Tip:
Highlight text to annotate it
X
Ayah.
Bersihkan pesisir!
30 detik!
Tuhan bersama kalian!
Bagian depan, bersiap.
Sisi kanan kapal, bersiap.
Bergerak cepat dan jelas
ke lubang pembunuh itu.
Aku mau ikut bersama
mereka.
5 orang terluka parah.
Satu orang kehabisan peluru.
Singkirkan pasir dari
senjata kalian.
Lakukan tugasnya dengan
benar.
Sampai jumpa di pantai.
Hancurkan lubang pembunuhnya!
Menuju ke tepi!
Semuanya, ke tepi!
Tuhan.
Terima kasih--
Kubilang, apa yang akan kita
lakukan kini, pak?
Kapten Miller!
Kapten Miller!
Kapten Miller!
Sersan Horvath!
Jauhkan orang-orangmu
dari pantai!
Cepat!
Baiklah, semuanya!
Dengar!
Ikuti aku!
Di mana tiempat berkumpulnya?
Di mana saja selain di sini!
Dinding laut!
Menuju ke dinding laut!
Pak, aku tinggal!
Bersihkan pantainya!
Buat jalan untuk yang lain!
Hanya ini yang didapatkan
antara kita dan
Tuhan!
Setiap inci pantai ini
sudah dikuasai!
Kalian tetap di sini,
kalian akan mati!
Mama!
Mama!
Aaaaah!
Tetap merunduk!
Dari mana kalian?
Batalyon Medis 104, pak!
Ke sini untuk lakukan
operasi lapangan!
Buang sampah itu!
Ambil senjata kalian.
Ikuti aku.
Aaaaah!
Aku tertembak!
Briggs!
Keluarkan aku dari sini!
Aku tertembak. Tuhan!
Medis!
Batalyon AL, pak.
Kita harus bersihkan penghalangnya,
buat jalan untuk tank.
Semua pelindung
hanyut di air.
Perintah, pak.
Anda ke tempat lain.
Aku bersihkan yang ini!
Ayo, Briggs!
Medic!
Cepat!
Cepat! Ayo!
Cepat!
Aaaaah!
Regu pendaratan.
Tak ada yang berhasil
lewati daratan.
Kita tak ada tank D.D.
di pantai.
Dog One tidak terbuka.
Siapa yang berwenang
di sini?
Anda, pak!
Sersan Horvath!
Pak!
Kau tahu kita di mana?
Tepat di mana kita
seharusnya berada,
tapi yang lain tidak!
Sebagian tidak berada
di tempat seharusnya.
Regu pendaratan.
Gelombang pertama,
tidak efektif.
Kita tak bisa pertahankan
pantainya.
Kubilang lagi,
tak bisa pertahankan pantainya.
Kita kocar-kacir, pak.
Kita ada sisa dari
Kompi Fox,
Kompi Able,
dan Kompi George!
Regu pendaratan.
Regu pendaratan.
Cat-F, Cat-F, C--
Reiben di sini, pak!
Lihat yang lain?
Jackson, itu saja.
Mellish di sini.
Caparzo! Kami ada Deforest
di sana dengan Wade.
Dia terluka parah,
katanya parah sekali.
Wade bilang dia sekarat.
Berpindah ke orang yang
bisa kau bantu.
Dia batalyon operasi, pak!
Alihkan perhatiannya.
- Wade!
- Ya, Dok!
- Wade!
- Wade!
- Wade!
- Wade!
- Wade!
- Wade!
Baiklah, singkirkan
dia dari pantai.
Aku dapat! Kita hentikan
pendarahannya!
Kita hentikan pendarahannya!
Sial!
Beri saja kami kesempatan,
keparat!
Dasar bedebah!
Ayo, Wade!
Ini Mellish!
Wade!
Kami temukan Miller!
Ayo bergerak!
Ayo bergerak!
Oh, Tuhan.
Ini semua?
Ini semua yang tersisa?
Yang lainnya terluka
parah, pak.
Mereka tak beruntung
dari kita.
Tak cukup.
Ini tak cukup.
Dog One keluar--
Asalnya
dari kanan,
atau itu yang
di kiri? Sial!
Tidak. Vierville
di arah barat.
Ini Dog One.
Mereka habisi kita!
Kita tak punya kesempatan,
dan itu tidak adil!
Kumpulkan senjata dan
amunisi!
Kumpulkan senjata dan
amunisi!
Ayo, enyahkan mereka
dari pantai!
Hei, Reiben,
Reiben, Reiben,
Di mana senjatamu?
Sudah hanyut, pak.
Mereka coba menenggelam aku.
Cari penggantinya.
Bangalore!
Bawakan Bangalore!
Granat!
Bawa itu kemari!
Siapkan Bangalore!
Siapkan Bangalore!
Awas! Sudah datang!
Ayo, ayo!
Jackson di sini, pak!
Reiben kembali, pak!
Satu lagi.
Beri satu lagi.
Oh, Tuhan, sakitnya!
Aku akan mati!
Oh, Tuhan!
Oh, Tuhan!
Teruskan. Teruskan.
Hampir dapat.
Kau beruntung.
Teruskan.
Kau dapatkan?
Tuhan! Tolong aku!
Kau tak akan mati.
Kau baik-baik saja.
Jangan dilihat.
Bangalore!
Bersihkan penghalangnya!
Awas ledakan!
Awas ledakan!
Awas ledakan!
Awas ledakan!
Kita berhasil!
Berlindung!
Ke sisi lain lubang!
Sudah cukup! Ayo pergi!
Diperiksa. Morfin.
Biasa.
Prioritas.
Sudah mati.
Dasar be--
Ke sana.
Sial. Tak bisa bergerak.
Mellish,
berikan bayonetmu.
2 MG-42 dan 2 mortar.
Tambah 20, kiri 30.
Ada pelindung kecil
di atas sana,
tapi di sini posisi menembak
yang sempurna
jika kita punya pelindung
di pantai.
Kita harus menghancurkannya!
Kita harus menghancurkannya!
Reiben, Mellish,
ayo bertempur!
Beri perlindungan dan tembaklah
orang di atas sana.
Davis, Debernardo,
Young, Valk,
bersiaplah.
Tembakan perlindungan!
Cepat, cepat!
Regu tembak sialan.
Satu-satunya jalan
kita hancurkan mereka
dari sini.
Short, Payton, McDonald,
Parkes!
Kalian berikutnya!
Mengapa tidak berikan
kami penutup mata saja, Kap?
Yang kita lakukan di
sini hanya mati.
Tembakan perlindungan!
Cepat, cepat!
Cepat!
Cepat, cepat!
Ayo, sialan!
Jackson.
Pak.
Apa kau lihat
di sana itu?
Ya, pak.
Mestinya itu beri kau
perlindungan lengkap
dari posisi senapan
mesinnya.
Atasilah dan beri aku
tembakan jitu.
Tunggu perintahku.
Ayo!
Kapten, jika ibumu lihat kau
begitu, dia pasti sangat marah.
Kupikir kau ibuku.
Janganlah Kau jauh dariku,
ya Tuhan.
Ya Tuhan,
maafkan aku karena
menentangMu.
Ya Tuhan,
maafkan aku karena
menentangMu.
Aku menyesali dosaku karena
menentangMu, ya Tuhan.
Aku menyesali dosaku karena
menentangMu, ya Tuhan.
Dengarkan aku, Tuhan.
Yang Kuasa...
berikanlah bantuanMu padaku.
Dog One keluar!
Di sini!
Kita berhasil!
Bergerak!
Bergerak!
Reiben.
Ayo, Sersan. Ayo!
Reiben.
Ayolah, Doyle!
Sersan.
Bakar!
Doyle, lakukan!
Jangan tembak!
Ayo bakar mereka!
Akan kuberi kalian "teman,"
brengsek!
Tetap di situ!
Berhenti menembak!
Berhenti menembak!
Sudah cukup!
Sudah cukup!
Berhenti menembak!
Sugar Cane.
Sugar Charlie 3.
Kuulangi, Dog One terbuka.
Sudah dikuasai.
Aku menunggu di sini.
Jangan tembak.
Apa?
Apa?
Maaf,
Aku tak mengerti
apa yang kau bilang.
Apa katanya?
Apa katanya?
"Lihat, aku bersihkan
makan malamku."
Ha ha ha ha!
Hey, Fish.
Ya?
Lihat ini.
Pisau Hitler Muda.
Dan kini jadi pemotong shabbat
challah, 'kan?
Terus bergerak!
Pemandangan yang indah.
Ya, benar.
Pemandangan yang indah.
"Yang terhormat, Tn. Brian Boyd,
tak diragukan bahwa Anda
menerima informasi..."
"Yang Terhormat Ny. Jensen..."
"...mengenai tewasnya
putra Anda."
"...tak ada kata dariku yang
bisa menghilangkan duka..."
"Kami sungguh kehilangan Dia."
"Dia adalah prajurit baik,
dan dia begitu yakin dalam..."
"Bukan rahasia lagi...
bahwa kami terlibat dalam
salah satu operasi paling penting
dari perang ini."
"Al adalah orang yang
berjuang bersama kami.
dia selalu yang pertama jadi
sukarelawan dan terakhir..."
"...datang untuk
membersihkan jalan
di mana lebih dari 4,000 tentara
akan lewat."
"Suami Anda bertugas di
unit pertempuran
tugas berbahaya yang dilaksanakannya..."
"...yang kami semua
hormati dan banggakan.
Kehilangan Lee dan yang
orang lain sepertinya
adalah pukulan berat bagi
resimen ini."
"Aku sepenuhnya mengerti
keinginan Anda
untuk tahu sebanyak mungkin
yang terkait
dengan kematiannya."
Kolonel, aku punya sesuatu
yang harus Anda tahu.
Ya?
Dua orang ini mati di Normandy.
Yang satu ini di Pantai Omaha.
"Sean Ryan."
Yang ini di Utah.
"Peter Ryan."
Yang ini tewas minggu
lalu di New Guinea.
"Daniel...
Ryan."
Tiga orang itu bersaudara, pak.
Aku baru mengetahunya
siang ini
ibu mereka akan
dikirimi tiga telegram.
Bukan itu saja.
Ada saudara yang keempat,
yang termuda.
Dia terjun dengan
AU 101
malam sebelum invasi.
Dia di suatu tempat di Normandy.
Kami tak tahu di mana.
Apa dia hidup?
Kami tak tahu.
Ikuti aku.
Sial.
Mereka berempat bertugas
di kompi yang sama
yaitu Divisi ke-29,
tapi kami pisahkan mereka
setelah saudaranya Sullivan
tewas di Juneau.
Ada kontak dengan
putra keempat, James?
Tak ada, pak.
Dia diterjunkan sekitar
24 km di pedalaman
dekat Neuville.
Tapi itu jauh di belakang
perbatasan Jerman.
Mac, tak ada alasan
kau tak tahu
di mana dia diterjunkan.
Laporan pertama dari pasukan
lke di Shaef
mengatakan bahwa pasukan ke-101
berhamburan dan hilang.
Ada kesalahan terjun
di Normandy.
Aku yakin Prajurit Ryan
selamat dari itu,
dia bisa di mana saja.
Atau, mungkin
sudah tewas.
Dan jujur, pak,
kita kirim semacam regu
penyelamatan,
menerobos kawanan pasukan
Jerman yang sangat banyak
di sepanjang perjalanan,
mereka juga akan terbunuh.
Aku ada satu surat di sini...
yang kutulis sudah lama
untuk Ny. Bixby di Boston.
Jadi dengarkanlah.
"Ibu Yang terhormat ,
Aku telah melihat arsip Departemen
Perang
yang dikeluarkan oleh Ajudan Jenderal
dari Massachusetts
bahwa Anda...
Ibu dari 5...
putra yang tewas dengan mulia
di medan pertempuran.
Saya merasakan betapa lemah dan sia-sianya
kata yang saya miliki...
yang berusaha untuk menghibur
Anda dari kesedihan...
akan kehilangan yang
begitu besar.
Tapi saya tak kuasa menahan
diri untuk menawarkan...
penghiburan yang bisa
berikan...
oleh negara ini...
mereka mati dengan hormat.
Aku berdoa pada Bapa di Surga...
agar menghilangkan derita yang
Anda alami
dan hanya tinggalkan
kenangan dalam hati akan
yang dicintai dan yang
hilang...
dan Anda harus
benar-benar bangga
dengan pengorbanan
yang begitu mahal
di atas altar kemenangan.
Salam hormat selalu...
Abraham Lincoln."
Anak itu masih hidup.
Akan kita kirimkan seseorang untuk
mencarinya...
dan kita akan mengeluarkannya
dari neraka itu.
- Ya, pak.
- Ya, pak.
Kami meminta 32 tank
di pantai.
27 tidak berhasil.
Miller, Kompi Charlie.
Lanjutkan, Kapten.
Aku mengerti situasi Anda,
tetapi jika kita tidak menurunkan
Sherman pada jam 6,
Seluruh divisi yang kita
miliki akan
terjebak di Carentan dengan
bahaya yang ada.
Kabari aku.
Perintahkan Kompi Charlie
bertahan di Vierville
sampai kita mendapatkan
pelindung di sana.
Ya, pak.
Runner!
Airborne mungkin memenangkan
pertempuran terbuka
untuk kami.
Bukannya salah menerjunkan,
menghamburkan persediaan
dengan sia-sia.
Bagaimana situasi Anda?
Ya. Pak.
Sektor 4 aman.
Kami...
Kami kuasai 88
di sini, di sini...
dan di sini.
Mereka sudah kuasai
4 Sherman kita
dan sejumlah M35 kita.
2 ranjau darat ini sungguh
begitu besar.
Kami coba untuk melewatinya,
tapi itu jadi kacau,
medannya penuh ranjau--
sedikit menyusahkan.
Sprengmine 44,
Schumine 42,
ranjau tabung, A-200--
peralatan kayu kecil
yang detektor ranjau
tak bisa tangani.
Jalanan di sini...
mereka menempatkan artileri berat--
Ranjau Teller 43,
Kutebak buat tank kita--
dari sini sampai
sisi desa,
tepat di sini.
Jadi kami tandai,
memanggil ahli mesin.
Perlawanan?
Kami punya harapan yang
lebih tinggi, pak.
Ada kompi yang kekurangan
artileri.
Infantry 346 Wehrmacht, kelompok
pertempuran Von Luck.
Kami akhiri dengan
23 tawanan.
Kami serahkan ke P.M. dari
tanggal 29.
Bagaimana dengan korban
di pihak kita?
lainnya...
35 tewas...
dua terluka.
Mereka cuma...
tak mau menyerahkan
88 itu.
Itu misi yang sulit.
Itu sebabnya kau mendapatkannya.
Ya, pak.
John...
buatmu.
Ya, pak.
Yang ini langsung dari
pemimpin teratas.
Aku harapkan.
Kau dan aku membwa satu
pasukan menuju ke Neuville
untuk misi hubungan
masyarakat.
Anda memimpin satu
pasukan?
Ada prajurit di 101 kehilangan
3 abang,
dan dia harus dipulangkan.
Bagaimana bisa ke Neuville?
Mereka pikir dia ada di sana,
bagian dari salah penurunan
pesawat.
Takkan mudah
temukan seorang serdadu biasa.
di tengah peperangan ini.
Seperti mencari jarum
di tumpukan jerami.
Bagaimana dengan
kompinya?
Kita bawa anggota yang
biasa,
dan sisanya tetap di
Baker.
Ya Tuhan.
Mereka mengambil kompimu?
Itu bukan kompiku,
itu adalah pasukan.
Jadi mereka katakan padaku.
Masukkan Reiben dalam regu,
Jackson, Wade, Beasley
dan Caparzo.
Beasley sudah mati.
Baik. Mellish kalau begitu.
Ada yang bisa bahasa
Prancis?
Tidak ada setahuku.
Bagaimana dengan Talbot?
Tadi pagi.
Oh.
Baiklah.
Akan kucari seorang penerjemah.
Berkumpul di Batalyon
Bermotor di pantai.
Ya, pak.
Kita akan lakukan apa?
Dengar-- Apa?
Kita akan lakukan apa?
Kau akan pulang dibungkus bendera Amerika
dengan potongan keju di bokong, Caparzo.
Kupikir kau menyukainya.
Apa?
Perhatian!
Kalian teruskanlah.
Aku mencari Kopral Upham...
Timothy E.
Aku Upham, pak.
Aku tahu kau bisa bahasa
Prancis dan Jerman.
Ya, pak.
Bagaimana dengan aksenmu?
Sedikit agak Prancis,
tapi aksen Jermanku bagus.
Sentuhan Bavaria, pak.
Bagus sekali. Kau telah
ditugaskan denganku.
Ambil peralatanmu.
Kami akan ke tempat
bernama Neuville.
Ya, pak.
Kapan ini diperbarui?
Diperbarui jam 8:30 pagi ini.
Pak...
ini S.S. Panzer ke-12.
Ini dua poros menuju ke selatan.
Pak, ada tentara Jerman
di Neuville.
Itu yang kuketahui,
Kopral.
Pak,
Ada banyak tentara Jerman
di Neuville.
Kau punya masalah
dengan itu, Kopral?
Tidak, pak.
Kurasa Anda belum pernah ke medan pertempuran itu.
Tugasku buat peta, dan kuterjemahkan.
Aku perlu orang yang bisa berbahasa Prancis
dan Jerman./Ya, pak.
2 orangku tewas.
Bukan cuma itu, aku belum pernah
pegang senjata sejak pelatihan dasar, pak.
Kau menembakkan senjata
di pelatihan dasar?
Ya, pak.
Ambil peralatanmu kalau begitu./
Ya, pak.
Pak, boleh kuba--
Boleh kubawa mesin
ketikku, pak?
Ya, pak.
Terima kasih banyak, pak.
Itu cindera mata?
Bukan, pak.
Santai saja, Kopral.
Harusnya kau lihat sisi baik
dari sesuatu, Kopral.
Ya, pak.
Untuk satu hal...
tak perlu kau bawa itu.
Kau akan butuh itu.
Butuh ini. Ya, pak.
Tidak butuh itu.
Hei.
Oh. Hei.
Ingin kepalamu ditembak,
sok pintar?
Jangan pernah menyentuhku
dengan tangan itu lagi.
Kembalilah ke formasi.
Aku ingin tanyakan asalmu,
itu--
Caparzo, bukan?
Hei, sopanlah, Kopral.
Baik.
Dan ada satu hal,
setiap kali kau hormat pada kapten,
kau akan jadi sasaran
tentara Jerman.
Aku minta tolong.
Jangan lakukan itu.
Utamanya bila aku berdiri
di depannya,
mengerti?
Mengerti.
Kopral,
bagaimana dengan bukumu?
Hei, awas senapanmu.
Maaf.
Mestinya ini ikatan persaudaraan
yang terbangun antara
tentara selama berperang.
Persaudaraan?
Tahu apa kau tentang
persaudaraan?
Dengarkan orang ini, Fish.
Kenapa tak kau tanya
Kapten dari mana asalnya?
Ya, tanya Kapten.
Dia akan beritahu semua tentang
dirinya padamu.
Mau jelaskan matematika
ini buatku?
Maksudku, sungguh ini
membahayakan kita berdelapan
demi selamatkan satu orang?
20 derajat.
Ada yang mau jawab itu?
Reiben,
pkirkan ibu si
brengsek ini.
Hei, Dok, aku punya ibu,
oke?
Aku serius, kau punya ibu,
Sersan punya ibu.
Bahkan aku bertaruh
Kapten juga punya ibu.
Mungkin Kapten tidak,
tapi kita punya ibu.
"Mereka tak punya alasan,
selain mengabdi dan mati."
La la la la la la
La la
Apa maksudnya itu, ya?
Mestinya kita semua
mati, bukan?
Upham bicara
soal kewajiban sebagai
prajurit.
Ya, pak.
Kita diberi perintah, dan kita
harus menaatinya.
Itu mewakili semuanya,
termasuk ibu kalian.
Ya, pak.
Terima kasih, pak.
Meskipun pikir Anda misi
ini ***, pak?
Utamanya jika kau pikir
misi ini ***.
Apa "***" itu?
Oh, itu bahasa Jerman.
Ya.
Tak pernah dengar sebelumnya.
Pak...
Aku punya pendapat
tentang hal ini.
Tentu saja, berbagi ini
dengan pasukan.
dari cara berpikirku, pak,
Keseluruhan misi ini adalah sumberdaya militer
berharga yang sungguh salah alokasi.
Ya. Teruskann.
Kelihatannya buatku, pak,
bahwa Tuhan memberiku
bakat istimewa,
membuat aku jadi
penembak yang cakap.
Reiben, perhatikan.
Sekarang, ini cara buat
mengeluh.
Lanjutkan, Jackson.
Yang aku maksudkan, pak,
jika Anda menugaskanku dengan senapan sniper ini di
mana saja, termasuk 1,6 km dari Adolf Hitler
dengan pemandangan
yang jelas, pak--
Kemasi tasmu, kawan.
Perang sudah usai. Amin.
Oh, itu sungguh pintar,
sobat.
Hei, Kapten,
bagaimana denganmu?
Kau tak mengeluh sama sekali?
Aku tak mengeluh padamu,
Reiben. Aku Kapten.
Ada rantai komando.
Keluhan ditujukan ke atas, bukan ke bawah. Selalu
begitu. Kau mengeluh padaku,
aku mengeluh ke atasanku, begitu seterusnya.
Aku tak mengeluh padamu. Tak
mengeluh di depan kalian.
Harusnya kau tahu itu
sebagai seorang serdadu.
Maafkan aku, pak,
tapi...
Andai Anda bukan Kapten,
atau mungkin aku seorang mayor.
Apa yang mau Anda katakan?
Kalau seperti itu,
akan kubilang ini misi yang luar biasa, pak,
dengan tugas istimewa yang sangat berbahaya, pak,
akan kulakukan dengan
seluruh kemampuanku, pak.
Selain itu..
Aku ikut merasakan duka
dari ibu Prajurit James Ryan
dan akan mempertaruhkan
hidupku
dan nyawa orang-orangku,
khususnya kau, Reiben,
untuk meringankan deritanya.
Dia orang baik.
Aku menyukainya.
Benar.
*** = *** Up Beyond All Recognition
(Persetan Dengan Semuanya)
Tentara Amerika! Lihat!
Mereka datang! Untuk selamatkan kita!/
Kami di sini! Kemarilah!
Berteriaklah!
Flash!
Upham, di sana.
Reiben, kalian berempat maju.
Ayo, ayo, ayo.
Kalian ini pemandangan
yang menyenangkan.
Sersan Hill, bantuan kita datang.
Kalian ada berapa?
Cuma kami berdelapan.
Kami bukan bantuan.
Maaf.
Apa maksud Anda, pak?
Kami di sini mencari
Prajurit Ryan.
Siapa? Ryan?
Untuk apa?
Apa dia di sini?
Aku tak tahu.
Mungkin dengan unit gabungan
di bagian kota yang lain.
Oh ya?
Susah ditembus.
Tentara Jerman membuat repot kita,
hingga kita terbagi 2.
Siapa lagi namanya?
Ryan. James Ryan.
Dia diterjunkan bersama 101.
Goldman, panggil
seorang kurir kemari.
Kurir!
Ayo.
Jonesy,
atasi yang di sana!
Kami dihentikan oleh
beberapa tembakan beruntun
dari timur.
Tentara Jerman sedang
menambah 2 resimennya seharian ini.
Jalan sudah sunyi sekitar
45 menit.
Sebagian tentara Jerman yang kini menembak dipusatkan
ke barat./Siapa yang di pembesar suara itu?
Itu Dagwood Dusseldorf,
petugas pemberi semangat kami
yang bersahabat.
Patung Liberty sudah kaputt (hancur).
"Patung Liberty sudah kaputt."
Sungguh konyol.
Atasi dua dari kiri...
Ayahmu disunat oleh rabbi-ku, brengsek!
...mencari
Prajurit Ryan, James,
kemungkinan salah terjun
dengan 101.
Kau tahu?
Berlindung!
Ayo!
Dasar bajingan sadis!
Merunduk.
Mereka tahu kita tidak
kontak langsung.
Mereka akan membidik para kurir.
Kenapa mereka terus menembaki dia?
Sepanjang dia bernapas,
dia masih membawa pesannya.
Kita lakukan hal yang sama.
Tentu tidak!
Wade! Siapkan mereka
untuk pergi.
Ya, pak.
Boyd!
Coba lagi.
Beritahu Kapten Hamill kalau kami
akan datang.
Bagaimana rupanya sisa Neuville?
Blok berikutnya dari
dua bangunan di sana,
dua sisi dari jalan.
Mundur, dengar? Ganti.
Lalu ada satu gedung dengan tembok masih
utuh di kiri./Tunjukkan padaku.
Sersan, tunggu di sini.
Ya, pak.
Baik, hindari tembakannya
dan manfaatkan gedungnya.
Periksa di kiri.
Tembak dan lari.
2 milikmu, 2 milikku.
Hastings, Goldman,
ke depan!
Ayo.
Reiben, Caparzo.
Mereka masih merepotkan kita.
Yang dasar. Waktu singkat.
Di sudut mana saja.
Pasti sulit.
Bersiaplah dengan kontak dekat.
Ayo.
Upham, kau tetap bersama Sersan Horvath.
Tetap di sini.
Akan kujaga dia, Kapten!
Tetap bersamaku.
Lewati ujung blok sebelah kiri,
itu gerbang menuju ke lapangan.
Bagus.
Reiben, asalnya
Kapten dari mana, sih?
Kau cari tahu itu,
kau akan dapat hadiah.
300 dolar, itu
yang terakhir kudengar.
Kompi punya tempat kumpul.
5 dolar biaya daftarnya.
Oh, tenang.
Di sekitar sudut ini.
Mereka ada di atas
gerbang itu.
Pasti ada yang tahu dari mana asalnya,
apa kerjaannya.
Aku bersama dengannya
sejak di Kasserine Pass,
dan aku tak ada petunjuk.
Kaki ini menyiksaku.
Aku butuh kursi roda
sebelum perang ini berakhir.
Sudah cukup.
Oh, Tuhan.
Punya kaki seperti
wanita tua.
Seperti wa...
Aduh.
Tuhan.
Reiben...
jadi kau bahkan tak tahu di mana
Kapten sekolah?
Kapten tidak ke sekolah.
Mereka melatihnya di O.C.S.
kehabisan anak buah di
militer.
Kau mesti perhatikan detilnya.
Aku tahu asalnya dan
apa yang dia lakukan
karena aku perhatikan
detilnya.
Hei, Upham...
hati-hati dengan apa yang
kau bicarakan.
Lakukan.
Teriaklah!
Teriaklah,
atau kami akan menembakmu!
Woman:
Ne tirez pas!
Do not shoot!
Kami orang Prancis
Upham, bilang ke mereka
untuk perlihatkan diri.
Perlihatkan dirimu!
Perlihatkan dirimu!
Kami tak bersenjata!
Tolonglah.
Turunkan senjata kalian!
Kami orang Prancis!
Tanya mereka apa tahu di mana
tentara Jermannya.
Sipil atau tentara Jerman?
Mereka ada di mana-mana!
Kalian bawalah anak-anak!
Apa katanya?
Sesuatu tentang anak-anak.
Mereka mau kita mengambil
anak-anak itu.
Tidak, tidak.
Kita tak bisa.
Mereka tak bisa bersama kita!
Kita tak bisa bawa mereka!
Jangan!
Tidak! Jangan!
Mereka tak bisa bersama kita!
Mereka pikir anak-anaknya aman bersama kita./
Tak aman jika mereka bersama kita!
Apa kau sinting?!
Dengarkan Kapten!
Pikirnya anak-anak itu aman bersama
kita, pak.
Tak akan aman di manapun.
Caparzo!
Kembalikan anak itu!
Tidak apa-apa.
Caparzo...
Kembalikan gadis kecil itu!
Caparzo, kembalikan anak itu
sekarang!
Upham, bagaimana bilang
"tak apa-apa"?
Aku tak bisa. Dia ingatkan aku akan keponakanku,
pak./Caparzo, kembalikan anak itu!
Kapten, hal mulia untuk dilakukan
adalah membawa anak ini ke kota
berikutnya.
Kita tak di sini untuk lakukan hal mulia!
Kita di sini untuk ikuti perintah!
Sersan,
bawa anak ini!
Berlindung!
Berlindung!
Oh!
Jacqueline! Jacqueline!
- Ayo.
- Tidak!
Sialan! Dari mana asalnya?
Dia sudah jatuh sebelum
kita dengar tembakannya.
Dia di sana.
Aku tak melihatnya.
411 meter, Kapten.
Mungkin di bawah atap.
Tak akan kubiarkan dia di sana,
teman!
Penembak jitu itu hebat!
Jacqueline!
Mama!
Tolong jangan menangis.
Akan kukembalikan kau pada
mama and papamu.
Tolong jangan menangis.
Ayolah.
Carpy.
Kapten.
Bertahanlah, Caparzo.
Tolong angkat aku.
Aku bisa jalan.
Aku bisa jalan.
Caparzo, diamlah!
Baik.
2 klik, angin dari kiri.
Fish!
Sayang, tetaplah di situ!
Kapten, bisa kau lihat dia
dari situ? Bagaimana dia?
Wade, diamlah.
Dari mana dia menembak, Kapten?
Kapten, bisa kau lihat dia dari situ?/
Tetap di situ!
Sialan, diamlah!
Ada apa denganmu?
Apa aku akan mengurusmu jika
kau tertembak?
Fish, kemarilah.
Carpy,
tundukkan kepalamu.
Tundukkan kepalamu.
Ya Tuhan,
aku percaya padaMu.
Jangan biarkan aku dipermalukan.
Jangan biarkan musuhku
menang.
Salinlah.
Salin dan kirim
ini buatku.
Carpy, kau akan
mengirimnya sendiri.
Taruh itu!
Ada darahnya!
Carpy, sudah kulihat.
Surat ini...
Untuk ayahku.
Sudah ada darahnya.
Sudah beres.
Tetap di situ.
Jacqueline!
Jacqueline!
Seberapa parah?
Dada, mungkin paru-parunya kena.
Periksa 30 meter
di depan!
Detilnya!
Aman!
Aman!
Itu sebabnya kita tak boleh
bawa anak-anak.
Sersan Horvath,
Lakukan pemeriksaan amunisi.
Upham...
tempat air.
Isilah.
Sersan Hill.
Ya, pak.
Kumpulkan orang-orangmu.
Kami membutuhkannya
di sudut barat-laut lapangan.
Jackson!
Pak!
Mellish, periksa menaranya,
dan segera kembali.
Sekarang. Cepat!
Ryan sialan.
Teriaklah!
Menjawab!
Masuklah.
Hei, kami sedang mencari
Kapten Hamill.
Ada di sana,
di seberang lapangan.
Seberang lapangan.
Hati-hati dengan penembak gelap.
Tenanglah. Duduk.
Baiklah. Jimmy T.,
carikan Kapten Hamill,
bawa dia kemari.
Apa? Atas sana?
Ad Maiorem Dei Gloriam
Ad Maiorem Dei Gloriam
- AMDG777.blogspot.com -
THOMAS IRWAN KRISTANTO
THOMAS IRWAN KRISTANTO
- IrwanKristanto@Ymail.com -
COLOURFOOL
Because Life is not only BLACK and WHITE
Saving Private Ryan
+_+ Selamat Menikmati +_+
Bagaimana aku tahu?
Kau pergi cari sajalah.
Terima kasih, bodoh.
Baik.
Kalian hanya...
bikin repot saja.
Biarkan aku lepaskan sepatu
sialan ini.
Jatuhkan senjata!
Jatuhkan sekarang!
Jatuhkan senjatanya!
Aku akan menembakmu!
Jatuhkan!
Sekarang! Jatuhkan!
Sudah aman!
Sial.
Sial!
Sudah aman!
Aman!
Cukup membuat repot.
Mari berharap begitu.
Fred Hamill,
Pemandu ke-101.
John Miller,
Ranger ke-2.
Terima kasih.
Kami di sini mencari
Prajurit James Ryan.
Dia bagian kelompok kami.
Apa kalian pernah
melihatnya?
Bagaimana jalannya?
Indah nian.
Kita kehilangan banyak
amunisi.
Bukannya menyinggung
orang-orang kami.
Letnan, posisikan lagi bazooka
di sisi kanan jalan.
Ya, pak!
Dan panggil Ryan kemari.
Ryan!
Ryan, nama depan dan tengah!
Ryan!
Itu dia orangnya.
Sudah kubilang dia
brengsek.
Pak, Prajurit Ryan
melapor sesuai perintah.
Tenang.
Kapten Miller,
Ranger ke-2.
Dia mau bicara denganmu.
Kemarilah.
Baik.
Berlututlah.
Prajurit, aku ada kabar
kurang baik buatmu.
Tak ada cara lain yang
mudah
untuk bilang ini, jadi...
jadi akan kukatakan.
Abang-abangmu sudah mati.
Kami diperintahkan untuk
membawamu...
karena kau akan pulang.
Ya Tuhan, abang-abangku
sudah mati.
Akan kuajak mereka memancing
bila aku pulang.
Aku turut prihatin, James.
I can't tell you how much.
Bagaimana mereka tewas?
Mereka tewas dalam tugas.
Tidak mungkin.
Mereka berdua--
Itu tak mungkin.
Abang-abangku masih
di bangku kuliah.
Kau James Ryan?
Ya.
James Francis Ryan
dari lowa?
James Frederick Ryan,
Minnesota.
Apa itu artinya mereka baik-baik saja?
Ya, kuyakin mereka baik-baik saja.
Anda yakin mereka baik-baik saja?
Kami mencari Prajurit Ryan yang lain.
Kami salah orang.
Bagaimana Anda yakin itu?
Bagaimana tahu kalau
salah orang
Tidakkah mereka baik
dan itu--
Letnan.
Maaf merepotkan.
Aku baru saja kirim surat ke
mereka sebelum aku pergi.
Aku harus pulang.
Aku harus pulang sekarang.
Aku mau pulang.
Tenanglah.
Jadi di mana Ryan sekarang?
Entahlah.
Apakah kau berhubungan dengan C.O. kamu?/
Orang-orang itu.
Apa satuan Ryan ini?
Kompi Baker, 5-0-6.
Orang yang kakinya patah itu,
dia 5-0-6, 'kan?
Ya. Charlie, mungkin.
- Mungkin?
- Ya.
Ryan? Tak kenal!
Di mana lokasi pendaratanmu?
Tepat di dalam Vierville.
Vierville?
Bagaimana kau bisa ada di sini?
Begini ceritanya, pak.
C-47 terkena tembakan.
Pilot jadi gila mencoba
keluar dari sana,
berputar ke segala arah,
kemudian terbakar saat sedang jatuh,
berantakan.
Akhirnya aku di sini.
Aku belum lihat siapapun
dari kompiku sejak itu, pak.
Hanya Tuhan yang tahu.
Apa anggota Kompi Baker memang
bermulut besar?
Di mana lokasi pendaratannya
menurutmu?
Tak tahu, pak,
tapi aku tahu Kompi Baker
punya titik bertemu sama
seperti kami.
Tunjukkan.
Orang-orangku kelelahan.
Kami akan istirahat
barang 3 jam di sini.
Kami akan pergi setelah gelap.
Apa di kota ini ada
yang mirip hotel bintang 3,
dengan seprei bersih,
bantal empuk dengan
pelayanan kamar?
Bagaimana dengan gereja
yang masih utuh?
Kami ambil itu.
Apa yang kau dengar?
Bagaimana kalian bersama?
Kami ditugaskan mengamankan
pesisir.
Masalahnya, Monty menunda waktu
menuju Caen.
Kami tak bisa pergi sampai
dia siap. Jadi--
Dia terlalu perhitungan.
Dilarang berargumen di sini./Kalian mesti
ke Caen, jadi bisa ke Saint-Lo.
Setelah Saint-Lo lalu
lewat Valognes.
Valognes,
kau tiba di Cherbourg.
Dan Cherbourg,
kau sampai ke Paris.
Paris, kau tiba di Berlin.
Dan akhirnya kapal
untuk pulang.
Kami berharap kalian bisa
bantu kami di sini,
tapi aku mengerti
tugas kalian.
Benarkah?
Ya. Aku juga punya
dua saudara laki-laki.
Oh.
Semoga berhasil.
Terima kasih.
Tidak, aku serius.
Temukan dia.
Bawa dia pulang.
Ada apa dengan tanganmu?
Aku tak tahu.
Ini bermula di Portsmouth
saat mereka membawa kita
naik ke kapal.
Ini muncul dan hilang.
Mungkin kau harus cari pekerjaan
yang baru.
Tugas ini tak cocok
denganmu lagi.
Ada apa?
Ada apa?
Tak ada.
Siapa nama anak yang
di Anzio itu?
Anak yang selalu
berjalan dengan tangannya,
dan dia menyanyikan lagu
mengenai orang di
pertunjukan sirkus?
Vecchio.
Vecchio.
Ya.
Ya, Vecchio.
Anak yang bodoh./Kuingat dia mengencingi
jaket setiap orang dengan membentuk huruf "V"
untuk Vecchio. Untuk Victory (kemenangan).
Vecchio.
Dia begitu pendek.
Dia itu cebol, bukan?
"Bagaimana kau bisa jadi
ranger?"
Dia tertembak sekali di
kaki, 'kan?
Dan dia berjalan
dengan tangannya.
Dia bisa berjalan lebih cepat
dengan tangannya.
Dia bisa berlari lebih cepat
dengan tangannya dibanding...
Vecchio.
Ya.
Caparzo.
Begitulah, saat...
saat kau melihat salah satu
orangmu tewas,
kau berkata pada diri sendiri
agar kau bisa selamatkan
2 atau 3 nyawa
atau 10 yang lainnya.
Bahkan mungkin ratusan.
Kau tahu ada berapa banyak orang
yang aku pimpin tewas?
Berapa?
94.
Tapi itu artinya aku
telah selamatkan nyawa
10 kali lipat dari itu,
bukan?
Bahkan mungkin 20, bukan?
20 kali lipatnya?
Dan begitu sederhananya
hal ini.
Itulah yang membuatmu...
Itulah yang membuatmu
mengambil keputusan yang rasional
di antara tugas dan bawahan.
Kecuali saat ini, misinya
adalah seorang pria.
Sebaiknya misi Ryan ini
berharga.
Dia sebaiknya pulang dan mengobati penyakit atau
menemukan bola lampu tahan lama atau semacamnya.
Karena sebenarnya,
aku tak mau menukarkan 10 Ryan
untuk satu Vecchio
atau satu Caparzo.
Amin.
Lihatlah. Ia kambuh lagi.
Pak...
kau baik-baik saja?
Kita akan pergi dalam
dua jam.
Mengapa kau tak
tidur sejenak?
Aku tak tahu bagaimana dia bisa
begitu./Apanya?
Tidur lelap seperti itu.
Perhatikan dia.
Langsung tidur begitu
kepalanya direbahkan.
Tanpa ada beban.
Ya, apa katanya?
"Bila Tuhan ada di pihak kita,
terus siapa yang ada
di pihak musuh?"
"Jika Tuhan bersama kita, siapa
yang bisa melawan kita?"
Ya, apa katanya tadi?
Sebenarnya,
trik untuk tidur nyenyak adalah
mencoba tetap terjaga.
Bagaimana menurutmu, Wade?
Ketika ibuku dulu perawat,
dia dulunya bertugas sepanjang malam,
tertidur sepanjang hari.
Jadi waktu yang kami miliki
untuk saling ngobrol
adalah saat dia pulang.
Jadi yang dulu kulakukan,
aku biasanya di pembaringan
coba untuk terjaga
selama yang kubisa,
tapi tak pernah berhasil karena
semakin keras aku coba,
lebih cepat aku terlelap.
Itu tidaklah penting andai
bukan di dalam rumah.
Ibuku, dia pulang,
membangunkanku,
bercerita hingga fajar.
Sumpah, perempuan itu tak
pernah lelah berbicara.
Ya, mungkin cuma itu waktu
dia bisa mengobrol denganku.
api yang lucu,
kadang dia pulang lebih awal,
dan aku pura-pura tertidur.
Siapa? Ibumu?
Ya.
Dia berdiri di pintu memandangiku.
Dan aku tetap saja
memejamkan mataku.
Kutahu dia hanya ingin menanyakan
bagaimana keadaanku,
jadi dia pulang lebih awal...
hanya untuk bicara denganku.
Dan aku masih belum bergeming.
Aku masih pura-pura tertidur.
Entah kenapa kulakukan itu.
Kita hanya punya waktu 2 jam.
Diam dan pergilah tidur.
Kapten?
Pak?
Kopral?
Bagaimana keadaanmu?
Kau baik?
Ya, kurasa semuanya ini
baik buatku, pak.
Sungguh?
Bagaimana bisa?
"Perang melatih indera,
memanggil hasrat untuk
bertempur,
menyempurnakan kebugaran
fisik,
membuat orang jadi siaga
dan waspada
di saat kritis yang membuat
manusia jadi dirinya."
Ya, kurasa cara Emerson...
menemukan sisi positifnya.
Anda kenal Emerson, pak?
Aku tahu beberapa.
Jadi asalmu dari mana, Kapten?
Apa pekerjaanmu sebelum perang?
Berapa gajimu?
Kurasa sekitar $300, pak.
Bila sudah sampai $500,
akan kuberi jawabannya dan uangnya
akan kita bagi. Bagaimana?
Jika itu yang Anda mau, pak,
Kurasa ini kewajibanku
sebagai bawahan
kusarankan kita menunggu
sampai ia naik jadi
1,000, pak.
Bagaimana jika umur kita tak panjang?
500?
500 sudah cukup,
ya.
Ya, pak.
Ya.
Pergilah tidur, Kopral.
Ya, pak.
Siapa yang punya bubuk sulfa?
Temanku berdarah!
Dia perlu diperban!
Wade.
Ya, pak?
Periksalah.
Ya, pak.
Bertahanlah.
Ini tak akan lama lagi.
Bagaimana keadaan di sini?
Baik.
Ya, semuanya baik.
Jangan khawatir.
Dokter di kota.
Tak apa-apa.
Jangan khawatir.
Infantri ke-29 melaluinya.
Mereka akan segera ke sini.
Plasma. Ada yang punya plasma?
Kapten.
Hei, Kapten.
Prajurit, mau menggantiku?
Ya. Letnan Dewindt, pak.
Skuadron Pembawa Pasukan 99
mengangkut Infantri Glider 327.
Ini punyaku, pak.
Aku pilotnya.
22 orang tewas.
Saya sampai di sana tanpa
ada luka.
Tapi kopilotku tewas.
Kemana satuannya?
Siapa mereka ini?
Orang-orang yang bersama
dengan kami, pak,
Mereka pergi di malam pertama.
Belum lihat mereka sejak itu.
Sementara yang lainnya
terus datang,
1, 2, setengah lusin
bersamaan.
Lalu beberapa muncul dan
bergabung dengan pasukan lain,
membuat masalah, pak.
Kami sedang mencari Prajurit James Ryan.
Dia di Kompi Baker
5-0-6 dari 101.
Tidak, begini, pak.
Banyak yang datang
dan keluar di sini.
- Upham.
- Ya, pak?
Check out that squad.
See if Ryan's in it.
Ya, pak.
Reiben.
Periksa kaki yang di sana.
Lihat kalau ada yang parah.
Apa?
Yahudi.
Yahudi.
Terus. Jalan terus!
Yahudi.
Saya orang Yahudi.
Yahu-di.
Ya, aku tak bisa keluarkan
dia dari situ semampuku.
Butuh kerekan.
Ya.
Bintang.
Ya, Brigadir Jenderal Amend,
komandan deputi 101.
Beberapa orang jenius berpikir
mengelas 2 lempengan baja
pada lantai akan membuat
jenderal aman
dari benturan.
Sayangnya, mereka lupa
bilang itu
sampai kami naik pesawat.
Itu seperti menerbangkan
pesawat kargo.
Oke?
Kelebihan beban.
Mengubah total spesifikasinya.
Tanganku nyaris patah saat coba
memperbaikinya.
Dan saat kami terbang,
Aku memotongnya sebisa mungkin,
berusaha ringankan bebannya
agar pesawat tidak oleng.
Kami jatuh seperti meteor.
Dan beginilah hasilnya.
Dan yang lainnya,
mereka mendarat dengan mudah?
Pesawat kami cuma keberatan,
kalian tahu?
Rumputnya basah.
Daratan curam dan semuanya.
22 tewas.
Semua itu untuk satu jenderal?/
Benar.
Banyak yang terjadi.
***.
***.
***.
***.
Kalian mengalaminya.
Kucari kata "***" di kamus bahasa Jerman.
Tak ada kata "***" di sini.
- Upham.
- Ya, pak?
Ada banyak penerjun di sana.
Cari tahu kalau salah satunya Ryan.
Ya, pak.
Mungkin Anda mau periksa ini.
Kalung pengenal.
Banyak sekali, pak.
Saya temukan banyak mayat, pak.
Jackson...
mulailah dengan itu.
Ya, pak.
Akan kubantu.
Menurutmu apa, Jackson?
Kau kira si brengsek ini
ada di situ?
Jika ada, akan kutemukan.
Ayo taruhan.
Aku yakin dia masih hidup.
10 dolar temukan dia pertama.
Mari kita cari tahu.
Kalian tak punya kesempatan.
Baik, bajingan ini di sini
atau apa?
Teruslah mencari.
Baiklah. Gary Lanico.
Ben Rubino.
Mike Cessacchio.
Sumpah, semua sedang
dipertaruhkan, 'kan?
Yang benar saja, bukan nama tepat.
Wee Willie Winkie,
itu sobatmu.
Harus temukan brengsek ini.
Di mana dia?
Jangan dicampur,
Jackson, oke?
Simpan itu di bagianmu.
Bagaimana kami bisa tahu
siapa yang didapat?
Mengapa tak diam saja,
Reiben, oke?
Semuanya bersahabat.
Aneh, ya?
Kurasa aku menang.
Apa maksudmu?
Ryan.
Ryan?
Lihatlah, Mellish.
Kau tahu apa? Kau jenius.
Sungguh.
R-l-E-N-N-E.
Ini Rienne.
Itu orang Prancis, bukan?
Kau tahu artinya?
Tak ada artinya.
tak ada yang menang?
Tak dapat apa-apa.
Kutemukan semua dari New York.
Kalian perlu bantuan?
Ah, aku dapat "full house".
Kau kalah taruhan.
Kalian mencari kalungku.
Kau curang, tahu?
Ryan.
Sialan.
Kau perlu bantuan?
Bisa kau baca?
Lihat yang ini.
Kurasa bukan anti peluru.
Tebak bukan. Oke?
Aku tak suka yang dia dengar.
Kumpul yang kalian dapat
di antara kaki.
Harus kita berikan padanya.
Lumayan, Jackson.
Au dapat 3 serupa.
Full house.
Demi Tuhan, semua orang menyaksikannya.
Ini bukan poker.
Baik, baik.
Masukkan kembali!
Dia tak di sini.
Kembalikan.
Harusnya kita bagi
ke dalam dua kelompok.
Menjelajahi jutan seperti Hansel dan Gretel,
memanggil namanya.
Dia pasti dengar kita cepat
atau lambat
Ryan!
Mungkin ini sedikit susah, Kapten.
Mungkin orang lokal pernah melihatnya.
Hei, permisi.
Kenal Ryan,
James Ryan?
Terima kasih banyak.
Ryan! Ada yang kenal Ryan,
Pesawat 101?
Ryan? Kau kenal orang
bernama Ryan?
Prajurit James Ryan
dari lowa?
Ada yang kenal Ryan?
James Ryan?!
Hei, Joe,
Michaelson
yang bersama Ryan dari Kompi "C"?
Ya, kurasa.
Bawa dia kemari.
Kau kenal Prajurit Ryan?
Anda harus berteriak, pak!
Anda harus berteriak, pak!
Telingaku kurang bagus!
Ia datang dan pergi!
Pecahan granat mengenai kepalaku!
Paham, paham.
Apa kau kenal Prajurit Ryan?
Siapa?
Prajurit Ryan?
James Ryan?
Jimmy Ryan?
James.
James Francis Ryan.
Bukan, bukan.
James Francis Ryan.
Ambilkan pensil. Sesuatu untuk menulis.
Cepat! Ayo, pensil!
Ini pensilnya, pak.
Tulis.
James Francis Ryan,
tanda tanya.
Iowa, tanda tanya.
Kau kenal dia?
dia mengenalnya?
Baca pesannya. Lihat.
Ya. Tentu aku kenal dia, pak.
Tahu di mana dia?
Ya, ya.
Kami melewatkan titik terjun
sekitar 32 km,
mendarat di Bumville atau semacamnya.
Dia, aku, dan dua orang lainnya
datang ke sini untuk bertemu,
lapor ke Kolonel yang
kerahkan pasukan
untuk ke Ramelle...
Ramelle.
Untuk jaga jembatan.
Itu terakhir saya melihatnya.
Bagus sekali! Terima kasih.
Tulis terima kasih.
Baca dan terima kasih.
Sama-sama!
Berkumpul.
Terima kasih, Letnan.
Ramelle.
Kita di sini. Di situ.
Ramelle...
ada di Sungai Merderet ini,
menuju ke selatan.
Tahu tentang jembatan
yang dia bicarakan, Kapten?
Ya. Sasarannya selalu Cherbourg.
Kita tak bisa ke Paris hingga
melewati sungai itu,
dan Rommel tahu.
Jadi dia akan coba dapatkan
peralatannya
menyeberangi Sungai Merderet di manapun
dia bisa.
Dengan demikian, dia dapat menghalangi serangan
kita saat berhasil sampai ke Cherbourg.
Desa dengan jembatan yang utuh
akan memudahkan aksi mereka.
Ayo.
Kapten.
Apa itu?
Kawasan radar.
Ini di luar misi.
Sepertinya ada sesuatu di sana...
kantung pasir menyembunyikan stasiunnya.
Sudah lihat?
Ya. Perkiraanku juga.
Ada apa?
Senjata mesin. Mungkin MG-42.
Tuhan. Apa itu yang bunuh mereka?
Mungkin saja.
Tidak, sasaran mereka 82,
nasib kalian tak beruntung.
Entah seberapa cepat kalian,
tapi kurasa kita memutar dengan
cepat dan tenang,
mereka bahkan tak tahu
kita di sini.
Jadi, Kapten, menurutku
mengapa tak dilewati saja?
Aku paham maksudmu,
tapi tak bisa.
Aku dengan Reiben
untuk yang ini, pak.
Kita berikan mereka 88.
Untuk AU.
AU takkan melewatkan perhatian
pada senjata mesin ini.
Kapten.
Kita masih bisa lewati ini
dan selesaikan misi.
Ini bukan misi kita, 'kan, pak?
Itu maumu, Mellish?
Biarkan saja jadi mereka bisa serang
dengan seberangkan banyak pasukan?
Tidak, pak, bukan itu maksudku.
Maksudku, ini resiko tak diperlukan yang
ditugaskan pada kami.
Tujuan kita memenangkan perang.
Pak, aku cuma...
Aku ada firasat yang buruk
tentang yang ini.
Kapan terakhir kali
firasatmu baik tentang
sesuatu?
Baiklah, 3 pelari dengan
tembakan penghalau.
Mellish, kau ke kanan.
Aku di tengah.
Siapa yang di kiri?
Siapa yang di kiri?
Aku saja.
Aku yang pergi.
Baiklah.
Upham, gantikan Jackson,
dan kau tetap di belakang.
Ya, pak.
Kita maju dan terus mendesak
sampai dia mengisi senjatanya.
Kita harus hancurkan mereka
dengan jangkauan granat.
Mungkin harusnya aku yang di tengah, pak./
Dengan caramu berlari? Kurasa tidak.
Mungkin harusnya aku yang kiri, pak./
Mungkin harusnya kau diam.
Reiben, bersiaplah.
Letakkan mesiu dan amunisi
di tempat terjangkau dan...
granat tambahan untuk
pengalih.
Bukitnya aman!
4 yang mati!
Upham, ambil peralatan dan
kemarilah!
Kami butuh air dan perban
tambahan!
Keluarkan morfin dari tas
pengobatan!
Keluarkan morfin dari tas
pengobatan!
Sial.
Bawakan sulfa.
Angkat kakiku.
Angkat kakiku.
Sulfa lagi, Mellish.
Dengarkan aku.
Kau akan baik-baik saja, Dok.
Bagaimana kelihatannya?
Wade, kau baik.
Kau akan ke kapal pengobatan.
Sulfa lagi!
Angkat kakiku, angkat kakiku.
Sudah kuangkat. Sudah kuangkat.
Kau akan baik-baik saja, Wade.
Upham, berikan tempat airmu!
Cepat.
Cepat, cepat.
Tekan di sini.
Kau akan baik-baik saja.
Bagaimana kelihatannya?
Berikan dia morfin.
Bagaimana kelihatannya?
Tak apa-apa.
Bagaimana kelihatannya?
Kau akan baik-baik saja.
Ini morfinnya.
Apa tulang belakangku kena?
Kau baik-baik, Wade.
Apa tulang belakangku kena?
Angkat dia.
Pelan. Pelan.
Tetaplah ditekan.
Yang pelan.
Angkat dia.
Tak apa-apa, Dok.
Wade, lukamu parah.
Ada luka di punggungmu.
Seberapa besar lubang di--
Seukuran biji pohon oak.
Kau baik-baik saja.
Tekan di sini.
Tekan di sini.
Tekan di sini.
Tak apa-apa.
Tekan di situ!
Apa ada yang lebih
parah dari yang lain?
Ya, tepat di sini.
Apa kau tahu ini?
Tidak.
Di sini. Akan kuletakkan
tanganmu di sini.
Kita terus menekannya.
Di situ. Oke?
Yang itu.
Oh, Tuhan, hatiku!
Hatiku kena!
Katakan apa yang mesti dilakukan
untuk mengobatimu.
Apa yang bisa kami lakukan?
Katakan.
Oh, sial.
Beri aku sedikit morfin lagi.
Morfin lagi, pak?
Baik. Baik.
Berikan padanya.
Berikan padanya.
Aku tak mau mati.
Ini dia. Wade.
Tenanglah.
Tenanglah. Shh.
Tenanglah. Tenang--
Berikan satu lagi.
Mama?
Mama?
Aku mau pulang,
aku mau pulang.
Mama! Mama! Mam--
Mama, Mama,
Mama, Mama, Mam--
Reiben, pegang dia!
Aku mohon!
Saya menyerah!
Tuhan kami di surga,
terpujilah namaMu,
Kerajaan-Mu datang...
Belum saatnya.
Suruh dia menggali dan menguburkan Wade.
Hal sama untuk para
penerjun di sana.
Tanyai dia. Dapatkan
keterangan darinya.
Tanya apakah dia yang
menembak Wade.
Tanya dia!
Ini tak penting.
Ini penting!
Apa kau penembaknya?
Bukan. Aku pengisi amunisinya,
aku tidak menembak.
Hentikan omong kosong latin itu.
Bisa bahasa Jerman?
Jackson,
kau terkena.
Diamlah.
Kurasa hanya keserempet, pak.
Bersihkan itu dan gantilah.
Kau dan Sersan
awasi daerah sekeliling.
Kumohon, ampuni saya.
Ampuni saya.
Jangan menembak.
Katanya mohon jangan tembak.
Aku tak peduli apa katanya, Upham.
Pak, Anda biarkan mereka
menembaknya?
Ini tidak benar, pak.
Kau bisa bantu dia dengan
mayat-mayatnya.
Apa yang terjadi?
Ini omong kosong.
Orang Amerika.
Aku suka orang Amerika.
Kapal uap Willie.
Tut, tut.
Kapal uap Willie.
Ya, Kapal uap Willie.
Orang Amerika.
Aku belum selesai!
Masih banyak yang perlu digali!
Masih perlu dalam lagi!
Katanya belum selesai.
Itu menurutmu.
Kemari.
- Tidak!
- Ya.
Tidak! Aku belum selesai!
Kumohon...
Aku suka Amerika.
Suka schmancy!
Sungguh enak!
Hentikan bualannya! Tahan
ucapanmu! Sungguh keren!
Betty Boop! Sungguh murahan!
Betty Grable. Kaki bagus.
Ad Maiorem Dei Gloriam
- AMDG777.blogspot.com -
COLOURFOOL
Because Life is not only BLACK and WHITE
THOMAS IRWAN KRISTANTO
- IrwanKristanto@Ymail.com -
Aku lihat yang kau lihat
Aku lihat yang kau lihat
Kubilang...
Persetan Hitler.
Persetan Hitler.
Aku ikut prihatin atas kematiannya.
Sang Sanitat. Dia hentikan
perang, bukan?
Aku prihatin atas kematian temanmu.
Katanya dia prihatin soal Wade, pak.
Kapten!
Kapten,
ini tidak benar!
Anda tahu ini.
Dia tawanan.
Dia sudah menyerah.
Dia menyerah, pak!
Katakan padanya...
untuk berjalan seribu langkah
ke arah itu.
Lalu dia bisa lepaskan
penutup matanya.
Kita akan pergi,
dan dia serahkan diri
pada pasukan patroli yang pertama
dijumpainya.
Anda pasti bercanda.
Kita melepaskannya?
Dia Tahanan Perang,
Reiben.
Dia tak bisa kita bawa.
Orang-orang kita akan
menangkapnya cepat atau lambat.
Kecuali dia tidak ditangkap oleh
pasukannya sendiri,
maka dia akan kembali
lagi berperang.
Kapten, Anda baru melepaskan musuh.
Ini sungguh omong kosong.
Kau benar.
Omong kosong?
Ini omong kosong?
Menembak tawanan,
apa itu baik?
Itu melawan peraturan!
Peraturannya baru saja hilang
bersama teman barumu.
Tapi kurasa itu hal pantas diperbuat,
benar, Kapten?
Ambil barangmu. Ayo.
Kau dengar dia. Ambil barangmu.
Kapten barusan memerintahkanmu.
Ya. Seperti perintah yang dia
berikan untuk lumpuhkan senjata mesinnya.
Sungguh luar biasa, 'kan,
Sersan?
Prajurit, kau keluar barisan.
Ya, pak, itu memang benar, datang melumpuhkan
tempat ini, tapi apa jadinya,
kita kehilangan satu orang untuk itu.
Kuharap Mama Ryan senang
mengetahui kalau hidup Jimmy kecil
lebih penting dari 2 orang kita!
Ditambah lagi, kita belum
menemukannya, bukan?
Jauhkan tanganmu!
Reiben, bangkitlah.
Berkemaslah.
Aku sudah selesai dengan misi ini.
Hei!
Jangan pergi begitu saja dari
Kaptenmu.
Reiben, kembali ke barisan./Aku lewatkan
sisa hidupku mengikuti perintah
bila harus, tapi
aku sudah selesai.
Aku takkan memintamu lagi, prajurit./
Kapten!
Ini omong kosong!
Kembali!
Anda akan menembakku
demi Ryan?
Tidak, kutembak kau karena
tak menyukaimu.
Pak!
Jika dia mau pergi,
biarkan saja!
Anda biarkan ini terjadi?
Kapten!
Kau lihat ini?
Kapten? Pak?
Pak, Ryan sudah mati.
Omong kosong!
Pak, kita ada masalah.
Aku ada indera keenam
mengenai hal ini.
Aku punya firasat.
Kau tak menembak Jerman
brengsek tadi.
Kini kau mau menembakku?
Dia lebih baik dari kau.
Jadi mengapa tak kau tembak
aku saja, Sersan?
Lakukanlah.
Tembak kakiku--
Akan kutembak mulut besarmu!
Aku bertaruh kalau kamu cuma
menggertak--
Kau tak tahu kapan diam.
Kapten, kumohon!
Berapa gajiku?
Apa?
Kau pengecut brengsek!
Aku menunggu, Sersan.
Mike, berapa gaji yang
kudapat kini?
Ada berapa?
$300? Betulkah itu, 300?
Aku adalah guru.
Mengajar Bahasa Inggris
di kota kecil bernama
Addley, Pennsylvania.
11 tahun lalu,
Aku mengajar di SMU
Thomas Alva Edison
Aku pelatih tim bola basket
di musim semi.
Aku terkejut.
Saat pulang, saat kuceritakan pada
orang apa yang kukerjakan,
mereka pikir,
"itu luar biasa."
Tapi di sini, ini...
misteri...
misteri besar.
Aku mengubah beberapa hal.
Kadang aku heran kalau
mengubah banyak hal,
istriku bahkan seperti baru mengenalku
sewaktu aku kembali padanya.
Bagaimana aku mampu menceritakan
hal seperti hari ini padanya.
Ah, Ryan...
Aku tak tahu apapun soal Ryan.
Aku tak peduli.
Dia tak ada artinya bagiku.
Dia hanyalah nama.
Namun jika...
jika mesti ke Ramelle dan...
temukan dia sehingga kita bisa pulang,
jika itu bisa membuatku
kembali pada istriku,
akan kuselesaikan misiku.
Kau mau pergi?
Kau mau pergi dan bertempur?
Baiklah.
Aku takkan menghentikanmu.
Bahkan akan kumasukkan dalam laporan.
Aku hanya tahu bahwa setiap orang yang kubunuh,
itu semakin menjauhkanku dari rumah.
Demi kenangan
hari yang berlalu
Dalam kesepianku
Kau menggodaku
Dengan kenangan
yang tak pernah mati
Aku terduduk
Merasa hilang harapan
Tak ada satu pun
Yang bisa begitu muram
Kesedihan di mana-mana
Aku duduk dan terpana...
Ada tank! Sembunyi!
Siapa yang menembak?
Siapa yang menembak?
Ke sisi kiri tank!
Sisi kiri!
Tunggu dan pastikan mereka mati!
101! Kami keluar!
Itu pastilah pasukan pencari, S.S Kedua.
Kami lakukan pencarian.
Seperti itulah.
Kapten Miller, Kompi Charlie, Ranger Kedua.
Kopral Henderson,
Kompi Easy, 501.
Ryan, pertama dari 506.
Prajurit Pertama, ketiga dari 506.
James Francis Ryan?
Ya, pak. Bagaimana
Anda menebaknya?
Sepertinya orang-orang kalian
bertempur sangat keras.
Ya, pak. Aksi pasukan kecil.
Mereka datang dan menyerang
dengan 88.
Begini, pak, jika Anda pemeriksa kami,
Akan kutitipkan keluhan.
Aku tak salahkanmu.
Siapa CO-mu?
Itu pastilah Kapten Jennings, pak.
Kurasa yang bisa atasi ini
sekarang adalah seorang Kopral.
Jadi, apa yang tugas kalian?
Kami di sini buat dia. Ryan.
Aku, pak?
James Francis Ryan
dari lowa?
Ya, pak. Payton, lowa,
Benar.
Ada apa memangnya?
Abang-abangmu tewas
dalam perang.
Yang-- yang mana?
Semuanya.
Benarkah itu?
Ya. Begitulah.
Mungkin kau perlu waktu tenangkan diri.
Jika ada tempat yang mau
kau tuju dan...
Ada apa memangnya?
Ryan kehilangan para abangnya.
Yang mana?
Semuanya.
Anda--
Anda datang jauh-jauh ke sini
untuk bilang itu?
Kau akan dipulangkan.
Kami diperintahkan membawamu
kembali.
Membawaku kembali?
Kopral Henderson...
Aku tak bermaksud mengurangi pasukanmu,
tapi perintah adalah perintah.
Ada komunikasi
kapan kalian akan dipindahkan
dari sini?
Pak, aku tak tahu.
Kami tak tahu apa yang
terjadi di selatan
Aku juga punya perintah, pak.
Aku sangat diperlukan di posku.
Aku mengerti, tapi semuanya berubah.
Sepertinya tak begitu, pak.
Kepala Angkatan Militer AS
bilang begitu.
Pak, perintah kami untuk pertahankan
jembatan ini.
Pesawat di 82 telah hancurkan setiap jembatan
yang menyeberangi Merderet
dengan 2 pengecualian.
Satu di Valognes
dan satunya di sini.
Takkan kami biarkan Jerman
menguasainya,
Kita akan dengan mudah diserang.
Prajurit, kau mau tinggal,
itu satu hal.
Tugasmu selesai di sini.
Pak, aku tak bisa pergi hingga
ada pasukan bantuan
Kau punya 3 menit untuk berkemas.
Pak, bagaimana mereka?
Hampir tidak ada--
Hei, brengsek!
2 teman kami tewas demi
mencarimu, oke?
Pak?
Itu benar.
Siapa nama mereka?
Irwin Wade dan Adrian Caparzo.
Wade dan...
Caparzo.
Tak masuk akal.
Ini tak masuk akal, pak.
Mengapa aku pantas pergi?
Mengapa bukan salah satu dari mereka yang
berjuang lebih berat dariku?
Apa itu yang mau kau
bilang pada ibumu
saat mereka kirimkan dia satu
bendera Amerika terlipat lagi?
Katakan padanya bahwa
kalian menemukanku,
Aku di sini hanya dengan
saudaraku yang sudah mati.
Dan tak mungkin aku tinggalkan mereka.
Kurasa ibuku akan mengerti.
Aku tak bisa tinggalkan jembatan ini.
Apa perintahmu?
Sersan, kami melakukan perjalanan
jauh kemari.
Dunia telah berubah jadi
tidak nyata.
Jelas, tapi pertanyaannya
masih ada.
Aku tak tahu.
Apa menurutmu?
Kau tak mau tahu apa
yang kupikirkan.
Tidak, Mike, aku mau.
Kurasa anak ini benar.
Apa yang dia lakukan untuk pantas dapatkan
ini? Jika dia tetap di sini, baik.
Kita tinggalkan dia
dan pulang.
Ya.
Tapi sebagian diriku berpikir...
bagaimana jika ada mukjizat saat kita tinggal
dan akhirnya bisa berhasil keluar dari sini?
Kelak saat kita menengok dan memutuskan
bahwa menyelamatkan Prajurit Ryan
adalah hal yang pantas
kita mampu membereskan
segala kekacauan ini.
Itulah yang kupikirkan, pak.
Seperti katamu, Kapten,
jika kita lakukan itu...
kita semua bisa pulang.
Oh, sobat.
Ini semuanya.
Kalian punya senapan mesin kaliber 2-30,
17 granat,
11 ranjau Hawkins.
2 bazoka, tapi mereka hanya
punya 8 peluru yang tersisa,
dan senjata ringan.
Ada 60 mortar,
tapi itu tak mencukupi.
Mungkin bisa kita ledakkan
jika mereka menggunakan tank.
yang pasti mereka lakukan.
Ada apa, pak?
Mereka akan berusaha
menguasai sisi ini--
Kecuali kita lumpuhkan mereka
di jalan utama ini
di antara bangunan ini
di mana puingnya bisa sedikit
menghambat mereka.
Lumpuhkan mereka?
Jika kita bisa.
Buat penghalang untuk
tank 60 ton itu.
Lakukan itu, kita punya kesempatan
kalahkan pasukan mereka.
Ya, pak, itu bagus.
Pisahkan mereka. Jangan biarkan
berkumpul di satu tempat.
Serang mereka satu demi satu
dan mereka mundur ke jembatan.
Senapan mesin ditempatkan di bawah sini, nomor
2 di atas sana untuk serang mereka dari atas.
Ide bagus.
Jackson?
Jika bisa, aku mau kau di atas menara
berlonceng itu./Ya, pak.
Kuberi kau teman bila kau perlu.
Ya, pak. Beberapa teman
tak masalah.
Maksudku...
Senapan 30 dengan 1000 peluru
akan lebih baik.
Parker, kesempatan bertugas.
Ini bukan ide terburuk
yang pernah ada, Kapten.
Ini semua tergantung kita
menaklukkan tank
yang menyusuri jalan utama
untuk menyerang, bukan?
Jadi, bagaimana rencana Anda
melakukan itu?
Reiben benar.
Seperti rekan-rekan kita yang
ditembak saat terjun,
apa yang kita dapatkan di sini
tidak memadai,
jadi bagaimana hentikan tanknya
jika harus kita lakukan?
Berikan kelinci untuk dikejar.
Kita bisa lumpuhkan tank-nya.
Ya, tapi dengan apa?
Kita bisa coba pakai bom tempel.
Bom tempel, pak?
Pak, apa Anda yang membuatnya?
Bukan. Ada di buku panduan.
Periksalah jika mau.
Sepertinya kita kehabisan
buku panduan lapangan, pak.
Mungkin Anda bisa menerangkannya.
Baiklah, kalian punya bahan peledak, bukan?
Beberapa TNT atau komposisi "B"?
Yang itu kami punya banyak.
Kupasangi jembatan itu dengan cukup
komposisi "B" untuk meledak dua kali.
Baiklah, kau bisa cadangkan beberapa
kalau begitu.
Kau bisa gunakan kaus kaki,
jejalkan komposisi "B" sebanyaknya
yang bisa,
buat pemicu sederhana,
lalu kalian lumuri bomnya
dengan pelumas gardan.
Begitu kau melemparnya,
harusnya bom itu menempel.
Itu bom yang menempel.
Itulah bom tempel.
Atau kalian ada usul lebih baik
untuk mencopot rel tank itu,
Aku mendengarkan.
Itu sudah bagus.
Sekarang kami harus korbankan
kaus kaki.
Tariklah.
Baiklah, pilih lokasi tembaknya.
Bantu penembak yang ada
di menara lonceng.
Baik. Aku bisa tutupi 12
sampai 9 dari sini.
Pelan!
Aku dapat!
Ini ranjaunya.
Untuk usaha terbaik kita,
sehingga senjata mesinnya
tidak dalam posisi menembak yang bagus.
Dan posisinya di sini...
ini Alamo.
Bila kita nanti terdesak,
yang terakhir hidup yang
ledakkan jembatannya.
Kita hanya punya jeda 30 detik
saat itu meledak,
maka biarkan semuanya tahu kalau
kaulah yang terakhir,
sebaiknya kau pergi,
atau kau takkan hidup lama.
Kapten?
Aku di mana selama itu?
Jangan pernah jauh-jauh dariku,
dan itu tak bisa didebat.
Akan kuambilkan amunisi. Ayo.
- Hei, Upham.
- Ya.
Dengarkan aku, oke?
Ya.
Kau mendengarkan?
- Ya.
- Baiklah.
Kita akan berpindah tempat dan mundur
seperti orang sinting di sana.
Jadi kau harus jadi orang yang selalu siap
dengan amunisi, atau kita mati.
Benar.
Kau paham itu?
- Orang yang selalu siap.
- Ya.
Kau baik-baik saja?
Ya.
- Hmm?
- Ya.
Ketika kami dikirim keluar
dari Inggris,
Sersan memberikan banyak rokok,
dan kubilang, "Tidak, terima kasih.
Saya tak merokok.
Saya tak merokok."
Begitu situasinya, ya?
Tak bisa dipercaya.
Ini.
Persetan
dengan semuanya, bukan?
Kau sudah tahu, ya.
***.
***.
Ini akan jadi pertunjukan sebenarnya, 'kan?
Ya, oke.
Santai saja.
***.
Siapa yang menyanyi itu, pak?
Edith Piaf.
Mengapa dia begitu sedih?
Kekasihnya meninggalkan dia, tapi dia
masih melihat wajahnya dimanapun dia pergi.
Memang demikian.
Bahkan hidup itu sendiri
hanya mewakili dirimu.
Kadang aku bermimpi
bahwa aku dalam pelukanmu.
Bagian yang mana? Yang dia nyanyikan
sebelumnya.
Itu reff-nya.
Bagian reff-nya.
Dan kau berbisik lembut
di telingaku...
dan kau katakan hal
yang membuatku memejamkan mata.
Hal yang luar biasa.
Lagi...
Upham...
jujur, kudapati diriku
penasaran denganmu.
Luar biasa.
Tidak, ini lagu yang sungguh
melankolis.
Pada awal lagu, dia bilang,
"Dan satu hari, engkau pergi.
Kau meninggalkanku, dan...
Aku putus asa sejak itu.
Aku melihatmu di langit.
Aku melihatmu di Bumi."
Astaga Upham, kalau banyak
lagu seperti ini,
tentara Jerman tak akan
menembakku.
Aku hanya akan dapat lecet-lecet
di tangan.
Kau tahu, kau orang yang
aneh, Upham.
Oh. Maaf.
Itulah Edith.
Kalian tahu lagu itu
mengingatkanku akan apa?
Mengingatkanku akan
Ny. Rachel Troubowitz
dan apa yang dia katakan padaku
saat aku pergi.
Apa, "Jangan sentuh aku"?
Bukan. Ny. Rachel Troubowitz
adalah istri super kami.
Dia memasuki toko ibuku
untuk mencoba beberapa barang.
Dan dia mengambil bra ukuran
44 dobel "E."
Dobel "E"?
- Dadanya sungguh besar, ya?
- Memang besar.
Tidak. Aku yakin bahwa dadanya
42 "D", oke?
Jadi kami masuk ke ruang ganti. Dia
mencoba pakaian ini ke tubuhnya,
berpita sutera, korset berpanel tiga
dengan penutup dada terbelah.
Dan itu indah, karena dia mengenakan
pakaian itu.
Apa sungguh ketat?
Tidak. Ia indah.
Dia melihatku, dia bisa bilang
Aku punya yang seukuran Patung Liberty.
Dan dia bilang,
"Richard, tenanglah."
Dan katanya,
"Bila kau ke sana,
jika lihat hal yang buat kau marah,
atau jika kau takut,
Aku mau kau pejamkan matamu
dan bayangkan ini.
Kau mengerti?"
Jadi kujawab, "Ya, bu."
Apa Anda baik-baik, pak?
Ya. Aku hanya ikuti irama.
Benarkah dulu Anda guru?
Ya.
itu sesuatu yang tak pernah kulakukan.
Tidak setelah cara aku dan para
saudaraku memperlakukan guru kami.
Tidak, pak.
Aku ada ribuan anak sepertimu.
Aku tak bisa ingat wajah abang-abangku.
Sudah kucoba,
dan aku tak bisa ingat
sama sekali.
Apa itu pernah terjadi pada Anda?
Pikirkan hal yang berhubungan.
Apa maksud Anda?
Kau jangan ingat wajah mereka.
Pikirkanlah sesuatu yang istimewa--
sesuatu yang kalian lakukan bersama.
Saat kupikirkan rumah, ada
sesuatu yang istimewa.
Kupikirkan tempat tidur ayunku
di halaman belakang...
istriku memangkas rimbunan mawar
dengan sepasang sarung tangan
bututnya.
Malam itu,
dua kakakku datang
dan membangunkanku di tengah malam,
mereka bilang ada kejutan buatku.
Mereka bawa aku ke gudang,
naik ke loteng, dan...
di situ kakak tertuaku Dan...
dengan Alice--
Alice Jardine.
Maksudku...
bayangkan seorang gadis
yang baru terjatuh
dari sebuah pohon
menghantam setiap dahan
saat jatuh.
Dan melepaskan kemejanya.
Lalu tangannya ke bra,
dia coba melepaskannya,
mendadak, Sean berteriak...
"Danny, kau masih ingusan!
Jangan lakukan!"
begitu Alice Jardine mendengarnya,
dia menjerit kaget
dia coba keluar gudang,
tapi kemeja masih menyangkut di
kepalanya. Dia berlari menuju dinding
dan dia menabrak dindingnya.
Dan marah sekali pada kami.
Dia mulai mengejar kami,
tapi saat bersamaan,
Alice di situ pingsan.
Dia harus menyadarkannya.
Jadi dia meraih kakinya,
dan menyeretnya.
Saat bersamaan, dia mengambil sekop,
dan mengejar Sean.
Dan Sean bilang, "Apa kau coba
memukulku?
Aku hanya minta tolong."
Dan ini buat Dan semakin marah.
Dia coba ayunkan sekopnya.
Dia kehilangan sekop itu.
Begitu lepas darinya, dia
ambil lampu minyak.
Benda itu meledak.
Seluruh gudang hampir ludes karena itu.
Itulah hal yang terakhir--
Dan pergi di hari berikutnya.
Itulah malam terakhir kami
berempat bersama.
Itu 2 tahun lalu.
Oh, Tuhan.
Ceritakan tentang istri Anda
dan rimbunan mawarnya.
Tidak.
Tidak. Yang itu buatku saja.
Musuh dari timur.
Dia melihat ada tank,
ada dua;
Tank Panzer, ada 2;
infantri,
50 pengiring.
Bubar. Kalian tahu tugas kalian.
Reiben, ambilkan umpannya.
Ya, pak.
Upham, carikan bantuan.
Mellish and Henderson,
siapkan senjata!
Periksa amunisi kalian!
Semoga beruntung, Reiben.
Aku tak perlu keberuntungan, Sersan.
Aku terlahir beruntung.
Satu dari lima pencari jejak?
Ya, dan mereka mengarah
ke dua arah.
Ya? Mengapa bukan kau yang periksa,
dan dia yang lari.
Upham!
Cepatlah!
Kopral Upham?
Ya, pak.
Kita tak punya senapan mesin
berkaliber 30
di tempat ini.
Baik Tn. Mellish atau
Tn. Jackson di menara lonceng
perlu itu.
Ya, pak.
Upham! Jackson baik saja.
Pergilah ke Mellish.
Ada banyak infantri, Kapten.
Entah jika mereka ambil umpannya.
Punya lebih dari itu?
Panzer tidak memakan umpannya.
Infantri bergerak ke kiri.
Tank itu dikawal sekitar 20 tentara.
Bagi jadi dua iring-iringan!
Mellish! Henderson!
Berpindah!
Kau! Lakukan sekarang!
Bakar!
Kau! Bakar!
Infantri 30 di sisi kanan!
Kesana, temukan lubang,
dan hentikan mereka!
Gantikan!
Upham!
Aman!
Jerman!
Sisi kanan!
Sanitater!
Panzer datang!
Tiarap!
Tiarap!
Upham! Upham!
Kaliber 30! Cepat!
Cari Kapten! Tanknya akan lewat!
Menyebar!
Tanknya masih jalan!
Tidak, Ryan, Tiaraplah!
Ryan!
Ryan!
Ryan.
Jauhkan dariku!
Kau baik-baik saja?
Jauhkan dariku!
Aku juga baik, Kapten. Trims.
Oke, kedua sisi!
Naik! Masukkan granat ke dalamnya!
Granat!
20 mili!
20 mili!
Senjata anti pesawat, 20 milimeter.
Lumpuhkan!
Senjata berat menyerang di bawah!
Tak bisa kubidik!
Cepatlah, Parker! Sasaran arah jam 8!
Sial!
Tuhan, beri aku kekuatan.
Ayo! Pindah tempat!
Ayo!
Berlindung, Upham! Berlindung!
Berlindung!
Kaliber 30 habis.
Berkatilah aku Tuhan
kau yang mengajarkan tanganku berperang
dan jariku bertempur.
Kebaikan dan pertahananku...
menara tinggi dan Utusanku.
Tamengku
dan pada-Nya aku yakin.
Rupanya kau, sayang.
Parker, menunduk!
Kapten, 20 milimeter ini merepotkan kita.
Harus hancurkan tank itu
bagaimana pun caranya.
Biar aku saja yang mengurusnya.
Upham!
Sial.
Upham!
Upham!
Upham, amunisi, sial!
Mereka punya granat?
Senjataku macet!
Punya kaliber 30?
Peluru habis.
Sial.
Upham?
Upham!
Reiben!
Ayo!
Reiben!
Peluru habis!
Aku perlu amunisi!
Ada yang punya amunisi?
Dasar bodoh...
Mari kita hentikan. Dengar!
Dengar!
Hentikan! Hentikan!
Tidak! Ja-ja-ja--
Hentikan.
Bede... bedebah!
Dasar bedebah!
Dasar bedebah!
Dasar bedebah!
Dasar bedebah!
Mundur!
Mundur! Ya, benar!
Terus!
Ke kanan! Ke kanan!
Peluruku habis.
Itu peluru 60.
Bisa kita gunakan tanpa pipanya.
Bagaimana?
Tanggalkan pemicunya,
pukul sedikit,
lemparkan!
Panzer datang!
Kita akan ke Alamo.
Alamo! Alamo!
Biar kami saja! Anda ke belakang!
Anda di belakang kami!
Begitu kita berhasil!
Gantikan.
Reiben.
Isi ulang.
Baik, ayo.
Kita ledakkan jembatannya!
Menjauh! Bersihkan jembatannya!
Sersan!
Mike, apa kau oke?
Tekanan udara ledakan menghantamku.
Menyingkir dari sini!
Berlindung! Akan kita ledakkan jembatannya!
Ayo, ayo!
Tank datang! Menyeberangi jembatan!
Bangunan itu jaraknya 200 meter,
arah jam 11.
Kapten, berlindunglah!
Ayo, Kapten,
cepat!
Mike.
Mike!
Kapten.
Kalian mau kemana?
Kapten, kembali kemari!
Angkat tangan!
Letakkan senjata!
Letakkan senjata!
Angkat tangan!
Letakkan senjata!
Letakkan senjata!
Angkat tangan!
Aku kenal prajurit itu.
Aku kenal pria itu
Jaga bicaramu.
Upham.
Enyahlah.
Cepat!
Bertahanlah, Kapten.
Pasukan pertama denganku.
Supir, teruslah maju.
Tetaplah di 60.
Lihat jika kita bisa memotongnya.
Amankan persimpangannya!
Medis!
Medis!
Kita ada medis?
Mereka penghancur tank,
pak-- P-51s.
Malaikat memihak pada kita.
Apa, pak?
James...
ingatlah ini.
Ingatlah ini.
Yang Terhormat Ny. Ryan,
dengan penuh rasa gembira
aku memberitahukan bahwa putramu,
Prajurit James Ryan,
dalam keadaan sehat dan saat ini,
dipulangkan dari medan pertempuran
di Eropa.
James telah melaksanakan tugasnya
dengan berani dan penuh dedikasi
bahkan setelah dia tahu
mengenai
kehilangan anggota keluarganya
dalam peperangan ini
untuk menaklukkan dunia tirani
dan zalim.
Aku mewakili menteri peperangan,
pria dan wanita di militer AS,
dan warganegara bangsa
yang besar ini
mendoakan Anda sehat dan
berbahagia dengan
James di sisi Anda.
Tak ada,
bahkan bukan kembali dengan selamatnya
seorang putra tercintamu,
dapat mengganti kehilangan Anda
atau ribuan keluarga Amerika lainnya
yang sangat merasakan kehilangan
dalam perang tragis ini.
Dan aku ingin berbagi kata
yang kumiliki
melalui malam gelap yang
panjang dan menderita.
Dan aku mengutip,
"Aku berdoa semoga Tuhan di Surga
meringankan derita kehilanganmu
dan mengingatkanmu kenangan indah
akan orang tercinta dan hilang
dan kebanggaan akan jadi milikmu
karena rela berkorban
di atas altar kebebasan.
Abraham Lincoln."
Salam hormat selalu,
George C. Marshall,
Jenderal, Kepala Staf.
Keluargaku bersamaku hari ini.
Mereka mau ikut denganku.
Jujur, aku tak tahu
bagaimana aku bisa
kemari.
Setiap hari kupikir apa
yang kau katakan padaku
hari itu di jembatan.
Dan aku telah jalani hidupku
dengan semampuku.
Kuharap itu cukup.
Setidaknya menurutmu...
Aku mengingat semua
yang kau
lakukan untukku.
James.
"Kapten
John H. Miller."
Katakan aku telah jalani
hidup yang baik.
Apa?
Katakan kalau aku
orang yang baik.
Kau memang orang baik.