir andai kamu punya tuas ban. Kami tadi
pergi dan meninggalkan milik kami di rumah.
Hey, sobat, kenapa memakai sarung tangan?
Oh, untuk mengganti ban.
- Tak ingin membuat tanganmu kotor ya.
- Ya.
Brad, siapa itu?
Bukan urusanmu, Jalang!
Wanita sial.
Ya, rasanya aku punya.
- Ada di belakang.
- Bagus.
Di belakang sini.
Coba kita lihat.
Ini.
Sial.
Pegang kakinya.
Brad White?
Kamu tahu, Fenton...
...aku sudah menunggu saat-saat ini
semenjak semua ini dimulai.
Aku siap untuk memenuhi takdirku.
Aku bangga padamu, Nak.
Berengsek!
Kalian berengsek!
Pergi dari sini!
Pergi dari-
Musnahkan dia.
Ayah!
Ayah, jangan. Jangan.
Jangan, Ayah. Jangan.
Tidak!
Kita kubur dia di taman mawar.
Kami pergi ke kantor Sherriff
seminggu kemudian dan melaporkan...
...bahwa Ayah sejak hari itu tidak pulang.
Mereka membuat pencarian orang,
tapi mereka tidak menemukan apapun.
Tak berapa lama, mereka membawa kami ke
panti asuhan yang berbeda.
Jadi tak ada seorang pun yang tahu soal ini?
Tidak.
Tidak hingga sekarang.
Bagaimana dengan Adam?
Tidakkah dia memberitahu orang lain?
Keberatan jika kita diam saja sebentar?
Aku rasanya sulit untuk bercerita lagi lagi.
Katakan lagi soal janji yang kamu buat
untuk adikmu.
Itu terjadi malam itu, tak lama sesudahnya.
Adam?
Jika kamu memusnahkanku,
berjanjilah kamu akan menguburku di sini.
Demi Tuhan, aku akan menguburkanmu di sini.
Aku tidak mengerti.
Dia berjanji padamu
bahwa dia akan menguburkanmu di sini.
Ya.
Jika dia membunuhmu.
Bukan, bukan membunuh. Memusnahkanku.
Tidak masuk akal.
Sangat masuk akal...
...jika orang yang berdiri di hadapanmu adalah
Adam Meiks.
Jadi, kamu membunuh semua orang itu.
Tidak. Tidak, aku mengatakan padamu sebelumnya,
Aku tidak pernah membunuh manusia sebelumnya.
Fenton-lah pembunuhnya.
Hentikan omong kosongmu
dan katakan yang sebenarnya.
Kamu akan segera mengerti.
Aku akan menunjukkan dimana aku
menguburkan Fenton.
Tunggu.
Pelan-pelan.
Di sini.
Di sini tempatnya.
Terlalu banyak kuburan di sini.
Hanya ada enam korban.
Fenton tidak menguburkan korbannya di sini.
Dia menyimpan mereka sebagai kenang-kenangan
di ruang bawah tanahnya.
Di sinilah tempat aku menguburkan iblis.
Kamu pikir kakakmu adalah iblis?
Benar.
Karena itulah dia tak bisa melihat kebenaran.
Ayah mengetahui hal itu.
Tapi dia tidak bisa menerimanya.
Tuhan meminta Ayah untuk
memusnahkan putranya...
...sama seperti perintahNya pada Ibraham
untuk mengorbankan putranya.
Tapi Ayah tidak mampu melakukannya.
Dan Tuhan tidak mengampuni Ayah
seperti yang dilakukannya pada Ibrahim.
Maka Dia melimpahkan tugasNya padaku.
Fenton tahu aku akan melakukannya
cepat atau lambat.
Karena itulah dia meninggalkan catatan-catatan itu,
untuk menarik perhatianku.
Dia tahu bahwa jika kasus pembunuhan ini
masuk berita, aku akan datang padanya.
Tapi aku harus menunggu hingga Tuhan
menempatkan dia dalam daftarku.
Jika datang sebelum itu
maka hanya menjadi pembunuhan.
Adam?
Yesus Kristus, kamu ternyata juga
mempercayai semua omong kosong ini.
Aku selalu percaya.
Ini semua bohong, Adam.
Tentu saja tidak.
Aku juga tahu ketika ayah menyentuh mereka.
Kamu gila seperti...
...Fenton atau Adam
atau siapa pun namamu.
Aku benar-benar tak peduli.
Sekarang yang hanya aku tahu...
...adalah kamu seorang pembunuh.
Dan aku sudah menangkapmu.
Mungkin.
Tapi hal itu tidak membuat ibumu kembali,
benar kan?
Dia mati...
...dan pembunuhnya kabur, bukan begitu?
Sial, dasar kau-
Bagaimana kamu tahu?
Kamu ada di daftarku.
Kamu berpikir tak ada orang lain yang tahu,
benar kan?
Tuhan tahu. Itulah kenapa Dia mengirimku.
Aku agen FBI.
Mereka akan mencariku.
Tidak akan.
Mereka terus akan mencari Fenton.
Kamu adalah korban terakhirnya.
Mereka sudah melihatmu.
Mereka tahu itu kau.
Tuhan selalu melindungiku.
Minta beberapa unit ke tujuan yang tepat.
Itu benar. Aku ingin dia ditemukan.
Aku ingin dia ditemukan sekarang.
Aku tidak bisa. Tak bisa.
Aku akan kembali padamu
- Ini.
- Terima kasih.
Aku juga di sini.
Yakin kalian berdua tidak ingat
seperti apa wajahnya?
Dengar, aku sudah bilang, aku lupa .
Yang tak bisa aku fahami, aku menatap
wajahnya. Aku menjabat tangannya.
Hey, kita punya masalah.
Lihat ini.
Itu dia.
Kami mendapatkanmu, sobat.
- Apa ini?
- Tidak bisa menjelaskannya.
semua rekaman seperti ini.
Sialan.
Kami sedang menelusuri nama
yang disebutkannya padamu.
- Pasti nama samaran.
- Kedengarannya palsu.
Fenton Meiks.
Fenton Meiks, ini FBI.
Kami akan masuk.
Ayo, ayo, ayo!
- Aman.
- Aman.
Aman.
Aman.
- Ada sesuatu?
- Tidak.
Baiklah, ayo kita selesaikan.
Oh, Tuhanku.
Tak ada seorang pun di sini sir.
Kami menemukan ini di ruang bawah.
Apa kamu menemukan mayatnya juga?
Bukan mayatnya.
Permisi.
Oh, aku tidak mendengarmu masuk.
Bisa aku bantu?
Aku dengan FBI.
Aku ingin berbicara dengan sheriff.
- Apa dia di dalam?
- Tentu.
Sheriff?
Apa kamu mau kopi?
Tidak, terima kasih.
- Hey, Curtis.
- Selamat siang, Becky.
- Sheriff?
- Ya.
Aku Agen Griffin Hull dari FBI.
Aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan
mengenai kakakmu.
- Fenton?
- Ya, sir.
Mari kita ke dalam.
Aku sangat menghargai kamu mau datang
dan mengatakannya secara pribadi.
Aku hanya ingin anda mengetahui ini,
sebelum diberitakan ke masyarakat.
Dengar, kalau ada sesuatu yang bisa aku lakukan
jangan sungkan untuk menelepon.
Kurasa kami yang mengurus kasusnya
mulai sekarangi.
Tapi jika anda tahu kemana perginya...
- ...atau jika dia menghubungimu.
- Tentu saja.
Baiklah.
Kamu pria yang baik, Agen Hull.
Semuanya baik-baik saja, Adam?
Semuanya baik-baik saja, Becky.
Perintah Tuhan telah dilaksanakan.
Puji Tuhan.
Surabaya, 16 Januari 2012