Tip:
Highlight text to annotate it
X
Kau telah menghubungi Doug.
Maaf bila tak kuterima telponnya.
Mohon tinggalkan nama dan nomor
dan aku akan kembali menghubungimu.
Hai, kau telah menghubungi Dr. Stuart
Price dari Divine Dentistry.
Mohon tinggalkan pesan
setelah...
Hei, ini Phil.
Tinggalkan pesan atau jangan.
Tolong jangan SMS. Seperti ***.
- Ada hasil?
- Sudah kucoba semuanya.
Telponnya terus saja
tersambung ke voicemail.
Pasti ada penjelasan.
Sayang, itu Vegas. Di kasino,
kau akan lupa waktu.
Tak ada jendela dan jam.
Dia mungkin sedang mulai menang.
Dan jangan pernah meninggalkan
meja saat mulai menang.
Meskipun jika kau
akan menikah.
- Halo?
- Tracy, ini Phil.
Phil, di mana kalian?
Aku cemas sekali.
Ya, dengar.
Kami mabuk berat.
- Apa maksudmu?
- Pesta bujangannya semalaman.
Semuanya tak terkendali...
...dan kami kehilangan Doug.
- Apa?
- Kami tak bisa temukan Doug.
Apa maksudmu, Phil? Kami akan
menikah dalam 5 jam lagi.
Benar.
Itu tak akan terjadi.
MABUK BERAT
Ke kiri sedikit.
Terima kasih.
Baiklah.
Dua Hari Sebelumnya
- Hati-hati, orang mesum!
- Alan, dia sedang mengukurmu.
- - Tangannya nyaris memegang kemaluanku.
- Beres. Kini kalian bisa ganti pakaian.
Terima kasih, Floyd.
Terima kasih banyak.
Baiklah, Sobat,
kita harus bergegas.
Doug, aku sedang berpikir...
Jika kau ke Vegas tanpaku,
itu tak masalah.
Apa maksudmu?
Tahulah, Phil and Stu, mereka bersahabat
dan ini adalah pesta bujanganmu.
Ayolah, Alan.
Mereka berdua menyayangimu.
Dan aku juga tak mau kau merasa
seperti terpaksa...
...karena saudara istrimu
ada di sana. Aku hanya...
Tidak seperti itu.
Tidak seperti itu.
Sudah kubilang, Alan.
Kita hanya habiskan malam
di Vegas. Bukan masalah besar.
Selain itu, kau bukan hanya kakak
istriku, kau sekarang kakakku.
Aku ingin kau tahu, Doug,
aku seorang yang sangat pintar.
Apa pun yang terjadi malam ini,
aku tak akan pernah membahasnya.
Baiklah, aku paham. Terima
kasih. Aku tak memikirkan...
Aku serius. Masa bodoh
dengan apa yang terjadi.
- Meski jika kita bunuh seseorang.
- Apa?
Kau mendengarku.
Vegas itu Kota Dosa.
Aku takkan bilang
siapa-siapa.
Baik.
Aku mengerti.
- Terima kasih.
- Tidak, terima kasih.
Aku sangat menyayangimu.
- Aku sudah tahu itu.
- Ayah.
Hentikan, aku cuma diperlakukan
dengan buruk.
Alan, kenakan celanamu.
Kakimu aneh.
Ya, Ayah.
- Kakinya baik saja, Yah.
- Yang benar saja.
Kakinya seperti ibunya.
Aneh saja.
Alan, aku hanya bercanda.
Kakimu luar biasa.
Kakimu lebih baik dari ibumu.
Indah.
Kau bisa mempercayainya?
Tinggal dua hari saja.
Aku tahu.
Kau semakin gugup?
- Kau mau mundur?
- Diamlah.
Katakan saja padaku.
Aku tak perlu pergi ke Vegas.
Ini bodoh.
Itu bukan bodoh. Satu malam saja.
Bersenanglah. Kau pantas mendapatkannya.
Aku tahu, tapi kami harusnya
pergi akhir pekan yang lalu.
Kita punya banyak pekerjaan.
Aku akan membatalkannya.
Kakakku sudah mengemas tasnya dua
minggu lalu. Jangan dibatalkan.
- Sungguh
- Ya.
- Dua minggu?
- Ya, dia senang sekali.
Terima kasih sudah membawanya.
Kau tak perlu berterimakasih.
Dia orang yang keren.
Aku harus, dan dia bukan
orang yang keren..
...jadi terima kasih.
Terima kasih.
Terima kasih.
Hei, Sid.
Aku hanya mau berterimakasih
padamu lagi atas semuanya ini.
- Kita tak bisa sesenang ini.
- Itu hebat.
Baiklah. Kau cinta kami dan
kami cinta kau. Luar biasa.
Jadi, ceritakan soal Vegas.
Seharusnya ini sangat menyenangkan.
Berjudi, mungkin berjemur,
tertawa-tawa.
Ya, tertawa. Aku mengerti.
Bagaimana kau akan ke sana?
Kami akan ambil mobilku. Kami akan
menjemput teman setelah ini.
- Prius? Kau bawa Prius ke Vegas?
- Ya.
Kau tahu, saat kau
pergi ke Vegas...
...kau harus ke Vegas.
Tidak. Sid.
- Sungguh?
- Ayolah, kita kini keluarga.
- Yakin? Kau menyayangi mobil ini.
- Doug, ini hanya sebuah mobil.
Pastikan saja memasang Armor All pada
bannya agar pasir tak merembes masuk.
Tentu saja.
Itu mudah.
Dan jangan biarkan Alan mengemudi
karena ada yang tak beres dengannya.
Aku mengerti.
Dan Phil juga. Aku tak suka dia.
Hanya aku yang akan
mengemudikan mobilnya. Janji.
Bagus.
Ingat, apa yang terjadi di Vegas
biarlah tetap di Vegas.
Kecuali dengan penyakit ***.
Kau akan pulang dengannya.
Tunggu. Aku masih memerlukan
surat ijin serta...
...90 dolar untuk tur sekolah ke
Observatorium Griffith akhir pekan depan.
Bayar sekarang atau kalian menyesal selamanya
karena melewatkan pengalaman seumur hidup.
Kau hebat.
- Terima kasih, Tn. Wenneck.
- Terima kasih, Russ.
Kau sungguh penuhi kewajibanmu,
terima kasih.
Tunggu, Max. Bagaimana kabarnya?
Tidak ke planetarium?
Ibuku tak memberiku uang.
Aku dihukum.
- Berapa yang kau miliki?
- Aku tak tahu.
Sepertinya 20 dolar.
Berikan 20 dolar itu dan
aku akan tutupi sisanya.
- Benarkah?
- Ya. Kita akan membicarakannya.
Tapi berikan 20 dolar itu supaya
aku tahu kalau kau serius.
- Hebat. Terima kasih, Tn. Wenneck.
- Ya.
Tunggu.
Haruskah kau parkir
begitu dekat?
- Ya. Ada apa?
- Mestinya aku tak di sini.
Memangnya kenapa, Alan?
Aku seharusnya tak boleh berada
hingga 61 meter dari sekolah.
- Apa?
- Atau di restoran Chuck E. Cheese.
- Tn. Wenneck, aku...
- Turnya akhir pekan.
Aku tak mengenalmu.
Kau tak ada.
Sial.
- Mobil yang bagus.
- Ya.
- Aku yang mengemudi.
- Tak boleh, Sobat.
Jangan injak...
Ya, ampun. Awas kulit...
Diam dan mengemudilah sebelum
orang-orang bodoh itu menanyaiku lagi.
- Dasar binatang.
- Siapa ini?
- Ini Alan. Kakak Tracy.
- Kita sudah empat kali bertemu.
Benar. Apa kabar, ***?
Jangan lupa Rogaine-mu
(obat untuk kebotakan).
Rogaine, sudah.
Dan jangan lupa memakainya.
Kalau lupa memakainya, rambutmu
akan terlihat lebih tipis.
Memakai Rogaine, sudah.
Pastikan kau meneleponku
begitu sampai di hotel...
...bukannya seperti saat
konferensi di Phoenix.
Aku mesti menunggu teleponmu
selama dua jam.
Ya, aku pembicara utama.
Aku terlambat ke podium.
- Masih begitu?
- Ya, kau memang benar. Maaf.
- Ada apa?
- Entahlah.
Semoga kau tak pergi ke klub
telanjang saat sampai di sana.
Melissa, kami akan
pergi ke Napa Valley.
Bahkan kupikir tak ada klub
telanjang di daerah itu.
Aku yakin jika salah satunya
yaitu Phil akan tahu tempat itu.
Tak akan jadi seperti itu.
Lagipula, kau tahu bagaimana
perasaanku soal itu.
Aku tahu. Ini hanya bocah laki-laki
dengan pesta bujangan pada umumnya.
Kau benar, pada umumnya.
Dan kau tahu apa
lagi yang lainnya?
Kenapa aku hancurkan ini
demi dua menit...
...bersama gadis 19 tahun bertubuh kaku
mengenakan seragam sekolah?
- Ya.
- Kenapa aku perlu semacam...
- Benar. Dan jika kau lakukan...
- Apa?
...aku akan menendang bokongmu.
Terima kasih untuk itu.
Itulah yang ingin kudengar.
Bukannya menyinggung kalau
itu menyedihkan.
Tempat itu mesum.
Dan bagian terburuknya...
...gadis kecil itu...
...meliuk dan menggosokkan tubuhnya
di atas panggung sana...
- ...dia adalah anak seseorang.
- Aku mau katakan itu.
Aku hanya berharap temanmu
sedewasa dirimu.
Mereka memang sudah dewasa. Hanya
belum kenal dirinya dengan baik.
Memanggil Dr. Banci.
Dr. Banci!
- Aku harus pergi.
- Ide bagus, Dr. Banci.
Selamat berakhir pekan.
Aku akan merindukanmu.
Perjalanan panjang!
Vegas! Vegas, Sayang!
Vegas!
Kau sinting!
Ayolah, sampai Barstow saja.
Semua orang menyalip kita.
Tidak. Aku sudah janji pada Sid.
Hanya aku yang mengemudikannya.
Selain itu, kau sedang minum.
Apa kau ini polisi? Aku pengemudi
yang hebat saat mabuk.
Benar. Jangan lupa, Phil selalu
menjadi pengemudi mabuk kita.
Ya. Kau ingin jelaskan
pada mereka, Alan?
Ayahku lebih menyayangi mobil ini
dibanding diriku, jadi itu benar.
Terserah. Kutinggalkan istri dan anakku
supaya aku bisa pergi dengan kalian.
- Tahu betapa susahnya itu?
- Itu manis sekali.
- Ya.
- Kawan, aku orang yang sinis.
Aku benci hidupku.
Mungkin aku takkan kembali.
Mungkin aku tinggal di Vegas.
Mulai lagi.
Doug, nikmatilah, sebab
hari Minggu depan...
...kau akan mulai sedikit bosan
setiap harinya.
Benar. Itu sebabnya aku
tetap menjadi bujangan.
- Sungguh? Itu alasanmu membujang?
- Ya.
Hebat.
Senang mengetahuinya.
- Apa sisi kanan aman, Alan?
- Ya, aman.
Ya, Tuhan!
- Ya, Tuhan!
- Itu luar biasa!
Itu tidak luar biasa.
Ada apa denganmu?
- Gila. Kita nyaris saja tewas.
- Seharusnya kau lihat wajahmu.
- Klasik.
- Itu lucu.
Tidak lucu.
- Nak, kendaraanmu bagus.
- Jangan menyentuhnya.
Kau bahkan jangan melihatnya.
Menyingkirlah.
Kau mendengarku.
Jangan melihatku juga.
Ya, sebaiknya kau enyah.
- Dia sebenarnya lucu.
- Ya, maksudnya baik.
Aku akan menghajar orang
tua di tempat umum.
Apa dia sehat secara mental?
Kurasa begitu. Dia cuma tak biasa.
Semacam orang aneh.
- Haruskah kita cemas?
- Tidak.
- Baiklah.
- Tidak.
Tracy mengingatkan agar kita
tidak membiarkannya berjudi.
Atau minum terlalu banyak.
Dia seperti mesin rusak. Datang
dengan buku panduan dan semuanya.
Dan satu botol air.
- Tak ada masalah dengan Melissa?
- Ya.
Kubilang padanya kalau jarak kita 2
jam dari Vegas dan dia percaya.
Menurutmu aneh kalau kau sudah
menjalin hubungan yang amat lama...
...dan kau harus
berbohong soal Vegas?
Ya, benar. Tapi percayalah,
itu tak layak dipertengkarkan.
Jadi, kau tak boleh ke Vegas
tapi dia bisa bercinta...
...dengan penjemput tamu di
Carnival Cruise Line?
Baiklah, yang pertama,
pria itu seorang bartender.
Dan dia mabuk.
Dan jika kau mau tahu, bartender
itu bahkan tak bercinta dengannya.
Dan kau percaya itu?
Ya, aku mempercayainya sebab dia
amat takut dengan seks oral.
Semuanya 32,50 dolar.
32,50 dolar, apa kau
akan membayarnya?
Tertulis di sini, kita harus bekerja
dalam tim. Siapa mau bantu aku?
Kurasa kau semestinya tak berjudi
terlalu banyak malam ini, Alan.
Berjudi? Siapa bilang
kalau ini soal berjudi?
Namanya bukan berjudi kalau
tahu akan menang.
Menghitung kartu adalah
cara yang sangat mudah.
Itu juga ilegal.
Bukan ilegal, tapi tak disetujui,
seperti merancap di atas pesawat.
Aku sangat yakin kalau
itu juga ilegal.
Ya, mungkin setelah 11 September,
di mana semua orang jadi sensitif.
Terima kasih banyak,
Bin Laden.
Di samping itu, kau harus sangat
pintar untuk menghitung kartu, Sobat.
- Sungguh?
- Itu tak mudah.
Mungkin kita harusnya
katakan itu pada Rain Man...
...sebab dia nyaris membangkrutkan
satu kasino, dan dia terbelakang.
Apa?
Dia orang yang terbelakang.
Terbelakang.
Ini dia.
Hai, selamat datang
di Caesars.
- Halo.
- Mau check-in?
Ya. Kami telah memesan
atas nama Dr. Price.
Baiklah, ijinkan aku memeriksanya.
Dr. Price?
Stu, kau adalah dokter gigi?
Jangan coba berpura-pura kaya.
- Bukan pura-pura kaya jika itu benar.
- Dia dokter gigi. Jangan terlalu senang.
Jika ada yang kena serangan jantung,
kau masih harus menelepon 911.
Kami pasti akan
melakukannya.
Boleh aku bertanya? Hotel ini
bersahabat dengan penyeranta?
- Apa maksudmu?
- Tak ada sinyal di penyerantaku.
- Aku tak yakin.
- Apa ada bank telepon umum?
Banyak telepon umum?
Urusan bisnis.
Ada telepon di kamarmu.
Itu tak apa-apa.
Jadi kalian di kamar dengan 2
ranjang di lantai 12, tak masalah?
Kedengarannya sempurna.
Sebenarnya, aku ingin bertanya
apa kau punya vila.
- Bahkan kita tak ada di kamar itu.
- Itu tak perlu.
Bukan masalah besar. Kita bisa
berbagi ranjang. Satu malam saja.
Jika berbagi ranjang,
aku tidur dengan Phil.
- Ada masalah?
- Tak akan.
Kawan, kita takkan berbagi ranjang.
Memangnya kita ini anak umur 12 tahun?
Lisa, maafkan aku.
Berapa harga vila-nya?
Ada satu vila yang tersedia.
Harganya 4.200 dolar per malam.
- Vila-nya bagus?
- Sangat bagus.
- Akan kami ambil. Berikan kartu kreditmu.
- Aku tak bisa berikan kartu kreditku.
- Akan kita bagi.
- Kau gila? Tidak, ini urusan kami.
Kau tak mengerti.
Melissa memeriksa pernyataanku.
Kami hanya perlu kartu
kredit di sistem.
Takkan kami tagih sampai kalian
check-out, jadi bisa diurus nanti.
Sempurna. Terima kasih, Lisa. Kami
akan urus itu besok. Ayo.
Baik.
- Boleh aku bertanya lagi?
- Tentu.
Kau mungkin mengerti sedikit.
Ini bukan Caesars Palace
sungguhan, bukan?
Apa maksudmu?
Apakah...
- Apakah Caesar tinggal di sini?
- Tidak.
Kurasa tidak begitu.
Astaga.
Inilah Vegas.
Ya, ampun.
Tempat ini besar sekali.
Ini yang kita maksudkan.
Semua ini dalam satu ruangan?
Terima kasih, Kawan.
Atau haruskah aku bilang,
"Terima kasih, Stu"?
Sama-sama. Ini hanya karena
aku menyayangimu.
Hei, lihat. Ada kacang
almond gratis.
- Tidak. Letakkan itu kembali.
- Tunggu, aku baru saja lapar.
- Aku tahu, tapi...
- Stu, ada apa?
Ini piring peka tekanan. Saat diangkat,
waktumu 30 detik untuk menaruhnya...
- ...atau mereka masukkan ke tagihan.
- Sungguh? Hebat sekali.
Mungkin hebat sekali, tapi
ia juga sangat mahal, jadi...
Kacang almond itu harganya
sekitar 14 dolar.
Stu, santailah.
Phil, Melissa itu seperti
akuntan forensik.
Dia periksa ucapanku.
Jika kau mau kacang...
- ...pakai kartu kreditmu sendiri.
- Amatilah ini.
Masalah terpecahkan.
Alan, nikmati kacang almond-mu.
Aku tak mau.
Dia menghancurkannya.
Baiklah, pilih kamarnya, berpakaian.
Bersiap dalam 30 menit.
Andai saja kau lihat tempat ini,
sebab semuanya menyukainya.
Ya. Tidak, tempatnya
begitu kuno.
Ya, tak ada TV,
tak ada telepon.
Mereka cuma punya radio kecil
yang antik di semua kamar.
Ya.
Apa lagi?
Kami bertemu pemiliknya.
- Aku bertaruh...
- Siapa namanya?
Caesar. Palacè.
Ya, seperti salad.
Baiklah. Aku mesti pergi, karena kami
mau pergi ke pengujian produk anggur.
Tunggu. Aku cinta padamu.
Baiklah. Dah.
Aku bahkan tak mau berkomentar,
itu sungguh memalukan.
- Di mana Alan?
- Dia turun ke bawah.
Katanya dia harus mengambil
beberapa barang.
Baguslah, karena ada sesuatu
yang mau kutunjukkan pada kalian.
- Apa itu?
- Menurutmu itu apa?
Jika benar yang kupikirkan, kurasa
itu satu kesalahan besar.
Akan kulamar Melissa di
pernikahanmu. Setelah upacaranya.
- Stuey, selamat!
- Terima kasih, Doug.
- Ini cincin yang indah.
- Ya. Cincin nenekku.
Dia berhasil selamat dari
Holocaust dengan cincin itu.
Tunggu, kau tak dengar semua
yang pernah kukatakan?
Phil, kami sudah pacaran selama 3
tahun. Sudah waktunya. Ini caranya.
A: itu omong kosong.
Dan B: dia benar-benar jalang.
Hei, wanita itu tunangannya.
Apa? Itu memang benar. Kau tahu
itu. Wanita itu menguasainya.
Sudah dua kali, dan aku
kehabisan kata.
Dia berkemauan kuat.
Dan aku hormati itu.
Dia dalam pengingkaran. Wanita
itu bercinta dengan pelaut.
Hei, dia bukan pelaut.
Dia bartender di kapal pesiar.
Kau tahu itu.
Kawan, aku berdiri di sini. Aku bisa
dengar semua yang kalian katakan.
Hei, Kawan. Kalian siap
mengeluarkan anjingnya?
- Apa?
- Keluarkan apa?
Siap keluarkan anjingnya.
Siapa yang bawa orang ini?
Ya, Alan, kami siap untuk
keluarkan anjingnya.
- Selamat, ya.
- Terima kasih.
Aku suka kota ini.
- Kau tak serius bawa itu, bukan?
- Bawa apa?
Tas pria itu.
Kau sungguh akan bawa itu
atau cuma bercanda?
Ini tempat aku menyimpan semua
bawaanku. Banyak yang memujinya.
Ditambah ini bukan tas pria.
Ini namanya tas kuliah.
Indiana Jones mengenakan ini.
Begitu juga Joy Behar.
- Kami mau naik.
- Ya, hebat.
Sungguh?
Kita akan ke atas?
Ini jelas-jelas sudah
diberi tanda.
Kita harusnya tak boleh
berada di atas sini.
Ayolah, kita bayar vila-nya. Kita bisa
lakukan apapun yang kita mau.
- Ya, tapi...
- Ganjal saja pintunya.
- Kawan, naiklah kemari.
- Baik.
Bagaimana kau temukan
tempat ini?
Jangan cemaskan soal itu.
- Kau tak apa-apa?
- Ya.
- Lihat pemandangan di atas sini.
- Kau senang?
Ini hebat.
Apa kau bercanda?
- Alan, bagaimana keadaannya?
- Bagus.
- Kau dapat apa di situ, Alan?
- Itu menara Eiffel.
- Benar?
- Jägermeister kecil.
- Ide bagus.
- Ini dia. Hebat.
Di atas atap.
Ini bagus. Aku ingin memberi
kata sambutan.
Untuk Doug dan Tracy.
Semoga malam ini jadi...
...tapi ada polisi tidur kecil...
...dalam waktu yang sangat lama
dan pernikahan yang sehat.
- Bersulang.
- Bersulang.
Singkat dan indah.
Ini seperti saat kuliah.
- Baiklah. Aku mau bicarakan sesuatu.
- Baiklah.
- Aku ingin...
- Aku mau...
Aku mau katakan sesuatu...
...yang sudah kupersiapkan...
- ...malam ini.
- Silahkan, Alan.
Halo.
Bagaimana dengan perjalanannya?
Kurasa itu alasan mereka
menyebutnya Kota Dosa.
Kalian mungkin tak tahu ini, namun
kupikir diriku ini agak penyendiri.
Aku cenderung berpikir bahwa diriku
seperti sendiri dalam kelompok serigala.
Tapi ketika adikku membawa Doug ke
rumah, kutahu dia salah satu serigalanya.
Dan kelompok itu bertambah
satu orang.
Jadi ada kami berdua dalam
kelompok serigala ini.
Aku yang pertama sendiri dalamnya,
lalu Doug bergabung kemudian.
Dan 6 bulan yang lalu...
...saat Doug memperkenalkanku
pada kalian, aku berpikir:
'Tunggu. Bisakah itu terjadi?'
Dan kini, aku tahu pasti.
Aku baru saja menambah 2 orang
untuk kelompok serigalaku."
- Baiklah.
- Baiklah.
"Kami berempat adalah
serigala...
...yang berlari mengitari gurun
bersama-sama di Las Vegas...
...mencari penari telanjang
dan kokain."
Jadi malam ini...
...aku mau bersulang.
- Apa...?
- Kau pegang apa itu?
- Kawan, apa-apaan itu?
- Apa yang kau lakukan?
- Apa itu?
- Darah persaudaraan.
- Jangan... Kenapa kau...?
- Sial
- Ambillah.
- Alan...
- Tidak.
- Aku takkan melakukannya.
- Silahkan, Stuart.
- Suruh dia berhenti.
Alan, kami tak akan mengiris
diri sendiri. Berikan pisaunya.
Pelan-pelan. Terima kasih.
Baiklah. Terima kasih banyak.
- Kau tak apa? Kau baik saja?
- Ya.
- Perlu dokter?
- Dia baik saja.
- Kau yakin?
- Aku baik saja.
Bagus, karena aku ingin
semuanya memperhatikan.
Aku perlu waktu sejenak, aku mau
membicarakan tentang kenangan.
Baiknya lagi, aku mau bicarakan
soal kenangan yang selektif.
Apa pun yang terjadi di sini malam ini
mungkin takkan pernah terjadi...
...karena lingkaran ini adalah tempat
terjauh yang pernah kita datangi.
Dengan kata lain,
lupakan semuanya.
Doug, aku serius.
Aku punya istri dan anak.
Bagus atau buruk, kita tak ingat itu
jadi kita tak punya hal untuk dibahas.
Tak ada apapun, kawan.
Tak ada.
Setuju?
- Setuju.
- Setuju.
- Baguslah. Alan, kemarilah.
- Kemarilah, orang sinting.
Baiklah, untuk malam yang tak
akan pernah kita ingat...
...tapi kita berempat tak akan
pernah melupakannya.
- Itu dia.
- Setuju.
Terima kasih, kawan-kawan.
Dasar macan bodoh.
Apa-apaan ini?
Kendalikan dirimu, kawan. Sial,
sudikah kau memakai celanamu?
- Phil, jangan masuk ke kamar mandi.
- Al, tenang saja. Ini aku.
Phil, ada seekor macan
di dalam kamar mandi.
- Ada apa?
- Ada kucing rimba di kamar mandi!
- Baiklah, Al. Akan kuperiksa.
- Jangan masuk.
Jangan masuk. Hati-hati.
Jangan.
- Astaga! Dia tak bercanda.
- Kau lihat?
- Ada seekor macan di dalam sana.
- Tak ada macan di situ.
Ada!
- Ia besar. Besar sekali.
- Kau baik saja, Sobat
Tidak. Aku sangat merasa
sangat kesakitan sekarang.
Ya, ampun.
Lihat tempat ini.
Aku tahu. Phil, mereka di bawah punya
kartu kreditku. Aku mabuk sekali.
Bagaimana macan itu masuk kamar
mandi? Ia hampir membunuhku.
Hei, keberatan jika
kau kenakan celanamu?
Aku merasa sedikit aneh harus
memintamu dua kali.
Bercelana di saat seperti ini?
Aku tak punya ce...
Apa yang terjadi semalam?
Phil, apa aku kehilangan
satu gigi?
Aku tak bisa...
Ya, ampun.
Ya, Tuhan.
Gigi seri bagian sampingku!
Ia tak ada!
Tak apa. Tenang saja. Kita baik
saja. Semuanya baik saja.
Alan, pergi bangunkan Doug.
Mari minum kopi dan keluar dari Nevada
sebelum bagian pembersih kamar datang.
Aku akan bilang apa pada Melissa?
Gigiku hilang. Entah bagaimana.
Kau membuatku panik, Kawan.
Kepalaku pusing sekali.
Mari kita tenangkan diri.
Bagaimana aku bisa tenang?
Lihat sekelilingmu.
- Kawan-kawan, dia tak ada.
- Sudah periksa semua kamar?
Sudah kucari kemana-mana.
Ditambah, kasurnya tak ada.
Dia mungkin ke kolam renang
untuk cari makan.
Akan kuhubungi ponselnya.
Aku terlihat seperti
orang udik bodoh.
- Halo?
- Alan.
Hei.
- Ini Phil.
- Hei, Phi...
Ini ponsel Doug.
Ini ponsel Doug.
- Tak usah bilang.
- Ya.
Suara apa itu?
Bayi siapa itu?
Alan, yakin kau tak melihat
orang lain dalam ruangan ini?
Ya, sudah kuperiksa semua
kamar. Tak ada orang di sini.
Periksa kerah bajunya
atau semacamnya.
- Tak apa-apa, Nak.
- Stu, kita tak ada waktu untuk ini.
Ayo kita bergabung dengan Doug,
akan kita urus bayi itu nanti.
Phil, kita tak akan tinggalkan
seorang bayi dalam kamar ini.
- Ada macan di kamar mandi.
- Ia bukan bayi kita.
Ya, aku harus berpihak dengan
Stu untuk hal ini.
Baiklah. Kita akan membawanya.
Setidaknya, bisakah kau
mencari celana?
Mengapa kita tak bisa ingat
apa pun kejadian semalam?
Karena jelas kita sangat
bersenang-senang.
Kenapa kau tak berhenti saja
cemas barang sebentar.
Banggalah jadi dirimu sendiri.
Entahlah, Phil. Mungkin ini
karena gigiku hilang.
Atau mungkin karena ada
seekor macan di kamar hotel kita...
...yang benar-benar berantakan.
Oh, tidak.
Tunggu, aku tahu.
Mungkin ini karena kita temukan,
bayi. Bayi manusia.
Itu dia.
Karena kita menemukan
seorang bayi sialan.
- Mestinya jangan mengutuk di dekat anak.
- Benarkah? Mestinya kau tak di dekat anak.
Tampan sekali.
Siapa namanya?
- Ben.
- Carlos.
Carlos?
Terima kasih.
Hei, Phil, lihatlah.
Dia merancap.
- Sadarkan dirimu, kawan.
- Jangan di meja, Carlos.
Sudah kucari di mana-mana.
Tempat senam, kasino, resepsionis.
Tak ada yang lihat Doug. Tak ada di sini.
Dia baik saja.
Dia sudah dewasa.
Aku serius, Stu. Tenanglah.
Ini, minumlah jusnya.
Aku tak bisa minum
jus sekarang.
Baiklah. Mari kita telusuri
hal ini.
Apa hal terakhir yang kita
ingat semalam?
Yang pertama adalah kita
berada di atap...
...dan kita minum Jäger.
Dan kemudian kita makan
malam di The Palm. Benar?
Benar.
Kemudian kita berjudi di
Hard Rock, kurasa Doug di sana.
Kedengarannya bagus. Tidak.
Jelas dia ada di sana.
Kalian tahu? Aku malah tak ingat
kalau kita makan malam.
Sial! Kurasa aku tak pernah
semabuk ini.
Setelah Hard Rock, aku pingsan.
Seperti dalam kehampaan.
Baiklah. Mulainya
jam 10 malam...
...sehingga ada waktu 12 jam di mana
kita bisa kehilangan dia.
- Apa ini?
- Astaga. Itu gigiku.
Kenapa kau memilikinya? Ada
apa lagi yang ada di sakumu?
Ini petunjuk bagus. Periksa
sakumu. Periksa sakumu.
Kau punya sesuatu?
Aku punya struk ATM
dari Bellagio.
Jam 23:05, mengambil 800 dolar!
Aku mabuk sekali.
Ada karcis parkir dari Caesars.
Jam 3 pagi.
Sial. Kita mengemudi
semalam?
Mabuk sambil mengemudi.
Klasik.
Apa itu di lenganmu?
- Apa ini?
- Astaga, Phil.
- Kau di RS semalam.
- Kurasa begitu.
- Kau baik saja?
- Ya, Alan. Aku baik saja.
Apa yang terjadi?
Stu, ini hal bagus.
Kini kita punya petunjuk.
Stu, coba lihat ini.
- Pernah lihat bayi lakukan itu?
- Alan, itu tak keren.
Yakin kau mampu mengurus
bayi itu?
Kenapa? Aku pernah menemukan
bayi sebelumnya.
- Pernah temukan bayi sebelumnya?
- Ya.
- Di mana?
- Coffee Bean (tempat minum).
Tunggu, apa?
Phil, kukira Doug tak mau kita
mengemudikan Mercedes ini.
Tenanglah, kita akan
berhati-hati.
Ayahku sangat cinta mobil ini.
Dia berikan kuasa pada Doug...
Alan. Kita punya masalah
lebih besar di sini.
Doug mungkin saja di RS
dan terluka.
- Kita cemaskan mobilnya nanti.
- Kawan-kawan, coba lihat.
Baik, pegang sisi lainnya.
Apa itu kasur dari
kamar Doug?
Apa-apaan itu?
Kawan, apa yang terjadi?
Ada orang brengsek melempar
kasur dari jendela semalam.
- Jangan bercanda.
- Ya.
Beberapa orang hanya tak
bisa menangani Vegas.
Ya, Tuhan.
Takkan apa-apa, Stu.
Bagaimana kita sanggup
melakukan itu?
- Ini mobilmu, bapak-bapak polisi.
- Ya, Tuhan.
Semuanya bersikap tenang.
Jangan ucapkan satu kata pun.
Ayo, kita masuk saja dan
pergi. Ayo.
- Stu, kau punya 5 dolar?
- Tidak.
- Akan kuberi tipnya saat kembali.
- Terima kasih, Pak.
Ya, Tuhan.
Ya, Tuhan.
Kau baru saja membenturkan
bayi ini.
Kacamataku tak apa-apa?
Kacamatamu tak apa-apa, Bodoh.
Ini sangat ilegal.
Kau tak bisa lihat bagian
menyenangkannya?
Ya, kita terjebak dalam kemacetan
di dalam mobil polisi curian...
...dengan seorang anak hilang
di tempat duduk belakang.
Yang mana bagian
menyenangkannya?
- Kurasa bagian mobil polisi ini amat keren.
- Terima kasih, Alan. Ini memang keren.
Doug akan menyukainya.
Ayolah.
- Coba lihat ini.
- Jangan, Phil. Tidak.
Jangan lakukan ini!
- Tenanglah.
- Usahakan saja beri perhatian.
- Perhatian.
- Maaf.
Mohon perhatian.
Minggir dari jalan.
Kuulangi, tolong minggir.
Phil, hentikan mobilnya, aku mau keluar.
Berhenti, aku mau keluar. Menepilah.
Nona yang berpakaian baju macan
tutul, payudaramu luar biasa.
Turun dari trotoar!
Turun dari trotoar!
Seharusnya aku jadi polisi.
Dengar, aku sudah bilang.
Kau datang dengan luka kepala ringan,
memar di rusuk. Bukan masalah besar.
Walaupun salah satu dari kalian
bisa jelaskan bagaimana itu terjadi.
Kau ingat kami ada berapa
banyak di sini?
Entahlah. Kurasa hanya kalian.
Dan jelas tak ada bayi.
- Dan orang ini.
- Dia teman kami. Dia tak apa?
Ya. Dia baik saja. Hanya saja dia
hilang kesadaran. Kalian semuanya.
Baik, majulah.
Berputar.
Baiklah.
Kita mulai. Batuklah.
Batuk. Batuk.
Sekali lagi.
Baiklah, Anak Pintar.
Baiklah, Felix, kau bisa
berpakaian.
Perawat akan datang
sebentar lagi.
Sampai bertemu setelah
akhir pekan.
Terima kasih, Dokter.
Aku sungguh harus pergi. Maaf.
Ada operasi di lantai 4.
Aku tahu. Tapi kami hanya
butuh dua menit waktumu.
Ya. Selipkan di saku itu. Aku tak
mau cuci tangan ulang.
Ikuti aku.
Ini dia. Nama pasien, Phil Wenneck,
tiba jam 2:45 pagi.
Luka kepala ringan, seperti kataku tadi.
Beberapa memar. Standar sekali.
Keberatan jika aku melihatnya?
Sebenarnya aku ini dokter.
Ya, kau bilang itu beberapa kali
semalam. Tapi kau hanya dokter gigi.
Baiklah, ini menarik. Hasil tes
darah kalian datang tadi pagi.
Wow.
Mereka temukan Ruphylin dalam
kadar yang besar di tubuh kalian.
Ruphylin. Pil bius. Biasa dikenal dengan
nama obat untuk perkosa orang.
Apa maksudmu, aku
diperkosa semalam?
Sebenarnya...
Kurasa tidak demikian. Tapi
seseorang membius kalian.
Aku tak kaget kalau kalian
tak ingat apa pun
Dok, tak ada dari kami yang bisa
ingat semuanya semalam. Ingat?
Ya. Bagaimana bisa seseorang
membius kami semua?
Aku takkan mencemaskan
soal itu.
Obat itu sudah dikeluarkan dari
kalian. Kalian akan baik saja.
Tunggu. Kumohon, Dokter.
Apa ada hal lain lagi?
Umpamanya sesuatu yang mungkin kami
bicarakan atau pergi ke tempat lain?
Sebenarnya, ada sesuatu.
Kalian terus bicara soal
pernikahan semalam.
Ya, benar. Kawan kami Doug
akan menikah besok.
- Kau tahu? Kembalikan 100 dolarku.
- Tidak. Tenang.
Kalian terus bicarakan pernikahan
yang akan kalian langsungkan.
Di Kapel Kecil Terbaik.
Kalian terus bicara soal betapa payahnya
pernikahan itu. Semua jadi gila karenanya.
Kuharap itu membantu.
Aku sungguh harus pergi.
Kapel Kecil Terbaik, kau tahu
di mana itu?
Ya. ada di sudut Carilah Peta
dan Enyahlah.
Aku ini dokter,
bukan pemandu turis.
Carilah sendiri.
Kalian sudah dewasa.
Bagaimana dengan bayi ini?
Tinggalkan di mobil.
Kita cuma 5 menit saja.
Kita tak akan tinggalkan
seorang bayi dalam mobil
Dia akan baik saja. Sudah
kuretakkan kaca jendelanya.
- Andai mereka tak ingat kita?
- Kita cari tahu saja.
Maaf. Permisi, Pak.
Hai.
Lihat orang-orang ini.
Apa yang terjadi? Kalian merindukanku?
Kalian merindukan Eddie? Ingin yang lebih?
Apa kabar, kawanku? Lihat pria
ini. Kau memang gila.
Ada apa, kawan?
Dengar, akan kuberitahu sesuatu. Aku
kenal banyak orang gila dalam hidupku.
Tapi pria ini yang paling gila dan
liar yang pernah kutemui.
- Pria ini?
- Pria ini sudah tak waras.
Apa kabar, brengsek gila?
Kukira dia akan memakan
kemaluanku.
Apa yang terjadi? Tak ada cinta
buat Eddie? Kalian tak memelukku?
Tidak. Bukan itu, Eddie.
Kami cuma susah mengingat apa
yang terjadi di sini semalam.
Ya, ada pernikahan di sini?
Kalian nikahkan orang di sini?
Kau membuatku gila, kawan.
Aku suka orang-orang ini.
Zolea, kau sedang apa?
Bawakan teh dan baklava untuk
teman-temanku. Cepat.
Tak bisa dipercaya. Lihat wanita itu.
Cantik tapi tak punya otak.
Tapi ini Vegas. Kau inginkan kemesraan,
lupakan. Kau akan dapatkan seks.
Itulah yang ada di sini, kawan.
Tak masalah buatku.
Kalian ingin wanita?
Aku bisa carikan yang cantik...
...dari Uni Sovyet.
Tak banyak bertanya.
Bersih, kencang. Payudara dan
puting seperti ini.
Jelas kami semalam di sini.
Kami mencari teman kami Doug.
- Kau mengingatnya?
- Ya, pria kecil itu. Seperti monyet.
- Ya.
- Kau melihatnya?
Tentu saja.
Ada hal yang bisa kau katakan soal
apa yang telah terjadi semalam?
Kalian tak ingat apa pun?
- Selamat, Stu, kau sudah menikah.
- Ini tak mungkin terjadi.
- Ya, Tuhan.
- Lihat itu.
Akan kuberitahu satu hal, kau terlihat
sangat bahagia di sini, kawan.an.
Cukup sudah.
Hidupku sudah berakhir.
Stu, tak apa-apa.
Dengar, ini sudah terjadi.
Ayolah. Melissa tak akan
tahu tentang hal ini.
- Ini tak pernah terjadi. Akan kuurus.
- Cepat. Taruh di sini.
Hei, barang apa itu?
Paket High Roller. Ini yang kalian
pesan. Ada cangkir kopi.
- Apa?
- Ada topi bisbol.
Dan kalender cantik dengan
foto Stu dan Jade.
Namanya Jade?
Ya, dan dia cantik, kawan. Bersih dan
seksi sekali. Payudaranya besar.
- Tapi itu karena dia sudah punya bayi.
- Itu yang menjelaskan adanya bayi.
- Carlos.
- Hebat. Baiklah.
Begini saja. Kami sudah membuat
kesalahan semalam.
Kami ingin pernikahannya dibatalkan.
Kau bisa membatalkannya?
Tentu saja bisa. Itu hancurkan hatiku
dan akan membuatku sedih...
...tapi itu tak masalah.
Tapi tak bisa kubatalkan sepihak. Aku
perlu wanita itu. Aku perlu dua pihak.
Tak masalah. Hebat.
Bukankah itu hebat, Stu?
Ayolah, Sobat. Wanita itu mungkin
tahu di mana Doug berada.
- Luar biasa.
- Baiklah.
Kami perlu alamatnya. Dia mengisi
semacam dokumen, bukan?
Tentu saja.
Maaf. Ada apa denganmu?
Pergi dan cari dokumen itu.
- Kuhabiskan waktuku menunggumu. Cepat.
- Baik. Aku cari.
Dan kumohon ambilkan baklava
(makanan khas Timur Tengah).
- Phil, bagaimana dengan mobil ayahku?
- Doug yang bawa. Akan kita kembalikan.
Kalau begitu kusarankan kita bakar
mobil polisinya dan semua ini.
- Membakarnya? Siapa kau?
- Entahlah, Phil.
Bukti kalau aku menikah dengan
orang yang sangat asing.
Situasi ini benar-benar
kacau balau.
- Cangkir. Topi. Mobil ini.
- Hei!
Ini semua bukti dari malam yang
tak pernah terjadi.
Itu alasan kita akan
membakarnya.
Tunggu, aku seorang guru,
punya keluarga, mengerti?
Akan kurahasiakan semuanya,
tapi aku takkan membakar mobil ini.
- Baiklah. Akan kulakukan.
- Bisa aku bantu?
- Ya, terima kasih.
- Bagaimana kalian akan melakukannya?
Mudah. Tuangkan saja bensin pada
seekor musang, bakar dan masukkan.
Mereka tertarik dengan
saluran bensin.
- Apa? Musang?
- Ya.
Atau rakun yang jinak,
tapi itu agak susah.
- Jika kau mau...
- Apa penting jika ia jinak?
Ya, sebab jika tidak jinak, ia tak
mau meminum bensinnya juga.
- Dari Doug?
- Ponselnya tak ada padaku.
Itu dari Doug.
Dari Melissa.
- Jangan dijawab.
- Harus. Dia sudah telepon 2 kali!
- Boleh aku duduk di sampingmu?
- Jangan sentuh aku.
Hei, Sayang, bagaimana
keadaanmu?
Akhirnya kau terima juga. Ini sudah
ketiga kalinya aku menghubungimu.
Aku tahu. Sinyal di
sini buruk sekali.
Kurasa semua pohon sequoia ini
menghalangi sinyalnya.
Aku benci itu.
Jadi, bagaimana semalam?
Sungguh menyenangkan. Tenang
tapi menyenangkan.
Kedengarannya bagus.
- Kupelajari cara fermentasi anggur.
- Hai.
Tentu keren kalau aku
bisa menyusuinya.
Dengar...
- ...kami akan menumpang traktor.
- Apa itu?
- Aku harus pergi. Indah sekali.
- Menumpang traktor?
- Keluar dari mobil!
- Apa itu?
Mereka menghidupkan traktornya.
Kurasa itu suara mesinnya.
- Di mana dia?
- Hei, tenanglah.
Kurasa kita sedang mencari
orang yang sama.
Hei! Apa-apaan ini, ***?
Suara apa itu, Stu?
Apa itu suara bayi?
Mengapa ada bayi? Kami di pengolahan
anggur. Itu suara kambing.
- Di mana dia?
- Entahlah! Apa yang kau bicarakan?
Pak, bisa kau jalankan traktornya
supaya kami bisa pergi?
Aku sedang berusaha,
tapi kita dihalangi.
Ya, Tuhan! Apa yang
sedang terjadi, Stu?
- Hei! Ada bayi dalam mobil ini!
- Ada yang baru bilang "bayi.
- Keluar dari mobil!
- Itu bayi kambing.
Mengapa kalian mengganggu
bisnisku, kawan?
- Pergilah dari sini.
- Keluar dari mobil!
- Phil, dia pegang senjata!
- Aku sudah tahu!
- Akan kutelepon kembali. Dah.
- Ayo.
- Sial!
- Dia menembakku!
- Dia menembak Eddie!
- Masa bodoh!
Sial!
Cepat, cepat, cepat!
Sial.
Baiklah. Ini benar-benar kacau!
Siapa orang-orang itu?
Kita akan baik saja.
Semuanya akan baik saja.
Apa yang sedang terjadi?!
Aku tak tahu.
Mengapa tak kau alihkan saja
ke voicemail?
Ngomong-ngomong, itu
ketawa pura-pura.
Ada Ted Danson dan Magnum
P.I. serta aktor Yahudi itu.
Diamlah, Alan.
- Kamar berapa lagi?
- Kamar 825.
Aku sudah tahu.
Sudah kuperiksa dengannya.
Aku menemukannya, akan kutelepon kau
kembali. Syukurlah, dia bersama ayahnya.
Aku cemas sekali.
Aku merindukanmu, Sayang.
Dan aku merindukanmu..
Tidak.
- Apa yang terjadi pada kalian?
- Kami harap kau yang beritahu.
Apa maksudmu? Aku bangun tadi
pagi, aku pergi ambil kopi...
...aku kembali dan kalian
sudah pergi.
- Mengapa kalian begitu pendiam?
- Aku bukan pendiam.
Kau lucu sekali.
Ya, aku mesti beri makan Tyler.
Kalian masuklah.
Kau dengar itu?
Nama bayi itu Tyler.
Ya. Kurasa dia lebih terlihat
seperti Carlos juga, Sobat.
Baiklah, ada apa?
Kalian bersikap aneh.
- Dengar, namamu Jade, 'kan?
- Lucu sekali, Phil.
Benar, Jade. Kau ingat teman
kami, Doug.
Kalian bercanda?
Dia pendamping pengantin.
Tepat. Kami tak bisa menemukannya,
dan kami cemas.
Ya Tuhan, begitu
Doug sekali.
Sayang, aku...
Aku akan membersihkannya.
Tak apa-apa,
Ayah tidak sengaja.
Ya, Tuhan.
Astaga, Kawan, kau harus
kendalikan dirimu.
- Ya, ampun.
- Dia seksi sekali.
- Seharusnya kau bangga.
- Dia pakai cincin nenekku!
- Apa?
- Cincin yang akan kuberi ke Melissa.
Kau ingat, cincin Holocaust
nenekku?
- Sial. Baik.
- Dia memakainya.
Aku tak tahu mereka memberikan
cincin saat Holocaust.
- Dia tak apa-apa.
- Baguslah.
- Dia hanya lapar, tak apa.
- Baguslah.
Tentang semalam, kau ingat
kapan terakhir kali melihat Doug?
- Tak kulihat dia sejak pernikahan itu.
- Pernikahan itu. Baiklah. Hebat.
Kami tak bisa mengi...
Jam berapa saat itu?
Saat itu...
Kurasa sekitar jam 1, sebab aku mesti
kembali bekerja dan selesaikan shift-ku.
Lalu kemudian aku menuju ke
hotel bersama Tyler.
Dan Doug ada di sana?
Aku tak melihat Doug sebab kalian
pingsan. Kamar itu seperti reruntuhan.
Jadi aku tidur di
samping Stu.
Aku ada pertanyaan. Kau bilang
saat shift-mu berakhir.
Apa kau ini seorang perawat?
Atau pembagi kartu?
Kalian sudah tahu.
Aku seorang penari telanjang.
Teknisnya, aku cuma menemani tapi menari
telanjang cara hebat menarik pelanggan.
- Pintar.
- Jenius.
Namun semua itu masa lalu,
kini aku menikahi seorang dokter.
Aku hanya dokter gigi.
Kepolisian Las Vegas!
Jangan bergerak!
Diamkan bayi itu!
Diamkan!
- Ya, Tuhan!
- Baik, baik, baik.
Setelah mengambil fotonya,
kami bawa mereka kemari...
...di mana mereka menunggu ditanyai
oleh petugas penahanan.
Percayalah, anak-anak, kalian
tak mau duduk di bangku ini.
Kami namakan ini Loserville
(Daerah Pecundang).
Ikuti aku. Baik, mari kita
teruskan. Ayo.
--- Penerjemah: Rizal Adam ---
Email: rizaladam@yahoo.com
Halo.
- Hei, Tracy! Ini Phil.
- Hei, Phil.
- Di mana kalian?
- Di spa yang ada di hotel.
Bagus. Kami sedang berjemur.
Apa Doug di situ?
Tentu. Mengapa dia tak
ada di sini?
Aku cuma heran mengapa
kau meneleponku.
Kami buat kesepakatan, tak boleh
bicara dengan pacar atau istri.
Jadi kami semua saling
menelepon.
Baiklah. Ada apa?
Kau tak akan mempercayainya. Kami
dapat tambahan satu malam gratis.
Benarkah?
Ya. Kamarnya... Ini konyol.
Ini di luar kendali.
Ada pelayanan kamar dan
pembantu. Seperti itulah.
Kami rasa akan menghabiskan
malamnya...
...dan kami akan pulang
di pagi hari.
Kalian mau tambah semalam?
Tapi pernikahannya besok.
Itu sebabnya kami akan bangun cepat,
dan kami akan pulang tepat waktu.
Baiklah. Kau yakin
itu ide bagus?
Wenneck, Price, Garner.
Ruang 3.
Baik, Trace, aku harus pergi.
Kami akan telepon nanti.
- Ayo, cepat.
- Berputarlah.
- Sudah cukup.
- Sial.
- Tunggu sebentar.
- Akan kubalikkan diriku.
- Berhentilah menarik.
- Bisakah kau...? Tahan.
Sudah. Alan, santai saja.
Kemudian... Ini dia.
Bagus.
Tuan-tuan.
Kami punya kabar baik dan
kabar buruk.
Kabar baiknya adalah kami
menemukan Mercedes kalian.
- Itu berita bagus sekali.
- Bagus sekali. Kau lihat?
Ya, itu kini dalam sitaan.
Kami temukan jam 5 tadi pagi...
...terparkir di tengah
Las Vegas Boulevard.
- Di tengah. Itu aneh.
- Ya, memang aneh.
Di situ juga ada catatan.
Tertulis di sini, "Tak bisa temukan meteran
parkirnya, tapi terimalah 4 dolar ini."
Kabar buruknya adalah...
...kami tak bisa menyidangkan
kalian sampai Senin pagi.
Tidak. Petugas, itu mustahil.
Tidak, kami harus berada di L.A.
besok untuk pernikahan.
- Kalian mencuri mobil polisi.
- Tidak. Kami menemukannya.
Ya, jika ada, kami pantas menerima
penghargaan, umpamanya piala.
- Kulihat bajingan sepertimu tiap hari.
- Setiap hari.
"Mari kita ke Vegas, kita akan
minum dan bercinta!
Mari kita curi mobil polisi,
sebab ini benar-benar lucu."
Menurutmu kau akan lolos
dengan itu? Bukan di sini.
Bukan di sini.
Pak...
...jika boleh...
...aku anggap mobil polisi itu
milik salah satu dari kalian.
- Ya.
- Ya.
Dengar, aku bukan polisi.
Aku bukan pahlawan.
Aku seorang guru.
Tapi jika salah satu anakku
hilang saat tur sekolah...
...aku akan terlihat sangat buruk.
- Apa maksudmu?
- Ya, Phil, apa maksudmu?
Tak ada yang mau terlihat buruk.
Kami harus pergi ke pernikahan...
...dan kalian tak mau
orang-orang membahas...
...bagaimana para turis menjengkelkan
bisa meminjam mobil kalian semalam.
Tapi intinya adalah, kurasa kita
bisa menyelesaikannya.
Tentu saja dengan
bijaksana, Bu.
Bagaimana menurut kalian?
Ijinkan aku menanyakan sesuatu:
Apa ada dari kalian yang mengidap
penyakit jantung atau semacamnya?
Tak ada.
Baiklah, anak-anak, kalian berada
di pelatihan sebenarnya hari ini.
Tuan-tuan ini dengan amat
sukarela mendemonstrasikan...
...bagaimana senjata pelumpuh digunakan
untuk menaklukkan tersangka.
- Itu benar.
- Tunggu. Apa?
Ada 2 cara menggunakan senjata
pelumpuh. Dari jarak sangat dekat.
- Apa-apaan itu?
- Atau bisa kau tembak dari jauh.
Apa ada sukarelawan? Kau mau maju
ke sini dan lakukan penembakan?
Baiklah, bagaimana denganmu, Nona?
Majulah ke sini. Tak apa-apa.
Ayo, Tampan, cepat.
Bukan kau, Gendut, mundurlah.
Kau, bocah tampan.
- Dasar gendut.
- Baiklah, ini benar-benar mudah.
Kau tinggal acungkan,
bidik dan tembak.
Mengerti?
Dengarkan. Kau sungguh tak
ingin melakukannya.
Kau bisa melakukannya.
Konsentrasi saja.
Jangan dengarkan orang gila itu.
Mari pikirkan baik-baik.
Habisi dia!
- Sial.
- Ya!
Tepat di kemaluan!
Bagus sekali.
- Selamat. Tepuk tangan semuanya.
- Kerja bagus.
Kerja bagus. Selamat.
Hebat sekali.
Bagus. Sisa satu tembakan lagi. Ada
yang mau menembak di depan sini?
Bagaimana denganmu, pria besar?
Majulah kemari.
Baiklah, petunjuknya sama.
Acungkan saja, bidik dan tembak.
Itu dia.
Aku suka kesungguhannya.
Tepat di mata.
Bagus.
Kau sedang memegang 50.000
volt, Nak. Jangan takut diancam.
Tepat di wajah!
Di wajah!
Dia masih bangkit.
Dia masih bangkit.
Tidak!
Semuanya tenang.
Kami pernah lihat ini sebelumnya.
Dia hanya butuh tembakan tambahan.
Itu dia.
Beberapa orang berbadan besar,
kalian harus menembaknya dua kali.
Baiklah, siapa yang mau
mengambil sidik jari mereka? Ayo.
Sialan mereka semua,
kau mendengarku?
Itu omong kosong. Akan kuberitahu
semuanya kalau kita mencuri mobil polisi.
- Kita dibebaskan, siapa yang peduli?
- Aku peduli!
Kau tak bisa lakukan itu. Menyetrum
orang karena menurutmu itu lucu.
Itu kebrutalan polisi.
Aku akan ambil minuman soda.
Kalian mau sesuatu?
Tidak.
Orang itu tak mau diam.
Demi Tuhan.
Alan, kau baik-baik saja?
Aku hanya cemas.
Bagaimana jika sesuatu terjadi
pada Doug? Sesuatu yang buruk.
Ayolah, kau tak boleh
berpikiran seperti itu.
Bagaimana kalau dia tewas?
Aku tak sanggup kehilangan orang
dekat lagi. Sangat menyakitkan.
- Aku sangat sedih saat kakekku wafat.
- Bagaimana dia wafat?
- Perang Dunia ke-2.
- Tewas dalam peperangan?
Tidak, dia sedang main ski di Vermont.
Dilakukan selama Perang Dunia ke-2.
Alan...
- ...Doug baik-baik saja.
- Kenapa dia belum menelepon?
Entahlah, tapi kita akan
mencari tahu.
Kuberitahu satu hal lagi, kecil
kemungkinan mobil kita kembali.
Stu, jangan sekarang.
Tidak, kau mau bertaruh berapa
jika itu memang benar?
Sudah cukup. Alan sangat cemas.
Jangan buat dia lebih khawatir lagi.
Maaf, Alan.
Kau tahu?
Kita akan cari mobilnya untuk petunjuk
dan semuanya akan baik-baik saja.
Sial. Aku tak bisa lihat.
Katakan seperti apa rupanya.
Jangan melihat.
Jangan melihat.
- Wow. Baiklah.
- Syukurlah.
Kau lihat?
Ini akan baik-baik saja.
- Temukan sesuatu?
- Ada cerutu.
Aku temukan...
Ada sepatu warna hitam.
- Itu sepatu wanita?
- Entahlah.
- Sepatu siapa itu?
- Entahlah. Punya pria ukuran 6.
- Itu aneh.
- Apa ini kulit ular?
Yang benar saja!
- Itu kondom bekas, Alan.
- Ya, Tuhan. Menjijikkan!
- Keluarkan itu dari mobil.
- Ini masih basah.
- Aku tak mau.
- Hei! Ayolah.
Ada sperma di bajuku.
Demi Tuhan!
- Singkirkan.
- Sial!
Ya, Tuhan.
Apa-apaan itu tadi?
Kita harus serius, Kawan!
Suara apa itu?
Suaranya dalam bagasi.
- Doug ada di bagasi.
- Astaga!
Ya, ampun!
- Buka! Buka! Buka!
- Baik, baik, baik.
Baik, baik, baik.
Ya, Tuhan!
Aku mohon!
Kumohon hentikan!
Tunggu. Aku di pihakmu!
- Kau mau macam-macam denganku?
- Tak ada yang mau macam-macam!
Kami di pihakmu. Aku benci Godzilla!
Aku benci dia juga. Aku benci dia!
Dia menghancurkan kota!
Aku mohon!
Ini bukan salahmu.
Akan kucarikan celana.
Apa itu tadi?
Aku mengalami pendarahan dalam.
Tolong telepon 911.
Itu benar-benar gila!
Siapa pria itu?
Dia kejam sekali.
Ada sesuatu yang ingin
kuberitahu pada kalian.
Semalam di atap,
sebelum kita tak sadarkan diri...
...aku memasukkan sesuatu
ke dalam Jägermeister-nya.
- Apa?
- Maaf, aku memasukkannya.
- Kau membius kami?
- Tidak, aku tak membius kalian.
Aku diberitahu kalau
itu adalah ekstasi.
Siapa yang memberitahumu
kalau itu ekstasi?
Pria dari toko miras itu.
Kenapa kau mau memberi
kami ekstasi?
Aku mau semuanya bersenang-senang
dan kutahu kalian takkan mau meminumnya.
Itu cuma satu tegukan saja.
Dulu kuminum 3 teguk tiap malam.
Tapi itu bukan ekstasi, Alan,
itu obat bius!
Pikirmu aku tahu itu, Stu?
Orang di mana aku membelinya
kelihatannya sangat jujur.
Maksudmu penjual narkoba di toko
miras bukan pria baik?
Mari tenangkan diri.
Kau yang tenang! Dia membius kita.
Gigiku hilang. Kunikahi seorang pelacur.
- Lancangnya kau! Dia wanita baik.
- Dasar kau orang bodoh sialan.
- Bahasamu menyinggung.
- Persetan denganmu!
Baiklah, mari kita tarik
nafas dalam-dalam.
Serius, ini hal yang bagus.
Setidaknya bukan orang asing yang membius
kita karena Tuhan saja yang tahu alasannya.
Ya, kau benar, Phil, ini
benar-benar hal yang bagus.
Sebaiknya kita pergi sekarang.
Ada sesuatu yang ingin kuingatkan
pada kalian berdua.
Teman baik kita Doug mungkin sudah
mati dengan posisi telungkup...
...dengan narkoba di mayatnya.
- Itu tak mungkin.
- Itu benar.
Itu tak membantu. Baiklah,
mari kita bereskan kekacauan ini.
Mari kita kembali ke hotel, dan aku
akan membuat dua panggilan.
Mungkin Doug sudah kembali.
Mungkin dia sedang tidur.
Ayo.
Mari kita pergi.
- Stu? Bantuan kecil?
- Diam kau.
Ya, Tuhan.
Kau tak apa-apa?
- Ya, aku tak apa-apa.
- Alan, maafkan aku.
Tunggu, Kawan.
Bagaimana dengan macan itu?
Bagaimana jika dia keluar?
Sial. Aku lupa soal macan itu.
Bagaimana ia bisa masuk
ke dalam?
- Entahlah, karena aku tak ingat.
- Stu, pelankan suaramu.
Karena salah satu efek samping obat
bius adalah kehilangan ingatan.
Ucapanmu terlalu bodoh
untuk dihina.
- Terima kasih.
- Hei.
Hei, ayolah.
Apa kita tinggalkan musiknya
hidup?
Jangan buat gerakan
tiba-tiba.
- Siapa kau?
- Tidak, siapa kalian?
Diam, diam.
Mike Tyson?
Bagian kesukaanku sebentar
lagi muncul.
Butuh paduan suara, Kawan.
Sekali lagi, kawan-kawan.
Ya, ampun!
Kenapa kau lakukan itu?
Tn. Tyson ingin tahu mengapa
macannya ada di kamar mandi kalian.
Tunggu, itu sungguh tak perlu.
Aku penggemar beratmu. Saat kau
kalahkan Holmes, itu...
Jelaskan.
Dengar, kami dibius semalam. Kami
tak ingat dengan apa yang terjadi.
Itu benar.
Kami terlibat banyak masalah semalam
dan kini tak bisa temukan kawan kami.
Jika kau mau membunuh kami,
silahkan sebab aku tak peduli lagi.
- Kau bicara apa?
- Aku tak peduli.
Mengapa kalian mau
mencuri macannya?
Kami cenderung berbuat bodoh
saat mabuk berat.
- Aku tak percaya orang-orang ini.
- Tunggu, bagaimana kalian temukan kami?
Salah satu dari kalian jatuhkan jaket ini.
Ditemukan di kandang macan tadi pagi.
Itu jaket Doug.
Ya, Doug. Dompet dan kunci
kamarnya ada di situ.
- Tidak, itu teman kami yang hilang.
- Masa bodoh.
- Apa kalian melihatnya?
- Aku tidur cepat.
Karena jika dia bangun, ini tak
akan terjadi dengan lancar.
Mungkin salah satu macannya
memakannya seperti Omar.
Beri penghormatan.
Apa yang terjadi pada Omar?
Jangan khawatirkan soal Omar,
dia tak lagi bersama kami.
Baik, aku tahu kalau aku
banyak bertanya...
...tapi bolehkah kami ke rumahmu
dan memeriksa...
...untuk mencari petunjuk?
Tentu saja boleh. Bagaimana lagi kami
akan mendapatkan macan itu kembali?
- Ayo, Juara.
- Maaf?
Kami tak akan membawanya ke Bentley.
Kalian yang bawa, kalian yang kembalikan.
Bagaimana menurutmu,
kira-kira 40 menit lagi?
Jangan buat aku kembali
untuknya.
- Itu tadi Mike Tyson.
- Ya, tak usah kau bilang.
Aku cuma berkomentar,
dia masih kuat.
Alan.
Sobat, kau tak apa-apa?
- Ya, Tuhan.
- Sial!
Dia dipukul di bagian mana?
Kelihatannya ini tak adil.
Ini Batu, Kertas, Gunting.
Tak ada lagi yang lebih adil.
- Alan seharusnya yang lakukan.
- Alan tadi ditinju oleh Mike Tyson.
Ayolah. Demi Doug.
Kenapa kau beri merica di steak-nya?
Kau tak tahu jika macan suka merica.
Macan suka merica.
Mereka benci kayu manis.
Phil, lakukan saja.
Kau harus melakukannya.
Aku mau, tapi kau emosi.
Itu takkan baik.
Baik, aku sudah masukkan
lima pil bius di dalamnya.
Masuk saja ke dalam dan
lemparkan steak itu padanya.
Baik.
Pastikan dia makan semuanya.
Sial.
Sial.
Hei, kucing mungil.
Sayang, tak apa-apa.
Aku punya sedikit cemilan buatmu.
Sangat penting kau
memakan ini.
Ya, hanya sedikit...
Sial!
Apa yang kita lakukan sekarang?
Menunggu.
Apa yang dimimpikan macan
Saat mereka tidur?
Apa mereka bermimpi
memutilasi kuda zebra
Atau Halle Berry dengan
berpakaian Catwoman?
Jangan cemas, si kepala
belang yang cantik
Kami akan mengembalikanmu ke
Tyson dan tempat tidurmu yang nyaman
Lalu kami akan temukan teman
baik kami Doug
Lalu kami akan memberikannya
pelukan sahabat
Doug
Doug
Doug, Dougie, Dougie, Doug, Doug
Tapi jika dia terbunuh oleh
pencuri narkoba
Maka keberuntungan kami
sudah habis
Kita semua akan mati.
Tunggu.
- Ya, ampun.
- Hati-hati!
Hidungnya.
Itu hidungnya.
Kumohon jangan berhenti.
Kumohon jangan...
Sial.
Ayah akan mengalahkanmu!
Dia menang lagi.
Hei, kawan. Malam yang
berat, ya?
Sayang, tetap di dekat Mama.
Apa ini?
Tenang, bocah kecil.
Kau tak mau menyentuh itu.
Jangan, rekan, itu bukan
barang milikmu.
Jadi, apa yang kalian
bawa itu?
Hanya beberapa
"urusi urusanmu."
- Tenanglah, Phil.
- Dia benar. Salahku.
- Kau baik saja?
- Bukankah kita ada di lift?
Kenapa, itu membahayakan?
Apa ini omong kosong?
- Kumohon, bahasamu itu.
- Ya.
Aku sangat setuju.
Kawan-kawan, kapan Komet
Halley berikutnya?
- Siapa yang peduli?
- Apa kau tahu, Stu?
Kurasa mungkin 60 tahun lagi.
- Tapi bukan malam ini, 'kan?
- Kurasa tidak.
Tapi kau tak tahu pasti?
Tidak.
Sepupuku pernah melihatnya.
Katanya, itu membuatnya gila.
Aku mau pastikan kalau aku takkan
pernah melewatkan Komet Halley ini.
Jadi jika kalian tahu kalau
ada yang akan muncul...
Sial!
- Ya, Tuhan!
- Astaga!
Stu! Stu, ia mencakarku!
Stu!
Kau kena cakar!
Kau berdarah!
Aku panik.
Ya, Tuhan.
Baik. Tunggu, tahan.
- Aku tak bisa melakukannya.
- Kembalikan tanganmu di situ...
- ...dan setir mobilnya.
- Aku terlalu gugup.
Alan. Kami membutuhkanmu, Sobat.
Ini waktumu untuk bertindak mulia.
Baiklah.
Ayah akan membunuhku.
- Nah, begitu.
- Itu bagus.
Lurus terus.
- Kalian telat.
- Terserah, Kawan.
Kami harus mendorongnya saat
hampir sampai.
Masuklah. Mike punya sesuatu
yang ingin dia tunjukkan pada kalian.
Itu di luar kendali, kawan. Serius,
kau mesti mengandangkannya.
Saat kami pulang, kami memeriksa
kamera pengawas.
Hebat.
Begini caranya berjalan.
Begini caranya berjalan.
- Oh, itu Doug.
- Syukurlah dia masih hidup.
Itu sahabat kami.
Dia itulah yang hilang.
Kami semua teman baik.
Mengapa kalian tak perhatikan saja?
Aku tak punya waktu semalaman.
Ya, tentu saja.
Tentu saja.
- Apa yang kau lakukan?
- Kawan. Coba lihat ini.
Itu aku di TV. Aku tak pernah
ada di TV sebelumnya.
Sedang apa kau?
Benarkah?
Benarkah, Alan?
Kau punya selang
pemadam api, kawan?
Ya, aku...
Kau akan membuat kolamnya
meluap, kawan.
- Haruskah aku menunggu di luar?
- Kurasa itu ide bagus, Alan.
Ya.
Jangan sentuh apa pun
di luar sana.
Kalian tahu? Dia bukan teman ba...
Kami tak mengenalnya dengan baik.
Ayo. Ayo, ayo.
Dari mana kalian dapatkan
mobil polisi itu?
Kami mencurinya dari
para polisi dungu itu.
Menyenangkan.
Tos untuk yang itu.
Ya, memang menyenangkan.
Aku hanya harus bilang...
...aku tak pernah melihat makhluk indah
yang lebih cantik dan elegan sepertinya.
Coba lihatlah. Stu.
Kucumbui macan ini.
- Astaga. Itu mengerikan.
- Ya, ampun.
- Sial.
- Siapa yang lakukan hal macam itu?
Jelas ada yang punya banyak
masalah. Aku memang sakit.
Ya, Tuhan.
Cukup itu saja.
Ini sangat membantu.
Sungguh. Karena kini kami tahu
kalau sahabat kami Doug...
...bersama kami saat jam
3:30, dan dia masih hidup.
Terima kasih lagi, Juara. Dan lagi, kami
minta maaf karena mencuri macanmu.
Jangan cemaskan itu, kawan.
Seperti katamu, kita semua berbuat
bodoh saat mabuk berat.
- Sudah kubilang dia mengerti.
- Aku tadi katakan itu.
Semua orang bilang kalau
Mike Tyson seorang yang brengsek...
...tapi kurasa dia orang
yang baik hati.
Kurasa dia itu kejam.
Baiklah. Kurasa sudah waktunya
kita menelepon Tracy.
Puji Tuhan. Akhirnya Phil mengatakan
hal yang masuk akal.
Kita tak punya banyak pilihan.
Mungkin dia sudah dengar dari Doug.
Itulah yang kumaksudkan
selama ini.
Kita cuma perlu jujur.
Beritahu semuanya pada dia.
Kita tak perlu beritahukan semuanya.
Kita bisa tinggalkan...
...soal aku menikahi seorang
pelacur.
Tetaplah fokus pada Doug.
- Aku bilang apa ke ayahku soal mobilnya?
- Alan, santailah. Ini cuma bagian dalamnya.
Ayolah. Aku punya kawan di L.A.
yang ahli soal interior mobil.
- Astaga!
- Ya, Tuhan.
- Kalian tak apa-apa?
- Apa itu?
Aku kenal orang itu. Dia orang
dari dalam bagasi mobil.
Keluar dari mobil.
Aku mohon.
Tunggu. Itu orang yang
menembak Eddie.
- Dengar...
- Ayo!
- Baiklah.
- Oh, tidak.
- Pelan-pelan.
- Ayo.
Baiklah.
- Baiklah.
- Ayo.
Hei, tenanglah!
- Leherku sakit.
- Keluarkan si gendut itu.
Keluarkan si gendut itu.
- Baiklah.
- Hei, tenanglah!
Aku mau tasku
kembali, Brengsek.
- Apa? Tas wanitamu?
- Bukan tas wanita, tapi tas kuliah.
Itu tas wanita. Dan kalian mencuri
dari orang yang salah.
Tunggu sebentar.
Kami mencuri darimu?
Baiklah, kalian tahu?
Kami tak ingat apa pun yang
terjadi semalam...
...jadi bantulah kami sedikit.
Rupanya kalian bertemu di meja
judi semalam.
Kau mulai menang,
dan dia bermain membantumu.
- Dia menang 80 ribu dolar.
- Benarkah? 80.000 dolar banyak.
Itu bagus.
Dia simpan koin judi di tasnya,
lalu kalian membawanya.
Sepertinya itu bukan kami.
Uangku 80.000 dolar ada di
dalamnya. Dan yang ini? Tak ada.
Hei, ada Skittles di dalamnya.
Jangan lagi.
Jangan biarkan si brewok itu
membodohimu. Dia masih anak-anak.
Itu lucu karena dia gendut.
Dengar, jelas ini ada kesalahpahaman
yang sangat sederhana.
Alan salah mengambil tas,
itu bukan masalah besar.
Baik, jika itu, "Bukan masalah besar,"
mengapa saat aku mengejar kalian...
...dia mulai menjerit seperti orang
gila dan menyekapku dalam bagasi?
Aku yang melakukannya?
Ya, katamu itu jimat keberuntunganmu
dan kau mau membawanya pulang.
- Jimat keberuntungan.
- Itu lucu.
Persetan denganmu.
Jika mau menemui teman kalian lagi,
berikan 80.000 dolarku.
- Apa?
- Teman kami?
- Kau membawa Doug?
- Kau tahu soal teman kami?
- Doug!
- Doug!
- Doug di dalam mobil itu!
- Doug, tak apa-apa!
Kau tenanglah, Brewok!
- Baiklah. Baik.
- Apa yang kau inginkan?
Kini tak begitu bagus.
Pertukaran menguntungkan, Bodoh.
Apa?
Kami benar-benar minta maaf.
Tapi ini mudah dibereskan.
- Alan, mana tasnya?
- Aku tak tahu.
- Ada di kamar hotel, 'kan?
- Ya, kami bisa mengambilnya.
Kami bisa ambilkan... Kami bahkan
bisa menuliskan cek buatmu segera.
Tak sempat.
Cuma uang tunai.
- Ada orang di dalam sana.
- Membosankan.
Aku mau tidur.
Ayo.
Tunggu. Maaf jika aku
membuatmu bosan!
- Doug, tak apa.
- Kau culik teman kami! Penculik!
- Tunggu.
- Tidak. Kalian takkan kemana-mana.
Hentikan.
Hentikan.
Tabrak aku.
- Baiklah. Tunggu.
- Stu, Stu, Stu.
Bawa uangnya ke Batu Besar di
Gurun Mojave saat subuh.
- Apa?
- Sampai jumpa, Brengsek.
Paling tidak kita memenggal
kepalanya! Sial!
Ayo, keluarlah dari sini.
Kuberitahu kalian, aku sudah mencarinya
tadi pagi sebelum kita pergi. Tak ada.
Sial.
Stu, berapa jumlah
tabunganmu di bank?
Sekitar 10.000 dolar.
Akan kupakai untuk pernikahan.
Kau sudah menikah,
jadi itu tak masalah.
Selain itu, sudah cukup dengan
Melissa, dia yang terburuk.
Ya, Doug cerita padaku kalau Melissa
sudah bercinta dengan pilot.
Dia bartender di kapal pesiar.
Ada apa dengan kalian?
- Alan, kau makan pizza di sofa itu?
- Ya.
Apa yang akan kita lakukan?
Sungguh kacau.
Hei, kawan-kawan?
- Kau menemukannya?
- Tidak.
Tapi coba lihatlah ini.
Tukar saja, 10.000.
- Kursi ini ada pemiliknya?
- Tidak, silahkan.
Baiklah, mari kita
bermain blackjack!
Itu dia.
Diamlah, Brengsek.
- Aku akan bertaruh.
- Persetan denganmu!
Membagikan lima kartu.
- Terlalu banyak.
- Ya!
Aku bahkan tak mengenalmu, tapi
akan kuberitahu bahwa kau bodoh.
Ya!
Ayo.
Dia tak bisa kalah.
Kurasa pengawas meja
sedang mengawasinya.
- Ya, Tuhan.
- Kau tak apa-apa?
Sungguh bodohnya aku. Aku gugup
saat berjudi. Begitu konyolnya.
- Ini terjadi.
- Tunggu sebentar.
- Tenang saja. Dia istriku.
- Rasanya sakit.
Pastinya...
Apa rasanya sakit
Kau baik-baik saja?
- Aku tak tahu.
- Aku juga tak tahu. Aku tidak...
Kurasa kau baik saja.
Ayo.
- Sungguh? Baiklah.
- Pelan-pelan.
Maaf, dia agak terlalu
banyak minum.
Terima kasih, Sobat.
Ini untukmu.
Dan 100, 200, 300, 400.
Dengan semua ini,
totalnya 82.400 dolar.
Ya, ampun.
Aku tak mempercayainya.
- Alan, kau memang hebat.
- Kau juga, Phil.
Kita harus kembali minggu depan,
menaklukkan semua kota.
Aku bebas minggu depan.
Atau kita bisa fokus kembali
pada Doug sekarang.
Kalian tahu? Minggu depan tak bagus,
Jonas Bersaudara ada di kota.
Tapi minggu apa pun sehabis
itu, tak masalah.
Kurasa keberuntungan kita
akhirnya kembali, kawan-kawan.
- Kita sudah kembali, Sayang.
- Kita sudah kembali. Klasik.
Kita kembali, kita kembali.
Benar.
Kita akan dapatkan
Doug kembali
Dan tiga sahabat dekat
yang siapa pun bisa memilikinya
Kita tiga sahabat dekat
yang siapa pun bisa memilikinya
Kita tiga sahabat dekat
yang siapa pun bisa memilikinya
Dan kita takkan pernah
saling meninggalkan
Kita tiga sahabat terbaik
yang siapa pun bisa memilikinya
Serius, tiga sahabat dekat
yang siapa pun bisa memilikinya
Itu benar, tiga sahabat dekat
yang siapa pun bisa memilikinya
- Sekarang apa?
- Beri dia tanda.
- Tanda apa?
- Nyalakan lampu. Biar dia tahu.
- Tahu apa?
- Kesepakatannya.
Tentu saja. Kita tadi melalui 48 km
memasuki gurun. Dia sudah tahu.
Phil, lakukan saja sesuatu.
Baik.
- Oh, sial.
- Lihat?
Baiklah, ayo.
Si gendut lucu jatuh telungkup.
Kau tak apa-apa?
Baiklah, kami dapatkan uangnya.
80.000, tunai.
Lemparkan uangnya, lalu Doug
akan kami berikan.
Maaf. Yang pertama, selamat pagi.
Dan semalam kami tak tahu namamu.
Tn. Chow.
Leslie Chow.
Tn. Chow, suatu kehormatan.
Namaku Stu.
Dan kami akan sangat menghargai
kesempatan untuk bertemu Doug...
...sebelum kami berikan uangnya,
sekedar bukti kalau dia baik saja.
- Jika itu tak masalah.
- Tentu, Stu. Tak masalah.
- Syukurlah.
- Baik.
Lihat, dia baik saja.
Sekarang berikan uangnya...
...atau kutembak dia, dan
kutembak kalian semuanya.
Lalu kami ambil uangnya.
Pilih saja, brengsek.
- Berikan uangnya, Stu.
- Baiklah.
- Semuanya di sini.
- Lepaskan dia.
Baik, tenanglah.
Tenanglah.
Ta-da.
Apa ini lelucon?
Siapa ini?
Itu bukan Doug.
Kalian bicara apa, Willis?
Itulah dia.
Bukan, maaf, Tn. Chow.
Itu bukan teman kami.
- Dia... Itu...
- Doug yang kami cari berkulit putih.
Sudah kubilang, kalian tangkap
orang yang salah, anak kecil.
Sial, Alan, kau libatkan aku
dalam masalah apa?
- Kau mengenalnya?
- Dialah yang jual narkoba jelek itu.
- Apa kabar?
- Aku tak jual narkoba jelek padamu.
- Tunggu. Dia jual yang Ruphylin itu?
- Ruphylin? Aku jual Ru...? Apa...?
- Siapa yang peduli? Mana Doug?
- Akulah Doug.
- Namamu Doug?
- Ya, aku Doug.
Namanya Doug juga.
Perpaduan yang klasik.
Ayo.
- Chow. Kau beri Doug yang keliru.
- Bukan masalahku.
Tidak. Sekarang, kembalikan 80.000
dolar kami dan bawa kembali dia!
- Ayolah. Aku akan jadi Doug kalian.
- Baiklah. Aku bawa dia kembali.
Sesudah kau menghisap
kemaluan kecilku.
- Itu jorok.
- Bagaimana kedengarannya?
- Selamat tinggal, para ***.
- Tunggu sebentar.
Dia itu brengsek kecil
yang jorok.
Kau pernah punya ekstasi?
Tidak, aku tak punya ekstasi.
- Dasar sial!
- Sial!
- Sial!
- Sial!
- Halo?
- Tracy, ini Phil.
Phil, di mana kalian?
Aku cemas sekali.
Ya, dengar.
Kami mabuk berat.
Terima kasih atas tumpangannya
kembali ke kota.
- Aku punya pertanyaan untukmu.
- Apa itu?
Bagaimana kau ada
di mobil Chow?
Bajingan sinting itu
menculikku kemarin.
Baik, tapi kenapa?
Maksudku, kenapa dirimu?
Dia kira aku bersama kalian karena
kita bersama-sama di Bellagio.
- Apa?
- Kami berada di Bellagio?
Kita berjudi.
Kalian tak ingat?
Tidak, kami tak ingat.
Karena penjual narkoba brengsek menjual
Ruphylin padanya dan bilang itu ekstasi.
Ruphylin. Itu kata kalian.
Ruphylin. Apa itu Ruphylin?
Kau adalah penjual narkoba
terpayah di dunia.
Sebagai informasi, Ruphylin adalah obat
pemerkosa. Kau jual pil bius ke Alan.
Sial. Aku pasti mencampurkan
kantungnya. Salahku, Alan.
Sial, Marshall akan marah padaku
jika dia tahu itu.
- Terserah.
- Lucu, sebab beberapa hari lalu...
...aku dan temanku penasaran kenapa
mereka menyebutnya pil bius (atap).
- Kau tahu yang kubicarakan?
- Tak tahu.
Kenapa bukan pil lantai?
Sebab saat kau meminumnya...
...kau mungkin akan berakhir
di atas lantai bukannya di atap.
Bagaimana dengan pil tanah?
Itu baru nama yang bagus.
Bagaimana dengan
pil perkosa?
- Tunggu, kau tadi bilang apa?
- Pil perkosa.
- Bukan kau. Doug, yang sebelumnya.
- Aku tadi bilang pil tanah.
Bukan, sebelum itu.
Kau bilang, "kau mungkin akan
berakhir di lantai..."
- Phil.
- Trace, aku sungguh minta maaf...
- Phil? Halo?
- Tracy, ini Stu.
Stu. Bicaralah.
Apa yang terjadi?
Tak ada.
Jangan dengarkan Phil.
Dia benar-benar sudah sinting.
Dia mungkin masih mabuk sejak semalam.
Di mana Doug?
Dia sedang membayar makanannya.
Kami baru saja sarapan enak.
Kami segera pulang,
jadi kami mesti pergi.
- Kita akan jumpa nanti. Dah.
- Stu.
Stu. Sial.
- Kenapa, kawan?
- Aku tahu Doug di mana.
Entahlah, kawan.
Aku baru menyadarinya.
Ingat saat kita melihat kasur Doug
menancap di patung itu?
- Ya, kita lempar keluar jendela.
- Tidak, tak mungkin.
- Jendela hotel Vegas tak bisa dibuka.
- Lalu bagaimana kasurnya...?
Ya, ampun!
- Tunggu. Ada apa?
- Doug coba beri sinyal pada orang.
- Astaga.
- Ya.
- Tunggu. Bagaimana kau tahu itu?
- Doug membuatku menyadarinya.
- Doug?
- Bukan Doug kita. Doug ***.
- Hei, hati-hati dengan ucapan itu.
- Maaf.
Ada yang mau beritahu
di mana Doug kulit putih berada?
- Dia di atap, Alan.
- Ya.
Dia di atap. Kita pasti telah naikkan
dia di sana untuk bercanda...
- ...supaya dia bangun di atap.
- Seperti saat kamp musim panas itu.
Kita memindahkan kantung
tidurnya ke dermaga di danau?
Ya. Menyenangkan.
Kurasa tak begitu lucu sebab
kita lupa menaruh dia di mana.
Kalian orang terbelakang.
Kalian tahu itu?
- Astaga. Menurutmu dia masih di sana?
- Hanya ada satu cara mengetahuinya.
Doug!
Doug!
- Doug!
- Doug, kau ada di sini, Sobat?
Di mana kau, Doug?
Doug!
Hei, kawan-kawan!
Dia ada di sini!
Aku menemukannya!
Dia di sini!
Dia baik-baik saja.
Kau baik-baik saja.
Ya, Tuhan. Kita harus pergi,
kawan. Ayo.
Kami mencari di mana-mana
karenamu.
- Dia masih hidup.
- Apa yang terjadi?
Kami bisa jelaskan semuanya,
tapi sekarang kita harus pergi.
- Hei, kawan. Kau baik saja?
- Tidak. Aku tak baik saja.
Kau terlihat sehat dan berwarna.
Aku jadi iri.
- Aku akan menikah hari ini.
- Ya, benar.
Itu sebabnya kau perlu fokus dan
lakukan semua yang kami katakan.
Karena jujur saja, kau kini sedang
membuang sedikit waktu.
Dasar brengsek!
Kulitku terbakar.
Kulitku terbakar.
Ya, Tuhan!
- Tak apa-apa. Bukan salahmu, Doug.
- Jangan menyentuhku. Diam.
Kalian semua, diam.
Bawa saja aku pulang.
Bawa saja aku pulang.
Bagaimana penerbangan
setelah itu?
Kau pasti bercanda.
Sial.
- Apa?
- Semua penerbangan ke L.A. habis.
- Bagaimana dengan Burbank?
- Terjual habis.
Kita tak bisa mengemudi ke sana,
pernikahannya mulai 3,5 jam lagi.
- Alan, di mana mobilnya?
- Dalam perjalanan.
Kalian tahu?
Kita bisa mengemudi ke sana.
Kita bisa berhasil. Baik?
Hai.
- Beri aku waktu sebentar.
- Kami akan pergi tanpamu.
- Apa giginya hilang satu?
- Ya.
Terima kasih sudah membantu kami
semalam. Itu sungguh luar biasa.
Tentu.
Dengar, Jade, aku...
Kau tak harus mengatakannya.
Aku sudah mengerti..
Semuanya ini bodoh.
Memang itu bodoh, bukan?
- Ini milikmu.
- Terima kasih.
Aku tak percaya memberikan cincin Holocaust
nenekku ini pada orang yang baru kutemui.
- Apa yang kupikirkan?
- Kau benar-benar mabuk.
Jelas.
- Kau cabut gigimu sendiri.
- Aku...?
Aku cabut gigiku?
Kenapa aku mencabut
gigiku sendiri?
Alan bertaruh bahwa kau bukanlah
dokter gigi yang cukup hebat...
...untuk mencabut giginya sendiri.
Baiklah. Wah.
- Tentu saja dia begitu.
- Kau menang.
Ya. Jelas.
Kemenangannya ada di sini.
Ini perlu diturunkan.
- Sudah bagus. Masuklah.
- Tidak. Keselamatan lebih dulu.
- Alan, tak apa. Sudah rusak.
- Tidak, mesti kuturunkan dulu.
- Astaga. Awas.
- Jangan rusak mobilnya.
Kau akan merusak mobilnya.
- Kau sedang apa akhir pekan depan?
- Entahlah. Bekerja. Kenapa?
Kurasa aku mungkin akan kembali
dan mengajakmu makan malam.
Benarkah?
Seperti sebuah kencan?
Ya. Seperti sebuah kencan. Semoga
hanya itu yang kuingat.
Kedengarannya bagus.
- Stu. Ayo.
- Stu. Ayo.
Aku harus pergi.
Sampai jumpa.
- Dah.
- Dah.
Baiklah, ini dia.
- Baiklah, ayo kita pergi.
- Ya.
Hati-hati.
Setidaknya perjalanan ini
bukan seluruhnya malapetaka.
- Apa yang membuatmu berkata itu?
- Saat aku terbangun di atap...
...aku menemukan koin judi Bellagio
senilai 80.000 dolar di sakuku.
Ya, Tuhan!
Sepertinya kita akan pulang
membawa banyak uang, kawan.
Itu dia datang.
Itu dia.
- Hei, Neeco!
- Hei. Apa kabar, Alan?
- Awas.
- Sial.
- Terima kasih, Neeco.
- Baiklah, kawan.
- SMS aku!
- Selamat tinggal.
- Siapa orang itu?
- Itu kawanku.
Maaf, MapQuest membawa kami ke
rute yang benar-benar membingungkan.
- Bagaimana rambutku?
- Kelihatan bagus.
- Keren seperti rambut Phil?
- Seperti Phil klasik.
Dia terlihat cantik, kawan.
Maaf aku terlambat.
Vegas.
Darimana kau?
Kenapa kau memerah?
Sayang, ceritanya panjang.
Kita berkumpul di sini
hari ini...
...karena kekuatan cinta dan
janji yang ditepati.
Yang aku tahu bahwa
aku sangat menyesal.
Dan aku janji, selama kita
menikah...
...aku tak akan pernah membuat
dirimu melalui hal seperti ini lagi.
Maukah kau memaafkanku?
- Ayah.
- Hei, jagoanku.
Maaf, tapi aku sedang menanti
suamiku datang sebentar lagi.
Lucu sekali.
Kemarilah.
Bagaimana pertandingan
sepakbolanya?
- Stu? Kau menghindariku?
- Hei. Melissa.
Astaga. Ada apa
dengan gigimu?
Sudah bertemu Alan? Kakak
Tracy. Saudara dari...
Baiklah.
Menjijikkan. Kenapa kau tak
membalas teleponku?
Ada kekacauan saat
kami berhenti...
Aku sudah menelepon
hotel di Napa itu.
Mereka bilang tak ada catatan
kalau kau pernah check-in di sana.
Itu karena kami
tak pergi ke Napa.
- Stu. Apa yang terjadi?
- Kami pergi ke Las Vegas.
Benarkah? Las Vegas?
Kenapa kau pergi ke Las Vegas?
Temanku akan menikah.
Itulah yang dilakukan pria.
- Bukan itu yang kau lakukan.
- Benarkah?
Lalu kenapa aku melakukannya? Sebab
aku melakukannya. Bingungkan aku.
Kenapa aku melakukannya?
Aku hanya ingin melakukan
apa yang ingin kulakukan.
Aku sudah muak melakukan
apa kemauanmu.
Dalam hubungan yang sehat, pria harus
mampu lakukan apa yang dia inginkan.
- Bukan begitu caranya berhasil!
- Bagus.
Karena apa pun itu,
ia tak berhasil untukku!
- Oh, benarkah?
- Ya.
Sejak kapan?
Sejak kau bercinta dengan pramusaji
di kapal pesiar itu Juni lalu!
- Katamu dia itu bartender.
- Kau benar. Aku koreksi.
Dia adalah bartender.
Kau bercinta dengan bartender.
Dasar idiot.
Kau... Kau...
Kau orang yang buruk.
Seperti ingin merasa
menang sendiri.
Alan, maukah kita menari?
Mari kita lanjutkan.
- Sangat senang jumpa denganmu.
- Enyahlah.
- Aku akan dapatkan ijin bartenderku.
- Hisap punyaku.
Tidak, terima kasih.
Kalian luar biasa.
- Sid?
- Rupanya itu dia.
- Kau ingin bertemu denganku?
- Ya.
- Selamat, Sobat.
- Selamat buatmu.
- Kau membuat kami cemas sesaat.
- Maaf.
Bagaimana Vegas?
Hebat.
Anak pintar.
Suka mobilnya?
- Ingat menaruh Armor All di bannya?
- Ya.
Ijinkan aku bertanya padamu.
Bagaimana bisa satu kue
harganya 1.400 dolar?
- Perampokan di jalan raya.
- Ini kriminal.
Sid, mengenai mobilnya...
Tracy sudah bilang. Kuminta dia agar tak
memberitahumu, biar aku yang beritahu.
- Beritahu apa?
- Hati-hati. Wanita-wanita ini...
...tak bisa dipercaya.
- Beritahu apa, Sid?
- Mercedes itu.
Itu hadiah pernikahan dari
aku dan Linda.
- Kau serius?
- Bagaimana menurutmu?
Luar biasa.
Terima kasih.
Terima kasih, Ayah.
Terima kasih, Sid.
- Tutup pintunya.
- Kau luar biasa.
Kau luar biasa.
Ya.
Dougie...
...aku harus bilang, ini pernikahan
yang indah sekali.
- Aku mempersiapkannya 6 bulan.
- Kau memang brengsek.
Entah harus berkata apa. Terima
kasih atas pesta bujangannya, kurasa?
Ya. Seandainya saja kita bisa
mengingat beberapa di antaranya.
- Lihat apa yang kutemukan.
- Tunggu, itu kameraku.
- Ada di jok bagian belakang.
- Apa ada foto di dalamnya?
Ya. Beberapa foto lebih buruk
dari yang kita kira.
- Tak mungkin. Berikan padaku.
- Tunggu.
Tunggu, tunggu, tunggu.
Kita lihat foto ini bersama.
Satu kali.
- Lalu kita hapus buktinya.
- Kita hapus sekarang juga.
Apa kalian gila? Aku mau tahu
bagaimana aku berada di RS.
- Ya, itu ada di dalam.
- Kawan, satu kali.
- Setuju?
- Setuju.
- Setuju.
- Baiklah.
Astaga!
Itu baru klasik!