Tip:
Highlight text to annotate it
X
Terkutuklah aku, jika dia tahu dimana kita berada.
Jangan berkata seperti itu.
Setidaknya dia tidak menuntun kita ke kubu musuh.
Kita akan menunggu sampai kabut ini hilang.
Terlalu beresiko untuk melanjutkan perjalanan.
Denganmu, bahkan minum kopi saja berbahaya.
Pemandu macam apa ini!
Kau ingin berjalan dalam kabut seperti ini!
Dengarkan dia! Selalu bahagia.
Seorang yang optimis.
Tahukah kau perbedaan antara
seorang pesimis dengan seorang optimis?
- Tidak, apa? - Seorang pesimis selalu berpikir
keadaan tak akan pernah lebih buruk.
Seorang optimis berpikir itu bisa saja terjadi.
Kamu dan guyonan garingmu.
Orang lain tak menganggapnya lucu.
Jika kau punya otak, kau akan berhenti.
Oh, ya? Jika punya otak,
aku tak akan berada di sini.
Aku akan jadi Jendral atau petugas PBB.
Atau membuka restoran.
Bagaimana dengan itu?
Akan menghemat bekalku
jika kau merokok punyamu sendiri.
- Karena kamu menawari...
- Kau pikir siapa aku? Bunda Teresa?
Kalian gila?
Kalian ingin mereka melihat kita?
Siapa yang akan melihat kita?
Melihat kakiku sendiri saja tak bisa.
Matikan rokok itu! Matikan!
Rambutmu sudah rapi?
Dia luar biasa!
Pertama kali ada di garis depan
dan dia mendengkur sebelum kita sampai.
Bocah-bocah sekarang ini...
Apa?
- Ada yang tahu dimana kita?
- Seharusnya kita sudah sampai sekarang.
Fajar segera terbit dan
perjalanan akan jadi lebih mudah.
Sebelum ini, aku tak pernah membawa pasukan
bantuan menuju garis depan pada malam hari.
Kita beruntung...
Lihat!
Lihat!
Sial...
Lari!
KUBU SERBIA
Kau pikir mereka mencoba menguasai
kembali parit pertahanan itu?
Kupikir tidak.
- Kupikir pasukan bantuan yang tersesat.
- Periksalah!
Siap, Pak!
KUBU BOSNIA
Apa yang terjadi?
Pasukan bantuan kita tersesat.
- Apa ada yang selamat?
- Sial!
Aku akan memberitahu markas besar.
Hubungi aku jika ada perubahan.
- Jika ada perubahan?
- Ya, jika mayat itu ada yang bergerak.
Aku butuh dua relawan untuk
memeriksa parit pertahanan di tengah.
Kamu, orang baru. Pergi dengannya.
Dia? Dia bahkan tak tahu cara
mengokang senapan.
Bagus. Kau bisa mengajarinya.
Sial.
Cera!
Kau tak perlu ini.
Ini juga, atau ini, dan ini.
Namaku Nino.
Ini.
Jika kalian tidak menemukan apapun,
langsung kembali.
Ada apa?
- Kau takut?
- Tidak.
Pandangan mereka terhalang sinar matahari,
mereka tak akan melihat kalian.
Jika ada masalah, tunggu
sampai gelap baru kalian kembali.
Sialan.
Ikuti aku, lakukan apa yang kulakukan
dan jangan sok pandai.
Semoga beruntung.
Jangan sentuh apapun.
Mungkin jebakan.
Menyusahkan saja...
Letakkan di sini.
Apa yang kau lakukan?
Karena kita punya cukup waktu,
mari bersenang-senang sedikit.
Lihat ini: "Buatan EU."
Bayi kecilku.
Kau tahu apa ini?
- Ranjau.
- Ranjau lompat!
Jika musuh menginjaknya...
...menurutmu apa yang akan terjadi?
- Meledak.
- Tidak, tak ada yang terjadi.
Tetapi ketika musuh mengangkat kakinya,
ini akan meloncat...
...dan meledak sekitar
tiga kaki dari tanah...
...menebarkan 2,000 pecahan logam...
...yang menghancurkan apapun
dalam radius 50 yard.
Akan kutunjukkan.
Geser bajingan ini.
Pelan-pelan.
Hati-hati dengan pinnya.
Letakkan pelan-pelan,
atau akan meledak.
Ayo, cabut kawatnya.
Aku? Kenapa harus aku?
Ayo, jangan takut,
selama beratnya masih menahannya...
Lakukan perlahan.
Aku tak bisa.
Pengecut!
Lihat?
Aku yang menemukannya.
Saat mereka mengangkat tubuhnya,
ranjaunya akan mengirim mereka ke neraka.
- Siapa namamu tadi?
- Nino.
Kamu memasang yang selanjutnya.
Dia terlihat seperti tidur.
Itu karena masih baru.
Tak akan bertahan lama dalam panas seperti ini.
Cobalah tidur. Kita akan pergi setelah gelap.
Sebelum itu, kita akan memasang beberapa bayi ini.
Dimana senapan itu?
Senapan apa?
Kemana arah parit ini?
Kemana arah parit ini?
Kemana arah parit ini?
Keluar.
- Benarkah? Kemana?
- Menuju medan pertempuran.
Apakah ditanami ranjau?
Ke arah mana yang satunya?
- Aku tak tahu.
- Kamu tak tahu apa-apa?
Sial...
Jangan sentuh! Mundur!
- Bagaimana caramu ke sini?
- Kami merangkak.
Melewati medan tempur? Kamu bohong!
Tidak. Kubumu terhalang sinar matahari.
- Dan ranjaunya?
- Aku tak tahu. Dia yang tahu.
Dimana petanya?
- Peta apa?
- Peta Bolivia, bodoh. Peta ranjaunya!
- Keluarkan isi sakumu.
- Kenapa?
Karena aku memegang senapan
dan kamu tidak. Ayo.
Sudah semuanya?
Buka bajumu.
- Apa?
- Buka baju.
Kenapa?
Kamu bodoh ya?
Karena aku memegang senapan dan kamu tidak.
Mungkin kamu tak memperhatikan,
aku yang memegang kendali di sini.
Aku kelaparan.
Kamu selalu kelaparan.
- Ada apa?
- Kamu harus melihat ini.
Apa lagi?
- Apa itu?
- Dia orang kita?
Tak ada keterangan di celananya.
Panggil komandan.
- Apa yang harus kukatakan?
- Ada mayat yang bergerak.
Cukup. Turun ke sini.
Kamu dengar? Turun.
Dia orang kita?
Entahlah. Aku hanya melihatnya sebentar.
Jeli sekali.
Jangan ambil resiko.
Halo. Sambungkan dengan artileri.
- Aku tak melihat siapapun.
- Dia juga melihatnya.
- Salah satu orang kita?
- Hanya Tuhan yang tahu. Dia hanya memakai celana pendek.
Ada ide brilian lainnya?
Jika kau membuatku kesal,
kamu kembali ke atas sana.
Mereka berhenti.
Tentu. Kubumu yang tak pernah berhenti.
Bagaimana dengan kubumu?
Apa mereka pernah berhenti?
Kamu tak bisa membandingkannya.
Bukan kami yang memulai peperangan.
Jadi menurutmu kami yang memulai?
Tidak! Khmer Merah!
Yang bisa kalian lakukan hanyalah membuat perang.
- Kami?
- Bukan, kalian adalah pasifis.
Serbia yang Agung,
semuanya adalah penganut pasifisme!
Tolong. Seluruh dunia berpikiran seperti aku.
Dunia siapa? Duniamu!
Kalian menunjukkan desa kami yang dibakar
dan mengklaim itu desa kalian.
Dan kubuku yang sekarang menembaki?
Kalian semua orang suci. Sudahlah.
Kalian bahkan tak membiarkan
orang mati untuk beristirahat dengan tenang.
Itu tidak sama.
Benarkah? Menanam ranjau dibawah mayat,
merampok, membunuh, memperkosa, semua itu apa?
- Siapa yang kau bicarakan itu?
- Kalian semua!
Aku belum pernah melihat semua itu.
Aku sudah! Aku melihat desaku dibakar.
- Aku tak tahu. Aku tak ada di sana.
- Aku ada di sana!
Apakah desa-desa kami tidak dibakar juga?
Siapa yang membunuh orang-orang kami?
Kalian sendiri, mungkin.
Mereka baru saja menembakimu juga.
Mereka menembak karena
tidak mengenaliku.
Sia-sia saja bicara denganmu.
Kenapa kalian menghancurkan
negara yang indah ini?
- Kami?
- Ya!
Kau gila. Kalian yang
ingin berpisah, bukan kami.
Itu karena kalian yang memulai perang!
- Kalian yang memulainya!
- Apa? Siapa yang memulai?
Kalian! Kalian yang memulai perang!
Siapa yang memulai perang?
- Kami.
- Kalian yang memulai perang.
Dan berhenti membuatku jengkel.
Kau membuatku tegang.
Keluar! Ayo, keluar dari sini!
Sialan.
Beraninya mengatakan kami yang memulainya.
Apa itu tadi?
Aku akan memberitahu markas.
Hubungi aku jika ada perubahan.
- Bagaimana sekarang?
- Tak ada. Kita menunggu sampai gelap.
Lalu?
Jika kamu selamat, kita
akan merangkak menuju kubu pertahananku.
Dan berhenti menggangguku.
- Jadi kamu tak akan membebaskanku.
- Mimpi.
Cera, kamu masih hidup!
Jangan bergerak!
Jangan bergerak!
Ada ranjau di bawah tubuhmu.
Nanti bisa meledak.
- Ranjau apa?
- Ranjau lompat. Jangan bergerak.
- Kau bercanda?
- Apakah aku terlihat seperti sedang bercanda?
Ke sini. Jinakkan.
- Kau dengar? Jinakkan!
- Aku tak tahu caranya.
Jangan membodohiku. Jinakkan!
Jika tak ingin kubunuh! Jinakkan!
Jika aku mencobanya,
hanya akan membunuh kita semua.
Sial. Omong kosong apa ini?
Ciki, apa yang terjadi?
Mereka menanam ranjau di bawah tubuhmu
untuk menjebak tentara kita.
Hanya itu yang bisa mereka pikirkan!
Bunuh dia.
Bunuh bajingan itu.
Bunuh dia atau berikan senapan itu padaku!
Tidak.
Kita tidak seperti mereka.
Lagipula dia bisa berguna.
Bawakan air ke sini.
Aku tak bisa memberimu banyak.
Aku tak tahu lukamu dimana saja.
Di mana yang terasa sakit?
Kepala dan lenganku.
Kepalaku seperti terbakar.
Itu karena ledakan tadi.
Aku juga sama. Sebentar.
Bagaimana dengan yang lain?
Jangan biarkan aku mati di sini.
Jangan cemas. Mana lagi yang sakit?
Tak ada lagi.
Kau bajingan beruntung.
Kau tidak terluka. Hanya lenganmu saja.
Kupikir kau sudah mati.
Bisakah aku...
Jatuhkan senapannya.
Jangan memaksaku untuk menembak. Jatuhkan!
Berdiri.
Mundur.
Mundur!
Lihat yang kau lakukan! Mundur!
Bagaimana sekarang?
Sekarang kita menunggu sampai gelap.
Aku harus membalut lukanya.
Baik, tapi perlahan.
Jika kau macam-macam...
...Aku akan menembak tanpa peringatan,
kau dengar itu?
Perlihatkan tanganmu!
Sudah kubilang untuk membunuhnya.
Diamlah.
Apa kau bilang?
Buang pisaunya.
Buang pisaunya!
Mundur.
Berikan padaku.
Boleh aku minta satu?
Kenapa?
Karena aku memegang senapan dan kamu tidak.
- Duduk.
- Kita harus membantunya.
Duduk!
Omong-omong, siapa yang memulai perang?
Siapa yang memulai perang?
Kami.
- Kalian yang memulai perang.
- Kenapa meributkan siapa yang memulai?
Kita semua berada dalam situasi
yang buruk sekarang.
Boleh aku minta sebatang?
Apa yang kau lakukan?
- Jangan bergerak.
- Tunggu!
- Buang sejatamu.
- Tenang!
- Buang!
- Jika kulakukan, dia akan membunuhku!
- Jika tidak kau lakukan, kita mati.
- Jangan!
Aku tak akan membunuhmu, aku janji.
- Tidak.
- Buang senjatamu.
Tenang. Pelan-pelan. Tunggu!
Baik...
Dia boleh mengambil senjatanya,
tetapi aku akan menyimpan senjataku.
Ciki, ambil senapanmu.
Pelan-pelan.
Baik.
Gantungkan di bahumu.
Gantungkan di bahumu!
Baik.
Jangan bergerak.
Gantungkan di bahumu juga!
Kita seimbang sekarang.
Ini, taruh sebagai bantal.
Hentikan. Tenanglah.
Aku muak dengan semua ini.
Bagaimana sekarang?
Aku punya ide.
Aku juga. Pertama-tama, berikan rokoknya.
Apa ini?
- Ada masalah apa?
- Astaga!
Ada perang di Rwanda.
Kau memang dungu.
Aku tak percaya ini.
- Ada apa?
- Sekarang ada dua orang.
- Apa yang mereka teriakkan?
- Panggil komandan.
Tidak dapat dipercaya.
Dia orang baru yang kukirim tadi pagi.
Hubungkan aku dengan UNPROFOR.
Aku tak pernah melihat yang seperti ini.
Kita harus menghubungi UNPROFOR.
Aku akan memberitahu markas besar.
Kuharap itu bukan rokokku.
Saat aku mengambilnya,
kupikir kau sudah tidak memerlukannya lagi.
Tetapi sekarang aku berharap...
...kau akan mati karena kanker.
Sudah?
Kau tahu?
Mungkin sebaiknya kau tak merokok hari ini.
Semua baik-baik saja?
Kau belum memberitahu namamu.
Namaku Nino.
Apa masalahmu?
Kau ingin apa? Perkenalan?
Bertukar nomor telepon dan
mengirim kartu ucapan?
Kita tak perlu berkenalan.
Lain kali jika kita bertemu,
kita akan saling menodongkan senjata.
Ada apa dengannya?
Awasi dia.
Untuk anda.
Hubungi Arizona 2.
Charlie Tango pada Arizona 2, ganti.
Kalian dengar? Ganti.
Arizona 2. Kami dengar. Ganti.
Aku menerima laporanmu.
Mereka orang sipil atau militer?
Kami tidak tahu.
Meminta ijin untuk memeriksa.
Negatif! Kita harus yakin
tentang gencatan senjata Sira-Bravo, paham?
Baik. Ganti.
Apa kalian tahu berapa
orang yang perlu dievakuasi?
Negatif. Ganti.
Arizona 2, tetap di tempatmu.
Aku akan melapor komandan.
Perintah diterima. Selesai.
- Apa yang kita lakukan di sini?
- Pertanyaan bagus.
Sederhana saja: Menghentikan
penduduk lokal untuk saling bunuh.
Tanpa menggunakan kekuatan senjata
atau terlibat langsung dalam situasi berbahaya.
Aku muak hanya melihat saja.
Benar, ayo pergi.
- Georges, tetap di sini.
- Kita tidak boleh pergi begitu saja.
Tinggallah jika kau mau dan
renungkan kenapa kau ada di sini.
Jangan tidur, kau bisa bergerak nanti.
Bagaimana aku bisa tidur...
...dengan ranjau di bawahku?
Sial, kenapa ini terjadi padaku?
Kita akan menemukan solusinya.
Cobalah memikirkan hal lain.
Ciki...
Jangan biarkan aku mati di sini.
Dengar, aku bersamamu di sini.
Jika kau mati, aku juga mati.
Melegakan sekali!
Ayolah.
Aku akan memeriksa apa yang terjadi.
PERTAHANAN SERBIA
Halo.
- Bisa bahasa Prancis?
- Prancis? Tidak.
- Inggris?
- Ya.
- Kita datang untuk mengevakuasi orang.
- Ya.
- Orang, kamu tahu?
- Ya.
Orang di tengah medan tempur.
- Dimana mereka?
- Ya.
Baik, sepertinya kamu tidak mengerti
semua yang kukatakan.
Ya.
Kau bisa bahasa Inggris?
Tidak.
Prancis?
Kami di sini untuk mengevakuasi orang yang
terperangkap di tengah medan tempur.
- Apa yang dia katakan?
- Hanya Tuhan yang tahu. Katakan saja ya, ya.
Apakah ada yang bisa menerjemahkan?
Kita ada di sini, di tempat ini.
Di mana orang yang terperangkap itu?
Di sini? Orang itu di sini?
Tentara?
- Ada ranjau?
- Tidak ada.
- Kau yakin?
- Tidak ada ranjau.
Kita pergi sekarang.
Mengerti? Kita ke sana, kalian jangan menembak.
Tembak, tidak boleh. Tidak boleh menembak.
- Ya.
- Baik, terima kasih.
Beritahu markas besar bahwa
UNPROFOR sudah datang.
Aku tak ingin ada yang menembak.
Paham?
- Maaf tentang tadi.
- Kau benar.
Kenapa harus berkenalan jika besoknya
saling tembak di medan tempur?
- Omong-omong, terima kasih untuk idenya.
- Berharap saja itu berhasil.
Apa yang terjadi? Apa mereka mengerti?
- Bagaimana keadaannya?
- Apa yang kau harapkan jika seperti itu?
- Sudah kenal lama dengannya?
- Sejak awal perang.
Sejak awal perang brengsek ini.
Bagaimana denganmu dan orang tua itu?
Aku bahkan tak tahu namanya.
Kau berasal dari Banja Luka.
Bagaimana kau tahu? Ya, benar.
Aku kenal seorang gadis di Banja Luka. Sanja.
Aku juga kenal Sanja.
- Dia punya...
- Dan ini juga.
- Pirang.
- Ya.
- Tinggi.
- Ya.
Pemandangan yang indah.
- Sanja Cengic!
- Aku satu sekolah dengannya.
- Serius?
- Sumpah.
- Cera!
- Ya.
Dia kenal Sanja dari Banja Luka!
Luar biasa.
Bagaimana kabarnya?
Dia pergi keluar negeri.
Aku mengerti.
PERTAHANAN BOSNIA
- Halo. Kau bisa bahasa Prancis?
- Tidak, Inggris.
- Ok, kami datang untuk orang...
- Ya, kami yang memanggil. Kalian boleh lewat.
- Begitu? Kami pergi?
- Ya.
- Ada ranjau?
- Kami tidak menanam satupun.
Ok. Jalan.
- Sarajevo menelepon.
- Halo, ini Kolonel Soft.
- Halo, Pak. Ini Kapten Dubois.
- Ada yang bisa dibantu?
Ini pertama kalinya kedua kubu
meminta hal yang sama...
... dan saya tak tahu harus berbuat apa.
Kenapa meneleponku dan bukan komandanmu?
Mereka semua sedang ada di Jenewa
mendatangi seminar mengenai relasi media.
Dari laporanmu tampak bahwa orang-orang ini...
...terperangkap di antara dua kubu.
Tetapi kita belum tahu apakah
mereka tentara atau bukan. Betul begitu?
Apa yang kau harapkan dariku?
Aku tak bisa mempertaruhkan nyawa tentara kita
untuk menyelamatkan tentara mereka.
Apakah aku harus mengingatkan padamu tujuan
dari misi kita di Bosnia ini?
Karena ini pertama kalinya
kedua kubu meminta...
Kau tahu betul bahwa
tak ada yang bisa aku lakukan...
...tanpa adanya persetujuan dari
Majelis Umum PBB.
Aku tidak yakin Majelis Umum
akan mengadakan sidang...
...secara khusus hanya untuk menangani
masalah dari dua individu tak dikenal...
...yang terperangkap di tanah tak bertuan.
Tidak ada yang bisa aku lakukan.
Aku tidak punya otoritas.
Apa yang harus saya katakan pada mereka, Pak?
Katakan pada mereka, seperti biasanya,
bahwa pihak satu sama lain tidak setuju.
Katakan apapun terserah kamu. Selesai.
Apakah ada yang datang?
Mungkin. Lihat, mereka berhenti menembak.
Sial.
Aku bahkan tak tahu nama
parit sialan ini.
- Aku benci jika harus mati di sini.
- Berhenti berkata seperti itu.
Mereka akan membawa penjinak ranjau
dan semuanya akan segera berakhir.
Dengar, kita akan keluar dari sini bersama-sama.
Smurf datang! Cera!
Smurf!
Jika mereka menghubungi, panggil aku segera.
Bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu?
- Halo.
- Halo.
- Bisa bahasa Prancis?
- Tidak.
- Inggris?
- Sedikit.
Seorang Serbia dan seorang Bosnia.
Bagaimana mereka bisa sampai ke sini?
- Apakah kita harus mengambil senjata orang mati itu?
- Tidak usah, tak apa-apa.
- Kalian baik-baik saja?
- Ya, ok.
Kami datang untuk membantu kalian. Namaku Neil.
Dia butuh pertolongan.
- Apakah dia terluka?
- Ya.
Jangan gerakkan dia. Ranjau.
Dia bergerak, ranjau meledak.
- Dia ada di atas ranjau yang bisa meledak.
- Terima kasih atas terjemahannya.
Apa yang terjadi di sini?
- Ok, jangan cemas.
- Ya, tapi...
Berhenti!
Oh, sial.
Ranjau lompat. Mereka ini gila.
Sungguh sial, Kita butuh penjinak ranjau.
Sersan! Charlie Tango menghubungi.
Ok, aku akan kembali dalam dua menit.
Michel, beri mereka makanan dan minuman.
Apa yang dia katakan?
Arizona 2 pada Charlie Tango, masuk.
Arizona 2, kita mendapat perintah untuk tak bergerak.
Terlalu beresiko.
Kami sudah ada di tempat kejadian.
Semuanya bisa dikendalikan.
Kedua kubu menghormati gencatan senjata.
Kita harus mengevakuasi tiga orang
dan membutuhkan penjinak ranjau.
Dengan siapa ini?
Sersan Marchand.
Kau memiliki waktu lima menit untuk mundur...
... dan 15 menit untuk menghubungiku dari posmu.
Dan melapor pada petugas berwenang
saat kamu kembali.
Pak, bisakah mengirim penjinak ranjau?
Ada keadaan mendesak di sini.
Yang paling mendesak adalah kalian mundur.
Kuulangi, untuk terakhir kalinya,
aku ingin kalian keluar dalam 5 menit...
... dan hubungi aku dalam 15 menit untuk konfirmasi...
... bahwa kau telah kembali
dan bahwa orang-orangmu semuanya selamat.
Atau kau akan ditahan.
Aku menunggu laporanmu.
Idiot!
Kembali ke dalam.
Kenapa?
Kita harus pergi.
- Apa?
- Mereka pergi.
- Kalian akan kembali?
- Entahlah. Atasanku memerintahkan kami untuk pergi.
Maafkan aku. Aku akan mencoba kembali ke sini.
Terima kasih karena telah berharap kepadamu.
Jika kamu ingin, aku bisa membawamu pergi.
- Apa?
- Kita bisa pergi bersamanya.
Benarkah? Ucapkan terima kasih
dan katakan padanya untuk segera pergi!
- Ciki, pergilah.
- Diamlah.
Pergi dan panggil bantuan.
Tunggu!
Aku ikut kalian.
- Mau kemana kamu?
- Pergi bersama mereka.
- Kamu tak boleh pergi!
- Kenapa?
Semua ini salahmu.
Jika kamu di sini, kubumu tak akan menembaki.
- Mereka tak akan menembaki, aku janji.
- Kamu tetap di sini.
Kamu ingin menembakku? Silahkan!
Berhenti!
Jangan!
Hentikan!
Ok! Tenang! Hentikan!
Turunkan senjatamu!
Michel, masuk!
Apa yang terjadi?
- Kacau.
- Mereka maniak!
Diam!
- Aku tahu ini akan jadi kacau.
- Diam!
- Kau gila, maniak!
- Aku sudah memperingatkanmu.
Aku akan membunuhmu karena ini! Sumpah!
Kau memaksaku melakukannya.
Cobalah untuk tenang sebentar lagi.
Terkutuklah mereka.
Gelap segera datang dan
aku akan memikirkan sesuatu.
Bagaimana cara kerja benda sialan ini?
Aku bertanya padamu!
Tak tahu!
Itu meledak jika kamu
memindahkan beban di atasnya.
Kami berada di pertahanan Bosnia
di dekat kota Tuzla...
...berbincang dengan tentara Bosnia.
Bagaimana pendapatmu tentang seminar di Jenewa?
Aku ingin pergi ke sana.
Maukah kau pergi denganku?
Apakah kau merasa kesal karena orang-orang
hanya berbicara sedangkan kau menderita?
Apa yang terjadi?
Keadaannya rumit sekali.
Kami pergi dan akan memanggil bantuan.
- Kenapa tidak bicara terus terang saja?
- Siapa kau?
Aku Jane Livingston,
Global News Channel...
...dan ini adalah Sersan Marchand,
juga dikenal dengan sebutan Arizona 2.
Matikan mesinnya.
- Bagaimana kau tahu itu?
- Kami mendengarkan dari frekuensi radiomu.
Karena kami sedang ada di sini,
kami pikir untuk datang dan memverifikasi.
- Kau mendengarkan radio kami?
- Tentu.
Itu cara terbaik untuk mendapatkan informasi baru.
Kau akan kembali?
Kenapa kau membutuhkan penjinak ranjau?
Matikan kameranya.
- Bisakah kau membawa kita ke sana?
- Tidak, aku harus pergi.
Begitu.
Kalian di sini hanya untuk
mendistribusikan bantuan kemanusiaan.
Ok, kami pergi tanpamu.
Ayo, pergi.
Kau tak boleh pergi, terlalu berbahaya.
Apakah itu perintah?
Ok, berhenti merekam, tolong.
Tolong?
Ya, baiklah.
Mungkin aku bisa membantu jika
kau membantuku.
Kami bertemu kru TV Inggris di sini.
Mereka tahu semuanya.
Sejumlah kru lain dalam perjalanan.
Mereka menyadap frekuensi kita.
Saya tidak menjawab pertanyaan mereka.
Halo, Kapten.
Ini Jane Livingston dari Global News.
Saya mendengar semua yang dikatakan.
Apakah benar anggapan bahwa UNPROFOR
tidak melakukan apa-apa...
...untuk mereka yang terluka
dan terjebak di antara kedua kubu?
Siapa yang membuat keputusan ini?
Apakah markas besar mengetahui situasi ini?
Seharusnya anda tahu jika anda tak dibenarkan
untuk mendengarkan atau menggunakan frekuensi ini.
Segeralah menyingkir
atau kami akan menyita kartu pers anda. Ganti.
Apakah itu sebuah ancaman?
Dengar, Miss Livingston,
Saya tak bermaksud mengancam.
Tolong, cobalah mengerti.
Kami melakukan sebisanya.
Pada saat ini kami sedang berunding
dengan kedua kubu untuk mengadakan gencatan senjata.
Seperti yang anda tahu, situasinya
sangat rumit dan itu membutuhkan waktu.
Bohong.
Bisakah anda mengatakan di mana perundingan ini
berlangsung dan siapa saja yang berwenang menanganinya?
Saya punya kru lain yang bisa segera meliputnya.
Saya tak punya informasi
mengenai hal itu.
Anda bilang bahwa sedang
berlangsung negoisasi...
...tetapi tidak tahu di mana
dan siapa saja yang terlibat.
Pada saat bersamaan...
...anda memerintahkan prajurit anda yang
sudah ada di tempat kejadian untuk kembali ke markas.
Saya hanya menjalankan perintah.
Siapa yang memerintahkan ini?
Bisakah saya mengetahui namanya?
Saya tak bisa membuka masalah militer.
Pertama, saya harus meminta ijin
dari atasan.
Baik, silahkan.
Saya akan menunggu.
Saya sedang menyiapkan laporan berita
yang akan disiarkan dalam setengah jam lagi...
...dan akan menjadi menarik
melihat tanggapan...
...dari ribuan pemirsa yang menontonnya.
Terima kasih, Kapten.
Arizona 2, kau masih ada di sana?
Afirmatif, Charlie Tango.
Tetap di sana sampai ada perintah selanjutnya.
Keluar.
Perintah diterima, Pak.
- Kenapa...
- Tidak, kumohon, jangan sekarang.
Kenapa kau melakukan ini?
Aku muak hanya menjadi penonton.
- Apa yang akan kau lakukan?
- Aku?
Aku akan menghentikan orang-orang gila ini menghancurkan
negara ini. Kami memiliki segala yang diperlukan.
Kau tidak bersikap netral?
Kau tak bisa netral jika menghadapi pembunuhan.
Tidak melakukan upaya untuk menghentikannya,
itu juga sudah mengambil sikap.
Luar biasa. Bisakah kau mengatakannya di depan kamera?
Aku mungkin gila, tapi tidak bodoh.
- Jane.
- Ya, aku datang.
Aku akan segera kembali.
- Ada apa?
- Kakiku gatal.
Sebentar.
Kau ingin meledakkan kita semua?
Aku akan menggaruknya.
Ke bawah sedikit.
Lagi. Ke kiri.
Di situ. Seperti itu.
Aku ingin ke toilet.
Kencing saja di celana.
Bukan yang itu.
Tak masalah.
Mudah bagimu mengatakannya.
Di pertahanan Bosnia...
...kami tak tahu apakah ini sebuah
misi mustahil yang lain...
...atau sekiranya mereka akan memutuskan
melakukan sesuatu.
Terima kasih, Jane.
Mari kita lihat sejarah
keterlibatan PBB dalam konflik Bosnia.
Martha, hubungkan aku dengan Kapten Dubois.
Dia baru saja menelepon,
tetapi saya bilang anda sedang keluar.
Telepon lagi dan bilang aku sudah ada.
Kalian mendorong Bosnia-Herzegovina...
... untuk mengikuti jejak
penderitaan dan ketakutan...
... seperti Slovenia dan Kroasia.
Kalian akan membuat Bosnia menuju kehancuran
dan ini bisa diakhiri dengan...
... membinasakan orang-orang muslim.
Radovan Karadzic tidak menunggu lama
untuk melaksanakan ancamannya.
Pasukan paramiliter Serbia,
yang dibantu tentara Yugoslavia...
...menyerang kota-kota Bosnia dengan brutal...
... kota yang hanya dipertahankan
oleh penduduk sipil bersenjata...
... dan sisa-sisa pasukan polisi
yang setia pada pemerintah Bosnia.
Serbia mulai menyerang secara besar-besaran
terhadap target-target sipil...
... menyebarkan ketakutan dan teror serta
memperkenalkan istilah baru: Pembersihan etnis.
Komunitas dunia pada akhirnya
memutuskan untuk berbuat sesuatu...
... setelah pembantaian oleh artileri Serbia
orang-orang mengantri untuk mendapat makanan.
Dewan Keamanan PBB
memutuskan untuk mengirimkan...
... 9,000 personil yang didukung oleh
Armada ke 6 tentara Amerika ke Bosnia.
Bersamaan dengan harapan seluruh dunia
terhadap adanya intervensi militer...
... Presiden Prancis François Mitterrand
mendarat di Sarajevo...
... sebuah kota yang telah dikepung.
Orang Bosnia menganggap dia sebagai penyelamat,
tetapi dia mempunyai rencana berbeda.
Setelah melakukan pertemuan dengan Radovan Karadzic,
dia membuka bandara Sarajevo...
... dan memulai aksi bantuan kemanusiaan secara besar-besaran.
Pasukan PBB ditugaskan untuk melindungi
dan mengawal konvoy makanan UNHCR...
...namun tidak diijinkan untuk
ikut campur tangan dalam konflik.
Sekarang ini, orang Bosnia masih
terabaikan haknya untuk mempertahankan diri...
... dengan adanya embargo senjata oleh PBB...
... walaupun, sampai saat ini, perang masih berlangsung
tanpa ada tanda-tanda akan segera berakhir.
Tragedi dari negara Bosnia masih berlangsung...
... dan satu-satunya bantuan yang mereka dapatkan
adalah 120 gram bantuan kemanusiaan per harinya.
Bagi pemirsa yang baru saja bergabung,
kami mendapat laporan dari Bosnia...
...di mana beberapa orang
terperangkap di tanah tak bertuan.
Koreponden kami,
Jane Livingston, ada di sana.
Kami sedang menunggu tindakan apa
yang akan diambil oleh UNPROFOR.
Ada yang ingin ditambahkan, Jane?
Olivia, saya ingin mengulang kata-kata yang
baru saja saya dengar di sini beberapa saat yang lalu.
"Netralitas itu tidak ada
jika menyangkut pembunuhan.
"Tidak melakukan apapun untuk mencegahnya,
pada kenyataannya, itu sudah menentukan sikap.
"Itu sama saja tidak netral."
Terima kasih, Jane.
Kami akan kembali kepada anda nanti.
Tadi adalah Jane Livingston, langsung dari Bosnia.
Kami akan kembali setelah ini.
Martha, aku butuh helikopter
dan peta Bosnia-Herzegovina.
Bagaimana tadi? Kita sudah lama tak
mendapatkan kesempatan seperti itu.
Ya.
Aku tahu. Aku hanya berharap itu akan
membuat mereka tergugah, kau tahu?
Ya. Itu benar.
Ok. Aku akan menghubungi segera setelah sampai di sana.
Sial! tampaknya kita bukan satu-satunya
yang mendengarkan frekuensi UNPROFOR.
Hai, John.
Ok. Kita harus berangkat.
Tetap di sini sementara kita memeriksa situasi.
Ayolah. Bukan itu kesepakatannya.
Terlalu berbahaya saat ini.
Kalian bisa ikut dengan ahli penjinak ranjau.
Tidak! Kamu mengatakan akan membawa kami...
Orang Prancis sialan.
Sungguh, aku sangat kesal dengan ini.
Ambilkan aku foto di sakuku.
- Saku sebelah mana?
- Atas.
Ini.
Tunjukkan padaku.
- Kenapa tentara selalu membawa foto?
- Aku tak tahu. Tunjukkan padaku.
Aku tak bisa melihatnya.
- Bisakah aku bertemu dengannya lagi?
- Hentikan, tentu saja kau akan bertemu lagi.
Ciki!
Demi Tuhan, hentikan!
Sial!
Kau berhenti!
Hati-hati pisaunya!
Berhenti sekarang juga!
Sudah berakhir! Hentikan! Bantuan akan datang.
Penjinak ranjau akan datang.
Kau mengerti? Katakan padanya.
Penjinak ranjau akan datang!
Aku akan membunuhmu karena ini!
Kabar baik untukmu.
Bantuan segera datang.
Aku akan menjemput bantuan.
Awasi mereka...
...dan bersihkan lukanya.
Ambil ini. Panggil aku jika ada masalah.
- Apa yang terjadi?
- Ok, kau boleh merekam.
Kau yakin?
Bagaimana? Apa semuanya baik-baik saja?
- Sersan Marchand.
- Kapten Dubois.
- Kapten, bisakah memberi tahu apa yang sedang terjadi?
- Mohon tunggu sebentar.
- Bisakah nanti kita wawancara?
- Sudah saya katakan, satu menit.
- Apa yang terjadi?
- Sangat kacau, Pak.
Situasinya sangat tegang. Kami baru saja ikut campur.
Kita tak bisa mengambil resiko.
Ada masalah, kita segera mundur, ok?
- Bagaimana dengan para reporter?
- Kita akan memperbolehkan mereka merekam segalanya.
Bukankah itu yang kau inginkan?
Aku tidak bodoh, Sersan Marchand.
Tuan dan nyonya sekalian, saya Kapten Dubois.
Sebentar lagi, saya akan
mengantar kalian menuju lokasi.
Saya kira kalian semua memiliki kartu pers,
helm dan rompi anti peluru.
Sersan Marchand akan memberikan pengarahan.
Kita mendapati seorang tentara yang terbaring di atas
ranjau. Jadi kita harus menjinakkannya.
Tidak seorang pun diijinkan turun ke parit,
terlalu berbahaya.
Jangan berjalan di sekitar parit karena
kita tak tahu apakah ada ranjau atau tidak.
Situasinya sangat gawat dan saya
ingin kerjasama sepenuhnya dari kalian.
Siapa pun yang melanggar aturan...
...akan diusir dan kartu
pers-nya akan disita.
Masuklah ke dalam mobil masing-masing.
Kita akan berangkat sebentar lagi.
Tolong masuklah.
- Kau tak pernah menyebut seseorang terperangkap ranjau.
- Benarkah?
Saya lupa. Bisa kita berangkat?
- Kita menunggu penjinak ranjau.
- Dia tak bersama anda?
Orang kita sedang sibuk.
Mereka mengirim orang Jerman.
Dia seharusnya tiba jam 3:30. Ini sudah jam 3:30.
Tepat pada waktunya.
Apa?
Kapten Dubois. Bisa bahasa Prancis?
Tidak.
- Inggris.
- Tentu saja.
- Kau tahu situasinya?
- Tidak, tidak ada waktu untuk pengarahan.
Kita tak punya banyak waktu,
kau ikuti kami, aku akan menjelaskannya.
Ke sini. Ikuti kami.
Pada saat ini UNPROFOR
sedang mencoba menyelamatkan tentara ketiga...
...yang terbaring di atas ranjau.
Absurditas dari perang berlanjut,
dengan kedok yang berbeda.
Bagaimana hal ini akan berakhir?
Tetaplah bersama kami di Global News.
Jane Livingston, langsung dari Bosnia.
Ke sini.
Permisi...
...Bolehkah aku mewawancaraimu?
Pergilah!
Kau adalah hal terakhir yang kuinginkan.
Orang Balkan sialan.
Apa yang kau lakukan?
- Aku pikir...
- Jangan berpikir.
Di sini aku yang berpikir.
Permisi, mau rokok?
Bisa bicara bahasa Inggris?
- Sedikit.
- Bisa kita wawancara?
Rekam.
- Bagaimana perasaanmu?
- Baik.
- Kau merasa lelah?
- Ya.
Apakah kau yang menanam ranjau
yang ada di bawah tentara itu?
Sialan. Cut!
Aku akan membunuhnya, bahkan jika itu adalah
hal terakhir yang aku lakukan.
- Ada apa denganmu?
- Seharusnya aku membunuhnya tadi.
Lihat? Aku mengampuninya dan sekarang...
...dia mencoba membunuhku dengan pisauku sendiri!
Bagaimana keadaanmu?
Baik. Tak pernah sebaik ini.
Pertama, mereka menembaki aku,
kemudian aku bangun di atas ranjau...
...seluruh dunia melihatku,
Aku ingin berak...
...dan kau membuatku kesal
dengan cerita bodohmu.
Ini akan segera berakhir.
- Bagaimana keadaanmu?
- Aku sudah siap.
Sekarang, aku ingin semua orang menjauh dari tempat itu.
Kita membuat parameter keselamatan
setidaknya sejauh 30 meter.
Ok. Aku akan melakukannya.
Semuanya menyingkir.
Ok, perhatian semuanya, kalian harus menjauh..
Kami akan mulai menjinakkan ranjaunya.
Michel, ayo pergi!
Kau harus pergi sekarang.
Penjinak ranjau ingin semuanya menyingkir.
Kau, pergi.
Ya, dia akan pergi juga.
Nanti, setelah kita selesai. Mengerti?
Mereka akan membawanya nanti.
Jika aku membutuhkan penerjemah,
aku akan mencarinya.
Ayo pergi.
Tenang!
Kau tidak bisa tetap di sini, mengerti?
Katakan padanya jika dia tetap di sini
kita tak bisa mulai bekerja.
Ini masalah keselamatan.
Katakan pada temanmu.
Dia bukan temanku.
Aku tahu, tapi tolonglah,
Aku tak punya penerjemah lain. Katakan padanya.
- Mereka tak akan melakukan apapun jika kita tak pergi.
- Aku tak butuh penerjemah!
Dasar bajingan keras kepala!
Ciki. Tenanglah, pergilah.
Aku akan menunggumu di atas.
Awasi dia.
Bagaimana?
Mungkin bisa dilihat di belakang saya,
seperti yang saya katakan...
...Tentara Serbia, terpincang-pincang,
diikuti oleh tentara Bosnia.
Kedua orang ini, setidaknya akan selamat.
Tetapi mereka meninggalkan
tentara ketiga...
...yang masih menunggu dengan sabar...
...kerja penjinak ranjau untuk menyelamatkan hidupnya.
Baginya, situasi ini belum berakhir.
Jane Livingston, melaporkan langsung dari Bosnia...
...untuk Global News. Tetaplah bersama kami.
Pergilah!
Bajingan!
Sialan! Aku memberinya perban
dan dia malah menolaknya.
Mereka semua maniak!
- Ini John. Kamu masih di sana?
- Ya. Halo?
Ok. Dengar, ini sangat bagus, akan tetapi
akan lebih bagus lagi jika kamu bisa...
...mendapatkan kisah dari tentara
yang terperangkap ranjau.
Akan kuusahakan. Maksudku...
Mungkin kamu bisa menyorotnya saat
mereka menjinakkan ranjaunya?
Ya, akan kucoba.
Sudahkah kau mewawancari
kedua tentara yang lainnya?
Sayangnya mereka tak mengijinkan
aku berada dekat dengan mereka.
Cobalah, Jane. Ayolah!
Segera setelah kau mendapatkannya,
kita akan siaran langsung lagi, ok? Semoga beruntung.
Terima kasih.
Jangan bergerak.
Pekerjaan macam apa itu.
Mereka bilang penjinak ranjau
hanya pernah membuat satu kesalahan.
- Dua kesalahan.
- Bagaimana bisa?
Yang pertama adalah saat mereka memilih pekerjaan itu.
Apa yang terjadi?
Terlalu banyak batu di sana.
Aku tak bisa mendekati ranjaunya.
Aku bahkan tak tahu jenis ranjaunya.
Aku tahu. Sebentar.
- Ranjau seperti ini yang ada di bawah tubuhnya?
- Ya.
Aku tak bisa berbuat apa-apa.
- Apa?
- Mustahil menjinakkan...
...ranjau semacam ini setelah mekanismenya diaktifkan.
Orang itu sudah mati.
Kau yakin? Bisakah kau menaruh
sesuatu di antara tubuhnya dan ranjau?
Mungkin penjinak lain mengetahuinya.
Kau bisa memanggil siapa pun yang kau mau.
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menjinakkan
ranjau semacam ini, tidak dalam kondisi seperti ini.
Setidaknya aku tak pernah tahu mengenai hal itu.
Pertolongan Tuhan. Itulah yang kita butuhkan.
Kenapa datang ke sini? Apakah anda menganggapnya
sebuah misi yang penting?
Kami menganggap semua misi adalah
misi yang paling penting.
Tugas kami di sini adalah mempercepat
proses perdamaian di negara ini.
Anda tidak menginginkan campur tangan.
Tentara anda...
...yang kesal dan lelah menunggu
adalah yang memulai tindakan ini.
Saya khawatir kalian mendapat
kesan akhir yang keliru di sini.
Ini adalah sistem komando yang sederhana.
Jika efektif, maka unit di lapangan
akan mendapatkan mobilitas yang lebih leluasa.
Apa pendapat anda tentang tuduhan Amerika...
...Bahwa Eropa tidak mampu melakukan apa-apa
karena adanya masalah internal dalam UNPROFOR?
Saya tak pernah mendengar tuduhan itu.
Kalian harus menilainya sendiri.
UNPROFOR sudah berhasil memenuhi misinya.
Terima kasih banyak.
Bagaimana mengenai hubungan antara
Inggris dengan Prancis?
Saya pikir itu akan disampaikan nanti saja.
Terlalu rumit.
- Terima kasih.
- Sama-sama.
- Bagaimana keadaannya?
- Kami memiliki masalah, Pak.
- Masalah apa?
- Satu orang tentara terperangkap ranjau.
Mustahil untuk menjinakkannya.
Apa?
Penjinak ranjau mengatakan
mustahil untuk menjinakkannya.
Seluruh urusan ini sungguh kacau,
seperti yang sudah kubilang di awal.
Jika para jurnalis mengetahui ini,
mereka akan menyalib kita.
Sial.
Apa keputusan anda?
Apa yang akan kita lakukan?
Kembali ke parit.
berpura-puralah sibuk.
- Kita akan mengulur waktu.
- Maaf jika mengulangi...
Kembali ke parit!
Itu perintah.
Kapten, apa yang terjadi?
Penjinak bom sudah mulai bekerja.
Kalian akan diberitahu
segera setelah dia selesai menjinakkannya.
- Saya pikir itu butuh sedikit waktu.
- Boleh kami mendekat?
Sayangnya, demi keselamatan,
saya tidak mengijinkannya.
Kau ingin membunuhku dengan pisauku?
Oh, sial.
Cepat! Tom!
Itu caramu berterima kasih padaku?
Jangan mendekat!
Kalian semua sama saja!
Dan kalian para burung bangkai yang merekamnya?
Kalian mendapat uang banyak?
Apakah penderitaan kita bernilai tinggi?
Jangan!
- Kau merekamnya?
- Ya.
Kapten? Tolong kemari.
Bagaimana perasaanmu...
Tenang.
Dengar...
Tak ada solusi lain.
Marchand! Taruh mayat-mayat itu di mobil.
Kita akan pergi.
- Apa yang terjadi?
- Penjinak ranjau berhasil menjinakkannya.
- Dia bisa?
- Ya.
Kolonel, Pak,
boleh kami mengajukan beberapa pertanyaan?
Tuan dan Nyonya sekalian, apa yang bisa saya katakan?
Kalian melihat sendiri kondisi kami bekerja seperti apa.
Fokus kita sekarang adalah
tentara yang masih hidup.
Kami berharap mampu menyelamatkan
setidaknya satu nyawa.
- Bisakah kita mendekat? Boleh kami merekamnya?
- Sayang sekali.
Dia berada dalam kondisi kritis dan
harus dilarikan ke rumah sakit secepat mungkin.
Saat dia sudah sehat dan mampu
menjawab pertanyaan, kalian akan diberitahu.
Konferensi pers malam ini
jam 22:00 di Holiday Inn...
...pada saat itu saya akan senang sekali
menjawab semua pertanyaan kalian.
Saat ini, saya meminta anda untuk
bersiap-siap meninggalkan tempat ini...
...karena saya tak bisa menjamin keamanan
kalian lebih lama lagi. Malam akan segera datang.
Tolong, semuanya, bersiap-siap untuk pergi.
Terima kasih.
- Apa yang terjadi?
- Kami mengusung seragam penjinak ranjau...
- Bagaimana dengannya?
- Jika kau punya ide, beritahu aku.
- Kita tak bisa meninggalkannya!
- Kau punya solusi lain?
Kamu dengar sendiri pendapat penjinak ranjau.
Kuharap kau bisa memahaminya.
Ini bukan urusan kita,
jadi kita tak boleh ikut campur.
Semuanya baik-baik saja, Kapten?
Kerja bagus.
Aku sangat senang.
Aku yakin dengan seiring berjalannya waktu
kalian akan mendapat imbalan sepantasnya.
Kau mendapat nomor telepon mereka dari Dubois?
Nanti kau hubungi mereka,
dan beritahu jika dia meninggal.
Kemudian kau hubungi kedua belah pihak...
...bahwa kita memiliki informasi
mengenai pihak lain...
...sedang merencanakan untuk mengambil alih
parit tengah ini pada malam ini.
Bisakah kau menghubungkan aku dengan
pihak berwenang Bosnia? Terima kasih.
- Baiklah, sampai jumpa lagi.
- Sampai jumpa.
Aku ingin berterima kasih padamu.
- Kau mendapat beritamu.
- Ya.
Kau tak apa-apa?
- Siap untuk pergi?
- Maaf?
- Sudah bersiap-siap untuk pergi?
- Ya.
Jangan menunda lagi, ayo pergi.
- Kuharap kita bisa bertemu lagi.
- Aku harap begitu.
Ingat tentang konferensi pers
malam ini jam 22:00?
Ya.
Aku tahu apa yang kau pikirkan Sersan.
Tak akan ada bedanya, kau tahu.
Itu tak akan mengubah apapun.
Sekarang pergilah.
Kau yakin tak mau mengambil
gambar paritnya?
Ya. Sebuah parit hanyalah parit.
Semuanya sama.
A Irawan
kala-ireng.blogspot.com
IDFL.me