Tip:
Highlight text to annotate it
X
--- Penerjemah: Rizal Adam ---
Email: rizaladam@yahoo.com
Jadi, semuanya...
terima kasih telah datang
kemari dan...
mari kita makan kuenya.
Hati-hati!
Ben, turunkan aku./
Aku akan menurunkanmu.
Ya, ampun.
Tetaplah seperti itu./Ben.
Sudah cukup ambil fotonya!/
Ayolah!
Kau sungguh cantik! Harusnya
kecantikan itu selalu awet.
Inilah akibatnya kalau menikahi
seorang fotografer.
Kau sedang apa hingga
menjauh dariku?
Pengantin wanita paling cantik
di penjuru Brooklyn.
Oh.
Kau sungguh mengagumkan dalam
semua hal.
Ya, aku mengagumkan./
Ya, memang demikian.
Aku janji, kita akan senang.
Pikirkanlah, stempel pertama di
paspormu adalah Jepang.
Hebat, 'kan?/Hebat.
Sungguh hebat.
Mobilnya ke sini sejam lagi.
Sebaiknya bergegaslah jika kau ingin
semuanya jadi sempurna.
Ya Tuhan, lihat itu.
Indah, ya?/
Sangat indah!
Cepatlah. Ambil fotonya.
Ben.
Sayang, maaf. Bisa kau periksa
petanya?
Kurasa aku tersesat.
Maaf sudah membangunkanmu/.
Tak apa-apa.
Kau sudah menyeberangi jembatan?
Apa yang terakhir kau lewati?/
Mungkin persimpangan ini yang...
Jane?
Jane, sayang, apa kau
baik-baik saja?
Tadi itu seorang gadis.
Kita menabraknya.
Ada gadis di jalan itu./
Oke. Oke.
Kurasa dia mungkin sudah mati.
Ya, Tuhan./Tak ada
apa-apa di sini, Jane.
Oh, mungkin aku sudah bunuh seseorang./
Jane, tak ada apa-apa di sini.
Mungkin dia tertutupi salju.
Ben, kita harus menemukannya.
Jane, tak ada darah. Tak ada apa-apa.
di sini/Kita harus cari dia.
Ayo kembali ke mobil.
Di sini dingin sekali.
Akan kutelpon polisi.
Akan kucari bantuan.
Mereka tak bisa pergi begitu
saja./Sayang...
Sudah mereka cari di hutan. Mereka
telpon RS. Tak ada apa-apa.
Menurut mereka kita tabrak binatang.
Kau yakin itu seorang gadis?
Ben, dia tadi berdiri di sini.
Oke. Dengar, tak ada lagi yang
bisa kita perbuat malam ini.
Jadi, apakah kita bisa pergi saja?
Aduh.
Aduh.
Kurasa punggungku terkilir.
Kita berusaha semampu kita, Jane.
Dengar, kita hanya punya 2 hari sebelum aku
mulai bekerja. Mari kita gunakan dengan baik.
Bagaimana kalau kubuatkan
teh hijau?
Lalu kita bisa tidur selama setahun.
Mungkin dua tahun.
Ya.
Jane, aku lupa betapa indahnya
pemandangan di luar sini.
Kita harus mulai berfoto-foto.
Apa yang dilakukan gadis itu di tengah jalan
dengan berpakaian seperti itu?
Jane, sayang, kita sudah
membahasnya.
Jika memang ada gadis itu...
Maka seseorang pasti berhenti
dan menolongnya.
Aku tahu. Aku hanya.../
Jane, kumohon.
Berhentilah memikirkannya.
Jika memang ada gadis, aku janji...
dia kini sedang tidur nyenyak di suatu tempat,
makan es krim dengan perban bertandatangan.
Ikutlah denganku dan kita
berfoto-foto.
Sayang, apa ada es krim di
Jepang?/Ya, ada.
Tapi... rasa ikan./
Oh, baiklah.
Benar, tidak. Sempurna.
Tunggu sebentar.
Ben, dingin sekali./
Aku tahu. Tunggu.
Baiklah. Pertama, ini untuk Ibu.
Potret keluarga.
Boleh kupencet tombolnya?
Kau mau pencet tombolnya?/
Aku mau pencet tombolnya.
Itu sebabnya mereka memberi
aku gaji besar./Jane kedinginan.
Jane kedinginan./Kita mesti
menghangatkan Jane.
Ben-san!
Yoko.
Yoko. Perkenalkan, ini Jane.
Hai.
Istri?
Selamat, ya./Terima kasih.
Dan selamat atas pekerjaannya./
Terima kasih.
Ben-san!
Bruno! Lihat dirimu!
Sudah dua tahun!
Sepertinya kau tak berubah./
Mungkin begitu.
Oh, ayolah. Ini tentu Jane.
Ya. Bruno, Jane. Jane, Bruno.
Selamat./Terima kasih.
Maaf, aku tak bisa datang, tapi.../
Oh, Ben cerita banyak tentangmu.
Oh, kuharap dia cerita hal yang
baik.
Dan maaf kalau bulan madu kalian
terganggu.
Sebenarnya, ada klien menunggu di atas.
Oh, jangan mencemaskanku.
Pergilah./Oke.
Semoga berhasil./Maaf kalau aku telat.
Lalu lintasnya macet.
Jangan khawatir. Kau adalah
fotografer yang jenius.
Itu sebabnya aku membawamu ke sini.
Para modelnya sudah ditentukan. Sudah
terima kamera Polaroid yang kami kirim?
Sudah. Ada dua orang
yang mau kutemui.
Ya, memang./Oh, ayolah.
Bicaralah ke Adam besok.
Kliennya tak sabar untuk memulai.
Mereka tentu akan senang dengan
fotografer pilihan kami.
Kau siap?/Aku siap.
Ini studio pemotretannya.
Silakan masuk.
Hai! Senang bertemu denganmu.
Ya, ini asistenmu.
Ben Shaw, Seiko Nakamura.
Dan ini istri Ben, Jane.
Hai, senang bertemu denganmu./
Aku juga.
Kau suka?/Ya.
Bagus. Baiklah. Mari ke atas dan
periksa yang lainnya.
Ada yang tinggal di sini?/Tempatmu
ini sangat luas.
Jadi, kalian yang tinggali
semuanya sendiri.
Bagus buat pasangan pengantin
baru, 'kan?
Kami tempatkan sebagian barang ini
dari tempat pengambilan yang lain.
Apa ada yang kurang?/
Kau selalu brengsek yang cerdik.
Kusuruh Seiko menyewa sisanya.
Lumayan, bukan?/Kau
bercanda? Ini hebat sekali.
Lihatlah tempat ini.
Barang kita./Aku harus
kembali ke kantor.
Semoga betah di sini.
Aku sungguh menghargai
pekerjaan ini.
Ayolah. Kau membuatku terlihat
hebat dengan keberadaanmu di sini.
Lagi pula, ini seperti dulu.
Jangan lupa. Makan malam dengan
Adam./Kedengarannya bagus.
Baiklah. Selamat malam.
Besar sekali!
Astaga!/Dan semua ini
adalah milik kita!
Jane, kau lihat pemandangan
kota Tokyo?
Seandainya kubawa kameraku.
Sayangnya tak ada lagi yang
bisa kita lakukan...
di atas sini.
Tn. Ben Shaw.
Kau harus memeriksakannya, sayang.
Apa ini?
Hanya kejutan kecil.
Ini foto-foto bulan madu. Kuberikan
negatifnya semalam pada Bruno.
Seiko baru saja memberikannya.
Astaga, aku kelihatan
menyeramkan.
Apa ini?
Entahlah. Mungkin pantulan cahaya.
atau bisa jadi pinggiran filmnya
yang jelek.
Tidak, ada dua lagi./Masa?
Mungkin aku salah isi film.
Kalau begitu, kita mesti
foto ulang lagi.
Nikmatilah hari pertamamu di Tokyo.
Buka matamu. Seperti itu.
Tahan begitu. Jangan bergerak.
Seperti itu. Tatap aku.
Seperti itu. Tatap aku.
Bisa kau turunkan botolnya sedikit...
Di situ. Sempurna.
Tahan. Dua lagi.
Cantik. Sempurna.
Oke. Bisa kau turunkan sedikit
tanganmu di botolnya?
Sedikit lagi, lagi.
Oke. Di situ, sempurna.
Tahan. Dua pengambilan lagi.
Maaf. Maafkan aku.
Hei./Hai.
Hei, sayang./Hei.
Bagaimana hari pertama di Tokyo?
Baik. Banyak hujan.
Ya, kau basah. Mari kulepaskan
jaketmu.
Terima kasih./Tadi Megan telpon. Dia
mengirimkan foto-foto pernikahan.
Oh, baguslah. Mestinya aku
yang menelpon.
Bisa saja, tapi sekarang jam 3
pagi di New York.
Besok.
Bagaimana harimu?
Ini cuma sebentar. Terima kasih.
Halo./Jadi,
kau dari mana saja?
Sebagian besar hanya jalan-jalan./
Bisa kulihat foto-fotonya?
Tentu. Itu hanyalah foto-foto
turis.
Oh, Tuhan.
Ada apa?
Foto hantu.
Tunggu. Apa kau tahu apa ini?
Ya. Bekas pacarku bekerja di majalah
pemotretan hantu.
Ada majalah seperti itu?/Ya.
Apa ada edisi dalam bahasa Inggris?
Aku bisa perkenalkan dia besok,
setelah pemotretan.
Ayolah. Pasti menyenangkan.
Itu manis. Kalian punya kencan.
Kurasa begitu./Hebat.
Jane./Sudah lama.
Adam, ini Jane-ku. Jane, Adam./
Halo. Aku Adam.
Senang jumpa denganmu./
Aku juga.
Lihat dirimu. Kau seperti orang
tua./Yang benar saja.
Mau tongkat atau sesuatu, kawan?/
Bisa kucarikan kau tongkat.
Sake?/Tentu.
Hai.
Jadi, apa pekerjaanmu saat tidak
keliling dunia dengan pria ini?
Aku baru saja dapat sertifikat mengajar
bahasa Inggris untuk kelas 6.
Benarkah? Pastilah itu menyenangkan.
Tidak, aku...
Hai, kau ingat pelayan dari Rusia
tempo hari itu?
Tidak./Ya, aku menelponnya.
Dia akan datang audisi hari Rabu.
Luar biasa pria ini./Beberapa
hal tak pernah berubah.
Hei, ini sudah pekerjaanku.
Terima kasih./Terima kasih.
Apa persisnya pekerjaanmu, Adam?
Aku fotografer model busana.
Kudapatkan para modelnya
dalam dua minggu untuk pria ini.
Kalian ini tim yang kompak, ya?
Tentu saja./Tiga sekawan dari
Departemen Internasional.
Untuk persahabatan./Bersulang.
Sempurna sekali.
Tatap lensanya. Sempurna.
Di situ. Jangan bergerak.
Oke. Warnanya cukup. Kita
memotretnya dengan hitam putih.
Lihat yang di sana itu? Itu kantorku,
yang di pojok sana.
Itu kantormu?/Keluar dari
area pemotretannya, Bruno!
Ya?/Teruskan nanti saja.
Baiklah.
Tolong keluar dari area pemotretannya.
Oke. Kita lanjutkan.
Orang Jepang suka fenomena gaib.
Dan pacarmu bekerja di
sini./Tidak.
Ritsuo itu mantan pacarku./Tidak.
Kini dia kencan dengan Yukiko.
Konnichiwa (selamat siang).
Seiko?/Ritsuo?
Maaf. Aku ingin tahu dari mana
kau dapatkan foto-foto itu.
Dia memalsukannya.
Dengar. Pembaca kami ingin lihat foto-foto
seram dan itu susah untuk dicari.
Jadi, bukan masalah besar.
Benar, jadi tak ada satu pun
yang asli.
Aku tak bilang begitu. Dengar, aku memulai
majalah ini tiga tahun yang lalu.
Dan ini foto pertama yang
pernah kami publikasikan.
Itu aku yang dalam foto itu.
Fotonya diambil setelah ibuku meninggal.
Itu asli.
Tapi ini hanya satu foto.
Ayo. Aku mau menunjukkan
sesuatu padamu.
Kami tidak memalsukan yang ini.
Foto-foto hantu sudah ada
sejak tahun 1800-an.
Seumur dengan fotografi itu sendiri.
Di seluruh dunia, gambar-gambar
ini selalu muncul.
Menghubungkan kita dengan
hal yang gaib.
Dan kurasa mereka coba mengatakan
sesuatu pada kita.
Seperti apa?
Tergantung orang dan fotonya.
Cinta tak terbalas.
Mungkin ada urusan yang belum selesai
dengan kerabat yang meninggal.
Bisa ayah, ibu, anak-anakmu.
Telah kulihat banyak foto di mana
arwah-arwah itu muncul.
Emosi yang kuat membuat
orang hidup mendengar.
Seperti pesan./Ya.
Pikirkanlah. Mengapa mesti berusaha
jika tak punya sesuatu untuk disampaikan?
Bila kau tertarik, kami baru saja membuat
artikel mengenai seorang perantara setempat.
Apa?
Dia seorang cenayang yang hebat.
Kami meminta dia memeriksa
banyak foto. Ini.
Apa ini artinya kau tak bisa bedakan
mana yang asli dan mana yang palsu?
Kau tak bisa memalsukan kamera
Polaroid. Tak ada negatifnya.
Kau isi filmnya, menekan tombol
rananya.
Dan fotonya keluar. Bagaimana
kau akan memalsukannya?
Mungkin harusnya kau potret pacarmu.
Arwahku sungguh tidak menyukainya.
Kalau begitu mungkin harusnya
aku yang memotretmu.
Hei, kemana kau akan membawanya?
Ritsuo.
Halo.
Hei.
Apa semuanya baik-baik?
Ya.
Ya. Semuanya baik. Aku cuma...
Cairan kimia mengenai mataku.
Maaf.
Maafkan aku.
Apa ada yang bisa menghentikannya?
Apa ada yang tahu bagaimana...
Aku mau kembali. Tolong!
Katakan ini bukan salahku. Katakan
mereka merusaknya di lab.
Mungkin negatifnya yang rusak.
Kalau begitu mengapa kita tak
lihat apa-apa di Polaroid-nya?
Mereka pasti merusaknya di lab!
Katakan saja ini bukan
salahku./Hei.
Ada apa?
Film dari pemotretan hari ini
hancur.
Baik, aku akan pergi.
Sampai jumpa, Jane./
Sampai jumpa.
Seberapa parah? Bisa dipotret ulang?
Tidak. Tidak tanpa membengkakkan
anggaran dan jadwalnya.
Itu jika aku diperbolehkan./
Ini kesalahan.
Semua ini terjadi./Ya, memang.
Kesalahan yang sangat mahal,
sangat memalukan.
Kita pernah lihat ini sebelumnya.
Seperti foto yang ada di pondok.
Itu masuk akal. Itu kamera yang sama.
Pasti kameranya terbentur saat kecelakaan.
Lalu ada sesuatu di kamera atau kebocoran cahaya.
Entahlah. Tapi aku beruntung bila tak dipecat hari ini.
Jika ini bukan karena Bruno.../
Aku melihat dia.
Siapa?
Gadis di jalan itu.
Dia mengikuti kita ke Tokyo.
Baguslah. Artinya dia oke.
Tidak, Dia tidak oke, Ben.
Demi Tuhan, dia...
Kurasa dia sudah mati.
Jane.
Jane, dengar. Aku tahu ini sulit buatmu.
Dan ini sungguh tak bisa
dimengerti./Aku tahu.
Aku tahu seperti apa kedengarannya.
Memang ini gila. Tapi pikirkan saja.
Ben, apa kau melihat atau
merasakan sesuatu yang ganjil?
Semuanya sejak kecelakaan itu.
Jane, aku tak pernah melihat
ada hantu.
Jangan seperti itu/Tapi itu
maksudmu, bukan?
Itu yang kau ucapkan.
Dengarkan dirimu.
Kau dengar apa yang kau
bilang, Jane? Hantu?
Seandainya aku berhenti dari
pekerjaanku, aku bersedia.
Seandainya aku bisa habiskan waktu
setiap hari denganmu, tapi aku tak bisa.
Aku harus bekerja./Aku tak pernah
memintamu memegang tanganku.
Aku tak pernah.../Tapi, Jane,
itu yang kau maksudkan!
Ayolah! Sekarang bukan
saatnya. Maafkan aku.
Maaf, Jane, tapi demi Tuhan,
aku bukanlah ayahmu.
Ya, Tuhan.
Aku tak lihat adanya tanda-tanda luka yang
serius. Aku bisa berikan obat untuk sakitnya.
Sayang, aku sungguh minta maaf
atas kejadian semalam.
Mungkin itu dari agensi.
Aku akan kembali.
Halo./Hai. Ini aku.
Kita jangan bertengkar lagi.
Maafkan aku atas semuanya.
Aku mau mengajakmu makan malam.
Ben? Kau di situ?
Tidak!
Ben!
Ben?
Ben?
Maafkan aku. Sayang, maafkan aku.
Kau melihatnya.
Kurasa stres menghinggapiku.
Tapi kau melihat gadis itu.
Seiko mempertemukanku dengan bekas
pacarnya.
Katanya bahwa arwah penasaran
dapat berkomunikasi di foto.
Aku tahu.
Tapi semua foto-fotomu
yang rusak?
Semua yang terjadi. Kurasa ini berhubungan
dengan gadis di jalan itu.
Dia marah atas apa yang kulakukan
padanya.
Ada pria yang orang-orang datangi
untuk menenangkan arwah.
Kurasa dia harus melihat
foto-foto kita.
Jane, seorang peramal?/
Kumohon. aku membutuhkanmu.
Apa ruginya?
Kita dipersilakan masuk.
Kami membaca artikel tentangmu.
Kami ingin tahu. Apa ini?
Apa yang membuat mereka muncul?
Nafsu membelit arwahnya.
Terlalu banyak hasrat, cinta, atau benci.
Arwahnya terkurung dalam jasadnya.
Terjebak dalam kematian.
Tn. Murase, kami dulu mengalami
kecelakaan.
Omongannya ngawur./Apa,
apa katanya?
Katanya ini adalah urusan kita./
Kurasa dia mau bantu kita.
Kita pergi. Ayo!
Maaf.
Katanya tak ada yang bisa
dia lakukan.
Tapi mengapa? Dia bilang sesuatu
yang bisa membantu?
Pria itu cuma aktor penipu,
oke? Kita buang-buang waktu di sini.
Seiko. Hei, ini aku.
Hei, semuanya. Maaf aku telat.
Tak bisa kubahas sekarang.
Bisa kita lanjutkan nanti?
Oke? Nanti. Maaf, semuanya.
T.G.K.
Seiko?
Kau punya kamera Polaroid
yang bisa aku pinjam?
DEPARTEMEN INTERNASIONAL
Di mana dirimu?
Sampai ketemu jam 8 besok.
Sampai besok. Trims sudah bantu
hari ini./Sama-sama
Oh!
Hei, aku masih di sini!
Halo!
Jane? Apa itu kau?
Sial.
Dengar, ini tidak lucu lagi!
Nyalakan lampunya
Halo?
Siapa di situ? Siapa di situ?
Hei!
Kau tahu siapa gadis ini.
Megumi adalah seorang penerjemah.
Bagus. Maaf, nona.
Bisa kau maju sedikit dan
mendekat? Oke.
Kurasa dia belum pernah
berhubungan serius sebelumnya.
Aku, kami, pekerjaannya...
itu sungguh membebaskannya
dari pengekangan di rumahnya.
Ayahnya sangat menjunjung
tradisi. Dia tidak setuju.
Ini untukmu./Dia banyak menghabiskan
waktu di tempatku.
Oh, Tuhan. Mestinya kau
tak perlu lakukan ini.
Ayahnya mendadak meninggal
setelah beberapa lama sakit.
Setelah itu, dia berbeda.
Dia jadi menguasai./Ben.
Kutahu deritanya, tapi
tak ada yang bisa kulakukan.
Aku hanya tak mencintainya.
Dia merasakan itu.
Itu membuat dia jadi lebih
obsesif./Ben.
Mungkin aku tak pahami bagaimana
berartinya hubungan ini baginya...
bagaimana ini sungguh
bernilai buatnya.
Dia berbahaya, Jane. Dia akan
melukai seseorang... dirinya sendiri.
Jangan tinggalkan aku!/Letakkan itu!
Ini harus dihentikan.
Harus!/Tidak!
Aku tak tahan lagi.
Dia tak mau mendengarku.
Dia tak mau meninggalkanku.
Di mengikutiku kemana-mana.
Bruno dan Adam bilang mereka
bisa bicara padanya./Lalu?
Mereka minta dia berhenti, kalau
itu sudah berakhir.
Itu sudah berakhir, dia
membodohi diri sendiri.
Setelah itu, aku tak pernah
melihatnya lagi.
Kau justru mencampakkannya.
Jane, aku tahu kalau aku salah./
Tapi apa yang dia lakukan di sana?
Mengapa dia di jalan itu?/
Aku tak tahu.
Aku tak tahu. Dia pasti mengikutiku.
Mestinya aku bilang padamu...
tapi itu bukan hal yang mudah
untuk dikatakan pada istri.
Tapi sekarang, semuanya ini...
Memang ini sinting.
Mungkin kita harus pergi
dari sini.
Kita kembali saja ke New York.
Bagaimana?
Sungguh? Bagaimana dengan
pemotretannya?
Persetan dengan pekerjaannya. Bisa aku cari
lagi. Aku tak mau membahayakanmu.
Ya.
Halo?/Hei, sobat. Apa
aku membangunkanmu?
Tidak. Aku sedang nonton TV.
Ada apa?/Aku sedang
memikirkan Megumi.
Kau tahu apa yang terjadi padanya?
Ini lucu. Aku lihat dia tempo hari.
Apa? Kau yakin?
Ya./Apa katanya?
Tak ada. Dia hanya di jalan.
Dia menudingku, dan aku
menuju ke arah lain.
Dia membuatku takut.
Tapi kau yakin itu dia./Ya.
Dengan siapa kau bicara?
Tak ada, sayang. Aku akan
ke situ.
Bruno, maaf. Bisa kutelpon kau
besok?
Oke.
Jika kutahu ini diperlukan...
aku akan kenakan sesuatu yang
lebih bagus.
Pasti itu hebat.
Aku sedikit gugup.
Berpura-pura saja aku ini pelanggan
di restoranmu.
Aku tak biasa menunggu
pelanggan dengan pakaian dalam.
Selalu ada yang pertama untuk
segala hal.
Kau pasti bercanda.
Kau mau jadi model busana. Pemotretan
awal perlu sedikit berbusana.
Bagus.
Hip hap, koboi./Pasti.
Dengar, aku takkan terus berpose seperti ini
kalau kau tidak memotretnya.
Aku akan terus memotretnya.
Mari kita ke tangga. Ayo.
Baiklah.
Kau sungguh cantik sekali.
Dari Bruno.
Hei, sobat./Ada kecelakaan.
Ini menimpa Adam./Ya, Tuhan.
Kecelakaan apa?
Mereka tidak tahu. Mereka tidak tahu.
Di mana dia dirawat?
Kami akan datang.
Dia di RS di Shinjuku./Oke,
sampai ketemu di sana.
Bruno harusnya datang ke sini./
Coba telpon dia lagi.
Halo?
Bruno. Dengar, kami sungguh
memerlukanmu di sini, sobat.
Adam tidak selamat.
Bruno?
Bruno.
Bruno?
Bruno.
Bruno?
Bruno?
Bruno. Hentikan.
Bruno! Bruno!/Tidak! Tidak!
Bruno! Bruno!
Dia memotong-motong foto itu.
Ini bukan kebetulan.
Aku tahu.
Dia membunuh mereka.
Dia membunuh teman-temanku.
Kenapa mereka? Kitalah yang
menabraknya./Entahlah.
Kita tak bisa terus berada di sini.
Ini pasti dari Megan.
Oke. Sudah ada tiketnya. Kita bisa
menukarnya di counter.
Kita tak akan kemana-mana.
Foto ini diambil sebelum kecelakaan.
Bagaimana mungkin dia bisa.
Ini bukan soal kecelakaan itu.
Dia sudah bersama kita sebelum kemari.
Dia sudah lama mengikuti kita.
Perantara itu bilang arwah
terikat dengan jasadnya.
Bahkan dalam kematian.
Ben, kita harus menemukannya.
Megumi punya rumah beberapa jam di luar
Tokyo. Kita bisa mengawalinya dari sana.
Halo?
Apa ada orang?
Ayolah. Dia tak di sini. Ayo.
Tunggu.
Kau dengar itu?
Ben.
Ayo.
Megumi?
Megumi?
Megumi.
Polisi bilang pemakaman Megumi diadakan
besok. Jenasahnya akan dikremasi.
Lalu kita bisa pulang.
Jane! Jane.
Ada apa?
Ben?
Ben, ada apa, sayang?
Aku tadi bermimpi.
Apa kau mimpi buruk?/
Hanya mimpi.
Ben?
Ben? Ben!
Ben!
Ben. Ben!
Ben! Ben! Hentikan
Tidak!
Aku mohon! Ben! Ben!
Oh, Tuhan!
Ben?
Ben?
Keluar! Tinggalkan kami sendiri!
Apa kau dengar?
Tolong aku!
Dia meninggalkanmu karena
dia tak pernah mencintaimu!
Ben!
Aku bersamamu.
Selamat terbang./
Terima kasih.
Selamat tinggal./
Baik-baiklah.
Hei. Aku sudah pulang.
Jane? Kubawakan kue keju.
Ada apa?
Dari mana kau memperolehnya?
Hentikan.
Kubilang hentikan, Jane./
Apa yang terjadi?
Apa yang kau lakukan
pada gadis itu?
Sayang, ini bukan seperti yang kau.../
Apa yang kau lakukan padanya?
Sayang, kau tak tahu seperti
apa dia.
Dia itu gila.
Jane, entah aku harus berbuat
apa. Dia tak mau berhenti.
Adam bilang dia punya pil.
Seperti pil tidur. Cuma
sedikit lebih kuat.
Satu tegukan. Aku hanya mau
minta maaf.
Kita bersulang./Bersulang.
Yang kami lakukan hanya
mengambil foto.
Jika dia tak berhenti, akan kami pakai
foto itu untuk melawannya.
Bisa kuperlihatkan foto itu pada
orang-orang di kantor atau ibunya.
Tak ada masalah saat kami
membahasnya.
Ben./Ayo.
Beri aku penerangan./
Ayo. Apa yang kau tunggu?
Ben?/Ayolah. Ambil fotonya.
Jangan biarkan kami di
cuma duduk di sini./Ben?
Ben?/Hei, tenanglah.
Semuanya baik-baik./Ini
menyenangkan. Jangan cemas.
Hei, tak apa-apa. Jangan cemas.
Ini tak apa-apa.
Kau cium pipi juga.
Ben./Apa ini terlihat hebat?
Tidak, tidak. Kita hebat.
Kita hebat di sini.
Pil yang luar biasa.
Sudah kau ambil?
Ayolah. Mau kemana kau??
Ben!/Mau kemana kau,
sobat? Ayolah.
Kita lakukan di lantai.
Ya, sudah kau pegang?/Ya.
Dia kuat sekali.
Ini baru gadis./Adam, pegang dia.
Ben!
Jangan berontak!
Jane, aku tahu ini salah.
Seharusnya aku lakukan sesuatu.
Tapi aku tak menyentuh dia.
Apa?/Aku tak sentuh dia.
Aku cuma memotretnya.
Adam dan Bruno yang berbuat kelewatan./
Itu sebabnya dia bunuh mereka!
Tapi aku tidak.
Ini peringatan.
Dia ingin tunjukkan bagaimana
sebenarnya pria yang aku nikahi.
Dia berusaha menolongku.
Jane, aku sudah berbeda./
Bagaimana bisa?
Bagaimana melupakan hal seperti itu
bisa membuatmu jadi orang berbeda?
Jane./Dan yang paling
buruk, betapa teganya dirimu.
Bisanya kau hidup seperti ini./
Jane!
Kau tak mengerti.
Perempuan itu gila.
Mari kita tenangkan diri.
Kita ambil waktu sejenak.
Tunggu.
Aku bilang tunggu!/
Tunggu apanya?
Apa yang kau katakan mampu
mengubah segalanya?
Aku harus pergi. Aku butuh...
Aku butuh waktu berpikir.
Tidak, aku tak perlu.
Aku tak mau habiskan hidupku
denganmu.
Jane. Jangan tinggalkan aku.
Jangan tinggalkan aku!
Jane! Jangan tinggalkan aku
dengannya!
Ini yang kau inginkan, bukan?
Kau dan aku.
Berdua selamanya.
Di mana kau?
Di mana kau?
Dia sudah pergi.
Ini yang kau mau, bukan?
Sayang, kau harus memeriksakannya.
Kurasa punggungku terkilir.
Lihat dirimu. Kau seperti orang
tua/Aku tahu.
Dia mengikuti kita sejak lama.
Turun! Turun dari badanku!
--- Penerjemah: Rizal Adam ---
Email: rizaladam@yahoo.com