Tip:
Highlight text to annotate it
X
TRANSLATED BY RACHMAT HASAN
Masa kuno feudal Jepang,
tanah yang dipenuhi misteri.
Terlarang bagi orang asing.
Memiliki banyak pulau mistis,
rumah bagi penyihir dan iblis.
Bangsa yang punya
berbagai lawan...
Dipimpin oleh sang Shogun
yang kehendaknya mutlak.
Kedamaian kerajaannya dijaga
oleh petarung samurai...
Para ahli pedang.
Bertugas melindungi tuan dan
provinsi mereka dengan segala cara.
Jika petarung samurai kalah
atau mengecewakan tuannya...
Dia akan menerima rasa malu
yang besar dalam masyarakat Jepang.
Dia menjadi seorang ronin.
Dengan mengetahui
kisah 47 ronin...
Sama dengan mengetahui
kisah negeri Jepang.
Kisah itu dimulai
dengan seorang anak.
Tak ada yang tahu asalnya
atau bagaimana dia tiba di Ako.
Ada yang bilang dia siluman,
sama buruknya makhluk buas.
Banyak yang percaya dia
dibesarkan oleh Tengu...
Iblis hutan.
Yang mengajarinya
kekuatan gelap mereka...
Dan melatihnya dengan
seni bela diri mematikan.
Iblis yang ditinggalkannya
meninggalkan bekas luka padanya.
Oishi!
Tuanku, dia adalah iblis.
Dia hanya seorang anak,
sama sepertimu.
Bantu aku mengangkatnya, Oishi.
Tuan Asano dari provinsi Ako,
menyelamatkannya hari itu.
Melihat sesuatu pada anak itu
yang tidak dilihat Oishi.
Putri Tuan Asano, Mike,
juga melihatnya.
Ayah Mika mengizinkan anak itu
hidup bersama mereka...
Bertentangan dengan nasehat
petarung samurainya.
Lihat.
Menurutmu ini apa?
- Sebuah ranting?
- Tidak.
Itu seekor rusa.
Dia melewati jalur ini.
Simpanlah, Kai.
Petarung samurai
percaya kehadirannya...
Akan membawa kesengsaraan
bagi tanah mereka.
Mika hanya melihat
seorang anak yang lembut.
Meskipun dia hidup
sebagai orang buangan...
Kai bertekad membalas cinta...
Yang dia terima dari
Mike dan ayahnya.
Apa pun akibatnya.
Kai.
Bagaimana?
Ada yang aneh
dengan makhluk ini.
Dia di tanjakan sana, tapi akan
turun kembali untuk berburu.
Akan lebih aman jika memasang
perangkap dan menunggunya di sini.
Dia di tanjakan sana, Tuan Asano.
- Tuanku.
- Bunuh dia!
Lebih baik aku dibunuh
oleh makhluk buas itu...
Daripada diselamatkan
oleh keturunan campuran.
Yasuno!
Ako berhutang budi besar
padamu, Yasuno.
Kita akhirnya bisa menyambut
sang Shogun tanpa rasa takut.
- Untuk Ako!
- Untuk Ako!
Kerja bagus.
Tuan Kira
Pemimpin Provinsi Lawan, Nagato
Keluar.
Keluar!
Apa Tuan Asano masih hidup?
Ya.
Mewakili turnamen sang Shogun
adalah kehormatan besar bagi ayahku.
Semuanya harus sempurna.
Tuan Putri, Mika.
Tuan Asano dan kelompok berburu
sudah pulang.
Mereka telah membunuh
makhluk buas itu.
Ayah.
Aku khawatir.
Perburuan jadi lebih lama
dari yang kami harapkan.
Yasuno menunjukkan
keberanian hebat.
Apa ada yang terluka parah?
Siapa yang kau cari?
Apa semuanya sudah siap
untuk kedatangan sang Shogun?
Ya, Ayah.
Ayah ingin seluruh rakyat Ako
berbagi di kehormatan ini...
Sebagai tuan rumah
bagi komandan besar kita.
Aku juga membuat susunan istimewa
untuk kunjungan tuan-tuan lain.
Aku sudah meminta memasangkan
tribun di sepanjang rute.
Ibumu pasti akan bangga.
Aku khawatir.
Kau selalu khawatir.
Dia begitu menginginkan restumu.
Chikara berlatih
di setiap kesempatannya.
Tuan Putri, Kai telah kembali.
Mereka bilang padaku
kau terluka.
Ini bukan apa-apa, Tuan Putri.
Punggungmu.
Duduklah.
Seseorang harus segera
melihat ini sebelumnya.
Terima kasih.
Aku melihat rasa malu di mata
Yasuno saat mereka memujanya.
Bahkan saat kau mencoba menolong
mereka, mereka tetap membencimu.
Petarung samurai ayahmu selalu
memperlakukanku sesuai harapan.
Lalu hanya itu yang kau harapkan?
Setahuku hanya itu.
Tak mesti seperti itu, Kai.
Ini bukan tempat bagimu,
Tuan Putri.
Apa kau menyuruhku pergi?
Lihat aku dan katakan
kau tak mencintaiku.
Aku akan selalu mencintaimu.
Tapi kau punya tempatmu sendiri
dan aku pun demikian.
Tuan Asano, pemimpin Ako.
Yang Mulia, Shogun Tokugawa.
Tuan di seluruh provinsi
dan pemimpin di seluruh Jepang...
Berterima kasih atas penyambutanmu.
Tuan Asano, temanku.
Ako sangat mengagumkan,
seperti biasanya.
Kami mengharapkan kegembiraan
di turnamen besok.
Shogun Tokugawa Tsunayoshi
Yang Agung...
Dan berharap pertunjukan yang kami
persiapkan memenuhi harapan anda.
Ayah.
Sedang apa kau di rumahku?
Minggu lalu saat perburuan
aku melihat seekor rubah.
Aku tak menyadari saat itu
kalau dia penyihir.
Penyihir?
Aku percaya melihat makhluk
yang sama malam ini.
Dia dalam bentuk manusia
di antara para selir bangsawan.
Tuanku.
Orang bilang hanya iblis
yang punya kekuatan...
Untuk melihat penyamaran penyihir.
Apa kau iblis?
Bukan.
Maka kurasa kau hanya terpesona
oleh kecantikan seorang gadis.
Tuan Asano, kami persembahkan
Tuan Kira Yoshinaka.
Tuan di Nagato,
dari provinsi utara.
Ako seindah yang aku ingat,
Tuan Asano.
Kami merasa terhormat
atas kunjunganmu, Tuan Kira.
Aku tak sabar menanti turnamen.
Aku tak menyangka selirmu
begitu cantik, Tuan Asano.
Dia adalah putriku.
Maafkan aku, Tuan Putri.
Bolehkah aku memohon agar
putrimu duduk bersama kita?
Aku ingin memperbaiki
ketidaksopananku.
Ayah, siapa itu?
Petarungku.
Aku yakin juara ayahmu akan
jadi petarung yang seimbang.
Yasuno.
Yasuno. Yasuno!
- Ada apa dengannya?
- Disihir.
- Panggil ayahmu.
- Tidak ada waktu.
Jika kita tak punya petarung,
Ako akan dipermalukan.
Hanya seorang petarung samurai
yang boleh bertarung.
Cukup.
Petarungmu?
Para juara,
bersiap untuk pertarungan!
Bawakan mereka pedang!
Berhenti!
Kau bukan petarung samurai.
Bunuh dia.
Jangan!
Maafkan aku, Tuanku.
Ini kesalahanku.
Lepaskan baju besinya.
Pukuli dia.
Hentikan!
Maafkan aku.
Tuanku!
Jangan sekarang!
Ayah, kumohon!
Pikiran Tuan Asano
sedang tak jernih.
Ini saatnya merebut Ako.
Ini yang kau harapkan.
Ini yang sudah kita rencanakan.
Apa yang kau takutkan, Tuanku?
Tunjukkan padaku keberanianmu.
Berikan aku hatimu.
Setelah ini,
tak akan lagi bisa menyerah.
Kau dapat membantuku,
dan aku dapat membantumu.
Sungai darah
dan pegunungan mayat...
Tidak akan bisa
menghentikan kita.
Maupun air mata para janda.
Temukan kecemburuan
dan kebencianmu.
Dan aku akan memberimu
segala yang kau inginkan.
Ayah.
Ayah!
Ayah!
Mika.
Ayah!
Mika.
Ayah!
Ayah! Tolong!
Ada apa ini?
Mundur! Tuanku! Kumohon!
Ayah!
Semuanya, kembali ke tempat
bertugas kalian!
Hukumnya sangat jelas.
Kau menyerang tamu tak bersenjata
dan mempermaluhkan rumahmu.
Hukumannya adalah kematian.
Karena jabatan dan pelayanan
yang kau berikan pada Ako...
Aku akan membiarkanmu memperoleh
kehormatan dirimu dan rumahmu...
Melalui jalan seppuku.
Kematian oleh tanganmu sendiri.
Agar kau bisa menunjukkan keberanian
dan harga diri dalam kematianmu...
Seperti yang kau tunjukkan
saat masih hidup.
Sang Shogun bisa saja menjatuhkanku
hukuman gantung seperti kriminal.
Namun, dia membiarkanku...
Untuk mengakhiri hidupku
secara terhormat.
Anda disihir, Tuanku.
Pikiran anda diracuni!
Jika aku menerima takdirku...
Tak akan ada yang mempertanyakan
kehormatan rakyat kita...
Atau menghukum mereka
atas kejahatanku.
Berjanjilah padaku...
Kau akan melindungi Mika
dan Ako dari musuh-musuh kita.
Tuanku.
Aku sudah siap, Oishi.
Dan ketika aku mati...
Aku akan merasa terhormat
jika kau mau mendampingiku...
Temanku.
Ayah!
Jangan biarkan mereka
melihatmu menangis.
Tidak.
Kita harus balas dendam.
Apa pun akibatnya,
ini kewajiban kita.
Tuanku, apa perintah anda?
Jika kita bertarung sekarang,
kita mati. Dan bukan hanya kita.
Setiap petani dan penduduk
di Ako akan dibunuh.
Kita harus memikirkan mereka
terlebih dahulu.
Racun, Tuan Putri. Itu akan
menghentikan penderitaanmu.
Kita belum kehilangan Ako.
Yang Mulia.
Tuan Putri Asano...
Aku turut berduka
atas kematian ayahmu.
Dia menerimanya
dengan rasa harga diri.
Yang Mulia,
sebagai putri tunggal ayahku...
Aku memohon agar aku mengurus
tanahnya sampai aku menikah.
Aku sudah mempertimbangkan ini,
Tuan Putri.
Agar tak ada perseturuan
antara *** kalian...
Aku putuskan, mulai hari ini
tanah kalian akan disatukan.
Terikat oleh ikatan pernikahan
antara kau dan Tuan Kira.
Kau boleh berkabung selama setahun.
Tapi kau akan tetap menjadi tamu
Tuan Kira sampai kalian menikah.
Oishi.
Sekarang kau seorang ronin.
Samurai tanpa tuan.
Aku melarangmu menuntut balas
dendam atas kematian Tuan Asano.
Tuan Kira,
aku serahkan Ako padamu.
Mulai dari sekarang,
kalian diusir dari tanah ini.
Bagi yang tetap tinggal
dia akan diburu...
Dan dieksekusi.
Kau tak akan melihatnya lagi, Tuan Putri.
Lihatlah untuk terakhir kalinya.
Aku tak mempercayai Oishi.
Dia tidak lagi memiliki
perlindungan atas jabatannya.
Buang dia ke lubang.
Hancurkan kehendaknya.
Satu Tahun Kemudian
Ayah!
Ayah.
- Minggir! Minggir dariku.
- Chikara, bantu dia berdiri.
Di mana orang-orangku?
- Mereka semua meninggalkan Ako.
- Dan Tuan Putri Asano?
Waktu berkabungnya
sudah hampir habis.
Tuan Kira membawanya
ke kastinya...
Untuk mulai bersiap-siap
dalam pernikahan mereka.
Chikara.
Bagaimana dengan
keturunan campuran itu?
Pasukan Kira membawanya
ke Pulau Belanda lalu menjualnya.
Kita butuh tiga kuda.
Sekarang.
Riku.
Kau harus meyakinkan dunia
kau telah bercerai denganku.
Hanya itu cara untuk melindungimu
dari apa yang akan kulakukan.
Hanya kita berdua yang
boleh tahu, bahwa kau...
Dan akan selalu kaulah...
Kebahagiaan dalam hidupku.
Aku istri dari
seorang petarung samurai.
Apa pun kewajibanmu,
itu juga kewajibanku.
Tunjukkan mereka ini...
Dan katakan untuk menemuiku
di danau hitam dalam seminggu.
Ingat, musuh selalu mengawasi.
Orang asing.
Apa urusanmu di sini?
Aku mencari seorang
keturunan campuran.
Semoga berhasil, Petarung Samurai.
Keturunan campuran!
Kai!
Aku Oishi.
Kai!
Ini aku!
Kai! Tuan Putri Asano. Mika!
Dia butuh bantuanmu.
Keturunan campuran!
Kai! Kira akan segera
menikahi Mika.
Kita harus menghentikannya!
Apa kau bersamaku?
Sekarang!
Tuan Putri Asano akan
menikah seminggu lagi.
Apa pedulimu?
Saat Kira membawanya,
kau malah berlutut.
Kita semua bisa dibunuh.
Termasuk kau.
Apa gunanya dirimu
jika kau mati?
Apa gunanya diriku bagimu?
Ikut denganku atau kembali
ke tempatmu sebelumnya.
Jangan berpaling dariku, Ronin.
Ikut denganmu untuk apa?
Kira punya 1.000 pasukan
dalam komandonya.
Dia juga dilindungi
oleh ilmu sihir.
Saat kuberi tahu,
kau tak mendengarkanku.
Saat itu aku salah.
Aku mengecewakan tuanku.
Aku tak tahu siapa
atau apa dirimu...
Tapi aku butuh bantuanmu.
Pakaian.
Aku akan ikut denganmu...
Tapi jika kau berlutut pada
Kira lagi, aku penggal kepalamu.
Dari mana kau belajar
bertarung seperti itu?
Dari iblis.
Tuanku, maafkan aku.
Keturunan campuran itu
lari dari Pulau Belanda.
Mereka bilang seorang
petarung samurai membantunya.
Oishi.
Temukan Oishi.
Aku ingin dia mati.
Yasuno, itu Oishi!
- Dia kembali!
- Semuanya, Oishi sudah kembali!
- Ayah.
- Kerja bagus, Chikara.
Hari ini kita mungkin
seorang ronin...
Tapi sekarang
waktunya sudah tiba.
Apa yang kurencanakan ini,
akan berakhir kematian.
Meskipun jika kita berhasil...
Kita akan digantung
sebagai kriminal...
Karena menentang
perintah sang Shogun.
Aku bersumpah di hadapan kalian...
Bahwa aku tidak akan istirahat
sampai keadilan ditegakkan.
Tidak akan tidur sampai tuan kita
beristirahat dengan damai.
Dan tidak akan berdoa...
Kecuali untuk memohon
pengampunan surga...
Karena mengirim Kira ke neraka!
Hanya ada dua jalan masuk.
Gerbang utama di sini...
Dan titik di bawah
tembok barat ini.
Keduanya dijaga ketat.
Kesempatan menyerang terbaik kita...
Saat kira meninggalkan
sisi aman bentengnya.
Kira akan berkunjung ke makam
leluhurnya untuk berdoa.
Kita belum tahu kapan
dia akan berkunjung.
Isogai, pergilah ke kota
tempat kuilnya...
Dan carilah kabar.
Ingat, bahkan di dekat
tempat suci pun...
Ada tempat pelacuran dan banyak
petinggi yang membicarakannya.
Meski jika kita tahu rutenya, kita
akan butuh banyak orang untuk serang.
Kalau begitu kita panggil mereka.
Kau, Chuzaemon dan Okuda...
Kumpulkan sebanyak-banyaknya
mantan petarung samurai kita.
Lalu kita bertemu di sini
di peternakan yang ditemukan Horibe.
Maafkan aku, Tuan, bagaimana
kami berhasil tanpa pedang bagus?
Bawa pedangku.
Saat kita bertemu lagi,
aku punya banyak untuk kalian.
Sisanya kita akan pergi ke Uetsu.
Penempa pedang terbaik
di tanah ini bekerja di sana.
Kenapa keturunan campuran itu
ada di sini?
Aku mengajaknya bergabung.
Kita tak boleh mengajaknya.
Dia bukan petarung samurai.
Kita semua bukan lagi
petarung samurai.
Uetsu
Desa Penempa Pedang
Siapa kalian?
Kami petani dari Shimobe, Tuan.
Kami datang untuk beli peralatan.
Sekarang ini desa Tuan Kira.
Ini bukan tangan seorang petani.
Ambil pedangnya,
apa pun yang bisa dibawa.
- Kita butuh lebih banyak.
- Bantu dia.
Makanlah, Tuan Putri.
Kau pikir aku peduli
jika kau kelaparan?
Tuanku akan segera
menguasai seluruh Jepang...
Dan kau bisa mengakhiri hidupmu
seperti ayahmu.
Kau membunuh ayahku.
Bukankah kau
yang menghancurkan hatinya?
Kau mengkhianatinya
dengan nafsumu.
Kita bisa pergi ke Hida.
Mereka akan memberi kita senjata.
Kau tak akan menemukan
apa-apa di Hida.
Pasukan Kira sudah merebut
keseluruhan daerah ini.
Ada jalan lain.
Kau akan menemukan pedang
di Lautan Pohon...
Hutan Iblis Tengu.
- Itu hanya mitos.
- Aku telah melihat mereka.
Bagaimana kau tahu tentang
hutan Iblis Tengu?
Aku dibesarkan di sana
sebelum aku lari ke Ako.
Bekas luka di kepalamu...
- Apa mereka yang memberimu itu?
- Ya.
- Dan mengajarimu bertarung?
- Membunuh.
Mereka punya banyak
cara yang aneh dan magis...
Untuk melindungi diri
dan keyakinan mereka.
Mereka ingin tunjukkan padaku bahwa
hidup ini tak punya arti selain kematian.
Mereka ingin aku menjadi seperti
mereka dan meninggalkan dunia.
Aku bersumpah tak akan gunakan
kekuatan magis yang mereka ajarkan.
Meski aku masih seorang anak, aku
tahu tempatku bersama orang lain.
Dan kau pikir para Iblis Tengu ini
akan memberi kita senjata?
Mereka akan mengetes
kehendak kita.
Istriku tak berhenti mengomeliku.
Dia ingin aku mencarikannya
pemandangan bagus pawai Tuan Kira.
Pawai? Pawai apa?
Tak ada yang tahu kapan Kira
meninggalkan bentengnya.
Bahkan penjaganya juga tak tahu.
Dia akan secepatnya kembali
sebelum semua orang bangun.
- Siapa namamu?
- Yuki.
Dari mana asalmu, Yuki?
Kau sudah kembali.
Apa kita tersesat?
Tidak. Mereka tahu kita di sini.
- Suara apa itu?
- Hantu.
Arwah yang tua dan lemah yang
ditinggalkan di sini untuk mati.
Dan anak yang tak diinginkan.
Hanya kau.
- Aku ikut denganmu.
- Tidak.
Lakukan sesuai perkataannya.
Tetap di sini.
Apa pun yang terjadi,
apa pun yang kau lihat...
Jangan cabut senjatamu.
Tunggu di sini.
Bagaimana kita tahu keturunan
campuran itu tidak menjebaknya?
Oishi mempercayainya.
Tentu saja, dia tak punya pilihan.
Kita butuh senjata.
Jika dia tak segera kembali,
aku akan menyusulnya.
Jadi anak yang ketakutan
kembali sebagai pria.
Aku datang untuk
meminta bantuanmu.
- Kami membutuhkan pedang.
- Kalau begitu ambillah.
Pedang ini ditempa untuk melindungi
kami dari kebencian manusia.
Manusia yang menyiksa kami
atas keyakinan kami.
Manusia sama yang memandang
rendahmu sebab kau berbeda.
Dan sekarang kau datang
untuk menolong mereka.
Mereka orang yang baik.
Mereka mencari keadilan.
Banyak yang datang untuk pedang
kami, tapi tak ada yang kembali.
Kau meberitahunya
agar tidak mencabut pedangnya.
Jika dia mencabutnya...
Dia dan semua orangnya
akan mati.
Apa itu sepadan dengan apa
yang kau temukan di dunia luar?
Cinta seorang wanita
yang tak akan pernah kau dapatkan?
Ya.
Biar kuceritakan padamu
tentang cinta, Kai.
Cinta satu malam
yang membawamu ke dunia ini.
Seorang pelaut Inggris
dan seorang gadis petani.
Ibumu yang tercinta meninggalkanmu
untuk mati di hutan ini.
Monster, anak keturunan campuran.
Namun kami menemukanmu,
menerimamu dan melatihmu.
Kami mengajarimu banyak hal.
Tapi kau lari...
Dan kau menolak
berkah-berkah itu.
- Berkah kematian.
- Tak peduli apa yang kau lakukan...
Mika tidak akan pernah
jadi milikmu di kehidupan ini.
Kalau begitu aku rela mati dan
mencarinya di kehidupan selanjutnya.
Tuan?
Apa yang kalian lakukan di sini?
Aku bilang tetap di luar.
Jangan! Yasuno!
Cabut pedangmu.
Selamatkan mereka.
Cabut pedangmu.
Selamatkan mereka.
Cabut pedangmu.
Selamatkan orang-orangmu!
Jangan bicara lagi. Maukah kau
memberi apa yang kuminta?
Ambillah pedang itu, Kai.
Jika kau bisa mencapainya
sebelum aku.
Selamatkan orang-orangmu.
Tolong mereka!
Cabut pedangmu, Oishi.
Selamatkan mereka.
Chikara!
Berkah yang tak terlupakan.
Kau lulus dari tes mereka.
Orang-orangmu aman.
Kalian mendapatkan pedang.
Apa yang istimewa
dengan pedang ini?
Apa yang bisa dilakukannya?
- Tergantung.
- Pada apa?
Siapa yang menggunakannya.
Bagaimana dengan tinggi, kuat,
pria berani sepertiku?
Pedangnya memotong.
Aku rasa pedangku rusak.
Pedang anda.
Simpanlah, Hazama. Sudah kubilang
kami akan bawa pedang lain.
Aku punya informasi
yang anda minta.
Tuan Kira akan berkunjung
ke makam leluhurnya malam ini.
Kerja bagus. Mari, Isogai.
Kumpulkan orang-orang.
Ayah.
- Aku ingin ikut dengan Ayah.
- Tidak.
Horibe, tinggallah bersamanya.
Aku mau ke makam leluhurku untuk
bersyukur atas pernikahan kita.
Apa kau ingin
menitip doa padaku?
Tuanku tidak akan suka jawabanku.
Kau mungkin tak menyukaiku,
Tuan Putri...
Tapi anak kita dan anak mereka
akan menjadi darah yang sama.
Waspadalah, Hazama.
Maaf.
Ini jebakan! Pergi! Mundur!
Keluar!
Yasuno!
Yasuno!
Oishi, bantu aku!
Basho terluka!
Hazama!
- Tidak!
- Oishi!
Ini milik Oishi, Tuanku.
Katurunan campuranmu sudah mati.
Begitu pula dengan
petarung-petarung ayahmu.
Semuanya terbunuh
karena mencoba menyelamatkanmu.
Mungkin sekarang kau mengerti...
Harga dari cintamu.
Aku berjanji pada tuanku...
Aku tidak akan mencabut
sehelai rambut di kepalamu.
Tapi apa yang kau lakukan
pada dirimu bukan urusanku.
Selamat malam.
Kai, aku ingin mengakui sesuatu.
Saat aku masih kecil...
Aku pernah menunggu di hutan
di luar gubukmu.
Dan saat kau keluar...
Aku melempar batu padamu,
lalu bersembunyi.
Aku tahu itu kau.
Aku bisa melihat perutmu
menonjol dari balik pohon.
Maafkan aku, Kai.
Kau orang yang baik.
Seharusnya aku bertindak
di hari kematian Tuan Asano.
Kemarahan kami seharusnya
datang tiba-tiba dan cepat.
Lalu meski jika kami gagal...
Itu akan menjadi
suatu kehormatan.
Kau petarung samurai.
Kita masih punya pedang
dan serangan kejutan.
Kira menganggap kita sudah mati.
Kita bisa manfaatkan itu,
menjadikannnya keuntungan kita.
Dia tak akan menyangka kita.
Kita masih bisa melakukan
apa tujuan kita.
Makanlah.
- Lenganmu?
- Baik-baik saja.
Panggil ayahmu.
Jangan bergerak!
Ada apa ini?
Kami bukan penduduk biasa
yang bisa ditahan oleh bandit.
Tuan Kira yang menyewa kami
untuk tampil di pernikahannya.
Aku punya surat izin
untuk membuktikannya.
Tidak perlu.
Kami melihat pertunjukan kalian
di Ako.
Kau petarung Tuan Asano.
Kami butuh bantuanmu.
Kai.
Maaf aku tak berterima kasih
karena membunuh makhluk buas itu...
Dan menyelamatkan nyawaku.
Petarung samurai tidak menerima
imbalan dari kemenangan orang lain.
Ini milik Basho.
Petarung samurai
menggunakan dua pedang.
Saat kejahatan
tidak diberi hukuman...
Dunia menjadi tidak seimbang.
Saat kesalahan tidak diganjar...
Surga memendang kita
dengan rasa malu.
Kita semua harus rela mati
agar lingkaran dendam ini usai.
Kita akan meniggalkan catatan
tentang keberanian kita...
Sehingga dunia tahu siapa kita
dan apa yang telah kita lakukan.
Malam ini kita akan mendapatkan
kembali kehormatan kita...
Dan membalaskan dendam tuan kita.
Tak ada dari kita yang tahu
berapa lama dia akan hidup...
Atau kapan ajalnya datang.
Tapi apa yang akan tertinggal
dari hidup singkat kita...
Adalah kebanggaan anak-anak kita
saat mereka membicarakan nama kita.
Kai.
Kita akhiri ini sekarang.
Sekarang...
Kita berjumlah 47.
Apa yang kau lihat?
Pertanda yang baik.
Secepatnya kau akan
berkelana jauh...
Di setiap kota dan desa,
orang-orang akan tunduk padamu.
Berhenti!
Biarkan mereka lewat.
Lima menit lagi!
Tuan Kira, kami bangga
mempersembahkan...
Penampilan kami sebagai
hadiah pernikahan anda.
Jangan sakiti Tuan Putri!
Kai!
Bunuh mereka!
Tetap di sini!
Aku tahu kau datang untukku.
Tidak ada yang bisa
menjauhkanmu dariku.
Tidak ada, Keturunan Campuran?
- Bahkan kematian?
- Aku tahu apa dirimu.
- Kau sepenuhnya tidak tahu.
- Aku tidak takut padamu.
Seharusnya kau takut.
Ayo.
Sekarang kau tahu
betapa dalamnya keberanian tuanku.
Atas nama Tuan Asano dari Ako!
Untuk Tuan Asano!
Chikara.
Sekarang beristirahatlah, Tuanku.
Dendammu terbalaskan.
Oishi.
Aku memberimu larangan
untuk menuntut balas dendam.
Maafkan aku, Yang Mulia...
Tapi seseorang tidak bisa hidup
di dunia yang sama...
Dengan pembunuh tuannya.
Yang aku minta hanyalah
kehormatan bagi orang-orangku.
Mereka pemberani, Tuanku.
Paling berani yang aku kenal.
Aku memohon agar mereka mati...
Dengan harga diri
yang mereka berhak dapatkan.
Atas kejahatan ketidakpatuhan...
Kalian semua akan dieksekusi
sebagai kriminal.
Tapi kau dan orang-orangmu...
Mengikuti jalan kuno Bushido.
Untuk menghormati tuanmu
dan membalaskan pengkhianatan.
Aku melihat petarung samurai
sepertiku dulu.
Aku memberimu
kematian petarung samurai...
Dimakamkan di samping tuan kalian...
Secara terhormat.
Terima kasih, Yang Mulia.
Tuan Putri Asano
sama seperti ayahnya.
Dia akan membuat Ako
berjaya kembali.
Ya. Aku tahu.
Ayahku bilang padaku...
Dunia ini hanya persiapan
untuk dunia selanjutnya.
Yang kita ingin capai adalah kita
meninggalkannya dengan mencintai...
Dan dicintai.
Aku akan mecarimu
melewati 1.000 dunia...
Dan 10.000 kehidupan
sampai aku menemukanmu.
Aku akan menunggumu
dan mereka semua.
Tunggu!
Chikara, putra Oishi, majulah!
Oishi.
Aku tidak akan meniadakan
keturunanmu dari negeri ini.
Putramu akan hidup
untuk melayani Ako...
Seperti kau dan petarung samuraimu
telah lakukan.
Aku akan mecarimu
melewati 1.000 dunia...
Dan 10.000 kehidupan...
Sampai aku menemukanmu.
Kenangan akan 47 Ronin...
Yang mementingkan kewajiban
dan keadilan dibanding kematian...
Terus hidup
selama berabad-abad...
Sebagai salah satu contoh besar
kehormatan dan kesetiaan...
Dalam budaya Jepang.
Setiap tahun, tanggal 14 Desember,
ribuan orang dari seluruh dunia...
Mengunjungi makam pejuang 47 Ronin
untuk menghormati jasa mereka.
Film ini terinspirasi
dari kisah mereka.
TRANSLATED BY RACHMAT HASAN
(rachmat.american@gmail.com)