Tip:
Highlight text to annotate it
X
kala-ireng.blogspot.com
IDFL.us
- Sampai jumpa. Kami akan menemuimu lagi.
- Selamat tinggal.
Berikan uangmu, ayo.
- Bagus sekali.
- Terima kasih.
Biru 439.
- Biru 439. Ganti.
- Biru 439, silahkan. Ganti.
Telepon Weston 0-219.
Katakan aku sedang dalam perjalanan ke sana.
Baik. Tetaplah di sana.
- Halo, sayang.
- Halo.
- Cetak ini, mengerti?
- Baik.
Segera.
Aku di sini.
Siap?
- Aku sudah siap sejak 1 jam lalu.
- Bagus.
Aku mengejar jadwal penerbangan ke Paris
jam 11, jadi aku tak bisa--
Tidak bisa apa?
Lupakan saja.
Siapa yang bersamamu tadi malam?
Reg.
Reg, tolong putar musiknya.
Bagus.
Bagus. Bagus.
Tahan.
Reg.
Berikan padaku.
Ayo. Bagus.
Membungkuk. Membungkuk lagi.
Seperti itu. Bagus.
Bagus. Dan rambutnya ke belakang.
Rambutnya ke belakang.
Bagus sekali. Bagus sekali!
Bagus. Tambah lagi.
Sekarang berikan padaku. Berikan padaku.
Ayo, sekarang.
Berikan padaku, secepatnya.
Ayo, maju ke depan.
Bagus. Sisi ini. Sisi ini.
Condong ke kanan. Naikkan tangannya.
Bagus sekali. Sentuh wajahmu.
Sangat bagus.
Dan di sebelah sini lagi.
Sentuh wajahmu lagi.
Bagus. Sekarang rambutnya.
Luar biasa. Itu bagus sekali.
Bagus. Ya, rambutnya.
Lagi. Lagi.
Bagus. Ya, itu luar biasa.
Bagus. Ya. Sekali lagi. Sekali lagi.
Oh, tahan.
Pegang rambutnya ke belakang. Lagi. Bagus.
Ok, Reg, 50.
Telentang. Ayo, telentang.
Ya. Sekarang berikan padaku. Ayo.
Ayo. Kerja, kerja, kerja!
Bagus. Bagus. Sekali lagi.
Ayo. Bersandar. Tangan ke atas.
Rentangkan dirimu. Bagus sekali.
Sekali lagi. Ayo. Ayo.
Itu bagus sekali.
Begitu. Tetap seperti itu. Cantik sekali.
Yeah, keluarkan. Bagus sekali.
Tidak, tidak. Angkat kepalamu. Angkat kepalamu.
Untukku, manis. Untukku.
Sekarang! Sekarang! Ya! Ya! Ya!
Halo?
Ya, tunggu sebentar.
Ini Peter.
Halo?
Ya.
Ya.
Yeah, aku mendapatkannya di suatu tempat.
Aku sudah mendapatkannya.
Ya, tunggu sebentar.
Reg, tolong catat alamat
toko barang rongsokan itu.
Ini menakjubkan. Teruskan.
Ya.
Ya. Luar biasa.
Ini. Kau boleh membakarnya.
Reg!
- Suruh cewek-cewek itu turun.
- Ok.
Jangan mengunyah permen karet. Buang.
Jangan buang di lantaiku.
Kau, turunkan lenganmu.
Begitu.
Enam millimeter.
Jelek sekali.
Bagaimana jika kakinya
ke depan sedikit?
Menghadap ke depan.
Lepas saja. Buka mulut. Ya, bagus. Bagus.
Tidak, kalian semua salah. Ulangi lagi.
Pikirkan lagi. Pikirkan lagi.
Kau, biarkan gaunnya jatuh.
Biarkan garisnya tetap lurus.
Kepakkan saja lenganmu
naik turun.
Ya, sangat bagus. ya, aku suka.
Aku suka. Teruskan.
Yeah.
Baik. Ganti posisi.
Ya.
Bangun!
Kalian beruntung bisa bekerja denganku.
Baiklah, satu kali lagi.
Sekarang tersenyumlah, ayo.
Senyum.
Senyum.
Astaga.
Aku menyuruhmu tersenyum.
Ada apa?
Kau lupa apa itu senyuman?
Hei?!
Baiklah, kalian semua lelah.
Sekarang bersantailah.
Aku tak bisa lagi melihat bola mata kalian.
Mata kalian tertutup.
Ayo.
Tutup mata kalian.
Tutup mata kalian.
Dan tetap seperti ini.
Ini bagus untuk kalian.
Tutup matamu.
Itu pasti lima atau enam tahun yang lalu.
Tak berarti apa-apa saat aku membuatnya.
Hanya sesuatu yang acak-acakan.
Setelah itu, aku menemukan
sesuatu yang menarik, seperti itu--
Seperti kaki ini.
Lalu ini menyusun sendiri dan
menjadi masuk akal.
Ini seperti menemukan petunjuk
dalam sebuah kisah detektif.
Jangan tanya tentang yang satu ini.
Aku belum tahu.
- Boleh aku beli?
- Tidak.
Mau memberikannya padaku?
Ini.
Brengsek.
Dia tak mau menjual salah satu
lukisan sampah ini padaku.
Suatu malam aku akan mengendap-endap masuk
dan mencurinya.
Jangan berhenti, ini menyenangkan.
Kau kelihatan lelah.
Sepanjang malam aku ada
di penampungan gelandangan.
Mereka bilang disuruh datang kemari.
- Bukan aku.
- Kami sebenarnya tak disuruh datang.
Maaf, aku sibuk.
Mereka mencetak beberapa foto
untukku di atas. Tolong ambilkan.
Bisakah kau memberi kami
beberapa menit saja?
Beberapa menit?
Aku bahkan tak punya waktu
untuk mengeluarkan usus buntuku.
- Kalau begitu, kapan kami bisa datang?
- Jangan.
Mereka masih menunggu
dengan mata tertutup?
Ya, mereka masih menunggu,
tapi sudah membuka mata.
Bagus.
Bilang pada mereka untuk
menutup matanya lagi.
Singkirkan tas itu.
Itu sangat jelek sekali.
Bolehkah kami datang lagi
siang ini?
- Apa yang kau inginkan?
- Hanya melihat-lihat.
Tak ada penawaran murah di sini.
Kau membuang-buang waktu.
Aku hanya melihat-lihat.
Apa yang kau cari?
- Gambar.
- Tidak ada gambar.
Gambar macam apa?
- Pemandangan alam.
- Maaf, tidak ada.
Sudah terjual. Semuanya sudah terjual.
- Kau pemiliknya?
- Bukan, pemiliknya sedang keluar.
Sedang menunggunya?
Apa yang kau lakukan?
Hentikan! Hentikan!
Berikan padaku. Kau tak boleh
sembarangan memotret orang begitu saja.
Siapa yang bilang?
Aku hanya mengerjakan pekerjaanku.
Ada orang yang jadi matador...
...ada yang jadi politikus.
Aku fotografer.
Ini ruang publik. Semua orang
punya hak untuk tidak diganggu.
Bukan salahku jika kau tak menemukan kedamaian.
Kau tahu, banyak gadis yang
akan membayarku untuk memotret mereka.
Aku akan membayarmu.
Aku menaikkan harganya.
Ada foto lain yang kuinginkan di rol ini.
Kalau begitu bagaimana jadinya?
Aku akan mengirimkan fotonya.
Tidak, aku menginginkannya sekarang.
Tidak!
Kenapa terburu-buru?
Jangan merusak semuanya.
Kita baru saja bertemu.
Tidak, kita tidak pernah bertemu.
Kau tak pernah melihatku.
- Halo.
- Halo.
- Agenku bertemu denganmu tentang toko ini.
- Benarkah?
Dia seorang lelaki bercerutu.
Membuang abu kemana-mana.
Kurasa aku mengingatnya.
Mungkin aku meminta uang terlalu banyak.
Uang selalu jadi masalah, bukan begitu?
Katakan padanya untuk kembali.
Kenapa kau menjualnya?
Aku ingin mencoba sesuatu yang berbeda.
Pergi ke suatu tempat.
Aku muak dengan barang antik.
Pergi kemana?
Ke Nepal.
Nepal itu antik semuanya.
Benarkah?
Mungkin sebaiknya aku pergi ke Maroko.
- Berapa?
- Apa?
Baling-baling itu.
Kau bisa memilikinya dengan membayar...
- ...8 pound.
- Baik. Kau berbisnis.
- Kau punya mobil van?
- Kau tak bisa membawanya sekarang.
Harus.
Harus.
- Aku tak bisa hidup tanpanya.
- Malang sekali.
Itu akan mengajarimu untuk jatuh hati
pada benda-benda berat di Sabut pagi.
- Itu mobilnya?
- Ya.
Kau tak bisa menaruhnya seperti itu.
Ini bukan mobil pengangkut.
- Siapa peduli?
- Serahkan padaku.
Ada yang akan mengantarnya.
Ya. Baiklah, tapi harus diantar hari ini.
Biru 439. Biru 439. Ganti.
439, Silahkan. Ganti.
Halo, ini....
Sambungkan aku dengan Flaxton 2-249.
Tn. Walker. Tn. Peter Walker.
Bilang padanya aku sudah melihat toko itu.
Mahal, tapi anak itu akan datang.
Suruh dia segera menelepon gadis itu, agar...
...tidak dibeli orang lain.
Baik. Tetap di sana.
Biru 439. Biru 439. Ganti.
Biru 439. Biru 439. Silahkan.
Biru 439, pesan telah disampaikan. Nomornya
telah disimpan. Peneleponmu tak menyukainya.
Bilang padanya untuk enyah saja.
Bagaimana dengan semua bangunan
yang berdiri di sekitar tempat itu?
Di daerah itu sudah ada
*** dan anjing pudel.
Aku melihat beberapa pasangan
saat aku ada di sana.
- Itu akan sukses besar. Ganti.
- Biru 439. Ada apa di daerah sana? Ganti.
- Lupakan saja. Ganti.
- Baik. Tetap di sana.
Kau mau memakainya?
Kau tak suka?
Ini bagus sekali.
Kita akan pakai tiga atau empat.
Disebar di seluruh buku?
Tidak. Dijadikan satu.
Ya.
- Dan bir.
- Ya, pak.
Mana yang akan ditaruh di bagian akhir?
Bukan dari kumpulan foto ini. Aku punya
sesuatu yang menakjubkan untuk bagian akhirnya.
Di sebuah taman. Aku mengambilnya pagi ini.
Nanti kau akan mendapatkannya.
Itu sangat damai, sangat tenang.
Bukunya akan bernuansa keras,
jadi paling bagus mengakhirinya seperti itu.
Ya.
Paling bagus.
Benar.
Aku akan pergi ke London minggu ini.
Kenapa?
Itu tak berdampak apapun bagiku.
Ya.
- Aku sudah membuat beberapa judul fotonya.
- Yeah?
Aku sudah muak dengan para gadis itu.
Seandainya saja aku punya banyak uang.
Aku akan bebas.
Bebas melakukan apa?
Bebas seperti dia?
Apa kita mengenalnya?
Tak masalah.
Halo. Tolong sambungkan aku
dengan Frobershire 3-229.
Aku hanya punya 6 penny.
Park 1296.
Halo. Ini aku.
Bukankah seharusnya kau
pergi ke Hurley?
Dengar, tetap di tempatmu.
Telepon aku segera di rumah.
Aku datang....
Aku datang untuk mengambil fotonya.
Bagaimana kau bisa menemukan aku?
Kau tinggal di sini?
Minum?
Apa pentingnya fotoku itu?
Itu urusanku.
Cahayanya sangat indah
pagi ini di taman itu.
Foto-foto itu akan bagus sekali.
Lagipula aku membutuhkannya.
Kehidupan pribadiku saja sudah kacau.
Itu akan jadi bencana seandainya....
Lalu kenapa?
Tidak ada yang bisa memecahkan masalah
sebaik sebuah bencana kecil.
Apa kau pernah menjadi model?
Model fashion, maksudku.
Kau memilikinya.
Tahan.
Tidak banyak gadis yang bisa
berdiri sebaik itu.
Tidak, terima kasih.
Aku sedang buru-buru.
Kau akan mendapatkan fotonya.
Aku janji.
Aku selalu menepati janjiku.
Kemarilah.
Tunjukkan padaku bagaimana kau duduk.
Siapa?
Oh, ya. Benar. Tunggu sebentar.
Untukku?
Itu istriku.
Kenapa juga aku harus bicara dengannya?
Maaf, sayang. Cewek yang sedang bersamaku
tak ingin bicara denganmu.
Sebenarnya dia bukan istriku.
Kami hanya memiliki beberapa anak.
Tidak.
Tidak ada anak.
Meskipun kadang terasa
seolah-olah kami punya anak.
Dia tidak cantik. Dia...
...mudah hidup bersamanya.
Tidak. Tidak mudah.
Itulah sebabnya aku tidak tinggal bersama dia.
Tapi bahkan dengan gadis cantik...
...kau memandangnya, dan begitulah.
Itulah sebabnya mereka selalu berakhir dengan....
Dan aku terjebak dengan mereka sepanjang hari.
Lelaki juga sama saja.
Dengarkan ini.
Tidak. Tetap diam. Tetap diam.
Dengarkan dan tetap diam.
Kau boleh merokok kalau mau.
Pelan-pelan. Pelan-pelan.
Berlawanan dengan iramanya.
Begitu.
Aku tak bisa menahannya.
Aku merasa agak gugup.
Boleh minta air putih?
Aku bukan orang bodoh, sayang.
Boleh aku minta fotonya?
Tentu.
Nanti.
Kekasihmu sedikit terlalu tua untukmu.
Kenapa kau tak bilang
yang sebenarnya kau inginkan?
Kenakan pakaianmu.
Aku akan memotong negatif foto yang kau inginkan.
Mereka akan pergi.
Mereka tak akan pergi.
Jangan pergi.
- Apa kau membeli baling-baling?
- Apa?
Kau membeli baling-baling pagi ini, kan?
Oh, ya.
Kau harus membantuku mengangkatnya.
- Sudah?
- Bagus. Yeah.
Untuk apa itu?
Tidak untuk apa-apa.
Itu indah.
Jika aku punya ruangan sebesar ini, aku akan
menggantungnya di atas seperti kipas angin.
- Kau tinggal sendiri?
- Tidak.
Mungkin akan kutaruh di sana
seperti patung.
Akan terlihat bagus di sana.
Akan memisahkan garis lurus itu.
- Apa kau mau pergi?
- Ini sudah larut.
Apa aku bisa bertemu denganmu lagi?
Setidaknya katakan namamu
atau berikan nomor teleponmu.
Terima kasih.
Halo?
Knightsbridge 1-239.
Apa?
Tidak, maafkan aku.
Ron?
Sesuatu yang fantastis telah terjadi.
Foto-foto di taman itu, fantastis!
Seseorang mencoba membunuh orang lain.
Aku menyelamatkan nyawa lelaki itu.
Dengar, Ron, ada seorang gadis.
Ron, kau mendengarkan aku?
Yang membuatnya fantastis adalah--
Dengar, maukah kau menunggu sebentar, Ron?
Ada seseorang di pintu.
Kau tak menunggu kami, kan?
Tidak.
Kalian bisa membuat kopi?
Jika kau mau, aku bisa membuat kopi Irlandia.
Baik, ayo.
- Apa dia selalu seperti itu?
- Seperti apa?
Tidak bicara.
Siapa namamu?
Lupakan.
Apa gunanya mengetahui namanya?
Mereka memanggilmu siapa di ranjang?
Aku hanya ke ranjang untuk tidur.
Halo?
Halo?
Lihat semua pakaian ini.
Tidak.
- Hei, bagaimana dengan yang ini?
- Kenakan.
Bagaimana denganmu?
Silahkan.
Kopinya!
Apa yang terjadi?
- Ada apa?
- Tubuhnya lebih bagus dibandingkan aku!
Ayo, kalahkan dia.
Ayo, pukul dia dengan tangan kiri.
Kita akan menaruh kalian dalam satu ring.
Oh, jangan!
Pegang kakinya!
Jangan! Jangan!
- Pegang kakinya!
- Jangan!
Jangan! Jangan!
Lepaskan aku.
Baik, pergilah.
Keluar.
- Tapi kau belum memotret kami.
- Tidak, aku terlalu lelah.
Ini salah kalian sendiri.
Besok.
Besok!
Apa kau sedang mencari sesuatu?
Tidak.
Kau pernah berpikir untuk meninggalkannya?
Tidak, kurasa tak pernah.
Aku melihat seorang lelaki dibunuh pagi ini.
Dimana?
Ditembak.
Di sebuah taman.
Kau yakin?
Tubuhnya masih ada di sana.
Siapa dia?
Seseorang.
Bagaimana kejadiannya?
Entahlah, aku tak melihatnya.
Kau tak melihatnya.
Tidak.
Bukankah sebaiknya kau menelepon polisi?
Itu tubuhnya.
Mirip seperti salah satu lukisannya Bill.
Ya.
Maukah kau membantuku?
Aku tak tahu harus berbuat apa.
Ada apa?
Aku bertanya-tanya kenapa mereka menembaknya.
Aku tak menanyakannya.
Halo, Ron?
Oh, halo, sayang. Apa Ron ada?
Tidak, aku hanya ingin mengajaknya
ke suatu tempat. Dimana dia?
Ok, aku akan menjemputnya di sana.
Sampai jumpa, sayang.
Beri mereka lagunya lagi.
Ron.
Bisa ikut denganku sebentar?
Ron.
Seseorang telah dibunuh.
Maukah kau--?
Ok.
Ok.
Dengar.
Foto yang aku ambil di taman itu--
Kupikir kau ada di Paris.
Aku memang ada di Paris.
Ini. Hisaplah.
Aku ingin kau melihat mayatnya.
Kita harus mengambil fotonya.
Aku bukan fotografer.
Aku fotografer.
Ada apa dengannya?
Apa yang kau lihat di taman?
Bukan apa-apa.
Ron.
A Irawan
kala-ireng.blogspot.com
IDFL.us