Tip:
Highlight text to annotate it
X
Sebelah sini!
-Di sana!
-Mana?
Di samping pohon sebelah sana!
Merunduk, merunduk.
Prancis Utara, wilayah Sekutu, 1916
10 tahun kemudian
Pangkalan udara Jerman di dekat perbatasan, Perancis
30 menit kemudian
Apa kalian sudah tidak waras?
Ya, Pak.
Kalian mempertaruhkan skuadron pesawat demi menghadiri
pemakaman musuh?
Ya, Pak!
Lehmann dan Sternberg mengenalnya, Pak,
Kapten Winston Clyde Walker.
Maksud saya si almarhum, Pak.
Ya, maksud saya, Pak.
Paman saya, Duke of Westchester
adalah adik iparnya ibu,
Lehmann dan saya kuliah bersamanya
di Eton, Pak.
Kalian sedang membicarakan seorang pilot Inggris,
brengsek!
Salah satu yang terbaik yang dimiliki RFC.
Sayang sekali dia sudah tidak hidup lagi, Pak.
Persetan kalian!
Bubar!
Kudengar pesawatmu menangkap beberapa peluru
saat kau mengunjungi acara pemakaman itu, Richthofen.
Ah, aku suka si kecil yang cerewet kecil ini, Kielmeyer.
- Apa ada yang mau rokok?
- Yang buatan Prancis?
-De rien.
-Merci.
Richthofen menembak jatuh dua-seater hari ini.
Kurasa maksudnya sebagai kompensasi
atas pelanggaran pada perintahku?
Bukan.
Aku hanya menginginkan nilai.
Aku baru terima laporan bahwa sebuah RE8 milik Inggris,
jatuh 12 km dari sini.
Rasa hormatku yang terdalam, Baron.
Ayo berangkat dan menemukannya untuk mengkonfirmasi
pembunuhanmu.
Tolong aku!
Ayo, tolong aku!
Satu
dua, tiga
Kubilang tadi pelan-pelan!
Cepat, dia berat sekali.
Dia kehilangan banyak darah.
Ikat di situ.
Kau akan baik-baik saja.
Kau bisa mengantarnya.
Angkat dia!
Terima kasih.
Kau menyelamatkan nyawanya.
Tidak.
Aku yang menembaknya.
Kau mendapatkannya, Sternberg.
Aku tak tahu. DH2 satu penumpang harus diserang
dari atas.
Dengar Sterni, jika penyerang punya sebuah
mesin putar maka....
Apa itu mesin putar?
Oh, Letnan Sternberg...
Hei...
Jelas sekali dia lebih memilih pria sepertiku, Voss.
Pria seperti siapa?
-Moses, Freud...
-Mungkin kita juga harus disunat?
Hei, kenapa buru-buru?
Hei Manfred, lihat, dia mirip dengan perawat kecilmu.
maksudku, dari belakang.
Maaf, Pak.
Apa yang kalian lakukan di sini?
Ayo, minumlah bersama kami.
Kupikir pria sejati hanya mau minum cocktail.
Duduk, minum dan rilexlah bersama kami.
Aku sudah menikah, tahu.
Aku juga.
Maksudku, hampir, setidaknya.
...kita perlu sedikit air.
Supir bilang mesinnya kepanasan.
-Letnan.
-Namaku Von Richthofen.
Senang bertemu denganmu lagi, Nona.
-Aku tahu namamu.
-Oh, benarkah?
Pilot yang kau tembak yang memberitahu namamu.
Apakah dia selamat?
Apa kau benar-benar peduli
atau sekedar ingin tahu?
Sekedar saja.
Setidaknya kau jujur.
Itu permulaan yang bagus, kan?
Tak bolehkah aku sekedar bertanya
tanpa benar-benar tertarik?
Jadi, siapa namamu?
Namanya Kapten Roy Brown.
Dan dia masih hidup dan berterima kasih padamu.
Dia bilang padaku bahwa anda adalah seorang pilot yang brilian
dan cukup nakal.
Yah.
Katakan padanya bahwa aku tersanjung
atas pujiannya.
Dan kuharap kami takkan pernah bertemu lagi
di udara.
Dia mungkin bisa sembuh kembali.
Dan mungkin, aku tidak akan
seberuntung dia,
untuk bertemu dengan seorang perawat yang sangat cantik
seperti ini.
Luar biasa. Semoga malammu menyenangkan.
Apa kau melihat syalku?
Akan kukirimkan untukmu.
Tidak, tidak, kau boleh menyimpannya.
Itu akan membawa keberuntungan.
Prancis sudah mengirimkan ucapan belasungkawa
bersamaan dengan konfirmasi pembunuhan itu.
Misa untuk Kielmeyer akan diadakan hari ini jam 4.
Pilot musuh yang memimpin serangan 4 hari yang lalu
adalah Hawker.
Apa?
Mayor Lanoe Hawker?
Ya, tepat sekali.
Aku melihat wajahnya, ada jenggotnya.
Dan ada tulisan Grim Reaper di pesawatnya.
Dia anggota terbaik mereka.
Diam! Dia orang jahat.
Dia sudah menembak jatuh 9 anggota kita.
Ketika mereka masih dalam misi terbang
pengintaian bersenjata
dia sudah memasang senjata di pesawatnya.
Aku hampir tak bisa menjauhinya.
Dia terbang cukup dekat.
Jadi kenapa tak kau serang dia?
Aku cuma menyerang jika aku bisa menang.
Seberapa penting arti Pour le Merite bagimu?
Aku rela membunuh demi itu.
Aku baru saja menerima telegram
dari Komando Tinggi Militer,
mereka ingin memberikannya kepadamu.
Jadi apa yang mereka tunggu?
Kau tahu peraturannya.
Dan bahkan Kanselir tak akan mengabaikan peraturannya, jadi sebaiknya
kau lakukan yang mereka inginkan dan menembak jatuh sebuah balon.
Aku memburu pesawat, Pak.
Dan bukan benda yang tak bisa bergerak.
Kau bukan seorang pemburu, Letnan.
Kau seorang prajurit, dan kau wajib mematuhi perintah.
Apalagi jika perintahnya dikeluarkan
oleh Jenderal Von Hoppler sendiri.
Bagaimana jika aku menembak jatuh Hawker?
Jauhi Hawker.
Kau bukan tandingannya.
Biarkan aku lewat.
Ada yang punya kunci inggris?
Aku tak percaya ini.
Jadi akhirnya kau berhasil.
Kau menembak jatuh seorang legenda.
Sekarang kau juga legenda.
Makanlah, buatan ibuku.
Letnan Oswald Boelcke.
The Aces of ace.
Mereka putus asa mencari orang
yang mengikuti jejaknya.
Saat orang bertanya padaku,
bagaimana caranya mengatur serangan.
"Sederhana saja...
...aku terbang sedekat mungkin dengan musuh...
...tarik pelatuknya...
...dan pasti dia akan jatuh."
Sterni dan aku akan ke Arras,
Ikutlah minum-minum bersama kami.
-Tidak malam ini.
-Mungkin kita akan berjumpa dengan perawatmu lagi?
Maksudku, kau harus bisa mendapatkannya
atau kau akan terus memikirkannya.
Semakin cepat kau kehilangan daya penarikmu, semakin bagus...
Werner?
Aku akan menjadi legenda sendiri.
Aku akan menjadi Ace of Aces.
Komando Tinggi Militer Jerman, Perbatasan Barat, Lille, Prancis
Januari 1917
Berhenti!
Ayo jalan.
Aku kelaparan.
Aku juga.
Orang Prusia tak pernah mengeluh, Tuan-tuan.
Ayo jalan.
Bawakan kami sarapan.
Santai, tuan-tuan.
L'ordre Pour Le Merite...
Coba kita lihat...
Medali tertinggi Prusia untuk keberanian.
Setahun yang lalu Boelcke adalah pilot pertama
yang menerimanya.
Keadaan berubah sejak saat itu.
Bukankah begitu, Baron?
Tentu saja, Jenderal.
Dia hanya harus menembak jatuh 8 pesawat.
Aku harus menembak jatuh dua kali lipatnya.
Kami sudah membuat pengecualian untukmu,
Richthofen.
Kau masih berhutang sebuah pesawat pada kami, iya kan?
Tapi karena kau menembak jatuh personil terbaiknya musuh...
"Mayor Hawker yang tak terkalahkan"
Aku menunjukmu sebagai Ace tertinggi Jerman.
Kau ambil alih komando Skuadron 11.
-Ikut aku.
-Siap, Jendral.
Lihat ini : pasukan Tsar di sebelah barat
tidak berbahaya buat kita, Tuan-tuan.
Akan ada revolusi di Rusia.
Lucu, bukan?
Lenin dan partai komunisnya membantu Kanselir Jerman...
Perbatasan barat merupakan ancaman terbesar bagi kita.
Pasukan pertama dan ketiga sedang maju
dengan segala yang mereka miliki.
Dan jumlahnya cukup besar.
Aku harus mengusir mereka keluar dari sana.
Selangkah demi selangkah, hari demi hari.
Bahkan tanpa bantuan Lenin.
Richthofen, markasmu akan berada di La Brayelles.
Barat laut Douai.
Pak?
Ya?
Bukankah kita seharusnya lebih dekat ke Paris saat ini?
Maksudku, dua bulan yang lalu anda katakan
bahwa kita akan berada di sana dalam waktu 10 hari.
Manfred!
Komando Tinggi telah memberimu
tanggung jawab yang besar, anak muda.
Lebih besar daripada medali ini.
Kau bukan hanya bertanggungjawab terhadap
anggota yang berada di bawah komandomu.
Itulah alasannya kami mempromosikanmu.
Kau dipilih untuk menjadi komandan simbolik dari
semua unit terbang.
Kau menjadi idola karena keberanian,
kehormatan dan ketekunanmu.
Sebuah simbol keunggulan Jerman.
Pilot itu seperti Tuhan, Richthofen.
Setelah kematian Boelcke,
pasukan kehilangan pahlawan mereka.
Dan jika musuh bisa menembak jatuh Tuhan kita
maka hal ini...
bukanlah motivasi yang baik bagi semua
"pekerja lapangan" kita di parit, iya kan?
Tuhan tidak mati.
Kau paham?
Ya, Pak.
Bagus.
Kalian bisa pergi sekarang, Tuan-tuan.
Pak?
Ya?
Lanjutkan.
Mungkin kita bisa makan croissant,
mentega, selai dan kopi?
Rumah orang tua Richthofen, Schweidnitz, Jerman
Kau sudah sampai.
Selamat pagi, Ibu.
Pasti perjalananmu menyenangkan?
Berapa lama kau akan memakai
jaket tua ini, Manfred?
-Mana dia!
-Sepupu, abang!
Boleh kulihat itu?
Tentu, di dalam tas.
Ini dia, abangku yang terkenal
dan dia masih memakai jaket tua itu.
Ayo.
Aku sudah memberitahunya...
Hentikan menggangguku dengan masalah jaketku!
Peluk aku.
Selamat datang di rumah, nak.
Mereka semua datang ke sini
dalam rangka menghormati putraku.
Dan apa yang sedang mereka lakukan...
bermain dengan pesawatku.
Seperti anak kecil.
Apa menurutmu abangku bisa dewasa?
Anak kecil yang tampan.
Biarkan mereka bermain.
Selama mereka masih bisa.
Kau bilang kau bisa terbang.
Aku bisa!
Tunggu sampai aku duduk di pesawat asli.
Kau akan lihat.
Skuadron 11 Richthofen, Douai, Prancis
Januari 1917
Selalu menyerang saat matahari di belakangmu.
Jangan menembak terlalu cepat.
Hal itu hanya akan menjadi peringatan bagi musuh
dan menjadi sia-sia.
Jarak tembak terbaik adalah 50 m, tidak lebih.
Tapi ingat selalu:
Tugas kita adalah untuk menembak pesawat, bukan pilot.
Maka berhentilah menembak saat pesawatnya sudah mau jatuh.
Tuan-tuan, kita adalah pemburu, bukan algojo.
- Merci
- De rien
Tuan-tuan!
Ini adalah kepala mekanikku...
Kopral Reuber.
Bubar!
Kapten!
Berhenti mengklik tumitmu, Wentzke.
Siap, Pak!
-Hai.
-Oh, aku hampir lupa...
Siapa yang tidak menembak jatuh setidaknya
satu pesawat sampai minggu depan
akan dipecat.
Rumah sakit lapangan Jerman, St.Nicholas, Belgia
Keseesokan harinya
Letnan!
Ini adalah rumah sakit,
kau pikir dirimu siapa?
Aku minta maaf.
Apa kau mengenalnya dengan baik?
Aku masih belum tahu namamu...
Käte Otersdorf
Un nom allemand, nama Jerman?
Ayahku Jerman, Ibuku Belgia.
Aku tahu.
Aku suka rokok buatan Prancis ini.
Kau adalah...
...seorang wanita yang sangat cantik.
Kuharap bisa bertemu denganmu lagi.
Dan mungkin kau akan memakai syalku.
Akan kuambilkan untukmu.
Aku tak bisa membersihkan semua nodanya.
Nona!
Apakah ada hal yang salah yang kulakukan padamu?
Apa aku tak penting dijawab
atau kau memang membenci semua pria?
Benci?
Aku tidak membencimu.
Membenci adalah urusan pria.
Tapi kau tidak marah, kan?
Ada darah orang lain di syalmu.
Tapi nampaknya kau tidak peduli.
Pria sepertimu menakutkan bagiku
karena aku tak bisa memahami kenapa kalian seperti itu.
Dan karena takut, aku menjadi marah.
Dan sekarang aku ingin kau meninggalkanku.
Tunggu, tunggu.
Bayangkan kau sedang berada di sana saat ini.
Seperti seekor elang,
melihat ke bawah.
Angin berhembus di wajahmu.
Bau dan suara mesin, baling-baling.
Di atas sana kau bisa membuat dirimu jatuh.
Kau bisa naik, memutar, bebas.
Itulah yang selalu diimpikan manusia.
Aku sudah mengimpikannya saat masih bocah.
Tapi bagian terbaiknya adalah:
Perburuannya.
Pertarungannya.
Permainannya.
Seperti sebuah pertandingan.
Sebuah turnamen, seperti dalam olahraga.
Tenis tak akan membunuhmu.
Impian konyolmu yang jadi penyebab
kematian temanmu.
Tidak, aku tidak membencimu, Baron.
Aku kasihan padamu.
Tuan-tuan, tolonglah!
Tidak sesulit itu...
untuk mengecat sebuah pesawat!
Lakukan saja!
Reuber!
Manfred...
Ada apa denganmu?
Apa yang kau inginkan dengan warna konyol ini?
Manfred, Komando Tinggi Militer akan mencelamu karena hal ini.
Aku tak peduli dengan Komando Tinggi.
Dan kau sebaiknya berhenti mempertanyakan perintahku.
Aku cuma berpikir kau sedang membuat sebuah kekeliruan.
Mereka sudah bisa melihatmu dari jarak 100 km.
Kita bakal kehilangan elemen kejutan kita.
Aku tak ingin mengejutkan siapa pun, Sternberg.
Aku ingin mereka ketakutan.
Kapten! Letnan Kurt Wolff melapor, Pak.
Apa kau berencana tidur siang di atas sana, Letnan?
Saya tidak pernah terbang tanpa topi ini, Pak.
Ini adalah jimat keberuntunganku.
Seperti punyaku.
Ibuku selalu memberiku jaket baru.
Tapi aku tak pernah memakainya.
Sampai jumpa.
Enam minggu kemudian.
Sang Jendral!
Jendral Von Höppner!
Lihat sini, pak. Jangan bergerak.
Terima kasih.
Kau cepat menjadi terkenal, Kapten.
Kau menjadi topik utama.
Kanselir sendiri telah menyebutkan namamu
setelah beliau mendengar kemenanganmu yang ke-29.
Maka...
Aku membawakanmu sebuah kejutan hadiah kecil...
Apakah semacam medali untukku?
Sebenarnya bukan medali sungguhan.
Letnan...
Ini bukan ideku.
Menurutku ini adalah propaganda yang baik.
"Richthofen bersaudara terbang bersama."
Selamat datang.
Adikmu adalah pemuda yang jujur.
Dia memiliki semangat yang dibutuhkan negara kita
pada saat ini.
Jadi ceritakan padaku...
kenapa orang menciptakan nama yang aneh buatmu...
"Le Diable Rouge"
"Si Baron Merah"
Kenapa begitu?
Aku tahu.
Menarik.
Sangat menarik.
Usahakan sinar matahari di belakangmu.
Perhatikan arah angin...
Dan jangan lupa:
Sikap terbaik yang harus dimiliki oleh seorang pilot
adalah mengetahui kapan harus mundur.
Apa? Apa ini lelucon?
Lakukan saja apa yang kami katakan, Lothar.
Lari dari pertempuran?
Ya.
-Jika kau tak bisa menang, mundurlah.
-Secepatnya!
Intelijensi dan kepengecutan sangat berdekatan.
Itu benar.
Dengarkan dia!
Selamat pagi, tuan-tuan.
Itu ide yang hebat.
Aku dengar bahwa orang Prancis yang bodoh itu percaya
warna itu bisa tahan peluru.
Aku tak akan membawa ini bersamaku.
Ini mungkin ada di jalurmu di atas sana.
Terlihat jauh lebih baik.
Anak sekolah tetap di sini.
-Tadi itu nyaris sekali.
-Lucu, bukan?
Ayo makan malam bersama malam ini.
-Werner merasa ronery huh?
-Ya.
Kau yang memindahkannya ke sini?
Siapa?
Adikmu Lothar.
Kau lihat dia? Di mana dia?
Dia di belakangku.
Kau harus mengawasi adikmu itu.
Dia punya prilaku yang berbahaya.
Oh ya Tuhan. Biarkan dia mendarat.
Biarkan ia mendarat!
Ya ampun, Lothar!
Kau sudah membantai orang yang malang itu!
Kau pikir kau bisa membuat ayah kita bangga
dengan cara seperti ini?
Ayah kehilangan pendengarannya
saat menyelamatkan nyawa musuh.
Jadi kau mau memenangkan perang
tanpa membunuh siapa pun?
Aku sudah memperhatikanmu dan Voss
dan aku tidak menyukai yang kulihat.
Kalian adalah pilot yang brilian.
Tapi kalian punya prilaku yang salah.
Sungguh ide bodoh!
Mengecat pesawat dengan warna merah terang.
Berhentilah bermimpi!
Ini bukan tempat bermain.
Kita bukan anak-anak lagi, kita pria dewasa.
Dan ini adalah perang sungguhan.
Aku cukup paham tentang hal itu.
Aku sangat tahu itu!
Tapi kita masih bisa bertempur dengan berani!
Apa?
Kau dengar tadi?
Bahkan Paris pun dengar
- ...dan Berlin.
- Ayolah, dia cuma terlalu ambisisus.
Jadi bagaimana jika hal itu terus berlanjut?
Aku tak ingin ada yang mati
gara-gara ambisi adikmu.
Dan aku juga tak mau melihatmu
menendang ember itu.
Berlin, Ibukota Jerman
Mei 1917
Selamat pagi, sayangku Hindenburg.
Dan temanku sayang, Von Höppner.
Selamat datang di Berlin, Jendral.
Nampaknya anak muda ini sudah lebih terkenal daripada...
Siapa namanya?
-Oswald Boelcke, Yang Mulia.
-Ya.
Kita membutuhkan orang seperti dia.
Kuharap...
kami bisa memberimu promosi lagi, Richtofen.
Kau adalah seorang pahlawan sejati.
Kurasa aku harus mencarikan seorang wanita
untuk mendampingimu?
Ada begitu banyak pada ketinggian 3000 m, Yang Mulia.
Perhatian!
Sudah siap, Tuan-tuan?
Stasiun Kereta Api Douai, Wilayah Militer Jerman, Prancis.
Maju terus!
Jangan lambat begitu.
Jalan terus!
Kapten!
Apa yang harus kita lakukan, Pak?
Aku bisa saja menabrak mereka.
Turunkan pistolmu.
Apa yang dikatakannya?
Dia menginginkan tanda tangan Kapten.
Siap!
Tembak!
-Siap!
-Tembak!
Bagaimana kau tahu?
Setahuku punyamu hilang.
Selamat pagi, tuan-tuan.
Bodenschatz! Selamat datang!
Ajudan baruku.
Kurt Wolff
-Selamat datang.
-Aku sudah banyak dengar tentangmu.
Trims.
Perintah, Sternberg, perintah.
Komandan baruku adalah orang yang sama
yang menjadi anak buahku belum lama ini
Kudengar kalian harus menghadapi pasukan besar Sekutu di sini?
Lebih dari sekedar menghadapi.
Sementara Jerman baru memproduksi 10 pesawat,
mereka sudah mendatangkan 100 pesawat di pantai Prancis.
Saat mereka menyerang,
kita harus menembak mereka yang berjumlah ratusan.
Benar, Dik Lothar...
Serangan Inggris di dekat Ypres, Belgia
Tidak! Sial!
Bajingan!
7km sebelah selatan, tanah tak bertuan
Dasar sial.
Aku menganggap diriku beruntung karena aku tidak tertangkap
di salah satu lubang mereka juga.
Terima kasih atas ejekannya.
Walaupun sebenarnya pendaratanmu yang memalukan
dengan baling-baling terbelah.
Aku datang untuk melihat, Sopwith.
Merk baru, iya kan?
Dulunya.
Kapten Roy Brown, pilot tempur Kanada.
Ku anggap kau adalah si Baron Merah yang terkenal itu?
Bukankah aku sudah menembakmu tahun lalu?
Ya, sudah.
Bagaimana kau bisa terbang lagi?
Kamp tahanan kalian cukup mewah
tapi sayang tak ada pangkalan udaranya.
Terima kasih karena sudah mengeluarkanku dari bangkai pesawat itu.
Karena telah menyelamatkan nyawaku.
Mengeluarkanmu dari bangkai pesawat,
bukan yang menyelamatkan nyawamu.
Benar.
Tanpa bantuannya, aku takkan pernah bisa kembali mengudara.
Dia seorang wanita yang mempesona.
Dia merawatku selama berminggu-minggu.
Syalmu sudah dikembalikan?
Sekarang bagaimana?
Kita bisa saling bunuh dengan pistol.
Jika aku menembakmu, aku bisa jadi terkenal juga.
Maaf, aku tidak membawa pitolku. Tapi sebaiknya kau menutup holstermu
jika tak ingin kehilangan pistolmu.
Sudah berapa lama kau ditugaskan di Eropa?
Sejak Ibuku yang orang Inggris minta bantuan untuk anaknya.
Maksudku kami, Koloni Inggris.
Kau benar, perang ini tampaknya sudah menjadi urusan keluarga.
Memang urusan keluarga, khususnya bagi para bangsawan
yang nampaknya memang menyukai ini.
Tsar Rusia, Kanselir Jerman, Kerajaan Inggris,
Prancis, Austria, Jerman.
Urusan dengan keponakanlah, saudaralah, pamanlah.
Kehidupan cintamu pasti tidak tahu masalah perbatasan.
Dan untuk mengamankan perbatasan-perbatasan ini,
kita harus saling memusnahkan.
Dan berbagai alasan lain yang dibuat-buat.
Kau belum membuka holstermu
karena kau takut padaku?
Pandanganmu bagus sekali.
Apa kau berencana membunuhku?
Bukankah kita di sini untuk saling membunuh?
Ya.
Jika kita berjumpa lagi.
Jangan salah paham tapi menurutku sebaiknya tak usah.
Ya.
Sampai ketemu lagi.
Semoga sukses.
Ngomong-ngomong soal keluarga...
Cepat atau lambat perang ini pasti berakhir.
Jadi tetaplah berhubungan dengan perawat itu.
Menurutku dia naksir padamu.
Kenapa kau bilang begitu?
Dia terus-menerus membicarakan tentangmu selama berminggu-minggu.
Hentikan truknya!
Hentikan truknya!
Kau rupanya, kami baru saja menemukannya.
Sterni.
Bawa dokter ke sini!
Dia sudah tak butuh dokter, dia perlu pendeta.
Seorang rabi (pendeta yahudi).
Oh, benarkah?
Dia sudah tewas, Manfred.
Sayap Tempur 1 Richthofen, Marcke, Belgia
4 hari kemudian
Aku menyusulmu, ***.
Pemakamannya semalam.
Kenapa kau tidak senang aku dipromosikan?
Aku adikmu.
Aku tahu dia temanmu.
Tapi dia juga seorang pilot tempur.
Dia tahu resikonya.
Setiap prajurit bangga menerima resiko ini.
Tapi kau lebih dari sekedar prajurit,
kau adalah seorang komandan!
Kau punya tanggungjawab terhadap anggotamu di luar sana!
Dan pada negaramu, dan masyarakatmu!
Kau ingat yang dikatakan ayah kita.
"Seorang pemimpin tidak boleh berkabung."
Baumu wangi.
Lebih wangi daripada semua bunga di sini.
Rumah Sakit Lapangan Jerman St. Nicholas,
Juli 1917
Kau seperti anak kecil yang konyol.
Kau belum berubah.
Aku tidak terlalu yakin.
Aku tak akan membiarkan mereka menembakku
sesaat yang lalu.
Balik badan.
Begitu rupanya "sang pahlawan terhebat Jerman"
Aku sudah cukup menerima berita buruk setiap harinya.
Saya cuma coba beraksi demi anda.
Kau mengirim satu skuadron tempur, Doering.
Mereka takkan bisa melawan musuh
dengan formasi seperti itu!
Kapten, Letnan Doering menjalankan yang diperintahkan padanya.
Komando Tinggi Militer memerintahkan kami untuk terbang
sesuai dengan jadwal yang sudah mereka susun, Pak.
Mereka itu idiot dan dungu.
Memerintahkan kita secara rutin melaksanakan
terbang patroli di daerah perbatasan.
Kita harus flexibel.
Lihat situasi.
Karena musuh bisa saja ada dimana-mana.
Inggris dan Prancis yang punya kekuatan cukup,
mengontrol udara di mana pun dan kapan pun mereka mau.
Sedangkan kita,,
kita susah payah menembak satu saja pesawat mereka.
Aku perintahkan kau untuk mengabaikan perintah itu, Doering.
Nona Otersdorf, apa yang sedang kau lakukan?
Aku sedang melaksanakan tugas, Baron.
Kau ditugaskan untuk mengikuti kami?
Ya.
Komandan, senang sekali melihatmu kembali lagi!
Selamat datang kembali.
Yang merah adalah skuadron 11.
Yang kuning, 10.
Zebra, 6.
Dan yang hitam, 4.
Kau sedang melihat pesawat tempur yang
paling sukses dalam perang ini.
Dan orang-orang yang di sebelah sana,
adalah pilot-pilot terbaik yang pernah ada.
Aku tak pernah berpikir ini akan terjadi.
Apa?
Melihat senyummu.
Kupikir kau belum diizinkan terbang.
Perawatmu adalah gadis yang sangat beruntung.
Ada lubang di kepalaku tapi aku tidak buta.
Dan aku sudah cukup kuat untuk meninju mukamu.
Apa yang sedang kau tulis?
Buku.
Tentang penerbangan.
Apa yang sedang kau baca?
Aku tak pernah melihatmu tanpa buku.
Saat ini:
Oscar Wilde
Kau pernah baca bukunya?
Tidak...
Aku tak pernah melihat ada literatur Inggris di sini.
Coba ini:
Pasti ada
Shakespeare di suatu tempat...
Ayahku dulu membacakannya untuk kami.
Lear
Komedi Eror
Mungkin kau bisa menemukan beberapa lagu
dan hal-hal semacamnya,
berburu, terbang, menunggang kuda
dan cara menggoda.
Lubang di kepala membuat orang mudah dibaca pikirannya, Baron.
Jadi...
tanyakan saja.
Maukah kau...
Maukah kau makan malam denganku?
Ya.
Kota yang diduduki Jerman, Lille, France
Jadi?
Berbeda, dari apa yang kubayangkan.
Berbeda?
Yang kau tulis,,,
adalah suatu hiburan.
Pikirmu bakal kasar, membosankan dan serius.
Tidak.
Tapi kau menulis tentang perang.
Aku mengharapkan tentang patriotisme.
Patriotisme.
"...Kebajikan yang keji."
Kau sudah membaca bukunya Wilde.
Bahkan sedikit bukunya Dante.
Itu bisa membantu untuk saat ini.
Maksudku, sedikit tahu tentang Infernos.
Berdansalah denganku.
Tidak.
Sebaiknya tidak.
Aku sangat tidak pandai berdansa.
Bayangkan saja kau sedang terbang.
Hebat.
Punya lubang di kepalaku.
Tanpa ini, aku tak akan duduk di sampingmu.
Benar, kan?
Mentzke?
Bisa putar arah?
Ada begitu banyak rumah sakit,
sehingga namanya ditandai dengan nomor.
Ini nomor 76
Ada 500 pasien di sini.
Sebagian besar akan mati.
Sisanya tak akan bisa berjalan lagi,
atau melihat lagi.
atau merasa lagi
atau mencintai lagi.
Tidak, bukan hebat punya lubang di kepalamu.
Kau beruntung karena masih hidup.
Hanya karena yang kau dapatkan lebih bermanfaat
daripada orang lain.
Mereka tidak punya pilihan.
Ini bukan permainan.
Ini adalah kesedihan terdalam yang pernah dilihat.
Kau bukan dapat kehormatan.
Masuklah.
Bisa kau beri obat untuk kepalaku?
Masuk ke ruang bawah tanah!
Cepat!
Kau ikut terbang malam ini?
Kau harus pakai masker gas.
Kau terbang malam ini?
Tidak.
Ini.
Matikan lampu!
Berikan padaku.
Pak, dari Komando Tinggi Militer.
Bodenschatz di sini.
Matikan semua lampu!
Pembom malam!
Selamat pagi Kapten!
Empat pesawat mereka sudah lewat.
Empat lagi masih di sini.
Secara keseluruhan cuma 8, bisa jadi lebih buruk.
Mereka bukan cuma secara kebetulan menjatuhkan bom,
Doering.
Mereka tahu tentang pangkalan udara ini
dan pasti lebih dari delapan.
Pasti banyak lagi!
Selamat pagi.
Pagi.
Wolff, bagaimana keadaanmu?
Aku baik-baik saja.
Semua MG-emplacements harus diawaki.
Tidak lebih aman menempatkan pesawat kita di tanah.
Mentzke, siapkan pesawatku!
Persiapan terbang!
Anda terluka, anda belum bisa terbang!
Aku takkan duduk diam saja.
Aku harus terbang.
Kapten?
Apa kau gila? Kau menyerang di depan mereka!
Bawa aku ke tempatnya...
Kau harus tetap berbaring.
Sana, cari dia.
Aku cuma ingin tahu apa dia terluka.
Kau cantik sekali.
Fokker sudah membuatkan kami sebuah pesawat baru yang sangat bagus.
Kencang dan bisa bermanuver seperti setan.
Bisa memanjat seperti monyet.
Aku tahu kau marah padaku.
Aku diperintahkan untuk kembali ke rumah sakit.
Aku tahu.
Aku turut berdukacita atas Kurt Wolff.
Dia seorang anak muda yang mempesona.
Dia lupa membawa topi jeleknya.
Ini adalah jimat keberuntungannya.
Baron...
Ya?
Ajaklah aku makan malam lagi.
Dan berjanjilah kau akan selalu mengenakan
jaket keberuntunganmu.
Benteng Jerman, Posisi Siegfried, sebelah utara Prancis
Nopember 1917
Kuharap kita tidak terlalu telat.
Kurasa tidak.
Di mana toilet?
Di bawah tangga sebelah kanan, Pak.
Tunggu sebentar.
Perhatian!
Semuanya berjalan seperti yang direncanakan.
-Ya.
-Sangat memuaskan.
Oh.
Ace tempur kita yang terkenal
sedang mengunjungi kita di garis depan.
Terima kasih sudah menerima undanganku.
Ada pemandangan yang mengagumkan di bawah sini,
Iya kan, Richthofen?
Yang mulia...
Yang mulia!
Sang adik.
Kau terlihat kurang sehat, Baron sayang.
Ya, yang mulia.
Saya baik-baik saja.
Seperti biasanya.
Kadang-kadang ada rasa pilu, Pak.
Bagaimana mungkin pilu jadi baik-baik saja"?
Kadang-kadang terjadi di sini.
Kami membunuh beberapa anggota mereka.
Dan saat mereka tertembak jatuh,
kami baik-baik saja.
Aku merasakan kepiluan ini.
Prajuritku, bukan membunuh orang.
Tujuannya hanya bermaksud mengalahkan musuh.
Yah,
hasilnya nampak sama saja.
Sayap Tempur 1 Richthofen, Avesnes-Le-Sec, Prancis
Ya, Mentzke?
Ada tamu, Pak.
Kurasa harus kita rayakan.
Bukumu sudah diterbitkan!
Pasti akan dibaca di seluruh Eropa.
Jadi...
bagaimana makan malamnya?
Dan berdansa?
The Metropole sudah ditutup.
Ya, aku tahu.
Kena bom Inggris dapurnya.
Dasar Inggris keparat.
Mereka baru akan berhenti saat semuanya
terasa tak enak seperti makanan mereka.
Mereka tidak mau aku terbang lagi.
Mereka melakukan berbagai cara untuk membuatku
tetap di darat.
Benarkah?
Mereka memintaku untuk menjadi komandan Angkatan Udara.
Perintah langsung dari Kanselir.
Luar biasa.
Aku sering kali terbangun di malam hari
lalu membaca daftar pilot yang hilang.
Bagus sekali kau ditempatkan di darat.
Di tempat yang aman.
Bagus.
Keahlianmu berdansa mengalami kemajuan.
Aku harus mencari alternatif lain.
-Selamat malam.
-Selamat malam, kapten.
-Dingin sekali ya?
-Benar.
Mesin Bentley terbaru...
Dari mana kau mendapatkannya?
Bentleys tidak jatuh dari langit begitu saja.
Percayalah, mereka memberikannya padaku
tanpa aku yang memilihnya.
Kau selalu ingin jadi the Ace of Aces.
Sekarang mereka menawarkannya padamu tapi kau malah ragu-ragu.
Ya...
Aku selalu ingin jadi seperti dia.
Werner?
Bisakah kau berhenti terbang?
Kurasa tidak.
Tapi jika mau dengar nasehatku,
kau harus ambil kesempatan ini.
Kau cuma ingin aku berhenti,
supaya kau bisa jadi nomor satu.
Akhirnya kau menyadarinya.
Baiklah.
-Aku akan berhenti.
-Bagus.
Jika kau berhenti duluan.
Kurasa tidak.
Aku sudah menikah dengan pesawatku.
Dialah tempatku menghabiskan waktu.
Pabrik Fokker, Schwerin, Jerman.
Di sini kalian sedang merakit pesawat-pesawat hebat, Fokker.
-Yang terbaik.
-Terima kasih.
Tapi entah kenapa para pilot kita kadang-kadang berpikir
bisa merakit yang lebih.
Yah,
kadang-kadang kami sedikit memodifikasinya.
-Beberapa bagian.
-Modifikasi itu bukan masalah...
...tapi mengganti mesin kita dengan mesin musuh...
Dari mana anda dengar itu?
Baru saja pagi ini saya terima laporan
tentang pengangkatan sebuah pesawat uji coba.
Inggris pasti senang sekali mendengarnya
bahwa ada mesin Bentley dalam pesawat Fokker yang mereka tembak.
-Aku ingin melihatnya.
-Tentu saja.
Aku ingin melihatnya segera.
Bawa laporannya padaku, sekarang!
Schweidnitz, Jerman
Hanya tinggal 3 minggu, Manfred.
Aku sudah menerima perintah penempatanku.
Aku akan bergabung dengan skuadron tempurmu!
Apa yang terjadi padanya?
Tewas dalam perang.
Dan dia?
Namanya Voss, kan?
Mereka semua sudah tewas.
Aku akan bertempur bersamamu dan Lothar!
Serangan terbaik kita telah dipersiapkan
dengan kekuatan penuh.
Mereka menyebutnya "Operasi Michael".
Kita akan memenangkan perang ini, iya kan?
Wolfram, tolonglah...
Tidak apa-apa, yah.
Tentu saja kita akan menang.
Sekutu tidak tahu apa yang akan mereka hadapi.
Kita sudah melakukan pengintaian selama berminggu-minggu.
Dan kita sudah menembak pesawat-pesawat pengintai mereka.
Mereka tidak tahu di mana kita akan menerobos.
Kita sudah melakukan persiapan secara optimal.
Serangan inilah yang akhirnya akan menghancurkan mereka.
Kedudukan Jerman, garis depan bagian barat, Prancis
Pebruari 1918
Selamat pagi, Pak!
Ayo, ikut kami, Pak
Berlindung!
Sungguh kejutan yang tak terduga!
Kau datang untuk menyaksikan kekalahan Inggris lagi, kapten?
Ajudan!
Panggilkan fotografer.
Ini propanda yang bagus, dengan adanya foto yang bagus.
Ace tempur kita sedang bersama kami di sini.
Pada hari kemenangan.
Yang mulia, kita perlu bicara.
Anda tak akan menginginkanku berada di sini.
Jika anda memberiku kekuasaan untuk membuat keputusan penting,
anda pasti tak akan menyukainya.
Kenapa tidak?
Kami sangat yakin pada kemampuanmu, Baron.
Aku sarankan agar kita menyerah.
Aku tidak punya waktu untuk bercanda.
Aku sudah memperoleh 73 kali kemenangan di udara.
Anda tahu bagaimana aku melakukannya?
Jika aku tidak bisa memenangkan pertempuran udara,
Aku akan berbalik dan lari.
Dan kenapa kau yakin kita tidak bisa memenangkan perang ini, Baron?
Dan bagaimana dengan ras kita?
Derajat kita yang suci.
Prajurit kita di luar sana sedang dalam pertempuran.
Kau ingin menyerahkan mereka pada musuh, Von Richtofen?
Buatan Prancis...
adalah rokok terbaik.
Mengapa kita menganggap
bahwa derajat kita lebih tinggi daripada
orang Prancis, Inggris atau Amerika?
Itulah...
Bahkan tak ada perbedaan.
Kita semua hanya perlu alasan
atas apa yang kita lakukan karena tanpa itu,
kita akan lihat siapa kita sebenarnya.
Tempatkan orang ini di pesawat lagi!
Berikan dia parasut.
Aku tidak sanggup kehilangan pahlawan lagi.
Avesnes-Le-Sec, Prancis
Maret 1918
Operasi Michael.
Infantri kita menyerang dari dua arah di St. Quentin,
Dari sini dan dari sini.
Garis pertempuran utama akan menjadi sepanjang 70 km.
Benar.
Tiga pasukan.
Pasukan ke-2 dan ke-17 mulai menyerang dari sini.
Pasukan ke-18 akan menyerang dari sini.
Tugas kita adalah memenangkan pertempuran di udara
dan tetap mengendalikannya, teman-temanku.
Sama sekali bukan masalah, iya kan Bodenschatz?
Jumlah pesawat mereka 4 kali lipat pesawat kita, Udet.
Kita sudah bertempur menggunakan pesawat-pesawat itu
selama berbulan-bulan.
Bisa jadi lebih parah dari sebelumnya.
Mereka akan mengirimkan semua yang mereka miliki
untuk menghadapi kita.
Apa yang sedang kau lakukan?
Maaf atas gangguannya, Pak.
Apa yang kau lakukan pada foto abangku?
Beliau memerintahkanku untuk menurunkannya.
Semuanya.
Pak.
Persiapan!
Semoga Tuhan menolong kita.
Tuan-tuan.
Ayo berangkat!
Nyalakan!
Dia benar-benar kembali.
Penerbangan sirkusnya telah menyapu Inggris
dari langit!
Aku melihatnya melewati kami.
Dia melambaikan tangan pada kami.
Sayap Tempur 1 Richthofen, Cappy, Prancis
Pak!
Tuan-tuan!
Komando Tinggi di sektor utara mau
berterima kasih pada kita.
Aku juga mau berterima kasih pada kalian.
Kalian bertempur dengan luar biasa.
Terima kasih.
Terima kasih, Pak.
Pasti bukan begini bayanganmu tentang
sepupumu yang terkenal, iya kan?
Kapten agung yang kau lihat di foto.
Pahlawan terhebat di negeri kita.
The ace of aces dengan 80 kali kemenangan.
Tak ada orang lain yang sudah menembak jatuh pesawat
sebanyak itu.
Aku sangat bangga menjadi adiknya.
Kau tidak bisa mengalahkan keluarga, Udet.
Damai?
Apakah itu punyamu?
Aku tidak ingat lagi.
Kau terbang lagi, kan?
Kenapa tidak kau katakan padaku?
Kenapa kau membohongiku lagi?
Aku tak ingin membuatmu khawatir.
Aku hanya ingin kau bahagia.
Käthe, aku tak bisa apa melakukan apa yang mereka
inginkan dariku.
Mereka menawarkan keamanan padamu.
Nyawamu.
Saat aku masih kecil...
Aku bisa menembak setiap target
dengan senapan ayahku.
Target yang tak bisa dilihat lagi oleh orang lain.
Aku bermimpi melihat segalanya.
Seperti seekor burung.
Mata burung.
"Mata elang" adalah julukanku dulu.
Saat aku sudah menjadi pilot,
kupikir aku bisa melihat segalanya dari atas,
ternyata tidak.
Aku buta sebelum aku bertemu denganmu.
Kau telah membuka mataku.
Kau tunjukkan padaku apa yang tak ingin kulihat sebelumnya.
Kami semua hanya ingin terbang.
Voss, Sternberg...
Lehmann, Wolff...
Hawker
Tak masalah dari pihak mana, kami semua tahu resikonya.
Aku ingin jadi yang terbaik.
Aku ingin menang dan kuanggap aku sudah menang.
Tapi sekarang aku tahu, Käthe.
Aku sekarang tahu bahwa kami telah mengubah dunia
menjadi sebuah rumah potong.
Dan aku telah banyak memberikan kontribusi.
Mereka menggunakan fotoku untuk membangkitkan harapan,
yang sebenarnya tak ada.
Mereka memakai namaku
sebagai lambang keabadian.
Meskipun sebenarnya yang tersisa
hanya rasa sakit dan kematian.
Kau mengatakannya pada dirimu sendiri:
"Orang yang mati saat perang tak punya pilihan."
Tapi aku punya.
Aku tak bisa hanya memerintahkan mereka
masuk dalam pertempuran.
Tapi aku bisa memimpin mereka di sana,
menolong mereka, mati bersama mereka.
Tapi aku takkan pernah mengkhianati mereka atau menyembunyikan kebenaran.
dengan cara berperan sebagai Tuhan yang abadi
di Berlin.
Kau adalah kemenangan terbesarku.
Pak?
Permisi, Pak.
Pak...
Pak, pesawat Inggris sedang mendekati garis depan kita.
Terima kasih.
Pak.
Ya, terima kasih.
Mereka terakhir terlihat di Lagnycourt.
Artinya...
Mereka datang dari barat laut.
Terima kasih.
Adik.
Bagaimana kalau aku di posisi 11 dan kau terbang di sisi kananku?
Dengan senang hati.
Wolfram,
Kau tangkis setiap serangan!
Tetap di dekat Lothar.
Jika kau diserang, mundur dan kembalilah,
Secepatnya.
Intelijensi dan kepengecutan sangat mirip.
Hari yang baik untuk terbang.
Kau seorang pemberani, Baron.
Sangat pemberani.
Nyalakan mesin!
Wilayah Sekutu, Prancis utara
2 minggu kemudian
Terima kasih.
Sama-sama.
Nona.
Aku tidak bisa datang lebih cepat.
Tidak mudah masuk ke wilayah Inggris.
Akhirnya teman kita membantuku.
Dia bertanya padaku mengapa penting sekali bagiku
untuk datang kemari?
Aku katakan padanya karena aku mencintaimu.
Apa aku sudah pernah bilang padamu?
Manfred Von Richthofen
Memenangi 80 kali pertempuran udara, dia dinyatakan
sebagai pilot tempur paling sukses dalam perang dunia I.
Tewas pada pertempuran tanggal 21 April 1918
pada usia 25 tahun.
Dimakamkan oleh Sekutu di Prancis dengan
upacara militer resmi.
Kate Otersdorf
Kehidupannya yang selanjutnya tidak tercatat.
Kapten Roy Brown.
Dianggap sebagai orang yang menembak Richthofen.
Tapi hingga saat ini tidak ada bukti
siapa sebenarnya yang membunuh The Red Baron.
Kapten Brown meninggal pada tahun 1944 karena serangan jantung.
Lothar Von Richthofen
Selamat sampai akhir perang.
Tewas empat tahun kemudian pada tanggal 4 Juli,
Saat pesawat komersial yang dikemudikannya dari Berlin
ke Hamburg mengalami kecelakaan karena kerusakan mesin.
Werner Voss
Ace tempur yang telah memperoleh 48 kali kemenangan
dan merupakan sahabat sekaligus saingan Richthofen,
sampai akhirnya tertembak pada tanggal 23 September 1917.
Kurt Wolff
Telah berhasil menembak 33 pesawat musuh
sebelum akhirnya tertembak pada tanggal 15 September 1917.
Saat itu dia lupa memakai topi keberuntungannya.
Selama PD I banyak pilot yahudi yang bertempur untuk Jerman.
Banyak di antaranya masuk dalam jajaran Ace tempur.
Mereka semua diwakilkan melalui karakter fiksi
Friedrich Sternberg
Wolfram Von Richthofen
Adik sepupu Richthofen
bertempur sebagai pilot sampai Jerman menyerah
pada Sekutu pada bulan Nopember 1918
Manual Translated by : Mama Fariz
20 Mei 2014